Você está na página 1de 15

Agama Islam

Elin Erlina, Dra, M.Hum

Dimas Bambang Irawan


Yuri Pradita Adhar
Kelas 1 F
Kelompok 1

Fakultas Teknik Sipil


Universitas Swadaya Gunung Djati
2013

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, Makalah yang berjudul Agama Islam ini dapat diselesaikan
dengan semaksimal mungkin. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti dan RuangLingkup Agama Islam .......................................................... 2
B. Klasifikasi Agama dan Agama Islam ............................................................ 5
C. Kesalahpahaman Terhadap Islam ................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya
agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia,
sangatlah membutuhkan agama. Agama di Indonesia memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia,
Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam UUD 1945 pun dinyatakan bahwa
"tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan
kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah,
menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah di Indoneisa secara resmi hanya
mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu.
B. Rumusan Masalah
1. Arti dan ruang lingkup agama Islam
2. Klasifikasi agama dan agama Islam
3. Kesalahpahaman terhadap Islam
C. Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami arti dan ruang lingkup agama Islam
2. Dapat memahami klasifikasi agama dan agama Islam
3. Dapat memahami kesalahpahaman terhadap agama Islam
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan
masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa
Universitas Swadaya Gunung Jati, tentang agama Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Ruang Lingkup agama Islam
Islam adalah salah satu agama yang ada di dunia. Islam mempunyai kitab yang
bernama Al-Quran dan Islam juga adalah agama yang menurut saya paling benar,
karena telah banyak yang membuktikan kebenaran dari ayat-ayat yang terkandung
dalam Al-Quran. Menurut bahasa Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata
aslama yang merupakan turunan dari kata assalmu, assalamu, assalamatu yang
artinya bersih dan selamat dari kecacatan lahir batin. Islam terkandung makna suci
bersih tanpa cacat atau sempurna. Dari kata assilmu dan assalmu yang berarti
perdamaian dan keamanan. Dari kata assalamu, assalmu dan assilmu yang berarti
menyerahkan diri, tunduk, taat, patuh dan taat kepada Allah SWT. Sehingga manusia
di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua
larangan-Nya agar hidup kita dalam perlindungan-Nya selamat dan damai dunia
maupun akherat. Semua asal kata berasal dari tiga huruf yaitu sin, lam dan mim
dibaca salima yang artinya sejahtera, tidak tercela dan selamat. Dapat disimpulkan
bahwa Islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya
kepada kehendak Allah.
Islam secara terminologis diungkapkan Ahmad Abdullah Almasdoosi 1962
bahwa islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sejak manusia
digelarkan kemuka bumi, dan terbina dalam bentuknya yang terakhir dan sempurna
dalam alquran yang suci yang diwahyukan kepada nabi-nya yang terakhir yakni nabi
Muhammad bin abdullah. Disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah kepada manusia melalui rasul rasul-Nya, manusia dengan manusia dan
manusia dengan Alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi sejak
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. Adalah agama Islam sebagaimana di
ungkapkan dalam Alquran:


...


Sesungguhnya agama disisi Allah adalah agama Islam. (Ali Imran 3:19 )

Agama islam berisi ajaran yang menyangkut seluruh asek kehidupan manusia,
baik sebagai hamba Allah, individu, anggota masyarakat, mauun sebagai makhluk
dunia. Secara garis besar, ruang lingkup agama islam menyangkut tiga hal pokok,
yaitu Aqidah atau keyakinan , Syariah atau hukum dan Akhlaq atau perilaku. Ketiga
aspek tersebut menyatu menjadi kepribadian yang utuh pada diri seorang muslim.
Hal ini diungkapkan dalam firman Allah:









Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata. ( Q.S Al-Baqarah 2:208)
A. Aqidah atau Keyakinan.
Aqidah artinya keyakinan yang dianut oleh seseorang dan menjadi landasan
segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan pegangan hidupnya. Istilah ini identik
dengan iman yang berarti kepercayaan atau keyakinan. Aqidah dapat digambarkan
bahwa aqidah adalah suatu bentuk keterikatan atau keterkaitan antara seorang hamba
dengan Tuhannya, sehingga kondisi ini selalu mempengaruhi hamba dalam seluruh
perilaku, aktivitas dan pekerjaan yang ia lakukan. Dengan kata lain keterikatan
tersebut akan mempengaruhi dan mengontrol semua tindakannya kepada nilai-nilai
ketuhanan.
Masalah-masalah aqidah selalu dikaitkan dengan keyakinan terhadap Allah,
Rasul dan hal-hal yang ghaib yang lebih dikenal dengan istilah rukun iman. Di
samping itu juga menyangkut dengan masalah eskatologi, yaitu masalah akhirat dan
kehidupan setelah berbangkit kelak. Keterkaitan dengan keyakinan dan keimanan,
maka muncul arkanul iman, yakni, iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari
akhirat, qadha dan qadar.

B. Syariah atau Hukum

Syariah adalah peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat
Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariah Islam juga berisi penyelesaian
masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariah Islam
merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia
dan kehidupan dunia ini. Syariah mempunyai sistem hukum yang didasari AlQuran, As-Sunnah, atau Ijtihad. Seorang pemeluk Agama Islam berkewajiban
menjalankan ketentuan ini sebagai konsekwensi dari ke-Islamannya. Menjalankan
syariah berarti melaksanakan ibadah. Dalam hal ini tidak hanya yang bersifat ritual,
seperti yang termaksud dalam Rukun Islam, seperti: bersyahadat, sholat, zakat,
puasa, dan berhaji bagi yang mampu. Akan tetapi juga meliputi seluruh aktifitas
(perkataan maupun perbuatan) yang dilandasi keiman terhadap Allah SWT.
C. Akhlaq atau Perilaku
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh
suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak
merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti
perangai, tingkah laku. Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa akhlaq dapat
diperoleh dengan melatih mata bathin dan ruh seseorang terhadap hal yang baik-baik.
Dengan demikian dari pengertian ini tersirat bahwa pemahaman akhlaq lebih
menjurus pada perbuatan-perbuatan terpuji. Secara istilah akhlaq berarti tingkah
laku yang lahir dari manusia dengan sengaja, tidak dibuat-buat dan telah menjadi
kebiasaan.
Al-Quran memberi kebebasan kepada manusia untuk bertingkah laku baik
atau buruk sesuai dengan kehendaknya. Oleh sebab itulah manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya di akhirat atas segala tingkah lakunya.selain itu, akhlaq
seorang muslim harus merujuk kepada al-Quran dan sunnah sebagai pegangan dan
pedoman dalam hidupnya.
Menurut Muhammad Quraish Shihab, akhlaq manusia terhadap Allah SWT
berdasar pada pengakuan dan kesadarannya bahwa tidak ada Tuhan Selain Allah
yang memiliki sifat terpuji dan sempurna. Dari pengakuan dan kesadaran itu akan
lahir tingkah laku dan sikap sebagai berikut:
1)

Mensucikan Allah dan senantiasa memujinya.

2)

Bertawakkal atau berserah diri kepada Allah setelah berbuat dan berusaha
terlebih dahulu.

3)

Berbaik sangka kepada Allah, bahwa yang datang dari Allah kepada makhlukNya hanyalah kebaikan.
Antara aqidah, syariah, dan akhlak masing-masing saling berkaitan, aqidah

atau iman merupakan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk


melaksanakan syariah dan apabila syariah telah dilaksanakan sesuai dengan aqidah
makan akan melahirkan akhlak. Oleh karena itu, iman tidak hanya dalam hati tetapi
harus dilaksanakan dalam perbuatan juga terutama dalam perbuatan sehari-hari.
Dengan demikian aqidah merupakan landasan untuk berdirinya syariah dan akhlak
merupakan perilaku nyata pelaksanaan syariah.
2. Klasifikasi Agama dan Agama Islam
Manusia membutuhkan agama sebagai pegangan hidup, oleh karena itu sejarah
agama sama panjangnya dengan sejarah manusia. Aneka macam agama yang telah
dianut oleh manusia dahulu mulai dari agama yang berasal dari budaya maupun
agama yang berasal dari wahyu atau yang diterima oleh rasul-rasul Tuhan.
Agama yang berasal dari budaya umumnya bersifat politeistik atau
mempercayai beberapa tuhan, sedangkan agama yang berasal dari wahyu bersifat
monoteisme atau yang sering dikenal dengan meyakini satu tuhan.
Agama yang berasal dari wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama
langit yang artinya agama yang diterima manusia dari Allah melalui malaikat jibril
dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Ciri-cirinya
adalah:
a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat,
melainkan diturunkan kepada masyarakat.
b. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya
c. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia
d. Ajarannya serba tetap,walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kepekaan manusia
e. Konsep ketuhanannya monotheisme mutlak (tauhid)
f. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan
keadaan.

Agama budaya (cultural religion) disebut juga dengan agama bumi yang
artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap
memiliki pengetahuan tentangkehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
Ciri-cirinya adalah:
a. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya
b. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
c. Umumnya tidak memiliki kitab suci
d. Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya
e. Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi
adalah onotheisme nisbi
f. Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia,
masa dan keadaan.
Agama-agama yang dianut oleh umat manusia di dunia antara lain diantaranya
adalah agama Islam, Yahudi, Nasrani, Hindu, dan Budha. Agama Islam dan Yahudi
oleh sebagian para ahli dikelompokan ke dalam kelompok agama samawi dan para
ahli yang lainnya tidak mengelompokan agama Yahudi dan Nasrani kedalam agama
samawi karena bahwa kedua kitab suci agama tersebut telah mengalami perubahan
yaitu terdapatnya pemikiran manusia yang ditambahkan kedalam kitab suci mereka
(Charles Adam dalam Daud Ali :73). Dilihat dari sudut ketuhanannya kedua agama
tersebut sudah tidak menganut asas monoteisme mutlak misalnya pada agama
Nasrani yang memiliki tiga Tuhan yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Ruhul
Kudus yang disebut dengan trinitas. Sedangkan konsep ketuhanan Islam adalah
tauhid atau monoteisme mutlak dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi-bagi. Jadi
agama Samawi murni sekarang hanyalah agama Islam. Sedangkan agama Hindu dan
Budha dikelompokan kedalam agama budaya yang mempunyai konsep ketuhanan
politeistik.
Agama-agama selain islam umumnya bersifat lokal, misalnya agama Yahudi
untuk Bani Israil saja. Sedangkan islam ditunjukan untuk seluruh umat manusia
sepanjang zaman.
Agama Islam adalah agama yang berdasrkan tauhid, berbeda dengan
monoteisme. Tauhid atau keesaan Tuhan diketahui manusia berdasarkan dari Tuhan
sendiri yang disampaikan melalui firman yang telah disampaikan kepada Rasul-Nya.
Sedangkan monoteisme lahir dari perkembangan kepercayaan manusia kepada

Tuhan yang telah melalui proses panjang pengalaman manusia dari dinamisme,
animism, politeisme dan akhirnya monoteisme.
Agama Islam adalah agama satu-satunya yang memiliki kitab suci yang asli
dan autentik, tidak mengalami perubahan sejak diturunkan pada abad ke-6 Masehi
hingga sampai sekarang bahkan hingga sampai akhir zaman. Ajaran Islam berlaku
Universal untuk segala tempat dan bangsa serta berlaku abadi sepanjang masa
sebagaimana diungapkan Alquran :





Tidaklah Kami utus engkau (Nabi Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat
bagi sekalian alam (QS Al-Anbiya 21:107)
Ayat ini menjelaskan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
(Islam) ditunjukan kepada semua manusia semua tempat dan waktu.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:




Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kamilah
yang memeliharanya. (QS Al-Hijr 15:9)
Pemeliharaan Alquran yang dimaksud adalah pemeliharaan lafaz dan nilainilai yang terkandung didalamnya.
Agama Islam diturunkan ke bumi ini adalah untuk membimbing dan memberi
petunjuk umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup didunia dan hidup
diakhirat. Dengan demikian jelaslah perbedaan agama Islam dan agama lainnya dan
semakin jelas pula kesempurnaannya sebagai satu-satunya agama yang diturunkan
Allah ke muka bumi.
3. Salah Paham Terhadap Islam
a. Salah paham terhadap ajaran islam
Kesalahpahaman terhadap islam tidak hanya terdapat dikalangan orangoramg nonmuslim saja tetapi juga dikalangan muslim sendiri yang belum
paham Islam secara menyeluruh. Islam sering dipandang secara sempit sebagai
agama yang berisi dengan ibadah ritual saja. Padahal ibadah ritual hanya
sebagian saja, untuk keseluruhannya islam berkaitan dengan aspek kehidupan
manusia dan memberikan nilai-nilai esensial bagi seluruh aspek kehidupan itu.

Terjadi kesalahpahaman tersebut dikarenakan pemikiran yang tidak


semua sama dan bersifat memisahkan agama dan kehidupan. Agama hanya
dipandang sebagai salah satu aspek hidup saja yaitu kebutuhan manusia
terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedangkan aspek kehidupan lainnya agama
tidak bias diperankan, pemahanan ini membentuk pandangan yang sempit
terhadap islam.
Islam diturunkan untuk menata kehidupan di dunia, sedangkan akhirat
adalah buah dari kehidupan di dunia. Islam menunjukan jalan dan arah yang
dapat mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Banyak pihak, dalam hal ini kaum non-Muslim, mempersepsi Islam dan
umat Islam sebagai ancaman dan musuh yang harus diperangi. Persepsi Islam
sebagai

ancaman

utamanya

bersumber

dari

kesalahpahaman

(misunderstanding) Barat atau kalangan non-Muslim terhadap Islam. Hal itu


terjadi karena antara lain:
Pertama, masyarakat Barat umumnya melakukan kesalahan dalam
memahami Islam. Mereka umumnya mempelajari dan memahami Islam dari
buku-buku para orientalis. Sedangkan para orientalis mengkaji Islam bertujuan
untuk menimbulkan miskonsepsi terhadap Islam atau menyelewengkan ajaran
Islam, selain adanya motif politis yaitu untuk mengetahui rahasia kekuatan
umat Islam yang tidak lepas dari ambisi imperialis Barat untuk menguasai atau
meneruskan penjajahan terhadap dunia Islam.
Umumnya, ketika berbicara tentang Islam, pandangan dan analisis para
orientalis tidak objektif dan tidak fair, sudah bercampur dengan subjektivisme
dan kepentingan tertentu. Citra Islam yang tampak di mata orang-orang Barat
adalah kekejaman, kekerasan, fanatisme, kebencian, keterbelakangan, dan
entah apa lagi.
Kedua, masyarakat Barat umumnya mengetahui Islam lewat media
massa yang menampilkan Islam tidak secara utuh. Bahkan, Islam yang
dikenalkan bukan Islam kebanyakan (Aliran Sunni) melainkan Islam Aliran
Syi'ah (berpusat di Iran) yang hanya dianut oleh 10% kaum Muslim dunia.
Ketiga, menyamakan Islam dengan perilaku individu umat Islam.
Padahal, perilaku umat Islam belum tentu mencerminkan ajaran Islam.
Misalnya, ketika ada orang atau sekelompok orang Islam yang melakukan
kekerasan, cap teroris pun dilekatkan pada Islam, tanpa mau tahu mengapa aksi
kekerasan itu terjadi. Maka, populerlah istilah "Terorisme Islam". Bagi Barat,

Islam adalah genderang perang Khomeini dan Khadafi terhadap Amerika,


agresi Saddam terhadap Kuwait, pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat
oleh aktivis pergerakan Islam, bom bunuh diri aktivis HAMAS Palestina,
dan sebagainya.
Kesalahpahaman tersebut diperparah lagi oleh gencarnya serangan
propaganda Barat melalui berbagai media massanya untuk memojokkan agama
dan umat Islam. Dalam pengemasan berita tentang umat Islam, Barat kerap
mengekspos

cap-cap

seperti

"fundamentalisme",

"militanisme",

"ekstremisme", "radikalisme", dan bahkan "terorisme" yang arahnya jelas:


untuk mendiskreditkan Islam.

b. Salah paham tentang islam dan ilmu pengetahuan


Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang sering disalah pahami.
Disatu sisi agama dipandang sebagai hal yang statis, subyektif dan irrasional
dan ilmu pengetahuan dipandang sebagai dinamis, objektif dan rasional,
keduanya kadang sangatlah bertolak belakang dan seringkali ditempatkan pada
titik yang bersebrangan. Pandangan ini terus berkembang dan bahkan hingga
memasuki pola pikir sebagian umat Islam.
Agama Islam datang diturunkan melalui wahyu Allah, sedangkan ilmu
pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran dan akal budi manusia ciptaan
Allah. Karena itu keberadaan ilmu pengetahuan dan agama berbeda, yang satu
bersifat apa adanya dari Allah yang mutlak kebenarannya, dan yang satu lagi
diciptakan dan disusun oleh manusia yang kebenarannya bersifat relative.
Agama islam dan ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber dari Allah, dan
Allah mendorong manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dengan
demikian agama Islam tidak menentang atau menghambat lajunya ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahkan sebaliknya Islam mendorong lajunya ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena penguasaan kedua hal tersebut merupakan
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Islam diturunkan Allah kepada manusia yang diberi akal untuk berpikir,
oleh karena itu tidak mungkin Islam bertentangan dengang akal dan
pengetahuan, paling jauh adanya keterbatasan akal dalam menjangkau sesuatu
yang memerlukan informasi Tuhan, misalnya tentang alam gaib. Hal semacam
ini bersifat statis dan dogmatis dalam ajaran islam. Akal adalah lambing
kekuatan manusia, karena itu dalam Islam yang memberikan kedudukan tinggi

kepada akal terdapat konsep manusia yang berpikir, mandiri dan bertanggung
jawab. Dengan demikian manusia diberi kebebasan dalam berkehendak dalam
mengubah keadaan dirinya dan sekitarnya, suatu hal yang sesuai dengan
pandangan yang ada dalam ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah kumpulan rasional manusia yang
dihasilkan dari logika dan fenomena-fenomena yang dialami. Ilmu
pengetahuan yang berkembang pesat di dunia barat berdiri diatas pandangan
dasar yang menyatakan bahwa alam memiliki hukumnya sendiri dalam bentuk
keteraturan dan harmonisasi di alam semesta. Pandangan ini melahirkan
pemisah antara hukum alam dengan hukum Tuhan sehingga ilmu pengetahuan
menjadi kering dan steril, hal ini berbeda dengan pandangan islam yang tidak
memisahkan hukum alam dan hukum Tuhan.
Sementara teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuansecara sitematis
untuk memanfaatkan alam disekelilingnya dan mengendalikan gejala-gejala
yang dapat dikemudikan dalam proses-proses produktif yang ekonomis. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi ditempatkan sebagai alat bukan
tujuan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Agama Islam berarti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada
kehendak Allah.

Ruang lingkup agama islam adalah aqidah, syariah, ahlak.

Agama ada yang berasal dari budaya dan berasal dari wahyu, agama yang berasal dari
budaya umumnya memiliki sifat politeistik contohnya Nasrani sedangkan agama

yang berasal dari wahyu bersifat monoteisme contohnya Islam.


Kesalahpahaman terhadap Islam disebabkan karena adanya perbedaan
pemahaman dan mempunyai pandangan sempit terhadap islam.
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap Islam, maka sebaiknya kita
menggunakan metode mempelajari Islam sebagai berikut:
1. Islam dipelajari dari sumber aslinya, yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasulullah
Saw.
2. Islam dipelajari secara menyeluruh sebagai sistem pedoman hidup, tidak
secara parsial.
3. Islam dipelajari dari kepustakaan yang ditulis para ulama, cendekiawan
Muslim, dan sarjana-sarjana Islam sendiri.
4. Jangan mempelajari kenyataan pada umat Islam.

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag, 2001. Buku Teks Pendidikan Agama
Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam
Depag.

Internet:
Ainul. 2013. Pengertian tujuan dan sumber ajaran islam serta ruang lingkupnnya,
http://ainulbio.wordpress.com/013/02/21/pengertian-tujuan-dan-sumber-ajaranislamserta-ruang-lingkupnnya/. (diakses 15 September 2013)
Saparingga, Yuki. 2013. klasifikasi agama islam,
http://yukisaparingga.wordpress.com/tugas-agama-klasifikasi-agama-islam/. (diakses 15
September 2013)
2013. Syariat Islam. id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam. (diakses 15 September 2013)

2013. Salah Paham Tentang Islam, http://inilahrisalahislam.blogspot.com/p/about-thisblog.html. (diakses 15 September 2013)

Você também pode gostar