Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Pendahuluan
Teknologi pembekuan makanan adalah teknologi mengawetkan makanan dengan menurunkan
temperaturnya hingga di bawah titik beku air. Makanan beku umumnya tidak mengalami hal itu semua;
membekukan makanan cenderung menjaga kesegaran makanan. Makanan beku menjadi favorit
konsumen melebihi makanan kaleng atau makanan kering, terutama di sektor hasil peternakan (daging
dan produk susu), buah-buahan, dan sayur-sayuran.Keunggulan dari teknik pembekuan makanan adalah
semua hal tersebut dapat dicapai dengan mempertahankan kualitas makanan seperti nilai nutrisi, sifat
organoleptik, dan sebagainya. Titik beku adalah temperatur di mana kristal es dan air berada dalam
keadaan ekuilibrium; titik di mana air tepat membeku atau es tepat mencair. Titik beku makanan berada
di bawah titik beku air murni, hal ini dikarenakan makanan mengandung berbagai campuran berbagai
macam zat dan masing-masing saling mempengaruhi sehingga menurunkan titik beku. Level titik beku
suatu makanan tergantung pada konsentrasi zat-zat dalam makanan.
2. Prinsip Pembekuan
Ketika makanan dipaparkan ke temperatur dingin, produk makanan tersebut akan kehilangan panas
akibat laju pindah panas yang terjadi dari makanan ke medium bertemperatur rendah di sekitarnya.
Permukaan makanan akan mengalami penurunan temperatur lebih cepat dibandingkan dengan bagian
dalamnya.
Memanfaatkan kontak langsung dengan permukaan dingin; produk makanan, baik dalam
keadaan dikemas atau tidak, diekspos secara langsung dengan permukaan dingin, logam,
lempengan, dan sebagainya.
Memanfaatkan media udara sebagai media pendinginan; udara dalam temperatur yang sangat
dingin digunakan dalam mendinginkan produk makanan. Air blast, spray udara, fluidized bed
juga termasuk dalam metode tersebut. Menggunakan cairan sebagai coolant. Dalam hal ini,
cairan yang bertemperatur sangat rendah, titik didih yang rendah, serta memiliki konduktivitas
termal yang tinggi digunakan dalam mendinginkan produk makanan. Cairan disemprotkan ke
produk atau produk direndam ke dalam cairan. Termasuk dalam metode ini adalah cryogenic.
.
8. Immersion freezer
Terdiri dari tangki dengan media pembekuan didinginkan, seperti glikol, gliserol, natrium klorida,
kalsium klorida, dan campuran garam dan gula. Produk ini direndam dalam larutan ini atau disemprot
ketika sedang disampaikan melalui freezer, mengakibatkan penurunan suhu cepat melalui pertukaran
panas langsung (Hung dan Kim, 1996). Perendaman langsung suatu produk menjadi refrigeran cair
merupakan cara yang paling cepat pembekuan karena cairan telah melakukan sifat panas yang lebih
baik daripada udara.
Dalam freezer jenis ini bahan dibekukan ,dipisahkan dengan sebuah pelat baja. Mekanisme
freezer kontak tidak langsung ditunjukkan pada di atas efek korosif dapat terjadi karena interaksi paket
logam dengan permukaan perpindahan panas.
Dalam hal ini, produk ditekan antara pelat logam, baik horisontal maupun vertikal, dengan
refrigeran beredar di dalam piring. Tekanan diterapkan untuk kontak baik secara skematis ditunjukkan
pada Figure13a.
Secara umum, udara digunakan sebagai medium pembekuan .Pembekuan dilakukan dengan
menempatkan makanan di kamar beku yang disebut freezer.
Freezer Belt pertama kali dirancang untuk memberikan aliran produk terus-menerus dengan
bantuan sebuah conveyor wire mesh di dalam kamar ledakan. Transfer mekanisme panas sedikit. Aliran
udara memiliki kontak yang baik dengan produk jika seluruh produk merata di atas ban berjalan.
16. Fluided Bed Freezer
Freezer fluidized bed, jenis modifikasi yang lumayan baru. terdiri dari plat dengan dasar berlubang
di mana udara dingin ditiup secara vertikal ke atas (Rahman, 1999). Sistem ini bergantung pada udara
dingin dari bawah ban berjalan, menyebabkan produk untuk mengapung di aliran udara dingin (George,
1993).
Umumnya, produk makanan direndam dalam cairan pendingin yang didinginkan. Cairan yang
digunakan berupa cairan yang memiliki titik didih rendah namun memiliki kemampuan menyerap panas
yang tinggi, misalnya glikol atau cairan lainnya yang disebut coolant.
Penyemprotan makanan juga termasuk metode ini, dengan menggunakan cairan pendingin yang
sejenis. Makanan dialirkan dengan konveyor, lalu dilakukan penyemprotan. Setelah dilakukan
penyemprotan, umumnya produk makanan dibekukan dengan memanfaatkan media udara seperti
aliran udara dingin. Cara ini menjadikan makanan menjadi beku lebih cepat dibandingkan tanpa cairan
pendingin.
Dengan metode cryogenic, makanan dapat dibekukan dengan cara yang cepat. Makanan direndam
dalam cairan cryogenik yang disebut dengan cryogen. Cryogen yang umum digunakan misalnya nitrogen
cair dan karbon dioksida cair.
Nitrogen cair memiliki titik didih yang sangat rendah, yaitu -196oC, sedangkan karbon dioksida cair
memiliki titik didih -79oC. Cryogen cenderung tidak berbau, tidak berwarna, dan inert sehingga tidak
akan bereaksi dengan bahan makanan padat walau pendinginan dilakukan dalam keadaan tanpa
dikemas dan mempengaruhi kualitas makanan kecuali terhadap temperatur dinginnya itu sendiri. Selain
itu, cryogen memiliki laju transfer panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan cairan pendingin lainnya.
Pada proses pembekuan dengan cryogenic, pendinginan awal perlu dilakukan untuk mencegah
keretakan akibat turunnya temperatur secara drastis karena volum produk makanan mengalami
perubahan volum yang sangat cepat ketika terendam dalam cryogen. Mempertahankan temperatur
sangat mungkin karena cryogen yang menguap memiliki koefisien transfer kalor konvektif yang sangat
tinggi.