Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi:
ACIDI ALKALIMETRI
Oleh:
Nama
NIM
: 21030113120015
Kelompok
: 2 Rabu Pagi
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi:
ACIDI ALKALIMETRI
Oleh:
Nama
NIM
: 21030113120015
Kelompok
: 2 Rabu Pagi
ACIDI ALKALIMETRI
HALAMAN PENGESAHAN
Materi
: Acidi Alkalimetri
Kelompok
: 2 Rabu Pagi
Anggota
21030113120015
21030113120007
21030113120077
: Minggu
Tanggal
: 15 Desember 2013
ii
ACIDI ALKALIMETRI
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia I
dapat terselesaikan.
Penyusunan laporan ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
melengkapi mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia I sekaligus mempelajari
materi Acidi Alkalimetri yang telah diberikan di bangku kuliah.
Ucapan terima kasih kepada:
1. Dr.Widayat, ST, MT selaku dosen penanggung jawab Laboratorium Dasar Teknik
Kimia I Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro;
2. Dani Puji Utomo selaku asisten pembimbing laporan resmi praktikum Acidi
Alkalimetri dan semua asisten yang telah membimbing selama praktikum
sehingga laporan resmi ini dapat terselesaikan;
3. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini.
Laporan resmi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan resmi ini. Semoga
Laporan Resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia I materi Acidi Alkalimetri ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
iii
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR ISI
ii
PRAKATA ...........................................................................................................
iii
iv
vi
INTISARI .............................................................................................................
vii
SUMMARY .........................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................
10
10
11
12
14
15
BAB V PENUTUP
V.1 KESIMPULAN ....................................................................................
19
19
20
LAMPIRAN
A. LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN ............................................... A-1
B. LEMBAR PERHITUNGAN ................................................................ B-1
C. LEMBAR PERHITUNGAN GRAFIK ................................................ C-1
D. LAPORAN SEMENTARA .................................................................. D-1
E. LEMBAR KUANTITAS REAGEN ....................................................
E-1
F. REFERENSI .........................................................................................
F-1
iv
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR TABEL
14
14
14
14
14
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 (1) Statif (2) Klem (3) Buret (4) Erlenmeyer ...................................
10
10
10
11
11
11
11
11
11
16
16
vi
ACIDI ALKALIMETRI
Intisari
Summary
vii
ACIDI ALKALIMETRI
viii
ACIDI ALKALIMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
ACIDI ALKALIMETRI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian
Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumetrik menggunakan
larutan lain yang telah diketahui kadarnya. Reaksi yang terjadi antara asam dan basa:
H+ + OH H2O
Acidi alkalimetri merupakan salah satu bentuk titrasi berdasarkan reaksi
netralisasi antara zat titran dan zat yang akan dititrasi.
Acidimetri: penentuan kadar basa dalam sutau larutan dengan menggunakan larutan
asam yang telah diketahui konsentrasinya sebagai titran.
Natrium hidroksida lazim tercemar dengan natrium karbonat. Hal ini
disebabkan NaOH dapat menyerap CO2 yang terdapat dalam udara dan bereaksi
sebagai berikut:
CO2 + 2 OH CO3 + H2O
Seringkali natrium karbonat dan natrium bikarbonat terdapat bersama-sama.
Dimungkinkan untuk menganalisis campuran senyawa ini dengan titrasi dengan
asam standart.
II.2 Titrasi Karbonat
Ion karbonat dititrasi dengan asam kuat sebagai titran, reaksi yang terjadi:
CO3 2- + H3O+
HCO3 + H3O+
Ka1 = 4,6.107
Ka2 = 4,4.1011
pKa = 6,34
pKa = 10,36
ACIDI ALKALIMETRI
Tabel 2.1 Identifikasi Campuran Bikarbonat
Zat
NaOH
y=0
Na2CO3
x=y
NaHCO3
x=0
NaOH + Na2CO3
x>y
NaHCO3 + Na2CO3
x<y
Keterangan :
M = molaritas
x = volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT I menggunakan indikator PP
y = volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT II menggunakan indikator MO
HCl
NaHCO3 .. PP berubah warna, MO ditambahkan
x ml
y ml
HCl
NaCl
NaHCO3
y-x ml
HCl
NaCl ... MO berubah warna
Keterangan
: dititrasi
: jumlah volume titran
Alkalimetri : penentuan kadar asam dalam suatu larutan dengan menggunakan
larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya sebagai titran.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Atom
hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat seperti dalam
asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat
asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4,8. Basa
ACIDI ALKALIMETRI
konjugasinya adalah asetat (CH3COO). Sebuah larutan 1,0 M asam asetat (kira-kira
sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2,4. (wapedia)
Vitamin C merupakan nama lain dari ascorbic acid yang tidak lain adalah
sejenis asam. Vitamin C larut dalam air dan dapat ditemukan buah jeruk, tomat, dan
sayuran hijau dengan konsentrasi tinggi. Vitamin C merupakan vitamin yang tidak
stabil karena mudah teroksidasi dan dapat hilang selama proses memasak. Peran
utama vitamin C dalam tubuh adalah sebagai penghasil kolagen, sejenis protein
penting dalam jaringan alat gerak. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesa
hemoglobin dan metabolisme asam amino. Selain itu, vitamin C juga mampu
menangkal nitrit penyebab kanker. Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa
berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat
sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan
gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi.
ACIDI ALKALIMETRI
Menurut laporan tersebut, mengkonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu
ginjal.
Pada suatu penelitian diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang
tinggi. Dinyatakan bahwa kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia
Swingle yang bulat) 10 kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk
keprok, atau enam kali jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per
kilogram.
II.4 Indikator
Indikator merupakan suatu zat yang digunakan untuk menentukan kapan
titik akhir titrasi (TAT) tercapai dengan indikasi perubahan warna.
Pada saat TAT tercapai maka jumlah mol equivalen zat dititrasi sama
dengan jumlah mol equivalen zat titran.
Indikator yang akan digunakan dalam titrasi acidi alkalimetri adalah :
a. PP (phenolphthalein)
Asam diprotik tidak berwarna, dengan trayek pH 8-9,6.
b. MO (Methyl Orange)
Suatu basa berwarna kuning dalam bentuk molekulnya, dengan trayek pH
3,1-4,4.
II.5 Kurva Titrasi
Titrasi asam basa dapat dinyatakan dalam bentuk kurva titrasi antara pH
(pOH) versus mililiter titran. Kurva semacam ini membantu mempertimbangkan
kelayakan suatu titrasi dalam memilih indikator yang tepat. Akan diperiksa dua kasus,
titrasi asam kuat dengan basa kuat dan titrasi asam lemah dengan basa kuat.
a. Titrasi Asam Kuat dan Basa kuat
Asam kuat dan basa kuat terhidrolisa dengan lengkap dalam larutan air. Jadi
pH sama di berbagai titik selama titrasi. Dapat dihitung langsung dari kuantitas
stokiometri asam dan basa yang telah dibiarkan bereaksi. Pada titik kesetaraan, pH
ditetapkan oleh jauhnya air terdisiosiasi pada 250 C, pH air murni adalah 7,00.
b. Titrasi Asam Lemah dan Basa kuat
Pada kurva titrasi ini, kurva untuk suatu asam lemah mulai meningkat
dengan cepat, ketika mula-mula ditambahkan basa. Laju pertambahan mengecil
ACIDI ALKALIMETRI
dengan bertambahnya konsentrasi B-. Larutan ini disebut terbuffer dalam daerah
dimana peningkatan pH tersebut lambat.
Perhatikan bahwa bila asam itu dinetralkan [HB] [B]
Setelah titik separuh jalan, pH naik lagi dengan lambat sampai terjadi
perubahan besar pada titik kesetaraan.
II.6 Fisis dan Chemist Reagen
1. Hidrogen Asetat (HAc) atau Asam Cuka(CH3COOH)
a. Fisis
BM : 60.05 g/mol
Densitas dan fase : 1.049 g cm3, cairan: 1.266 g cm3, padatan
TL = 16.5C TD = 118.1C
Penampilan = cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman pKa = 4.76 pada 25C
b. Chemist
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi,
magnesium, dan seng membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat
(disebut logam asetat). Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap
korosi karena dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi
permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki
aluminium.
2. HCl
a. Fisis:
BM = 36,47 gr/mol BJ = 1,268 gr/cc TD = 85C
TL = -110C
Kelarutan dalam 100 bagian air 0C = 82,3
Kelarutan dalam 100 bagian air 100C = 56,3
b. Chemist:
Bereaksi dengan Hg2+ membentuk endapan putih Hg2Cl2 yang tidak larut
dalam air panas dan asam encer tetapi larut dalam amoniak encer, larutan
KCN serta thiosulfat.
ACIDI ALKALIMETRI
2 HCl + Hg2+2 H+ + Hg2Cl2
Hg2Cl2 + 2 NH3 Hg(NH4)Cl + Hg + NH4Cl
Bereaksi dengan Pb2+ membentuk endapan putih PbCl2
2 HCl + Pb2+ PbCl2 + 2 H+
Mudah menguap apalagi bila dipanaskan
Konsentrasi tidak mudah berubah karena udara/cahaya
Merupakan asam kuat karena derajat disosiasinya tinggi
3. NaOH
a. Fisis:
BM = 40 gr/mol BJ= 2,13 gr/cc
TD= 1390C
TL= 318,4C
Kelarutan dalam 100 bagian air 0C = 82,3
Kelarutan dalam 100 bagian air 100C = 56,3
b. Chemist:
Dengan Pb(NO3) membentuk endapan Pb(OH)2 yang larut dalam reagen
exess
Pb(NO)3 + NaOH Pb(OH)2+ NaNO3
Pb(OH)2 + 2 NaOH Na2PbO2 + 2 H2O
Dengan Hg2(NO3)2 membentuk endapan hitam Hg2O yang larut dalam reagen
exess
Merupakan basa yang cukup kuat
Mudah larut dalam air dan higroskopis
Mudah menyerap CO2 sehingga membentuk karbonat
4. Na2B4O7. 10H2O (Boraks)
a. Fisis:
BM= 381,43 gr/mol
BJ= 1,73 gr/ml TD= 200C TL= 75C
Kelarutan dalam 100 bagian air dingin ( 0,5C ) = 1,3
b. Chemist:
Jika ditambah H2SO4 menjadi asam boraks
Na2B4O7 + H2SO4 + 5 H2O 4 H3BO3 + Na2NO3
ACIDI ALKALIMETRI
Jika ditambah AgNO3 menjadi endapan putih perak mutu boraks
Na2B4O7 + AgNO3 + 3H2OAgBO2 + H3BO3 +NaNO3
Jika ditambahkan BaCl2 menjadi endapan putih Ba mutu boraks
5. H2SO4
a. Fisis:
BM= 98,08 gr/mol
BJ= 1,83 gr/cc
TD= 3400C
TL= 10,440C
Kelarutan dalam 100 bagian air dingin = 80
Kelarutan dalam 100 bagian air panas = 59
b. Chemist:
Merupakan asam kuat
Jika ditambah basa membentuk garam dan air
Dengan Pb2+ membentuk PbSO4
Pb2+ + SO42-PbSO4
Dengan Ba2+ membentuk BaSO4
Ba2+ + SO42-BaSO4
6. Phenolphtalein (C20H16O4)
a. Fisis:
BM= 318,31 gr/mol
BJ= 1,299 gr/cc
TD= 261C
pH 8,0 9,6
Kelarutan dalam 100 bagian air = 8,22
b. Chemist:
Merupakan asam diprotik dan tidak berwarna.
Mula-mula berdisiosiasi menjadi bentuk tidak berwarna kemudian kehilangan
H+ menjadi ion dengan sistem terkonjugasi maka dihasilkan warna merah.
ACIDI ALKALIMETRI
II.7.1 Molaritas (M)
Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan.
M=
II.7.2 Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur dan digunakan dalam bidang kimia
fisika, teristimewa dalam sifat koligatif.
Molalitas (m) =
II.7.3 Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu,
karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.
Normalitas (N) =
Normalitas (N) = Molaritas x valensi
II.7.4 Fraksi Mol (X)
Bilangan yang menyatakan rasio jumlah mol zat terlarut dan pelarut dalam
sebuah larutan. Secara umum jika terdapat larutan AB dimana A mol zat terlarut
dan B mol zat pelarut, maka fraksi mol A (XA) adalah:
XA =
Fraksi mol zat B (XB) adalah:
XB =
Untuk jumlah kedua fraksi:
XA + XB = 1
BAB III
METODE PERCOBAAN
ACIDI ALKALIMETRI
2. NaOH
5. HCl
6. Phenolptalein
Alat
1. Statif
7. Pipet Ukur
2. Klem
8. Pengaduk
3. Buret
9. Beaker Glass
4. Erlenmeyer
5. Corong
6. Pipet volum
Gambar 3.1
(1) Statif
(2) Klem
(3) Buret
(4) Erlenmeyer
10
ACIDI ALKALIMETRI
Statif
: Penyangga buret
2.
Klem
3.
Buret
4.
5.
Corong
6.
7.
Pipet ukur
8.
Pengaduk
9.
11
ACIDI ALKALIMETRI
2. Tambahkan beberapa tetes indikator MO.
3. Titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warna berubah menjadi merah orange.
4. Catat kebutuhan titran.
NHCl =
III.4.2 Standarisasi NaOH dengan HCl yang Telah Distandarisasi
1. Ambil 10 ml NaOH, masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan beberapa tetes indikator MO.
3. Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange.
4. Catat volume HCl.
NNaOH =
III.4.3 Mencari Kadar Na2CO3 dan atau NaHCO3
1. Ambil sampel 10 ml larutan sampel, masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan beberapa tetes indikator PP.
3. Titrasi dengan HCl sampai warna merah hampir hilang.
4. Catat kebutuhan HCl pada TAT I = x ml.
5. Tambahkan beberapa tetes indikator MO.
6. Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange.
7. Catat kebutuhan HCl untuk Na2CO3 = y ml.
Kadar Na2CO3 =
Kadar NaHCO3 = ( y x )
III.4.4 Mencari Kadar Asam Asetat dalam Cuka
1. Ambil 5 ml cuka, encerkan sampai 100 ml aquadest.
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. ( 3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang.
5. Catat kebutuhan NaOH.
6. Menghitung normalitas asam sampel.
Nasam =
III.4.5 Mencari Kadar Asam Askorbat dalam Jeruk Nipis
1. Ambil 20 ml jeruk nipis, encerkan sampai 100 ml aquadest.
12
ACIDI ALKALIMETRI
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. ( 3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang.
5. Catat kebutuhan NaOH.
6. Menghitung normalitas asam sampel
Nasam =
III.4.6 Mencari Kadar Asam Sitrat dalam Citrun Zuur
1. Ambil 4 gram citrun zuur, encerkan sampai 100 ml aquadest.
2. Ambil 10 ml larutan tersebut, encerkan sampai 100 ml aquadest.
3. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. (
3 tetes)
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
13
ACIDI ALKALIMETRI
Tabel 4.1 Kadar Na2CO3 pada Sampel I dan II
Kadar Na2CO3
Sampel
% Error (%)
Praktis (ppm)
Teoritis (ppm)
12.629,40
15.000
15,80
II
13.393,17
16.250
17,58
% Error (%)
Praktis (ppm)
Teoritis (ppm)
9.959,57
12.000
17,00
II
10.597,24
13.000
18,48
Praktis
Teoritis
18,102%
25%
Praktis
Teoritis
8,918%
99,5-100%
Praktis
Teoritis
14,678%
0,049%
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Kadar Na2CO3 dan NaHCO3
Kadar praktis Na2CO3 dan NaHCO3 lebih kecil dibandingkan dengan
kadar teoritis disebabkan oleh:
14
ACIDI ALKALIMETRI
1.
Na2CO3(aq) + H2O(l)
(Anonim, 2013)
Kristal NaOH yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah 1,5 gram. Berat 1,5
gram yang diperoleh saat penimbangan tidak tepat mengandung 1,5 gram murni
kristal NaOH karena kristal tersebut mengalami kontak langsung dengan udara.
2.
Na2CO3 berasal dari natrium hidroksida yang bereaksi dengan CO2 di udara.
CO3 2- + H2O
Ion karbonat adalah basa, tetapi bereaksi dengan ion hidrogen dalam 2 tahap:
CO3 2- + H3O+
HCO3- + H2O
HCO3- + H3O+
H2CO3 + H2O
Hal ini terjadi karena Na2CO3 dititrasi dengan HCl maka TAT dengan
menggunakan indikator PP lebih kecil daripada indikator MO. Hal tersebut dapat
terjadi karena pertama Na2CO3 hanya mengambil ion H+ untuk setiap molekul
karbonat, sedangkan untuk titrasi kedua diperlukan 2 ion H+. Selisih antara
kedua titik akhir titrasi semakin kecil pula. Akibatnya apabila larutan baku basa
telah bereaksi dengan CO2 di udara maka normalitasnya lebih rendah saat
menggunakan indikator PP.
(Underwood 154 dan 157)
3.
mudah bereaksi dengan senyawa lain di udara. Hal ini mempengaruhi pada TAT
1 dan TAT 2 dari sampel yang diberikan, baik sampel 1 maupun sampel 2 sesuai
dengan reaksi:
Na2CO3 + HCl
NaHCO3 + HCl
NaHCO3 + NaCl
NaCl + H2O + CO2
(Hamilton 169)
15
ACIDI ALKALIMETRI
14
12
10
pH
8
Teoritis
Praktis
4
2
0
0
1.5
4.5
6.18 7.5
10.5 12 12.34
Volume HCl
14
12
pH
10
8
Teoritis
Praktis
4
2
0
0
1.5
4.5
6.56 7.5
10.5
12 13.01
Volume HCl
16
ACIDI ALKALIMETRI
asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas
proton dalam larutan. (Anonim, 2013)
Untuk mengetahui kadar dari asam sitrat, dilakukan pengujian dengan
metode alkalimetri. Langkah-langkah dalam percobaan yaitu:
1. Menyiapkan 4 gram citrun zuur dan melarutkan dengan aquadest hingga 100
ml larutan.
2. Mengambil 10 ml larutan citrun zuur yang telah diencerkan dan memasukkan
ke dalam erlenmeyer.
3. Menambahkan indikator PP beberapa tetes ( 3 tetes)
4. Menitrasi dengan NaOH hingga warna berubah menjadi merah hampir hilang.
5. Mencatat kebutuhan NaOH dan menghitung normalitas asam sitrat dalam
larutan citrun zuur.
Nasam =
Reaksi yang terjadi adalah C6H8O7 + 3 NaOH
Na3(C6H5O7) + 3 H2O.
(Anonim, 2011)
NaCH3COO + H2O
17
ACIDI ALKALIMETRI
Untuk mengetahui kapan titik ekivalen tercapai, ditambahkan larutan
indikator yaitu phenolpthalein pada awal titrasi. Pada titik ekivalen titrasi,
penambahan hanya satu tetes NaOH menyebabkan seluruh larutan dalam labu
erlenmeyer berubah warna dari merah muda menjadi merah merah hampir
hilang. Dari hasil percobaan, kadar asam asetat dalam cuka adalah 18,102%.
Kadar yang didapat lebih kecil dari kadar teoritisnya yaitu 25%.
(Anonim, 2012)
IV.2.5 Uji Asam Askorbat dengan Metode Acidi Alkalimetri
Asam askorbat adalah nama lain dari vitamin C. Vitamin C merupakan
vitamin yang larut dalam air dan ditemukan dalam banyak makanan. Asam
askorbat dalam konsentrasi tinggi ditemukan dalam buah jeruk, tomat, dan
sayuran hijau. Vitamin C adalah vitamin yang tidak stabil karena mudah
teroksidasi dan hilang dalam proses memasak.
Dalam larutan, asam askorbat akan bereaksi dengan NaOH menghasilkan
garam natrium askorbat dan air menurut reaksi:
HC6H7O6 + NaOH
NaC6H7O6 + H2O
Persen massa asam askorbat dapat ditentukan melalui titrasi dengan larutan
larutan NaOH. Dalam percobaan ini dilakukan pengukuran volume NaOH yang
dibutuhkan untuk menetralkan semua asam askorbat dalam sampel. Indikator
yang digunakan dalam titrasi ini adalah PP. Titrasi dihentikan saat larutan
beruba warna dari pink menjadi merah hampir hilang. (A.L Kemppainen, 2002)
Dalam percobaan ini kadar asam askorbat dalam sampel adalah 14,678%
sedangkan kadar teoritisnya adalah 0,049%.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
18
ACIDI ALKALIMETRI
1. Kadar praktis Na2CO3 dalam sampel I dan II adalah 12.629,40 ppm dan
13.393,17 ppm. Kadar teoritis Na2CO3 dalam sampel I dan II adalah 15.000
ppm dan 16.250 ppm.
2. Kadar praktis NaHCO3 dalam sampel I dan II adalah 9.959,57 ppm dan
DAFTAR PUSTAKA
19
ACIDI ALKALIMETRI
Analysis of Vitamin C. General Chemistry Laboratories University of Alberta.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi 4. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Anonim. 2005. Buku Petunjuk Praktikum Teknik Kimia I. Laboratorium Teknologi
Proses, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang.
Anonim.
2010.
Titration
of
Vinegar.
Dikutip
dari
www.smc.edu/projects/28/chemistry_10_experiments/chio_titration.pdf/
pada 16 Oktober 2013 pukul 6.57 WIB.
Anonim.
2011.
Asam
Sitrat.
Dikutip
dari
www.lab.tekim.undip.ac.id/mikrobiologi/category/kelompok_dan_materi/
pada 16 Oktober 2013 pukul 22.44 WIB.
Anonim.
2012.
Asidi
Alkalimetri.
Dikutip
dari
www.graciez_pharmacy.blogspot.com/2012/11/asidi_alkalimetry.html/ pada
14 Oktober 2013 pukul 10.28 WIB.
Anonim.
2013.
Dikutip
dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4/Chapter%20II.pdf/ pada 9
Oktober 2013 pukul 16.08 WIB.
Anonim. 2013. Dikutip dari http://web.pdx.edu/~atkinsdb/tech/321/NAOH.htm pada
3 November 2013 pukul 22.04 WIB.
Day, R.A and Underwood A.L. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif edisi 5. Jakarta:
Erlangga.
Hamilton and Simpson. 1960. Calculations of Analytical Chemistry 6th edition.
McGraw Hill Book Company.
Setiawan, Michelle Wiyanty. 2011. Larutan Standar Primer dan Sekunder. Dikutip
dari www.scribd.com/doc/49469936/Larutan-Standar-Primer-Dan-Sekunder
pada 10 Oktober 2013 pukul 6.36 WIB.
20
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN
NaOH
NaOH 0,15 N
= NaOH 0,15 M
Mol NaOH
= MNaOH x Volume
= 0,15 x 0,25
= 0,0375 mol
Massa NaOH
HCl
= 4,555 ml
A-1
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR PERHITUNGAN
Sampel I
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
TAT 1 (x)
6,21 ml
6,13 ml
6,18 ml
TAT 2 (y)
12,27 ml
12,34 ml
12,34 ml
= 12.704,42 ppm
Kadar Na2CO3 (Ihsan)
= 12.540,75 ppm
Kadar Na2CO3 (Brigitta)
= 12.643,04 ppm
Kadar Na2CO3 rata-rata
=
= 12.629,40 ppm
= (12,27 - 6,21)
= 9.824,47 ppm
= (12,34 - 6,13)
= 10.067,65 ppm
= (12,34 - 6,18)
= 9.986,59 ppm
= 9.959,57 ppm
Sampel II
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
TAT 1 (x)
6,55 ml
6,53 ml
6,56 ml
TAT 2 (y)
13,15 ml
13,09 ml
13,01 ml
ppm
B-1
ACIDI ALKALIMETRI
Kadar Na2CO3 (Ihsan)
= 13.359,08 ppm
Kadar Na2CO3 (Brigitta)
= 13.420,45 ppm
Kadar Na2CO3 rata-rata
=
= 13.393,17 ppm
= (13,15- 6,55)
= 10.699,92 ppm
= (13,09 - 6,53)
= 10.635,07 ppm
= (13,01 - 6,56)
= 10.456,74 ppm
= 10.597,24 ppm
Makhi
Ihsan
Brigitta
Volume
11,0 ml
11,55 ml
11,31 ml
Nasam (Makhi) =
Nasam (Ihsan)
Nasam (Brigitta) =
Nasam rata-rata = 3,017 N
%
=
=
= 18,102%
B-2
ACIDI ALKALIMETRI
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
Volume
9,36 ml
9,42 ml
9,31 ml
Nasam (Makhi) =
Nasam (Ihsan) =
Nasam (Brigitta)=
%
=
=
= 14,678%
Makhi
Ihsan
Brigitta
Volume
4,15 ml
4,17 ml
4,20 ml
%asam =
= 8,918%
B-3
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR PERHITUNGAN GRAFIK
Sampel I (Teoritis)
pH
= 10,36 + log
= 9,337
Penambahan 6,18 ml
pH
[Na2CO3] = 15.000 x
= 0,1415 N
Penambahan 0 ml
= 8,35
NaHCO3= 12.000 ppm
[NaHCO3] = 12.000
= 1,415
Penambahan 7,5 ml
= 14 (-log 1,415)
Penambahan 1,5 ml
= 0,8396
pH
Penambahan 9,0 ml
= 10,36 + log
Penambahan 3,0 ml
= 0,5096
pH
= 6,34 + log
= 6,255
= 0,755
Penambahan 10,5 ml
= 10,36 + log
= 10,418
Penambahan 4,5 ml
= 0,1796
pH
pH
= 6,34 + log
= 6,801
= 10,877
pH
= 0,113 N
= 13,151
pH
= (10,36 + 6,34)
= 6,34 + log
= 5,616
= 0,425
Penambahan 12 ml
= 10,36 + log
= 11,982
Penambahan 6,0 ml
[Na2CO3] = (0,1415 x 10) - (0,22 x 6,0)
= 0,095
= -0,1504
pH
= 6,34 + log
=-
Penambahan 12,34 ml
C-1
ACIDI ALKALIMETRI
HCO3 = (12,346,18) x 0,22
pH
= 1,3552
= 10,36 + log
= 10,099
Penambahan 6,0 ml
H =
= 5,583.10-4
= 0,21
pH = -log [H]
pH
= 3,253
= 10,36 + log
= 9,562
Sampel II (Teoritis)
Penambahan 6,56 ml
pH
= (10,36 + 6,34)
[NaHCO3] = 13.000
= 0,1533 N
= 0,155 N
Penambahan 0 ml
Penambahan 7,5 ml
= 1,533
pH
= 14 (-log 1,533)
pH
= 13,186
Penambahan 1,5 ml
[Na2CO3] = (0,1533 x 10) - (0,22 x 1,5)
= 7,153
Penambahan 9,0 ml
[NaHCO3] = (0,155 x 10) - (0,22 x 2,44)
= 1,203
pH
= 10,36 + log
= 1,0132
pH
= 10,922
Penambahan 3,0 ml
[Na2CO3] = (0,1533 x 10) - (0,22 x 3,0)
= 10,36 + log
= 10,481
Penambahan 4,5 ml
[Na2CO3] = (0,1533 x 10) - (0,22 x 4,5)
= 0,543
= 6,34 + log
= 6,616
Penambahan 10,5 ml
[NaHCO3] = (0,155 x 10) - (0,22 x 3,94)
= 0,873
pH
= 6,34 + log
= 0,6832
pH
= 6,34 + log
= 6,237
Penambahan 12 ml
[NaHCO3] = (0,155 x 10) - (0,22 x 5,44)
= 0,3532
C-2
ACIDI ALKALIMETRI
pH
= 10,390
= 6,34 + log
Penambahan 4,5 ml
= 5,810
Penambahan 13,01 ml
= 0,3245
= 1,419
= 10,36 + log
= 9,572
Penambahan 6,0 ml
H =
= 5,713.10-4
= 0,035
pH = -log [H]
pH
= 3,243
= 10,36 + log
= 8,840
Sampel I (Praktis)
TAT 1 = 6,18 ml pKa = 10,36
TAT 2 = 12,34 ml pKa = 6,34
Penambahan 6,18 ml
pH
= (10,36 + 6,34)
= 8,35
x
[NaHCO3] = 9.986,59
= 0,119 N
= 0,1189 N
Penambahan 0 ml
Penambahan 7,5 ml
= 1,19
pH
= 14 (-log 1,19)
= 0,9342
pH
= 6,34 + log
= 13,077
Penambahan 1,5 ml
[Na2CO3] = (0,119 x 10) - (0,193 x 1,5)
= 0,9005
= 6,904
Penambahan 9,0 ml
[NaHCO3] = (0,1189 x 10)-(0,193 x 2,82)
= 0,6447
pH
= 10,36 + log
pH
= 6,34 + log
= 10,853
Penambahan 3,0 ml
[Na2CO3] = (0,119 x 10) - (0,193 x 3,0)
= 0,614
= 6,255
Penambahan 10,5 ml
[NaHCO3] = (0,1189 x 10)-(0,193 x 4,32)
= 0,3552
pH
= 10,36 + log
pH
= 6,34 + log
C-3
ACIDI ALKALIMETRI
= 5,969
Penambahan 12 ml
= 0,687
= 10,36 + log
= 0,0657
pH
= 10,434
= 6,34 + log
Penambahan 4,5 ml
= 5,107
Penambahan 12,34 ml
= 0,3975
pH
= 1,18888
= 10,36 + log
= 10,021
Penambahan 6,0 ml
H =
= 5,230.10-4
pH = -log [H]
pH
= 3,282
= 10,36 + log
= 9,330
Sampel II (Praktis)
Penambahan 6,56 ml
pH
= (10,36 + 6,34)
[NaHCO3] = 10.456,74 x
= 0,1266 N
= 0,125 N
Penambahan 0 ml
Penambahan 7,5 ml
= 1,266
pH
= 14 (-log 1,266)
pH
= 13,102
= 6,34 + log
= 7,110
Penambahan 1,5 ml
Penambahan 9,0 ml
= 0,9765
pH
= 10,36 + log
= 10,888
Penambahan 3,0 ml
= 0,779
pH
= 6,34 + log
= 6,559
Penambahan 10,5 ml
C-4
ACIDI ALKALIMETRI
[NaHCO3] = (0,125 x 10)-(0,193 x 3,94)
= 0,4896
pH
= 6,34 + log
= 6,149
Penambahan 12 ml
[NaHCO3] = (0,125 x 10)-(0,193 x 5,44)
= 0,200
pH
= 6,34 + log
= 5,620
Penambahan 13,01 ml
HCO3 = (13,016,56) x 0,193
= 1,24485
H2CO3 = x 1,24485 = 0,622425
H =
= 5,351.10-4
pH = -log [H]
= 3,27
C-5
ACIDI ALKALIMETRI
LAPORAN SEMENTARA
Materi:
ACIDI ALKALIMETRI
NAMA
GROUP
: 1. M. Ihsan Maulana
NIM: 21030113120015
2. M. Mujahid Almakhi
TUJUAN PERCOBAAN
D-1
ACIDI ALKALIMETRI
a. Menganalisa kadar/konsentrasi suatu sampel (% berat, % volume, % R/V, %
M, % N).
b. Menganalisa kadar aciditas, alkalinity dari suatu sampel.
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan yang Digunakan
1. Boraks 0,1 N
2. NaOH
6. Phenolptalein
6. Pengaduk
2. Erlenmeyer
7. Beaker Glass
3. Corong
8. Pipet Tetes
4. Pipet volum
9. Labu Takar
5. Pipet Ukur
NHCl =
2.3.2 Standarisasi NaOH dengan HCl yang Telah Distandarisasi
1. Ambil 10 ml NaOH, masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan beberapa tetes indikator MO.
3. Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange.
4. Catat volume HCl.
NNaOH =
D-2
ACIDI ALKALIMETRI
2. Tambahkan beberapa tetes indikator PP.
3. Titrasi dengan HCl sampai warna merah hampir hilang.
4. Catat kebutuhan HCl pada TAT I = x ml.
5. Tambahkan beberapa tetes indikator MO.
6. Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange.
7. Catat kebutuhan HCl untuk Na2CO3 = y ml.
Kadar Na2CO3 =
Kadar NaHCO3 = ( y x )
2.3.4 Mencari Kadar Asam Asetat
1. Ambil 5 ml cuka, encerkan sampai 100 ml aquadest.
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. ( 3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang.
5. Catat kebutuhan NaOH.
6. Menghitung normalitas asam sampel.
Nasam =
2.3.5 Mencari Kadar Asam Askorbat dalam Jeruk Nipis
1. Ambil 20 ml jeruk nipis, encerkan sampai 100 ml aquadest.
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. ( 3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang.
5. Catat kebutuhan NaOH.
6. Menghitung normalitas asam sampel.
Nasam =
2.3.6 Mencari Kadar Asam Sitrat pada Citrun Zuur
1. Ambil 4 gram citrun zuur, encerkan sampai 100 ml aquadest.
2. Ambil 10 ml larutan tersebut, encerkan sampai 100 ml aquadest.
3. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan indikator PP beberapa tetes. (
3 tetes)
D-3
ACIDI ALKALIMETRI
6. Catat kebutuhan NaOH.
7. Menghitung kadar asam sitrat.
%asam =
NHCl =
2.4.2 Standarisasi NaOH dengan HCl yang Telah Distandarisasi
NNaOH =
2.4.3 Kadar Na2CO3 dan NaHCO3
Sampel I
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
TAT 1 (x)
6,21 ml
6,13 ml
6,18 ml
TAT 2 (y)
12,27 ml
12,34 ml
12,34 ml
Kadar Na2CO3
= 12.643,04 ppm
Kadar NaHCO3 = (12,34 - 6,18)
= 9.986,59 ppm
Sampel II
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
TAT 1 (x)
6,55 ml
6,53 ml
6,56 ml
TAT 2 (y)
13,15 ml
13,09 ml
13,01 ml
Kadar Na2CO3
= 13.420,45 ppm
Kadar NaHCO3 = (13,01 - 6,56)
= 10.456,74 ppm
2.4.4 Kadar Asam Asetat pada Cuka Makanan
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
D-4
ACIDI ALKALIMETRI
Volume
11,0 ml
Nasam
11,55 ml
11,31 ml
=
= 18,12%
2.4.5 Kadar Asam Askorbat pada Jeruk Nipis
TAT
Makhi
Ihsan
Brigitta
Volume
9,36 ml
9,42 ml
9,31 ml
Nasam
=
=
= 14,59%
Makhi
Ihsan
Brigitta
Volume
4,15 ml
4,17 ml
4,20 ml
%asam
= 8,98%
MENGETAHUI
PRAKTIKAN
ASISTEN
Brigitta Bella
D-5
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
Materi
: Acidi Alkalimetri
Hari/Tanggal
Kelompok
: 2 Rabu Pagi
Nama
Asisten
KUANTITAS REAGEN
No
Jenis Reagen
Kuantitas
1.
NaOH 0,15 N
250 ml
2.
HCl 0,22 N
250 ml
3.
20 ml
4.
Cuka makanan
5 ml
5.
Citrun zuur
4 gram
TUGAS TAMBAHAN:
- Standar mutu cuka makanan
- Kandungan vitamin C dalam jeruk
- Standar citrun/asam sitrun
CATATAN:
E-1
ACIDI ALKALIMETRI
REFERENSI
http://yessykh.blogspot.com/2011/12/kimia-analisis.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20306/4/Chapter%20II.pdf
F-1
ACIDI ALKALIMETRI
http://www.smc.edu/projects/28/chemistry_10_experiments/ch10_titration.pdf
www.scribd.com/doc/49469936/Larutann-Standar-Primer-Dan-Sekunder
F-2
ACIDI ALKALIMETRI
http://graciez-pharmacy.blogspot.com/2012/11/asidi-alkalimetri.html
web.pdx.edu/~atkinsdb/teach/321/NAOH.htm
F-3
ACIDI ALKALIMETRI
lab.tekim.undip.ac.id/mikrobiologi/category/articles/buku-panduan-mikrobiologi2013/ASAM-SITRAT1.pdf
F-4
ACIDI ALKALIMETRI
F-5
ACIDI ALKALIMETRI
F-6
ACIDI ALKALIMETRI
DIPERIKSA
NO
TANGGAL
P1
10 Desember 2013
KETERANGAN
- Perbaiki judul
(Cover Hal Pengesahan)
- Perbaiki Halaman
- Perbaiki Bab III & IV
P2
15 Desember 2013
- Perbaiki Cover
15 Desember 2013
ACC
TANDA TANGAN