Você está na página 1de 27

- 1 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

CHRONIC KIDNEY DISEASE


A. Pengertian
CKD adalah gangguang fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)

B.

Etiologi

Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit CKD adalah:


Diabetes Mellitus
glumeruonefritis akut
pielonefritis
hipertensi
obstruksi traktus urinarius
lesi herediter (penyakit ginjal polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi,
agen toksik)

C.

Patofisiologi
ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan
fungsi ginjal kronik antara lain:
1. sudut pandang tradisional
menjelaskan bahwa semua unit nefron yang telah terserang penyakit namun dalam
stadium berbeda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi
tertentu dapat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.
2. hipotesis brichker
bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur namun sisa
nefron yang utuh masih berfungsi

D.

Perjalanan klinik
Perjalanan umum gagal progresif dibagi tiga stadium:
1.Stadium Satu
Penurunan cadangan ginjal dimana, kreatinin, serum, dan kadar BUN normal dan
penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan
memberikan beban kerja yang berat pada ginjal tersebut. Misalnya: tes pemekatan
kemih yang lama atau dengan mengadakan tes GFR.
2.Stadium dua
Insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak BUN
mulai menigkat.

- 2 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

3.Stadium Tiga
Stadium akhir gagal ginjal progresif adalah gagal ginnjal kronik atau uremia (90%
nefron hancur).

E.

Manifestasi klinik
Karena ginjal kronik, maka setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien
akan memperlihatkan tnda dan gejala:
1. Manifestasi kardiovaskuler mencakup hipertensi, penyakit jantung koroner, edema
pulmonal, perikarditis.
2. Gejala dermatologi
Pruritus
3. Gejala gastrointestinal
Anoreksia, mual muntah
4. neuromuskuler
kesadaran berubah tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, kejang

F.

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama
mungkin. Seluruh faktor yang berperan dalam gagal ginjal kronik.
Obat anti hipertensi, eritropoietin suplemen besi, agen pengikat fosfat dan kalsium.

G.

Pengkajian

1. Aktifitas/istirahat
Gejala:
Kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise, gangguan tidur
Tanda:
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat hipertensi lama dan berat, palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda:
Hipertensi, DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum, pitting pada kaki, telapak tangan pada
kaki, disritmia jantung, nadi lemah, halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemi,
pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
3. Integritas ego
Gejala:
Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya, perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada kekuatan.
Tanda:
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.

- 3 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

4. Eliminasi
Gejala:
Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria, abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda:
Perubahan warna urin, contoh: kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria dapat
menjadi anuria.
5. Makanan/cairan
Gejala:
Peningkatan berat badan cepat(edema),penurunan berat badan(malnutrisi),anoreksia,
nyeri ulu hati,mual muntah,rasa metalik tak sedap pada mulut(pernapasan
amonia),penggunaan diuretik.
Tanda:
Distensi abdomen(asites),pembesaran hati(tahap akhir),perubahan turgor
kulit\kelembaban,edema,ulserasi gusi,perdarahan gusi \lidah,penurunan otot,penurunan
lemak subcutan,penampilan tak bertenaga.
6. Neorosensori
Gejala:
Sakit kepala,penglihatan kabur, kram otot,kejang.
Tanda:
Gangguan status muntah,contoh penurunan lapang perhatian,ketidak manpuan
berkonsenterasi,kehilangan memori, kacau.
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Nyeri panggul,sakit kepala,kram otot\nyeri kaki(memburuk pada malam hari)
Tanda:
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah.
8. Pernapasan
Gejala:
Napas pendek,dispnea nokturnalparoksismal,batuk dengan\tanpa sputum kental,dan
banyak.
Tanda:
Thipnea,dispnea,peningkatan frekuensi\kedalaman,batuk produktif.
9. Keamanan
Gejala:
Kulit gatal.
Tanda:
Pruritus
10. Seksualitas
Gejala:
Penurunan libido,amenore,abnormalitas.
11. Interaksi Sosial

- 4 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Gejala:
Kesulitan menentukan kondisi,contohtak mampu bekerja,mempertahankanfungsi peran
biasanyadalam keluarga.

12. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Riwayat DM keluarga,penyakit polikistik,nefritis herediter,kalkulus urinaria,maglinasi.

H.

Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung
Gangguan integritas kulit
Kelebihan volume cairan

I.

Intervensi keperawatan
Diagnosa I

Auskultasi bunyi jantung dan paru

Observasi tekanan darah

Selidiki keluhan yeri

Awasi pemeriksaan laboratorium:kalium,natrium,kalsium,magnesium,BUN.

Diagnosa II

Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kemerahan,


observasi terhadap emosi, ekimosis, purpura

Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit serta membran mukosa.

Inspeksi area tergantung pada edema

Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun

Diagnosa III

Pertahankan pencatatan volume cairan, intake dan output.

Perhatikan adanya edema perifer, pernapasan gemercik, dispnoe, ortopnoe, distensi


vena leher.

Perhatikan perubahan mental.

Awasi kadar natrium serum

J.

Evaluasi
Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan

frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat, dan sama dengan waktu
pengisian kapiler.

mempertahankan kulit utuh, mencegah terjadinya cedera kulit.

mempertahankan keseimbangan cairan dibuktikan dengan berat


badan dan tanda vital stabil, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tak ada
perdarahan.

- 5 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta

- 6 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Asuhan Keperawatan Pada klien Tn. HC dengan Gangguan Sistem


perkemihan
CKD di Ruang Perawatan Widuri Kamar II Perjan RS. Sanglah
Denpasar
I.

Data Biografi
a.

Identitas klien
Nama

: Tn HC

Umur

: 55 th

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: islam

Alamat

: Jalan Padi 2/5 denpasar bali

Pekerjaan

:-

Diagnosa medis

: CKD

Tanggal masuk

:13 april 2005

Tanggal pengkajian : 13 April 2005,jam:12.00 WITA


No MR
b.

: 95 39 54
Identitas penanggung jawab

Nama

: Ny. H

Umur

: 55 th

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Jalan Padi 2/5 denpasar bali

Hubungan dengan klien : Isteri


II.

Alasan dirawat
i.

Keluhan utama
Pusing

ii.

Riwayat Penyakit
Klien datang ke Rumah sakit dengan keluhan pusing pada tanggal 13 april 2005
klienmengeluh batuk dan terkadang sesak tekanan darah 200/110 mmhg. Pusing
bertambah apabila banyak bergerak dan berkurang bila beristirahat, keluhan tidak
memetap

iii.

Riwayat penyakit masa lalu


Klien mempunyai riwayat DM, jantung,

- 7 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

III.

Riwayat kesehatan keluarga


Genogram 3 generasi

47

Keterangan :`
Laki-laki
Perempuan
Klien
Serumah
Laki-laki, perempuan yang sudah meninggal
Angka menunjukkan umur dalam satuan tahun
G I meninggal karena usila
GII meninggal karena jantung
IV.
1.

Keadaan Kesehatan umum


Status kesehatan
Klien nampak lemah, penampilan sesuai dengan umur

2.

Pemeriksaan Antropometri
TB

:170 cm

BB

: 73 kg

- 8 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

3.

VitaL Sign
TD

: 200/110 mmHg

: 20 kali/mnt

: 80 kali/mnt

: 36oC

Data Bio, Psiko, Sosial, Spriritual


V.

Pola Interaksi Sosial


Orang paling dekat dengan klien adalah istri, interaksi dalam keluarga cukup harmonis.

VI.

Status Kesehatan Sosial


1.

Status rumah milik pribadi

2.

Tidak kebanjiran saat musim hujan

3.

Jumlah penghuni rumah 2 orang

4.

tempat tinggal klien tidak bising

VII.

Status Keagamaan
Klien rajin kemesjid untuk beribadah menyerahkan diri / pasrah pada Tuhan dengan
semua keadaannya dan mengatakan bahwa semoga dia cepat sembuh seperti semula
selam klien dirawat klien tidak pernah lagi beribadah hanya berdoa kepada Tuhan agar
diberi kesembuhan

VIII.

Pola Aktivitas Sehari-Hari


A. Nutrisi
NO
1.

JENIS KEGIATAN
Makan :
a. Nafsu makan
b. Porsi
c. Frekuensi (jam)
d. Kesulitan
e. Menu
f. Cara
g. Mandiri/dibantu
Minum :
a. Sumber Air
b. Jenis air
c. Frekuensi (jam)
d. Kesulitan
e. Cara
f. Mandiri/dibantu

SEBELUM
SAKIT

SAAT SAKIT

Baik
Dihabiskan
3 kali sehari
Nasi, sayur, lauk
Pakai sendok
Mandiri

Baik
Dihabiskan
3 kali sehari
Nasi, sayur, lauk
Pakai sendok
Mandiri

PAM
Air putih
12 kali sehari
Sering
Mandiri

PAM
Air putih
12 kali sehari
Sering
Mandiri

- 9 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

B. Eliminasi
NO

JENIS KEGIATAN

BAB :
a. Tempat
b. Frekuensi
c. Konsistensi
d. Alat Bantu
e. Kesulitan
f. Mandiri/dibantu
2 BAK :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.

SEBELUM
SAKIT

SAAT SAKIT

Kamar Mandi
1-2 kali / hari
lembek
Mandiri

Kamar Mandi
1-2 kali / hari
lembek
Dibantu

Kamar mandi
Jongkok
2 3 kali/hari
Kuning
Amoniak
Mandiri

Kamar mandi
Jongkok
2 3 kali/hari
Kuning
Amoniak
Mandiri

1.

Tempat
Cara
Frekuensi
Warna
Bau
Kesulitan
Mandiri/Dibantu

C. Personal Hygiene
NO
JENIS KEGIATAN
1 Gosok Gigi
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu

SEBELUM SAKIT

SAAT SAKIT

2 kali/hari
vertikal/horisontal
Mandiri

2 kali/hari
vertikal/horisontal
Mandiri

Mandi
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu

2 kali/hari
Diguyur
Mandiri

2 kali/hari
Dilap
Dibantu

Cuci Rambut
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu

3 - 4 kali/hari
Digosok
Mandiri

Kuku/Gunting Kuku
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu

SEBELUM SAKIT

SAAT SAKIT

13.00-14.00
Kamar Tidur
Nyenyak

13.00-14.00
Kamar Tidur
Nyenyak

D. Istirahat dan Tidur


NO
1 Siang
a.
b.
c.
d.

JENIS KEGIATAN
Waktu
Kebiasaan Sblm Tidur
Tempat
Kualitas

- 10 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Malam
a. Waktu
b. Kebiasaan Sblm Tidur
c. Tempat
d. Kualitas

21.00-05.00
Kamar Tidur
Nyenyak

21.00-05.00
Kamar Tidur
Nyenyak

JENIS KEGIATAN
Jenis
Frekuensi
Durasi
Kesan

SEBELUM SAKIT
-

SAAT SAKIT
-

JENIS KEGIATAN
a. Frekuensi
b. Tempat
c. Bersama siapa

SEBELUM SAKIT
-

SAAT SAKIT
-

E. Olah Raga
NO
a.
b.
c.
d.
F. Rekreasi
NO

IX.
1.

2.

X.
1.

Pengobatan dan Perawatan


Pengobatan
Infus NaCl
:
0,9% 8 tetes/menit
Lasartan
:
1 x 50 mg
Furosimin
:
100
Amtodipin
:
1 x 5 mg
Amoryl
:
100
Perawatan
RGRP
Pembatasan jumah cairan
Memantau hasil pemeriksaan cairan dan elektrolit
Memantau hasil HB
Memantau cairan masuk dan haluaran
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Kulit
Inspeksi
o
Warna kulit secara umum sawo matang
o
Nampak ada bercak merah pada kulit, kulit kering, hematoma
o
Tidak ada keluhan gatal
Palpasi
Turgot kulit baik
Kepala dan Leher
Kepala
Inspeksi
o
Rambut hitam, distribusi rambut rata, rambut cukup baik
Palpasi
o

2.

10

- 11 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

o
o

Rambut tidak mudah tercabut, kulit kepala tidak berketombe, tidak ada
nyeri tekan pada kepala
Tidak ada lesi
Klien mengeluh sakit kepala

Leher
Inspeksi
o
Tidak ada pembesaran tyroid
o
Tidak ada peninggian tekanan pada vena jungularis
o
Tidak ada pembesaran kelenjar limpha
Palpasi
o
Tidak teraba adanya massa dan pembesaran kelenjar tyroid
3.

4.

5.

Mata
Inspeksi
o
Kelopak mata tidak bergerak
o
Sclera tidak icterus
o
Conjungtiva Anemis
o
Reaksi pupil sokor
Palpasi
o
Tidak ada penonjolan bola mata
o
Tidak ada ptosis
o
Tidak ada photophobia
o
Lapang pandang 160o
Telinga
Inspeksi
o
Tidak ada otore
o
Klien tidak memakai alat bantu pendengaran
o
Fungsi pendengaran baik
o
Tidak ada tanda-tanda infeksi
o
Tidak ada otalgia
o
Terdapat tinitus dan vertigo
Palpasi
o
Daun telinga lentur : jika ditekuk ke depan daun telinga akan kembali
ke posisi normal setelah dilepas
Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi
o
Gigi cukup bersih
o
Lidah tidak kotor
o
Tidak ada peradangan gusi
o
Struktur gigi masih lengkap

6.

Dada dan Paru-paru


Inspeksi
Bentuk dada Normal chest Diameter AP : Transversal 1 ; 2
Irama nafas reguler
Bunyi nafas vesikuler
Pernafasan 20 x / menit
Tidak ada bunyi nafas tambahan
Pengembangan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi

11

- 12 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan, vokal vremitus seimbang kiri
kanan
Perkusi
Bunyi nafas sonor
batas paru pada derah subskapularis 3 4 jari dari pundak
batas paru kanan pada ICS 2-6 midklavikularis
Batas paru kiri padaICS 2-8 midklavikularis
Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
7. Jantung
-

Inspeksi
PMI terlihat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra

Palpasi
Ictus Cordis terdapat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra

Perkusi
Basis jantung pada ICS II III dan apeks jantung pada daerah ICS V-VI
Apeks ventrikel kiri menyentuh dinding anterior dada dan sejajar pada
garis Mid klavikularis dan dekat dengan spacium ICS V-VI
Suara perkusi pekak pada daerah jantung

Auskultasi
BJ I

: Murni terdengar Lub

BJ II

: Murni terdengar Dup

Tidak terdapat bunyi jantung tambahan


Jantung sering berdebar-debar
8.

Abdomen
-

Inspeksi
Permukaan abdomen datar, kulit keriput, daerah perut sawomatang, tidak
terdapat penimbunan cairan

Auskultasi
Peristaltic usus 10 x / menit

Perkusi
Suara perkusi timpani pada daerah usus dan hipertimpani pada daerah
lambung, perkusi hepar berbunyi pekak

Palpasi
teraba adanya nyeri tekan pada ginjal, tidak ada pembesaran hepar, tidak
terdapat distensi pada urinaria, teraba ginjal pada sebelah kiri

9.

Genetalia dan anus

12

- 13 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan karena alas an privacy


10.

Ekstermitas

1.
-

Atas
Inspeksi
Terpasang infus Nacl 8 tetes / menit pada lengan kiri
Tonus otot baik

Palpasi
Tidak teraba nyeri tekan pada lengan kanan atas maupun bawah, kontraksi dan
kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tangan secara aktif

2.
-

Bawah
Inspeksi
Tidak terdapat oedema pada kaki

Palpasi
Kontraksi dan kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tungkai dengan
aktif, tidak terdapat nyeri tekan

11.
-

Status Neurologi
tingkat kesadaran
E

: membuka secara spontan

; Orientasi baik

; Mengikuti perintah

Skore GCS

15

Tingkat kesadarana komposmentis

Koordinasi : keseimbangan terganggu karena pusing

Orientasi; klien dapat membedakan waktu tempat dan lingkungan

Sensasi : dapat membedakan panas dan dingin


o Refleks fisiologis

biseps (+)

Triseps (+)

Achilles (+)

o Refleks patologis

babinsky (-)

Brudsinsky (-)

Kernig sign (-)

XI.

Pemeriksaan diagnostik
Tanggal 13 april 2005

13

- 14 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

1.
o NA
o KA

Laboratorium patologi Klinik


128,4 meq/L
normalnya; 135-147
5,40 meq/L
normalnya; 3,5-5,5

2.
No Pemeriksaan hematologi
rutin kimia
1
Glukosa puasa
2
Glukosa 2 jam PP
3
Kolesterol total
4
Kolesterol HDL Direk
5
Ureum
6
Natrium
7
Kalium
8
Creatine
9
BUN
10 Glukosa
11 HB

Pemeriksaan laboratorium
Hasil terlampir

Nilai rujukan

satuan

117
252
211
40
145
5,40
128,4
7,6
6,8
145
6,8

70-110
< 140
< 200
> 40

Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Meq / L
Meq / L
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl

3,5-5,6
135-147
1-2

14

- 15 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF

DATA OBJEKTIF

Klien mengeluh pusing.

Klien nampak lemah

Klien mengeluh sakit kepala.

Nampak kulit kemerahan

Klien mengatakan mempunyai riwayat

Conjungtiva anemis

penyakit Diabetes melitus dan jantung

Koordinasi:terjadi gangguan

Klien mengatakan kulitnya nampak

keseimbangan keseimbangan karena

kemerahan
Klien mengatakan serig berdebardebar pada jantung.

pusing
Kulit nampak kering
Nampak terpasang Nacl O,9 % 8 tetes
/menit
Vital sign :
TD : 200/110 mmhg
N

: 88 x/m

: 36,6C

: 20 x/ m

Nampak klien disetiap pemenuhan


kebutuhan dibantu
Teraba nyeri tekan pada ginjal
Teraba ginjal pada abdomen bagian kiri
Lab :

15

Ureum :145 mg/dl


Bun :145 mg/dl
Kalium :128,4 mEQ/dl
Natrium :5,40 mEQ/dl
Creatinin :7,6 mg/dl
HB :6,8 mg/dl
BB : 73 Kg
TB : 170 cm

- 16 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

ANALISA DATA
NO
1

SYMPTON
DS :
o Klien mengeluh pusing

ETIOLOGI
CKD

PROBLEM
Penurunan curah

jantung

o Klien mengeluh sakit kepala

Fungsi glumerulus

o Klien mengatakan batuk dan

menurun

kadang kadang sesak


o Klien mengatakan

Filtrasi tubulus

mempunyai penyakit DM

menurun

dan jantung
o Klien mengatakan

Pelepasan renin

jantungnya berdebar debar

DO :

Angiotensin I

o Klien nampak lemah

o Conjungtiva anemis

Angiotensin II

o Vital sign:

o Hb : 6,8 mg/dl

Tekanan darah
meningkat

Cardiac output
meningkat

Penurunan curah
jantung

CKD

16

Resiko tinggi

- 17 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

DS :
o

Klien mengatakan kulit


nampak kemerahan

gangguan integritas

Fungsi glumerulus

kulit

menurun

DO :

o Nampak kulit kemerahan

Fungsi tubulus

o Nampak kulit kering dan

menurun

gatal

o Hasil lab. Ureum: 128,4

Filtrasi menurun

mg/dl.

o Kreatinin: 7,6 mg/dl.

Sisa metabolisme
tubuh tertimbun
dikulit
Penimbunan
urokrom

Bercak merah pada


permukaan kulit

Gangguan
integritas kulit :
resiko tinggi

Resiko tinggi
DS :
o Klien mengatakan

CKD

kelebihan volume

cairan

Penurunan fungsi

mempunyai riwayat penyakit

ginjal

DM dan jantung.

DO:

Fungsi glumerulus

o Teraba nyeri tekan pada

menurun

ginjal
17

- 18 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

o Hasil lab. Natrium 5,40


mEq/dl

Fungsi tubulus

o Kalium 128,4 mEq/dl.

menurun

o BB : 73 Kg

o TB :170 cm

Pelepasan
aldosteron
meningkat

Renin

Angiotensin I

Angiotensin II

Merangsang ADH

Retensi Na dan air

Kelebihan volume
cairan

18

- 19 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
1

Diagnosa keperawatan Tanggal didapat


Penurunan
curah 13 April 2005
jantung b / d cardiac
output

meningkat,

ditandai oleh :
DS :
Klien mengeluh

pusing
Klien mengeluh

sakit kepala
Klien

mengatakan batuk
dan kadang kadang
sesak
Klien

mengatakan
mempunyai
penyakit DM dan
jantung
Klien

mengatakan
jantungnya
berdebar debar
DO :
o

Klien
nampak lemah

Conjungtiv
a anemis

Vital sign:

Hb : 6,8

13 April 2005

19

Tanggal teratasi
-

- 20 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

mg/dl

Resiko tinggi
gangguan

integritas

kulit b/d penumpukan


urochrom

dikulit,

ditandai oleh :
DS :
Klien

mengatakan

kulit

nampak
kemerahan
DO :
Nampak

kulit kemerahan
Nampak

kulit kering dan

gatal
Hasil

Ureum:

13 April 2005

lab.
128,4

mg/dl.
Kreatinin:

7,6 mg/dl.
Resiko tinggi kelebihan
volume

cairan,

b/d

retensi cairan ditandai


oleh :
DS :
o

Klien
mengatakan
mempunyai
riwayat penyakit
DM dan jantung.

20

- 21 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

DO:
o

Teraba

nyeri

tekan pada ginjal


o

Hasil

lab.

Natrium

5,40

mEq/dl
o

Kalium

128,4

mEq/dl.
o

BB : 73 Kg

TB :170 cm

PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO.
TUJUAN
1. Setelah melakukan

1.

INTERVENSI
RASIONAL
Kaji adanya Hipertensi bermakna dapat

tindakan selama tiga

derajat

hipertensi, terjadi karena gangguan

kali dalam 24 jam

perhatikan

perubahan pada sistem aldosteron,

diharapkan dapat

postural

mempertahankan curah

duduk, berbaring, dan

jantung dengan kriteria:

berdiri.

Tekanan darah

misalnya renin angiotensin.

Kelelahan dapat menyertai

2.

Kaji tingkat CKD juga anemia.

normal : 110/70

aktifitas

mm/Hg-140/95

klien terhadap aktivitas.

mm/Hg.
Hb normal: 14-18,5

dan

3.

respon
S3/S4 dengan tonus

Auskultasi

muffled, tachicardia,

bunyi jantung dan paru.

frekuensi jantung tak


teratur, tachipnoe, dipsnoe,

gr%
Klien tidak pusing

mengi, edema

Klien tidak batuk

menunjukkan CKD

Dapat mengindikasikan

21

- 22 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

4.

Evaluasi
adanya

gagal jantung serta

edema kerusakan ginjal atau

perifer/kongesti vaskuler vaskuler.


dan keluhan dispnoe.

Ketidakseimbangan Hb
dapat memperberat

5.

Awasi

keadaan klien.

pemeriksaan Hb
2.

Setelah dilakukan

Menandakan area sirkulasi

tindakan dalam dua

buruk yang dapat

hari kulit klien tidak

menimbulkan

mengalami kemerahan,

1.

Observasi

tidak kering, bersisik,

kemerahan, pucat, dan

serta tidak muncul

ekskoriasi

keluhan gatal dari

observasi

klien.

ekimosis, purpura.
2.

pada

kulit, Jaringan edema lebih

terhadap cenderung rusak/robek.


Soda kue, mandi dengan

Inspeksi
area

pembentukan dekubitus.

tergantung

tepung menurunkan gatal.

pada Lotion dan salep mungkin

edema.

diinginkan untuk

3.

Berikan

menghilangkan kering.

perawatan kulit, batasi


penggunaan sabun, dan Menurunkan iritasi dermal
anjurkan

pemberian dan risiko kerusakan kulit.

salep atau krim.

4.

Pertahankan
linen

kering,

keriput.

Meskipun dialisis

bebas mengurangi masalah kulit


yang berkenaan dengan
uremik, gatal dapat terjadi
karena kulit adalah eksresi

22

- 23 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

5.

Selidiki

untuk produk sisa.

keluhan gatal.
Pengingkatan ureum dan
kreatinin akan
menyebabkan rasa gatal.

Setlah dilakukan

Keluaran urine yang

tindakan selama 3 x 24

sedikit dan pekat kareana

jam tidak terjadi

6.

kelebihan volume

Pantau hasil terjadi penurunan perfusi


ureum dan kreatinin.

jaringan ginjal.

cairan dengan kriteri :


1. tidak terjadi
oedema

Terapi diuretik dapat


1.

2. Tidak terdapat

Pantau
haluaran

urine,

disebabkan oleh
catat kehilangan cairan tiba-tiba

nyeri tekan

jumlah dan warna setiap atau berlebihan meskipun

pada ginjal

hari

3. BB : 61 Kg

dimana

diuresis oedema dan asites masih

terjadi

ada

4. TB : 170 cm
2.

pantau atau Posisi terlentang


hitung

keseimbangan meningkatkan filtrasi

pemasukandan
pengeluaran

ginjal dan menurunkan


urine produksi ADH sehingga

selama 24 jam

meningkatkan diuresis

Catat perubahan ada atau


3.

pertahankan

hilangnya udema sebagai

duduk duduk atau tirah respon terhadap terapi


baring

dengan

posisi peningkatan 2,5 Kg dapat

semi fowler selama fase menunjukkan kurang


23

- 24 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

akut

lebih 2 liter cairan


Melibatkan pasian dalam
perogram terapi dan

4.

Timbang
BB

minimal

meningkatkan perasaan
x mengontrol serta kerja

seminggu

samapembatasan
pemasukan cairan.

5.

buat jadwal
pemasukan
cairan,digabung dengan
keinginan minum bila
mungkin.berikan

pula

perawatan mulut /es batu


sebagai

bagian

dari

kebutuhan cairan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
TANGGAL
Rabu,13 april

NDX
1

JAM
13.00

2005

IMPLEMENTASI
Mengkaji adanya riwayat
hipertensi,mengawasi tekanan darah
dengan hasil
TD: 200/100 mmhg
N : 88 x / m

13.15

Mengkaji adanya oedema anasarka,


denagn hasil oedema tidak terjadi.

13.20

Mengkaji tingkat aktivitas atau respon


kien terhadap aktivitas dengan hasil
24

- 25 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

kebutuhan ADL kien terpenuhi ditempat


tidur
2

13.30

Mengawasi pemeriksaan laboratorium


dengan
hasil : Elektrolit: Na = 5,40 mEq/dl
Ka = 128,4 mEq/dl
BUN = 145 mg/dl

13.45

Memantau intake dan output,hasil:


Intake=300cc(lewat
obat),200cc(IV),200(Oral), output=400cc

Kamis, 14 april

09.30

2005

Mengobservasi adanya kemerahan, pucat


dan ekskoreasi pada kulit serta adanya
udema, hasil ; tidak terdapat udema,
nampak bintik merah pada kulit

10.00

Mengobservasi TD :
TD: 170/110 mmhg
N : 84 x / m
S : 36,4 C
R : 20 x / M

10.15

Menganjurkan klien untuk menggunakan


krim kulit 2x1 sehari setelah mandi

10.30

Menekankan pentingnya asupan nutrisi


atau cairan adekuat

11.00

Mendiskusikan pentingnya perubahan


posisi untuk mempertahankan aktibvitas

12.00

Menghitung
CM=700cc,BAK=400cc,BAB=300cc

Jumat, 15 april

08.30

2005

Memantau pengeluaran urine, hasilnya :


250 cc / hari

09.30

mengobservasi tekanan darah, hasil:

25

- 26 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

180/100 mmhg
10.30

memantau atau menghitung


keseimbangan pemasukan dan
hasilntya:CM=500 CC,BAK=300cc

CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/
TGL

NDX

JAM

SOAP

26

- 27 -STIK-GIA MAKASSAR / 06

Rabu,13

19.00

April 2005

S: Klien mengatakan masih merasa pusing


O: TD: 200/110 mmhg, nampak klien

masih

lemah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-8
2

19.00

S:

Klien mengatakan tidak merasakan gatal


terhadap kulit

O: Nampak kulit kering


Nampak kulit kemerahan
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi 1-6
3

19.00

S: Klien mengatakan minum 2 gelas/hari


O: Nampak tidak terjadi udema
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6

Kamis,14

13.00

S: Klien mengatakan rasa pusing tidak menetap

April 2005

Klien mengatakan jantung masih berdebardebar


O: Mengukur tekanan darah : 170/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan intervensi I-5

Jumat,15

13.30

April 2005

S: Klien mengatakan masih berdebar-debar


O: Mengobservasi TD; 180/100 mmhg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-5

14.00

S: Klien mengatakan rasa gatal tidak terjadi


O: Tidak nampak bintk merah pada kulit
Tidak nampak kulit bersisik
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6

14.15

S: Klien mengatakan membatasi masukan cairan


O: Infus NACL 0,9 % 8 tts/ mnt
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi.

27

Você também pode gostar