Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. I. PENDAHULUAN
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan
sekitarnya. Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur
apabila terjadi cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial. Pada tulang ini
bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa
ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik
tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun
kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa
menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma.
Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa
fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan
lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin.
Kernudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia
18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai
26 tahun.
1. II. INSIDENSDAN EPIDEMIOLOGI
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40
kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1.
Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua
fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal
sekitar 5%.
Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula
sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan
kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus
kelahiran anak yang hidup.
1. III. ETIOLOGI
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun
kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa
penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis
(1,2,3,4)
(4)
(1,5,6)
(1,2,6)
(2,4.6,7,8)
Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,
(1,2,4,9)
Pada facies medialis clavicula terdapat foramen nutricium, yang dilalui oleh
pembuluh darah.
1. I. PENDAHULUAN
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan
sekitarnya. Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur
apabila terjadi cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial. Pada tulang ini
bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa
ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik
tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun
kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa
menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma.
Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa
fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan
lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin.
Kernudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia
18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai
26 tahun.
1. II. INSIDENS DAN EPIDEMIOLOGI
Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40
kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1.
Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua
fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal
sekitar 5%.
Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula
(9)
(1,2,3,4)
(4)
(1,5,6)
sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan
kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus
kelahiran anak yang hidup.
1. III. ETIOLOGI
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun
kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa
penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis
(1,2,6)
(2,4.6,7,8)
(1,2,4,9)
(9)
1.
V. KLASIFIKASI
Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula
tersebut. Ada tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu
pada bagian midshape clavikula dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian
distal clavicula dan bagian proksimal clavicula. Menurut Neer secara umum fraktur
klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :
Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.
(1,2,6,10,17)
Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami
fraktur setelah midclavicula.
Gambar 3. Fraktur distal clavicula
Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi
dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.
Gambar 4. Fraktur proksimal clavicula
Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :
1.
1.
Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan
melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
Gambar 9. Fraktur clavicula distal subtype III
(1,2)
(1,2,16)
(1,2,4,6,7,17)
Jika didapatkan ada kelainan pada vascular, bisa kita nilai dengan menggunakan
intravenous contras..
Lateral clavicula dan AC joint
CT scan merupakan salah satu alat pencitraan di bidang radiologi yang cukup sensitif
dalam menegakkan diagnosa. CT scan kadang-kadang digunakan untuk
mendiagnosa fraktur intra-artikular atau stress fraktur pada AC joint. Meskipun
demikian CT scan terbatas untuk menilai sekitar jaringan lunak termasuk kapsula,
ligament dan sendi sinovial.
1.
(12)
1.
2. Fraktur sternum
Fraktur sternum paling sering karena trauma pada dada, biasanya disertai dengan
trauma pada jantung dan paru-paru. Untuk mendiagnosis fraktur sternum biasanya
dipakai plain photo proyeksi lateral seperti pada gambar dibawah ini.
(13)
1.
1.
1.
IX. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengan tindakan bedah
atau operative treatment dan tindakan non bedah atau nonoperative treatment
Tujuan dari penanganan ini adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah
tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka
tetap menempel sebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi deformitas dan proses
penyembuhan tulang yang mengalami fraktur lebih cepat.
. (2,3,5,6)
1.
Fiksasi eksternal
Immobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut.
Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik.
1.
X. KOMPLIKASI
Komplikasi pada fraktur clavicula dapat berupa : (2,6,10)
Malunion.
Malunion merupakan suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam
posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring. Komplikasi seperti ini
dapat dicegah dengan melakukan analisis yang cermat sewaktu melakukan reduksi,
dan mempertahankan reduksi itu sebaik mungkin terutama pada masa awal periode
penyembuhan.
Gejala malunion pada clavicula dapat menyebabkan penderita tidak puas. Gejala
sebelum operasi termasuk kelemahan, nyeri, gejala-gejala neurologik, dan
munculnya perasaan yang cemas (bahu yang semakin memburuk dengan gejalagejala lainnya)
Nonunion
Lebih umum terjadi pada fraktur yang ditangani dengan cara operasi, khususnya
pada studi sebelumnya. Secara keseluruhan, angka non union yang lebih kurang dari
1 % hingga yang lebih besar dari 10%, telah dilaporkan.
Paling banyak pada fraktur 1/3 distal tetapi hasilnya secara fungsional
memperlihatkan kepuasan.
Penanganan operasi termasuk stabilisasi dan graft tambahan pada tulang
memberikan hasil yang memuaskan serta fiksasi dengan plate dan peralatan
intermedullary.
Fraktur 1/3 tengah dengan lebih dari 2 cm dan fraktur 1/3 lateral menjadi faktor
resiko lebih tinggi nonunion.
1.
(2,6,11)
1.
2.
3.
4.
5.
6.