Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DAN BANGUNAN
AIR
Bangunan-bangunan Irigasi
Sejak ratusan tahun lalu atau bahkan ribuan tahun yang lalu , Kurnia ( 1996 )
menyatakan bahwa petani jawa barat telah mengenal jaringan irigasi sejak abad ke
5 dan di jawa timur pada abad ke 8. Indonesia yang memiliki iklim tropis atau
yang terletak di iklim tropis basah dengan curah hujan yang tinggi pada beberapa
bulan musim penghujan dan bulan bulan kering pada kenyataannya masih
sangat membutuhkan adanya sistem irigasi.
Apabila
disebutkan
sistem
irigasi
maka
orang
cenderung
hanya
sederhana sekali. Apabila sistem irigasi tersebut mengambil dari air sungai
baisanya bangunan terserbut terbuat dari tumpukan batu dan batang kayu maka
membutuhkan perhatian yang sangat tinggi untuk menjaga kelanjutannya.
A. Bangunan Utama
Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air untuk
dialirkan ke seluruh daerah irigasi yang dilayani. Berdasarkan sumber airnya,
bangunan utama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu:
Bendung
Pengambilan bebas
Pengambilan dari waduk
Stasiun pompa
b. Pengambilan bebas
d. Stasiun Pompa
B. Bangunan Pembawa
Bangunan pembawa mempunyai fungsi membawa/mengalirkan air dari
surnbernya menuju petak irigasi. Bangunan pembawa meliputi saluran primer,
saluran sekunder, saluran tersier dan saluran kuarter. Termasuk dalam
bangunan pembawa adalah talang, gorong-gorong, siphon, tedunan dan got
miring. Saluran primer biasanya dinamakan sesuai dengan daerah irigasi yang
dilayaninya. Sedangkan saluran sekunder sering dinamakan sesuai dengan
nama desa yang terletak pada petak sekunder tersebut. Berikut ini penjelasan
berbagai saluran yang ada dalam suatu sistem irigasi.
Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder
dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
sekunder menuju petak-petak kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks tersier
terakhir
Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks
tersier menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks kuarter terakhir.
Q=
Keterangan:
NFR
Keterangan:
g.b.h
: debit (m3/dt)
Cd
: koefisien debit
Cv
h1
Keterangan:
= Debit ( m3/detik )
= Lebar pintu ( m )
h1
Bangunan Pembuang
primer
menampung
dari
saluran
pembuang
tersier
dan
Qd
Dm
Bangunan Penguras
F. Bangunan Pelengkap
Sebagaimana namanya, bangunan pelengkap berfungsi sebagai pelengkap
bangunan-bangunan irigasi yang telah disebutkan sebelumnya. Bangunan
pelengkap berfungsi untuk memperlancar para petugas dalam eksploitasi dan
pemeliharaan. Bangunan pelengkap dapat juga dimanfaatkan untuk pelayanan
umum. Jenis-jenis bangunan pelengkap antara lain jalan inspeksi, tanggul,
jembatan penyeberangan, tangga mandi manusia, sarana mandi hewan, serta
bangunan lainnya.