Você está na página 1de 15

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS (TB)

DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO


PURWOKERTO

DISUSUN OLEH
WAHYU ROMADHONI., S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014/2015

A. PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan
oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam, yang
ditularkan melalui udara (airbone). Menurut (Imran Somantri, 2007)
tuberkulosis paru paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang
parenkim paru paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen,
ginjal, tulang, dan nodus linfe (Niluh Gede Yasmin Asih, 2003).
Tuberkulosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas
bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium
tuberkulosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah
(droplet), dari satu individu ke individu lainnya dan membentuk kolonisasi
di bronkiolus atau alveolus, kuman juga dapat masuk ketubuh melalui
saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi, atau
kadang-kadang melaui lesi kulit (Elizabeth J Corwin, 2009).
Tuberkulosis adalah infeksi granulomatosa kronik yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberkulosis (tipe manusia), suatu basil tahan asam
(BTA). Jenis lainnya meliputi M. Bovis (sapi) dan mikobakterium altipis
misalnya M. Avium intracellulare dan M. Kansasii (Chris Brooker, 2009).

B. KLASIFIKASI
a. Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu :

Tuberkulosis Paru BTA positif.

Tuberkulosis Paru BTA negative

b. Berdasarkan terapi WHO membagi tuberculosis menjadi 4 kategori :

Kategori I: ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan


kasus baru dengan batuk TB berat.

Kategori II: ditujukan terhadap kasus kamb uh dan kasus gagal


dengan sputum BTA positf.

Kategori III: ditujukan terhadap kasus BTA negatif dengan kelainan


paru yang tidak luas dan kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut
dalam kategori I.

Kategori IV: ditujukan terhadap TB kronik

B. ETIOLOGI
Mycobacterium tuberkulosis merupakan jenis kuman berbentuk
batang berukuran panjang 1 4 mm dengan tebal 0,3 0,6 mm. Sebagian
besar komponen M. Tuberkulosis adalah berupa lemak / lipid sehingga
kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia
dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai
daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, M. Tuberkulosis senang
tinggal di daerah apeks paru paru yang kandungan oksigennya tinggi.
Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberkulosis
C. MANIFESTASI KLINIK
Pada

banyak

individu

yang

terinfeksi

tuberkulosis

adalah

asimtomatis. Pada individu lainnya, gejala berkembang secara bertahap


sehingga gejala tersebut tidak dikenali sampai penyakit telah masuk tahap
lanjut. Bagaimanapun gejala dapat timbul pada individu yang mengalami
imunosupresif dalam beberapa minggu setelah terpajan oleh basil.
Menurut Jhon Crofton (2002) gejala klinis yang timbul pada pasien
Tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah :
1. Batuk lebih dari 3 minggu
Batuk adalah reflek paru untuk mengeluarkan sekret dan hasil
proses destruksi paru. Mengingat Tuberculosis Paru adalah penyakit
menahun, keluhan ini dirasakan dengan kecenderungan progresif
walau agak lambat. Batuk pada Tuberculosis paru dapat kering pada
permulaan penyakit, karena sekret masih sedikit, tapi kemudian
menjadi produktif.
2. Dahak (sputum)
Dahak awalnya bersifat mukoid dan keluar dalam jumlah
sedikit, kemudian berubah menjadi mukopurulen atau kuning,

sampai purulen (kuning hijau) dan menjadi kental bila sudah terjadi
pengejuan.
3. Batuk Darah
Batuk darah yang terdapat dalam sputum dapat berupa titik
darah sampai berupa sejumlah besar darah yang keluar pada waktu
batuk. Penyebabnya adalah akibat peradangan pada pembuluh darah
paru dan bronchus sehingga pecahnya pembuluh darah.
4. Wheezing
Wheezing terjadi karena penyempitan lumen bronkus yang
disebabkan oleh sekret, peradangan jaringan granulasi dan ulserasi.
5. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan merupakan manisfestasi toksemia yang
timbul belakangan dan lebih sering dikeluhkan bila proses progresif
6. Berkeringat Banyak Terutama Malam Hari
Keringat malam bukanlah gejala yang patogenesis untuk
penyakit Tuberculosis paru. Keringat malam umumnya baru timbul
bila proses telah lanjut

D. PATOFISIOLOGI
Individu rentan yang menghirup basil tuberkulosis dan menjadi
terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan napas ke alveoli, tempat
dimana mereka terkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri. Basil juga
dipindahkan melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagaian tubuh
lainnya (ginjal, tulang, korteks serebri), dan area paru paru lainnya
(lobus atas).
Sistem imun tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.
Fagosit (neutrofil dan makrofag) menelan banyak bakteri, limposit spesifik
tuborkulosis melisis (menghancurkan) basil dan jaringan normal. Reaksi
jaringan ini

mengakibatkan penumpukan

eksudat

dalam alveoli,

menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya terjadi dua sampai


sepuluh minggu setelah pemajanan.

Masa jaringan baru, yang disebut granulomas, yang merupakan


gumpalan basil yang masih hidup dan yang sudah mati di kelilingi oleh
makrofag yang membentuk dinding protektif granulomas diubah menjadi
masa jaringan fibrosa. Bagian sentral dari masa fibrosa ini di sebut
tuberkel ghon. Bahan (bakteri dan makropag) menjadi nekrotik,
membentuk masa seperti keju. Masa ini dapat mengalami kalsifikasi,
membentuk

sekar

kolagenosa.

Bakteri

menjadi

dorman

tanpa

perkembangan penyakit aktif.


Setelah pemajanan dan infeksi awal, individu dapat mengalami
penyakit aktif karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon
sistem imun. Penyakit aktif dapat juga terjadi dengan infeksi ulang dan
aktivasi bakteri dorman. Bakteri kemudian menjadi tersebar diudara,
mengakibatkan penyebaran penyakit lebih jauh tuberkel yang memecah,
membentuk jaringan parut. Paru paru yang terinfeksi lebih membengkak
mengakibatkan terjadinya bronkopneumonia lebih lanjut.
Kecuali proses tersebut dapat dihentikan, penyebarannya dengan
lambat mengarah kebawah ke hilum paru-paru dan kemudian meluas ke
lobus yang berdekatan. Proses mungkin berkepanjangan dan ditandai oleh
remisi lama ketika penyakit dihentikan, hanya supaya diikuti dengan
periode aktivitas yang diperbaharui. Hanya sekitar 10 % individu yang
awalnya terinfeksi mengalami penyakit aktif.

E. PATHWAYS
individu terinfeksi TBC
ingesti makanan tercemar
INTOLERANSI AKTIFITAS

Droplet

lesi kulit

basil TBC Masuk saluran pernafasan


menembus mekanisme
pernafasan

Keletihan
fatigue

berkolonisasi di saluran
nafas bawah

masuk ke SSP
peningkatan
Triptofan

KETIDAKEFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS

mengaktifasi respon imun


memicu pemb.
serotonin

Inflamasi

peningkatan secret di sal.pernafasan

Tuberkel

Fibrosis

Mengalami kalsifikasi
Eksudasi

timbul jar.parut
alveolus tdk. Kembali saat ekspirasi

Nekrosis/perkejuan

gas tdk dapat berdifusi dg baik

Kapitasi primer

GG. PERTUKARAN GAS

Infeksi primer
Sembuh total

sembuh dengan
kompleks ghon

komplikasi menyebar
keseluruh tubuh

pemberian OAT
jangka waktu lama

kuman dormant
putus obat
infeksi post primer

muncul kembali ketika


kondidi tubuh menurun

diresobsi kembali/
sembuh

Resiko MDR
sarang meluas
sembuh dg jaringan
fibrosa

membentuk jaringn keju


kavitas meluas
membentuk sarang

bersih dan sembuh


memadat dan membungkus
diri tuberkuloma

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan Laboratorium

Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada


tahap aktif penyakit

Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk


usapan cairan darah) : Positif untuk basil asam-cepat.

Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area


indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi
intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya
antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif.
Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berani
bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan
oleh mikobakterium yang berbeda.

Histologi atau kultur jaringan (termasuk pembersihan gaster; urine


dan

cairan

serebrospinal,

biopsi

kulit):

Positif

untuk

Mycobacterium tuberculosis.

Biopsi jarum pada jaringan paru: Positif untuk granuloma TB;


adanya sel raksasa menunjukkan nekrosis.

Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya


infeksi; contoh hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya
retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis luas.

Pemeriksaan fungsi paru : Penurunan kapasitas vital, peningkatan


rasio udara residu dan kapasitas paru total, dan penurunan saturasi
oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan
jaringan paru dan penyakit pleural (Tuberkulosis paru kronis luas).

b. Pemeriksaan Radiologis
Foto thorak: Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru
atas, simpanan kalsium lesi sembuh primer, atau effusi cairan.
Perubahan menunjukkan lebih luas TB dapat termasuk rongga, area
fibrosa.

G. KOMPLIKASI

Pembesaran kelenjar sevikalis yang superficial

Pleuritis tuberkulosa

Efusi pleura

Tuberkulosa milier

Meningitis tuberkulosa

H. PENATALAKSANAAN
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu : Fase Intensif
(2-3 bulan) dan Fase Lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan
terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang
digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH,
Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan
adalah Kanamisin, Kulnolon, Makvolide, dan Amoksilin ditambah dengan
asam klavulanat, derivat rifampisin / INH
Prinsip pengobatan TBC adalah harus kombinasi, tidak boleh
terputus-putus dan jangka waktu yang lama. Di samping itu maka
perkembangan ekonomi tersebut dikenal 2 (dua) macam alternatif
pengobatan.

Paduan obat jangka panjang dengan lama pengobatan 18 24 bulan,


obat relatif murah.

Pengobatan intensif : setiap hari 1 3 bulan INH +, Rifampicin +


Streptomicyn dan diteruskan dengan.

Pengobatan intermitten dua kali seminggu sampai satu tahun : INH +


Rifampicin atau Ethambutol.

Paduan obat jangka pendek dengan lama pengobatan 6 9 bulan obat


relatif murah.

Pengobtan intensif: tiap hari selama 1 2 bulan INH + Rifampicin +


Streptomicyn atau Pirazinamid, dan diteruskan dengan

Pengobatan intermitten 2 3 kali seminggu selama 4 7 bulan : INH


+ Rifampicin atau Ethambutol atau Streptomycin

I.

FOKUS PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Nama, umur, kuman TBC menyerang semua umur, jenis kelamin,
tempat tinggal (alamat), pekerjaan, pendidikan dan status ekonomi
menengah kebawah dan satitasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan
padatnya penduduk dan pernah punya riwayat kontak dengan penderita TB
patu yang lain.
b. Riwayat penyakit sekarang
Meliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan penyakit
yang di rasakan saat ini. Dengan adanya sesak napas, batuk, nyeri dada,
keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu badan meningkat
mendorong penderita untuk mencari pengonbatan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keadaan atau penyakit penyakit yang pernah diderita oleh
penderita yang mungkin sehubungan dengan tuberkulosis paru antara lain
ISPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang kembali aktif.
d. Riwayat penyakit keluarga
Mencari diantara anggota keluarga pada tuberkulosis paru yang
menderita penyakit tersebut sehingga sehingga diteruskan penularannya.
e. Riwayat psikososial
Pada penderita yang status ekonominya menengah ke bawah dan
sanitasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan padatnya penduduk dan
pernah punya riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis paru yang lain
f. Pola fungsi kesehatan

Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat


Pada klien dengan TB paru biasanya tinggal didaerah yang
berdesak desakan, kurang cahaya matahari, kurang ventilasi udara
dan tinggal dirumah yang sumpek.

Pola nutrisi dan metabolik


Pada klien dengan TB paru biasanya mengeluh anoreksia, nafsu
makan menurun.

Pola eliminasi
Klien TB paru tidak mengalami perubahan atau kesulitan dalam

miksi maupun defekasi

Pola aktivitas dan latihan


Dengan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu

aktivitas

Pola tidur dan istirahat


Dengan adanya sesak napas dan nyeri dada pada penderita TB paru
mengakibatkan terganggunya kenyamanan tidur dan istirahat.

Pola hubungan dan peran


Klien dengan TB paru akan mengalami perasaan asolasi karena

penyakit menular.

Pola sensori dan kognitif


Daya panca indera (penciuman, perabaan, rasa, penglihatan, dan
pendengaran) tidak ada gangguan.

Pola persepsi dan konsep diri


Karena nyeri dan sesak napas biasanya akan meningkatkan emosi
dan rasa kawatir klien tentang penyakitnya.

Pola reproduksi dan seksual


Pada penderita TB paru pada pola reproduksi dan seksual akan
berubah karena kelemahan dan nyeri dada.

Pola penanggulangan stress


Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan
mengakibatkan stress pada penderita yang bisa mengkibatkan
penolakan terhadap pengobatan.

Pola tata nilai dan kepercayaan


Karena sesak napas, nyeri dada dan batuk menyebabkan
terganggunya aktifitas ibadah klien.

g. Pemeriksaan fisik
1. Berdasarkan sistem sistem tubuh

Sistem integumen : Pada kulit terjadi sianosis, dingin dan lembab,


tugor kulit menurun

Sistem pernapasan : Pada sistem pernapasan pada saat pemeriksaan


fisik dijumpai
-

inspeksi : adanya tanda tanda penarikan paru, diafragma,


pergerakan napas yang tertinggal, suara napas melemah.

Palpasi : Fremitus suara meningkat.

Perkusi

Auskultasi : Suara napas brokial dengan atau tanpa ronki

: Suara ketok redup.

basah, kasar dan yang nyaring.

Sistem pengindraan : Pada klien TB paru untuk pengindraan tidak


ada kelainan

Sistem kordiovaskuler : Adanya takipnea, takikardia, sianosis,


bunyi P2 syang mengeras

Sistem gastrointestinal : Adanya nafsu makan menurun, anoreksia,


berat badan turun.

Sistem muskuloskeletal : Adanya keterbatasan aktivitas akibat


kelemahan, kurang tidur dan keadaan sehari hari yang kurang
meyenangkan.

Sistem neurologis : Kesadaran penderita yaitu komposments


dengan GCS : 456

Sistem genetalia : Biasanya klien tidak mengalami kelainan pada


genitalia

J.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
kental
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran
alveoler-kapiler
3. Hipertemia berhubungan dengan proses inflamasi

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan

K. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Intoleransi Aktivitas b.d keletihan
Tujuan : Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Kriteria Hasil : klien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri
Intervensi :
a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh
umum
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan
/kondisi klien
e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
kental
Tujuan : klien dapat mempertahankan jalan nafas yang paten
Kriteria hasil : Respiratori status : Ventilation

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak


ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,


irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)

Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat


menghambat jalan nafas

Intervensi : Airway suction

Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.

Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.

Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi


suksion nasotrakeal

Monitor status oksigen pasien

Airway Management

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Monitor respirasi dan status O2

3. Gangguan Pertukaran gas


Tujuan : tidak terjadi gangguan pertukaran gas
Kriteria hasil : Respiratory Status: Gas exchange
Kriteria Hasil :

Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang


adekuat

Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda


distress pernafasan

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,


tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

Tanda tanda vital dalam rentang normal

Intervensi : Respiratory Monitoring

Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot


tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostals

Monitor suara nafas, seperti dengkur

Monitor

pola

nafas

bradipena,

hiperventilasi, cheyne stokes, biot

takipenia,

kussmaul,

Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)

Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya


ventilasi dan suara tambahan

auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

DAFTAR PUSTAKA
Asih, Niluh Gede Yasmin. 2003. Keperawatan Medikal Bedah : Klien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : EGC

Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah : Buku Saku dari


Brunner dan Suddart. Jakarta : EGC

Brooker Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC

Brunner & Suddarth, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8,
Volume 1 & 2. Jakarta : Penerbit buku kedokteran : EGC.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta: EGC

Crofton, John. 2002. Pedoman penanggulangan Tuberkulosis, Widya Medika :


Jakarta.

Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 1. Jakarta:
FKUI.
Price, S., & Wilson. 2003. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses Penyakit,
Edisi.2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Você também pode gostar

  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento30 páginas
    LP TB Paru
    Uswatun Hasanah
    75% (12)
  • LAPORAN TBC
    LAPORAN TBC
    Documento14 páginas
    LAPORAN TBC
    Sony Mc Cartney
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan TB Paru
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    Aris Gita
    Ainda não há avaliações
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento12 páginas
    LP TB Paru
    Nurul Anggraini Pakaya
    100% (1)
  • LAPORAN PENDAHULUAN TBC
    LAPORAN PENDAHULUAN TBC
    Documento15 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN TBC
    suryantini
    Ainda não há avaliações
  • LP TBC
    LP TBC
    Documento26 páginas
    LP TBC
    Lutfi Novida
    100% (1)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento22 páginas
    LP TB Paru
    Karina Denggani Cibro
    Ainda não há avaliações
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento15 páginas
    LP TB Paru
    Nova Novitarini
    100% (1)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento27 páginas
    LP TB Paru
    eka yani
    Ainda não há avaliações
  • TBC Paru
    TBC Paru
    Documento35 páginas
    TBC Paru
    Bagas Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • LP TBC
    LP TBC
    Documento9 páginas
    LP TBC
    Janges Bramantyo
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan TBC
    Laporan Pendahuluan TBC
    Documento25 páginas
    Laporan Pendahuluan TBC
    HardyanAlRita
    100% (1)
  • TB Paru di Rumah Sakit Dr. Soebandi
    TB Paru di Rumah Sakit Dr. Soebandi
    Documento24 páginas
    TB Paru di Rumah Sakit Dr. Soebandi
    Nita Ratna Dewi
    50% (2)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento31 páginas
    LP TB Paru
    Siti Ariatus Ayina
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan TB Paru
    Asuhan Keperawatan TB Paru
    Documento25 páginas
    Asuhan Keperawatan TB Paru
    Fine Claudia Potalangi
    100% (2)
  • LP TB Paru KMB-H2
    LP TB Paru KMB-H2
    Documento23 páginas
    LP TB Paru KMB-H2
    Sulaeman
    Ainda não há avaliações
  • LP TB
    LP TB
    Documento31 páginas
    LP TB
    Ayu Rahmatia
    Ainda não há avaliações
  • TB Paru
    TB Paru
    Documento28 páginas
    TB Paru
    yolanda zulfendry
    Ainda não há avaliações
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento6 páginas
    LP TB Paru
    Endah Rizal
    Ainda não há avaliações
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento22 páginas
    LP TB Paru
    Lisa
    Ainda não há avaliações
  • Pneumonia CAP
    Pneumonia CAP
    Documento32 páginas
    Pneumonia CAP
    imam Muh. Fatah
    Ainda não há avaliações
  • TBPARU
    TBPARU
    Documento29 páginas
    TBPARU
    Irmania Yunita
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN TBC
    LAPORAN TBC
    Documento22 páginas
    LAPORAN TBC
    Iin Magfirah
    100% (1)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento15 páginas
    LP TB Paru
    Vidya
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan TB Paru Fix
    Laporan Pendahuluan TB Paru Fix
    Documento16 páginas
    Laporan Pendahuluan TB Paru Fix
    Aap AS
    100% (2)
  • TB PARU
    TB PARU
    Documento13 páginas
    TB PARU
    Putra Arudam
    0% (2)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento11 páginas
    LP TB Paru
    Anonymous wbLtkf
    Ainda não há avaliações
  • Asuhan Typhoid
    Asuhan Typhoid
    Documento23 páginas
    Asuhan Typhoid
    Rosita Apriani
    Ainda não há avaliações
  • KONSEP DASAR BPH
    KONSEP DASAR BPH
    Documento16 páginas
    KONSEP DASAR BPH
    Pangestu Chaesar S
    Ainda não há avaliações
  • LP Bronkopneumonia Baru
    LP Bronkopneumonia Baru
    Documento13 páginas
    LP Bronkopneumonia Baru
    Spo intubasi
    Ainda não há avaliações
  • TB Paru
    TB Paru
    Documento13 páginas
    TB Paru
    Rafik Noor Zul
    100% (1)
  • Pathway TB
    Pathway TB
    Documento32 páginas
    Pathway TB
    Mikyu
    Ainda não há avaliações
  • TB Paru Laporan Pendahuluan
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    Documento18 páginas
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    kadek sulastri
    Ainda não há avaliações
  • LP TBC
    LP TBC
    Documento31 páginas
    LP TBC
    atun
    Ainda não há avaliações
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Documento41 páginas
    LP TB Paru
    Sicha
    50% (6)
  • ASKEP Bronkitis
    ASKEP Bronkitis
    Documento24 páginas
    ASKEP Bronkitis
    Brandy Gates
    Ainda não há avaliações
  • LP TB
    LP TB
    Documento34 páginas
    LP TB
    Rita Tha Aja
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU Benar
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU Benar
    Documento19 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU Benar
    Kusma Dewi
    100% (1)
  • TBC Paru Pada Anak
    TBC Paru Pada Anak
    Documento37 páginas
    TBC Paru Pada Anak
    Anna Cetiya Clalu
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan TB Paru
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    Documento18 páginas
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    Sri Handayani
    Ainda não há avaliações
  • Askep TB Paru
    Askep TB Paru
    Documento20 páginas
    Askep TB Paru
    Elda
    Ainda não há avaliações
  • TB Paru Laporan Pendahuluan
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    Documento11 páginas
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    Gita Febrianti
    100% (2)
  • Laporan Pendahuluan TB Paru
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    Documento19 páginas
    Laporan Pendahuluan TB Paru
    dimasgloyor
    67% (3)
  • Askep Bronkopneumonia
    Askep Bronkopneumonia
    Documento18 páginas
    Askep Bronkopneumonia
    Lia Arifiani
    Ainda não há avaliações
  • Bronkitis Anak
    Bronkitis Anak
    Documento4 páginas
    Bronkitis Anak
    Fajar Fajar
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN TB PARU
    LAPORAN TB PARU
    Documento19 páginas
    LAPORAN TB PARU
    son hyejoo
    Ainda não há avaliações
  • TBC Paru
    TBC Paru
    Documento13 páginas
    TBC Paru
    Waiian Siicintabalidamai
    100% (1)
  • LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU
    LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU
    Documento14 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU
    Rica Novianita
    Ainda não há avaliações
  • Cara Mengatasi TBC
    Cara Mengatasi TBC
    Documento37 páginas
    Cara Mengatasi TBC
    Rafa Abar
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Documento15 páginas
    Laporan Pendahuluan Asma
    ZaifullahIpung
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Fisiologi Paru
    Anatomi Fisiologi Paru
    Documento25 páginas
    Anatomi Fisiologi Paru
    Sri Linda
    Ainda não há avaliações
  • TB_PARU_ANAK
    TB_PARU_ANAK
    Documento14 páginas
    TB_PARU_ANAK
    Sudar S
    67% (3)
  • SEPSIS DAN KOMPLIKASINYA
    SEPSIS DAN KOMPLIKASINYA
    Documento25 páginas
    SEPSIS DAN KOMPLIKASINYA
    Silvina Esa Putri
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Tuberculosis
    Laporan Pendahuluan Tuberculosis
    Documento25 páginas
    Laporan Pendahuluan Tuberculosis
    Umi Kulsum
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
    Documento56 páginas
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru
    Nita Ratna Dewi
    100% (1)
  • Askep TBC
    Askep TBC
    Documento39 páginas
    Askep TBC
    Anie Nie
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan TONSILITIS
    Laporan Pendahuluan TONSILITIS
    Documento18 páginas
    Laporan Pendahuluan TONSILITIS
    Muhammad Riovanza
    Ainda não há avaliações
  • TB Paru
    TB Paru
    Documento20 páginas
    TB Paru
    RofiqzHasyim
    Ainda não há avaliações
  • 39.LP TB Paru
    39.LP TB Paru
    Documento12 páginas
    39.LP TB Paru
    Seksi SDK DKK Blora
    Ainda não há avaliações
  • Askep TBC
    Askep TBC
    Documento28 páginas
    Askep TBC
    Amelia Kusuma Purnamasari
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • LP Hemoroid
    LP Hemoroid
    Documento14 páginas
    LP Hemoroid
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • LP STT Fix
    LP STT Fix
    Documento6 páginas
    LP STT Fix
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Bahrian
    Bahrian
    Documento6 páginas
    Bahrian
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Kasus 1
    Kasus 1
    Documento4 páginas
    Kasus 1
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • LP STT Fix
    LP STT Fix
    Documento6 páginas
    LP STT Fix
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur Fix
    LP Fraktur Fix
    Documento14 páginas
    LP Fraktur Fix
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Leaftlet Ppok
    Leaftlet Ppok
    Documento2 páginas
    Leaftlet Ppok
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Bab 0 - Cover Proposal Ikterus
    Bab 0 - Cover Proposal Ikterus
    Documento1 página
    Bab 0 - Cover Proposal Ikterus
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • BBLR PDF
    BBLR PDF
    Documento34 páginas
    BBLR PDF
    merindqueen
    50% (2)
  • Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Documento8 páginas
    Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Trauma Kepala dan Pengelolaannya
    Trauma Kepala dan Pengelolaannya
    Documento3 páginas
    Trauma Kepala dan Pengelolaannya
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Baso Bakar Brosur
    Baso Bakar Brosur
    Documento2 páginas
    Baso Bakar Brosur
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Documento8 páginas
    Penyakit Paru Obstuktif Kronik
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • ANALISIS JURNAL Kelompok
    ANALISIS JURNAL Kelompok
    Documento5 páginas
    ANALISIS JURNAL Kelompok
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Definisi
    Definisi
    Documento10 páginas
    Definisi
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Sap Ruang Melati
    Sap Ruang Melati
    Documento20 páginas
    Sap Ruang Melati
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Bab Cover Proposal
    Bab Cover Proposal
    Documento1 página
    Bab Cover Proposal
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Documento5 páginas
    Analisa Data
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Kesehatan Ibu Nifas dan Menyusui
    Kesehatan Ibu Nifas dan Menyusui
    Documento1 página
    Kesehatan Ibu Nifas dan Menyusui
    Wahyu Romadhoni
    100% (3)
  • Guide Imageri Dan Music
    Guide Imageri Dan Music
    Documento12 páginas
    Guide Imageri Dan Music
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Format Pengkajian Anak
    Format Pengkajian Anak
    Documento12 páginas
    Format Pengkajian Anak
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • ANALISIS JURNAL Kelompok
    ANALISIS JURNAL Kelompok
    Documento4 páginas
    ANALISIS JURNAL Kelompok
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Documento1 página
    Laporan Pendahuluan
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Askep Post SC Wahyu Ujian
    Askep Post SC Wahyu Ujian
    Documento6 páginas
    Askep Post SC Wahyu Ujian
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • ANALISIS JURNAL Infertil
    ANALISIS JURNAL Infertil
    Documento4 páginas
    ANALISIS JURNAL Infertil
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Kontrak Pembelajaran Anak Aster New
    Kontrak Pembelajaran Anak Aster New
    Documento3 páginas
    Kontrak Pembelajaran Anak Aster New
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Documento5 páginas
    Analisa Data
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Documento5 páginas
    Analisa Data
    Wahyu Romadhoni
    Ainda não há avaliações