Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MASALAH PENGANGGURAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar dasar Ilmu Sosial
Oleh :
KUKUH FAMILIAR
NIM: 7311411115
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kekuatan dan hidayah-NYA. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
MASALAH PENGANGGURAN .
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah DASAR DASAR ILMU
SOSIAL. Makalah ini disusun mengacu pada referensi-referensi yang relevan.
Harapan saya makalah yang masih sangat singkat ini dapat membantu teman-teman
dalam memahami tentang MASALAH PENGANGGURAN. Dalam penyusunan makalah ini
masih begitu banyak kekurangan, maka diharapkan kepada para pembaca khususnya dosen
untuk memberikan kritik dan sarannya demi kebaikan penyusunan makalah saya kedepan.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
Daftar Isi
......................................................................................................
iii
A. Pembahasan ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti industri tekstil, sepatu, UKM serta industri makanan dan minuman. Industri tekstil dan produk
tekstil (TPT) dan industri sepatu sudah mengkalkulasi pengurangan tenaga kerja sekitar 10% dan total
sekitar 2,5 juta pekerja. Rencana PHK juga akan terjadi pada industri makanan dan minuman, industri
elektronik, dan industri otomotif.
Banyaknya PHK ini tentu saja akan sangat berpengaruh bagi peningkatan terjadinya
pengangguran. Mencermati berbagai fakta tersebut tampak jelas bahwa industri nasional saat ini
dihadapkan pada masalah sepinya order, pembatalan kontrak ekspor, turunnya harga komoditas, serta
persaingan usaha. Sektor manufaktur juga dihadapkan pada kenaikan harga bahan baku, sulitnya
mendapatkan kredit perbankan, dan kenaikan komponen biaya produksi dll. Bahkan Kondisi sektor
riil yang kandungan impornya tinggi seperti industri baja, otomotif, dan elektronik semakin terjepit
akibat melemahnya kurs rupiah. Ditengah berbagai permasalahan tersebut rencana pemerintah untuk
menambah dana stimulus ekonomi sekitar Rp 16 s.d. 20 tniliun pada tahun 2009, merupakan langkah
positif dalam mengatasi dampak krisis ekonomi global terhadap PHK.
Jika alokasi dana stimulus ekonomi tersebut tepat sasaran, tidak hanya mencegah meluasnya
PHK tetapi juga dapat membuka kesempatan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi
sesuai yang ditargetkan. Dilatarbelakangi oleh permasalah tersebut maka makalah ini disusun untuk
mengetahui penyebab terjadinya pengangguran dan dampak akibat meningkatnya jumlah
pengangguran di Indonesia serta cara mengatasinya.
B. Tujuan Penulisan
BAB II
PERMASALAHAN
A. PEMBAHASAN
Sebelum berbicara tentang pengangguran, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa
yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di Indonesia.
Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka
yang mengurus rumah tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik
sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang
menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb). Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja
adalah tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di
Indonesia kisaran usia kerja adalah antara 10-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
1. Besarnya
Angkatan
Kerja
Tidak
Seimbang
dengan
Kesempatan
Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan
kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara
tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut
mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang
tersedia.
4. Penyediaan
dan
Pemanfaatan
Tenaga
Kerja
antar
daerah
tidak
seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
negara ke negara lainnya.
6. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di
Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang
ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
C. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik.
Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan
BAB III
SOLUSI
BAB IV
KESIMPULAN
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalahmasalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Rekomendasi
Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah membalikan telapak
tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Solusi
paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak
mengharap yang muluk-muluk menjadi seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar.
Cara lain adalah dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para pemilik
perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.
SARAN
Jadi untuk mengurangi pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur untuk
berwiraswasta seperti ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam pendidikan dan
pelatihan kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan bantuan seperti peminjaman modal
kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri maupun kecil kecilan. Dalam memulai
berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa takut rugi intinya kita harus fokus dengan usaha yang
akan kita tekuni. Jangan jadi orang yang suka di gaji tetapi jadilah orang yang suka menggaji
DAFTAR PUSTAKA.
Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta Aneka
Gama
Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, dalam artikelnya Pemerintah Baru; Isu
Ketenagakerjaan yang Mendesak , Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/1/4/
Koran KOMPAS tanggal 21 Februari 2010
http://72.14.235.132/search?q=cache:Cd1seoMYF7kJ:murti.staff.gunadarma.ac.id/Do
wnloads/files/10303/PENGANGGURAN%2BDAN%2BKEMISKINANok.doc+peng
angguran&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id