Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Penulisan Kasus
Skenario 4
C. Daftar Pertanyaan
1. Jelaskan penyebab terjadi pengeluaran darah setelah coitus ?
2. Jelaskan penyebab keputihan pada skenario diatas ?
3. Jelaskan penyebab cepat lelah pada skenario diatas ?
4. Jelaskan penyebab terjadinya penurunan BB pada skenario diatas ?
5. Jelaskan kenapa pemeriksaan servik teraba lunak dan membesar ?
6. Tentukanlah diagnosa medik dari skenario diatas ?
7. Jelaskan pengertian dari kanker serviks ?
8. Jelaskan etiologi dari kanker serviks ?
9. Jelaskan manifestasi klinik dari kanker serviks ?
10. Jelaskan patofisiologi dari kanker serviks ?
11. Jelaskan klasifikasi dari kanker serviks ?
12. Jelaskan pemeriksaan penunjang dari kanker serviks ?
13. Jelaskan penatalaksanaan dari kanker serviks ?
14. Jelaskan komplikasi dari kanker serviks ?
1
BAB II
HASIL
2. Serviks
: Leher rahim
3. Anamnesis
: Pengkajian
B. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan penyebab terjadi pengeluaran darah setelah coitus ?
Jawab :
Penyebab perdarahan setelah coitus karena perempuan pada
kasus ini telah masuk dalam tahap stadium lanjut gejala kanker serviks
yang di sebut dengan karsinoma serviks invasif dini. dimana karsinoma
serviks invasi dini ini terjadi karena tumor telah menginvasi epitelium
masuk kedalam stroma serviks. Kanker servikal menyebar luas secara
langsung kedalam jaringan paraservikal. Pertumbuhan yang berlangsung
mengakibatkan lesi yang dapat dilihat dan terlibat lebih progresif pada
jaringan servikal.
b. Merokok
Tembakau
merusak
sistem
kekebalan
dan
mempengaruhi
Sel-sel mulut rahim yang teracuni oleh nikotin dalam darah juga
memiliki kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh,
termasuk selaput lendir mulut rahim yang dapat memicu abnormalitas
sel pada mulut rahim. Resiko kanker mulut rahim lebih tinggi pada
wanita perokok.
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara
kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit
penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British
Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner, M.D.,
peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta racun lain
yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan
kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya selsel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia adalah kondisi awal
berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang, ujarnya.
Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker
servik dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari
lima tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO
melaporkan resiko relative pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar
1,19 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.
i.
berusaha
mengatasi
gangguan-gangguan
infeksi
dan
j.
Paritas
Paritas adalah kemampuan wanita untuk melahirkan secara
normal. Pada proses persalinan normal, bayi bergerak melalui mulut
rahim dan ada kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel di tempat
tersebut. Pada kasus wanita yang melahirkan lebih dari dua kali dan
dengan jarak yang terlalu dekat. Kerusakan jaringan epitel ini
berkembang kea rah pertumbuhan sel abnormal yang berpotensi
ganas.
7
l.
dan
kebersihan
perseorangan. Pada
golongan
sosial
matang dengan sempurna, maka jika ada benda asing yang masuk ke
dalam serviks akan menimbulkan lesi, begitu juga pada perempuan yang
mengalami persalinan pervagina pada usia dini. Adapun penularan
penyakit kelamin atau melakukan hubungan seksual dengan banyak
pasangan akan beresiko terjadi penularan virus onkogenik dan HPV. HPV
menyebabkan induksi sel kanker oleh virus ini. Sedangkan HIV
menyebabkan defisiensi imun sehingga terjadi keganasan oportunitis yang
beresiko terjadi infeksi sel epitel kelamin wanita terutama pada bagian
serviks. Higiene yang jelek, melakukan hubungan seksual dengan
pasangan yang tidak pernah disunat memungkinkan kuman yang ada di
gland penis ikut masuk kedalam sistem reproduksi wanita. Kuman yang
tertinggal ini menimbulkan reaksi imun yang jika hidup dan terus
berkembang maka tidak akan menimbulkan gangguan, tetapi jika hidup
dan terus berkembang maka menginfeksi sel epitel serviks kelamin
wanita. (Meyer, 1997).
Stadium Ib occ
Stadium Ib
3. Stadium II
Karsinoma sudah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/3 bagian atas
vagina, tetapi tidak melibatkan dinding panggul.
Stadium IIa
4. Stadium III
Penyebaran telah sampai ke 1/3 bagian distal vagina atau
parametrium sampai dinding panggul.
Stadium IIIa
Stadium IIIb
5. Stadium IV
Meluas keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum
dan atau kandung kemih.
Stadium IVa
Stadium IVb
Histopatologik
11
Servikografi
12
Penatalaksanaan
Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Ia
Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Ib, Ha
dan
paraaorta
evaluasi
(bila
kelenjar
terdapat
limfe
metastatis
Histerektomi transvaginal
Radioterapi
13
Radiasi paliatif
Kemoterapi
a. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan pada stadium awal, dapat dilakukan operasi
sedangkan stadium lanjut hanya dengan pengobatan dan penyinaran.
Tolak ukur keberhasilan pengobatan yang biasa digunakan adalah
angka harapan hidup 5 tahun. Harapan hidup 5 tahun sangat
tergantung
dari
stadium atau
derajatnya
beberapa
peneliti
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Dalam
lingkar
perawatan
meliputi
sebelum
pengobatan
14
trachelectomy)
dapat
mempertahankan
uterus.
Penelitian
d. Infeksi pelvis
e. Obstruksi usus
Berkaitan dengan kemoterapi
a. Sistitis radiasi
b. Enteritis
Berkaitan dengan kemoterapi
a. Supresi sumsum tulang
b. Mual muntah akibat pengunaan obat kemoterapi yang mengandung
sisplatin
c. Kerusakan membrane mukosa GI
d. Mielosupresi
:-
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 37 tahun
b. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi b.d imunitas tidak adekuat, pemajanan terhadap
pathogen
16
c. Intervensi
N
Diagnosa
NOC
NIC
o
1
Resiko Infeksi
Setelah
dilakukan
Bersihkan
lingkungan
peningkatan
setelah
terserang
patogenik
infeksi
Faktor-faktor resiko :
terkontrol
Pengetahuan
klien
dengan
pasien lain
Pertahankan
teknik isolasi
tanda
pemajanan
gejala infeksi
gejala infeksi
Mendeskripsika
sistemik dan
Pertahanan tubuh
lokal
penularan
adekuat
penyakit, factor
kerentanan
yang
terhadap
Ketidak adekuatan
mempengaruhi
infeksi
pertahanan
penularan serta
sekunder
penatalaksanaa
terapi
nnya
antibiotic bila
Menunjukkan
perlu
kemampuan
infection
untuk
protection
merokok
Penurunan
hemoglobin
Imunosupresi
dan
Monitor
menghindari
pathogen
dipakai
yg kriteria hasil :
resiko
tanda
proses
dan
Monitor
Berikan
mencegah
timbulnya
infeksi
17
Resiko
kekurangan Setelah
Volume Cairan
Definisi
mengalami
dilakukan
tindakan
intake
dehidrasi x24jam,
output yang
intraselular
pasien
DS :
Pasien
ada
mengatakan
membaik.
dan
akurat
Monitor vital
sign
Monitor
Mempertahankan
masukan
pengeluaran darah
urine
makanan
setelah coitus
sesuai
dengan
cairan
Pasien
hitung
mengatakan cepat
urine normal, HT
intake kalori
lelah
normal
harian
DO :
catatan
Pertahanka
Pasien
tampak
pucat
output
Tekanan
darah,
status
dalam
nutrisi
batas
dan
Monitor
normal
Kolaborasi
pemberian
tanda
IV
dehidrasi,
elastisitas
turgor
kulit
baik,
membrane
mukosa
tidak
lembab,
ada
haus
rasa
yang
berlebihan
3
Ketidakseimbangan
Setelah
Nutrisi
tindakan
Definisi
nutrisi
untuk
dilakukan
pasien untuk
tidak
cukup x24jam,
memenuhi nutrisi
kebutuhan metabolic
terkendali.
Anjurkan
meningkatka
status
pasien
Dengan
n intake Fe
Anjurkan
pasien untuk
18
DS :
kriteria hasil :
Pasien
mengatakan
meningkatka
Adanya
terjadi penurunan BB
peningkatan
dan vitamin
berat
DO :
sesuai
tujuan
badan
dengan
Berat
badan
nutrisi
ideal
sesuai
kebutuhan
Berikan
Mampu
informasi
mengidentifikasi
tentang
kebutuhan
kebutuhan
nutrisi
nutrisi
dan
kalori
tinggi
badan
Monitor
jumlah
dengan
protein
tanda
Kolaborasi
dengan ahli
malnutrisi
gizi
Menunjukkan
menentukka
peningkatan
fungsi
kalori
pengecapan
nutrisi yang
dari menelan
dibutuhkan
Tidak
pasien
terjadi
untuk
jumlah
dan
penurunan berat
badan
yang
berart
d. Implementasi
No
1
Diagnosa
Implementasi
Resiko Infeksi
Definisi : Mengalami
peningkatan
terserang
resiko
organisme
patogenik
Faktor-faktor resiko :
Pengetahuan
Memonitor
yg
kerentanan
terhadap
infeksi
menghindari
infection
protection
pemajanan
pathogen
Pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
-
merokok
Ketidak adekuatan
pertahanan
sekunder
-
Penurunan
hemoglobin
Imunosupresi
Resiko
kekurangan
Volume Cairan
Mempertahankan
catatan
intake
Beresiko
mengalami
dehidrasi
Definisi
intraselular
harian
DS :
Pasien
mengatakan
ada
pengeluaran darah
setelah coitus
Pasien
mengatakan cepat
lelah
DO :
20
Pasien
tampak
pucat
Ketidakseimbangan
Nutrisi
Definisi
nutrisi
Asupan
tidak
cukup
untuk
memenuhi
mengatakan
terjadi penurunan BB
56kg
menjadi
52kg
pasien
untuk
Memonitor
jumlah
nutrisi
dan
kebutuhan kalori
DS :
Menganjurkan
kebutuhan metabolic
dari
pasien
meningkatkan intake Fe
untuk
Pasien
Menganjurkan
Memberikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
DO :
Pasien tampak pucat
21
22