Você está na página 1de 4

1

2.3.1. Definisi Sistem Imun


Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh
biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus
sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan
mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti
biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar
dapat menginfeksi organisme.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika
sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan
demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan
pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan
di dalam suatu pembagian kerja yang sempurna. Setiap kegagalan dalam sistem akan
menghancurkan tatanan ini. Sistem imun sangat sangat diperlukan bagi tubuh kita.
Sistem imun adalah sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas :
a) Pertahanan lini pertama tubuh, merupakan bagian yang dapat dilihat oleh tubuh dan
berada pada permukaan tubuh manusia sepeti kulit, air mata, air liur, bulu hidung,
keringat, cairan mukosa, rambut.
b) Pertahanan lini kedua tubuh, merupakan bagian yang tidak dapat dilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darah putih/ leukosit, antibodi, dan
hormon.

Semua bagian sistem imun ini bekerja sama dalam melawan masuknya virus,
bakteri, jamur, cacing, dan parasit lain yang memasuki tubuh melalui kulit, hidung,
mulut, atau bagian tubuh lain. Sistem imun kita tersebar di seluruh tubuh dan tidak

2

berada di bawah perintah otak, tetapi bekerja melalui rangkaian informasi pada tiap
bagian dari sistem imun. Jumlah sel-sel imun lebih banyak 10 kali lipat dari sistem
saraf dan mengeluarkan empat puluh agen imun yang berbeda-beda untuk melindungi
tubuh dari penyakit. Sistem pertahanan tubuh pada manusia atau lebih kita kenal
sebagai sistem imun sering diartikan sebagai suatu efektor dalam menghalau musuh
yang terdiri atas zat asing yang akan memasuki tubuh. Istilah Imun berasal dari
suatu istilah pada era Romawi yang berarti suatu keadaan bebas hutang. Dengan
demikian, sistem imun lebih tepat diartikan sebagai suatu sistem yang menjamin
terjalinnya komunikasi antara manusia dan lingkungan yaitu media hidupnya secara
setara dan tidak saling merugikan
2.3.2. Fungsi Sistem Imun

Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel, dan organ yang bekerja sama
dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit,
seperti bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem
imun untuk mengenali dan menghancurkankan serangan ini.
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai berikut:
1. Penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh
2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen
tubuh yang telah tua
3. Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi atau ganas, serta
menghancurkannya.
4. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan dan
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus serta sel tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
5. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
6. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.

Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut
imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon
terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.


3

2.3.3. Klasifikasi Sistem Imun

1. Sistem Imunitas Spesifik
Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang diperankan
oleh sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen. Dilihat dari caranya perolehannya mekanisme pertahanan
spesifik dapat disebut juga respons imun didapat.
Pada imunitas didapat, akan terbentuk antibodi dan limfosit efektor yang spesifik
terhadap antigen yang merangsangnya, sehingga terjadi eliminasi antigen. Sel yang
berperan dalam imunitas didapat ini adalah APC, sel limfosit T, dan sel limfosit B. Sel
limfosit T dan limfosit B masing-masing berperan pada imunitas selular dan imunitas
humoral. Sel limfosit T akan meregulasi respons imun dan melisis sel target yang dihuni
antigen. Sel limfosit B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma dan memproduksi
antibodi yang akan menetralkan atau meningkatkan fagositosis antigen dan lisis antigen
oleh komplemen, serta meningkatkan sitotoksisitas sel yang mengandung antigen yang
dinamakan proses antibody dependent cell mediated cytotoxicy (ADCC).
Imunitas spesifik hanya ditujukan terhadap antigen tertentu yaitu antigen yang
merupakan ligannya. Di samping itu, respons imun spesifik juga menimbulkan memori
imunologis yang akan cepat bereaksi bila host terpajan lagi dengan antigen yang sama di

4

kemudian hari. Limfosit berperan utama dalam respon imun diperantarai sel Limfosit
terbagi atas 2 jenis yaitu Limfosit B dan Limfosit T. Berikut adalah perbedaan antara
Limfosit T dan Limfosit B.

Você também pode gostar