Você está na página 1de 13

KECAMATAN KAMPUNG DALAM (DESA GUWO)

1. Kegiatan
a. Pengumpulan Data
Konfirmasi kejadian berfungsi untuk mengetahui jenis dan
besarnya masalah terutama bidang kesehatan yang terjadi di lokasi gempa.
Salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai langkah konfirmasi kegiatan
adalah pengumpulan data dan informasi terkait dengan bencana. Dalam
RHA pada kejadian bencana gempa bumi di Desa Guwo, Kecamatan
Kampung Dalam, Kabupaten X, Pulau Sulawesi, diperoleh data dan
informasi sebagai berikut:
1) Detail bencana
Gempa bumi terjadi pada hari Kamis, 16 November 2006 dengan
kekuatan 6.5 SR yang disusul dengan tsunami setinggi 14 m.
2) Korban
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 14.005 jiwa
penduduk di Desa Guwo dengan pengungsi sebanyak 7.353 penduduk
dan termasuk 1.471 pengungsi balita. Korban meninggal dunia
sebanyak 117 jiwa. Sebanyak 1.045 penduduk mengalami luka-luka
dengan rincian 701 penduduk mengalami luka berat.
3) Fasilitas umum
Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di kabupaten X
mengakibatkan banyak infrastruktur yang rusak. Salah satunya adalah
jalan yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Akses menuju Desa
Guwo hanya dapat dilalui menggunakan kendaraan besar. Selain itu,

aliran listrik dan saluran telepon terputus dan tidak dapat digunakan
sama sekali. Penggunaan sarana PDAM sebagai sumber air bersih
penduduk Desa Guwo juga tidak dapat digunakan.
4) Fasilitas kesehatan
Di daerah Desa Guwo hanya terdapat satu puskesmas, yang mana
puskesmas tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah diantara
puskesmas lain yang berada di Kabupaten X akibat dari bencana
gempa bumi dan tsunami
5) Ekonomi
Sektor ekonomi yang paling mengalami dampak kerusakan dari
bencana gempa bumi dan tsunami adalah pasar desa dan beberapa toko
dan/atau warung yang diperkirakan akan lumpuh selama dua minggu
berikutnya.
6) Pemerintahan
Salah satu infrastruktur yang rusak akibat bencana gempa bumi dan
tsunami adalah rusaknya gedung perkantoran, sehingga diperkirakan
sebanyak 75% penduduk yang pekerja sebagai pegawai terganggu
aktivitas pekerjaannya.
7) Lingkungan
Bencana gempa bumi yang disusul dengan tsunami pasti akan
berdampak pada lingkungan di kabupaten X, Pulau Sulawesi. Data
menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan terjadi berupa kerusakan
pada persawahan 1.200 ha, kebun 750 ha, dan hutan bakau seluas 350
ha.

8) Sarana pelayanan kesehatan


Di daerah Desa Guwo terdapat satu puskemas non raway inap yang
memiliki 1 orang dokter, 3 orang perawat, 1 orang sanitarian, dan 1
unit kendaraan operasional Puskemas Keliling yang masih layak untuk
beroperasi.
9) Risiko penyakit
Luka yang paling jelas terlihat dialami oleh penduduk adalah luka
lecet, luka robek, patah tulang, pendarahan dan lain sebagainya.
Sedangkan risiko penyakit yang mungkin terjadi adalah diare akibat
dari rusaknya PDAM sebagai penyumbang air bersih.
b. Langkah awal
1) Mendirikan POSKO yang berada di daerah yang tidak mengalami
kerusakan berat, aman, dan mudah terjangkau. Misalnya saja lapangan,
balai desa, sekolah ataupun masjid.
2) Evakuasi korban dan mengarahkan ke POSKO dan/atau pelayanan
kesehatan apabila korban tersebut mengalami luka-luka.
3) Memberikan pertolongan pertama pada korban luka-luka.
4) Mendirikan dapur umum dimana makanan yang disajikan disesuaikan
dengan makanan pokok penduduk
c. Memberikan rekomendasi kepada pengambil keputusan
1) Perbaikan prasarana jalan dan/atau jembatan. Pelabuhan dan/atau
bandara agar dapat mempermudah kegiatan logistik dan transportasi.
Rekomendasi ini dikoordinasikan oleh Departemen Perhubungan.

2) Pembentukan

Tim

Bantuan

Kesehatan

yang

diberangkatkan

berdasarkan rekomendasi tim RHA untuk memberikan pelayanan


kesehatan dengan peralatan yang lebih memadai.

2. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan perhitungan estimasi tenaga kesehatan di lokasi bencana,
maka untuk Desa Guwo yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 14.005
jiwa diperlukan tenaga medis berupa dokter umum sebanyak 4 orang,
perawat 10-20 orang, bidan sebanyak 8-16 orang, apoteker sebanyak 2
orang, sanitarian sebanyak 1 orang, ahli gizi sebanyak 1 orang, dan tenaga
surveilans sebanyak 1 orang. (Kemenkes, 2011)
b. Sarana kesehatan lingkungan
1) Penyediaan air bersih yang penggunaannya diarahkan untuk mandi,
mencuci, memasak dan untuk dikonsumsi sebagai air minum. Sumber
air tersebut dapat diperoleh dari sumur yang masih bisa digunakan atau
tanki air jernih yang diperoleh dari daerah lain. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah jumlah volume dan kualitas air yang
memenuhi, sistem penampungan air, pengolahan dan penyaluran atau
distribusi ke masyarakat.
2) Penyediaan sarana MCK yang disesuaikan dengan kebiasaan
penduduk.

c. Pelayanan masyarakat
Dalam setiap kejadian bencana pasti akan menimbulkan tingkat stress
yang lebih tinggi daripada biasanya, dan akan menyebabkan trauma
terutama pada anak-anak. Penyediaan pelayanan masyarakat sebagai
sarana hiburan sangat diperlukan untuk mengurami trauma yang dialami
dan sebagai salah satu bentuk pendinginan dalam situasi darurat.
Pelayanan masyarakat dapat berupa penyediaan media seperti radio,
televise, atau sarana komunikasi. Peran LSM juga diperlukan untuk
pelayaan kesehatan terutama hiburan yang ditujukan khusus untuk anakanak.
d. Pemberian makanan
Sesaat setelah terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami menyebabkan
lumpuhnya kegiatan masyarakat, termasuk juaga kegiatan memasak. Oleh
karena itu, langkah awal sebelum didirikannya dapur umum adalah
pemberian makanan berupa makanan siap saji yang bisa langsung
dikonsumsi oleh penduduk. Selain itu, pemberian makanan untuk balita
juga sangat diperlukan mengingat jumlah pengungsi balita di Desa Guwo
cukup banyak.

KECAMATAN SABARIS (DESA MALEM)


1. Kegiatan
1) Pengumpulan Data
Konfirmasi kejadian berfungsi untuk mengetahui jenis dan
besarnya masalah terutama bidang kesehatan yang terjadi di lokasi gempa.
Salah satu hal yang dapat dilakukan sebagai langkah konfirmasi kegiatan
adalah pengumpulan data dan informasi terkait dengan bencana. Dalam
RHA pada kejadian bencana gempa bumi di Desa Malem, Kecamatan
Sabaris, Kabupaten X, Pulau Sulawesi, diperoleh data dan informasi
sebagai berikut:
1) Detail bencana
Gempa bumi terjadi pada hari Kamis, 16 November 2006 dengan
kekuatan 6.5 SR yang disusul dengan tsunami setinggi 14 m.
2) Korban
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 8.778 jiwa
penduduk di Desa Guwo dengan pengungsi sebanyak 4.565 penduduk
dan termasuk 685 pengungsi balita. Korban meninggal dunia sebanyak
89 jiwa. Sebanyak 668 penduduk mengalami luka-luka dengan rincian
201 penduduk mengalami luka berat.
3) Fasilitas umum
Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di kabupaten X
mengakibatkan banyak infrastruktur yang rusak. Salah satunya adalah
jalan yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Akses menuju Desa
Melem hanya dapat dilalui menggunakan kendaraan besar. Selain itu,

aliran listrik dan saluran telepon terputus dan tidak dapat digunakan
sama sekali. Penggunaan sarana PDAM sebagai sumber air bersih
penduduk Desa Guwo juga tidak dapat digunakan.
4) Fasilitas kesehatan
Di daerah Desa Guwo hanya terdapat satu puskesmas non rawat inap,
yang mana puskesmas tersebut memiliki puskemas pembantu yang
mengalami kerusakan yang cukup parah diantara puskesmas pembantu
lain yang berada di Kabupaten X akibat dari bencana gempa bumi dan
tsunami
5) Ekonomi
Sektor ekonomi yang paling mengalami dampak kerusakan dari
bencana gempa bumi dan tsunami adalah pasar desa dan beberapa toko
dan/atau warung yang diperkirakan akan lumpuh selama dua minggu
berikutnya.
6) Pemerintahan
Salah satu infrastruktur yang rusak akibat bencana gempa bumi dan
tsunami adalah rusaknya gedung perkantoran, sehingga diperkirakan
sebanyak 75% penduduk yang pekerja sebagai pegawai terganggu
aktivitas pekerjaannya.
7) Lingkungan
Bencana gempa bumi yang disusul dengan tsunami pasti akan
berdampak pada lingkungan di kabupaten X, Pulau Sulawesi. Data
menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan terjadi berupa kerusakan

pada persawahan 1.200 ha, kebun 750 ha, dan hutan bakau seluas 350
ha.
8) Sarana pelayanan kesehatan
Di daerah Desa Malem terdapat satu puskemas non raway inap yang
memiliki 1 orang dokter, 3 orang perawat, 1 orang sanitarian, dan 1
unit kendaraan operasional Puskemas Keliling yang masih layak untuk
beroperasi.
9) Risiko penyakit
Luka yang paling jelas terlihat dialami oleh penduduk adalah luka
lecet, luka robek, patah tulang, pendarahan dan lain sebagainya.
Sedangkan risiko penyakit yang mungkin terjadi adalah diare akibat
dari rusaknya PDAM sebagai penyumbang air bersih.
2) Langkah awal
1) Mendirikan POSKO yang berada di daerah yang tidak mengalami
kerusakan berat, aman, dan mudah terjangkau. Misalnya saja lapangan,
balai desa, sekolah ataupun masjid.
2) Evakuasi korban dan mengarahkan ke POSKO dan/atau pelayanan
kesehatan apabila korban tersebut mengalami luka-luka.
3) Memberikan pertolongan pertama pada korban luka-luka.
4) Mendirikan dapur umum dimana makanan yang disajikan disesuaikan
dengan makanan pokok penduduk
3) Memberikan rekomendasi kepada pengambil keputusan

3) Perbaikan prasarana jalan dan/atau jembatan. Pelabuhan dan/atau


bandara agar dapat mempermudah kegiatan logistik dan transportasi.
Rekomendasi ini dikoordinasikan oleh Departemen Perhubungan.
4) Pembentukan

Tim

Bantuan

Kesehatan

yang

diberangkatkan

berdasarkan rekomendasi tim RHA untuk memberikan pelayanan


kesehatan dengan peralatan yang lebih memadai.

3. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan perhitungan estimasi tenaga kesehatan di lokasi bencana,
maka untuk Desa Malem yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 8.778
jiwa diperlukan tenaga medis berupa dokter umum sebanyak 4 orang,
perawat 10-20 orang, bidan sebanyak 8-16 orang, apoteker sebanyak 2
orang, sanitarian sebanyak 1 orang, ahli gizi sebanyak 1 orang, dan tenaga
surveilans sebanyak 1 orang. (Kemenkes, 2011)
b. Sarana kesehatan lingkungan
1) Penyediaan air bersih yang penggunaannya diarahkan untuk mandi,
mencuci, memasak dan untuk dikonsumsi sebagai air minum. Sumber
air tersebut dapat diperoleh dari sumur yang masih bisa digunakan atau
tanki air jernih yang diperoleh dari daerah lain. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah jumlah volume dan kualitas air yang
memenuhi, sistem penampungan air, pengolahan dan penyaluran atau
distribusi ke masyarakat.

2) Penyediaan sarana MCK yang disesuaikan dengan kebiasaan


penduduk.

c. Pelayanan masyarakat
Dalam setiap kejadian bencana pasti akan menimbulkan tingkat stress
yang lebih tinggi daripada biasanya, dan akan menyebabkan trauma
terutama pada anak-anak. Penyediaan pelayanan masyarakat sebagai
sarana hiburan sangat diperlukan untuk mengurami trauma yang dialami
dan sebagai salah satu bentuk pendinginan dalam situasi darurat.
Pelayanan masyarakat dapat berupa penyediaan media seperti radio,
televise, atau sarana komunikasi. Peran LSM juga diperlukan untuk
pelayaan kesehatan terutama hiburan yang ditujukan khusus untuk anakanak.
d. Pemberian makanan
Sesaat setelah terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami menyebabkan
lumpuhnya kegiatan masyarakat, termasuk juaga kegiatan memasak. Oleh
karena itu, langkah awal sebelum didirikannya dapur umum adalah
pemberian makanan berupa makanan siap saji yang bisa langsung

dikonsumsi oleh penduduk. Selain itu, pemberian makanan untuk balita


juga sangat diperlukan mengingat jumlah pengungsi balita di Desa Guwo
cukup banyak.

Você também pode gostar