Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tinjauan Pustaka
I.1. Uji Kadar Albumin dalam Serum
Albumin adalah protein yang memfasilitasi retensi cairan di dalamdarah.
Dalam keadaan normal, albumin seharusnyatidakmelewati glomerulus atau filter
dariginjaldandiserapkembalikedalamdarah.Albumin
dalamperedarandarahmerupakanpenentuutamatekananonkotik
plasma
darah.
Akibatnyapenurunankonsentrasi
albumin
dalamsirkulasimenyebabkanpergeserancairandariruang
intravascular
keruangekstravaskular.
Beberapamekanismeberbedadapatmenyebabkanpenurunankadar
albumin
albumin
menyebabkancairandalamdarahterpisahsehinggamenumpuk
berbagaibagiantubuhdanmenyebabkan
edema.
di
Karena
albumin
Kadar
albumin
akandianggapdalamkondisi
normal
normal
berkisarantara
3,4-5,4
g/dl.
Sampeltesdarah
yang
albumin
tinggidisebabkanhanyaolehdehidrasiataupemberian
tinggi
yang
albumin.
Penyakithatilukabakargastroenteropatinefrosiskelaparandankeganasanmenyebabk
anhipoalbuminemia. ( Mijakimdkk., 2006 )
Tes 1
0,420 mL
Tes 2
0,325 mL
b. Perhitungan
Perhitungan :
Kadar total protein =
Dari
Tes1 =
x 4,5 g % = 3,2 g %
Tes 2 =
x 4,5 g % = 2,49 g %
hasil
yang
diperoleh,
maka
hasil
yang
V.2.
Albumin
Pengamatanabsorbansilarutansampeldanstandardilakukanpadapanjanggelomb
ang
540-546
nm.Absorbansi
yang
a. Perhitungan
Kadar albumin dalamlarutansampeldihitungdenganrumussebagaiberikut :
Kadar albumin
Absorbansi sampel
x kadar albumin standar
Absorbansi standar
0,084
x 3,2 (g %)
0,053
= 5,072 g %
Kadar albumin dalamsampel yang diperolehadalah 5,072 g %.Dari hasil yang
dipeoleh
diketahui
bahwa
nilaiiniberadadalamrentangnilairujukan
yang
secara
spektrofotometri
seringdikuantifikasisendiri.Sedangkan
pada
globulin
545
nm.Albumin
dihitungdariselisihkadarantara
normal
(6,6-8,5
gram).
Hal
protein
dankebiasaanpolahidup
yang
tidaksehatataujugadapatdisebabkankarenadefisiensifungsiginjalsehinggamenyebab
kanjumlah protein yang diekskresikanmelaluiurinmenuru.
Kemudian pada percobaan selanjutnya dilakukan penetapan kadar albumin
dengan metode Biuret dengan menggunakan spektrofotometer. Dimana prinsip
dari metode ini adalah pengukuran serapan cahaya kompleks berwarna ungu dari
protein yang bereaksi dengan pereaksi biuret dimana, yang membentuk kompleks
adalah protein dengan ion Cu2+ yang terdapat dalam pereaksi biuret dalam
suasana basa. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap oleh alat maka
semakin tinggi pula kandungan albumin yang terdapat di dalam serum tersebut
(Dewi dkk, 2011).
Dalam pereaksi biuret terkandung 3 macam reagen yaitu reagen yang
pertama adalah CuSO4 dalam aquadest dimana reagen ini berfungsi sebagai
penyedia ion Cu2+ yang nantinya akan membentuk kompleks dengan protein.
Reagen yang kedua adalah K-Na-Tartrat yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya reduksi pada Cu2+ sehingga tidak mengendap. Reagen yang ketiga
adalah NaOH dimana fungsinya adalah membuat suasana basa. Suasana basa
akan membantu pembentukan Cu(OH)2yang nantinya akan menjadi Cu2+ dan
2OH-.
Pada tabung dimasukkan Natrium sulfit 25% sebnyak 2 mL ini kemudian
dimasukkan sampel plasma 0,2 mL dan 2 mL kemudian dikocok kuat.
Penambahan natrium sulfit dan eter ini adalah berguna untuk memisahkan antara
albumin dengan protein serum lainnya seperti globulin, fibrinogen dan lain-lain.
Selanjutnya didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan cairan, lapisan atas terdiri dari
ether dan protein serum lainnya. Sedangkan bagian bawah mengandung albumin
sehingga lapisan bagian atas dibuang dan lapisan bagian bawah kemudian
ditambahkan dengan pereaksi biuret dan dikocok.
Pada saat sampel dikocok, jangan sampai menimbulkan buih karena akan
mempengaruhi pengukuran absorbansi. Dan setelah ditetesi pereaksi biuret,
sampel didiamkan selama 20 menit. 20 menit ini merupakan operating time yaitu
Cu(OH)2+Na2SO4+5H2O
Cu2+ + 2OH-
Cu(OH)2
(Harper, 1995)
Setelah dilakukan pengukuran terhadap standar dan tes didapatkan
absorbansi larutan standar adalah 0,053 dan absorbansi larutan sampel adalah
0,084. Perhitungan kadar albumin dalam serum dilakukan dengan menggunakan
rumus :
Kadar Albumin total =
Sehingga didapatkan hasil kadar albumin dalam serum adalah 5,072 g% atau
5,072
g/dl.
Dari
hasil
yang
nilaiiniberadadalamrentangnilairujukan
dipeoleh
yang
diketahui
ditentukan
(3,4-5,5
bahwa
g%)
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis kandungan protein total dalam plasma dengan metode
biuret diperoleh kadar total protein sebesar 3,2 gram % protein. Jumlah kadar
protein tersebut berada dibawah nilai normal (6,6 -8,5 gram % protein).
Kadar albumin total dalam serum adalah 5,072 g% .Dari hasil yang dipeoleh
diketahui bahwa nilai ini berada dalam rentang nilai rujukan yang ditentukan (3,45,5 g%) sehingga kadar albumin pasien dapat dikatakan normal.
DAFTAR PUSTAKA
David Hull Derek I Johnston david hull derek I Johnston , 2008, Dasar Dasar Pediatri
Edisi 3, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ( EGC )
Dewi, Rasmika D.A.P, D.G. Diah Dharma Santi, A.A.N. Santa A.P.. 2011. Petunjuk
Praktikum Kimia Klinik. Denpasar: BagianPatologiKlinikFakultasKedokteran
UniversitasUdayana.
Bernasconi, G, 1995,Teknologi KimiaJilid 2, Edisipertama, Jakarta: PT.
PradayaParamita Mijakim, Gertrude k. Mcfarlandaundrey m. mc lane, 2006,
Diagnosekeperawatanedisi 7, Jakarta : Penerbitbukukedokteran( EGC)
Harper, M., 1995, Biokimia Harper, 47-50, EGC, Jakarta
Lehninger, A. L, 1982, Principles of BiochemistryWorth Pub1st edition. New York
Lintang,
Letta
Sari,.
2003.
GambaranFraksi
DarahPadaPreeklampsiadanHamilNormotensif.
FakultasKedokteranUniversitas Sumatra Utara. Medan.
Robert harr , 2002, ResensiIlmuLaboratoriumKlinis ,
Jakarta:PenerbitBukuKedokteran (EGC)
Ronald a sacher. richarda. Mcperson , 2004,
TinjauanKlinisHasilPemeriksaanLaboratriumEdisi 11 , Jakarta :
PenerbitBukuKedokteran EGC
.
Protein