Você está na página 1de 4

Invasi dan Metastasis Sel Kanker

October 25, 2010Sandurezu


Setiap sel di tubuh kita adalah sel yang rentan terhadap berbagai macam gangguan yang mampu
mengancam kelangsungan hidupnya. Gangguan itu bisa berupa agen-agen karsinogenik yang
memicu perubahan pada sel. Akan tetapi, Allah swt telah memberikan program pertahanan
kepada sel di tubuh kita untuk mampu beradaptasi terhadap berbagai gangguan dan rintangan
yang menimpa.
Namun, kemungkinan terburuk masih ada, karena setiap hal diciptakan-Nya dengan
keseimbangan. Ada kalanya sel di tubuh kita ini tidak mampu beradaptasi terhadap gangguan
yang ada, sehingga memicu perubahan dan berujung kepada jejas pada sel tersebut. Mekanisme
hipertrofi, hiperplasi, metaplasi, displasia ringan hingga berat hingga kalanya menjadi neoplasma
adalah suatu hal yang mungkin terjadi. Namun apabila sebuah sel normal telah berubah menjadi
sel neoplasma, dan neoplasma itu telah berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya, maka jadilah ia sel
tumor ganas, atau sel kanker. Infiltrasi atau invasi yang dilakukan oleh sel ini pada mulanya
terjadi pada jaringan di sekitar tempat tumbuhnya sel kanker tersebut, dan ini masih bisa
diupayakan kesembuhannya. Akan tetapi, ketika sel kanker tersebut telah ber-metastasis ke
organ lainnya, yang biasa terjadi pada stadium akhir sel kanker, upaya paliatif mungkin menjadi
jalan terakhir.
Pertanyaannya, apa itu invasi, apa itu metastasis? Mudah-mudahan secuil ilmu yang aku dapat
selama kuliah semester 3 di kampus fk unand ini cukup bisa membantu.. :mrgreen:
INVASI
Invasi adalah penjalaran sel tumor ke daerah di sekitarnya sehingga menimbulkan kerusakan
pada jaringan di sekitarnya tersebut. Jaringan manusia tersusun menjadi serangkaian
kompartemen yang dipisahkan satu sama lain oleh dua jenis matriks ektrasel (ECM), yaitu
membrane basalis dan jaringan ikat interstisium. Walaupun tertata secara berlainan, tiap-tiap
komponen ECM ini terdiri atas kolagen, glikoprotein, dan proteoglikan. Sel tumor harus
berinteraksi dengan ECM di beberapa tahapan dalam jenjang invasi dan metastatic.
Tahapan invasi adalah sebagai berikut:
1. Meregangnya sel tumor Pada dasarnya, setiap sel diikat oleh lem antarsel yakni Ekaderin. Bagian E-kaderin yang berada di sitoplasma berikatan dengan beta-katenin.
Molekul E-kaderin yang berdekatan mempertahankan agar sel tetap menyatu, sedangkan
perlekatan homotipik yang diperantarai oleh E-kaderin menyalurkan sinyal
antipertumbuhan melalui beta-katenin. Beta-katenin bebas dapat mengaktifkan transkripsi
gen yang mendorong pertumbuhan. Akan tetapi, fungsi E-kaderin lenyap di hampir
semua kanker sel epitel, baik akibat mutasi inaktivasi gen E-kaderin meupun oleh
aktivasi gen beta-katenin, sehingga sel tumor seolah-olah renggang dari sel lainnya.
2. Melekatnya sel tumor ke berbagai protein ECM Contoh protein ECM: laminin dan
fibronektin. Sel epitel normal memiliki reseptor untuk laminin membrana basalis yang

terpolarisasi di permukaan basalnya. Sebaliknya, sel karsinoma memiliki lebih banyak


reseptor, dan reseptor ini tersebar di seluruh membrane sel, sehingga memungkinkan
perlekatan yang lebih banyak.
3. Degradasi lokal membrana basalis dan jaringan ikat interstisium Sel tumor
mengeluarkan enzim proteolitik untuk mengeluarkan protease. Beberapa enzim
penghancur matriks yang disebut metalloproteinase, termasuk gelatinase, kolagenase,
dan stromelisin, ikut berperan. Kolagenase tipe IV adalah suatu gelatinase yang memecah
kolagen tipe IV epitel dan membrane basal vascular. Keganasan dari sel tumor
ditunjukkan oleh meningkatnya kolagenase tipe IV ini, dan juga inhibitor
metaloproteinsase akan berkurang sehingga keseimbangan akan bergeser ke arah
penghancuran jaringan.
4. Migrasi sel tumor menembus membrana basalis Migrasi diperantarai oleh berbagai
sitokin yang berasal dari sel tumor, misalnya faktor motilitas autokrin. Selain itu, produk
penguraian komponen matriks (misal: kolagen, laminin) dan sebgian faktor pertumbuhan
(misal:nsulin-like growth factor I dan II) memiliki aktivitas kemotaktik untuk sel tumor.
Sel stroma juga menhasilkan efektor parakrin untuk motilitas sel, seperti hepatocyte
growth factor (HGF) yang berikatan dengan reseptor di sel tumor. Konsentrasi HGF
meningkat di bagian tepi tumor otak yang sangat invasive, glioblastoma multiforma yang
mendukung peran faktor ini dalam motilitas tumor.
METASTASIS
Metastasis adalah invasi sel tumor dalam jarak yang lebih jauh sehingga memungkinkan
tumbuhnya sel tumor yang sama di tempat/organ yang baru. Proses metastasis pada pembuluh
darah adalah sebagai berikut:
1. Invasi: Sel tumor menembus lapisan membrane basalis dan masuk ke matriks ekstrasel.
2. Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk menembus endotel pembuluh
vaskuler (intravasasi) dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh tersebut.
3. Sirkulasi: saat berada di dalam sirkulasi, sel tumor rentan terhadap destruksi oleh sel
imun pejamu. Di dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk embolus
(gumpalan)/adhesi dan kemudian melekat ke leukosit dan trombosit. Embolus tersebut
akan sedikit banyak memperoleh perlindungan dari serangan sel efektor antitumor
pejamu. Namun sebagian besar sel tumor masuk dalam sirkulai sendiri-sendiri.
4. Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang akan diinangi, sel tumor ataupun
embolus akan melekat ke endotel vaskuliar yang diikuti dengan pergerakan melalui
membrane basal dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam invasi.
5. Angiogenesis: Sesampainya sel tumor di organ yang diinangi, sel tersebut akan
mengeluarkan faktor pertumbuhan PLGF untuk merangsang pembentukan pembuluh
darah baru.
6. Pertumbuhan: setelah semua fasilitas cukup untuk mendukung kehidupan sel tumor
tersebut, maka sel tumor mulai tumbuh dan membelah sehingga membentuk tumor baru.

Tambahan:
Metastasis suatu sel tumor berlangsung secara spesifik, tidak semua tumor dapat tumbuh di
lokasi tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi:

Letak dari tumor primer.


Adanya ekspresi dari gen sel tumor mengenai tipe molekul reseptor yang mampu
ditangkap oleh lokasi tertentu.

Pada dasarnya, penyebaran sel tumor melalui empat cara:


1. Penyebaran perkontinuitatum: Sel /jaringan kanker menyusup keluar dari organ tempat
tumbuhnya, kemudian masuk kedalam organ /struktur disekitarnya.
2. Penyebaran Limfogen: Sel kanker masuk ke saluran limfe, ikut aliran limfe dan
menimbulkan metastasis di kelenjer getah bening regional. Sel kanker juga mengadakan

infiltrasi dengan struktur sekitarnya sehingga terjadi perlengketan dan membentuk paket
(konglomerasi).
3. Penyebaran Hematogen: Sel kanker menyusup ke kapiler darah, masuk pembuluh darah,
vena sampai keorgan tubuh lainya, lalu sel kanker tumbuh disana, menjadi tumor baru,
merupakan anak sebar, letaknya jauh dari tumor primer.(distance metastasis). Penyebaran
hematogen dapat mengenai: Hati Paru, Pleura,Tulang, Kulit, Otak dll.
4. Penyebaran Transluminal: Terjadi dalam saluran, seperti melaui saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan saluran kemih. Sel lepas kedalam kedalam lumen kemudian
tertanam pada satu tempat, lalu mengalami implantasi. Hal serupa juga bisa terjadi dalam
rongga tubuh, misal: Rongga Peritonium dan rongga pleura.
referensi: bahan kuliah, tutorial, buku ajar Patologi Robbins

Você também pode gostar