Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengauditan II
yang dibina oleh Ibu Yuli Widi Astuti
Oleh :
Kelompok 10
Fatimatuz Zahro Fi Ramadhan
[120422425912]
[120422425794]
[120422425934]
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
PEMBAHASAN
Kas adalah satu-satunya akun yang masuk dalam semua siklus, kecuali dalam siklus
prsediaan dan pergudangan. Sehingga, masuk akal jika kita mempelajari area audit ini di bagian
akhir karena akumulasi bukti atas saldo kas sangat bergantung pada hasil pengujian pada siklus
lainnya. Misalnya, jika pemahaman auditor terhadap pengendalian internal dan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran
membuat mereka yakin dapat mengurangi penilaian risiko pengendalian, maka mereka dapat
mengurangi perincian saldo akhir kas. Jika auditor menyimpulkan bahwa penilaian risiko
pengendalian seharusnya lebih tinggi, maka diperlukan perluasan pengujian pada akhir tahun.
Kas penting bagi auditor terutama karena memiliki potensi kecurangan.
kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak satu pun dapatditemukan dalam audit atas
rekonsiliasi bank :
-
Pencurian kas dengan melambat pembayaran kas dari konsumen sebelum dicatat,d engan
akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
Pembayaran atas bunga kepeda pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingakt
bunga sebenarnya
Jika salah saji ini tidak ditemukan dalam audit, maka penemuan ini harus diperoleh
melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, yang telah kita bahas
pada awal bab ini. Kedua salah saji yang pertama dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan
dan penagihan, tiga salah saji berikutnya dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran dan dua
salah saji terakhir dalam pengujian siklus penggajian dan personalia dan siklus akuisisi modal
dan pembayaran kembali.
Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas
rekonsiliasi bank. Hal ini meliputi :
-
Kesalahan dalam memasukan cek yang tidak dicairkan di dalam daftar cek beredar,
meskipun telah tercatat dalam jurnal pengeluaran kas
Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca, tetapi sudah
dicatat sebagai penerimaan kas padatahun berjalan.
Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank pada
bulan yang sama, dan dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam
perjalanan.
Pembayaran atas wesel bayar didebet langsun dari saldo bank oleh bank, tetapi tidak
dimasukkan dalam catatan klien.
Akun Impres
Seperti yang telah dbahas dalam bab-bab sebelumnya, banyak perusahaan memebuat
akun penggajian impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal atas
pembayaran gaji. Saldo tetap, misalnya Rp 5.000.000, dibuat dalam akun bank untuk
penggajian. Segera sebelum setiap periode pembayaran, suatu cek atas transfer elektronik
ditarik pada akun kas umum untuk menyetorkan total jumalh penggajian bersih ke akun
penggajian. Setelah cek untuk gaji dilakuakn pada akun penggajian impres, akun bank
seharusnya memiliki saldo Rp 5.000.000. Satu-satunya setoran ke dalam akun adalah
pembayaran cek kepada karyawan. Terdapat jenis akun impres lain yang terdiri atas satu
akun bank untuk penerimaan dan satu lagi untuk pengeluaran. Perusahaan bisa saja
memiliki beberapa akun ini untuk divisi yang berbeda. Seluruh penerimaan disetorkan
dalam akun impres dan totalnya dipindahkan ke akun umum secara periodik. Akun
pengeluaran dibentuk berbasis impres, tetapi dengan cara yang berebeda dengan akun
penggajian impres. Saldo tetap dibuat dalam akun impres, dan orang yang
berwenangmenggunakan dana tersebut untuk pengeluaran atas dasar kebijakjan mereka
selama pembayaran sejalan dengan kebijakan perusahaan. Saat saldo kas berkurang,
pengeluaran kas dibuat ke dalam akun pengeluaran impres dari akun umum setelah
pengeluaran ini disetujui, biasanya melalui pengiriman online. Penggunaan akun impres
meningkatkan pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran kas.
-
Setara Kas
Perusahaan biasanya menginvestasikan kelebihan akumulasi kas dalam bagian tertentu
dari suatu siklus, di mana kas tersebut akan diperlukan dalam waktu dekat, dan biasa
disebut setara kas yang sangat likuid. Setara kas meliputi deposito berjangak, sertifikat
deposito, dan dana pasar uang. Setara kas bisa sangat meterial dan dimasukkan dalam
laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas jika merupakan investasi jangka pendek
yang siap dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang pasti, dan tidak terdapat risiko
signifikan atas perusahaan nilai dari perubahan tingakt bunga. Sekuritas yang dapat
diperdagangkan dan investasi berbunga dengan jangka waktu lebih panjang bukan
merupakan setara kas.
Pada pengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus
mengakumulasikan bukti yang cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas, sebagaimana
dinyatakan dalam neraca, dinyatakan dan diungkaokan dengan wajar sesuai lima dari keenam
tujuan audit-terkait saldo untuk seluruh pengujian perincian saldo (keberadaan, kelengkapan,
akurasi, pisah batas, dan kecocokan perincian). Hak atas kas umum, klasifikasinya dalam neraca,
dan nilai realisasi kas tidak diaplikasikan. Metodologi untuk audit kas akhir tahun sama dengan
saldo akun neraca lainnya. Metodologi ditunjukan dalam tujuan pembelajaran ketiga bab ini
yang sudah dibahas secara rinci.
-
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yangmemengaruhi
saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul potensi
salah saji material dalam kas. Oleh karena kas lebih dicuri dibandingkan aset lainnya,
terdapat risiko bawaan cukup tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi.
Tujuan ini biasanya akan berfokus pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil untuk
tujuan lainnya.
Perrmintaan atas Laporan Bank Pisah Batas adalah laporan bank pada periode
tertentu dan pembatalan cek terkait, duplikat cek setoran, dan dokumen lain yang
termasuk dalam laporan bank, dikirimkan oleh bank ke kantor KAP. Auditor
melakukan verifikasi berikut ini dalam bentuk bulan setelah tanggal neraca:
Memeriksa saldo seluruh cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan
memo kredit.
Menelusuri saldo konfirmasi bank dan/atau saldo awal pada laporan pisah
batas ke saldo per bank pada rekonsiliasi bank untuk memastikan jumlahnya
sama.
Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan dimasukkan
ke laporan bank atas pisah batas ke daftar cek beredar pada rekonsiliasi bank
dan juga ke jurnal pengeluaran kas dalam periode neraca atau periode
sebelumnya.
Memeriksa seluruh cek yangjumlahnya besar dan termasuk dalam daftar cek
beredar yang belum dikliring oleh bank pada laporan pisah batas.
Prosedur Berorientasi-Kecurangan
Pertimbangan utama dalam audit atas saldo kas umum adalah kemungkinan terjadinya
kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur dalam audit atas kas akhir tahun dengan
menentukan kemungkinan adanya kecurangan material yang terjadi karena kurangnya
pengendalian internal. Prosedur yang dapat menemukan kecurangan penerimaan kas meliputi:
Penelaahan aktivitas buku besar dalam akun kas atas transaksi yang tidak lazim
Pemeriksaan persetujuan dan dokumen pendukung untuk piutang tidak tertagih dan retur
dan cadangan penjualan.
Auditor kadang-kadang membuat pembuktian kas saat klien memilik kelemahan material atas
pengendalian internal untuk kas. Auditor menggunakan pembuktian kas untuk menentukan
apakah hal-hal berikut ini telah terpenuhi:
Pembuktian kas pada kondisi ini biasa disebut pembuktian kas empat kololm yang berisi
satu kolom untuk setiap jenis informasi diatas. Pembuktian kas dapat dilakukan untuk satu atau
lebih daari satu bulan ekstrim sepanjang tahun, atau bulan terakhir tahun tertentu.
Saat melakukan pembuktian kas, auditor menggabungkan pengujian substantif atas
transaksi dan pengujian perincian saldo. Pembuktian kas adalah pengujian atas transaksi tercatat,
di mana rekonsiliasi bank merupakan pengujian atas saldo kas pada suatu titik waktu.
Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam membandingkan pencatatan
penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan dengan rekonsiliasi bank. Pembuktian
atas pengeluaran kas tidak efektif untuk menemukan cek yang ditulis dengan jumlah yang tidak
benar, kecurangan cek, atau salah saji lainnya dimana jumlah uang yang salah muncul pada
pencatatan pengeluaran kas. Sama halnya bahwa pembuktian penerimaan kas tidak dapat
digunakan untuk menemukan pencurian penerimaan kas atau pencatatan dan setoran kas dalam
jumlah yang tidak benar.
Transfer antarbank harus dicatat, baik di bank penerima maupun bank pengirim.
Skedul transfer antarbank harus diasukkan atau dikeluarkan dengan benar dari
rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan. Lebih saji atas
setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank mengindikasikan adanya
kemungkinan kiting.
Pengujian atas rekonsiliasi bank untuk penggajian tidak akan memakan waktu jika
terdapat akun impres untuk penggajian dan rekonsiliasi independen atas akun bank, seperti yang
dijelaskan pada akun umum. Biasanya, satu- satu bagian yang direkonsiliasi adalah cek beredar.
Dalam audit, cek beredar tersebut akan langsung jelas ketika diterbitkan. Dalam pengujian saldo
akun bank untuk penggajian, auditor harus mendapatkan rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan
laporan bank atas pisah batas. Prosedur rekonsiliasi dilakukan dengan cara yang sama dengan
yang dijelaskan pada kas umum, kecuali pengujian pada cek beredar yang biasanya terbatas
untuk pengujian kewajarannya. Biasanya, diperlukan perluasan prosedur bila pengendalian tidak
memadai atau jika akun bank tidak direkonsiliasi dengan saldo kas impres pada buku besar.
Kas kecil adalah akun yang unik. Meskipun jumlahnya tidak material, banyak auditor
melakukan verifikasi kas kecil karena terdapat potensi kecurangan dank lien mengharapkan
auditor memeriksa akun tersebut meski jumlahnya tidak material.
Pengendalian internal yang paling penting dalam kas kecil adalah penggunaan dana
impress yang merupakan tanggung jawab perorangan. Dana untuk kas kecil tidak dapat
digabungkan dengan penerimaan lainnya, dan dana harus disimpan terpisah dari aktivitas
lainnya. Pembatasan juga harus dilakukan atas pengeluaran dari kas kecil, sama halnya dengan
jumlah total dana. Jenis pengeluaran yang dilakukan dari transaksi kas kecil harus jelas
didefinisikan sesuai kebijakan perusahaan.
Saat pengeluaran kas dilakukan dari kas kecil, pengendalian internal yang memadahi
mensyaratkan adanya tanda tangan personel yang berwenang pada formulir kas kecil yang
bernomor urut. Total dari kas aktual dan cek dananya; ditambah total formulir kas kecil yang
belum dicairkan sebagai pengeluaran, harus sama dengan total jumlah dana kas kecil yang
disebutkan dalam buku besar. Penghitungan mendadak secara periodik dan rekonsiliasi dana kas
kecil harus dilakukan oleh auditor internal atau personel lain yang berwenang.
Saat saldo kas kecil tinggal sedikit, cek dari akun kas umum harus dibuat untuk mengisi
kas kecil. Cek harus ditulis dengan jumlah yang sama dengan voucher bernomor urut yang
dijadikan bukti pengeluaran aktual sebelumnya. Voucher ini harus diverifikasi oleh petugas
utang dagang dan dibatalkan agar tidak digunakan kembali.
Memeriksa kewajaran dokumen pendukung, biasanya terdiri atas gulungan register kas,
faktur, dan bukti penerimaan.
Pengujian kas kecil dapat dilakukan sewaktu- waktu selama tahun berjalan tetapi agar
memudahkan, biasanya dilakukan pada tanggal interim. Jika saldo dana kas kecil
diperkirakan material, hal ini jarang terjadi, maka saldo tersebut harus diperhitungkan pada
akhir tahun. Pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa sebagai bagian dari penentuan
apakah biaya yang belum tercatat jumlahnya material.
KESIMPULAN
Kas adalah satu-satunya akun yang masuk dalam semua siklus, kecuali dalam siklus
prsediaan dan pergudangan. Sehingga, masuk akal jika kita mempelajari area audit ini di bagian
akhir karena akumulasi bukti atas saldo kas sangat bergantung pada hasil pengujian pada siklus
lainnya. Misalnya, jika pemahaman auditor terhadap pengendalian internal dan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran
membuat mereka yakin dapat mengurangi penilaian risiko pengendalian, maka mereka dapat
mengurangi perincian saldo akhir kas. Jika auditor menyimpulkan bahwa penilaian risiko
pengendalian seharusnya lebih tinggi, maka diperlukan perluasan pengujian pada akhir tahun.
Kas penting bagi auditor terutama karena memiliki potensi kecurangan.
Dapat audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi rekonsiliasi klien ke
saldo akun bank dan buku besar lebih mudah, tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam
perusahaan adalah adanya verifikasi bahwa pencatatan transaksi kas dilakukan dengan benar.
Pada pengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus mengakumulasikan bukti
yang cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas, sebagaimana dinyatakan dalam neraca,
dinyatakan dan diungkaokan dengan wajar sesuai lima dari keenam tujuan audit-terkait saldo
untuk seluruh pengujian perincian saldo (keberadaan, kelengkapan, akurasi, pisah batas, dan
kecocokan perincian).