Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar
penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan endokrin karena tidak mempunyai
saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit
pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan
darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah)
dinamakan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or
pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid
gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroid
gland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub atas
ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas;
(6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga
dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
a.
Kelenjar Endokrin
Kelenjar hipofisa
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pulau-pulau pankreas
Kelenjar adrenal
Buah zakar
Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan
hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai
fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa
lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik,
dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk
memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan
respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan
langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut
sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di
tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
b. Hormon
Kata hormone berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya membuiat gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Hormon adalah
zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi
kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormone merupakan protein yang terdiri dari rantai
asam amino dengan panjang yang berbeda beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak
yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu
respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon
dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon
mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya
mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:
TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.
hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di
seluruh tubuh.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein,
serta lemak di seluruh tubuh.
hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur
bertulang (sela tursika) di dasar otak.
sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang
membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan.
hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. hipofisa dikendalikan
oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior
(belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat
yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung menghubungkan
keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.
Adeno hypophysis
1. Pars distalis
Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :
a. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya kecil. Sel ini
biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel
ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat berubah menjadi sel acidofil atau sel
basofil pada saat diperlukan
Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin sitoplasmanya
berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan setelah kehamilan.
Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.
Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE sitoplasmanya tampak
berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan khusus aldehyde fuchsin, dapat
dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde fuchsin dan menghsilkan hormon thyrotropic hormon
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi)
dengan gejala sebagai berikut;
atau hanya berpengalaman sebagai nyeri kecil dan kelelahan, komplikasi serius dapat berkembang,
termasuk:
* Batu ginjal
* Mulas
* Tekanan darah tinggi
* Peningkatan haus dan buang air kecil
* Peptikum ulkus
* Mual
* Osteoporosis
* Miskin memori
Hipoparatiroidisme terjadi ketika PCH terlalu sedikit yang dihasilkan, sehingga kadar kalsium darah
sangat rendah dan tingkat fosfor darah sangat tinggi. Gejala Hipoparatiroidisme meliputi:
* Berlebihan kegugupan
* Sakit kepala
* Otot kram
* Kontraksi otot yang tidak diinginkan sehingga berkedut tak terkendali dan kejang
* Kejan
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu
kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah
(medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut:
timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam
keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka
lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat penting, tetapi
kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang beratnya masingmasing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama kelenjar adrenal, masingmasing adalah sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama adalah bagian luar kelenjar adrenal
(korteks adarenal), yang menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah bagian dalam kelenjar
adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua hormon. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh
kedua kelenjar ini sangat penting sehingga pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormonhormon itu akan menyebabkan kematian.
Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin: saat orang-orang ini
dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat, dan lebih siaga.
Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya saat terbang .
Adrenalin segera dilepaskan di dalam tubuh seorang pilot yang pesawatnya mengalami kerusakan.
Cairan ini mengirimkan lebih banyak gula dan darah ke otak, membuat pilot itu lebih siaga.
Tekanan darah dan detak jantungnya meningkat, membuatnya lebih waspada. Ini hanyalah beberapa
perubahan yang dihasilkan adrenalin pada tubuh pilot.
Daya tampung sistem pernapasannya naik sehingga ia mampu menggunakan lebih banyak oksigen
(dan lebih banyak darah yang dapat mengalir ke sel-sel otak dan ototnya). Otot dan anggota
badannya menjadi lebih sangat terpusat dan peningkatan kadar gula darahnya memberinya tenaga
tambahan yang dibutuhkannya.
Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal bagian dalam kelenjar
adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam dirinya sepanjang hidupnya
Di dalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan hormon-hormon yang
amat penting. Yang pertama korteks adrenal; yang lainnya medula adrenal. Hormon-hormon yang
dihasilkan di kedua laboratorium ini penting bagi kehidupan manusia.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak mengirimkan perintah secepat
kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan
melepaskan hormon adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin
bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan arteri yang
memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak aliran darah di saat bahaya, dan
karena itu, molekul-molekul ini melebarkan pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel
yang mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak darah yang
dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan oleh otak, otot, dan jantung
dapat dipasok.
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh. Saat tubuh
mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari
agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis). Di sisi lainn, ACTH merangsang
korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid. Kortikosteroid ini memastikan
produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung karbohidrat.
Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.
Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda; ketika
Dalam keadaan bahaya, tubuh
menuju pembuluh darah, molekul adrenalin menyebabkan
disiagakan karena adanya
hubungan antara otak dan kelenjar pembuluh melebar; ketika menuju jantung, molekul
mempercepat penegangan sel-sel jantung. Ini membuat
adrenal.
jantung berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga
tambahan yang dibutuhkan otot.
Ketika molekul adrenalin mencapai sel-sel otot, otot dapat menegang jauh lebih kuat. Molekul
adrenalin yang masuk ke hati memerintahkan sel-sel yang ada di sana agar mencampur gula
dengan darah. Ini menyebabkan jumlah gula darah meningkat dan mengalirkan bahan bakar
tambahan yang dibutuhkan otot.
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak di retroperitoneal
rongga abdomen atas pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari), panjang sekitar 10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan
splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin
didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau pulau langerhans terdiri dari tiga jenis sel yaitu; sel
alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Gliklagon dan insulin
memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan lemak. Bahkan
keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar
gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glucagon bial
gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek glukagon ini juga sama denga efek
kartisol, GH dan epinefrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan meningkatkan
difusi glukosa melalui membrane sel di jaringan. Efek anabolik penting lainya dari hormone insulin
adal;ah sebgai beerikut :
Efek pada hefar
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi
glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis
dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.
Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi
estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa
melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi
bertambah halus.
2.
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH
dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan
sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosterone diperlukan untuk untuk mempertahankan spermatogenesis. Testosteron berfungsi
menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya
membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
2.3. Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi
tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin,
maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan
dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar
hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target.
Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa
mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal
tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh
kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya
mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih
belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam
jam biologis.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai
fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa
lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.Hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana
kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk
memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan
respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan
langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut
sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di
tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan
oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada
puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga
meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu
bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada di bawah kendali hipofisa.
Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih
sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus
mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan
hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan
terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
a. Hormon Utama
Hormon
Aldosteron
Hormon
antidiuretik
(vasopresin)
Yang
Fungsi
menghasilkan
Kelenjar
Membantu mengatur keseimbangan garam dan air dengan cara
adrenal
menahan garam dan air serta membuang kalium
Menyebabkan ginjal menahan air
Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan
Kelenjar
tekanan darah
hipofisa
Memiliki efek yang luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
Kortikosteroid
Kelenjar
adrenal
Kortikotropin
Eritropoietin
Kelenjar
hipofisa
Ginjal
Anti peradangan
Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah dan
kekuatan otot
Membantu mengendalikan keseimbangan garam dan air
Estrogen
Indung telur
Glukagon
Pankreas
Hormon
pertumbuhan
Kelenjar
hipofisa
Insulin
Pankreas
LH (luteinizing
hormone)
FSH (folliclestimulating
hormone)
Kelenjar
hipofisa
Oksitosin
Kelenjar
hipofisa
Kelenjar
Hormon paratiroid
paratiroid
Progesteron
Indung telur
Polaktin
Kelenjar
hipofisa
Ginjal
Renin dan
angiotensin
Hormon tiroid
TSH
(tyroid-stimulating
hormone)
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya
mempengaruhi seluruh tubuh.
Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.
Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di
seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula,
protein serta lemak di seluruh tubuh.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa.
Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih
sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus
mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada
senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
Sistem endokrin
Sistem endokrin-sistem komunikasi lainnya di tubuh terdiri dari kelenjar endokrin yang
memproduksi hormon, zat kimia yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk membimbing
proses seperti metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual. Hormon juga terlibat
dalam mengatur kehidupan emosional.
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar seukuran kacang polong yang tampaknya menanggapi
paparan cahaya dan mengatur tingkat aktivitas sepanjang hari.
The Pankreas
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan mengendalikan tingkat gula
dalam darah dengan mengeluarkan insulin dan glukagon.
Kelenjar hipofisis
Kelenjar pituitari menghasilkan jumlah terbesar hormon yang berbeda dan karenanya
memiliki jangkauan terluas efek pada fungsi tubuh. Hipofisis posterior dikontrol oleh sistem
saraf. Ini menghasilkan dua hormon: vasopressin, yang menyebabkan tekanan darah
meningkat dan mengatur jumlah air dalam sel-sel tubuh, dan oxytocin, yang menyebabkan
rahim berkontraksi selama persalinan dan menyusui untuk memulai. Hipofisis anterior,
sering disebut kelenjar master, menanggapi pesan-pesan kimiawi dari aliran darah untuk
menghasilkan berbagai hormon yang memicu aksi dari kelenjar endokrin lainnya.
The Gonad
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan, pada tingkat yang
lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal (termasuk testosteron) dan estrogen.