Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISA KASUS
(NON HEMORAGIC STROKE)
1. Identitas Klien
Nama
: Ny. DT
Pekerjaan
: IRT
Umur
: 75 tahun
No. RM
: 183205
Alamat
: Makassar
Tgl Masuk
: 17 November 2009
JK
: Perempuan
NPT
Oksigen
Suction
Infus
BEbat Tekan
NGT
Bidai
ETT
Penjahitan
OPT
Obat-obatam
3. Triage
a. Keluhan Utama :
Kesadaran menurun
b. Riwayat Keluhan Utama
Klien mengalami penurunan kesadaran dua hari yang lalu. Awalnya klien masuk rumah
sakit dengan keluhan Nyeri kepala sejak sehari sebelum masuk rumah sakit, pusing, klien
mengalami mual dan muntah. Keadaan klien sekarang lemah, terpasang NGT dengan
intake makanan melalui sonde. Klien terdengar mengorok (bunyi napas stridor), secret (+),
keluarga klien mengatakan klien tidak sadar & sering keluar lendir dari mulut klien, dan
seluruh aktivitas dibantu oleh keluarga. Riwayat HT
c. TTV
Kesadaran : menurun
BP :
100/80
d. Berat badan : 55 kg
N : 68 x/m
S: 36,2c
a. Inspeksi :
Bentuk Kepala klien mesocephal, simetris kiri dan kanan, dengan warna rambut putih
kehitaman(beruban), distribusi rambut merata pada seluruh kepala rambut, rambut
tidakmudah dicabut.
b.Palpasi :
Tidak terdapat massa, nyeri tekan (-)
2. Mata
a. Inspeksi :
Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus, ukuran pupil 2,5 mm, isokor.
3. Hidung
a. Inspeksi :
Bentuk simetris, secret (+), deviasi septum (-)
b. Palpasi :
Sinus tidak ada keluhan, Nyeri tekan/bengkak (-),
10. Ekstremitas :
Keadaan ekstremitas simetris kiri dan kanan, ROM terbatas, Edema -, Akral dingin
Kekuatan Otot : atas 2/2, bawah 2/2, Nadi perifer: lemah dan lambat, Capilarry refill
time > 2 detik, keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak mampu menggerakkan
anggota tubuhnya.
6. Pemeriksaan penunjang : (pemeriksaan Laboratorium, rontgen, CT Scan, dll)
Hasil laboratorium:
Ureum
39
mg/dl
10-50
Kreatinin
0,98
mg/dl
L:0,7-1,3 / P:0,6-1,1
SGOT
48
u/L
L: <37 / P: <31
SGPT
46
u/L
L: <42 / P: <32
Na
132,30 mmol/L
136-145
3,68
mmol/L
3,5-5,1
Cl
101,20 mmol/L
98-106
GDS
130,00 mmol/L
<140
RBC
3,74L 106/m 3
4,70-6,10
HGB
10,8 L g/dl
12,0-16,0
HCT
32,5L %
42,0-52,0
MCV
87
um3
79-99
MCH
28,9
pg
27,0-31,0
MCHC
33,3
g/dl
33,0-37,0
RDW
13,4
10,0-20,0
PLT
436
103/m 3
150-450
MPV
8,1
um 3
6,0-12,0
PCT
0,351 %
0,200-1,00
PDW
13,0
8,0-20,0
LED
115-130
%
m/jam
7. Terapi Medikasi
Cernevit 1 fl/hari
Ranitidine 1 ampul/8 jam
OBH
3 x II-c
Serolin
2x1
Fregon
2x1
Valsartan
1x1
Aspilet
1x1
Adizide
1x1
Lovatrol
0-0-1
Reotal
2x1
Vaclo
1x1
O2
3 liter/m
RL
Diet sonde
6x200cc/hari
8. Diagnose Keperawatan
1. Bersihan Jalan napas tidak Efektif b/d peningkatan produksi secret, penurunan kesadaran
DS: - Keluarga klien mengatakan sering keluar lender dari mulut klien
DO: - Terdapat sekret di saluran napas, cair dan banyak
- Suara terdengar mengorok
- GCS E 3 M 5 V 2 = 10
2. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d gangguan aliran darah serebral
DS: - Keluarga klien mengatakan klien tidak sadar
-
Akral dingin
kesadaran
GCS E 3 M 5 V 2 = 10
kesadaran, GCS E 3 M 5 V 2 = 10
Hb 10,8 g/dl
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya
DO:
- Klien nampak terbaring lemah
- Klien nampak dibantu oleh keluarga dalam memenuhi kebutuhannya
5. Kerusakan komunikasi verbal b/d kerusakan sirkulasi serebral, kerusakan neuromuskuler
DS:
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak dapat berbicara namun dapat mengerti
apa yang disampaikan.
DO:
- Klien tidak mampu berkomunikasi
- GCS 10 (E3M5V2)
Rasional
krekels,ronkhi,dan
mengi
krekels, ronkhi
respon
terhadap
pengumpulan
kepala
dimiringkan
agar
dan
memperbaiki
5. Membersihkan
jalan
napas
karena
kelemahan/
penurunan energy
6. Penatalaksanaan pemberian obat;
ekspektoran OBH 3x2
secara
Evaluasi:
S: O: - RR: 22x/m
- PaO2 99%
- Bunyi napas masih terdengar ngorok, pengeluaran lendir banyak
- GCS 10 (E3 M5 V2)
A: - masalah bersihan jalan napas belum teratasi
P: - lanjutkan intervensi
1. Mengauskultasi bunyi napas. Catat adanya bunyi napas, mis mengi, krekels, ronkhi
2. Mengkaji/pantau frekuensi/kedalaman pernapasan
3. Memberi posisi Head up 30
4. Bantu pengobatakn pernapasan; fisioterapi dada
5. Menghisapan sesuai indikasi (suction)
6. Berikan obat; ekspektoran OBH 3xII
TTV stabil
Rasional
Pupil
diatur
oleh
saraf
cranial
2. Variasi
mungkin
terjadi
karena
terjadi
dan
mengejan
pernapasan
perdarahan.
tekanan
arteri
dengan
meningkatkan
drainase
dan
(neutral)
5. Mengkaji fungsi-fungsi lebih tinggi 5. Perubahan dalam isi kognitif dan bicara
seperti fungsi bicara jika pasien sadar
serebral
mungkin
mengindikasikan
peningkatan/penurunan TIK
6. Penatalaksanaan
pemberian:
O2 6. Menurunkan
binasal 2-3l/m
hipoksia
yang
dapat
7. Penatalaksanaan
pemberian
antihipertensi;varsartan
serebral
dan
mencegah
emboli/thrombus
selanjutnya
dapat
pembekuansaat
merupakan
factor
masalahnya.
Evaluasi:
S: - keluarga klien mengatakan klien tidak ada respon bicara namun hanya mengerang untuk
mengeluarkan lender saja.
O: - klien hanya dapat mengerang
- Pupil isokor diameter 2,5 mm
- TD 130/90 mmhg, N: 70x/m, P:22x/m
- E3 M5 V2 = 10
A: - masalah perfusi jaringan serebral belum teratasi teratasi
P: - Lanjutkan intervensi
1. Monitor status neurology GCS tiap 2-4 jam, Keadaan Pupil
2. Monitor TTV
3. Cegah terjadi mengejan saat defekasi dan pernapasan yang memaksa (batuk terus
menerus)
4. Letakkan kepala dalam posisi agak ditinggikan dan posisi anatomis (neutral)
5. Kaji fungsi-fungsi lebih tinggi seperti fungsi bicara jika pasien sadar
6. Kolaborasi : O2 binasal 2-3l/m
keamanan
saat
Rasional
memberikan 1. menurunkan risiko regurgitasi atau
terjadinya aspirasi
3. Memantau
seperti
pemeriksaan
albumin
darah,
laboratorium 3. mengidentifikasi
zat
besi,
defisiensi
nutrisi.
elektrolit darah.
4. Memberikan makan dengan cara yang 4. pemilihan rute pemberian tergantung
sesuai seperti melalui NGT, melalui oral
pada
pasien.
kebutuhan
dan
kemampuan
agak kental.
5. Mengauskultasi bising usus, catat adanya 5. Bising
penurunan/hilangnya
atau
suara
yang
usus
membantu
dalam
hiperaktif.
berkembangnya
komplikasi
seperti
paralitik ileus.
Evaluasi:
S: - keluarga mengatakan selalu memberikan makanan bubur & susu lewat sonde
O: - peristaltic usus 4x/m
- Ureum
39
mg/dl
- Kreatinin
0,98
mg/dl
- Hb
10,8
g/dl
Adanya peningkatan kemampuan fungsi anggota tubuh atau kompensasi dari bagian
tubuh
Implementasi
Rasional
Intervensi
Rasional
kesadaran
terhadap
mengalami
kesulitan
berbicara
atau
keseimbangan/posisi
kesesuaian
dari
tubuh
gerakan
dan
yang
mengganggu
ambulasi,
meningkatkan
resiko
terjadinya
trauma.
2. Membedakan
antara
afasia
disartria
3. Meminta
untuk
mengikuti 3. Melakukan
penilaian
terhadap
percakapan
yang
cepat.
maksud
berespon.
disampaikan.
Berbicara
tanpa
tekanan
dan
tujuan
yang
pengunjung
mempertahankan
/orang 5. Mengurangi
usahanya
isolasi
klien
meningkatkan
dan
enciptaan
percakapan
yang
bermakna
dan
memberikan
kesempatan
untuk
keterampilan
praktis.
9. Evaluasi Diri
-
Perawat mesti lebih kritis mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien,
meski perubahan yang terjadi cuma sedikit namun itu merupakan keberhasilan
keperawatan.