Você está na página 1de 15

TUGAS BIOKIMIA FARMASI

ASAM NUKLEAT

Disusun oleh:
Talitha Nur Fauziyah Hikmat
3311121077

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur atas kehadirat illahi robbi karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat
menyelesaikan tugas Biokimia Farmasi mengenai Asam Nukleat.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Tjahjadi selaku dosen mata kuliah
Biokimia Farmasi yang telah banyak memimbing materi dalam proses pembuatan makalah
ini, dan juga terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran.
Kurang dan lebihnya saya mohon maaf serta memohon kritik dan saran dari para
pembaca agar makalah selanjutnya bisa lebih baik. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr, Wb.

Cimahi, 12 Agustus 2014

BAB I
PENDAHULUAN

Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi
kimia organik, yaitu anabolisme dan katabolisme. Katabolisme itu sendiri yaitu reaksi yang
mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi. Adapun anabolisme
merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk
diserap oleh sel tubuh.
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang mengawali
pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, dilaboratorium Hoppe-Syler di
Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah bekas pembalut luka, kemudian selsel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih
terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang
larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat ini dinamakan nuclein
sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat
merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan
yang sangat penting dalam biosintesis protein. Bila nukleotida mengandung ribose, maka
asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna
dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang
terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda
yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan
guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin
dan timin. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikatpada protein
yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa
gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam
amino, melainkan nukleotida.
Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukeotida, yang masingmasing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. dengan
demikian, setiap nukeotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat.
Namun, pengertian nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah
atau ebih gugus fosfat. Sebagai contoh, molekul ATP (adenosine trifosfat) adalah nukleotida
yang merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Jika gula pentosanya adalah ribose seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya
dapat berupa adenosine, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula, nukleotidanya akan ada
empat macam, yaitu adenosine monofosfat, guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan
uridin monofosfat. Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya
DNA, maka nukleosidanya terdiri atas deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimin.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asam Nukleat


Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu,
menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya. Susunan asam
nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah. Beberapa
fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, danmentranslasi informasi
genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi;
koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan
biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun
RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA
dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut
nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit
penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP
yang berfungsi sebagai pembawa energy.
2.1.1 DNA
DNA (deoxyribose nucleic acid) merupakan komponen penyusun kehidupan. Zat
inilah yang membuat lebah adalah seekor lebah dan kanguru adalah kanguru. DNA adalah
apa yang membuat tiap-tiap individual (apapun jenis dan spesiesnya) unik.
DNA terdapat pada semua organisme hidup dari mulai bakteri terkecil sampai ikan
paus raksasa. Molekul ini tidak hanya menentukan sifat fisik, seperti warna rambut dan
warna mata, tapi juga kemungkinan penyakit yang dimiliki. DNA adalah material pembawa
sifat yang dapat ditemukan pada sel. Ia menyediakan instruksi untuk membuat, menjaga, dan
mengatur kerja sel dan organisme.
Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul
DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5
pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara kimia DNA mengandung
karakteristik/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan

Pada tahun 1953, berdasarkan hasil penelitian dari Rosalind Franklin, James Watson
and Francis Crick, DNA diketahui berbentuk double helix. Terdiri dari dua pita yang berpilin
menjadi satu. Double helix terdiri dari dua rantai, satu berwarna biru, dan satunya kuning.
Contoh helix misalnya pada rajutan tali, seperti pada gambar sebelah kanan.

Gambar 1. Contoh Double helix


Interaksi ikatan hidrogen antara masing-masing basa nitrogen menyebabkan bentuk
dari dua rantai DNA menjadi sedemikian rupa, bentuk ini disebut double helix. Interaksi
spesifik ini terjadi antara basa A dengan T, dan C dengan G. Sehingga jika double helix
dibayang kan sebagai sebuah tangga spiral, maka ikatan basa-basa ini sebagai anak tangganya. Lebar dari anak tangga adalah sama, karena pasangan basa selalu terdiri dari satu
primidin dan satu purin.
Sintesis DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan
genetik. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
molekul anakan yang sangat identik. Model replikasi DNA secara semikonservatif
menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA
hasil sintesis baru.
Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai
cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Model ini memberikan gambaran
bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian
DNA baru.

Komponen utama Replikasi, adalah sebagai berikut :


1. DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
2. Molekul deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTp.
Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu: (i) basa purin atau pirimidin, (ii) gula
5-karbon( deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
3. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisi proses polimerisasi
nukleotida menjadi untaian DNA.
4. Enzim primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi
DNA.
5. Enzim pembuka ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim lain yang
membantu proses tersebut yaitu enzim girase.
6. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka,yaitu protein SSB
(single strand binding protein).
7. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung
fragmenfragmen DNA.
Meknisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
1. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk,
2. Peng-awal-an( initiation, inisiasi) sintesis DNA.
3. Pemanjangan untaian DNA,
4. Ligasi fragmen-fragmen DNA, dan
5. Peng-akhir-an (termination, terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah kedua untaian DNA
induk terpisah membentuk garpu replikasi Pemisahan kedua untaian DNA induk dilakukan
oleh enzim DNA helikase. Sintesis DNA berlangsung dengan orientasi 5-P 3-OH. Oleh
karena ada dua untaian DNA cetakan yang orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua
untaian DNA baru juga berlangsung dengan arah geometris yang berlawanan namun
semuanya tetap dengan orientasi 5 3.
Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat
berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA yang disintesis secara
kontinu semacam ini disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sintesis untaian
DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung tanpa terputus
(sintesis secara kontinu). Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut
sebagai untaian DNA awal (leading strand).
Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu sehingga
molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu unit. Pada untaian DNA awal,
polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis
merupakan satu unit. Fragmen-fragmen DNA pendek yang disintesis tersebut disebut
fragmen Okazaki, karena fenomena sintesis DNA secara diskontinu tersebut pertama kali
iungkapkan oleh Reiji Okazaki pada tahun 1968.

2.1.2 RNA
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom
C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :

Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan


dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda,
tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian
bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula
jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.
Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA
(ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi
ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.
Sintesis RNA
Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan
sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai
dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA. DNA helix ganda dibatalkan oleh
aktivitas helikase enzim. Urutan DNA juga menentukan dimana berakhirnya sintesis RNA
akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim setelah transkripsi.Sebagai contoh,
sejumlah virus RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi
genetic mereka. Juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur
interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan
atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Informasi dari DNA untuk
sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas enzim RNA polimerase.
Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan
nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah
5 ke 3, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida
spesifik di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai
dimana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri. Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu:
inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai
promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang
mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga
terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNAnya.

3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi
sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi, yaitu polimerase mencapai titik terminasi sambil
melepas RNA dan DNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA
ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
2.2

Reaksi Pada Proses Sintesis RNA dan DNA

Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukeotida, yang masing-masing


terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N. dengan demikian,
setiap nukeotida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun,
pengertian nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau ebih
gugus fosfat. Sebagai contoh, molekul ATP (adenosine trifosfat) adalah nukleotida yang
merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Nukleosida terdiri atas nukleosida purin dan nukleosida purimidin. Nukleosida purin
merupakan kelompok nukleosida yang mengandung basa purin, sedangkan nukleosida
pirimidin merupakan kelompok nukleosida yang mengandung basa piimidin. Jika gula
pentosanya adalah ribose seperti halnya pada RNA, maka nukleosidanya dapat berupa
adenosine, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu pula, nukleotidanya akan ada empat macam,
yaitu adenosine monofosfat, guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat.
Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya DNA, maka
nukleosidanya terdiri atas deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimin.
2.2.1 Sintesis Nukleotida Purin
Nukleosida purin terdiri atasatas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat). AMP adalah ester dari asam fosfat dan nukleosida yang disebut adenosin. AMP
terdiri dari gugus fosfat, gula ribose dan adenin nucleobase.Adapun GMP adalah ester dari
asam fosfat dengan nukleosida guanosin. GMP terdiri dari gugus fosfat, yaitu gula pentose
ribosa dan guanin nucleobase, karena itulah disebut monofosfat ribonucleosida.AMP dan
ADP disintesis dari IMP (Inosin Monofosfat).
1. Pembentukan IMP
Inosin monofosfat disintesis melalui jalur de Novo dengan menggunakan ribose-5-fosfat
dan enzim PRPP-sintetase menghasilkan phosphoribose-1- pyrophosphate (PRPP).
2. Konversi IMP menjadi AMP dan GMP
IMP dikonversi menjadi baik AMP atau GMP oleh jalur berbeda. IMP dikonversikan
menjadi AMP dengan mereaksikan IMP dengan asam amino aspartat dan fumarat.
Adapun IMP dikonvesikan menjadi GMP dengan menggunakan asam amino glutamine
dan glutamate.

2.2.2 Sintesis Nukleotida Pirimidin


Nukleotida pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Sitidin
Monofosfat), dan TMP (Timidin Monofosfat). Sintesis nukleotida pirimidin dimulai dari
pembentuan carbamoyl phosphate dan glutamate dari glutamine. Selanjutnya carbamoyl
phosphate ini yang akan diubah menjadi UMP, CTP, dan TMP. Carbamoyl phosphate
bereaksi dengan aspartat membentuk senyawa Orotate. Senyawa orotate sellanjutnya
bergabung dengan PPRP menghasilkan Oritidin Monofosfat dan reaksi lebih lanjut akan
menghasilkan Uridin Monofosfat (UMP). Untuk menghasilkan CTP, UMP diubah terlebih
dahulu menjadi UTP dan kemudian diraksikan dengan glutamine hingga menghasilkan CTP
dan glutamate.
Adapun pembentukan TMP dilakukan oleh enzim timidilate sintetase sehingga UMP
terkonversi menjadi TMP. Berikut adalah reaksi-reaksinya.
1. Reaksi pembentukan carbamoyl phosphate

2. Reaksi pembentukan senyawa Orotate

3. Reaksi pembentukan UMP

4. Reaksi pembentukan CTP


UMP + ATP <--> UDP + ADP

(nucleoside monophosphate kinase)

UDP + ATP <--> UTP + ADP

(nucleoside diphosphate kinase)

5. Reaksi pembentukan TMP

Nukleotida-nuleotida yang terbentuk inikemudian akan disintesis menjadi DNA atau RNA.
Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.
Selanjutnya
DNA dan RNA yang terbentuk akan mengalami
elongasi
(pemanjangan/polimerisasi) dan berhenti pada tahap terminasi.
2.3 Katabolisme Asam Nukleat
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Tahapan katabolisme asam nukleat yaitu berturutturut menjadi nukleotida, nuleosida, purin, pirimidin, dan asam urat.
2.3.1 Katabolisme Asam Nukleat Menjadi Nukleotida
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein.Nukleoprotein
dalam pencernaaan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil yaitu asam nukleat dan
protein. Asam nukleat dan protein selanjutnya terpisah ke jalur metabolism masing-masing.
Asam nukleat yang tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga
menghasilkan nukleotida.

2.3.2 Katabolisme Nukleotida Menjadi Nukleosida


Nukleosida merupakan sebutan dari nukleotida tanpa gugus fosfat. Dengan demikian,
nukleosida tersusun dari gula ribosa/deoksiribosa dan basa nitrogen. Tahapan penguraian
nukleotida menjadi nukleosida adalah sebagai berikut:
1. Di dalam usus halus terjadi pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuklease
(pankreas) menghasilkanoligonukleotida.
2. Oligonukleotida dipecah lebih lanjut oleh fosfodiesterase menghasilkan
monofosfat.
3. Kemudian dipecah lebih lanjut oleh nukleotidase menghasilkan nukleosida
and orthophosphate. Nukleosida yang terbentuk adalah Sitidin, Uridin,
Adenosin, dan Guanosin
2.3.4 Katabolisme Purin Menjadi Asam Urat
Nukleosida purin yang dihasilkan dari degradasi nukleotida akan terdegradasi
lebih lanjut menghasilkan asam urat yang selanjutnya diekskresikan dalam urin.
Proses pembentukan asam urat dapat melalui dua jalur. Pertama, Tahap penguraian
nukleosida purin menjadi asam urat dimulai dari proses deaminasi adenosine menjadi
inosin, kemudian membelah membentuk hipoxantin. Hipoxantin dioksidasi menjadi
xantin dan selanjutnya xantin diubah menjadi asam urat. Kedua, tahap yang dimulai
dari guanosin. Guanosin diubah menjadi guanine yang selanjutnya dideaminasi
menghasilkan xantin. Langkah selanjutnya, xantin dioksidasi menjadi asam urat.
Berikut adalah reaksi penguraian nukleosida menjadi asam urat.
Katabolisme Pirimidin
Pada katabolisme pirimidin terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut.
1. Konversi sitidin menjadi uridin oleh enzim sitidin deaminase

2. Fosforilasi deoksitimidin menjadi timin dan deoksiribosa-1-fosfat

2.4 Fungsi Asam Nukleat

Asam nukleat berfungsi sebagai informasi genetik yang mengatur pemunculan sifat
suatu makhluk hidup. Suatu sifat akan dimunculkan melalui pengendalian enzim-enzim atau
senyawa protein lain yang disintesis oleh asam nukleat. Selain itu dengan adanya asam
nukleat segala aktivitas hidup dikendalikan (proses-proses metabolisme dalam tubuh
makhluk hidup yang terjadi di dalam setiap sel) melalui pengendalian enzim-enzim yang
disintesis oleh asam nukleat. Fungsi pengendalian dan pengaturan sintesis protein inilah
yang dijadikan dasar untuk menyebut asam nukleat sebagai substansi genetika (pembawa
informasi genetik).
Selain itu ada juga nukleotida yang berperanan dalam konversi energi pada waktu sel
mengadakan oksidasi seperti adenosin dipospat (ADP) dan adenosin tripospat (ATP).
Turunan nukleotida dapat berperan sebagai koenzim seperti nikotinamid adenin dinukleotida
(NAD+), nikotinamid adenin dinukleotida pospat (NADP+), flavin mono nukleotida (FMN),
dan flavin adenin dinukleotida (FAD). ATP dapat dimanfaatkan dalam pembentukan ADN,
ARN, Lipid, Protein, Selulosa, dan Polisakarida.
Tabel 1. Struktur dan peranan ADN dan ARN dalam sel.
Sifat dan Komponen
Lokasi

Basa pirimidin
Basa Purin
Gula Pentosa
Enzim yang dapat
menguraikan
Peranan di dalam sel

AND
ARN
Dalam nukleus, dalam
Dalam sitoplasma, nukleus dan
mitokondria, dan dalam
kromosom
kloroplas
Timin, Sitosin
Urasil, Sitosin
Adenin, Guanin
Adenin, Guanin
Deoksiribosa
Ribosa
Deoksiribonuklease (DN- Ribonuklease (RN-ase)
ase)
Pembawa informasi genetik Berperan dalam sintesis protein
(DNA=gen)

2.5 Struktur Asam Nukleat


Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam
nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul
nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic
acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya,
perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula
pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya
mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2 sehingga dinamakan gula 2deoksiribosa.
Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N,
baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik
(mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan
pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin
hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas

adenin (A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan
RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak
ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya
karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai
5-metilurasil.
Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N-lah
yang memungkinkan terjadinya variasi. Pada kenyataannya memang urutan (sekuens) basa N
pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesifisitasnya. Dengan perkataan
lain, identifikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N-nya sehingga secara
skema kita bisa menggambarkan suatu molekul asam nukleat hanya dengan menuliskan
urutan basanya saja.

BAB III
KESIMPULAN

1. Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida, yang masingmasing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa N.
2. Nukleotida Purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP (Guanosin
Monofosfat).
3. Nukleotida Pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Cytosin
Triphospat), dan TMP (Tymidine Monofosfat).
4. Asam nukleat berfungsi sebagai informasi genetik yang mengatur pemunculan sifat
suatu makhluk hidup.
5. Tahapan sintesis Asam Nukleat berturut-turut dimulai dari nukleosida, nukleotida, dan
kemudian asam nukleat DNA atau RNA.
6. Tahapan degradasi asam nukleat dalam tubuh berturut-turut menghasilkan nukleotida,
nukleosida, basa purin dan pirimidin, serta asam urat.

DAFTAR PUSTAKA

http://nanoyuliadii.blogspot.com/2013/07/metabolisme-asam-nukleat.html diakses tanggal 11


agustus 2014
Freeman, W.H. 2000. Nucleic Acid Synthesis. National Center for Biotechnology
Information, U.S.
National
Library
of
Medicine.
Tersedia
dalam
http://nanoyuliadii.blogspot.com/2013/07/metabolisme-asam-nukleat.html
King, M.1996. Nucleic Acid Metabolism.http://themedicalbiochemistrypage.org. info @
themedicalbiochemistrypage.org.
Tersedia
dalam
http://nanoyuliadii.blogspot.com/2013/07/metabolisme-asam-nukleat.html

Lyons, R. 2008. Nucleotide Metabolism. http://seqcore.brcf.med.umich.edu. December 12-17,


2008.
Tersedia
dalam
http://nanoyuliadii.blogspot.com/2013/07/metabolisme-asamnukleat.html
Rahmadestiassani, A. 2010. Transkripsi, Translasi Dan ReplikasiUniversitas Nasional,
Jakarta
Tersedia dalam http://nanoyuliadii.blogspot.com/2013/07/metabolisme-asam-nukleat.html
https://blog.ub.ac.id/ukhtinheesa/2012/06/04/asam-nukleat/ diakses tanggal 11 agustus 2014
(Lehninger,
A.L.
Terjemahan
Maggy
Thenawidjaja.
1990.
Dasar-dasar
Biokimia,Erlangga:
Jakarta)
tersedia
dalam
https://blog.ub.ac.id/ukhtinheesa/2012/06/04/asam-nukleat/ diakses tanggal 11 agustus 2014
http://rochem.wordpress.com/2011/04/03/nukleotida-dan-asam-nukleat/ diakses tanggal 11
agustus 2014

Você também pode gostar