Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Hipertensi portal adalah peningkatan tekanan vena porta diatas 5 mmHg.
Tekanan vena porta adalah perbedaan tekanan antara vena porta dan vena cava
inferior, juga disebut portal pressure gradient, dengan harga normal antara 1-5
mmHg.1 Hipertensi portal yang kronis menimbulkan gejala-gejala klinis, salah
satunya adalah pembentukan pembuluh darah kolateral, menghubungkan darah
dari sirkulasi portal ke sirkulasi sistemik tanpa melalui liver. Pembuluh darah
kolateral berasal dari dilatasi pembuluh darah yang menghubungkan sirkulasi
portal dengan vena cava dimana pada keadaan normal tertutup.1-3 Faktor lain
TATALAKSANA PERDARAHAN HIPERTENSI PORTAL PADA ANAK
Bagus Setyoboedi, Sjamsul Arief,Boerhan Hidajat
ETIOLOGI
Adanya penyakit yang mengganggu aliran vena porta dapat menyebabkan
hipertensi portal. Penyebab hipertensi portal diklasifikasi sesuai dengan lokasi
kelainan yaitu prehepatik, intrahepatik, dan posthepatik. Semuanya dapat
menyebabkan timbulnya kolateral dan perdarahan, namun terdapat beberapa
perbedaan pada manifestasi klinis; asites misalnya merupakan gejala tersering
timbul pada posthepatik namun jarang pada kasus prehepatik.1-4
Prehepatik
Penyebab tersering hipertensi portal prehepatik adalah penutupan vena
porta (Portal Vein Occlusion, PVO). Perdarahan saluran cerna atas pada anak
30% disebabkan penutupan vena porta. Kateterisasi umbilikus dengan atau
tanpa pemberian bahan iritan, sepsis, dan peritonitis merupakan 30% penyebab
terjadinya PVO, disamping trombofilia dan gangguan myeloproliferasi. Namun
sebagian besar anak dengan PVO tidak diketahui penyebabnya.5
Intrahepatik
Penyebab utama hipertensi portal intrahepatik adalah penyakit liver seperti
sirosis, fibrosis, dan nodular hiperplasia. Penyebab tersering sirosis pada anak
adalah atresia bilier diikuti penyakit cystic fibrosis, autoimmune hepatitis, 1antitrypsin deficiency, dan congenital hepatic fibrosis.1-4
Posthepatik
Salah satu penyebab adalah Budd-Chiari syndrome, merupakan trombosis dari
vena
hepatika,
penyebabnya
adalah
gangguan
myelo-proliferative
atau
PATOFISIOLOGI
Secara matematis peningkatan tekanan vena porta digambarkan dengan
persamaan : ? P = Q x R
?P
= aliran darah
Jadi peningkatan tekanan vena porta sebagai akibat dari peningkatan aliran
darah maupun tahanan vaskuler atau kombinasi keduanya. Peningkatan tahanan
vaskuler dapat terjadi di semua tempat dari axis splenoportal, menyebabkan
hipertensi portal prehepatik, sirkulasi intrahepatik (hipertensi portal intrahepatik),
kompensasi
adanya
hipertensi
portal,
tubuh
melakukan
= tekanan intravarises
Pe
= diameter varises
Formation of esophageal
varices
Variceal rupture
DIAGNOSIS
Pemeriksaan hematologi menentukan adanya tanda-tanda hipersplenisme
seperti anemia, lekopenia dan trombositopenia, waktu protrombin, dan faal
pembekuan lainnya. Pemeriksaan fungsi hati secara biokimia, gangguan fungsi
liver lebih sering didapatkan pada penyebab intra hepatik dibanding prehepatik.
Pemeriksaan USG dapat terlihat adanya kolateral dan splenomegali,
perubahan echotexture. Sedangkan colour Doppler dapat memberi informasi
kecepatan dan arah dari vena porta, vena hepatika, dan vena cava. Endoskopi
gastrointestinal dapat digunakan untuk melihat gambaran mukosa seperti
gastropati dan varises. CT dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat
PENATALAKSANAAN
Pengobatan awal ditujukan pada pencegahan terjadinya perdarahan, 1940% dari penderita dengan varises akan terjadi perdarahan setelah evaluasi
selama 2 tahun, berarti terdapat golongan penderita dengan varises yang tidak
mengalami perdarahan. Pada penderita hipertensi portal dengan varises,
pencegahan primer masih kontroversi, dalam keadaan ini penggunaan obat
vasoaktif berdurasi lama yang menurunkan tekanan splanknik mungkin berguna
seperti propanolol, atenolol, akan menurunkan tekanan aliran splanknik, akan
menurunkan tekanan vena porta sampai dibawah 12 mmHg, hali ini akan
mengurangi resiko terjadinya perdarahan.7 Juga dapat dilakukan skleroterapi
pencegahan bila didapat cherry-red spots pada varises.8 Pada kasus hipertensi
portal dengan gangguan vena hepatika seperti web vena cava, perikarditis
konstriktif, dapat dilakukan operasi koreksi.5
Perdarahan esofagus pada anak memerlukan tindakan kegawatdaruratan,
walaupun perdarahan hanya sedikit harus dilakukan perawatan dirumah sakit.
Mortalitas berhubungan erat dengan derajat perdarahan dan penyakit hati
sebagai penyebabnya. Tindakan kegawatdaruratan yang harus dilakukan adalah
resusitasi, airway (A) harus terjaga, pernapasan (B) diberikan oksigen bila ada
tanda-tanda syok, sirkulasi (C) pemberian cairan intravena (dextrose 5% bila
perfusi baik, koloid bila perfusi jelek).
Investigasi pemeriksaan darah lengkap, faktor pembekuan, LFT, urea,
kreatinin, elektrolit, kultur darah dan golongan darah. Monitor kadar gula darah,
keseimbangan cairan, kondisi fungsi jantung dan pernapasan. Pengamatan
Bleeding varices
Secure haemostasis (vitamin K, plasma)
Treat hypovolaemia IV, octreotide or
vasopressin
Refer to appropriate centre
Medical/surgical liaison
Endoscopy and sclertherapy
or banding
Bleeding stops
Bleeding continues
> 4-48 hours
Evaluate measure
to minimize or
prevent recurrence
TIPSS , ultrasound
Endoscopy
scleroherapy
Sengstaken tube
Emergency
surgery or
transplantation
Persistent bleeding
Terapi Endoskopi
Terapi endoskopi adalah skleroterapi dan ligasi, dilakukan secara
selektif terutama pada bayi dengan kemungkinan terjadinya perforasi esofagus.
Terapi skleroterapi digunakan ethanolamine atau tetradecyl sulfat disekitar atau
langsung pada varises sebanyak 0,5-0,1 ml. Bakteremia dapat terjadi, sehingga
dapat digunakan antibiotika spektrum luas. Komplikasi dapat terjadi ulserasi
esofagus, striktur dan nyeri dada. Untuk itu dapat diberikan mucosal protecting
agents seperti sukralfat 1-4 g setiap 6 jam untuk mengurangi resiko ulserasi dan
pembentukan striktur. Komplikasi yang lebih berat adalah perforasi, komplikasi
respirasi, dan masalah perikardial.5,12,13,14
refluxBroncho-
Dikutip dari Stinger MD, Howard ER. Surgical Disorder of the liver and bile ducts and
portal hypertension. Dalam: Kelly DA. Disease of the Liver and Biliary System in
children, 2nd ed. Blackwell Publishing Oxford 2004:324-62
Sengstaken-Blakemore tube
Pada kasus yang tidak dapat teratasi perdarahan dengan cara-cara diatas dapat
digunakan kompresi mekanis dari varises esofagus dan gaster menggunakan
Sengstaken-Blakemore tube.2,11,13,14
Terapi pembedahan
Pembedahan shunting portosytemic dapat menurunkan resiko terjadinya
perdarahan dengan konsekuensi penurunan aliran vena porta, penurunan perfusi
hati, dekompensasi liver, dan ensefalopati. Pada keadaan yang lebih lanjut bila
penyebab hipertensi portal adalah intrahepatik maka transplantasi liver dapat
dipertimbangkan. Indikasi pembedahan adalah kegagalan terapi endoskopi
skleroterapi maupun ligasi, perdarahan lambung yang tidak dapat diatasi dengan
endoskopi, splenomegali yang masif dengan hipersplenisme, dan tidak
tersedianya kelengkapan endoskopi.
Terdapat beberapa jenis operasi shunting yaitu Distal splenorenal,
Proximal
splenorenal,
Side-to-side
splenorenal,
Mesocaval,
Mesenterico-
leftportal, dan TIPSS. Salah satu komplikasi metoda shunting adalah terjadinya
trombosis shunt sehingga dapat terjadi perdarahan lagi. TIPPS atau transjugular
intrahepatic portosystemic stent shunt. dapat menurunkan tekanan vena porta
secara cepat namun sekitar 60% stent akan tertutup dalam waktu 3-12 bulan,
sehingga prosedur ini merupakan terapi sementara dan hanya dapat dilakukan
pada anak diatas 5 tahun karena keterbatasan ukuran alat. Kontra indikasi alat
ini adalah adanya pembuntuan vena porta (PVO) dan gangguan koagulasi yang
tidak dapat dikoreksi.
Pembedahan
tanpa
shunting
adalah
prosedur
Sugiura
yaitu
5,6,8,11
Author
Mesocaval shunt
(using autologous
vein)
Gauthier,
(1989)
et
al
Maksoud
(1991)
et
al
Distal
splenorenal shunt
Central
splenorenal
shunt:
a) End-to-side
with
splenectomy
b) Side-to-side
without
splenectomy
54
Operativ
e
mortality
2%
49
0%
Rebleeding/
shunt failure
7%@mean
years
comment
3
12%@1-18 years
Bismuth
et
al
(1980)
Alvarez et al (1983)
Orloff et al (1994)
Prasad et al (1994)
Orloff et al (1994)
Mitra et al (1993)
Mesenterico-left
portal(Rex) shunt
52
32
34
16
0
75
10
4
0%
0%
0%
2%
0%
1%
0%
6%@mean
4
years
6%@3 - 4 years
12%@0-35 years
12%@1-15 years
hazard
Requires
patent
intrahepatic left portal vein
and an interposition graft
(preferably autologous vein)
Dikutip dari Stinger MD, Howard ER. Surgical Disorder of the liver and bile ducts and
portal hypertension. Dalam: Kelly DA. Disease of the Liver and Biliary System in
children, 2nd ed. Blackwell Publishing Oxford 2004:324-62
Transplantasi Hati
Transplantasi hati adalah terapi definitif untuk penderita hipertensi portal dengan
penyakit hati stadium akhir.1,3,5
PENUTUP
Tatalaksana
perdarahan
saluran
cerna
pada
hipertensi
portal
merupakan suatu tindakan kegawatdaruratan dan harus dilakukan di rumahsakit. Stabilisasi keadaan umum dengan mempertahankan fungsi sirkulasi dan
hemostasis adalah langkah pertama yang mutlak harus dilakukan, diikuti terapi
medikamentosa, endoskopi, balon Sengstaken-Blakemore
bila diperlukan.
of
0%@0-35 years
13%@mean 4.5
years
16%@median 2
years, but only
3% with venous
autograft
51
Gerhke et al (2002)
Long term
splenectomy