Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KONSEP DASAR
A.
Pendahuluan
memiliki
fungsi
endokrin
dan
eksokrin.
Kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah
untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim kedalam
duodenum proksimal. Sekreatin dan kolesistikinin, pankreozimin (CCK-P2,
cholestokinin-pankreozymin) merupakan hormon traktus gastrointestinal yang
membantu
mencerna
zat-zat
makanan
dengan
mengendalikan
sekresi
gerontologi
dengan
bertambahnya
usia
terjadi
sedikit
pasien berusia lanjut. Beberapa gangguan pada proses absorbsi lemak yang
normal terjadi bersamaan dengan pertambahan usia, dan gangguan ini
mungkin disebabkan oleh kelambatan dalam pengosongan lambung serta
insufisiensi pankreas. Penurunan absorbsi kalsium semua perubahan ini
membuat
kita
harus
berhati-hati
dalam
menginterpretasikan
hasil
Pengertian
1.
Pankreatitis Akut
a.
Pengertian
Pankreatitis akut adalah inflamasi pada pankreas yang terjadi akibat proses
tercernanya organ ini oleh enzim-enzim nya sendiri. Maksudnya secara normal
pankreas dilindungi oleh enzim-enzim dingestinya sendiri tapi karena terjadi
kerusakan bisa mengakibatkan organ ini tercerna oleh enzim sehingga terjadi
inflamasi.
b.
Etiologi
Alkoholisme berat
Hiperparatiroidisme
Asidosis metabolik
Uremia
Defisiensi protein
Toksin
c.
Manifestasi Klinis
Umumnya rasa sakit bertambah parah setelah makan dan tidak dapat
diredakan dengan pemberian antacid. Rasa sakit dapat disertai dengan
distensi abdomen yang dapat diraba tapi batasannya tidak jelas. Dan dengan
penurunan peristaltik. Rasa sakit yang disebabkan oleh pankreatitis sering
disertai dengan muntah.
Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut. Muntah
biasanya berasal dari isi lambung, tetapi juga mengandung getah empedu,
gejala parah, ikterus, konfusi, dan agitasi dapat terjadi. Hipotensi yang
terjadi bersifat khas dan mencerminkan keadaan hipovolema serta syok yang
disebabkan oleh kehilangan sebagian besar cairan yang kaya akan protein
karena cairan ini mengalir ke dalam jaringan dan rongga peritoneum. Pasien
dapat mengalami takikardi sianosis dan kulit yang dingin serta basah
disamping gejala hipotensi. Gagal ginjal akut sering dijumpai pada keadaan ini.
2.
a.
Pankreatitis Kronik
Pengertian
Etiologi
Manifestasi Klinis
Nyeri yang hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung disertai
muntah.
kronik. Lebih dari 75% pasien mengalami penurunan berat badan yang
bermakna yang biasanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan akibat
Defekasi menjadi sering dan feses menjadi berbuih serta berbau busuk
Patofisiologi
dengan pemecahan
proteoloitik
(tripsin,
rantai
kemotripsin,
peptid
secara
enzimatik.
karboksipeptidase,
elastase)
Enzim
dan
fospolipase Termasuk dalam kelompok ini. Enzim digestif yang lain seperti
amilase dan lipase disintesis dalam bentuk inaktif, disimpan dalam bentuk in
aktif dan disimpan dalam butir zimogen sehingga terisolasi oleh membran
fosfolipid didalam sel asinin
Selain itu terdapat inhibitor didalam jaringan pankreas. Cairan pankreas dan
serum sehinggga dapat mengaktifasi protoase yang diaktifasi terlalu dini.
Dalam proses aktifasi enzim didalam pankreas peran penting terletak pada
tripsin yang mengaktifasi semu zimogen pankreas yang terlihat dalam yang
terlihat dalam proses auto digesti (kemotripzinogen, proelastase, fosfolipase
A).
Hanya lipase yang aktif yang tidak tergantung pada tripsin. Aktifasi zimogen
secara normal dimulai dari enterokinase di duodenum. Ini mengakibatkan
mulanya aktivasi tripsin yang kemudian mengaktivasi zimogen yang lain.
Jadi diduga bahwa aktifasi dini tripsinogen menjadi tripsin adalah pemicu
bagi kaskade auto digestif pankreas.
D.
Pemeriksaan Diagnostik
dan
Pemidai
CT
dengan
kantras
dilakukan
untuk
Penatalaksanaan
1.
Penanganan nyeri
Pemberian obat pada nyeri yang adekuat merupakan tindakan yang esensial
dalam perjalanan penyakit pankreatitis akut karena dapat mengurangi rasa
nyeri dan kegelisahan yang dapat menstimulasi sekresi pankreas. Pengunaan
morfin
dan
turunannya
harus
dihindari
karena
preparat
ini
dapat
Perawatan intensif
Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar albumin yang
rendah diperlakukan untuk mencegah gagal ginjal akut. Pemberian insulin
mungkin diperlukan bila terdapat hiperglikemia yang berat. Bilas peritoneum
merupakan tindakan yang efektif bagi sebagian penderita pankareatitis yang
berat
3.
Perawatan respiratorius
Drainase biller
Intervensi bedah
Komplikasi
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
toksemia.
Edema, asites.
Kulit pucat, dingin, berkeringat (vasokonstriksi / perpindahan cairan),
Eliminasi
Gejala :
Diare, muntah.
Tanda :
muntah-muntah.
Penurunan berat badan.
Neurosensori
Tanda :
Bingung, agitasi.
Pernapasan
Tanda :
Keamanan
Tanda :
Demam.
Seksualitas
Tanda :
B.
Diagnosis Keperawatan
1.
konstaminsasi
pada
permukaan
peritoneal
oleh
eksudat
pankreas
4.
dirumah sakit.
5.
C.
Perencanaan Keperawatan
pada
permukaan
peritoneal
oleh
eksudat
pankreas
Intervensi
Rasionalisasi
Mandiri
1
verbal,
dan
2
Selidiki
lihat
khusus(skala 0-10)
Pertahankan
baring
serangan
dan perdarahan.
tirah Menurunkan
laju
metabolic
dan
berikan
lingkungan
tenang.
Meningkatkan
4
Berikan
tindakan memampukan
nyaman,
dorong memfokuskan
relaksai
dan
pasien
untuk
perhatian
dapat
mencerna
perawatan
khussunya
pada
aliran
cairan
fistula
dari
dinding
abdomen.
6
dapat
Pertahankan
5
pankreas
Kolaborasi :
Berikan obat sesuai
indikasi
sehingga
menurunkan
rangsangan
pankreas
Memberikan
Membatasi
menurunkan
pengeluaran
enzim
pankreas
dan
nyeri.
untuk diperlukan
eksplorasi
mungkin
pada
nyeri
adanya
traktus biler.
Intervensi
Rasionalisasi
Mandiri :
1
Pantau
catat
adanya
karakter
usus,
abdomen
2
/ sering
terjadi
mengakibatkan
yang jaringan
dan
penyembuhan
dapat
mengakibatkan
rangsangan
Catat
tanda
peningkatan
berkemih
5
atau
perubahan
dan
dan
hiperglikemia
terjadinya
karena
pengeluaran
peningkatan
glikogen
atau
mental
ketajaman
visual.
Indikator kebutuhan insulin karena
Kolaborasi :
hiperglikemia
sering
terjadi
Mulai
pemasukan
dan
diet
lanjut
secara
perlahan
untuk
memberikan
diet
penyakit
berat
dapat
pankreas
penurunan
tambahan
yang
tidak
Intervensi
Pantau
Rasionalisasi
ulang Memberikan dasar pengetahuan di
penyebab
terjadinya
episode informasi
dan prognosis
Pajan
kan
rehabilitasi terulangnya
ketergantungan
3
zat pankreas.
menyebabkn
penyakit
Penggunaan
disfungsi
obat
lain
Bila
kerusakan
permanen
terjadi
Anjurkan
menggunakan
akan
pengganti
4
umum
terjadi
enzim penggantian
memerluakan
jangka
panjang,
hindari
makanan / minuman
panas
Kerusakanb
Diskusikan tanda /
gejala DM. Contoh :
polidigsia,
poliuria,
kelemahan,
penurunan
berat
mengakibatkan
sel
beta
dapat
gangguan
produk
badan
Dp 4 : Ansietas berhubungan dengan stress, ancaman kematian, dan
perawatan dirumah sakit.
Tujuan
penggunaan
diri
untuk
melakukan
interaksi
yang
efektik,
Hasil
menunjukkan
kontlol
ansietas,
dibuktikan
dengan
Intervensi
Rasionalisasi
Mandiri :
1
Berikan
denang
dan menurunkan
sering
tentang ansietas,
informasi
prosedur perawatan.
2
konsep
ketakutan
memperjelas
dan
kesalahan
meningkatkan
kerja
pasien
dapat
sama.
Pantau
status
termasuk Pada
mental,
awal,
ketakutan
dan
penyangkalan
untuk
menurunkan
dan
kejadian
dan
isi menyaring
fikiran)
contoh
: beberapa
ilusi,
teror / panik.
kenyataan,
informasi
dan
pasien
keseluruan,
menunjukkan
menunjukkan
yang
juga
mekanisme perlindungan.
Terima
dan
akui
disosiasi
merupakan
ekspresi
ketergantungan,
marah,
4
dan
kedukaan membantu
kemarahan, membantu
atau
pasien
menarik
menerima
diri
dan untuk
ini
tidak
kemungkinan
sebelum
siap
situasi
penggunaan
penyangkalan
penyangkalan
mungkin
lama
dan
pribadi.
Berikan
penguatan
positif
terhadap Kata-kata
kemajuan
6
perbaikan,
dan mendukung
penguatan
dapat
terjadinya
perilaku
tujuan
rehabilitasi.
Dorong
interaksi
tim rehabilitasi.
dukungan
dan
terus
memberikan
menerus
pada
Kolaborasi :
Rujuk ke terapi fisik
/
kejujuran
kejujuran,
konsul
dan
konsul
psikatrik,
contoh
spesialis
klinis
perawat
psikiatrik, pelayanan
untuk
meningkatkan
mempertahankan
kemandirian.
untuk
mengatasi
masalah
sosial,
sesuai kebutuhan
Dp 5 : Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhibungan dengan
kehilangan cairan berlebihan, muntah, penghisapan gaster, perdarahan dan
asupan cairan tiadak adekuat.
Tujuan : Menyeimbangan jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel
tubuh.
Kriteria Hasil : Kurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan dengan
keseimbangan elektrolit dan asam basa, hidrasi yang adekuat.
Intervensi dan Rasionalisasi :
No
Intervensi
Rasionalisasi
Mandiri :
1
haluaran
muntah
aspirasi
indikasi,
hubungkan
denagn
perhitungan
3
keseimbangan cairan.
Selidiki
perubahan
sensori,
cotoh
bingung,
respons
Penurunan
berat
badan
ditunjukkan
oleh
mungkin
berhubungan
hipovolemia,
hipoksia,
lambat.
(pada
pankreatitis
pasien
akut
berhadap
dengan
sekunder
pemasukan
alkohol
kejang,
tanda
chvostek
atau
treousseau positif.
meningkat
usus
dan
lemak
bebas
hilang
melalui
pengganti
kurang
Kolaborasi :
Berikan penggantian
6
cairan
sesuai
indikasi,
cairan
contoh
garam
albumin
faal,
dan
dekstran.
Pilihan
cairan
penting
pada
keadekuatan
kecepatan
perbaikan
dan
volume,
untuk
meningkatkan
Awasi
pemeriksaan
lab, contoh : Hb /
Ht, protein, albumin,
elektrolit,
BUN,
kreatinin, osmolalitas
urine dan natrium /
kalium
pemeriksaan
koagolasi.
area vaskuler.
Mengidentifikasi
kebutuhan
terjadinya
ATN, KID
defisit
penggantian
komplikasi,
/
dan
contoh
Ganti
elektrolit,
natrium, Penurunan
contoh
klorida, hilang
kalium,
pemasukan
berlebihan
oral
dan
mempengaruhi
kalsium
indikasi.
Intervensi
Rasionalisasi
Mandiri :
1
Gunakan
aseptik
ketat
bial dapat
menimbulkan
sepsis
pada
mengganti
selang
dengan cepat
Menurunkan
resiko
kontaminasi
tangan
dengan baik.
Observasi frekuensi
dan
karakteristik
pernapasan,
4
bunyi
Dorong
perubahan
mobilitas
pernapasan
Akumulasi
mencetuskan
dan
cairan
infeksi
atelektasis.
asites
dapat
sputum.
dan
batuk,
bantu
untuk
ambulasi
secepat
Observasi
6
infeksi,
organisme penyebab.
Kolaborasi :
Ambil
kultur,
darah,
spesimen
contoh
luka,
urine,
BAB III
KESIMPULAN
Akut
Kronis
DAFTAR PUSTAKA