Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1.
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
1.2.1. Larutan
Larutan adalah Campuran homogen dari molekul.atom ataupun ion dari
dua zat atau lebih. Larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat
berubah ubah. Larutan disebut homogen karena susunannya seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian bagian yang berbeda, bahkan
dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran heterogen, permukaan
permukaan tertentu dapat dideteksi antara fase fase yang terpisah.
Lazimya semua campuran fase gas bersifat homogen dank arena itu juga
dapat disebut larutan, namun molekul molekulnya terpisah sehingga tidak
dapat saling menarik dengan efektif. Larutan fase padat sangat berguna dan
dikenal baik, contohnya antara lain : perunggu (tembaga dan zink sebagai
penyusun utama), emas perhiasan (biasanya emas dan tembaga) dan amalgam
kedokteran gigi (merkurium dan perak).
Biasanya yang dimaksud dengan larutan adalah fase cair,lazimnya salah
satu komponen (penyusunnya) larutan semacam itu adalah suatu cairan.
1.2.2. Kelarutan
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu.
Zat terlarut ( solute )untuk larut dalam suatu pelarut ( solvent ).Kelarutan
dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu
pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat zat
tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap solvent.
b. Pengadukan
Pengandukan juga menentukan kelarutan zat terlarut, semakin banyak
jumlah zat umumya menjadi lebih mudah larut.
. Ion senama
Ag+ + Cl-
e. Tekanan
Perubahan tekanan berpengaruh sedikit saja pada kelarutan jika zat
yang terlarut itu cairan atau padatan. Tetapi dalam pembentukan larutan
jenuh pada gas dalam suatu cairan,tekanan gas sangat berperan dalam
menentukan beberapa banyak gas tersebut yang melarut. Sesuai dengan
bunyi hokum henry bobot suatu gas yang melarut dalam sejumlah tertentu
cairan berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu, yang
berada dalam kesetimbangan larutan itu. Hukum ini tidak berlaku bagi
gas gas yang dapat melarut dalam air seperti hydrogen klorida atau
amoniak.
1.2.4. Hubungan Kelarutan
a. Larutan jenuh
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam
jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut
yang dapat larut dengan yang tidak dapat larut. Pembentukan larutan jenuh
dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dengan zat terlarut
Bila :
A B Ksp A B
A B Ksp A B
A B Ksp A B
y x
y x
y x
x A yB
Ax By
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion ion suatu larutan
yang tepat jenuh. Timbal klorida ( PbCl2 ) sedikit larut dalam air.
Kesetimbangan yang terjadi pada larutan PbCl2 jenuh dituliskan sebagai
berikut :
PbCl2
Pb 2
(aq )
+ 2Cl
(aq )
Ka
Pb Cl
PbCl
2
Ka Pb 2
Cl
Pb Cl KspPbCl
Pb Cl KspPbCl
Pb Cl KspPbCl
2
2
2
Terjadi endapan
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat
1.
6.
Corong
2.
10 tabung reaksi
7.
3.
8.
Hot plate
4.
9.
Botol semprot
5.
Buret 50 ml
10. Termometer
2.2 Bahan
1.
2.
3.
Aquadest
2.
Menyiapkan larutan seperti pada tabel di bawah ini dengan cara pertamatama menambahkan 10 ml Pb(NO3)2 ke dalam setiap tabung reaksi,
kemudian menambahkan KCl sebanyak yang dicantumkan. Mengocok
tabung reaksi pada saat dan setelah pencampuran
3.
4.
5.
Mencatat suhu ketika endapan tepat larut. Melakukan hal yang sama untuk
campuran lain
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
Volume Pb ( NO3 )2
Volume KCl 1 M
0,075 M ( ml )
( ml )
10
0,7
10
1,0
10
1,3
55
10
1,6
60
10
1,9
65
10
2,2
73
10
2,5
348
10
2,8
79
10
3,1
83
10
10
3,4
87
No
Volume Pb(NO3)2
Pembentukan Endapan
0.075 M (mL)
(mL)
(sudah/belum)
10
0.7
Belum
10
1.0
Belum
10
1.3
Sudah
10
1.6
Sudah
10
1.9
Sudah
10
2.2
Sudah
10
2.5
Sudah
10
2.8
Sudah
10
3.1
Sudah
10
10
3.4
sudah
pada suhu.
Pertama tama mencampurkan dua sampel yaitu Pb (NO3)2 dengan
konsentrasi 0,075 M dan KCl dengan konsentrasi 1 M , dimana volume Pb
(NO3)2 sebanyak 13 ml dan volume KCl yang di variasikan mulai dari 0,7 3,4
ml dalam 10 tabung rreaksi . pada saat volume KCl yang dicampurkan sebanyak
1,3 dan 1,6 sudah terdapat endapan. Hal ini berarti larutan sudah lewat jenuh
atau Ksp
perhitungan pada volume KCl 1,3 dan 1,6 ml Ksp PbCl2 lebih besar dari pada
Qsp PbCl2, pada hal ini seharusnya endapan belum terbentuk, Hal ini mungkin
dikarenakan adanya kesalahan adanya kesalahan pada praktikum dan pada
volume KCl 1,9 3,4 ml terdapat endapan, Hal ini sesuai dengan perhitungan
dimana Qsp PbCl2 lebih besar dari pada Ksp PbCl2, semakin banyak KCl yang
dicampurkan maka semakin banyak pula endapan yang terbentuk, reaksi yang
terjadi yaitu :
Pb ( NO3 )2 + 2 KCl
PbCl2 + 2 KNO3
pelarutan (
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa panas
pelarutan (
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Dkk ,1980. kimia untuk universitas . Jakarta : Erlangga http : // www.
Wikipedia. Org / Kelarutan / 05 06- 2010
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2010. Penuntun Praktikum kimia fisika.
Samarinda: POLNES
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Perhitungan Ksp Secara Teoritis.
mmol Pb ( NO3 )2 = M x V
= 0,075 x 10
= 0,75 mmol
mmol KCl
=MxV
= 1 x 1,3
= 1,3
Pb ( NO3 )2 + 2 KCl
m
0,75
0,65
0,1
PbCl2 + 2 KNO3
1,3
1,3
0,65
0,65
PbCl2
Pb 2 + 2Cl
0,65
0,65
Ksp PbCl2 = [
=[
][
][
1,3
1,3
1,3
2
= 7,61 x 10 4
Qsp Grafik
1. Tabung reaksi 3
Ksp PbCl2 = [
=[
][
][
= 8,78 x 10 4
x
-log Ksp = 3,06
2. Tabung reaksi 4
Ksp PbCl2 = [
=[
][
][
2,91 x 10 3
y = 1,23 x 10 3
3. Tabung reaksi 5
Qsp PbCl2 = [
=[
][
][
2,90 x 10 3
= 1,065 x 10 3
4. Tabung reaksi 6
Ksp PbCl2 = [
=[
][
][
2,89 x 10 3
= 1,99 x 10 3
5. Tabung reaksi 7
2
=[
Ksp PbCl2
=[
][
][
= 2,40 x 10 3
2,87 x 10 3
- log Ksp = 2,62
6. Tabung reaksi 8
Ksp PbCl2 = [
=[
y
][
][
]
= 2,80 x 10 3
2,86 x 10 3
- log Ksp = 2,55
7. Tabung reaksi 9
Ksp PbCl2 = [
=[
][
][
= 3,21 x 10 3
2,85 x 10 3
- log Ksp = 2,49
8. Tabung reaksi 10
Ksp PbCl2 = [
=[
y
][
][
]
= 3,60x 10 3
2,84x 10 3
- log Ksp = 2,44
Lampiran II
y = 2493.1x - 4.4793
R = 0.9686
3.5000
3.0000
-Log Ksp
2.5000
2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0.00280
0.00285
0.00290
0.00295
0.00300
1/T
0.00305
0.00310
0.00315
GAMBAR ALAT
ERLEMEYER
BURET
BULP
TABUNG REAKSI
GELAS KIMIA
TERMOMETER
HOT PLATE