Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah
yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Antenatal Care (ANC). Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
kepaniteraan klinik di bagian Obstetri dan Ginekologi di RSUP DR M Djamil
Padang.
Rasa terima kasih yang besar kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan case ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang membaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga
berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang
Antenatal Care (ANC) terutama bagi penulis sendiri dan bagi rekan-rekan sejawat
lainnya.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan, serta pemahaman semua pihak tentang KaAntenatal Care pada ibu
hamil.
Padang,
Oktober 2014
Penulis
24
BAB I
PENDAHULUAN
selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga ibu dapat melahirkan selamat dan anak
lahir sehat sehingga dapat menurunkan resiko saat kehamilan yang dapat berdampak
kepada kematian ibu dan anak.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Makalah ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi dan
pengetahuan tentang pemeriksaan Antenatal care pada ibu hamil.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Secara umum pengertian antenatal care adalah pengawasan sebelum
persalinan, terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim, untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit
yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan
menetapkan risiko kehamilan.4,5 Secara khusus, pengertian antenatal care dapat
dibedakan menjadi antenatal care dalam arti luas dan antenatal dalam arti sempit.6
Antenatal dalam arti yang sempit meliputi:6
Menghilangkan
faktor-faktor
sosial
dari
masyarakat
yang
dapat
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetri selama
kehamilan
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial
c. Pemeriksaan USG:
Trimester I:
Kehamilan muda (gestational sac, fetal plate belum tampak)
Hamil 6-8 minggu (fetal plate, denyut jantung janin)
Trimester II:
Embrio seluruhnya
Kelainan kongenital
Trimester III:
Bentuk seluruhnya
Air ketuban
Mungkin jenis kelamin janin
Well being intrauterine
Plasenta berkaitan dengan rencana persalinan
e. Observasi:
Komplikasi kehamilan
f. Rencana:
Mengobati penyakit
Imunisasi tetanus I
g. Rencana pengobatan.
h. Nasihat dan petunjuk tentang:
Tanda inpartu
Di negara maju, antenatal care dilakukan sebanyak 12-13 kali selama hamil,
tetapi di negara berkembang cukup dilakukan empat kali sebagai kasus tercatat.7
Diagnostik kehamilan
2.3.6.3.Rujukan9
Ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang
mempunyai fasilitas lebih lengkap.
Nama ibu
Nama suami
Alamat lengkap
Paritas
Lama haid
Siklus haid
Sulit tidur
Bengkak di kaki yang menghilang pada pagi hari setelah bangun tidur
Berapa kali terjadi pendarahan dan jumlah darah yang keluar (dapat
dibandingkan dengan darah haid)
Pada keadaan berat, bengkak semakin bertambah disertai sakit kepala, mual,
nyeri ulu hati hingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan menjadi kabur,
kesadaran menurun dan kemudian kejang-kejang.
Warna cairan ketuban normal adalah jernih keputihan. Warna ketuban yang
hijau berarti cairan ketuban tercampur oleh mekonium. Hal ini menandakan
janin dalam keadaan asfiksia.
d) Penyakit lain
-
Penyakit kuning
e. Riwayat obstetrik
Hal-hal yang perlu ditanyakan adalah:
- Berapa kali hamil dan uraian riwayat setiap kehamilan
-
Berapa kali melahirkan, jarak kelahiran dan uraian riwayat setiap persalinan
(penolong, tempat pelayanan dan cara persalinan normal atau tidak)
Hasil kehamilan : kurang atau lebih bulan, BBLR, lahir mati, bayi lahir tidak
langsung menangis, dan lain-lain
Pernah abortus
Status bayi yang dilahirkan : lahir mati, bayi besar, BBLR dan
prematur
B. Pemeriksaan9
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik diagnostik, obstetrik dan diagnostic
penunjang. Pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari anamnesis.
b. Pemeriksaan Obstetrik
Pemeriksaan obstetrik meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan panggul
dalam (pelvimetri)
1. Pemeriksaan luar
Pemeriksaan luar dilakukan dengan perabaan perut (cara Leopold I sampai
IV) yang bertujuan untuk memperkirakan:
-
Umur kehamilan
Letak janin
Pemeriksaan urin : untuk mengetahui adanya protein dan gula dalam urine
C. Diagnosis9
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik diagnostik,
obstetrik dan diagnostik penunjang seperti diuraikan diatas. Diagnosis dituliskan
secara singkat.
B. Intervensi Khusus9
Intervensi khusus adalah perlakuan khusus yang diberikan kepada ibu hamil
sesuai dengan faktor resiko dan kelainan yang ditemukan. Perlakuan tersebut meliputi
tindakan pemantauan ketat atau intensif, pemberian obat, bila perlu dirujuk ke tingkat
pelayanan yang lebih lengkap.
1) Faktor resiko
Faktor resiko adalah keadaan yang tidak secara langsung mengancam jiwa
akan tetapi memperburuk keadaan kesehatan ibu. Faktor resiko pada ibu hamil
meliputi:
-
Umur : terlalu muda yaitu < 20 tahun dan terlalu tua yaitu > 35 tahun
Kelainan bentuk tubuh : kelainan tulang belakang dan kelainan pada panggul
2) Komplikasi Kehamilan
a) Komplikasi obstetrik langsung
- Pendarahan
-
Preeklampsia/eklampsia
Penyakit jantung
Hepatitis
Tuberkulosa
Anemia
Malaria
Diabetes Mellitus
Gambar 1. Leopold I
b. Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak
bagian kecil pada anak.
Caranya: Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanakan
bagian terkecil bayi
Gambar 2. Leopold II
c. Leopold III
Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian
bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul.
Caranya: Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara
lembut dan masuk kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.
Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi
presentasi tersebut.
d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya: Letakkan kedua tangan disis bawah uterus lalu tekan kedalam dan
gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah
bagian presentasi telah masuk .
Gambar 4. Leopold IV
BAB 3
LAPORAN KASUS
1.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. Nurmawati
Umur
: 37 tahun
1.
Alamat
: Padang
M.R.
: 88.36.35
Anamnesis
Keluhan utama :
Seorang pasien wanita umur 37 tahun datang ke poliklinik RSUP Dr. M.
Djamil, Padang tanggal 23 Oktober 2014 jam 12:00 WIB dengan diagnosa
G1P0A0H0 gravid aterm
Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri pinggang menjalar keari-ari tidak ada.
Keluar lendir campur darah dari kemaluan tidak ada.
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.
Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada.
Tidak haid sejak lebih kurang 9 bulan yang lalu.
HPHT : 05-02-2014
TP : 12-11-2014
Riwayat perkawinan
: 1 x tahun 2007
: (-)
Riwayat imunisasi
: (-)
Riwayat pendidikan
: SMU
Riwayat pekerjaan
Riwayat kebiasaan
1.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
: sedang
Kesadaran
: CMC
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Frekuensi nadi
: 85 x / menit
Frekuensi nafas
: 20 x / menit
Suhu
: 37,20 C
Pemeriksaan sistemik
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Leher
Thorak
: Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: fremitus kiri=kanan
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: Status Obstetri
Genitalia
: Status Obstetri
Ekstremitas
Status obstetri
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
:
L I : teraba FUT 3 jari BPX, teraba massa besar lunak noduler
L II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, teraba bagian-bagian
kecil di sebelah kanan
L III : Teraba massa bulat, keras, tidak terfiksir
L IV : Tidak dilakukan
TFU : 35 cm
TBA = 3410 gr
His : ( - )
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: BU (+)/N
BJA 136 -143 kali/menit
Genitalia
Inspeksi
Laboratorium
Lab
30/9/14
Satuan
Rujukan
Hemoglobin
9,5
Gr%
9,5-15
Leukosit
10.500
/mm3
5.000-10.000
Hematokrit
40
Trombosit
194.000
/mm3
Eritrosit
4,9.106
Jt/mm3
37-43
150.000-400.000
4jt-5jt
Diagnosis
G1P0A0H0 gravid aterm + anemia ringan + primigravida tua + riwayat
infertilitas
BAB 4
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien nama Ny. N, usia 37 tahun dengan diagnosis
G1P0A0H0 gravid aterm + anemia ringan + primigravida tua + riwayat infertilitas.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Dari anamnesis diketahui pasien datang sendiri untuk kontrol kehamilan.
Sebelumnya pasien rutin kontrol ke dokter spesialis, namun karena dokter spesialis
yang biasa dikunjungi tidak ada di tempat, maka pasien datang ke RSUP M. Djamil
untuk kontorl kehamilan. Dari kontrol kehamilan sebelumnya dengan dokter
spesialis, didapatkan keterangan pasien anemia dengan Hb = 9 gr/dL. Kemudian
pasien mendapatkan tablet Fe dari dokter spesialis untuk menangani anemia. Dari
hasil Lab per tanggal 23 Oktober 2014, didapatkan Hb pasien 9,5 gr/dl, telah
didapatkan peningkatan namun masih anemia ringan.
Dari anamnesis didapatkan ini merupakan kehamilan pertama, dimana pasien
sudah menikah 7 tahun dengan usia 37 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan
Ny. N termasuk kehamilan berisiko tinggi dikarenakan usia tua, riwayat infertilitas,
dan juga disertai dengan anemia.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa TFU berada 3 jari bawah procesus
xyphoideus. Hal ini sesuai dengan usia kehamilan ibu yaitu 37-38 minggu. Gerak
anak aktif dirasakan ibu dan denyut jantung janin = 136-143 x/menit. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi janin baik.
Tatalaksana pada pasien ini adalah dengan memperbaiki keadaan umum ibu
agar anemianya teratasi dan juga dilakukan eksplorasi terjadinya penyebab anemia
pada ibu. Penatalaksanaan anemia pada pasien ini dilakukan setelah penyebab anemia
diketahui. Selain itu, diberikan edukasi kepada pasien untuk lebih banyak
mengkonsumsi banyak daging, kacang-kacangan, telur, dan makanan lain yang
banyak mengandung zat besi. Kemudian pasien juga diedukasi mengenai tanda-tanda
awal persalinan, seperti nyeri yang menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah,
air-air yang banyak, dan juga keluar darah yang banyak dar kemaluan. Jika terdapat
tanda-tanda seperti itu, edukasi pasien agar segera datang ke tempat pelayanan
kesehata terdekat.
DAFTAR PUSTAKA