Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
YONNE ASTRIA
105104003493
YONNE ASTRIA
105104003493
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Desember 2009
YONNE ASTRIA, NIM. 105104003493
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati
tahun 2009
xxiii + 87 halaman, 19 tabel, 3 bagan, 7 lampiran
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan
psikologis, dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian
kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui, tetapi
sebagian lagi menganggapnya sebagai peristiwa yang menentukan kehidupan
selanjutnya. Sejak saat hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan
meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil trimester III (umur,
graviditas, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kesehatan) dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
rancangan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 158 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Pengumpulan data
dilakukan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati pada tanggal
27 Oktober17 November 2009. Teknik analisa yang dilakukan yaitu analisa ChiSquare dengan menggunakan = 5 %. Instrumen yang digunakan adalah Zung SelfRating Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 158 responden, sebanyak 47.5% ibu
hamil tidak mengalami cemas dan 52.5% ibu hamil mengalami cemas. Dari lima
variabel yang diteliti, tiga variabel ternyata tidak dapat membuktikan adanya
hubungan, yaitu umur (p=0.873), pekerjaan (p=0.133), dan status kesehatan
(p=0.692), sedangkan variabel yang lain yaitu graviditas (p=0.005) dan tingkat
pendidikan (p=0.05) secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang
signifikan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Maka peneliti
menyarankan agar Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati
menyediakan jasa konsultasi yang berguna bagi ibu hamil untuk dapat terhindar dari
kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Kata Kunci: Kehamilan, Trimester III, Kecemasan
Daftar Bacaan: 35 (19832009)
ABSTRACT
STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCE
FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE
ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
UNDERGRADUATED THESIS, December 2009
YONNE ASTRIA, NIM. 105104003493
Relationship Characteristics III Trimester Pregnant women with anxiety in the face of
Labor in Obstetrics and Gynecology Clinic RSUP Fatmawati in 2009
xxiii + 87 pages, 19 tables, 3 charts, 7 attachment
Pregnancy is a dramatic episode of the biological conditions, physiological
changes, and adaptation of a woman who've been there. Some women think that
pregnancy is natural to go through, but some regard it as a decisive event to the next
life. Since when pregnant, the mother was experiencing anxiety. Anxiety increased
before labor, especially in the third trimester. The research objective is to determine
the relationship between the characteristics of third-trimester pregnant women (age,
gravidities, and level of education, employment, and health status) with anxiety in the
face of labor.
This research is a quantitative study using cross-sectional design. The number
of sample 158 people. Sampling technique used was Accidental sampling. The data
was collected in Obstetrics and Gynecology Clinic Fatmawati on October 27 to
November 17, 2009. Engineering analysis is conducted Chi-square analysis by using
= 5%. Instruments used are Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) to measure the
level of anxiety in the third trimester pregnant women in the face of labor.
The results showed that of 158 respondents, 47.5% of pregnant women do not
experience anxiety and 52.5% of pregnant women experience anxiety. Of the five
variables studied, three variables were not able to prove the existence of a
relationship, namely age (p=0.873), employment (p=0.133), and health status
(p=0.692), whereas the other variables are graviditas (p=0.005) and education level
(p=0.05) can prove statistically significant relationship with anxiety in the face of
labor. So the researchers suggest that Obstetrics and Gynecology Clinic Fatmawati
provide useful consulting services for pregnant women to avoid the anxiety in the
face of labor.
Keywords: Pregnancy, Third Trimester, Anxiety
Bibliography : 35 (1983-2009)
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nama
: YONNE ASTRIA
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Alamat Asal
: Jorong
Surau
Labuah,
Kenagarian
Panampung,
: ria_thayla@yahoo.co.id
1999-2002
2002-2005
2005-2009
LEMBAR PERSEMBAHANKU
Mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mama yang sudah
memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini.
Mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Papa
yang telah mendidikku, papa yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan
keringatnya agar aku dapat menikmati hidup, detik demi detik, hari demi hari, bahkan
tahun demi tahun.
Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka? Sering aku tutup
telinga, tidak mau mendengar nasehat mereka. Sering aku berbohong kepada mereka
untuk kepuasanku. Sering aku melawan jika mereka marah karena kenakalanku.
Tapi apa mereka memendam perasaan dendam terhadapku? Tidak, tidak sama
sekali. Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku, mereka tetap menyayangiku
dalam setiap hembusan nafas mereka, bahkan mereka tetap menyebutkan namaku
dalam setiap doa-doa mereka, hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini. YA
ALLAH betapa durhakanya aku, tak sadarkah aku betapa mereka adalah orang yang
berhaga bagiku.
Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka, dan kupandangi wajah papa
dan mamaku. Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air
mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini. Ku cium
tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata "papa_mama yang kuberikan hari
ini tidak akan cukup membalas seperti mama dan papa berikan selama ini".
Terima kasih pa, terima kasih ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku,
terima kasih.
LOVE U SO MUCH MOM and PA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Karakteristik Ibu
Hamil Trimester III dengan Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati Tahun 2009. Salawat beserta salam
tidak lupa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan
berupa bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu melalui tulisan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr (hc). Dr. M.K Tadjudin, Sp. And dan Drs. H. Achmad Gholib, M.A
sebagai Dekan dan Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Tien Gartinah, M.N selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Irma Nurbaeti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku pembimbing utama dan Catur
Rosidati, S.KM, M.KM, selaku pembimbing kedua yang dengan kepiawaian dan
kebaikannya, sabar membimbing penulis sejak pemilihan ide proposal hingga
skripsi ini diselesaikan dengan baik
4. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, yang telah memberi ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi
penulis dan mahasiswa / i pada umumnya
5. Staf akademik Program Studi Ilmu Keperawatan, Bapak Azib, Ibu Syamsiah, dan
Bapak Rohman
6. Ibu Refida selaku pembimbing lapangan yang memberikan masukan dan arahan
saat penulis melakukan penelitian di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati
7. Pemimpin beserta staf RSUP Fatmawati yang telah mengizinkan penulis untuk
mengadakan penelitian di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
8. Dosen penguji yang telah memberikan kritikan dan saran terhadap penyusunan
dan kesempurnaan dari skripsi ini
9. Teristimewa ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga tercinta, orang tua
(ibunda LELMUS dan ayahanda Drs. ARIDJAL) yang telah memberikan kasih
sayang, doa, dan pengorbanan yang tak terkira demi kehidupan dan masa depan
penulis
10. Adik-adik (HAFIZH, HERU, dan YUDHA) yang telah memberi semangat dan
keceriaan pada penulis sehingga segala kepenatan dapat terobati dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakanda Wawan Sapudela yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan
doanya, serta setia mendampingi penulis disaat susah maupun senang untuk
menyelesaikan skripsi
12. Keluarga Besar FKIK, khususnya seluruh rekan-rekan PSIK dan teman
seperjuangan angkatan 2005. Terima kasih atas semangat dan diskusi demi
kesempurnaan skripsi ini
13. Keluarga besar YOBANA GROUP (Daim Donk, Riki, Da Adnan) yang membuat
hari-hari penulis penuh ceria dan semangat. Untuk Daim Bahsora terimakasih atas
pengeditan skripsinya
14. Sahabat SMA ku: Iwat, Yolly, dan Afdhal yang selalu memberi semangat dan
mendoakan penulis agar cepat lulus
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis berharap kritikan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya terima kasih untuk semua bimbingan, arahan,
kritikan dan saran yang telah diberikan oleh semua pihak. Semoga Allah
melimpahkan rahmat dan kemudahan kepada kita semua. Amin Yaa Robbalalamiin.
Jakarta,
Desember 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pernyataan ............................................................................................
Abstrak .................................................................................................................
ii
iv
vii
viii
xiii
xx
xxi
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................
10
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan ....................................................................
12
12
13
14
15
18
20
21
21
21
22
23
25
26
28
29
29
30
30
31
BAB III
32
36
37
KERANGKA
KONSEP,
HIPOTESA,
DAN
DEFINISI
OPERASIONAL
BAB IV
40
41
42
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................
45
45
48
48
49
51
G. Pengolahan Data..........................................................................
52
53
54
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum RSUP Fatmawati ...........................................
55
1. Sejarah Singkat......................................................................
55
56
56
57
57
59
59
2. Umur .....................................................................................
60
3. Graviditas ..............................................................................
61
62
5. Pekerjaan ..............................................................................
63
65
66
66
67
68
69
70
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian ...............................................................
72
73
BAB VII
73
73
74
75
76
77
77
77
78
79
80
81
82
B. Saran ............................................................................................
83
85
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Halaman
3.1
Definisi Operasional..................................................................................
5.1
5.2
42
58
5.3
59
5.4
5.5
62
5.9
61
5.8
61
5.7
60
5.6
60
62
63
5.10
5.11
5.12
68
5.18
68
5.17
66
5.16
66
5.15
65
5.14
64
5.13
64
70
70
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan
Halaman
2.1
17
2.2
Kerangka Teori..........................................................................................
39
3.1
40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Kuesioner Penelitian
Lampiran 6
Lampiran 7
DAFTAR SINGKATAN
ACTH
ASI
BPS
CI
: Confident Interval
CPD
Depkes RI
FSH
GH
: Growth Hormone
GSI
HARS
hCG
HIV
HPA
HPHT
KIA
IRT
LH
: Lutenizing Hormone
MDGs
Menkes
: Menteri Kesehatan
PAP
Perjan
: Perusahaan Jawatan
PPK-BLU
PT
: Perguruan Tinggi
RSUP
RI
: Republik Indonesia
SD
: Sekolah Dasar
SDM
SLTP
SMA
TBC
: Tuberculosis
OR
: Odds Ratio
TMAS
WHO
ZSAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi merupakan bangsa
yang maju. Mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir
maupun batin merupakan bagian dari pembangunan nasional. Hal ini diwujudkan
dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat
2010 (Depkes RI, 1999).
Salah
satu
upaya
pelayanan
kesehatan
yang
terpenting
adalah
meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang salah satunya menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, misalnya dengan Program Gerakan
Sayang Ibu (GSI). GSI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
perempuan sebagai sumber daya manusia, khususnya pada saat kehamilan dengan
merencanakan kehamilan yang sehat dan direncanakan dengan baik (Depkes RI,
1999).
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah besar di negara berkembang. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih
dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Tahun 1997,
WHO menyelenggarakan Safe Motherhood Technical Consultation di Colombo,
Srilangka. Konferensi internasional ini menekankan perlu dipercepat penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2000 menjadi separuhnya.
dan
Singapura.
Pada
tahun
2003,
Departemen
Kesehatan
memperkirakan AKI melahirkan sebanyak 307 per 100 ribu kelahiran hidup.
Sedangkan pada tahun 2007, laporan Balai Pengobatan Swasta (BPS)
menyebutkan AKI menjadi 248 per 100 ribu kelahiran. Pada tahun 2009,
diharapkan pemerintah mampu menurunkan AKI menjadi 226 per 100 ribu
kelahiran hidup (Dinkes Kaltim, 2008).
Persalinan lama merupakan salah satu penyebab tingginya AKI di
Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya persalinan lama antara
lain power atau kekuatan ibu saat melahirkan tidak efektif, bayi yang terlalu
besar, ketidaksesuaian ukuran panggul dengan kepala bayi dan psikologis ibu
yang tidak siap menghadapi persalinan (Gorrie, McKinney & Murray, 1998).
Bulan September - November 2003, Seksi Pelayanan Khusus Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan RS Jiwa Bandung, RS Jiwa
Cimahi, dan Bagian Psikiatri FKUP/RSHS melakukan survei kesehatan jiwa pada
ibu hamil dan menyusui di 112 puskesmas, di 24 kabupaten provinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan, 798 orang atau (27%) dari 2.928 responden ibu
hamil dan menyusui, menunjukkan tanda gangguan psikiatri berupa kecemasan
atau ansietas (Dinkes Jabar, 2003).
Oleh karena itu, banyak calon ibu yang muda belia menghadapi kelahiran
anaknya dengan perasaan takut dan cemas (Maramis, 2005).
Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil
mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan
ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan
(Aprianawati, 2007). Hal senada juga diungkap Kartono (1992) bahwa pada usia
kandungan tujuh bulan ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan
intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi. Rasa takut menjelang
persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami ibu selama
hamil (Lestaringsih, 2006).
Tidak semua ibu menyadari bahwa aspek fisik dan psikis adalah dua hal
yang terkait saling mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses
berfikir, suasana hati, tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari
akan terkena imbas negatifnya. Suasana hati yang tidak menentu dan emosi yang
meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi
adrenalin, aktifitas kelenjar keringat, reaksi asam lambung, seperti marah, gelisah
dan merasa malas (Al-Atiq, 2007).
Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani
dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis,
baik pada ibu maupun janin. Ibu yang mengalami kecemasan atau stres, sinyalnya
berjalan
lewat
aksis
HPA
(Hipotalamo-Pituitary-Adrenal)
yang
dapat
menyebabkan lepasnya hormon stres antara lain Adreno Cortico Tropin Hormone
maupun mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan sebagai salah satu
proses yang alamiah.
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2005) mengenai faktor-faktor
penyebab kecemasan ibu hamil, dari 50 responden diperoleh 46% mengalami
kecemasan ringan, 50% kecemasan sedang, dan 4% kecemasan berat. Sedangkan
penelitian Yuliana (2008), mengenai kecemasan pada ibu hamil trimester III,
dimana kecemasan yang dialami dibagi ke dalam kategori jenis kehamilan
(graviditas), usia, dan tingkat pendidikan, dari 51 responden yang diteliti
diperoleh 49% tidak mengalami kecemasan (normal), 47.1% kecemasan ringan,
3.9% kecemasan sedang, dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUP Fatmawati, didapatkan data bahwa pada bulan Maret 2009
jumlah pasien yang memeriksakan kehamilan sebanyak 396 orang. Berdasarkan
status kesehatan, pasien yang datang sangat beragam. Ada ibu yang status
kesehatannya baik dan ada ibu yang mengalami komplikasi dalam kehamilannya
sehingga dikategorikan sebagai ibu yang beresiko tinggi. Ibu yang tergolong
kelompok resiko tinggi ini memiliki penyakit seperti anemia, Diabetes Mellitus,
hipertensi, dan letak janin yang lintang atau sungsang. Jumlah ibu yang status
kesehatannya baik sebanyak 93.9% dan ibu yang beresiko tinggi sebanyak 6.1%.
Hasil wawancara dengan penanggung jawab Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati, dapat disimpulkan bahwa masih banyak ibu hamil
yang merasa bingung, takut, cemas, dan khawatir terhadap kehamilan dan proses
persalinannya nanti. Hal ini terutama bagi ibu primigravida dan ibu yang
mengalami komplikasi pada kehamilan.
Hasil wawancara dengan salah satu pasien, G3P1A1, didapatkan bahwa
pasien sangat cemas dan khawatir menghadapi persalinannya yang semakin dekat
dikarenakan dia mengalami komplikasi seperti Diabetes Mellitus dan hipertensi.
Selain itu riwayat kehamilan sebelumnya, janin yang dikandung meninggal pada
usia kehamilan delapan bulan, sehingga memperberat kecemasannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti
Bagaimana hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009?.
B. Rumusan Masalah
Kehamilan dapat merupakan sumber stressor kecemasan, terutama pada
seorang ibu yang labil jiwanya. Kemampuan dalam menghadapi keadaan tersebut
tergantung pada usia, pendidikan, maturitas, kepribadian, pengalaman kehamilan
dan persalinan sebelumnya, serta keadaan sosial ekonomi (Benson, 1984).
Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani
dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis,
baik pada ibu maupun janin. Jika hal ini dibiarkan terjadi, maka angka morbiditas
dan mortalitas pada ibu hamil akan semakin meningkat. Oleh sebab itu, perlu
dilakukannya penelitian mengenai hubungan karakteristik ibu hamil trimester III
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan untuk penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana gambaran kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun
2009?
2. Bagaimana gambaran karakteristik ibu hamil trimester III yang meliputi umur,
graviditas, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kesehatan dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009?
3. Bagaimana hubungan antara umur ibu hamil trimester III dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009?
4. Bagaimana hubungan antara graviditas ibu hamil trimester III dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009?
5. Bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil trimester III
dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009
b. Mengidentifikasi gambaran karakteristik ibu hamil trimester III yang
meliputi umur, graviditas, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status
kesehatan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati
tahun 2009
c. Mengetahui hubungan antara umur ibu hamil trimester III dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan keperawatan
Untuk mengetahui secara nyata kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan, sehingga dapat tercapainya
pemberian asuhan keperawatan secara menyeluruh.
2. Bagi tenaga kesehatan
Dapat dijadikan sebagai data bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati yang menangani ibu
hamil untuk menyusun upaya-upaya yang sesuai dalam mengatasi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan pada saat-saat tertentu
dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal tersebut mungkin saja terjadi
karena individu merasa tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi hal
yang mungkin menimpanya dikemudian hari. Teori behavior menjelaskan
bahwa kecemasan muncul melalui classical conditioning, artinya seseorang
mengembangkan reaksi kecemasan terhadap hal-hal yang pernah dialami
sebelumnya dan reaksi-reaksi yang telah dipelajari dari pengalamannya
(Bellack & Hersen, 1988; dalam Wangmuba, 2009).
Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa
Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti
mencekik. Kecemasan merupakan perasaan individu dan pengalaman
subjektif yang tidak dapat diamati secara langsung dan perasaan tanpa objek
yang spesifik dipacu oleh ketidaktahuan dan didahului oleh pengalaman baru
(Stuart and Sundeen, 1998: 175). Pada kehamilan trimester III, psikologi dan
emosional wanita hamil dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai
persalinan yang akan datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan
mengurus anaknya (Aprianawati, 2007).
Dapat penulis simpulkan, bahwa kecemasan ibu hamil pada trimester III
dalam menghadapi persalinan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan
yang tidak menyenangkan yang mengancam individu pada masa kandungan
7-9 bulan dimana objek kecemasan itu tidak jelas, dikarenakan adanya
perubahan-perubahan fisiologis seperti perubahan bentuk tubuh ataupun rahim
yang semakin membesar dan perut menurun serta tekanan-tekanan yang
dirasakan dalam perut yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis,
seperti merasa takut, khawatir, was-was dan tidak tahu apa yang akan terjadi
dan yang harus dia lakukan setelah anaknya lahir.
2. Teori Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundeen (1998:177), ada beberapa teori penyebab
kecemasan antara lain:
a. Teori psikoanalitik
Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen
kepribadian yaitu id dan super ego. Id mewakili dorongan insting dan
impuls primitive seseorang, sedangkan super ego mencerminkan hati
nurani seseorang dan dikembangkan oleh norma budaya.
b. Teori interpersonal
Bahwa kecemasan timbul akibat ketakutan atau ketidakmampuan untuk
berhubungan secara interpersonal serta sebagai akibat penolakan. Hal ini
dikaitkan dengan trauma perkembangan, perpisahan, kehilangan, dan lain
sebagainya.
c. Teori perilaku
Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
d. Teori biologik
Dalam otak terdapat reseptor spesifik terhadap benzodiazepin, dimana
reseptor ini dapat mengatur timbulnya kecemasan.
e. Kajian keluarga
Menunjukkan bahwa kecemasan merupakan hal yang biasa ditemui dalam
suatu keluarga.
3. Faktor Pencetus Kecemasan
Menurut Stuart and Sundeen (1998:181), pencetus timbulnya
kecemasan dapat disebabkan oleh berbagai sumber yaitu sumber internal
maupun sumber eksternal, hal tersebut dibedakan menjadi:
a. Ancaman terhadap integritas fisik
Merupakan
ketidakmampuan
fisiologis
atau
penurunan
kapasitas
menyempit, mampu
memecahkan masalah, fase yang baik untuk belajar, dapat fokus pada
hal-hal yang spesifik.
3) Respon tingkah laku dan emosi seperti perasaan tertantang dan perlu
untuk
mengatasi
situasi
pada
dirinya,
mampu
mempelajari
keterampilan baru.
c. Tingkat kecemasan berat, ditandai dengan:
1) Respon fisiologis seperti aktivitas sistem saraf simpatik (peningkatan
epinefrin, tekanan darah, pernapasan, nadi, vasokonstriksi, dan
peningkatan suhu tubuh), diaphoresis, mulut kering, ingin buang air
kecil, hilang nafsu makan karena penurunan aliran darah ke saluran
pencernaan dan peningkatan produk glukosa oleh hati, perubahan
sensori seperti penurunan kemampuan mendengar, nyeri, pupil
dilatasi, ketegangan otot dan kaku.
2) Respon kognitif seperti lapang persepsi sangat menyempit, sulit
memecahkan masalah, fokus pada satu hal.
3) Respon tingkah laku dan emosi seperti lapang personal meluas,
aktifitas fisik meningkat dengan penurunan mengontrol, contoh
meremas tangan, jalan bolak-balik. Perasaan mual dan kecemasan
mudah meningkat dengan stimulus baru seperti suara. Bicara cepat
atau mengalami blocking, menyangkal, dan depresi.
Respon Adaptif
Antisipasi
Respon Maladaptif
Ringan
Sedang
Berat
Panik
6) Kulit
Responnya berupa wajah kemerahan, berkeringat setempat (telapak
tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat, dan
berkeringat seluruh tubuh.
b. Respon perilaku
Respon perilaku berupa gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, bicara
cepat, kurang koordinasi, cenderung mendapat cidera, menarik diri dari
hubungan interpersonal, menghalangi, dan menghindar dari masalah.
c. Kognitif
Responnya berupa konsentrasi terganggu dan pelupa, salah dalam
memberikan penilaian, hambatan berfikir, kreatifitas dan produktifitas
menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran diri meningkat, kehilangan
objektifitas, takut kehilangan kontrol, takut pada gambaran visual, takut
cidera atau kematian.
d. Afektif
Responnya berupa mudah terganggu, tidak sabar, gelisah dan tegang,
ketakutan, dan gugup.
B. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh
sel sperma (Kushartanti, 2004). Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari
(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Winkjosastro, 1992). Istilah medis untuk wanita hamil
adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (mingguminggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode trimester untuk
memudahkan tahap dari perkembangan janin. Trimester I (minggu 1-13)
merupakan resiko tinggi terjadi keguguran (kematian alami embrio atau
janin), sedangkan pada masa trimester II (minggu 14-26) perkembangan janin
dapat dimonitor dan didiagnosa. Trimester III (minggu 27-40) menandakan
awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
2. Batasan Kehamilan
Menurut Wiknjosastro (1992:125) masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin di intrauteri, dengan perhitungan berikut:
a. Kehamilan 0-20 minggu disebut abortus
b. Kehamilan 21-28 minggu disebut kehamilan immatur
c. Kehamilan 29-36 minggu disebut kehamilan prematur
d. Kehamilan 37-42 minggu disebut kehamilan matur
e. Kehamilan >42 minggu disebut kehamilan postmatur
d. Sistem respirasi
Pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernafas karena bayi yang berada di bawah diafragma menekan paru-paru
ibu. Tapi setelah kepala bayi turun ke rongga panggul, biasanya 2-3
minggu sebelum persalinan, ibu akan merasa lega dan lebih mudah
bernafas. Selain itu juga rasa terbakar di dada (hearthburn) biasanya akan
ikut hilang, karena tekanan bagian tubuh bayi di bawah tulang iga ibu
sudah berkurang.
e. Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah
lambung terasa panas, morning sickness, dan mual muntah. Peningkatan
progesteron menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristaltik
(konstipasi) yang menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat.
f. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan urinary frequency, yaitu
peningkatan sensitivitas kandung kemih karena pembesaran uterus yang
menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
c. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh di atas 38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, atau infeksi lainnya.
e. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadangkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi
kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
f. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula).
C. Konsep Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Menurut Bobak, dkk (2004:245) persalinan adalah proses pergerakan
keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau ari) yang
telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998:157).
Persalinan normal menurut World Health Organization (WHO) adalah
pada usia kehamilan antara 37-42 minggu, presentasi belakang kepala,
persalinan yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal persalinan, setelah persalinan
ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik.
2. Bentuk Persalinan
Bentuk persalinan menurut Manuaba (1998:157) sebagai berikut:
a. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri
b. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan diberi rangsangan
3. Fisiologi Persalinan
Proses persalinan dapat terjadi karena adanya perubahan hormon
estrogen, progesteron, prostaglandin, uterus yang menjadi besar dan
meregang, tekanan pada ganglion servikal, dan penurunan fungsi plasenta.
Menurut Bobak, dkk (2004), persalinan dipengaruhi oleh lima faktor P, yaitu:
a. Passanger (penumpang)
Penumpang terdiri dari keadaan janin, plasenta, dan cairan aminon.
b. Passage way (bentuk dan ukuran jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus vagina (lubang luar vagina).
c. Power (kekuatan kontraksi uterus)
Apabila serviks berdilatasi, usaha volunter (mengedan) dimulai untuk
mendorong (kekuatan sekunder), yang memperbesar kekuatan involunter.
d. Position (posisi ibu)
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Mengubah posisi membuat rasa letih menjadi hilang, memberi rasa
Adjie,
ahli
kebidanan
dan
kandungan
dari
RSUPN
Cipto
katekolamin yang akan menghambat kerja atau aktivitas uterus (May & Nelson,
1986).
Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani
dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis,
baik pada ibu maupun janin. Oleh sebab itu, perawat sebagai tenaga kesehatan,
mempunyai andil yang sangat besar dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendidik dan pemberi informasi kesehatan mengenai ibu hamil, bersalin, dan
nifas guna mengurangi kecemasan pada ibu dan mempersiapkan diri ibu baik fisik
maupun psikis dalam menghadapi kehamilan, dan persalinan nanti dengan baik.
F. Kerangka Teori
Salah satu momen paling menyenangkan dalam hidup bagi seorang ibu
adalah ketika mengetahui dirinya hamil. Untuk dapat menjalani kehamilan yang
aman dan menyenangkan, seorang ibu harus mengetahui semua informasi
kesehatan mengenai dirinya dan bayi yang ada dalam kandungannya. Salah satu
cara untuk dapat mengetahui semua informasi tersebut adalah memeriksakan
keadaan dirinya dan kandungannya dalam kunjungan antenatal.
Pada masa kehamilan, seorang ibu akan mengalami perubahan fisiologis
dan psikologis. Perubahan psikososial pada kehamilan terjadi sebagai respon
terhadap gangguan fisiologis yang terjadi dan terhadap peningkatan tanggung
jawab yang berhubungan dengan kehadiran individu baru yang belum mampu
mandiri.
Perubahan Fisiologis(uterus,
vagina dan vulva, payudara,
sirkulasi darah, sistem
respirasi, sistem pencernaan
dan sistem perkemihan)
Perubahan Psikologis:
Kecemasan
Umur
Graviditas
Tingkat Pendidikan
Pekejaan
Status Kesehatan
Tidak ada
kecemasan (normal)
Kecemasan
Ringan
Kecemasan
Sedang
Kecemasan
Berat
(Sumber: Bobak, et al. (2004), Stuart dan Sundeen (1998), dan Zung (1997))
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESA, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Pada teori yang telah dikemukakan dalam tinjauan pustaka dan kerangka
teori, maka dapat disusun kerangka konsep dimana pada penelitian ini
karakteristik ibu hamil trimester III meliputi umur, graviditas, tingkat pendidikan,
pekerjaan, dan status kesehatan merupakan variabel independen, dan kecemasan
dalam menghadapi persalinan merupakan variabel dependen.
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Kecemasan dalam
menghadapi
persalinan
- Pekerjaan
- Status Kesehatan
B. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan kerangka
konsep penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara umur ibu hamil trimester III dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009
2. Ada hubungan antara graviditas ibu hamil trimester III dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil trimester III dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
4. Ada hubungan antara pekerjaan ibu hamil trimester III dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009
5. Ada hubungan antara status kesehatan ibu hamil trimester III dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Operasional
Kecemasan
Respon
Skala
Pengukuran
Angket
emosional yang
tidak menentu
terhadap suatu
(skor 20-40)
2. Cemas:
(skor 41-100)
objek yang
tidak jelas
Umur
Lama hidup
Angket
dihitung sejak
Kuesioner 1. Highrisk:
A1
dilahirkan
Ordinal
< 20 th dan
>35 th
sampai ulang
2. Lowrisk:
tahun terakhir
20-35 th
saat wawancara
Graviditas
Frekuensi
kehamilan yang
pernah ibu
alami
Angket
Variabel
Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Operasional
Tingkat
Jenjang
Pendidikan
pendidikan
Skala
Pengukuran
Angket
Kuesioner 1. Dasar:
A4
formal terakhir
Ordinal
SD-SLTP
2. Menengah:
yang berhasil
ditamatkan oleh
SMA
ibu
sederajat
3. Tinggi:
Akademi-PT
(Depdiknas,
wajib belajar 9
tahun)
Pekerjaan
Kesibukan yang
dilakukan
terutama untuk
menunjang
kehidupannya
dan keluarganya
dalam bentuk
penghasilan
berupa uang
Angket
Kuesioner 1. Tidak
A5
Bekerja
2. Bekerja
Ordinal
Variabel
Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Operasional
Pengukuran
Status
Suatu kondisi
kesehatan
yang secara
kelainan /
langsung atau
penyakit
tidak langsung
yang
dapat
menyertai
mempengaruhi
kehamilan
kesehatan ibu
dan janin
Skala
2. Tidak
normal:
bila ada
kelainan /
penyakit
yang
menyertai
kehamilan
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan
rancangan penelitian dengan metode cross sectional (potong lintang), karena pada
penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu
(periode) yang sama. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
yang dapat
Z
2P 1 P Z1- P1 1 P1 P2 1 P2
1- 2
n=
2
P1 P2
Keterangan:
n
Z 1
sebesar 5%)
Z1
P1
P2
P1 P2
2
0.333 0.137
2
= 0.235
Maka:
Z
2P 1 P Z1- P1 1 P1 P2 1 P2
1- 2
n=
2
P1 P2
1.96
=
1.96
=
1.96
=
=
0.333 0.1372
0.1962
0.35955 0.84 0.340342
0.038416
1.17526477 0.4900462372
0.038416
2.77326075
= 72.19025276
0.038416
pengisian kuesioner, responden didampingi oleh peneliti, sehingga bila ada butir
pernyataan yang tidak jelas dapat ditanyakan langsung pada peneliti.
Sebelum kuesioner dikumpulkan, peneliti memeriksa kembali jawaban
untuk setiap pernyataan agar tidak ada yang ketinggalan dan sesuai dengan
petunjuk pengisian. Pengumpulan data pada penelitian ini untuk tingkat
kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zung Self-Rating
Anxiety Scale (ZSAS) dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar
pernyataan untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
Instrumen ini terdiri dari 20 butir pernyataan dengan karakteristik
kecemasan meliputi 5 sikap dan 15 gejala somatik, dan digolongkan ke dalam
empat tingkatan cemas yaitu tidak ada kecemasan, cemas ringan, cemas sedang,
dan cemas berat. Validitas instrumen ZSAS signikan berkorelasi dengan Taylor
Manifest Anxiety Scale (TMAS) yaitu 0,5 sedangkan untuk reliabilitas instrumen
ZSAS adalah 0,87 (Wicaksana, 1996).
Responden memilih satu dari lima pilihan jawaban yang ada pada
kuesioner dengan menggunakan Skala Likert, dimana digunakan skoring atau
nilai jawaban sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak Pernah
Re n tan g
BanyakKela s
Keterangan:
P
Rentang
Banyak kelas
Sehingga dari rumus diatas diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:
Nilai 20 40
Nilai 41 60
: cemas ringan
Nilai 61 80
: cemas sedang
Nilai 81 100
: cemas berat
G. Pengolahan Data
1. Editing
Pada tahap ini peneliti mengecek kembali data-data yang sudah ada, terutama
mengenai kelengkapan data yang dikumpulkan melalui kuesioner.
2. Coding
Suatu model untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama
penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis, biasanya
disebut dengan coding. Misalnya dilihat dari karakteristik pekerjaan ibu diberi
coding yaitu 1 = tidak bekerja dan 2 = bekerja.
3. Entry data
Pada tahap ini peneliti memasukkan data yang telah dikelompokkan ke dalam
master tabel atau data base komputer, kemudian dibuat distribusi frekuensi
sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.
4. Processing data
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, data sudah dikoding,
maka langkah selanjutnya adalah memproses data untuk dianalisis. Proses
pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuesioner ke
paket program komputer pengolahan data statistik.
5. Cleaning data
Tahap ini merupakan proses memeriksa kembali data-data yang telah
dimasukkan untuk melihat ada atau tidak adanya kesalahan terutama
kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Kesalahan mungkin terjadi pada saat
meng-entry data ke komputer. Apabila terjadi kesalahan, maka data tersebut
akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang
dilakukan.
H. Analisa Data
Menurut Arikunto (2002), analisa data merupakan pengolahan data
terhadap data yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus atau aturan
yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang dipergunakan
sehingga memperoleh suatu kesimpulan.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan secara deskriptif yang berfungsi untuk
meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Data ditampilkan
dengan tabel frekuensi mengenai kecemasan ibu dalam menghadapi
persalinan sebagai variabel dependen dan karakteristik ibu hamil trimester III
(umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kesehatan) sebagai variabel
independen.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dengan dependen, yaitu karakteristik ibu hamil trimester III yang
meliputi umur, graviditas, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kesehatan
dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009. Teknik analisa yang digunakan
adalah analisa Chi-Square dan Logistic Regression dengan menggunakan
= 5 %. Jika p value 0,05 berarti hasil perhitungan statistik menunjukkan
ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan jika
p value > 0,05 berarti hasil perhitungan statistik menunjukkan tidak ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Akhir tahun 2000 ditetapkan sebagai rumah sakit Perusahaan Jawatan (Perjan)
g. Akhir tahun 2005, rumah sakit Perjan menjadi UPT Departemen Kesehatan
dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka
tatanan organisasi dan kebijakan disesuaikan
h. 11 Agustus 2005, RSUP Fatmawati ditetapkan sebagai UPT Depkes dengan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU)
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1243/Menkes/SK/VIII/2005
a. Direktur Utama yaitu Dr. H.Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, K-GEH, M.KEs
b. Direktur Medik dan Keperawatan yaitu Dr. Tini Sekarwati, MM
c. Direktur Umum, Sumber Daya Manusia, dan Pendidikan yaitu Dr. Andi
Wahyuningsih Attas, Sp.An
d. Direktur Keuangan yaitu Drs. Amak Rochmad Masruchin, MPH
3. Visi dan Misi RSUP Fatmawati
a. Visi
Menjadi rumah sakit terkemuka yang memberikan pelayanan melampaui
harapan pelanggan
b. Misi:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan
dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
2) Memfasilitasi dan meningkatkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian
untuk pengembangan sumber daya manusia dan pelayanan
3) Menyelenggarakan administrasi penatakelolaan rumah sakit yang efisien,
efektif, dan akuntabel
4) Melaksanakan pengelolaan keuangan yang fleksibel berdasarkan prinsip
ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat
5) Mengutamakan keselamatan pasien dan lingkungan yang sehat
6) Meningkatkan semangat persatuan dan kesejahteraan sumber daya
manusia rumah sakit
4. Fasilitas Pelayanan
a. Rawat Darurat
b. Sumber Daya
Tabel 5.1
Distribusi Ketenagaan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
Fatmawati tahun 2009
Tenaga Medis
Jumlah
15
Dokter Umum
Bidan
5
22
Pekarya
1
2
B. Analisa Univariat
24
Kecemasan
Jumlah
Persentase
Tidak Cemas
75
47.5
Cemas Ringan
57
36.1
Cemas Sedang
25
15.8
Cemas Berat
0.6
Total
158
100
Dari tabel diperoleh hasil bahwa tingkat cemas tertinggi adalah cemas berat
sebanyak 0.6%. Kemudian tingkat kecemasan ibu hamil dikelompokkan menjadi
dua, yaitu kelompok tidak cemas sebanyak 47.5%, dan kelompok cemas (cemas
ringan, sedang, dan berat) 52.5% sesuai tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kecemasan Responden dalam Menghadapi Persalinan di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
dikategorikan
Kecemasan
Jumlah
Persentase
Tidak Cemas
75
47.5
Cemas
83
52.5
Total
158
100
2. Umur
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Umur Responden di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
RSUP Fatmawati tahun 2009
Umur
Jumlah
Persentase
< 20 tahun
0.6
20-35 tahun
133
84.2
> 35 tahun
24
15.2
Total
158
100
yaitu high risk (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 15.8% dan low risk (20-35
tahun) sebanyak 84.2% sesuai tabel 5.5 dibawah ini:
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Umur Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 dikategorikan
Umur
Jumlah
Persentase
High Risk
25
15.8
Low Risk
133
84.2
Total
158
100
3. Graviditas
Distribusi frekuensi graviditas ibu hamil trimester III di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 diperoleh hasil yang disajikan dalam
bentuk tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Graviditas Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Graviditas
Jumlah
Persentase
Primigravida
68
43
Multigravida
75
47.5
Grandemultigravida
15
9.5
Total
158
100
Dari tabel diperoleh hasil bahwa frekuensi kehamilan paling sedikit adalah 1
kali (primigravida) dan paling banyak 7 kali (grandemultigravida). Kemudian
frekuensi kehamilan ibu (graviditas) dikelompokkan menjadi dua, yaitu primigravida
(43%) dan multigravida (57%) berdasarkan tabel 5.7 berikut ini:
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Graviditas Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 dikategorikan
Graviditas
Jumlah
Persentase
Primigravida
68
43
Multigravida
90
57
Total
158
100
4. Tingkat Pendidikan
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
SD
2.5
SLTP
15
9.5
SMA
62
39.2
Akademi
39
24.7
Perguruan Tinggi
38
24.1
Total
158
100
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
Dasar
19
12
Menengah
62
39.2
Tinggi
77
48.7
Total
158
100
5. Pekerjaan
Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil trimester III di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 diperoleh hasil yang disajikan dalam
bentuk tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
93
58.9
Pegawai Negeri
29
18.4
Pegawai Swasta
27
17.1
Guru
3.2
Lain-lain
2.5
Total
158
100
Dari tabel diperoleh bahwa ibu hamil ternyata memiliki pekerjaan yang
beragam, yaitu pegawai negeri, pegawai swasta, guru, dan lain-lain (wiraswasta dan
pedagang). Kemudian pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi dua, yaitu ibu hamil
yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 58.9% dan ibu hamil yang bekerja sebanyak
41.1% sesuai dengan tabel 5.11 berikut ini:
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 dikategorikan
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
Tidak Bekerja
93
58.9
Bekerja
65
41.1
Total
158
100
6. Status Kesehatan
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi Status Kesehatan Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Status Kesehatan
Jumlah
Persentase
Normal
134
84.8
Letak Lintang
11
Letak Sungsang
3.2
Pre eklampsi
1.3
CPD
0.6
Plasenta Previa
1.3
Mioma
1.3
HIV
0.6
Total
158
100
Tabel 5.13
Distribusi Frekuensi Status Kesehatan Responden di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009 dikategorikan
Status Kesehatan
Jumlah
Persentase
Normal
134
84.8
Tidak Normal
24
15.2
Total
158
100
C. Analisa Bivariat
Berdasarkan kerangka konsep, analisa bivariat telah menguji hubungan satu per
satu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas adalah karakteristik
ibu hamil trimester III yang meliputi umur, graviditas, pendidikan, pekerjaan, dan status
kesehatan terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan. Uji bivariat ini
menggunakan uji Chi-Square dan Logistic Regression dengan menggunakan = 5 %.
Untuk melihat besarnya hubungan dilakukan analisis Odds Ratio (OR) dan besarnya nilai
p.
1. Hubungan Umur dengan Kecemasan
Tabel 5.14
Distribusi Kecemasan Berdasarkan Umur Responden di Poliklinik Kebidanan
dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Umur
Tidak Cemas
Cemas
OR
95 % CI
High Risk
11
44
14
56
0.847
Low Risk
64
48.1
69
51.9
Total
75
47.5
83
52.5
Nilai p
0.873
0.359-2.001
Tabel 5.15
Distribusi Kecemasan Berdasarkan Graviditas Responden di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Graviditas
Tidak Cemas
Cemas
OR
95 % CI
Primigravida
23
33.8
45
66.2
0.374
Multigravida
52
57.8
38
42.2
Total
75
47.5
83
52.5
Nilai p
0.005
0.194 - 0.718
antara ibu berpendidikan menengah (64.5%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu
berpendidikan dasar (47.4%) dan ibu berpendidikan tinggi (44.2%). Hasil uji ChiSquare diperoleh nilai p=0.05, dimana nilai p=0.05 yang dapat diartikan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
Analisis keeratan hubungan dua variabel didapatkan Odds Ratio bahwa ibu
berpendidikan menengah meningkat resiko ketidakcemasannya sebesar 2.020 kali
dibandingkan dengan ibu berpendidikan dasar. Ibu berpendidikan tinggi
mempunyai peluang 0.879 kali untuk menurun kecemasannya dibandingkan dengan
ibu berpendidikan dasar sesuai dengan tabel 5.16 di bawah ini:
Tabel 5.16
Distribusi Kecemasan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Tingkat
Tidak cemas
Cemas
OR
pendidikan
Nilai p
95 % CI
N
Exp(B)
Lower-upper
Dasar
10
52.6
47.4
Menengah
22
35.5
40
64.5
2.020
0.714 - 5.716
Tinggi
43
55.8
34
44.2
0.879
0.321 2.404
Total
75
47.5
83
52.5
0.05
Tabel 5.17
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Tidak Cemas
Cemas
OR
95 % CI
39
41.9
54
58.1
0.582
Nilai p
0.133
0.307-1.103
Bekerja
36
55.4
29
44.6
Total
75
47.5
83
52.5
Tabel 5.18
Distribusi Kecemasan Berdasarkan Status Kesehatan Responden di Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati tahun 2009
Status Kesehatan
Normal
Tidak Cemas
Cemas
OR
95 % CI
65
48.5
69
51.5
1.319
0.547 3.178
Tidak Normal
10
41.7
14
58.3
Total
75
47.5
83
52.5
Nilai p
0.692
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini meliputi:
1. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional, yang memiliki
kelemahan rawan terhadap bias, karena pada rancangan ini peneliti mengobservasi
variabel independen dan dependen secara bersamaan
sama).
2. Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari instrumen yang sudah
ada sebelumnya, dan pernyataan yang ada dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup, sehingga bisa jadi pernyataan dalam instrumen ini belum mewakili apa
yang dirasakan oleh responden. Namun peneliti sudah meminimalkan hal tersebut
dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
3. Saat dilakukan penelitian, ibu hamil sedang memeriksakan kehamilannya dan
pengisian kuesioner dilakukan di sela-sela panggilan pemeriksaan, sehingga ada
kemungkinan para ibu hamil tidak memiliki konsentrasi yang cukup dalam pengisian
kuesioner.
B. Analisa Univariat
1. Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan
Berdasarkan hasil penelitian pada 158 orang ibu hamil trimester III di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati didapatkan data bahwa
sebanyak 47.5% ibu hamil tidak mengalami cemas dan 52.5% ibu hamil mengalami
cemas (cemas ringan 36.1%, sedang 15.8%, dan berat 0.6%). Data tersebut
menunjukkan bahwa sebagian dari ibu hamil mengalami kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
Menurut Kushartanti, dkk. (2004), kegelisahan dan kecemasan selama
kehamilan merupakan kejadian yang tidak terelakkan, hampir selalu menyertai
kehamilan, dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap
perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Dengan makin tuanya
kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang
dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan
semakin intensif saat menjelang persalinan (Aprianawati, 2007).
2. Gambaran Kecemasan Berdasarkan Umur
Dari hasil penelitian, distribusi frekuensi umur ibu diperoleh data bahwa
umur ibu yang termasuk kelompok high risk (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak
15.8% dan low risk (20-35 tahun) sebanyak 84.2%. Hal ini berarti sebagian kecil ibu
hamil beresiko mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Tetapi disisi
lain menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil berada dalam umur yang baik
secara fisik maupun psikologis diharapkan telah siap dalam menghadapi persalinan
(umur 20-35 tahun).
Menurut Adjie dalam Tobing (2007), hamil pada umur kurang dari 20 tahun
merupakan umur yang dianggap terlalu muda untuk bersalin. Baik secara fisik
maupun psikologis, ibu hamil belum tentu siap menghadapinya sehingga gangguan
kesehatan selama kehamilan bisa dirasakan berat. Hal ini akan meningkatkan
kecemasan yang dialaminya.
Demikian juga yang terjadi pada ibu hamil dengan umur lebih dari
35
tahun, umur ini digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi dimana keadaan fisik
sudah tidak prima lagi seperti pada umur 20-35 tahun. Di kurun umur ini, angka
kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat, sehingga akan meningkatkan
kecemasan (Tobing, 2007).
3. Gambaran Kecemasan Berdasarkan Graviditas
C. Analisa Bivariat
1. Hubungan Umur dengan Kecemasan
Seorang ibu hamil diharapkan memiliki umur yang baik secara fisik
maupun psikologis telah siap dalam menghadapi persalinan sehingga tidak
mengalami kecemasan. Penelitian membuktikan bahwa persentase umur ibu
diketahui sebagian kecil ibu hamil tergolong high risk yaitu sebanyak 15.8%.
Proporsi ibu hamil yang mengalami kecemasan ternyata seimbang antara
ibu yang tergolong high risk (56%) dengan ibu yang tergolong low risk
(51.9%). Namun pada penelitian ini, tidak ada hubungan yang bermakna
antara umur ibu dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan bahwa umur tidak banyak
mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ternyata
hasil penelitian tidak semuanya sama dengan teori yang ada. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena distribusi sampel yang kurang merata
dimana jumlah ibu yang tergolong high risk lebih sedikit daripada ibu yang
tergolong low risk yaitu 15.8%, atau karena kurangnya informasi bagi ibu
hamil mengenai usia resiko tinggi untuk kehamilan dan persalinan.
2. Hubungan Graviditas dengan Kecemasan
Hasil penelitian menunjukkan persentase graviditas diketahui kurang dari
setengah responden yang diteliti merupakan primigravida (43%). Proporsi ibu hamil
yang mengalami kecemasan ternyata lebih tinggi dialami oleh primigravida
sebanyak 66.2% dibandingkan multigravida yang mengalami kecemasan sebanyak
42.2%.
Pada penelitian ini, ada hubungan yang bermakna antara graviditas dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan. Dimana nilai Odds Ratio 0.374 yang
berarti bahwa ibu multigravida menurunkan resiko terjadinya kecemasan sebesar
0.374 kali dibandingkan dengan primigravida.
berpendidikan dasar. Ibu berpendidikan tinggi mempunyai peluang 0.879 kali untuk
menurun kecemasannya dibandingkan dengan ibu berpendidikan dasar.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa pada ibu hamil yang berpendidikan
dasar dan menengah cenderung lebih banyak mengalami kecemasan daripada ibu
berpendidikan tinggi. Ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka mereka dapat berfikir secara rasional dan menahan emosi mereka
dengan baik sehingga kecemasan mereka dapat berkurang.
Ibu yang berpendidikan tinggi, cenderung lebih memperhatikan kesehatan
dirinya dan keluarganya (Depkes, 1999). Hal senada juga diungkapkan oleh
Purwatmoko (2001), dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
besar peluang untuk mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya
rendahnya pendidikan akan menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres
dan kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan orang
tersebut.
4. Hubungan Pekerjaan dengan Kecemasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pekerjaan ibu diketahui
lebih dari setengah responden yang diteliti merupakan ibu yang tidak bekerja (IRT)
sebanyak 58.9%. Sedangkan proporsi ibu hamil yang mengalami kecemasan antara
ibu hamil yang bekerja (44.6%) dengan ibu hamil yang tidak bekerja (58.1%) hampir
seimbang. Pada penelitian ini, tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan
ibu dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan bahwa pekerjaan tidak banyak
mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena ibu hamil yang bekerja maupun yang tidak bekerja sama-sama
mempunyai adaptasi yang baik terhadap perubahan yang terjadi selama kehamilan,
sehingga perubahan tersebut tidak terlalu mempengaruhi kondisi fisik maupun
psikologis ibu dalam menghadapi persalinan. Selain itu, kemungkinan didukung oleh
faktor sosial ekonomi keluarga yang cukup sehingga status kesehatan ibu terjamin.
Ibu hamil senantiasa memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan
persalinan di tenaga kesehatan, dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.
5. Hubungan Status Kesehatan dengan Kecemasan
Persentase status kesehatan diketahui lebih dari setengah responden yang
diteliti merupakan ibu dengan status kesehatan normal (84.8%). Dimana diketahui
bahwa proporsi status kesehatan ibu dengan kecemasan antara ibu yang status
kesehatannya tidak normal (58.3%) dengan ibu yang status kesehatannya normal
(51.5%) adalah seimbang. Namun pada penelitian ini, tidak ada hubungan yang
bermakna antara status kesehatan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi
persalinan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam penelitian ini, ibu hamil trimester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
RSUP Fatmawati yang menjadi sampel pada umumnya mengalami kecemasan dalam
menghadapi persalinan (52.5%) dan sisanya tidak mengalami kecemasan (47.5%).
2. Gambaran variabel menurut karakteristik ibu hamil trimester III yaitu:
a. Menurut umur, ibu yang tergolong high risk (<20 th dan >35 th) sebanyak 15.8%
dan low risk (20-35 tahun) sebanyak 84.2%
b. Menurut graviditas yaitu primigravida (43%) dan multigravida (57%)
c. Menurut tingkat pendidikan, ibu dengan pendidikan dasar (SD-SLTP) sebanyak
12%, pendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 39.2%, dan pendidikan
tinggi (Akademi-PT) sebanyak 48.7%
d. Menurut pekerjaan yaitu ibu hamil yang tidak bekerja (58.9%) dan ibu hamil
yang bekerja (41.1%)
e. Menurut status kesehatan yaitu status kesehatan normal (84.8%) dan status
kesehatan tidak normal (15.2%)
3. Hasil penelitian didapat bahwa dari lima variabel yang diteliti, tiga variabel ternyata
tidak dapat membuktikan adanya hubungan yaitu umur (p=0.873), pekerjaan
(p=0.133), dan status kesehatan (p=0.692) dengan kecemasan dalam menghadapi
persalinan. Sedangkan variabel yang lain, yaitu graviditas (p=0.005) dan tingkat
pendidikan (p=0.05) secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang
signifikan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.
B. Saran
1. Untuk Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati
Agar menyediakan jasa konsultasi yamg berguna bagi ibu hamil untuk dapat
terhindar dari kecemasan dalam menghadapi persalinan
2. Untuk Tenaga Kesehatan
a. Meningkatkan peran serta perawat/bidan dalam memberikan promosi
kesehatan kepada ibu hamil pada saat antenatal care tentang proses kehamilan
dan persalinan.
b. Menganjurkan pada ibu hamil khususnya primigravida dan ibu berpendidikan
rendah untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, sehingga ibu
hamil tersebut lebih mengetahui informasi mengenai kehamilan dan
kesehatannya.
c. Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya disarankan untuk meningkatkan
caring dan empati pada ibu hamil, terutama bagi primigravida dan ibu
DAFTAR PUSTAKA
Gorrie, T.M., McKinney, E.S., & Murray, S. Foundations of maternal newborn/ /nursing/. 2 nd
Ed. United States of America: W.B. Saunders Company, 1998.
Hamilton, Persis Mary. Dasar-dasar keperawatan maternitas Edisi 6. Alih bahasa Asih, Ni
Luh Gede Yasmin. Jakarta: EGC, 1995.
Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta:
Salemba Medika, 2008.
Kaplan, H.I and Saddock, B.J. Ilmu kedokteran jiwa darurat. Jakarta: Widya Medika, 1998.
Kartono, K. Psikologi Wanita: Mengenal wanita sebagai ibu dan nenek. Bandung: Mandar
Maju, 1992.
Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan keluarga berencana
untuk pendidikan Bidan. Jakarta: EGC, 1998.
Maramis, Willy F. Catatan ilmu Kedokteran jiwa Cetakan 9. Surabaya: Airlangga University
Press, 2005.
Nursalam. Konsep dan penerapan metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika, 2008.
Simkin, Penny. Panduan lengkap kehamilan, Melahirkan, dan Bayi Edisi Revisi. Jakarta:
Arcan, 2007.
Stuart, G.W and Sundeen, S.J; alih bahasa Ramona,dkk. Buku saku keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta: EGC, 1998.
Sulaiman, Sastra Winata. Obstetri fisiologi. Bandung: Universitas Padjajaran, 1983.
Tobing, Nia L., Hamil di usia 20, 30, atau 40 an. Diunduh dari:
http://ww3.yuwie.com/blog/?id=67503 (diakses 10 Juni 2009), 2007.
Wiknjosastro, H. Ilmu kebidanan Edisi 3 Cetakan 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 1992.
Yuliana, Stefania Wednesdya. Gambaran tingkat kecemasan ibu Hamil trimester III di UPT
Ibrahim Adjie Kota Bandung (Skripsi). Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran, 2008.
Zung, W.W.K. Rating Anxiety for anxiety disorder physychosomatic. USA: Mosby Company,
1997.