Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
DIAJUKAN OLEH:
ROBINUS RAMAN
NIM : 10E10475
PERNYATAAN PENGESAHAN
...
2. Wayan Murtini,S.Kep
NIR. 196907071987112001
....
....
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan kasus
ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan dari pengalaman belajar
yang didapatkan dilapangan dengan menggunakan proses keperawatan. Dalam
menyusun
laporan
kasus
ini,
penulis
mengambil
kasus
ASUHAN
yang telah memberikan ijin dan petunjuk kepada penulis dalam penyusunan
laporan kasus ini.
4. Ibu Wayan Martini, S.kep, selaku Kepala Ruangan Cendrawasih RSUD
Wangaya Denpasar beserta staf yang telah banyak memberikan bimbingan dan
kesempatan mengambil kasus.
5. Ibu Ns.Ni Putu Eny Trisnawathi,S.Kep, selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk dan arahan dalam menyusun
laporan kasus.
6. Seluruh staf dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali Denpasar
atas segala bimbingannya selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Pasien NH beserta keluarga yang telah bersedia memberikan informasi dan
kerjasamanya, sehingga proses keperawatan berjalan.
8. Bapak, Ibu, adik, keluarga, dan Kakak tercinta yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
9. Seluruh rekan mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
Denpasar dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung yang pada kesempatan ini tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari sempurna, maka
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak penulis harapkan,
guna kesempurnaan laporan kasus ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan kasus ini bermanfaat
bagi semua pihak
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
ii
iii
iv
vi
ix
xi
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
B. Tujuan ............................................................................
a. Pengertian ..........................................................
b. Patofisiologi ......................................................
11
12
BAB II
18
19
a. Pengkajian .........................................................
19
b. Perencanaan ......................................................
21
c. Pelaksanaan .......................................................
30
d. Evaluasi .............................................................30
BAB III
33
1. Pengkajian ...............................................................
33
a. Pengumpulan Data.............................................
33
49
51
51
54
2. Perencanaan .............................................................
55
55
56
3. Pelaksanaan .............................................................
63
4. Evaluasi ...................................................................
84
PEMBAHASAN .................................................................
86
A. Pengkajian ....................................................................
86
B. Perencanaan ...................................................................
88
C. Pelaksanaan ...................................................................
89
D. Evaluasi .........................................................................
90
BAB IV
PENUTUP ...........................................................................
91
A. Kesimpulan ....................................................................
91
B. Saran ..............................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL
1
HALAMAN
ANALISA DATA PERAWATAN PADA PASIEN NH DENGAN
DHF GRADE I HARI KELIMA DI RUANG CENDRAWASIH
RSUD WANGAYA DENPASAR TANGGAL 13 MAI 2013
49
2
TANGGAL
13-16
MEI
2013
56
3
MEI
2013
63
4
MEI
2013
79
5
83
DENPASAR
TANGGAL
16
MEI
2013
DAFTAR BAGAN
BAGAN
1. WEB
HALAMAN
OF
CAUTION
32
DHF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tercapainya kesehatan yang optimal tergantung pada potensi
biologis yang merupakan hasil interaksi antara keadaan pasien (imunitas,
usia, penyakit dasar kronik) dan lingkungan. Kedua faktor tersebut dapat
mempengaruhi terjadinya penyakit. Terutama penyakit infeksi salah satu
adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau
Dengue
tinggal.
Sehingga
terjadi
genangan
air
yang
mengakibatkan
dari
B. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan kasus ini adalah
metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data, wawancara observasi,
pemeriksaan fisik dan laporan dokumentasi keperawatan.
C. Sistematika Penulisan
Laporan kasus ini disusun dalam empat Bab dengan sistematika
penulisan yaitu : Bab I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan. Bab II tentang
tinjauan teoritis dan tinjauan kasus DHF yang menguraikan pengertian,
klasifikasi DHF, patofisiologi DHF, serta teori asuhan keperawatan meliputi :
pengkajian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab III yaitu pembahasan,
membahas kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ditemukan pada
kasus, dan argumentasi masalah yang terjadi saat memberikan asuhan
keperawatan. Bab IV yaitu penutup yang menguraikan tentang kesimpulan
dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Dasar Dengue Hemorhagic Fever
a. Pengertian
DHF(Dengue Haemorrhagic Fever) atau di kenal sebagai Demam
Berdarah diduga diambil namanya dari gejala penyakitnya yaitu
adanya demam/panas dan adanya pendarahan.(Arita Murwani,
2009)
Penyakit Demam Berdarah (DBD) atau Dengue Hemorrhragic
Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes
albopictus.(H.Akhasin Zulkoni, 2011)
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat
serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis
utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan,
hepatomegali dan tanda - tanda kegagalan sirkulasi sampai
timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari
kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian
Sucipto ,2011).
(C.D.
kita
bagi
menjadi
tingkatan
menurut
derajat
: Demam disertai dengan gejala konstitusional nonspesifik; satu satunya menisfestasi perdarahan
adalah tes torniket positif dan/atau mudah memar.
2) Derajat II
b. Patofisiologi
Virus Dengue adalah anggota dari group B Arbovirus yang
termasuk dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Dikenal
ada 4 jenis serotipe virus Dengue yaitu virus Dengue tipe 1
(DEN-1), virus Dengue tipe 2 (DEN-2), virus Dengue tipe 3
(DEN-3), dan virus Dengue tipe 4 (DEN-4) ditularkan ke
manusia melalui vektor nyamuk jenis Aedes Egypty dan Aedes
Albopictus. Virus yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes yang telah terinfeksi virus Dengue selanjutnya
akan beredar dalam sirkulasi darah selama periode sampai
timbul gejala demam dengan masa inkubasi 4 6 hari (minimal
3 hari sampai maksimal 10 hari) setelah gigitan nyamuk yang
terinfeksi virus Dengue. Pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri
otot, pegal seluruh badan, hiperemia di tenggorok, timbulnya
ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem
retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah
bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan oleh
kongesti pembuluh darah di bawah kulit. DHF dapat terjadi bila
seseorang setelah terinfeksi dengue pertama kali, mendapat
infeksi berulang virus dengue lainnya. Re-infeksi ini akan
konsentrasi
kompleks
antigen
antibodi
antibodi
dalam
sirkulasi
darah
mengakibatkan
aktivasi
koagulasi.
Kompleks
virus-antibodi
akan
oleh
sistem
retikuloendotelial
dengan
akibat
intravaskuler
coagulation
(DIC)
sehingga
kemerahan (flushing), perdarahan gusi, lidah kotor (kadangkadang), petekie (uji turniquet (+), epistaksis, ekimosis,
hematoma, hematemesis, melena, hiperemia pada tenggorokan,
nyeri tekan pada epigastrik. Pada renjatan (derajat IV) nadi
cepat dan lemah, hipotensi, ekstrimitas dingin, gelisah, sianosis
perifer, nafas dangkal. Pada DHF sering dijumpai pembesaran
hati (hepatomegali), limpa (splenomegali), dan kelenjar getah
bening yang akan kembali normal pada masa penyembuhan.
Adapun komplikasi dari penyakit DHF adalah
Hipotensi,
c. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu : (Aru W Sudoyo, 2006)
1) Darah
Pada DHF akan dijumpai leukopenia yang akan terlihat pada hari
ke-2 atau ke-3 dan titik terendah pada saat peningkatan suhu kedua
kalinya. Pada saat suhu meningkat kedua kalinya sel limposit
relatif sudah bertambah.sel-sel eusinofil sangat berkurang. Pada
DHF umumnya dijumpai trombositopenia (<100.000/mm 3) dan
haemokonsentrasi (kadar HCT
awal
sakit
biasanya
hiposelular, kemudian
menjadi
Koloid.
Dekstran 40 dan plasma.
tanda-tanda
vital,
hasil-hasil
pemeriksaan
bila terdapat
kekhwatiran
infeksi
sekunder.
l) Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam (kolaborasi
dengan dokter).
2) Penatalaksanan Penderita DHF berdasarkan derajat keparahan
(2)
Jenis minuman : air putih, teh manis, sirup, jus buah, susu.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Awasi perdarahan.
(4)
(5)
(6)
(8)
(9)
cairan
dan
tetesan
disesuaikan
gula
darah,
kemudian
lanjutkan
pemberian
cairan
20ml/kgBB/jam,
setelah
itu
evaluasi untuk
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan mencakup data yang di kumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan
laboraturium dan diagnostic serta melihat catatan sebelumnya.
Pengumpulan
(melaporkan)
riwayat
dan
tersebut
obyektif
meliputi
(menunjukan)
data
subjektif
(Tarwoto
dan
Wartonah 2006).
Data perawatan yang ditemukan pada pasien DHF
Aktivitas/Istirahat
Gejala : lemah, lelah
Tanda : dispnea, takipnea, lemah
Sirkulasi
Gejala : epitaksis, hematoma,ekimosis, petekie, hyperemia
pada tenggorokan, perdarahan gusi, hematemesis, melena
Tanda : nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas dingin dan
gelisah
Makanan/cairan
c. Perencanaan
Rencana
keperawatan
adalah
memprioritaskan
diagnosa
jiwa pasien):
1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler.
Tujuan: Kebutuhan cairan pasien terpenuhi/adekuat
Kriteria hasil :
(a) Mukosa bibir lembab
(b) Pasien minum 6-8 gelas sehari
(c) Tanda-tanda vital suhu 36c, nadi 60-100x/menit, TD
120/80mmHg, Respirasi 24x/menit.
Tindakan Keperawatan :
a) Mengobservasi tanda tanda vital tiap jam.
Rasional : Menetapkan data dasar pasien, untuk mengetahui dengan
cepat penyimpangan dari keadaan normalnya.
b) Anjurkan pasien banyak minum 1800 2000 ml/hari.
Rasional : Mencegah kehilangan caian tubuh.
c) Catat intake dan output cairan tiap 24 jam.
Rasional : Memberi informasi tentang keadekuatan volume
cairan dan kebutuhan pengganti.
d) Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena sesuai program
dokter.
Rasional : Untuk mempertahankan/mengganti cairan dalam
tubuh.
e) Kolaborasi dalam pemeriksaan lab HCT, PLT tiap 12 jam.
Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran plasma dalam
pembuluh darah yang dialami pasien dan untuk acuan
melakukan tindakan lebih lanjut.
2) Hipertermi berhubungan dengan tidak efektifnya termoregulasi
sekunder terhadap infeksi virus dengue.
suhu
tubuh
dengan
mengakibatkan
sehingga
perlu
cairan
yang
asupan
banyak/adekuat.
c) Libatkan keluarga untuk tindakan kompres hangat (pada
daerah axila, kening dan lipatan paha).
Rasional : Pemindahan panas secara konduksi
d) Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik.
Rasional : Dapat membantu menurunkan panas.
e)
dapat
segera
dilakukan
tindakan
untuk
3) Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan faktorfaktor pembekuan darah (trombositopenia).
Tujuan : Perfusi jaringan adekuat
Kriteria hasil :
1)
2)
3)
jaringan.
Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
Tindakan keperawatan :
a) Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Hipotensi dan bradikardi
menandakan adanya
Rasional : Meningkatkan
jumlah
sediaan
oksigen
untuk
kebutuhan sirkulasi.
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya nafsu makan sekunder terhadap anoreksia, mual,
muntah.
Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi (adekuat)
Kriteria hasil :
1)
2)
3)
4)
Tindakan keperawatan :
a) Timbang berat badan tiap hari.
Rasional : Untuk mengetahui status gizi pasien
b) Beri HE pada pasien/keluarga tentang pentingnya Nutrisi bagi
tubuh.
Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi
sehingga motivasi untuk makan meningkat.
c) Kaji makanan yang disukai pasien.
Rasional : Menambah/merangsang nafsu makan.
d) Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Rasional : Meningkatkan asupan nutrisi tanpa merangsang
muntah.
e) Sajikan makanan dalam keadaan hangat.
Rasional : Mengurangi mual dan meningkatkan nafsu makan.
ketidaknyamanan
dan
relaksasi
dapat
Kriteia hasil :
1) Pasien dapat memenuhi ADL sendiri
2) Pasien tidak lemah
3) Pasien tampak kooperatif
Tindakan keperawatan :
a) Kaji ulang kemampuan pasien melakukan ADLnya
Rasional : Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien
dalam memenuhi kebutuhannya.
b) Observasi tanda tanda vital terutama nadi tiap 6 jam.
Rasional : Nadi menurun merupakan salah satu indikasi
adanya penurunan aktivitas.
c) Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung.
Rasional : Memberikan suasana yang tenang dan menurunkan
kebutuhan energi.
d) Anjurkan pasien untuk mempertahankan tirah baringnya dan
banyak beristirahat.
Rasional : Menurunkan penggunaan energi.
e) Libatkan keluarga dalam membantu ADL pasien.
Rasional : Memenuhi ADL pasien.
7) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan
sekunder akibat hospitalisasi
Rencana tujuan: ganggguan pola tidur teratasi
Kriteria hasil: pasien tidur 6-9 jam/hari, tidak mengantuk, segar tidak
lelah, tidak sayu dan nyeri hilang.
Rencana tindakan:
a) Ajarkan teknik relaksasi/nafas dalam menjelang tidur.
Rasional: meningkatkan rasa mengantuk/keinginan untuk tidur.
b) Tutup gordin atau tirai dan batasi pengunjung di ruang saat jam
tidur.
Rasional: member rasa nyaman dan perasaan tenang sehingga
memudahkan tidur pasien.
c) Anjurkan pasien untuk minum susu.
Rasional: susu mengandung asam amino tritopan yang merangsang
medulus spinalis untuk tidur.
d) Anjurkan keluarga/pengunjung berada di luar saat jam istirahat.
Rasional: memberi rasa nyaman dan perasaan tenang sehingga
memudahkan tidur pasien.
e) Catat jumlah jam tidur dan kualitas tidur pasien setiap hari.
Rasional: dapat diketahui kualitas tidur pasien.
f) Ajarkan untuk melakukan perawatan di malam hari seperti gosok
gigi dan cuci kaki.
Rasional: memberi rasa nyaman menjelang tidur
8)
Tindakan keperawatan :
a) Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga.
Rasional : Mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan
pasien/ keluarga tentang penyakit.
b) Beri
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan.
Membandingkan status kesehatan klien saat ini dengan hasil klien
yang diharapkan dan menentukan kemajuan klien atau kuangnya
kemajuan ke aah pencapaian hasil. Perawat membandingkan, menilai
dan mengevaluasi sebagai bagian dari berfikir krtis.Kriteria untuk
mengukur tingkat pencapaian klien dinyatakan dalam hasil jangka
pendek atau evaluasi.Evaluasi adalah poses berkesinambungan yang
terjadi selama pengkajian berkelanjutan dan implementasi asuhan
keperawatan. (Deden Darmawan, 2012)
Dalam
proses keperawatan
berdasarkan
permasalahan
yang muncul maka hal-hal yang diharapkan pada evaluasi adalah sebagai
berikut :
1) Kebutuhan cairan pasien terpenuhi
BAGAN 1
WOC(WEB OF CAUTION)
Virus dengue
Perbanyak diri di
hepar
Infeksi dengue
Terbentuk komplek
antigen antibodi
Depresi
Sumsum
Tulang
Gangguan rasa
nyaman nyeri
- Mual
- Muntah
- Anoreksia
Mengaktivasi sistem
komplemen
Melepaskan histamine
- Perdarahan
- Trombositopeni
Perubahan
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intoleransi
aktivitas
Permebilitas pembuluh
darah meningkat
Hipotalamus
Kebocoran plasma
-
Pasien
terjaga
- Hemokonsentrasi
Hipovolemik
Hepatomegali
Hipertermia
Penjatan Hipovolemik
dan hipotensi
Gangguan
Pola tidur
Kekurangan
volume cairan
Agregasi trombosit
Trombositopeni
Risiko
Pendarahan
- Akral dingin
- Sianosis
- Keluarga/pasien bertanya-tanya tentang penyakit
(DHF)
- Keluarga/pasien tampak gelisah
Tinjauan Kasus
Gangguan perfusi
jaringan perifier
Kurang
pengetahuan
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Mei 2013, pukul 13.30 wita,
di ruang Cendrawasih RSUD Wangaya Denpasar dengan teknik observasi
pasien secara langsung, wawancara, pemeriksaan fisik dan catatan
keperawatan.
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Pasien
Penanggung
Nama
: NH
MA
Umur
: 14 tahun
42 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Laki-laki
Status
: Pelajar
Menikah
Agama
: Hindu
Hindu
Pendidikan
: SMP
SMP
Pekerjaan
: Pelajar
Swasta
suku Bangsa
: Indonesia
Indonesia
Alamat
: Jln.Cokrominoto,
no 34 Denpasar
NO RM
: 474902
Tanggal MRS
: 13 Mei 2013
Jln.Cokrominoto
no 34 Denpasar
2) Alasan dirawat
a) Keluhan utama saat MRS (tanggal 13 Mei 2013)
Pasien mengeluh panas
b) Keluhan utama saat pengkajian (tanggal 13 Mei 2013)
Pasien mengeluh badannya panas
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan badannya mulai panas pada tanggal 3 Mei 2013
Pukul 20.00 wita, yaitu pada hari jumat. Panas pasien naik turun
hingga hari rabu tanggal 9 Mei 2013, selama dirumah pasien minum
obat paracetamol yang di beli oleh ibunya di warung, Kemudian pada
hari sabtu tanggal 11 mei 2013 pukul 08.00 wita, panas pasien
tidak kunjung sembuh, Pasien di ajak ke RSUD Wangaya untuk
melakukan pemeriksaan dan untuk mengetahui panyakit apa yang
sedang di deritanya. Sampai di RSUD wangaya pasien diantar ke
poliklinik Interna, di poliklinik interna pasien langsung di terima
sampai di
respirasi
18x/menit
dan
Pemeriksaan
lab.
Dari
c. Imboost 1x1 mg
d. Pranza 1x40 mg melalui iv.
4) Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit DHF seperti
yang dideritanya saat ini, sebelumnya pasien hanya menderita
batuk, filek tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
5) Riwayat Penyakit Keluarga/Keturunan
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien (DHF) dan tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti diabetes melitus, jantung,
asma, hipertensi dan penyakit keturunan lainnya
6) Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial, Spiritual Anak
a) Bernafas
Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian pasien
tidak mengalami kesulitan dalam bernafas, baik saat menarik
nafas maupun saat mengeluarkan nafas.
b) Makan dan minum
Makan : pasien mengatakan sebelum sakit, pasien bisa makan
3x sehari dengan menu nasi, lauk dan sayur,buah
dan saat sakit pasien mengatakan makan hanya
porsi dari 1 porsi yang diberikan. Pada saat
pengkajian
pasien
sudah
makan
bubur
yang
jam
dan
dari
cairan
parenteral
pasien
BAK :
selalu
mendapatkan
penjelasan
tentang
perkembangan keadaannya.
h) Data Sosial
(1) Data Sosial Pasien
Hubungan pasien dengan orang tua baik, saat sakit pasien
dijaga oleh kedua orang tua dan tema-temanya, hubungan
tenaga kesehatan (dokter, perawat dan lainnya) dengan
pasien baik.
(2) Pengetahuan Pasien Tentang Kesehatan
pasien
mengatakan
khawatir
dengan
mengatakan
rajin
membersihkan
lingkungan
: Cukup
: Elastis,Teraba
hangat,tampak
merah
: CM (Compos mentis)E4 V5 M6
: 39 kg
: 39 kg
: 155cm
c) Gejala Kardinal
(1) Suhu
: 38,70C
(2) Nadi
: 82 x/mnt
(3) Pernapasan
: 20 x/mnt
: 110/70 mmHg
d) Keadaan Fisik
(1) Kepala : Bentuk bulat, benjolan tidak ada, nyeri tekan
tidak ada lesi tidak ada, penyebaran rambut
merata, kebersihan cukup
(2) Mata
tidak
(7) Thorak :
Jantung
Inspeksi: Bentuk dada simetris,iktus kordis
pada ICS 5 kiri mid klavilula sinistra
Palpasi:
jari
medial
dari
garis
Paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada kiri dan kanan simetris,
pergerakan
dada
kanan
kiri
ada
retraksi
otot
penggunaan
otot
simetris,tidak
dada,tidak
ada
bantu nafas
Palpasi: Vokal fremitus sejajar +/+ antara paru
kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: Suara resonan
Auskultasi : Bunyi nafas vesicular antara paru
kanan dan kiri Wheezing -/-, ronchi
-/-,vesikuler -/(8) Abdomen :
Prkusi
: bunyi timpani
(9) Ekstremitas :
Atas
: Petekie (+)
Kiri :
Kekuatan otot :
(10) Genetalia :
Kebersihan cukup
(11) Anus
e) Pemeriksaan Penunjang
Hasil DL pada tanggal 13 mei 2013
Parameter
Results
Flags
Unit
Normal
WBC
1,44 -
k/L
4.60-10.2
Parameter
Results
Flags
Unit
Normal
RBC
5,12
m/L
3.8-6.5
HGB
14,6
g/dl
11.5-18
HCT
41,8
37-54
MLV
81,6
fl
80-100
MCH
28,5
pg
26-31
MCHC
34,9
g/dl
31-37
PLT
105 -
k/L
150-400
RDW-SD
38,7
PDW
13,1
MDV
16,4
P-LCR
11,8
NEUT
37,7
LYM
0,12
MXD
0,38
MEU%
0,79
LYM %
0,17
MDX %
0,00
LED
0,09
%
lfl
tfl
%
k/L
k/L
37-54
15.5-17.1
7.8-11
13-43
2.2-6.8
1-3.6
0.1-1.1
k/L
%
%
%
Mm/jam
40-70
25-33
1.7-20
0-20
Parameter
Results
Flags
Unit
Normal
WBC
1,85
k/L
4.60-10.2
RBC
4,64
m/L
3.8-6.5
HGB
13,1
HCT
38,0
MLV
81,9
MCH
28,2
MCHC
34,5
PLT
74-
RDW-SD
38,4
PDW
13,1
MDV
18,4
P-LCR
12,4
NEUT
43,4
LYM
0,09
MXD
0,23
MEU%
0,95
LYM %
0,48
25-33
MDX %
0,02
1.7-20
LED
0,11
0-20
g/dl
%
fl
pg
g/dl
k/L
%
lfl
tfl
%
k/L
11.5-18
37-54
80-100
26-31
31-37
150-400
37-54
15.5-17.1
7.8-11
13-43
2.2-6.8
1-3.6
k/L
k/L
Mm/jam
Hasil DL pada tanggal 15 mei 2013
0.1-1.1
40-70
Parameter
Results
Flags
Unit
Normal
WBC
3,90
k/L
4.60-10.2
RBC
4,80
m/L
3.8-6.5
HGB
13,5
HCT
40,3
MLV
84,0
MCH
28,1
MCHC
35,5
PLT
81 -
RDW-SD
40,5
PDW
13,4
MDV
20,1
P-LCR
13,5
NEUT
49,1
LYM
0,11
MXD
0,83
MEU%
2,11
LYM %
0,62
25-33
MDX %
0,05
1.7-20
LED
0,28
0-20
g/dl
%
fl
pg
g/dl
k/L
%
lfl
tfl
%
k/L
11.5-18
37-54
80-100
26-31
31-37
150-400
37-54
15.5-17.1
7.8-11
13-43
2.2-6.8
1-3.6
k/L
k/L
Mm/jam
Hasil DL pada tanggal 16 mei 2013
0.1-1.1
40-70
Parameter
Results
Flags
Unit
Normal
WBC
4,06
k/L
4.60-10.2
RBC
4,58
m/L
3.8-6.5
HGB
12,9
HCT
38,2
MLV
83,4
MCH
28,2
MCHC
38,8
PLT
102 -
RDW-SD
40,0
PDW
13,2
MDV
16,8
P-LCR
12,2
NEUT
42,9
LYM
0,12
MXD
0,57
MEU%
2,50
LYM %
0,70
25-33
MDX %
0,08
1.7-20
LED
0,20
0-20
g/dl
%
fl
pg
g/dl
k/L
%
lfl
tfl
%
k/L
11.5-18
37-54
80-100
26-31
31-37
150-400
37-54
15.5-17.1
7.8-11
13-43
2.2-6.8
1-3.6
k/L
k/L
Mm/jam
0.1-1.1
40-70
Analisa Data
TABEL 1
ANALISA DATA PASIEN NH DENGAN DHF GRADE I
HARI KELIMA DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA
DENPASAR TANGGAL 13 MEI 2013
No
1
1
Data Subyektif
2
Pasien mengatakan badanya - S
panas
Data Obyektif
Kesimpulan
3
: 38,7 C
4
Hipertermi
- TD : 120/70 mmHg
- N : 82 x/mnt
- Badan pasien teraba panas
- Wajah tampak kemerahan
- Bibir kering
Resiko
Kekurangan
- HCT : 41,8 %
volume
- HB : 14,6 g/dl
cairan
CM : infus
:1500 cc
3
Minum : 1600 cc
Makan : 200 cc
Total CM = 3300 cc
CK
=2100(7 x spontan)
BAB = 100 cc
IWL =600 cc
3. - Pasien mengatakan hanya
Kurang
pengetahuan
penyakitnya (penyebab)
- Pasien mengatakan
khawatir dengan
keadaannya apakah
penyakit yang dideritanya
dapat mengancam nyawa
dan bagaimana cara
pencegahannya gejala,
4
dan pengobatannya
- Pasien mengatakan lemas
keluarganya (makan,
Intoleransi
aktivitas
3
mmHg, R = 18
x/mnt,Suhu:387 c
PLT : 105- HCT : 38,0
HB : 14,6 G/dl
e. Rumusan Masalah
1) Hipertemia
2) Resiko kekurangan volume cairan
3) Kurang pengetahuan
4) Intoleransi aktivitas.
f. Analisa Masalah
1) P
Hipertermia
Tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap infeksi
virus dengue
Proses terjadi :
Masuknya virus kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aepypti akan mempunyai faktor imonologis, bila tubuh tidak
mampu melawannya akan menimbulkan peradangan dan salah satu
tandanya adalah peningkatan suhu tubuh sampai hipertermi.
Akibat jika tidak ditanggulangi :
kebocoran
plasma
divaskuler
yang
dapat
Kurang
pengetahuan
pasien
tentang
penyakitnya
E
Kurang informasi
Pasien
mengatakan
khawatir
dengan
Intoleransi Aktivitas
Kelemahan
Proses terjadi :
Karena adanya permiabilitas meningkat menyebapkan gangguan
immobility dari trombositopeni akibat hipovolemi, sehingga O 2
yang masuk kedalam tubuh tidak adekuat untuk menunjang proses
metabolisme tubuh sehingga pasien mengalami kelemahan.
Akibat jika tidak ditanggulangi :
ADL pasien tidak terpenuhi secara mandiri..
Diagnosa Keperawatan
2. Perencanaan
a. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi berhubungan dengan tidak efektifnya termoregulasi
sekunder terhadap infeksi, virus dengue ditandai dengan pasien
panas naik turun dari 5 hari yang lalu (tgl 8 Mei 2013), S : 38,7 0C,
N = 82 x/mnt, mukosa bibir kering, badan pasien teraba panas.
2) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d pasien mengatakan
badannya lemas, pasien mengatakan tidak mampu beraktivitas
secara mandiri, ADL pasien dibantu oleh keluarga (makan, minum,
BAB, BAK). Pasien tidak dapat beraktivitas secara mandiri, N = 82
x/mnt, TD = 120/70 mmHG, R = 18 x/mnt, S = 38,7oC.
3) Kurang pengetahuan pasien tentang penyakitnya berhubungan
dengan kurangnya informasi ditandai dengan pasien mengatakan
hanya sedikit tahu tentang penyakitnya (penyebab). Pasien
mengatakan khawatir dengan keadaannya, apakah penyakit yang
dideritanya dapat mengancam nyawa. Pasien bertanya tentang
pencegahan gejala dan pengobatan penyakit anaknya.
4) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pasien
mengatakan minum air putih dari kemarin pukul 13.00 wita 6-8
gelas sehari kurang lebih 1200-1600cc, mukosa bibir kering, PLT
105 K/ul, HCT 41,8%, cairan masuk 3300 cc dan BAK: 2100 cc +
BAB : 100 +IWL=585 cc= 2800 cc selama 24 jam.
b. Rencana Perawatan
TABEL 2
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN NH
DENGAN DHF GRADE I HARI KELIMA DI RUANG CENDRAWASI
RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 13 S/D 16 MEI 2013
Hr/tgl/Jam
Tujuan
DX Kep
Rencana Tindakan
Rasional
Senin,
Hipertermi
13 Mei
2013 Pkl.
tidak
jam.
15.30
Wita
termoregulasi
sekunder
kriteria hasil :
2. Kaji kharateristik
demam
3. Anjurkan pasien
2. Untuk mengidentifikasi
terjadinya demam
3. Peningkatan suhu tubuh
banyak minum
mengakibatkan penguapan
panas
2013), S : 38,70C, N
= 82 x/mnt, mukosa
4. Beri kompres
hangat pada
dahi,ketiak dan
panas
lipatan paha.
5. Rencana dalam
5. Dapat membantu
pemberian obat
paracetamol 3x500
mg
infeksi sekunder.
Senin,
13 Mei
ber-hubungan
2013 Pkl.
1. Untuk mengidentifikasi
masalah pasien
2. Untuk mengetahui tingkat
15.30
ditandai
Wita
pasien
badannya
pasien
mengatakan
tidak
beraktifitas
secara
bantu
oleh 4. S : 36-37,50C
keluarga,TD
120/70mmHg
TD : sistol 110/90mmHg
dan,
mampu tidak
ketergantungan pasien
mampu dilakukan
dalam memenuhi
kebutuhannya
menuhi kebutuhan
3. Bantu pasien untuk
mandiri dalam
memenuhi ADLnya
(makan, minum,
ketergantungan pada
BAB, BAK)
perawat.
4. Libatkan keluarga
Respirasi:18
kli/mnit,
pemenuhan ADL
Nadi:82x/mnt,Suhu
pasien
Senin,
38,7 C
Kurang pengetahuan
13 Mei
pasien tentang
1. Kaji tingkat
pengetahuan pasien
1. Mengetahui sejauhmana
tingkat pengetahuan pasien
2013 Pkl.
penyakitnya
tentang penyakit
15.30
berhubusngan
DHF
Wita
dengan kurangnya
criteria hasil :
infor-masi ditandai
dengan Pasien
penyakitnya.
mengata-kan hanya
penyakitnya
2. Beri penjelasan
kepada pasien
tentang penyebab,
dan pencegahannya
gejala dan
pencegahan
penyakit DHF
(penyebab). pasien
mengatakan
khawatir dengan
penyakit DHF
menanyakan hal-hal
perawatan pasien
keadaannya, apakah
3. Beri kesempatan
yang tidak
penyakit yang
diberikan asuhan
diketahui
dideritanya dapat
keperawatan
mengancam nyawa,
4. Lakukan evaluasi
setelah memberikan
3. Mengurangi kecemasan
pasien bertanya
penjelasan pada
tentang pencegahan
pasien
atau tidak
gejala dan
5. Libatkan keluarga
pengobatan
dalam perawatan
dalam proses
penyakitnya.
pasien
penyembuhan pasien
Senin,
13 Mei
2013 Pkl.
dengan
15.30
Wita
putih
gelas/hari 1400-2000 cc
k/ul,
normal(150-400k/ul)
2. Anjurkan pasien
untuk banyak
diperlukan untuk
hari
tubuh.
41,8%, CM = 3700
tanda-tanda dehidrasi
pemeriksaan lab
WBC), setiap 24
mata cowong.
jam.
CM =CK
5. Kaji tanda-tanda
dehidrasi (mukosa
6. Untuk mempertahankan
pem-berian IVFD
RL 20 tetes/ menit,
sesuai therapy
Pelaksanaan
TABEL 3
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NH
DENGAN DHF GRADE I DI RUANG CENDRAWASI
RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 13-16 MEI 2013
Dx
Hr/tgl/Jam
Keperaw
Tindakan Keperawatan
atan
2
1, 2, 4
3
Mengkaji keadaan umum
DS : -
13 mei
DO :
2013
vital
1
Senin,
Pkl. 16.00
Pkl. 16.30
Evaluasi
S = 380C
TD : 110/70 mmHG.
DS :
Respirasi : 18 x/mnt
Paraf
5
Mahasiswa
Mahasiswa
Pasien mengatakan
obat sudah diminum
DO :
-
Pkl. 16.40
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakan
hanya mampu duduk di
4
tempat tidur.
DO :
-
Pkl. 17.00
DS :
DO :
lipatan aksila
Mahasiswa
Pkl. 18.15
Memberi HE tentang
pengertian , penyebap,
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakan
perawatan, pencegahan
hanya mengetahui
dan pengobatan
penyebap
DO :
-
Pasien tampak
mendengar penjelasan
yang diberikan
Memberi kesempatan
DS : -
DO :
-
Pasien mau
mengutarakan
pendapat dan hal yang
belum dimengerti
Pkl. 18.30
Mengevaluasi tingkat
DS :
Mahasiswa
3
pengetahuan pasien
4
Pasien mengatakan
Pasien mampu
menjelaskan apa yang
sudah dijelaskan
Menganjurkan pasien
untuk banyak minum
Mahasiswa
DS :
-
Pasien mengatakan
sudah minum 1 gelas,1
x minum 200 cc
DO :
Pkl. 21.00
DS :
IVFD RL 30 tetes//menit
DO :
-
Selasa
1, 2,4
Mengukur tanda-tanda
14 Mei
2013
pasien
DS :
-
Pkl. 05.00
dan panas
DO :
ruangan
3
-
4
Keadaan umum
Pkl. 05.00
suhu : 380C
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/mnt,
- Repirasi : 20 x/mnt
DS : -
Perawat
IVFD RL 30 tetes/menit
DO :
ruangan
Pkl. 08.00
1, 2, 4
Membersihkan lingkungan
DS :
DO :
-
Pkl. 08.00
Membantu pasien
memenuhi ADL (makan)
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakan
belum mampu makan
secara mandiri
pasien mengatakan
badannya masih lemas.
DO :
-
Pkl 09.00
wita
4
Suhu : 36 c
Respirasi : 20 x/mnt
Nadi : 82 x/mnt
TD : 100/70 mmHg
DS :
-
mg(melalui oral)
Mahasiswa
Pasien mengatakan
obat sudah diminum
DO :
-
Pkl. 10.00
Mengobservasi dan
DS :
DO :
HGB : PLT,LED
1,2
Mengobservasi keadaan
umum pasien dan
Mahasiswa
WBC : 1,85k/ul
HCT : 31,1%
PLT : 74k/ul
Pkl. 11.00
LED : 15 mm/jam
DS :
-
mengukur TTV
Mahasiswa
Pasien mengatakan
badanya sudak tidak
panas lagi
DO :
Pkl. 11.15
Menganjurkan pasien
banyak minum
4
Keadaan umum Bik
suhu : 360C
Respirasi : 20 x/mnt,
nadi 82x/mnt
TD = 110/70 mmHg
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakan
minum habis 1 gelas
200 cc
DO :
Pkl. 12.00
1, 2, 4
Memberi obat
oral/paracetamol 500 mg
DS :
-
(melalui oral)
Mahasiswa
Pasien mengatakan
Obat sudah diminum
DO :
-
Pkl. 12.00
Melibatkan keluarga
DS :
DO :
pasien
Mahasiswa
1
Pkl. 13.00
2
4
4
perawatan pasien
DS :
IVFD RL 30 tetes/menit.
DO :
-
5
Mahasiswa
Pkl. 15.00
DS :
DO :
-
Cairan masuk
Minum + infus +
makan
= 1000 cc + 2700 cc +
100 cc = 3800 cc
BAK = 2200 (8 x
spontan) ,BAB = 100
cc, IWL:600 cc, CK =
2900 cc
CM-CK : 900 cc
kl. 15.30
Melibatkan keluarga
DS : -
Perawat
DO :
ruangan
Pkl. 16.00
1, 2, 4
Mengukur tanda-tanda
DS :
Mahasiswa
3
vital
4
Pasien mengatakan
Suhu = 36,5C
R= 20 x/mnt
Nadi = 82 x/mnt
DS :
-
TD = 100/70 mmHg
Mahasiswa
Pasien mengatakan
obat sudah diminum
DO :
-
Pkl. 18.00
Mengobservasi tanda-
DS :
Perawat
tanda dehidrasi
DO :
ruangan
Tanda-tanda dehidrasi
(bibir kering, turgor
kulit kurang elastis)
tidak ada.
Pkl. 21.00
DS :
IVFD RL 30 tetes/menit.
DS :
Mahasiswa
3
-
4
Cairan infus sudah
diganti,tetesan lancer
30 tetes/mnt
Pkl. 24.00
DS :
-
Perawat
Pasien mengatakan
ruangan
Rabu
15-Mei-
1, 2, 4
Mengobservasi keadaan
Perawat
DO :
ruangan
2013
mengukur tanda-tanda
Pkl. 05.00
vital
suhu : 360C
Nadi : 82 x/mnt
TD : 100/60
Pkl. 05.00
4
DS : -
IVFD RL 30 tetes/menit.
DO :
-
Respirasi : 20 x/mnt
Mahasiswa
Pkl. 07.00
1,2,4
Membersihkan lingkungan
DS : -
DO :
-
Mahasiswa
1
Pkl. 08.00
2
2
3
Memberi obat oral
paracetamol 500 mg
4
DS :
-
5
Mahasiswa
Pasien mengatakan
obat sudah di minum
DO :
Pkl. 11.00
Mengobservasi dan
mencatat hasil
DO :
Mahasiswa
Pkl. 11.15
1, 2, 4
Mengukur tanda-tanda
vital
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakan
badanya sudah tidak
panas lagi
DO :
Pkl. 12.00
Suhu : 360C
Nadi : 82x/mnt
TD : 100/60 mmHg
Mengobservasi adanya
- RR : 20 x/mnt
DS : -
tanda-tanda dehidrasi
DO :
-
Tanda-tanda dehidrasi
(mukosa bibir kering,
turgor kulit tidak
elastis, mata cowong),
Mahasiswa
1
Pkl. 13.00
2
3
3
Mengkaji hal-hal yang
mampu dan tidak mampu
4
tidak ada
DS :
-
dilakukan oleh PS
5
Mahasiswa
Pasien mengatakan
bisa makan, minum
sendiri, tapi belum bisa
ke kamar mandi
sendiri.
DO :
-
Pkl. 13.30
DS : -
IVFD RL 30 tetes/menit.
DO :
-
Mahasiswa
Pkl. 15.00
Menganjurkan pasien
banyak minum 1500 cc
DS :
-
Mahasiswa
Pasien mengatakn
sudah minum 1 x
sehari
minum 200 cc
DO :
Pkl. 16.00
1, 2, 4
Mengukur tanda-tanda
vital dan keadaan umum
pasien
DS :
-
DO :
Pkl. 16.00
Suhu = 36,80C
R= 20 x/mnt
Nadi = 80 x/mnt
DS :
-
mg(melalui oral)
TD = 110/70 mmHg
Mahasiswa
Pasien mengatakan
obat sudah diminum
DO :
Pkl. 18.00
1,4
Menghitung CM-CK
Mahasiswa
DO :
-
Cairan masuk :
Minum + infus +
makan
= 1400 cc + 2700 cc
+ 100 cc = 4700 cc
BAK = 2000, BAB =
100, IWL : 585 cc,CK
= 2685 cc
CM-CK : 1515 cc
Pkl. 21.00
DS : -
RL 30 tetes/menit.
DO :
-
Mahasiswa
4
diganti, tetesan lancer
30 tetes/mn
Pkl. 22.00
DS :
paracetamol 500 mg
Perawat
Obat suda di minum
ruangan
DO :
-
Kamis
1, 2, 4
Mengobservasi keadaan
DS :
16-Mei-
2013
tanda vital
Perawat
Pasien mengatakan
ruangan
Pkl. 05.00
panas lagi
DO :
-
Suhu = 360C
Nadi = 80 x/mnt
TD = 110/70 mmHg
R = 20 x/mnt.
Pkl. 05.00
DS : -
Perawat
IVFD RL 30 tetes/menit.
DO :
ruangan
Pkl. 07.00
Mengukur CM-CK :
DS : -
Perawat
5
ruangan
DO :
-
Cairan Masuk :
Minum + infuse +
makan
1600
+2000 + 100
= 3700 cc
Cairan Keluar :
BAK : 2100 cc, BAB =
100 cc IWL : 585 =
2785cc
CM-CK = 915 cc
Pkl. 07.00
DS :
-
Perawat
Pasien mengatakan
ruangan
Pkl. 08.00
1, 2, 4
Mengobservasi keadaan
Suhu : 36 c
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
- TD : 110/70 mmHg
DS : -
Mahasiswa
3
umum pasien
DO :
-
Pkl. 09.00
Mengobservasi dan
DS: -
Perawat
mencatat hasil
DO:
ruangan
WBC:4.60, HB:12,5,
HCT:38,2, PLT:102
TABEL 4
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN PADA PASIEN NH
DENGAN DHF GRADE I HARI KELIMA DI RUANG CENDRAWASI
RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 13-16 MEI 2013
Dx
No.
1
1
Hari/Tgl/Jam
2
Selasa
Evaluasi
Keperawatan
3
4
3
S : - Pasien mengatakan mengerti dengan
14-Mei-2013
tentang penyakitnya.
- Pasien mampu menjelaskan penyebab
dan pencegahan penyakit DHF.
O : Pasien
sangat
aktif
bertanya
tentang
Selasa
14-Mei-2013
Pkl. 15.00 wita
4
panas
A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5, tercapai, masalah
teratasi.
P : Pertahankan kondisi pasien
Selasa
14-Mei-2013
Selasa
14-Mei-2013
cc
O : Mukosa bibir lembab, suhu : 36,20C, PLT :
105, , HGB : 14,6 g/dl, WBC 1,44k/ul.
CM = 3800 cc, BAK = 2200 cc (8x
spontan)IWL=600 cc, CM-CK =900 cc.
A : Tujuan 1, 2, 4 tercapai, tujuan 3, 5 belum
tercapai masalah teratasi sebagian.
Rabu
15-Mei-2013
2
Pkl. 15.00 wita
4
CM = 4200 cc, BAK = 2000+BAB = 100
cc IWL=585 cc, CM CK = 1,515 cc
O : Mukosa
bibir
lembab,
tanda-tanda
Rabu
15-Mei-2013
panas
A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5, tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
3
Rabu
15-6-2013
mandi sendiri
Pasien mengatakan badannya masih lemah
O : ADL pasien dibantu sebagian suhu : 360C,
Nadi : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt, TD : 110/70
mmHg.
A : Tujuan, 1, 2, 3, belum tercapai, tujuan 4
4
tercapai
P : Lanjutkan renpra untuk tujuan 1,2 dan 3.
TABEL 5
EVALUASI PERAWATAN PADA PASIEN NH
DENGAN DHF GRADE I HARI KELIMA DI RUANG CENDRAWASI
RSUD WANGAYA DENPASAR
TANGGAL 16 MEI
No.
1
Hari/Tgl/Jam
Kamis
Dx
Evaluasi
16-Mei-2013
Kamis
16-Mei-2013
Pkl. 09.00 Wita
No.
Hari/Tgl/Jam
Dx
Evaluasi
A : Tujuan 1, 2, 3, 4 tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Kamis
16-Mei-2013
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan adalah menghubungkan antara teori dengan kenyataan yang ditemukan pada
kasus dengan mencoba menganalisa kesenjangan-kesenjangan yang terjadi. Pada bab ini penulis
akan membahas kesenjangan-kesenjangan tersebut secara umum, antara lain :
A. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan keluhan pasien. Ditinjau dari teori pada penyakit DHF akan
ditemukan data-data sebagai berikut : panas atau demam, lemah, sakit kepala, nyeri pada
otot dan sendi, mual, muntah, anoreksia, lidah kotor, mukosa bibir kering, perdarahan
gusi, wajah kemerahan, bintik-bintik merah pada kulit (petekie), uji tourniquet positif,
epistaksis, hematemesis melena, hyperemia pada tenggorokan, nyeri perabaan pada
epigastik pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dam limfe, pada ranjatan (derajat
IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas dingin dan gelisah, sianosis perifer.
Pasien tampak tegang. Pada kasus saat pengkajian didapat data : panas badan (suhu)
38,70C, mukosa bibir kering, uji tourniquet positif, pasien bertanya-tanya tentang
penyakitnya. Untuk data nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual muntah, anoreksia tidak
muncul pada kasus karena saat pengkajian pasien tidak mengeluh hal tersebut dan juga
mengingat manusia itu unik dan memilik ambang nyeri yang berbeda dan data nyeri
tekan pada epigastrik, pada palpasi teraba pembesaran hati dan limpe, nadi cepat dan
lemah, ekstremitas dingin, gelisah, dan sianosis perifer merupakan tanda terjadinya syok,
sehingga data tersebut tidak terdapat pada kasus, karena pada kasus pasien tidak
mengalami syok.
B. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan prioritas yang ada, yaitu yang mengancam jiwa
pasien, maka dari itu ditemukan prioritas masalah keperawatan, diantaranya : prioritas
pertama yaitu Hipertermi dimana terjadi karena masuknya virus kedalam tubuh melalui
gigitan nyamuk aedes aegypty akan mempunyai factor atau minulogis bila tubuh tidak
mampu melawanya sehingga akan menimbulkan peradangan dan salah satu tandanya
adalah peningkatan suhu tubuh sampai hipertermi dan jika tidak ditanggulangi dapat
mengakibat kejang. Diagnosa intoleransi aktivitas iangkat karena diagnose ini
menekankan pada kelemahan yang dialami pasien merupakan akibat dari adanya virus
dalam darah akan menginfeksi seluruh system yang ada didalam tubuh termasuk sendi
dan sumsum tulang belakang yang berfungsi untuk memproduksi trombosit sehingga
menimbulkan kelemahan. Keadaan nini menyebabkan pasien perlu istirahat mutlak.
Sedangkan kurang pengetahuan diangkat menjadi prioritas ketiga karena pasien kurang
mendapat informasi tentang penyakit sehingga pasien tidak mengetahui tentang penyakit
DHF, baik itu pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan. Dan yang menjadi
prioritas keempat
kebocoran dan penurunan volume plasma berkibat terjadinya resiko kekuragan volume
cairan
dehidrasi.
Pada perencanaan hampir semua rencana keperawatan sudah sesuai dengan teori
yang ada.Karena perencanaan pada teori adalah sebagai acuan dalam perencanaan
kasus,jadi semua perencanan dapat dilaksanakan sesuai diagnose yang mencul pada
kasus.
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari bab-bab sebelumnya dapat dikatakan DHF adalah penyakit
fibris virus akut yang terdapat pada manusia yang disebabkan oleh virus dengue melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, sakit
kepala, nyeri tulang ruam, dan leucopenia yang biasanya memburuk setelah dua hari
pertama. Penerapan proses keperawatan pada pasien NH dengan DHF Grade I di ruang
Cendrawasih RSUD Wangaya Denpasar, secara umum sudah sesuai dengan tahap-tahap
dalam proses keperawatan. Dari hasil pengkajian masih ditemukan adanya kesenjangan
antara teori dengan kasus. Karena data yang ditemukan saat pengkajian sangat ditentukan
oleh kondisi ataupun keadaan fisik pasien saat dikaji sehingga masalah keperawatan yang
muncul pada kasus juga disesuaikan dengan data yang muncul pada kasus.
Dalam perencanaan untuk memprioritaskan diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah yang ada yaitu mengancam jiwa pasien dan sebagai prioritas
diagnosa keperawatan yang pertama adalah resiko kekurangan volume cairan dilanjutkan
dengan hipertermi, intoleransi aktivitas, dan kurang pengetahuan. Selanjutnya disusun
rencana keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini
direncanakan tindakan-tindakan berdasarkan teori, kondisi pasien dan kondisi di lapangan
yang nantinya tujuan yang diinginkan oleh penulis dapat dicapai sesuai dengan harapan.
Pelaksanaan tindakkan keperawatan pada dasarnya berpedoman pada
perencanaan yang telah disusun sesuai dengan kondisi, mengingat waktunya sangat
terbatas, pelaksanaan pada pasien NH dengan DHF Grade I di Ruang Cendrawasih
RSUD Wangaya Denpasar ditekankan pada pemberian cairan karena mengantisipasi dari
komplikasi yang ditimbulkan yaitu syok hipovolemik yang akan mengarah ke DSS. Pada
kasus semua rencana telah dapat dilaksanakan dengan baik karena adanya kerjasama
antara penulis, perawat ruangan, dokter dan tim kesehatan yang lain serta dari pihak
pasien NH yang sangat kooperatif.
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
keperawatan yang dilakukan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari empat masalah
yang muncul pada kasus, tujuan yang ingin dicapai pada masalah tersebut semuanya
dapat dicapai didasarkan pada rencana perawatan yaitu pada point kriteria tujuan.
B. Saran
Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis mencoba mengajukan beberapa
saran antara lain :
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
: Penyakit DHF
Sub. Topik
Sasaran
: Pasien NH
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan pasien SR mengetahui dan memahami tentang
penyakit DHF
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan
tentang :
a. Penyebab penyakit DHF
b. Cara pencegahan DHF
c. Penatalaksanaan DHF
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Media
pasien NH
D. Materi
Terlampir
E. Evaluasi
1. Sebutkan penyebab DHF minimal 2 dan sebutkan ciri dari nyamuk Aedes Aegypti
minimal 3?
2. Sebutkan cara pencegahan penyakit DHF minimal 3?
3. Sebutkan Penatalaksanaan penyakit DHF minimal 3?
Lampiran 2
MATERI PENYULUHAN
f. Untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti dewasa, bisa dilakukan dengan cara
menyemprotkan obat nyamuk dan fogging dengan obat pembasmi serangga (insektisida).
3. Penatalakanaan DHF
a. Minum dalam jumlah banyak
b. Boleh minum teh manis, air putih, susu, air jeruk, sirup, air kacang hijau atau air kelapa
muda dan boleh juga diberi es batu agar lebih menyegarkan.
c. Makan makanan yang lunak.
d. Bila badan panas kompres hangat pada ketiak, lipat paha, dada dan punggung.
e. Lebih banyak istirahat.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkoni, H.A. (2011). Parasitologi. (Cetakan pertama). Yogyakarta : EGC.
Lampiran 3
DAFTAR SINGKATAN
-
ADL
AGD
BAB
BAK
DM
Hb
IRD
IVFD
HCT
SGOT
SGPT
HGB
PLT
WBC
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
MPV
IgM
IgG
CM
CK
IWL
IMT
TD
TB
BB
: Berat Badan