Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembangunan
perkembangan
berkelanjutan
yang
membahayakan
didefinisikan
memenuhi
kemampuan
sebagai
kebutuhan
generasi
Pembangunan
masa
mendatang
sekarang
untuk
atau
tanpa
memenuhi
kebutuhannya.
Tantangan pembangunan berkelanjutan adalah menemukan cara untuk
meningkatkan kesejahteraan sambil menggunakan sumberdaya alam secara
bijaksana, sehingga sumber daya alam terbarukan dapat dilindungi dan
penggunaan sumber alam yang dapat habis (tidak terbarukan) pada tingkat
dimana kebutuhan generasi mendatang tetap akan terpenuhi.
Konsep pembangunan berkelanjutan muncul ketika terjadi kegagalan
pembangunan, dimana proses yang terjadi bersifat top-down (arus informasi
yang terjadi hanya satu arah dari atas ke bawah) dan jika ditinjau dari sisi
lingkungan, sosial, dan ekonomi proses pembangunan yang terjadi ternyata
tidak
berkelanjutan.
Pelaksanaan
konsep
ini
diperkuat
lagi
dengan
Efektifitas biaya
internasional,
dunia
masih
memandang
bahwa
cita-cita
yang
untuk
memperoleh
mengatasi
telaahan
kendala
dan
pelaksanaan
kajian
yang
Agenda
komprehensif,
tersebut
patut
tanpa
perlu
kembali
komitmen
global
terhadap
pembangunan
regional
dan
global
dengan
peranserta
aktif
berbagai
kelompok
Komitmen
berupa
initiatives
untuk
Melaksanakan
Pembangunan
Berkelanjutan.
PrepCom IV WSSD di Bali direncanakan akan diselenggarakan di Bali
International Convention Center, Nusa Dua, Bali, dan diperkirakan akan
dihadiri sekitar 6.000 orang delegasi dari 189 negara, badan-badan di bawah
organisasi PBB, organisasi non-pemerintah, dan media massa dari seluruh
dunia.
Dalam kerangka Pertemuan PrepCom IV, sebelum Pertemuan Tingkat
Menteri pada tanggal 5 - 7 Juni 2002, akan diselenggarakan Pertemuan
Tingkat Pejabat Senior atau Senior Official Meeting tanggal 27 Mei 4 Juni
2002. Selain itu, akan diselenggarakan pula serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan Prepcom IV, yaitu:
Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua Biro PrepCom dan tuan rumah PrepCom
IV (Ministerial Meeting) adalah didasarkan pada pertimbangan bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keaneka-ragaman
hayati, flora, dan fauna terbesar di dunia. Sumber-sumber kekayaan alam ini
sangat bermanfaat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
global. Selain itu, Indonesia memiliki areal hutan tropis yang merupakan
bagian penting dari paru-paru bumi.
Rangkaian kegiatan WSSD ini karenanya dapat dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk menggalang peningkatan kerjasama internasional, khususnya dalam
rangka memobilisasi peningkatan bantuan keuangan, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, dan alih teknologi. Secara lebih luas, terpilihnya
Indonesia sebagai Ketua PrepCom dan tuan rumah pertemuan terakhir
PrepCom pada level pertemuan para menteri akan memberikan beberapa
potensi keuntungan yang dapat dimanfaatkan pemerintah dan bangsa
Indonesia, yaitu antara lain:
Sebagai tanda masih adanya kepercayaan dunia terhadap Indonesia
dalam forum internasional. Jika kita mampu memainkan peran tersebut
dengan
baik
maka
hal
itu
akan
sangat
membantu
upaya
untuk
peranan
Indonesia
sebagai
pelopor
dalam
karena
paper
tersebut
berhasil
mengakomodasikan
membahas
isu-isu
pertumbuhan
ekonomi,
pemerataan
dan
Petani
Pemerintah Daerah
Penduduk asli
Organisasi non-pemerintah
Perempuan
pengetahuan
publik
mengenai
pentingnya
Pembangunan
dampak-dampak
negatif
yang
ditimbulkan
oleh
SECARA
dan
yang
berkelanjutan
di
sekor
energi,
transportasi
dan
permukiman,
lingkungan
permukiman
berkelanjutan
untuk
kualitas
berkelanjutan sebagai
memperbaiki
kondisi
sosial,
sebagai
upaya yang
ekonomi
dan
Intinya
upaya
secara
hidup.
pembangunan
untuk
permukiman yang
meningkatkan
kualitas
berkelanjutan
hidup
merupakan
secara berkelanjutan.
ketimpangan
perkotaan,
perumahan
pada
dan
pelayanan
ruang
untuk
infrastruktur, pelayanan
kesempatan
berusaha.
menengah
ke
bawah
yang
memerlukan
peningkatan
tanah
dan
perumahan
yang
cenderung
mempengaruhi
tata
ruang berimplikasi pada alokasi tanah dan ruang yang tidak tepat,
yang menyebabkan penggunaan tanah atau ruang yang tidak sesuai
dengan
tujuan-tujuan
pembangunan
lainnya
dan
kondisi
ekologis
tingkat
urbanisasi
dan
industrialisasi
tinggi,
serta
pembangunan
yang
terfokus
pada
pengejaran
terhadap
kelompok
masyarakat
menguntungkan, seringkali
yang
yang
meminggirkan
mampu
masyarakat
dan
setempat
bagi
Pemerintah
agar
meningkatkan
Pemerintah
ke
pertumbuhan
daya
perlu
saing
lebih
depan
adalah
secara
lebih
merata,
antara
daerah
yang
lamban
aktif
memperkuat
lain
positif
dengan
bertumbuh.
permukiman
dan
tak
terkendali
dari
daerah
yang
memiliki
potensi
untuk tumbuh
Urbanisasi
dan
pertumbuhan
cepat
dapat
terjadi
pada
daerah yang
adalah
mengembangkan
instrumen
yang
daya
jual
ke
menjadi
keunikan
yang
saing setempat.
AGENDA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Proposisi Dasar Pengembangan Agenda Perumahan dan Permukiman
Proses
pembangunan
perkim
di
Indonesia
telah
mengakibatkan
tiga
bidang
pertanahan
dan
tata
ruang;
dikotomi
dan
konflik;
serta
orientasi
dan permukiman
kebijakan
dapat
dan
dianggap
pengembangan
cukup
antisipatif
perumahan
dan
responsif
suatu
permukiman
pengembangan
secara
luas,
kepranataan
yang
dapat
perumahan
memunculkan
dan
norma-
usulan
yang
menjadi
dasar
perumusan
agenda
pembangunan
serta
sebagian
adalah
dengan
besar
dengan
marjinalisasi
masyarakat
yang
dirasakan
yang
rentan
memberdayakan
mengembangkan
dan
kelompok
proses-proses
kelompok
bahkan
kurang
berdaya
masyarakat
tersebut
dan
mekanisme
yang
permukiman,
serta
diberikannya
hak
yang
setara
penataan
ruang
untuk mendapatkannya.
b. Keseimbangan Pertumbuhan Makro dan Mikro
Pengaturan
diperlukan
ruang
untuk
lokal
dan
mencapai
akuntabilitaas
keseimbangan
tata
ruang
dan
program
pengadaan
perumahan
pertama
kali
diadakan,
terpenuhinya
kebutuhan
perumahan
yang
layak
berpenghasilan
rendah
serta
tidak
tetap.
bagi
miskin,
Kelayakan
memahami kehidupan
Pembangunan
perkembangan
suatu
perumahan
kepranataan
dan
pembangunan dan
permukiman
yang
partisipatif,
Pengembangan
suatu
proses
pembangunan
dan
kemampuannya
di
dalam
pengelolaan
pinjaman
luar
negeri.
Pada
setiap
pelaksanaan
pekerjaan
selalu
didasarkan
atas
kondisi
aktual
kabupaten
yang
pembangunan
akan
adanya
otonomi
kabupaten
eksplotasi
yang
akan
tak
memunculkan
tertahankan
pada
yang
ingin
dipaparkan
disini
adalah
pendekatan
Komponen
yang
ada di dalam sistem DAS secara umum dapat dibedakan dalam 3 kelompok,
yaitu komponen masukan yaitu curah hujan, komponen output yaitu debit
aliran dan polusi / sedimen, dan komponen proses yaitu manusia, vegetasi,
tanah, iklim, dan topografi. Sehingga pengelolaan DAS adalah melakukan
pengelolaan setiap komponen DAS sehingga dapat mencapai tujuan yang
dimaksud.
Tujuan
dari
sumberdaya alam
pengelolaan
DAS
adalah
melakukan
pengelolaan
indikator yang dengan mudah dapat dilihat oleh seluruh masyarakat luas
sehingga dapat digunakan peringatan awal dalam pelaksanaan kegiatan.
Indikator Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Secara umum pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan
paling sedikit harus memenuhi indikator lestari dan berkelanjutan dibawah
ini, yaitu:
Pengelolaan
yang
mampu
mendukung
produktifitas
optimum
bagi
pengelolaan
DAS
indikator
paling
memungkinkan
adalah
melihat kondisi tataairnya. Yang dimaksud indikator tata air kondisi tata air
yang meliputi:
Indikator kuantitas air. Kondisi kuantitas air ini sangat berkaitan dengan
kondisi tutupan vegetasi lahan di DAS yang bersangkutan. Bila tutupan
vegetasi lahan DAS yang bersangkutan berkurang dapat dipastikan
Indikator muka air tanah. Indikator ini dapat dilihat dari ketinggian muka
air tanah di suatu lahan. Indikator muka air tanah ini mengisyaratkan
besarnya air masukan ke dalam tanah dikurangi dengan pemanfaatan air
tanah. Yang mempengaruhi besarnya air masuk kedalam tanah adalah
vegetasi, kelerengan, kondisi tanahnya sendiri, dll. Ketinggian muka air
tanah ini dapat dilihat dari ketinggian muka air tanah dalam (aquifer)
ataupun ketinggian air tanah dangkal (non-aquifer).
Menjamin kelestarian DAS, dimana erosi yang terjadi dibawah erosi yang
dapat ditoleransi
Bersifat pemerataan, dimana setiap stake holder yang ada di dalam DAS
mampu
berperan
sesuai
dengan
kemampuan
yang
dipunyai
dan