Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas PIP II yang Dibimbing oleh
Ibu Meilianti, S.T, M.T
Disusun Oleh
Kelompok VIII :
1. RA RIFKA FADILLAH
(061330400308)
(061330400309)
Kelas : 3 KA
Dosen Pembimbing : Meilianti, S.T, M.T
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sangat baik. Tak
lupa kami selalu hanturkan salam dan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW beserta
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman yang tak henti-hentinya membawa kebenaran
agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Meilianti, S.T, M.T yang telah
mempercayai kami untuk menyusun makalah ini. Serta kepada teman- teman sekalian yang
berkat partisipasinya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun dengan sangat sistematis sesuai sajian dengan bahasan kami
yaitu Alat Pengeringan (Dryer). Kami mengulas tema makalah ini dengan wawasan yang
kami dapatkan dari berbagai buku dan sumber informasi lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan baik
dari segi penulisan maupun keterbatasan sumber pengetahuan kami. Oleh karena itu, saran
dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat dinantikan. Akhir dari pengantar ini
penulis berharap semoga dari makalah ini kita dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Drayer ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam industri kimia dryer atau pengering banyak di perlukan pada akhir
proses industri. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sejumlah air yang masih
terkandung di dalam suatu produk. Dengan pengeringan diharapkan, kandungan air
tersebut dapat berkurang atau dihilangkan sehingga dihasilkan produk tanpa atau
sedikit kandungan air. Tidak hanya air yang akan dihilangkan tetapi juga kandungan
cairan lain yang terdapat di dalamnya.
Pada umumnya hasil dari pengeringan ini berupa padatan. Pengeringan kadar
air atau cairan lain biasanya dilakukan dengan cara penguapan (vaporization). Alat
pengeringan ini berupa alat pengering untuk solid dan paste serta alat pengering untuk
liquid dan slurries yang selanjutnya akan dibahas pada makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pengeringan serta klasifikasinya!
2. Jelaskan cara penanganan zat padat di dalam pengeringan!
3. Jelaskan mengenai prinsip-prinsip pengeringan!
4. Jelaskan pertimbangan pemilihan peralatan!
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan!
6. Jelaskan macam-macam alat pengeringan berdasarkan karakteristik bahan yang
akan dikeringkan!
7. Jelaskan aplikasi peralatan pengeringan pada industri!
1.3
pengeringan serta prinsip kerjanya, dan yang terpenting adalah dapat mengaplikasikan
perlatan tersebut.
1.4
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah kajian pustaka, yaitu metode yang
dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka baik berupa
buku maupun informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengeringan
2.1.1 Definisi Pengeringan
Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat
cair dari bahan sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat
padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima. Pengeringan biasanya
merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi dan hasil pengeringan
biasanya
merupakan
langkah
terakhir
dahulu
sebanyak-banyaknya
zat
dengan
cair
itu
diturunkan
atau
berbeda satu sama lain. Zat cair yang akan diuapkan mungkin terdapat pada
permukaan
zat cair
terdapat di dalam zat padat seperti pada pemisahan pelarut dari lembaran
polimer; atau dapat pula sebagian zat cair sebagian di luar dan sebagian di
dalam. Umpan pengering mungkin berupa zat cair di mana zat padat melayang
sebagai partikel, atau dapat pula berbentuk larutan. Hasil pengeringan ada
yang tahan terhadap penanganan
mekanik
dalam
penanganan
terletak dalam hal cara memindahkan zat padat di dalam zona pengering
dan dalam proses perpindahan kalornya.
Dalam dunia industri, jenis mesin pengering ada banyak. Secara umum
klasifikasi mesin pengering (dryer) dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.
2.
b.
Tray Dryer
2.
3.
Rotary Dryer
4.
5.
6.
Flash Dryer
7.
Tower Dryer
Spray Dryer
2.
3.
Drum Dryer
a. Gas ditiupkan melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat, atau
melintas dari satu atau kedua sisi lembaran. Pengeringan ini disebut dengana
sirkulasi silang (cross-circulation drying)
b. Gas ditiupkan melalui hamparan zat butiran kasar yang ditempatkan di atas
ayakan pendukung. Cara ini disebut pengeringan sirkulasi tembus (troughcirculation drying).
c. Zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gaya yang bergerak perlahanlahan ke atas. Kadang hal ini terdapat pembawa ikutan yang tidak dikehendaki
dari pada partikel halus oleh gas.
d. Gas dialirkan melalui zat padaat dengan kecepatan yang cukup untuk
mefluidisasikan hamparan, dalam hal ini tidak dapat dihindarkan terjadinya
pembawa ikutan partikel-partikel yang halus.
e. Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan diangkut
secara pnuematic dari peranti pencampuran ke pemisah mekanik.
dilakukan dengan listrik atau dengan fluida perpindahan kalor seperti uap atau
air panas atau dapaat pula dengan pemanas radiasi yan ditempatkan di atas zat
padat itu.
b. Zat padat itu bergerak di atas permukaan panas, yang biasanya berbentuk
silinder dengan banntuan pengduk atau konveyor sekrup (screw conveyor) atau
konveyor dayung (paddle conveyor).
c. Zat padat tergelincir dengan gaya gravitasi di atas permukaan panas yang miring
atau dibawa naik bersama permukaan itu selama waktu tertentu dan kemudian
diluncurkan lagi ke suatu lokasi baru.
sehingga makin banyak jumlah massa cairan yang di uapkan dari permukaan
bahan yang dikeringkan. Jika kecepatan aliran udara pengering makin tinggi
maka makin cepat massa uap air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfer.
Kelembaban udara berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air. Pada
kelembaban udara tinggi, perbedaan tekanan uap air didalam dan diluar bahan
kecil, sehingga pemindahan uap air dari dalam bahan keluar menjadi terhambat.
Pada pengeringan dengan menggunakan alat umumnya terdiri dari tenaga
penggerak dan kipas, unit pemanas (heater) serta alat-alat kontrol. Sebagai
sumber tenaga untuk mengalirkan udara dapat digunakan blower. Sumber energi
yang dapat digunakan pada unit pemanas adalah tungku, gas, minyak bumi, dan
elemen pemanas listrik.
Proses utama dalam pengeringan adalah proses penguapan air maka perlu
terlebih dahulu diketahui karakteristik hidratasi bahan pangan yaitu sifat-sifat
bahan yang meliputi interaksi antara bahan pangan dengan molekul air yang
dikandungnya dan molekul air di udara sekitarnya. Peranan air dalam bahan
pangan dinyatakan dengan kadar air dan aktivitas air, sedangkan peranan air di
udara dinyatakan dengan kelembaban relatif dan kelembaban mutlak.
Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai
berikut:
1. Air bergerak melalui tekanan kapiler.
2. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian
bahan.
3. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisanlapisan permukaan komponen padatan dari bahan.
4. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
Metode Umum Pengeringan
Metode dan proses pengeringan dapat diklasifikasikan dalam berbagai
cara yang berbeda. Proses pengeringan dapat dikelompokkkan sebagai:
1. Batch; bahan dimasukkan ke dalam peralatan pengering dan pengering
berlangsung selama periode waktu tertentu.
2. Kontinu; bahan ditambahkan secara terus-menerus ke dalam pengering dan
bahan kering dipindahkan secara terus-menerus.
kerugiannya ialah bahwa dalam pengering adiabatik terdapat banyak debu terbawa
ikut dan partikel-partikel ini harus dipisahkan dari gas pengering. Untuk itu
diperlukan peralatan pemisahan partikel yang cukup rumit, dan biayanya mungkin
tidak kurang dari biaya pengering itu. Hal ini yang menyebabkan pengering
adiabatik tidak seekonomis sistem tertutup non-adiabatik yang tidak banyak
menggunakan atau sama sekali tidak menggunakan gas. Contohnya ialah rotary
dryer (pengering putar); dulu jenis ini merupakan yang paling banyak dipakai
diantara pengering kontinu; tetapi karena tidak dapat menghindarkan masalah
pembawaikutan,
pengering
pembawaikutan
debulah
jenis
yang
lain
yang
baisanya
tidak
dipilih,
mengundang
bila
mungkin,
masalah
sebagai
penggantinya. Pengering non adiabatik selalu dipilih untuk partikel yang sangat
halus atau untuk zat padat yang terlalu amat reaktif terhadap arus gas. Alat ini juga
banyak dipakai untuk pemisahan dan pemulihan zat pelarut.
Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air
menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah
akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. Untuk
mempercepat pengeringan umumnya bahan pangan yang akan dikeringkan
dipotong-potong atau di iris-iris terlebih dulu. Hal ini terjadi karena:
(1) pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan
permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air
mudah keluar,
(2) potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana
panas harus bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga akan
mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke
permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut.
2.
pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula
penghilangan air dari bahan. Air yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan
menyingkirkan air
Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara
Kelembapan Udara
Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering
udara maka makin cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi
dan menahan uap air Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi
masing-masing. kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan
kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari
atmosfir (Supriyono, 2003).
2.2
Alat pengering ini terdiri dari sebuah ruang dari lembaran logam yang
berisi dua buah truk yang mendukung rak-rak H. Setiap rak mempunyai
sejumlah talam atau tray dangkal, kira-kira 30 in persegi dan tebal sampai 6.in,
yang penuh dengan bahan yang akan dikeringkan. Udara panas disirkulasikan
pada kecepatan 7 sampai 15 ft/det di antara talam atau tray dengan bantuan
kipas C dan motor D, mengalir melalui pemanas E. Sekat-sekat G
membagikan udara itu secara seragam di atas susunan talam atau tray tadi.
Sebagian udara basah diventilasikan keluar melalui talang pembuang B;
sedang udara segar masuk melalui pemasuk A. Rak-rak itu disusun di atas
roda truk I, sehingga pada akhir siklus pengeringan truk itu dapat ditarik
keluar dan dibawa menuju stasiun penumpahan talam.
Pengering ini sangat bermanfaat bila laju produksi kecil. Alat ini dapat
mengeringkan segala macam bahan, akan tetapi diperlukan tenaga kerja untuk
pemuatan dan pengosongan, biaya operasinya agak mahal. Alat ini biasanya
digunakan untuk bahan-bahan yang bernilai tinggi seperti zat warna dan bahan
farmasi. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang pada lapisan zat padat
biasanya lambat, dan siklus pengeringannya panjang (4 sampai 48 jam per
tumpukan). Kadang-kadang digunakan juga sirkulasi-tembus, namun cara ini
biasanya tidak ekonomis dan bahkan tidak diperlukan pada alat pengering ini,
karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenaga
itu
bahan
dryer
juga
dilengkapi fasilitas untuk mengambil dan mencetak kembali partikelpartikel halus yang tertapis oleh lapisan screen tersebut.
Screen conveyor dryer dapat menangani berbagai zat padat secara
kontinu dan tanpa proses yang kasar. Konsumsi uap untuk mengeringkan
pun umumnya sangat rendah, sekitar 2 lb uap per pon air yang menguap.
Udara dapat disirkulasikan ulang dan diventilasikan keluar dari masingmasing bagian secara terpisah atau dilewatkan dari satu bagian ke bagian
lain secara berlawanan arah terhadap zat padat. Pengering ini sangat
cocok untuk kondisi pengeringan yang karakteristik bahannya sangat
signifikan perubahannya terhadap berkurangnya kandungan moisture zat
padat.
3. Tower Dryer
Pengering menara terdiri dari sederetan talam/tray bundar yang
dipasang bersusun ke atas pada suatu poros tengah yang berputar. Umpan
padat dijatuhkan pada talam teratas dan dikenakan pada arus udara panas dan
dijatuhkan ke talam berikut di bawahnya. Zat padat itu menempuh jalan seperti
itu melalui pengering, sampai keluar sebagai hasil yang kering dari dasar
menara. Aliran zat padat dan gas itu bisa searah dan bisa pula berlawanan arah.
Pengering turbo (turbo dryer) merupakan pengering menara dengan
resirkulasi internal gas pemanas. Kipas-ipas turbin digunakan untuk
mensirkulasikan gas atau udara ke arah luar di antara beberapa talam, di atas
elemen pemanas, dan ke arah dalam di antara talam-talam lain. Kecepatan gas
biasanya adalah 2 sampai 8 ft/det (0,6 sampai 2,4 m/det). Dua talam terbawah
pada pengering merupakan bagian pendinginan untuk zat padat kering. Udara
yang dipanaskan terlebih dahulu biasanya masuk dari bawah menara, dan
keluar dari atas, sehingga terdapat aliran lawan-arah. Pengering turbo
berfungsi sebagian dengan pengeringan sirkulasi-silang, seperti pada
pengering talam dan sebagian dengan menyiramkan partikel-partikel melalui
gas panas pada waktu partikel itu jatuh dari satu talam ke talam berikutnya.
4. Rotary Dryer
Rotary dryer terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang
berputar, horisontal, atau agak miring ke bawah ke arah luar. Umpan basah
masuk dari satu ujung silinder sedangkan bahan kering keluar dari ujung
yang satu lagi. Pada waktu selongsong berputar,
terdapat
di dalam mengangkat
sayap-sayap
yang
dan mendorong
padatan jatuh melalui bagian dalam selongsong. Rotary dryer ada yang
dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat, dengan gas
panas
yang mengalir
kondensasi
melalui
mantel
uap yang
Keterangan Alat:
A selongsong pengering
B selongsong bantalan rol
C roda gigi penggerak
D tudung pembuang udara
E kipas pembuang
F peluncur umpan
G sayap-sayap pengangkut
H pengeluaran produk
J pemanas udara
Contoh rotary dryer adiabatik dengan pemanasan udara berlawanan
arah terlihat pada Gambar. Selongsong putar A yang terbuat dari baja
lembaran didukung oleh 2 pasang rol B dan digerakkan oleh roda gigi
dan pinyon C. Pada ujung atas terdapat tabung D yang dihubungkan
dengan cerobong oleh kipas E, dan celah F dimana bahan basah
dimasukkan dari loper umpan. Sayap-sayap G yang mengangkat bahan
tersebut kemudian akan menjatuhkannya sehingga kontak dengan arus
udara panas, terpasang pada selongsong. Produk kering keluar dari ujung
bawah dan masuk ke dalam screew conveyor H. Tidak jauh dari ujung
screew
conveyor
terdapat
pipa
dengan
udara melalui
pengering
dan membuat
pengering
dalam
keadaan sedikit vakum. Hal ini lebih disukai bila bahan itu cenderung
menjadi
debu
jika terlalu
panas.
Rotary
dryer
jenis
ini banyak
macam bahan
bijian, dan bahan kristal yang harus selalu bersih dan tidak boleh terkene
gas pembakaran yang sangat panas secara langsung.
Laju massa yang diperbolehkan untuk gas panas dalam rotary dryer
tipe direct contact
dikeringkan,
bergantung
umumnya
pada
karakteristik
zat
padat
yang
partikel kasar. Temperatur gas masuk biasanya adalah 120 sampai 175 0C
untuk udara yang dipanaskan dengan uap dan 540 sampai 815 0C untuk
gas pembakaran
Kipas (Blower)
2.
Plenum
Ruang Pengering.
Hopper.
2.
3.
4.
5.
Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara
pengering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering
metode kontak yang lain.
6.
Pindah
kalor
dengan
menggunakan
pengering
tipe
fluidisasi
2.
3.
Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan
abrasive.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer
adalah pengaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas
dan
waktu
pengeringan,
sehingga
tidak
timbul
benturan/gesekan
7. Flash Dryer
Dalam flash dryer atau pengering kilat, zat padat
gilingan basah
berlangsung selama pengangkutan zat padat. Laju perpindahan kalor dari gas
ke partikel zat padat tersuspensi sangat cepat, sehingga diperlukan tidak lebih
dari 3-4 detik untuk menguapkan hampir seluruh kebasahan dari zat padat itu.
Suhu gas tinggi -sering mencapai kira-kira 12000F pada waktu masuk- tetapi
waktu kontak sangat singkat sehingga suhu zat padat jarang naik sampai 1000F
selama pengeringan. Pengeringan kilat, oleh karena itu, dapat diterapkan pada
bahan-bahan yang peka atau sensitif terhadap panas yang di dalam pengering
lain harus dikeringkan scara tak langsung dengan medium pemanas yang jauh
lebih dingin. Flash dryer tidak cocok digunakan untuk material yang dapat
menyebabkan erosi pada alat dan berminyak.
Kadang-kadang di dalam flash dryer terdapat pula sebuah penyerbuk
(pulverizer) sehingga pengeringan dan penghalusan dapat dilakukan secara
serentak. Umpan basah dimasukkan ke dalam pencampur A, dimana ia
dicampurkan dengan sebuah bahan kering secukupnya untuk membuatnya
bebas mengalir. Bahan campuran itu lalu masuk ke dalam penumbuk palu
(hammer mill) C, yang disapu dengan gas bakaran panas dari tungku B. Zat
padat serbuk itu lalu dibawa keluar dari penumbuk dengan arus gas melalui
talang yang cukup panjang, dimana pengeringan itu berlangsung. Gas dan zat
padat kering itu dipisahkan dalam siklon D, dan gas bersih dikeluarkan
melalui kipas ventilasi E. Zat padat dikeluarkan dari siklon melalui
pengumpan bintang (star feeder) F, yang menjatuhkannya ke dalam pembagi
zat padat G. Pembagi hampir selalu diperlukan untuk mendaur ulang sebagian
zat padat kering untuk dicampurkan dengan umpan basah. Pembagi itu di
operasikan dengan pengatur basah. Pembagi itu dioperasikan dengan pengatur
waktu yang menggerakkan katup penahan (flapper valve) sehingga zat padat
kering kembali ke pencampur selama periode tertentu, dan selama peride
tertentu lainnya dikeluarkan sebagai hasil.
menggunakan udara kering dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Bahan yang
digunakan dalam pengeringan spry drying dapat berupa suspensi, dispersi
maupun emulsi. Sementara produk akhir yang dihasilkan dapat berupa bubuk,
granula maupun aglomerat tergantung sifat fisik-kimia bahan yang akan
dikeringkan, desain alat pengering dan hasil akhir produk yang diinginkan.
b.
Atomization : Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus
dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan
seragam dan tidak terjadi penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan
dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer
berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization
merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan
dikeringkan dirubah ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih
halus. Tujuan dari atomizer ini adalah untuk memperluas permukaan
sehingga pengeringan dapat terjadi lebih cepat. Pada Industri makanan,
luas permukaan droplet setelah melalui atomizer adalah mencapai 1-400
mikrometer.
c.
Kontak droplet dengan udara pengering : Pada sebagian besar spray dryer,
nozzle (atomizer) tersusun melingkar seperti pada gambar 2. Dan pada
e.
Desain Spray
1. Atomizer
Atomizer merupakan bagian terpenting pada spray drier dimana
memiliki fungsi untuk menghasilkan droplet dari cairan yang akan
dikeringkan. Droplet yang terbentuk akan didistribusikan (disemprotkan)
secara merata pada alat pengering agar terjadi kontak dengan udara panas.
Ukuran droplet yang dihasilkan tidak boleh terlalu besar karena proses
pengeringan tidak akan berjalan dengan baik. Disamping itu ukuran droplet
juga tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan terjadinya over heating.
2. Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet
cairan yang dihasilkan oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan.
Kontak udara panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam
bentuk bubuk. Bubuk yang terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber
dan akan dialirkan dalam bak penampung.
3. Heater
Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai
pengering. Panas yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik
bahan, ukuran droplet yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara
pengering yang digunakan diatur agar tidak terjadi over heating.
4. Cyclone
Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan.
Bubuk yang dihasilkan akan dipompa menuju Cyclone.
5. Bag Filter
Bag Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah
digunakan pengeringan dengan bubuk yang terbawa setelah proses.
Parameter Kritis Spray Drying
a. Suhu pengering yang masuk : Semakin tinggi suhu udara yang digunakan
untuk pengeringan maka proses penguapan air pada bahan akan semakin
cepat, namun suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya kerusakan secara
fisik maupun kimia pada bahan yang tidak tahan panas.
b. Suhu pengering yang keluar : Suhu pengering yang keluar mengontrol
kadar air bahan hasil pengeringan (bubuk) yang terbentuk.
c. Viskositas bahan (larutan) yang masuk : Viskositas bahan yang akan
dikeringkan mempengaruhi partikel yang keluar melalui nozel. Viskositas
yang rendah menyebabkan kurangnya energi dan tekanan dalam
menghasilkan partikel pada atomization.
d. Jumlah padatan terlarut : Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk
diatas 30% agar ukuran partikel yang terbentuk tepat.
e. Tegangan
permukaan
Tegangan permukaan
yang tinggi
dapat
pengeringan bahan pangan cair seperti susu dan kopi (dikeringkan dalam
bentuk larutan ekstrak kopi) (Ula, 2011).
Pengering film tipis dapat menangani zat cair maupun bubur dan
menghasilkan hasil padat yang kering dan bebas mengalir. Alat ini biasanya
terdiri dari dua bagian; bagian pertama merupakan pengering-penguap
vertikal. Sebagian besar zat cair dikeliarkan di sini dari umpan, dan zat padat
setengah basah dibuang ke bagian dua (seperti pada gambar), dimana sisa
kandungan zat cair dalam bahan dari bagian pertama diturunkan lagi hingga
nilai yang dikehendaki.
Effisiensi termal pengering film tipis biasa tinggi, dan kehilangan zat
padatnya juga kecil, karena dalam hal ini tidak ada atau hampir tidak ada gas
yang disedot melalui unit itu. Alay ini sangat bermanfaat untuk memulihkan
pelarut dri hasil padat. Alat ini relative mahal dan luas permukaan perpindahan
kalornya terbatas. Laju pengumpanan yang wajar untuk umpan yang basah air
atau basah pelarut, biasanya berkisar antara 20-40 ib/ft-hours (100-200 kg/m3jam).
3. Drum Dryer
Pengeringan tromol terdiri dari satu rol logam atau lebih yang
dipanaskan diluar tromol itu sampai kering. Zat padat kering dikikis dari rol
itu pada waktu rol berputar dengan perlahan-lahan.
Contoh pengeringan tromol, dalam hal ini pengeringan tromol ganda
dengan umpan dari tengah. Zat cair diumpankan dari palung atau dari pipa
berpereforasi kedalam kolam di dalam ruang di atas dan diantara kedua rol.
Kolam itu dibatasi oleh plat-plat ujung yang stasioner. Kalor berpindah
melalui konduksi ke zat cair, yang dikonsentrasikan sebagian didalam ruang
diantara kedua rol. Zat cair pekat keluar dari dasar kolam itu sebagai suatu
lapisan viskos yang menutupi sisa permukaan tromol. Hampir seluruh zat cair
lalu menguap dari zat padat bersamaan dengan berputarnya tromol dan
meninggalkan lapisan tipis yang terdiri dari bahan kering yang kemudian
dikikis dengan daun pisau kedalam konveyer yang terletak dibawahnya.
Kebasahan yang menguap itu lalu dikumpulkan dan dikeluarkan melalui
pengeluaran uap di atas tromol.
Pengering tromol ganda efektif untuk larutan encer, juga untuk larutan
pekat dari bahan yang mudah terlarut, serta untuk bubuk yang tidak terlalu
pekat. Alat ini tidak cocok untuk larutan garam yang kelarutannya terbatas
atau untuk bubur zat padat abrasif yang cenderung mengendap dan
membangkitkan tekanan yang berlebihan antara kedua tromol.
Rol pengering tromol itu diameternya berkisar antara 2 sampai 10 ft
(0,6 sampai 3 m) dan panjangnya 2 sampai 14 ft (0,6 sampai 4,3 m) dan
berputar dengan kecepatan 1 sampai 10 rpm. Waktu dimana zat padat itu
kontak dengan logam panas adalah 6 sampai 15 detik dan merupakan waktu
yang cukup pendek sehingga tidak banyak menyyebabkan dekomposisi,
bahkan pada produk yang peka panas. Koefisien perpindahan kalornya tinggi,
dari 220 sampai 360 Btu/ft2-jam-0F
tromol aktif, yaitu antara 1 sampai 10 lb produk per kaki persegi permukaan
pengeringan per jam (5 sampai 50 kg.m2-jam).
4. Freeze Dryer
Frees Driyer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk
kedalam Conduction Dryer/ Indirect Dryer karena proses perpindahan terjadi
secara tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan basah)
dan media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan
basah / lembab yang menguap tidak terbawa bersama media pemanas. Hal ini
menunjukkan bahwa perpindahan panas terjadi secara hantaran (konduksi),
sehingga disebut juga Conduction Dryer/ Indirect Dryer.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode
pengeringan yang mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil
pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas.
Keunggulan pengeringan beku, dibandingkan metoda lainnya, antara
lain adalah :
a. Dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan aroma,
warna, dan unsur organoleptik lain)
b. Dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan
perubahan bentuk setelah pengeringan sangat kecil)
c. Dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat berongga dan
lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat
fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum
pengeringan).
Keunggulan-keunggulan tersebut tentu saja dapat diperoleh jika
prosedur dan proses pengeringan beku yang diterapkan tepat dan sesuai
dengan karakteristik bahan yang dikeringkan. Kondisi operasional tertentu
yang sesuai dengan suatu jenis produk tidak menjamin akan sesuai dengan
produk jenis lain.
Spesifikasi alat
500 ml bisa membutukan waktu lebih dari 20 jam. Untuk itu lebih disarankan
ekstrak yang dikeringkan dalam Freeze Dryer sudah dalam ekstrak kentalnya
sehingga waktu pengeringan akan lebih cepat sehingga biaya akan lebih
murah. Kapasitas alat tersebut mampu mengeringkan ekstrak sampai 6 liter
sekaligus.
Proses pengeringan beku dengan alat freeze dryer ini berlangsung
selama 18-24 jam, karena proses yang panjang inilah membuat produk-produk
bahan alam ini menjadi lebih stabil dibandingkan dengan metode pengeringan
yang lain seperti pengeringan semprot atau yang dikenal dengan spray drying.
Pengeringan beku ini dapat meninggalkan kadar air sampai 1%, sehingga
produk bahan alam yang dikeringkan menjadi stabil dan sangat memenuhi
syarat untuk pembuatan sediaan farmasi dari bahan alam yang kadar airnya
harus
kurang
dari
10%.
pada prosesnya yang panjang ini sampel akan dibekukan terlebih dahulu, lalu
setelah itu dimasukkan kedalam alat freeze dryer yang akan diset suhu dan
tekanannya dibawah titik triple. dan akan terjadi proses sublimasi yaitu dari
padat menjadi gas. Penggunaan freeze drying ini sendiri juga telah banyak
diaplikasikan dalam pengeringan produk makanan, hasil dari pengeringan ini
tidak merubah tekstur dari produk itu sendiri dan cepat kembali kebentuk
awalnya dengan penambahan air.
Untuk proses pengeringan beku (freeze dryer), menurut Muchtadi
(1992), bahan yang dikeringkan terlebih dahulu dibekukan kemudian
dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan tekanan rendah sehingga
kandungan air yang sudah menjadi es akan langsung menjadi uap, dikenal
dengan istilah sublimasi. Pengeringan menggunakan alat freeze dryer lebih
baik dibandingkan dengan oven karena kadar airnya lebih rendah. Pengeringan
menggunakan alat freeze dryer/pengering beku lebih aman terhadap resiko
terjadinya degradasi senyawa dalam ekstrak. Hal ini kemungkinan karena suhu
yang digunakan untuk mengeringkan ekstrak cukup rendah (Haryani, dkk.,
2012).
2.3
Industri Minuman
Salah satu keunggulan produk Soya Herba Nusantara adalah karena proses
produksi serbuk sari kedelai menggunakan teknologi SPRAY DRYING. Mari kita
coba mengenal sekilas mengenai teknologi ini.
Teknologi spray drying sudah umum digunakan oleh industri besar proses
pembuatan minuman serbuk. Teknologi ini memanfaatkan kemampuan semprot alat
tersebut untuk mengubah bahan dasar yang berupa cairan menjadi serbuk kering. Alat
untuk melakukan spray drying dinamakan spray dryer.
Selain digunakan untuk pembuatan minuman serbuk instan, spray dryer juga
dipakai untuk pembuatan obat-obatan, vitamin, mineral, asam lemak, dan protein.
Spray dryer juga mampu untuk membuat senyawa-senyawa fitokimia seperti
isoflavon dan likopen. Malah teknologi terbaru menjadikan spray drying mampu
mengkapsulkan probiotik yang sangat baik bagi sistem pencernaan manusia.
Keuntungan penggunaan spray drying adalah menghasilkan produk yang
bermutu tinggi, berkualitas serta tingkat kerusakan gizi yang rendah. Selain itu
perubahan warna, bau dan rasa dapat diminimalisir. Mengapa demikian? Karena suhu
produk yang dikeluarkan oleh spray dryer relatif rendah dan proses pengeringan
bahan menjadi serbuk terjadi sangat cepat. Umumnya suhu produk yang dikeluarkan
antara 70 hingga 90 derajat celcius. Hal ini sangat menguntungkan bagi usaha atau
industri yang memproduksi berbagai jenis produk instan berbasis serbuk yang mudah
mengalami kerusakan (denaturasi).
2.
3.
valensi enam (krom heksavalen) merupakan bahan kimia yang sangat beracun,
sehingga keberadaannya di dalam limbah harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Untuk menurunkan tingkat racun dari krom heksavalen ini dapat dilakukan dengan
mengadakan reaksi redok. Krom heksavalen dapat direduksi menggunakan sulfur
dioksida (SO2) menjadi krom trivalen yang mempunyai tingkat/daya racun jauh lebih
rendah dari pada krom heksavalen. Krom trivalen lebih aman dari pada krom
heksavalen sehingga lebih dapat diterima di lingkungan.
Pengolahan limbah cair yang mengandung logam dapat dilakukan dengan
teknik elektrolisis guna mengambil kembali kandungan logam yang ada. Logam hasil
pemisahan ini dapat dimanfaatkan kembali atau untuk membuat produk lain yang
bermanfaat. Cairan hasil pemisahan logam dipanaskan di dalam boiler kemudian
dipekatkan dengan evaporator. Sludge hasil pemekatan dari evaporator dikeringkan
dalam drum dryer kemudian disimpan dan dikirim ke landfill / unit penimbunan
limbah B3. Uap dari evaporator sebelum dibuang discrubber terlebih dahulu untuk
melarutkan bahan berbahaya yang kemungkinan masih terikut di dalam uap tersebut.
Uap yang telah discrubber kemudian di bakar dengan menggunakan insenerator, baru
kemudian dibuang ke lingkungan. Diagram alir teknik pengolahan limbah B3 cair
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.6.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1.
Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair
dari bahan sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat
itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
2.
3.
Tray Dryer
2.
3.
Rotary Dryer
4.
5.
6.
Flash Dryer
7.
Tower Dryer
4.
1.
Spray Dryer
2.
3.
Drum Dryer
4.
Freeze Dryer
3.2
Saran
Untuk menambah informasi pembaca, penulis menyarankan agar dapat
mencari informasi mengenai peralatan pengeringan dari sumber lain serta penulis
berharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mc Cabe, W.L., Julian C.Smith., Peter Harriot. 1993. Unit Operation of Chemical
Engineering, 3rd Edition, New York: McGraw-Hill Book Co.