Você está na página 1de 5

Tugas UAS Manajemen Konstruksi

Boby Culius E. 100213503


Pengendalian Biaya, Mutu, dan Waktu

Persaingan %

Dalam proyek konstruksi, kita dituntut agar proyek dapat berjalan dengan lancar,
mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan waktu yang efesien dan mendekati perencanaan
awal serta evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat pelaksanaan dan
jika, agar proyek dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan dan dapat memenuhi kepuasan
pemilik (owner), semua itu sangat dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek (project
planner) dalam menjadwalkan pelaksanaan suatu proyek kontruksi.
Rencana
Kenyataan (aktual)
Perlu tindakan

waktu

Gambar memonitor kemajuan (A.D Austen dan R.H. Neale, 1984)


Definisi Pengendalian (Control) menurut R.J. Mockler (1972) adalah usaha sistematis untuk
menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis adanya penyimpangan antara pelaksanaan
dan standar, kemudian mengambil tindakan koreksi yang diperlukan agar sumber daya dapat
digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Pengendalian proyek bertujuan untuk memberikan garansi bahwa desain,anggaran biaya,
jadwal, dan seluruh spesifikasi teknis proyek (mutu) dapat dipenuhi oleh tim proyek, yang sudah
tertulis dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat). Sehingga jika pelaksanaan proyek mulai
menyimpang dari tujuan, sistem pengendali akan mengidentifikasi penyimpangan dan dikoreksi.

Gambar hubungan Pengendalian Proyek, Biaya, Mutu, Waktu (triple contrain)


Pengendalian Proyek dilaksanakan secara umum dalam pencapaian tujuan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

Pengendalian besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan


Pengendalian Waktu yang harus dipenuhi
Pengendalian Mutu yang harus dipenuhi

Ketiganya sering disebut dengan tiga kendala (triple contrain) ketiganya merupakan
parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek,
bersifat saling tarik menarik, dan tidak dapat dipisahkan dalam proyek konstruksi, biaya yang akan
dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan waktu pelaksanaan pekerjaan dan
mutu.
Ilustrasi dari triple contrain diagram :

Jika biaya proyek berkurang (atau dikurangi) sementara waktu pelaksanaan direncanakan tetap,
maka secara otomatis anggaran belanja material akan dikurangi dan mutu pekerjaan akan
berkurang > Secara umum proyek Rugi!

Jika waktu pelaksanaan mundur/ terlambat, sementara tidak ada rencana penambahan anggaran,
maka mutu pekerjaan juga akan berkurang > Secara umum proyek Rugi!

Jika mutu ingin dijaga, sementara waktu pelaksanaan mundur/terlambat, maka akan terjadi
peningkatan anggaran belanja > Secara umum proyek juga Rugi!

Inti dari 3 komponen proyek konstruksi tersebut adalah bagaimana menjadwal dan mengendalikan
pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan, selesai tepat pada
waktunya, sehingga tidak terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja.
Manajer Proyek bertanggung jawab atas pengendaliaan keseluruhan proyek. Pada proyek
besar dengan kelompok menejmen purna waktu, dia dapat dibantu surveyor kuantitas untuk
pengendaliaan keuangan, dan seorang administrasi untuk kemajuan lapangan dan pengendalian mutu,
selama tahap konstruksi, kontraktor bertanggung jawab menyiapkan rencana kerja rinci yang
memenuhi persyaratan kontrak. Manajer Proyek harus menetapkan kelayakan jadwal kontraktor,
terutama berkaitan dengan sumber daya.

kumpulkan
fakta dan data

analisis data
dan presentasi
ke laporan

ambil langkah
koreksi dan
rencana baru

perkiraakan
hasil yang
mungkin dari
arah proyek
saan ini

Daur Pengendalian (A.D Austen dan R.H. Neale, 1984)


Pengendalian Waktu
Suatu rencana monitoring harus merangkum masalah-masalah yang secara aktif
selalu diamati, dicatat dan dilaporkan selama berlangsungnya pelaksanaan.Pada umumnya alat
monitoring yang biasa digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu Jaringan Kerja (network
planning).
Pengendalian Waktu dengan Jaringan Kerja (Network Planning) Proyek adalah suatu
rangkaian kegiatan yang saling berkaitan yang menuju suatu sasaran tertentu, membutuhkan sarana
dan waktu yang terbatas. Bagi Supervisi (pengawas) pekerjaan pertama-tama adalah memahami
rencana
urutan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
pekerjaan
yang
sudah
dibuat
oleh
kontraktor, sedemikian rupa sehingga proyek bisa terlaksana sesuai dengan rancangannya (desain),
dalam waktu yang telah ditetapkan, mutu sesuai standar dan biaya yang sudah direncanakan. Pada

saat pelaksanaan perlu dilakukan pengendalian atau pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
proyek tersebut, salah satu alat pengendali tersebut adala jaringan kerja (network planning).
Network planning diciptakan sebagai alat perencanaan sekaligus pengendalian
suatu pekerjaan dilapangan. Walaupun ada dua versi Network Planning yaitu Critical Path Method
(CPM) cocok untuk proyek yang kegiatan-kegiatannya sudah pernah dilakukan sehingga sifat dari
kegiatan itu sudah diketahui dengan pasti.
Perencanaan dan pengendalian dengan CPM ditujukan untuk bisa melaksanaakan pekerjaan
sesuai dengan rancangan dalam waktu yang telah ditentukan dan dengan biaya yang seekonomis
mungkin. Untuk itu perlu kita ketahui komponen-komponen apa saja yang menentukan berhasilnya
suatu proyek.
Terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

Waktu.
Kegiatan.(Activity)
Sarana (mesin-mesin, tenaga kerja, alat-alat dsb)
Biaya (material, tenaga kerja, spare parts, bahan-bahan pembantu,dsb)
Manajemen Proyek.

CPM sebagai alat pengendali dan pengawasan, ternyata secara serentak dapat mengelola waktu
kegiatan, sarana dan biaya dalam suatu perencanaan yang terpadu (intergrated planning). Jaringan
kerja menggambarkan keseluruhan kegiatan-kegiatan Pengendalian Proyek proyek kedalam simbolsimbol jaringan kegiatan, oleh karenanya teknik ini juga disebut perencanaan jaringan kerja (network
planning).
Dengan adanya perencanaan ini maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
Pada setiap saat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan,berapa dana
yang harus disediakan, berapa tenaga kerja yang harus ada dan dengan keahlian apa, jenisjenis mesin dan peralatan yang dibutuhkan.
Apakah mungkin dilakukan perataan penggunaan tenaga kerja, peralatan atau biaya.
Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus diawasi secara intensif supaya proyek dapat selesai
tepat pada waktunya.
Kegiatan-kegiatan mana saja yang harus dipercepat, kalau proyek akan diselesaikan lebih
cepat dari rencana semula, sekaligus berapa biaya percepatannya, demikian pula bila proyek
akan diperpanjang waktunya.
Dapat pula diketahui waktu yang diizinkan untuk suatu kegiatan tertentu yang boleh terlambat
atau tertunda, (float time activity) tanpa memperlambat selesainya proyek.
Agar manfaat teknik CPM ini dapat maksimal maka proyek harus bersifat sebagai berikut:
Harus terdiri dari kumpulan-kumpulan kegiatan yang masing-masing diketahui datanya dengan
pasti (berapa lama kegiatan itu, peralatan apa saja yang dibutuhkan, material yang diperlukan dan
sebagainya).
Masing-masing kegiatan harus jelas dan terpisah dengan kegiatan lain.
Urut-urutan kegiatan harus sudah diketahui.
Setiap kegiatan yang telah dimulai harus berjalan, sampai selesainya kegiatan itu.
Pengendalian Biaya
Tujuan Pengendalian biaya proyek pembangunan adalah pengendalian aktif atas biaya akhir
bagi klien. Denga sekedar pencatatan aktif atas biaya akhir klien,biaya proyek pada proyek konstruksi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Biaya langsung (Direct Cost) adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan. Biaya-biaya yang dikelompokkan dalam biaya
langsung adalah biaya bahan /material, biaya pekerja /upah dan biaya peralatan (equipment).
Biaya tak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang tidak secara langsung
berhubungan dengan konstruksi di lapangan tetapi biaya ini harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari
proyek tersebut (Nugraha et al., 1986). Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tak langsung adalah
biaya overhead, biaya tak terduga (contigencies), keuntungan /profit, pajak dan lainnya.
Hubungan biaya langsung dan biaya tak langsung terhadap waktu memiliki kecendrungan
bertolak belakang. Jika waktu pelaksanaan proyek dipercepat akan mengakibatkan peningkatan biaya
langsung tetapi pada biaya tidak langsung terjadi penurunan.
Anggaran yang cermat penting untuk pengendalian proyek yang efektif, juga konsisten
dengan tujuan proyek, fungsi yang diminta serta standar mutu. Kepuasan biaya investasi proyek
diambil hanya setelah disusun taksiran biaya yang handal. Anggaran proyek harus sesuai dengan
rencana akunting.

Anggaran Proyek (A.D Austen dan R.H. Neale, 1984)


Metode pengendalian biaya dan waktu terpadu
a. Metode Analisis Varians
Metode Analisis Varians adalah metode untuk mengendalikan biaya dan jadwal suatu
kegiatan proyek konstruksi. Dalam metode ini identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah
biaya yang sesungguhnya dikeluarkan terhadap anggaran.
Analisis Varians dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang status terakhir kemajuan
proyek pada saat pelaporan dengan menghitung jumlah unit pekerjaan yang telah diselesaikan
kemudian dibandingkan dengan perencanaan atau melihat catatan penggunaan sumber daya. Metode
ini akan memperlihatkan perbedaan antara biaya pelaksanaan terhadap anggaran dan waktu
pelaksanaan terhadap jadual
b. Varians dengan Grafik S
Cara lain untuk memperagakan adanya varians adalah dengan menggunakan grafik. Grafik
S akan menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus
proyek. Bila grafik tersebut dibandingkan dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan
perencanaan dasar maka akan segera terlihat jika terjadi penyimpangan. Grafik S sangat bermanfaat
untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek, karena grafik ini dapat
dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek dalam bentuk yang mudah dipahami.
c. Kombinasi Bagan Balok dan Grafik S
Salah satu teknik pengendalian kemajuan proyek adalah memakai kombinasi grafik S dan
tonggak kemajuan (milestone). Milestone adalah titik yang menandai suatu peristiwa yang dianggap
penting dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. Titik milestone ditentukan pada waktu
pembuatan perencanaan dasar yang disiapkan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian kemajuan

proyek. Penggunaan milestone yang dikombinasikan dengan grafik S amat efektif untuk
mengendalikan pembayaran berkala.
d. Konsep Nilai Hasil (Earned Value)
Konsep Nilai Hasil merupakan perkembangan dari Konsep Analisis Varians. Dimana dalam
Analisis Varians hanya menunjukkan perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan
dengan anggaran atau jadwalnya (PMBOK,2004)
Adapun kelemahan dari metode ini
Analisis Varians adalah hanya menganalisa varians biaya dan jadwal masing-masing secara
terpisah sehingga tidak dapat mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan.

Sedangkan dengan metode Konsep Nilai Hasil dapat diketahui kinerja kegiatan yang sedang
dilakukan serta dapat meningkatkan efektifitas dalam memantau kegiatan proyek.

(http://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/pengendalian-biaya)
Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu konstruksi harus diarahkan kepada usaha memuaskan kebutuhan dan
persyaratan yang diungkapkan klien, pengendalian mutu selama tahap konstruksi pembangunan
biasaya dilakukan di lapangan oleh pengawas lapangan. ia bertanggung jawab agar kegiatan harian
kontraktor memberi hasil akhir sesuai spesifikasi kontrak. Pengendalian mutu harus dilakukan pada
seluruh tahap proyek.

Gambar Pengendalian Mutu sepanjang proyek (A.D Austen dan R.H. Neale, 1984)
Dalam konstruksi dikenal beberapa Alat Pengendali Mutu Proyek yang harus dikuasai oleh
Pengawas/Direksi Pekerjaan antara lain :

Spesifikasi teknis (Pabrikan, RKS).


Metode Pelaksanaan (Pabrikan, RKS).
Gambar Kerja.
Hasil Tes bahan dari Laboratorium.
Peraturan-peraturan pemerintah.
Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak

Setiap Pengawas harus menguasai RKS/ Spesifikasi teknis dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan maupun Metode pelaksanaan, gambar kerja, pembacaan hasil tes Laboratoriun
serta peraturan-peraturan yang harus diikuti.

Você também pode gostar