Você está na página 1de 24

PROMOSI KESEHATAN PADA IBU

HAMIL

Disusun oleh :

1) Cuncun Wasilawati
2) Lia Awaliaturrohmah
3) Nuraeni Latri
4) Susi Nuraeni

STIKes BINA PUTERA BANJAR


TAHUN 2013

PROMOSI KESEHATAN PADA IBU HAMIL


Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan
informasi dari bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya
dengan tenang. Serta siap menghadapi persalinan.
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
A. KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk
pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga kesehatan
sebaiknya melakukan upaya untuk mempromosikan tentang kebutuhan nutrisi ibu
hamil tersebut.
Jenis-jenis makanan:
a. Makanan pokok :karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun :protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap :vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang :lemak
Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :

Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari


Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung

Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan


perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas.
Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada trimester
dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi pertumbuhan dan
perkembangan janin yang cepat.

3 Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :

Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR,
perdarahan,dll

Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang

Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu,


perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.

Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :


Tahap I (2 minggu setelah konsumsi)
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan
penambahan
Tahap II (minggu ke 2 - minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringanjaringan dan organ-organ tubuh janin
Tahap III (minggu ke 8 lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin
B. ISTIRAHAT
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi
aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
Untuk melepaskan lelah
Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk
tidur siang karena udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup
banyak istirahat.

Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis


selama hamil terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu
mengetahui bagaimana cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat
tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas dan
hembuskan, lakukan dengan santai.

Cara tidur yang nyaman


Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan
kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut
menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan
telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan,
topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemydian
ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur
dengan posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan
posisi miring ke kiri.
C. KEBUTUHAN PAKAIAN
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian
tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat
bergerak bebas
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya
keringat sehingga tidak bebas bergerak
Menarik : enak dipandang mata
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka
dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan
pada bahan dasarnya.

D. IMUNISASI
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian
bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus,
sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II
pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 4 minggu setelah TT 1
TT 3 6 minggu setelah TT 2
TT 4 1 tahun setelah TT 3
TT 5 1 tahun setelah TT 4
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT.
Petugas Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
E. SENAM HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam
hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalina, antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap
agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan
dapat berjalan lancar dan mudah,Membimbing wanita menuju suatu persalinan
yang fisiologis,Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses

persalinan,Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna,Menguasai


teknik-teknik pernapasan dalam persalinan,Dapat mengatur diri pada ketenangan
Manfaat senam hamil secara teratur :
Memperbaiki sirkulasi darah
Mengurangi pembengkakan
Memperbaiki keseimbangan otot
Mengurangi kram / kejang pada kaki
Menguatkan otot-otot perut
Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Syarat-syarat mengikuti senam hamil :
v Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
v Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
v Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
Kunjungan I ada 4 tahap
Kunjungan II ada 7 tahap
Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
1. Senam untuk kaki
Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk
memperkuat otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh
ibu yang semakin besar

2. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri


Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk
otot pinggang dan panggul
3. Senam duduk bersila
Duduk bersila
Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki
karena duduk terlalu lama
4. Cara tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
1. Senam posisi telentang
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan
telapak tangan kebawah dan berada di samping badan
Angkat pinggang secara perlahan-lahan
2. Senam posisi merangkak
Badan dalam posisi merangkak
Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap
ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah,
hembuslah nafas. Turunkan punggung kembali perlahan
3. Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke
kanan, bergantian
4. Senam dengan kedua lutut

Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri
dan kanan
5. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari
bawah perut ke payudara
6. Cara mengejan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas
dan tahan mengejan kearah pantat dan hembuskan
7. Cara pernapasan saat melahirkan
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
Letakkan kedua tangan di atas dada
Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
F. KUNJUNGAN PMERIKSAAN KEHAMILAN
Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal :

1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)


1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesuda mg 36)

Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai


yang sangat penting. Tabel di bawah ini memberikan garis-garis besarnya :
Kunjugan
Waktu
Informasi Penting
TM I
Sebelum mg Membangun hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dengan ibu hamil
ke-14

Mendeteksi masalah dan menanganinya


Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan
praktek
tradisional
yang
merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi
kesiapan untuk menghadapi komplikasi

TM II

TM III

TM III

dan

Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan


dan kebersihan dan sebagainya)
Sebelum mg Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan
ke-28
khusus mangenai preeklamsia (tanya ibu
tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau
tekanan darah, evaluasi oedema periksa untuk
mengetahui proteinuria)
Antara mg ke Sama seperti di atas ditambah palpasi
28-36
abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
Setelah mg Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak
ke-36
bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di Rumah Sakit

Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan
tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.
G. TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN
MUDA
1. Perdarahan Pervaginam
A. Abortus
Kegagalan kehamilan sebelum usia kehamialan 22 ninggu
Jenis abortus :
1. Abortus spontan

Abortus imminens
Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen
Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan,
hubungan sex dihentikan sementara, jika perdarahan berhenti
lakukan ANC, jika perdarahan berlangsung nilai kondisi janin /
USG
Abortus insipiens
Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi uterus kuat,
ada pembukaan, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan.
Penanganan : kuretase
Abortus incomplete
Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba sisa
jaringan, uterus berkontraksi
Penanganan : kuretase
Abortus complete
Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan, perdarahan sedikit
tapi nyeri perut bagian bawah, telah terjadi pengeluaran hasil
konsepsi, perdarahan akan berhenti 10 hari bila berlanjut menjadi
endometritis
Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat adanya
perdarahan, pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu.
2. Abortus provokatus
Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu
Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat
3. Abortus septik : adanya komplikasi pada ibu
4. Missed abortion

Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan
atau lebih.
Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil kembali, amenorrhoe
berlangsung terus
Penanganan : di Rumah Sakit
B. Kehamilan Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan
jernih
Tanda dan gejala :
Perdarahan sedang banyak
Serviks terbuka
Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
Hyperemesis lebih lama
Kram perut bagian bawah
Tidak ada tanda-tanda adanya janin
Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.
C. Kehamilan Ektopik
kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena
hypovolemia, nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga
panggul, gangguan kencing, Hb menurun.
2. Hyperemesis Gravidarum

mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil


a. Ringan
Tanda / gejala :
Mual muntah terus menerus
Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak
menurun
Nadi cepat 100x/menit
Nafas agak cepat
Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6,
tinggi karbohidrat rendah lemak.
b. Sedang
Tanda / gejala :
Mual muntah yang hebat
Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun
Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekunh.
c. Berat
Tanda / gejala :
KU jelek

Kesadaran menurun
Nadi kecil, halus dan cepat
Dehidrasi berat, ikterus
Suhu badan meningkat, TD & BB turun
3. Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
a. Kista ovarium
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di
perut bawah, perdarahan vaginal ringan
b. Apendisitis : radang umbai cacing usus buntu
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
c. Sintitis : disuria, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam
tinggi, sering berkemih, nyeri perut
e. Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul, dengan gejala
demam, nyeri perut bawah, bising usus negatif
f. Kehamilan ektopik : tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks
tertutup, uterus sedikit besar dan lunak
H. TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI IBU DAN JANIN
PADA KEHAMILAN LANJUT
1. Perdarahan Pervaginam
Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu (TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari
perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu.

Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :


a. Placenta Previa
Placenta yang implantasi disekitar segmen-segmen bawah rahim, sehingga
dapat menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebabnya :
keadaan endometrium kurang baik, terdapat pada MP, Myoma Uteri,
Curretase berulang-ulang
Pembagian Plasenta Previa :
totalis (seluruhnya), marginalis (pinggir), parsialis (sebagian)
Gejala dan tanda :
Perdarahan tanpa nyeri
Paerdarahan berulang-ulang
Kepala anak Sangay tinggi
Sering terjadi kelainan letal
Pada PD terasa jaringan
Darah berwarna merah sejajar dengan bekuan (terjadi pembukaan
pembuluh darah)
Dapat terjadi estela miksi dan defekasi, aktifitas fisisk kontraksi, brakston
hicks, koitus.
Penanganan :
Bidan yang menghadapi plasenta previa dapat mengambil sikap
dengan melakukan rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai
fasilitas cukup
b. Solusio Placenta

Terlepasnya placenta sebelum waktunya dengan implantasi pada


kehamilan TM III
Etiologi :
Hypertensi, tali pusat pendek, trauma, tekanan rahim membesar pada
vena cava inferior, hydramnion gemelli, MP, usia lanjut. Defisiensi asam
folik.
Tanda-tanda :
Perdarahan disertai nyeri
Perdarahan segar disusul dengan partus
Warna darah merah kehitaman
Palpasi sukar karena rahim keras
Fundus uteri makin lama makin naik
Bunyi jantung biasanya tidak ada
Pada PD teraba ketuban yang tegang terus menerus.
2. Sakit Kepala yang hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak pada Wajah &
Tangan
Hypertensi
Tanda :
Tekanan Darah 140/90 mmHg
Sistolik meningkat 30 mmHg dan Diastolik meningkat 15 mmHg
Preeklamsia
Penyakit kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan itu sendiri
Klasifikasi :

a. Preeklamsia ringan
Tanda : TD 140/90 mmHg, oedema kaki, jari tangan & muka/kenaikan
BB1 Kg atau lebih perminggu, protein urin +1 atau +2 pada urin kateter
b. Preeklamsia berat
Tanda : TD 160/110 mmHg atau lebih, protein urin 5 gr atau lebih
perliter, oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc/24 jam
Keluhan subjektif :
Nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan
sianosis, gangguan kesadaran
Pencegahan :
Pemeriksaan antenatal yang teratur
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklamsi kalau
ada faktor-faktor predisporsi
Berikan penerangan tentang menfaat istirahat dan tidur, ketenangan serta
pentingnya mengatur diet rendah garam.
Eklamsia
Kelanjutan preeklamsia berat menjadi eklamsi dengan tambahan gejala
kejang-kejang / koma.
Kejang-kejang pada eklamsi terdiri dari tingakat :
a. Stadium invasi awal
Berlangsung 30 35 detik
Tangan dan kelopak mata bergetar
Mata terbuka dengan pandangan kosong
Kepala diputar ke kiri/ke kanan

b. Stadium kejang kronik


Seluruh otot badan menjadi kaku,wajah kaku
Tangan menggenggam dan kaki membengkak kedalam
Pernafasan terhenti
Muka mulai kelihatan sianosis
Lidah dapat tergigit
Mata melotot
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
Stadium ini berlangsung kirr kira 20 30 detik
c. Stadium kejang kronik
Semua otot bekerja berulang ulang dalam waktu cepat
Mulut terbuka dan menutup
Keluar ludah berbusa dan lidah dapat tergigit
Mata melotot
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
Berlangsung selama 1 2 menit
d. Stadium koma
Lamanya ketidaksadaran (koma) itu berlangsung selama beberapa
menit sampai berjam jam
Selama serangan TD meningkat
Nadi cepat
Suhu naik sampai 40 derajat celcius

Penanganan : menghindari tejadinya kejang berulang, mengurangi


koma, meningkatkan jumlah di uresis.
3. Keluarnya Cairan Pervaginam
a. KPD
Pecahnya ketuban sebelum inpartu bila pembukaan pada PP <>
Etiologi :
Belum jelas sehingga preventif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu
menganjurkan ibu menjaga kebersihannya terutama bagi perineum
Patogenesis :
Selaput ketuban terlalu tipis
Infeksi
Faktor predisporsi : MP, malposisi, disproporsi (ketidakseimbangan
antara panggul dengan janin), servix incompeten
KPD artifisial
Gejala dan tanda :
Keluarnya cairan ketuban
Ketuban pecah tiba-tiba
Cairan tampak di introitus
Tidak ada His dalam 1 jam
Penanganan : rujuk
b. Amnionitis
Gejala dan tanda :
Cairan vagina berbau

Demam menggigil
Nyeri perut, uterus nyeri
Nadi cepat
Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit
c. Vaginitis
Gejala dan tanda :
Cairan vagina berbau
Tidak ada riwayat KPD
Gatal, keputihan, nyeri perut
Disuria
3. Keluarnya Cairan Pervaginam
Ibu tidak merasakan lagi gerakan janin pada usia kehamilan 22 minggu
atau selama persalinan.
a. Gawat janin
Gerakan janin tidak ada
DJJ abnormal (<> 100/menit)
Cairan ketuban bercampur mekonium
b. Kematian janin
Kematian hasil konsepsi yang masih berada dalam uteri tanpa
memandang umur kehamilannya.
Seba-sebab kematian janin :
Toxemia gravidarum

Penyakit infeksi
Kelainan bawaan yang berat
Gejala :
DJJ tidak terdengar lagi
Rahim tidak membesar
Fundus uteri makin turun
Pergeseran anak tidak teraba lagi
Palpasi tidak jelas
Penanganan / penatalaksanaan :
Meningkatkan ANC
Perbaikan teknik resusitasi
Meningkatkan pemeriksaan kesehatan
Mengatasi bentuk infeksi perinatal
5. Nyeri Perut yang Hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan . 22 minggu
a. Ruptura uteri
Cara terjadinya :
Ruptur uteri spontan
o Terjadi spontan dan sebagian besar pada persalinan
o Terjadi gangguan mekanisme persalinan sehingga menimbulkan
ketegangan segmen bawah rahim yang berlebihan
Ruptur uteri traumatik

o Terjadi pada persalinan


o Timbulnya ruptur uteri, karena tindakan seperti ekstraksi, forsep,
vakum
Ruptur uteri pada bekas luka uterus
o Terjadinya spontan
o Bekas SC
o Bekas operasi pada uterus
Gejala-gejala :
Nyeri yang hebat
Terjadi robekan dalam perutnya
Akibat ruptur menimbulkan : syok dengan nadi cepat, kecil,
pernafasan cepat dan pendek, TD menurun, tampak anemis
Palpasi abdomen dapat dirasakan : janin dibawah dinding rahim,
perut terasa sakit, sangat nyeri, teraba uterus yang berkontraksi
Setelah terjadi infeksi dapat menjadi terasa nyeri, suhu meningkat
Pada PD dijumpai : bagian terendah mudah didorong ke atas,
terdapat perdarahan melalui vagina, dapat diraba tempat robekan
pada dinding uterus.
I. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota
keluarga dan bidan
Komponen rencana persalinan :
1. Membuat rencana persalinan

berupa tempat bersalin, tenaga kesehatan yang terlatih, bagaimana


berhubungan dengan tenaga kesehatan, yransportasi, teman dalam
persalinan, serta biaya untuk persalina
2. Rencana pembuat keputusan
disini dibicarakan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan utama,
pembuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada
2. Rencana pembuat keputusan
dimana tempat bersalin, cara menjangkau tingkat asuhan lebih lanjut,
fasilitas kesehatan untuk merujuk, mendapatkan dana, dan persiapan donor
darah
4. Membuat rencana atau pola menabung
anjurkan keluarga menabung, sehingga jika diperlukan dapat diambil
langsung, bidan bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat
5. Mempersiapkan barang-barang untuk persalinan
berupa pakaian ibu dan palaian bayi
Menyiapkan Kelahiran (Trimester III)
Banyak aktivitas yang dilakukan untuk menyambut kelahiran, misalnya baca
buku, melihat film, mengikuti kelas-kelas pendidikan menjadi orang tua dan
berdiskusi dengan wanita lain, mencari tahu cara perawatan yang memungkinkan
(paterson etal 1990)
Pada ultipara mereka telah mempunyai riwayat sendiri tentang melahirkan
yang mempengaruhi persiapan persalinan. Cemas bisa timbal karena perhatian
tentang jalan lahir yang aman selama proses persalinan (mercer, rubin 1975). Rasa
cemas Madang-kadang tidak diperlihatkan tetapi bidan perla tahu syarat tersebut.
Ibu perlu diberikan pendidikan bagaimana perilaku yang benar selama
persalinan.
Persiapan terbaik untuk melahirkan menurut Laderman, 1984 adalah :
a. menyadari kenyaaan secara sehat tentang nyeri

b. menyeimbangkan resiko dengan rasa senang


c. keinginan tentang hadiah akhir berupa bayi
J. PERSIAPAN LAKTASI
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi
yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong
payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas bimbingan persiapan menyusui
Penyuluhan (audio-visual) tentang :
Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
Manfaat rawat gabung
Perawatan bayi
Gizo ibu hamil dan menyusui
Keluarga berencana,dll
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan
dalam keberhasilan menyusui
Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktorfaktor :
Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga /
tidak
Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.

Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan


untuk menyusui adalah :
Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam
menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui
adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila
ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati
Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula
Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman
menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam
keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan
bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga
Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus
dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu
sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang
dihadapinya.

DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin,

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : ELEMAN

Você também pode gostar