Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASAM NUKLEAT
Disusun oleh:
Talitha Nur Fauziyah Hikmat
3311121077
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur atas kehadirat illahi robbi karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat
menyelesaikan tugas Biokimia Farmasi mengenai Asam Nukleat.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Tjahjadi selaku dosen mata kuliah
Biokimia Farmasi yang telah banyak memimbing materi dalam proses pembuatan makalah
ini, dan juga terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran.
Kurang dan lebihnya saya mohon maaf serta memohon kritik dan saran dari para
pembaca agar makalah selanjutnya bisa lebih baik. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr, Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi
kimia organik, yaitu anabolisme dan katabolisme. Katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang
mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. Adapun anabolisme
merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk
diserap oleh sel tubuh.
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang mengawali
pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, dilaboratorium Hoppe-Syler di
Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah bekas pembalut luka, kemudian selsel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih
terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang
larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat ini dinamakan nuclein
sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat
merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan
yang sangat penting dalam biosintesis protein. Bila nukleotida mengandung ribose, maka
asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna
dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang
terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda
yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan
guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin
dan timin. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikatpada protein
yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa
gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam
amino, melainkan nukleotida.
Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukeotida, yang masingmasing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. dengan
demikian, setiap nukeotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat.
Namun, pengertian nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah
atau ebih gugus fosfat. Sebagai contoh, molekul ATP (adenosine trifosfat) adalah nukleotida
yang merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Jika gula pentosanya adalah ribose seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya
dapat berupa adenosine, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula, nukleotidanya akan ada
empat macam, yaitu adenosine monofosfat, guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan
uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya
DNA, maka nukleosidanya terdiri atas deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimin.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1953, berdasarkan hasil penelitian dari Rosalind Franklin, James Watson
and Francis Crick, DNA diketahui berbentuk double helix. Terdiri dari dua pita yang berpilin
menjadi satu. Double helix terdiri dari dua rantai, satu berwarna biru, dan satunya kuning.
Contoh helix misalnya pada rajutan tali, seperti pada gambar sebelah kanan.
2.1.2 RNA
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom
C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi
sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi, yaitu polimerase mencapai titik terminasi sambil
melepas RNA dan DNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA
ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
2.2
Nukleotida-nuleotida yang terbentuk inikemudian akan disintesis menjadi DNA atau RNA.
Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.
Selanjutnya
DNA dan RNA yang terbentuk akan mengalami
elongasi
(pemanjangan/polimerisasi) dan berhenti pada tahap terminasi.
2.3 Katabolisme Asam Nukleat
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Tahapan katabolisme asam nukleat yaitu berturutturut menjadi nukleotida, nuleosida, purin, pirimidin, dan asam urat.
2.3.1 Katabolisme Asam Nukleat Menjadi Nukleotida
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein.Nukleoprotein
dalam pencernaaan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil yaitu asam nukleat dan
protein. Asam nukleat dan protein selanjutnya terpisah ke jalur metabolism masing-masing.
Asam nukleat yang tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga
menghasilkan nukleotida.
Asam nukleat berfungsi sebagai informasi genetik yang mengatur pemunculan sifat
suatu makhluk hidup. Suatu sifat akan dimunculkan melalui pengendalian enzim-enzim atau
senyawa protein lain yang disintesis oleh asam nukleat. Selain itu dengan adanya asam
nukleat segala aktivitas hidup dikendalikan (proses-proses metabolisme dalam tubuh
makhluk hidup yang terjadi di dalam setiap sel) melalui pengendalian enzim-enzim yang
disintesis oleh asam nukleat. Fungsi pengendalian dan pengaturan sintesis protein inilah
yang dijadikan dasar untuk menyebut asam nukleat sebagai substansi genetika (pembawa
informasi genetik).
Selain itu ada juga nukleotida yang berperanan dalam konversi energi pada waktu sel
mengadakan oksidasi seperti adenosin dipospat (ADP) dan adenosin tripospat (ATP).
Turunan nukleotida dapat berperan sebagai koenzim seperti nikotinamid adenin dinukleotida
(NAD+), nikotinamid adenin dinukleotida pospat (NADP+), flavin mono nukleotida (FMN),
dan flavin adenin dinukleotida (FAD). ATP dapat dimanfaatkan dalam pembentukan ADN,
ARN, Lipid, Protein, Selulosa, dan Polisakarida.
Tabel 1. Struktur dan peranan ADN dan ARN dalam sel.
Sifat dan Komponen
Lokasi
Basa pirimidin
Basa Purin
Gula Pentosa
Enzim yang dapat
menguraikan
Peranan di dalam sel
AND
ARN
Dalam nukleus, dalam
Dalam sitoplasma, nukleus dan
mitokondria, dan dalam
kromosom
kloroplas
Timin, Sitosin
Urasil, Sitosin
Adenin, Guanin
Adenin, Guanin
Deoksiribosa
Ribosa
Deoksiribonuklease (DN- Ribonuklease (RN-ase)
ase)
Pembawa informasi genetik Berperan dalam sintesis protein
(DNA=gen)
adenin (A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan
RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak
ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya
karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai
5-metilurasil.
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N-lah
yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan (sekuens) basa N
pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesifisitasnya. Dengan perkataan
lain, identifikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara
skema kita bisa menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan
urutan basanya saja.
BAB III
KESIMPULAN
1. Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida, yang masingmasing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N.
2. Nukleotida Purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat).
3. Nukleotida Pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Cytosin
Triphospat), dan TMP (Tymidine Monofosfat).
4. Asam nukleat berfungsi sebagai informasi genetik yang mengatur pemunculan sifat
suatu makhluk hidup.
5. Tahapan sintesis Asam Nukleat berturut-turut dimulai dari nukleosida, nukleotida, dan
kemudian asam nukleat DNA atau RNA.
6. Tahapan degradasi asam nukleat dalam tubuh berturut-turut menghasilkan nukleotida,
nukleosida, basa purin dan pirimidin, serta asam urat.
DAFTAR PUSTAKA