Você está na página 1de 8

Mutia Mandallassari

31101200266, SGD 6
Blok 17 Lbm 6
Manajemen Gingiva Enlargment
I.
Definisi dan kalsifikasi penyakit gingival
Penyakit Gingiva
1. Penyakit gingiva yang disebabkan oleh dental plaque
A. Gingivitis yang hanya berhubungan dengan dental plaque saja
1. Tanpa adanya kontribusi faktor lokal lainnya
2. Disertai dengan kontribusi faktor local
B. Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh faktor sistemik
1. Berhubungan dengan sistem endokrin
a. Gingivitis yang berhubungan dengan masa pubertas
b. Gingivitis yang berhubungan dengan siklus menstruasi
- Terjadi pembesaran pd marginal dan interdental, disertai tonjolan
membulat pd papila interdental yg terlihat jelas
- Lbh sering tjd ps fasial drpd lingual ok mekanisme aksi lidah dan
pergerakan selama makan, mencegah akumulasi iritan lokal pd lingual
c. Berhubungan dengan keadaan hamil
- Gingivitis
pyogenic granuloma
d. Gingivitis yang berhubungan dengan diabetes mellitus
2. Berhubungan dengan penyakit darah
a. Gingivitis yang berhubungan dengan leukemia
b. Penyakit gingiva lainnya
3. Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh obat
a. penyakit gingiva yang dipengaruhi oleh obat
- Pembesaran gingiva karena pengaruh obat
- Gingivitis oleh karena pengaruh obat
o gingivitis yang berhubungan dengan kontrasepsi oral
o penyakit gingiva lainnya
- Disebabkan ok penggunaan obat;
o Antikonvulsant
o Immunosuppressant
o Bloker channel kalsium
Dapat menimbulkan permasalahan dalam berbicara, mastikasi/
pengunyahan, erupsi gigi dan estetik
- Tanda-Tanda Klinis
-Pembesarannya dimulai pada papila interdental, tidak terasa sakit,
kemudian meluas ke gingiva margin fasial dan lingual.

-Jika terus berlanjut, pembesaran pada papila dan marginal bisa


bergabung, dan berkembang sampai menutupi mahkota gigi dan
mengganggu oklusi
-Bila tidak disertai inflamasi, lesi berbentuk mulberry, padat/kenyal,
berwarna merah muda pucat, tidak mudah berdarah.
-Adanya pembesaran gingiva mempersulit plak kontrol shg sering
menyebabkan tjdnya proses inflamasi sekunder
kombinasi
pembesaran ok obat-obatan dan pembesaran ok bakteri/plak.
-Bila disertai inflamasi, ukuran lesi bertambah, warna merah/merah
kebiruan, mudah berdarah.
- Hiperplasi menyebar pd RM, paling sering pd RA dan anterior RB
-Hiperplasi tjd pd rahang yg bergigi, tidak terjadi pd adentulous ridge.
Hiperplasi hilang bila gigi bersangkutan diekstraksi
-Timbulnya hiperplasi ok obat-obatan tidak dipengaruhi oleh
ada/tdknya plak, namun perkembangan hiperplasi dan pencegahan
komplikasinya dpt dicegah dgn plak kontrol dan OH yg baik.
- Hiperplasi ok obat-obatan bersifat rekuren walaupun sudah
dihilangkan dgn tindakan pembedahan. Hilangnya hiperplasi scr
spontan dpt terjadi dlm bbrp bulan stlh menghentikan pemakaian obat
tsb.
4. Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh malnutrisi
a. gingivitis karena defisiensi asam askorbat
b. penyakit gingiva lainnya
2. Lesi gingiva yang bukan disebabkan oleh plak
1. Penyakit gingiva yang disebabkan oleh bakteri spesifik
a. Lesi yang berhubungan dengan Neisseria gonorrhea
b. Lesi yang berhubungan dengan Treponema pallidum
c. Lesi yang berhubungan dengan spesies Streptococcus
d. Lesi lainnya
2. Penyakit gingiva yang disebabkan oleh virus
a. infeksi virus herpes
- primary herpetic gingivostomatitis
recurrent oral herpes
infeksi varicella-zoster
b. infeksi lainnya
3. Penyakit gingiva yang disebabkan oleh jamur
a. infeksi spesies candida
- generalized gingival candidosis
b. linear gingival erythema
c. histoplasmosis
d. penyakit lainnya

4. Lesi gingiva yang disebabkan oleh genetic


a. hereditary gingival fibromatosis
b. penyakit lainnya
5. Manifestasi gingiva karena keadaan sistemik
a. penyakit mukokutaneus
lichen planus
Pemphigoid
pemphigus vulgaris
erythema multiforme
lupus erythematosus
- penyakit yang disebabkan oleh obat
- penyakit lainnya
b. reaksi alergi
- bahan restorasi gigi
o mercury
o nickel
o acrylic
o bahan lainnya
- reaksi yang diakibatkan oleh
o pasta gigi
o obat kumur
o bahan aditif penmen karet
o makanan dan bahan aditif
penyakit lainnya
6. Lesi traumatik (tidak wajar, iatrogenic, kecelakaan)
a. trauma kemikal
b. trauma fisikal
c. trauma termal
7. Reaksi tubuh terhadap benda asing
8. Penyakit gingiva lainnya yang tidak spesifik
II.

III.

Etiopatologi gingival enlargement


Secara klinis hiperplasia gingiva tampak sebagai suatu pembesaran gingiva
yang biasanya dimulai dari papila interdental menyebar ke daerah sekitarnya.
Kelainan ini tidak menimbulkan rasa sakit, dapat mengganggu oklusi dan estetik serta
dapat mempersulit pasien dalam melakukan kontrol plak.

Penatalaksanaan GE (Gingivektomi)
1. Definisi
Gingivektomi adalah prosedur pemotongan gingiva, membuang dinding poket
jaringan lunak untuk memperluas lapang pandang dan kemudahan melakukan

prosedur skeling dan root planning Gingivektomi dpt memperbaiki kontur gingival yang
tidak normal seperti hiperplasia gingival sehingga didapatkan bentuk gingiva fisiologis
dan estetik
2. Tujuan
Tujuan Gingivektomi
- untuk mengeliminasi poket gingiva dengan cara memotong jaringan gingival
3. Syarat
Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan gingivektomi, yaitu :
- zona gingiva cukup lebar
- bentuk puncak tulang alveolar normal
- kehilangan tulang horizontal
- tidak terdapat poket infraboni.
4. Indikasi Dan Kontraindikasi
Indikasi :
- menghilangkan poket supraboni,
- menghilangkan pembesaran gingiva fibrotic (poket gingiva)
- hiperplasi gingiva inflamatif kronis
- hiperplasi gingiva karena obat
- menghilangkan abses periodontal yang supraboni
- menciptakan bentuk gingiva yan g lebih estetik
- memperbaiki bentuk krater ging iva
- crown lengthening pada gingiva cekat yang adekuat
Kontra indikasi :
- poket infraboni
- gingiva cekat sempit
- penyakit sistemik tidak terkontrol
- oral hygiene buruk
- gigi hipersensitif
- pertimbangan estetik, regio anterior maksila
- penebalan margin tulang alveolar
5. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
- teknik sederhana
- lapang penglihatan baik
- eliminasi poket sempurna
- morfologi gingiva dpt di-rekonturing
Kerugian :
- luka luas
- sakit pasca gingivektomi
- servikal gigi terbuka (sensitif, estetis, karies)
- terbukanya tulang alveola
6. Prosedur

Prosedur Gingivektomi
- Insisi sudut 45o mengarah ke dasar poket (Insisi bevel external pada gusi cekat)
- Pemotongan jaringan di interdental
- Penghalusan sudut insisi yang tajam
- Skeling dan root planing
- Pembentukan permukaan gingiva
- Penutupan luka dengan pembalut periodontal

7. Alat dan Bahan


1. Poket marker
2. Pisau kirkland, Pisau orban, Skalpel no 12
3. Elektro surgery
2. Prosedur Gingivektomi
- Hiperplasi gingiva dg poket gingiva > 6 mm
- Setelah skeling dan root
- planing poket ginggiva 3-5 mm,
- Gambaran radiografik tdk ada kerusakan tulang alveolar
Prosedur Gingivektomi
Tahap 1,
daerah gingiva yang akan dioperasi, dianastesi dulu, kemudian dilakukan
penelusuran poket menggunakan probe dan diberi tanda poket marker
Tahap 2
Irisan dimulai apikal dari titik perdarahan dg pisau Kirkland atau pisau no
11 dan 12. Irisan kontinyu atau diskontinyu membentuk bevel 45 derajat
dengan permukaan akar. Bagian interdental diiris dg pisau Orban Jaringan
yang dieksisi
Tahap 3,
dinding poket yang telah diinsisi dibuang, bersihkan daerah operasi dan
perhatikan permukaan akar.

Tahap 4,
o Lakukan skeling dan root planning
o Luka gingivektomi stlh root planning
o Pembentukan gingiva bagian yang tajam
o Luka dibersihkan
Tahap 5,
o
o

tutup luka operasi denganpembalut periodontal.


Pembalut periodontal dibuka 7hari pasca bedah, profilaksis
dan diirigasi H2O2 3% Enam bulan pasca gingivektomi/
gingivoplasti, gingiva tidak ada inflamasi dan bentuk morfologifisiologis
a) Selapis tipis koagulum antara luka dan pembalut
b) Penyembuhan 2 hari pasca bedah gingivektomi,
1. Jaringan granulasi (PMN, fibroblast dan pemb drh baru) emigrasi
dripermukaan luka ke koagulum
2. Sel-sel epitel berfroliferasi dari lapisan sel basal
3. Koagulum AB
c)Penyembuhan 7 hari pasca bedahmgigivektomi Jaringan granulasi
matang pd jar ikat normal ditutupi oleh lapisanepitel tebal
Perlekatan epitel baru pada permukaan gig
Proses penyembuhan,
d)Penyembuhan 6 bulan pasca bedah gigivektomi Regenerasi
jaringan lengkap, epitel mulut normal, sulkus dangkal, junctional
epithelium baru

IV.

4 Fase terapi periodontal


1. Preliminary Phase
Pain
Discomfort
Emergencies
2. Phase I Therapy (Etiotropic/ Inital Phase)
Plaque control / Oral Hygiene Instruction
Diet control
Scaling and root planing/scale & polish
Caries control
Endodontic therapy
Occlusal therapy

Minor tooth movement


Provisional splinting
Re-evaluation
Diagnosis of Periodontitis Initial Therapy S/RP and Home Care Reevaluation
Response to Phase I
Re-checking
Probing depths Mobility Recession Plaque control
Tissue response
Color Consistency Contour Texture Bleeding on probing

3. Phase II Therapy (Surgical Phase)

Periodontal surgery
1) Resection
2) Regeneration
3) Periodontal plastic surgery
4) Crown lengthening
Evaluation of Response to Phase II
Oral Hygiene status
Gingival inflammation and bleeding
Probing depth
Attchment level
4. Phase III Therapy (Restorative Phase)
1) Final restorations
2) Fixed and removable prosthodontics
3) Implants
Evaluation of Response to Phase III
Oral hygiene status
Gingival inflammation and bleeding
Probing depth
Attachment level
Restoration status
5. Phase IV Therapy (Maintenance Phase)
Supportive periodontal therapy
Periodontal Maintenance Program
Recall Maintenance

Você também pode gostar