Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Persaingan %
Dalam proyek konstruksi, kita dituntut agar proyek dapat berjalan dengan lancar,
mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan waktu yang efesien dan mendekati perencanaan
awal serta evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat pelaksanaan dan
jika, agar proyek dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan dan dapat memenuhi kepuasan
pemilik (owner), semua itu sangat dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek (project
planner) dalam menjadwalkan pelaksanaan suatu proyek kontruksi.
Rencana
Kenyataan (aktual)
Perlu tindakan
waktu
Ketiganya sering disebut dengan tiga kendala (triple contrain) ketiganya merupakan
parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek,
bersifat saling tarik menarik, dan tidak dapat dipisahkan dalam proyek konstruksi, biaya yang akan
dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan waktu pelaksanaan pekerjaan dan
mutu.
Ilustrasi dari triple contrain diagram :
Jika biaya proyek berkurang (atau dikurangi) sementara waktu pelaksanaan direncanakan tetap,
maka secara otomatis anggaran belanja material akan dikurangi dan mutu pekerjaan akan
berkurang > Secara umum proyek Rugi!
Jika waktu pelaksanaan mundur/ terlambat, sementara tidak ada rencana penambahan anggaran,
maka mutu pekerjaan juga akan berkurang > Secara umum proyek Rugi!
Jika mutu ingin dijaga, sementara waktu pelaksanaan mundur/terlambat, maka akan terjadi
peningkatan anggaran belanja > Secara umum proyek juga Rugi!
Inti dari 3 komponen proyek konstruksi tersebut adalah bagaimana menjadwal dan mengendalikan
pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan, selesai tepat pada
waktunya, sehingga tidak terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja.
Manajer Proyek bertanggung jawab atas pengendaliaan keseluruhan proyek. Pada proyek
besar dengan kelompok menejmen purna waktu, dia dapat dibantu surveyor kuantitas untuk
pengendaliaan keuangan, dan seorang administrasi untuk kemajuan lapangan dan pengendalian mutu,
selama tahap konstruksi, kontraktor bertanggung jawab menyiapkan rencana kerja rinci yang
memenuhi persyaratan kontrak. Manajer Proyek harus menetapkan kelayakan jadwal kontraktor,
terutama berkaitan dengan sumber daya.
kumpulkan
fakta dan data
analisis data
dan presentasi
ke laporan
ambil langkah
koreksi dan
rencana baru
perkiraakan
hasil yang
mungkin dari
arah proyek
saan ini
saat pelaksanaan perlu dilakukan pengendalian atau pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
proyek tersebut, salah satu alat pengendali tersebut adala jaringan kerja (network planning).
Network planning diciptakan sebagai alat perencanaan sekaligus pengendalian
suatu pekerjaan dilapangan. Walaupun ada dua versi Network Planning yaitu Critical Path Method
(CPM) cocok untuk proyek yang kegiatan-kegiatannya sudah pernah dilakukan sehingga sifat dari
kegiatan itu sudah diketahui dengan pasti.
Perencanaan dan pengendalian dengan CPM ditujukan untuk bisa melaksanaakan pekerjaan
sesuai dengan rancangan dalam waktu yang telah ditentukan dan dengan biaya yang seekonomis
mungkin. Untuk itu perlu kita ketahui komponen-komponen apa saja yang menentukan berhasilnya
suatu proyek.
Terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
Waktu.
Kegiatan.(Activity)
Sarana (mesin-mesin, tenaga kerja, alat-alat dsb)
Biaya (material, tenaga kerja, spare parts, bahan-bahan pembantu,dsb)
Manajemen Proyek.
CPM sebagai alat pengendali dan pengawasan, ternyata secara serentak dapat mengelola waktu
kegiatan, sarana dan biaya dalam suatu perencanaan yang terpadu (intergrated planning). Jaringan
kerja menggambarkan keseluruhan kegiatan-kegiatan Pengendalian Proyek proyek kedalam simbolsimbol jaringan kegiatan, oleh karenanya teknik ini juga disebut perencanaan jaringan kerja (network
planning).
Dengan adanya perencanaan ini maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
Pada setiap saat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan,berapa dana
yang harus disediakan, berapa tenaga kerja yang harus ada dan dengan keahlian apa, jenisjenis mesin dan peralatan yang dibutuhkan.
Apakah mungkin dilakukan perataan penggunaan tenaga kerja, peralatan atau biaya.
Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus diawasi secara intensif supaya proyek dapat selesai
tepat pada waktunya.
Kegiatan-kegiatan mana saja yang harus dipercepat, kalau proyek akan diselesaikan lebih
cepat dari rencana semula, sekaligus berapa biaya percepatannya, demikian pula bila proyek
akan diperpanjang waktunya.
Dapat pula diketahui waktu yang diizinkan untuk suatu kegiatan tertentu yang boleh terlambat
atau tertunda, (float time activity) tanpa memperlambat selesainya proyek.
Agar manfaat teknik CPM ini dapat maksimal maka proyek harus bersifat sebagai berikut:
Harus terdiri dari kumpulan-kumpulan kegiatan yang masing-masing diketahui datanya dengan
pasti (berapa lama kegiatan itu, peralatan apa saja yang dibutuhkan, material yang diperlukan dan
sebagainya).
Masing-masing kegiatan harus jelas dan terpisah dengan kegiatan lain.
Urut-urutan kegiatan harus sudah diketahui.
Setiap kegiatan yang telah dimulai harus berjalan, sampai selesainya kegiatan itu.
Pengendalian Biaya
Tujuan Pengendalian biaya proyek pembangunan adalah pengendalian aktif atas biaya akhir
bagi klien. Denga sekedar pencatatan aktif atas biaya akhir klien,biaya proyek pada proyek konstruksi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
Biaya langsung (Direct Cost) adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan. Biaya-biaya yang dikelompokkan dalam biaya
langsung adalah biaya bahan /material, biaya pekerja /upah dan biaya peralatan (equipment).
Biaya tak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung
berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi biaya ini harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari
proyek tersebut (Nugraha et al., 1986). Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tak langsung adalah
biaya overhead, biaya tak terduga (contigencies), keuntungan /profit, pajak dan lainnya.
Hubungan biaya langsung dan biaya tak langsung terhadap waktu memiliki kecendrungan
bertolak belakang. Jika waktu pelaksanaan proyek dipercepat akan mengakibatkan peningkatan biaya
langsung tetapi pada biaya tidak langsung terjadi penurunan.
Anggaran yang cermat penting untuk pengendalian proyek yang efektif, juga konsisten
dengan tujuan proyek, fungsi yang diminta serta standar mutu. Kepuasan biaya investasi proyek
diambil hanya setelah disusun taksiran biaya yang handal. Anggaran proyek harus sesuai dengan
rencana akunting.
proyek. Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik S amat efektif untuk
mengendalikan pembayaran berkala.
d. Konsep Nilai Hasil (Earned Value)
Konsep Nilai Hasil merupakan perkembangan dari Konsep Analisis Varians. Dimana dalam
Analisis Varians hanya menunjukkan perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan
dengan anggaran atau jadwalnya (PMBOK,2004)
Adapun kelemahan dari metode ini
Analisis Varians adalah hanya menganalisa varians biaya dan jadwal masing-masing secara
terpisah sehingga tidak dapat mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan.
Sedangkan dengan metode Konsep Nilai Hasil dapat diketahui kinerja kegiatan yang sedang
dilakukan serta dapat meningkatkan efektifitas dalam memantau kegiatan proyek.
(http://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/pengendalian-biaya)
Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu konstruksi harus diarahkan kepada usaha memuaskan kebutuhan dan
persyaratan yang diungkapkan klien, pengendalian mutu selama tahap konstruksi pembangunan
biasaya dilakukan di lapangan oleh pengawas lapangan. ia bertanggung jawab agar kegiatan harian
kontraktor memberi hasil akhir sesuai spesifikasi kontrak. Pengendalian mutu harus dilakukan pada
seluruh tahap proyek.
Gambar Pengendalian Mutu sepanjang proyek (A.D Austen dan R.H. Neale, 1984)
Dalam konstruksi dikenal beberapa Alat Pengendali Mutu Proyek yang harus dikuasai oleh
Pengawas/Direksi Pekerjaan antara lain :
Setiap Pengawas harus menguasai RKS/ Spesifikasi teknis dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan maupun Metode pelaksanaan, gambar kerja, pembacaan hasil tes Laboratoriun
serta peraturan-peraturan yang harus diikuti.