Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selulosa, salah satu sumber daya dunia biopolimer yang paling
berlimpah, alami dan terbarukan yang secara luas hadir dalam berbagai
bentuk biomassa, seperti pohon, tanaman, berkulit dan bakteri. Adapun
kegunaan dari selulosa yang berhasil diambil antara lain dapat
dikembangkan menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti kertas,
healing plaster, rayon, carboxymethyl cellulose (CMC), selulosa asetat
(CA), nitroselulosa (NC), nanocrystalline cellulose (NCC), dan lain-lain.
Selain dapat dikembangkan menjadi berbagai macam produk, selulosa pun
dapat diperbaharui sehingga keberadaannya tidak mudah hilang. Pada
awalnya, cellulose powder (selulosa dalam bentuk bubuk) dibuat dari
tumbuhan berkayu dan kapas. Beberapa laporan penelitian menunjukkan
bahwa cellulose powder dapat dihasilkan dari kulit kacang kedelai, sekam
padi, ampas tebu, kulit kacang tanah, tongkol jagung, bambu India dan
lain-lain. (Ejikeme, 2008)
Salah satu manfaat selulosa yang menarik adalah ia dapat diproduksi
menjadi NCC. NCC adalah bahan berlimpah, tidak beracun, dan
terbarukan yang berasal dari dinding sel pohon dan tanaman.
Dibandingkan dengan serat selulosa, NCC memiliki banyak keuntungan,
seperti dimensi nano, kekuatan spesifik dan modulus yang tinggi, luas
permukaan yang tinggi, sifat optik yang unik, dan lain-lain. Sifat
fisikokimia yang menakjubkan dan prospek aplikasinya yang luas telah
menarik minat para ilmuwan dan industrialis. Sifat-sifat tersebut dapat
mendukung berbagai sektor industri mulai dari medis untuk sektor
kedirgantaraan. NCC juga dapat meningkatkan kualitas berbagai bahan
seperti kertas, kain, dan perekat komersial sehingga produk lebih tahan
lama dan ramah lingkungan untuk pasar. NCC juga dapat digunakan dalam
pembuatan komponen ringan untuk mobil dan pesawat terbang.
|1
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
yang
didapatkan, maka ampas tebu yang dihasilkan pada tahun 2013 dapat
|2
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
B. Rumusan Masalah
Pada umumnya, pabrik gula di Indonesia memanfaatkan ampas tebu
sebagai bahan bakar bagi pabrik yang bersangkutan setelah ampas tebu
tersebut mengalami pengeringan. Namun karena di dalam ampas tebu
terdapat residu yang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih
berguna dan lebih bernilai jual tinggi (dalam hal ini selulosa), maka perlu
diadakan penelitian terkait hal tersebut.
Penelitian dapat membantu mencari kondisi yang sesuai untuk
mendapatkan cellulose powder (bubuk selulosa) sehingga ampas tebu yang
semula hanya berakhir sebagai bahan bakar pabrik. Bubuk selulosa pun
dapat dimanfaatkan dengan manfaat yang jauh lebih besar, yakni sebagai
produk nanocrystalline cellulose. Diharapkan dengan penelitian ini akan
membantu membuat ampas tebu memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan negara dengan adanya
produksi NCC.
Wujud penelitian hanya sampai pembentukan cellulose powder
dengan rangkaian kerja berupa proses hidrolisis ampas tebu dengan
menggunakan larutan HCl, delignifikasi dengan larutan KOH, dan proses
bleaching dengan larutan H2O2. Variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah konsentrasi dan volume larutan KOH.
|3
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh berbagai kondisi pada
proses pembuatan selulosa dari ampas tebu yang memberikan kualitas dan
kuantitas selulosa terbaik.
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kondisi optimum dalam proses pembuatan selulosa
dengan kualitas tinggi.
2. Meningkatkan nilai ekonomi dari ampas tebu yang diolah menjadi
selulosa yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
3. Mengetahui kelanjutan pemanfaatan cellulose powder berupa produk
nanocrystalline cellulose (NCC).
|4
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1.
Ampas Tebu
Tebu (Saccharum officinarum) pada umumnya adalah tanaman
yang ditanam untuk bahan baku pembuatan gula. Tanaman ini hanya
dapat tumbuh di daerah beriklim tropis dan termasuk jenis rumputrumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen bisa
mencapai kurang lebih 1 tahun.
Ampas tebu sebagian besar mengandung ligno-cellulose. Panjang
seratnya antara 1,7 sampai 2 mm dengan diameter sekitar 20 mikro,
sehingga ampas tebu ini dapat memenuhi persyaratan untuk diolah
menjadi papan-papan buatan. Bagasse mengandung air 48 - 52%, gula
rata-rata 3,3% dan serat rata-rata 47,7%. Serat bagasse tidak dapat larut
dalam air dan sebagian besar terdiri dari selulosa, pentosan dan lignin
(Husin, 2007).
Tabel 1. Hasil Analisis Serat Bagasse (Husin, 2007)
2.
Kandungan
Kadar (%)
Abu
3,82
Lignin
22,09
Selulosa
37,65
Sari
1,81
Pentosan
27,97
SiO23
3,01
Selulosa
Selulosa merupakan penyusun utama kayu berupa polimer
alami yang panjang dan linier terdiri dari residu -D-glukosa yang
dihubungkan
oleh
ikatan
glikosida
pada
posisi C1
dan
C4.
|5
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
larut dalam air dan pelarut organik serta mempunyai kuat tarik yang
tinggi. Dalam kondisi asam yang kuat dan konsentrasi alkohol yang
berlebih, akan terjadi reaksi etherifikasi selulosa yaitu reaksi antara
selulosa dengan alkohol membentuk ether.
Karakteristik selulosa antara lain muncul karena adanya struktur
kristalin dan amorf serta pembentukan micro fibril dan fibril yang pada
akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat fisik selulosa adalah zat yang
padat, kuat, berwarna putih, dan tidak larut dalam alkohol dan eter.
yang
terjadi
antarmolekul
dan
intramolekul.
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
3.
|7
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
Ester
ke kanan, asam yang digunakan diganti
dengan asam asetat anhidrid, dan asam sulfat berperan sebagai katalis.
Hidrolisis selulosa asetat bisa dilakukan dengan menambahkan
asam asetat yang mengandung air dalam sistem reaksi. Gugus asetil
pada atom karbon nomor enam terhidrolisis menjadi gugus hidroksil
karena posisi atom karbon tersebut mempunyai halangan sterik yang
paling kecil. Produk yang dihasilkan adalah selulosa diasetat, dan
setelah dicuci dan dikeringkan, selulosa diasetat bisa dilarutkan dalam
aseton untuk operasi pemintalan.
|8
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
c. Nitroselulosa (Nitrocellulose/NC)
Nitroselulosa mempunyai rumus molekul (C6H7O2(OH)3)n. Dari
rumus molekul ini tampak bahwa unsur-unsur bahan bakar (fuel) yaitu
C dan H bergabung dengan unsur oksidator yaitu O membentuk satu
senyawa yang mampu terbakar apabila dikenai energi aktivasi
walaupun tanpa kehadiran oksigen dari udara (udara mengandung 21
%v oksigen dan 79 %v nitrogen).
Nitroselulose (<12,6 % N) biasanya dipertahankan basah dan
mengandung 30 % air agar tidak mudah meledak. Nitroselulosa
dengan kadar N lebih tinggi dikenal sebagai guncotton dan mudah
meledak meski sedikit basah. Jika kering semua jenis nitroselulosa
sangat peka terhadap ledakan dan cukup berbahaya. Nitroselulosa
kering diperlukan untuk jenis bahan peledak tertentu, dan ini dibuat
dengan pengeringan pelan-pelan dari nitroselulosa basah dalam aliran
air hangat.
Pemanfaatan dari nitroselulosa sendiri saat ini sangat luas.
Diantaranya pemanfaatan nitroselulosa dapat digunakan sebagai bahan
bakar yang bisa digunakan dalam skala rumah tangga maupun dalam
skala industri.
d. Nanocrystalline cellulose
Nanocrystalline cellulose adalah nanopartikel berbasis selulosa
yang dapat diekstraksi dengan asam hidrolisis dari berbagai macam
bahan sumber alam (misalnya, pohon, tanaman tahunan, alga, bakteri).
|9
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
sebagian
besar
komponen
non-selulosa
untuk
dalam
100% selulosa,
sangat kristal (62% -90%, tergantung pada sumber bahan selulosa dan
metode pengukuran). Variasi dalam karakteristik NCC (misalnya
morfologi partikel, kimia permukaan, persen kristalinitas, dll) sangat
terkait dengan sumber bahan selulosa dan kondisi pengolahan hidrolisis
asam. Berbagai perlakuan kimiawi dapat memodifikasi struktur
permukaan NCC.
| 10
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
4.
| 11
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
merupakan
proses
peningkatan
derajat
penyimpanan.
Proses
ini
dilakukan
dengan
| 12
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
| 13
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1.
Ampas Tebu yang diperoleh dari limbah pabrik gula PT. Madukismo,
Yogyakarta.
2.
3.
4.
B. Alat
Dalam penelitian ini alat proses yang digunakan dibagi menjadi 2
bagian yaitu alat utama dan alat tambahan. Yang dimaksud dengan alat
utama adalah alat-alat yang digunakan pada proses hidrolisis dan proses
delignifikasi, sedangkan alat tambahan adalah alat-alat yang digunakan
untuk proses penunjang proses utama.
1.
Alat utama
a. Labu leher tiga 1000 ml, sebagai tempat terjadinya proses
delignifikasi dan hidrolisis.
b. Motor pengaduk dan alat pengaduk, sebagai alat untuk mengaduk
campuran ampas tebu dan larutan pereaksi.
c. Pemanas mantel, sebagai alat untuk memanaskan larutan.
d. Termometer alkohol, sebagai alat untuk mengukur suhu larutan.
| 14
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
Alat tambahan
a. Neraca analisis digital, sebagai alat untuk menimbang bahan baku,
hasil, maupun zat pereaksi.
b. Oven, sebagai alat untuk mengeringkan produk selulosa.
c. Blender, digunakan untuk menghaluskan pulp ampas tebu.
d. Saringan, digunakan untuk memisahkan produk dan larutan
pereaksi.
C. Rangkaian Alat
Keterangan:
1. Motor Pengaduk
2. Pendingin bola
3. Termometer alkohol
4. Labu leher tiga
5. Pemanas mantel
3
4
5
Keterangan:
1
2
3
1.
2.
3.
4.
Kertas saring
Corong Bchner
Pompa vaccum
Labu Bchner 1L
| 15
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
D. Cara Kerja
Dalam penelitian ini, selulosa diperoleh melalui 2 tahapan proses
yaitu proses hidrolisis dan proses delignifikasi. Variasi yang dilakukan
adalah variasi konsentrasi dan volume larutan kalium hidroksida
(KOH).
20 gram.
| 16
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
20 gram.
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
| 18
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
| 19
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
E. Analisis Data
1) Analisis kuantitas selulosa
a) Menentukan yield investor
Yield investor menunjukkan banyaknya hasil selulosa yang
diperoleh dari tiap satuan bahan baku yang dipakai. Yield investor
inilah yang biasa dipakai oleh para investor untuk kepentingan
industrinya.
Yield selulosa (investor) dicari dengan persamaan:
(1)
Dengan:
Yi
Mp
Ma
Mp
Ms
| 20
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
Dengan:
Xa
= Kadar abu, %
Ma
Ms
Mc
F. Evaluasi Data
1) Menentukan konsentrasi optimum larutan KOH pada proses
delignifikasi
Dalam
menentukan
konsentrasi
optimum
larutan
KOH,
| 21
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
Dalam
penelitian
ini
selulosa
yang dihasilkan
Yd
= Yield selulosa, %
Nd
Konsentrasi
larutan
yang memberikan
yield
tertinggi
| 22
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anggit, Felicia. 2011. Pengambilan Selulosa dari Kertas Koran Bekas. Jurusan
Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Casey JP., 1980, Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology, 3rd
edition, Vol. I A, New York: Willey Interscience Publisher.
Fadel, Mochamad. 2014. Pembuatan High Refinned Cellulose dari Ampas Tebu.
Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Heinze, T., dan Pfeiffer, K. 1999. Studies on The Sinthesis and Characterization
of CMC. Die Angewandte Makromolekuler Chemie. 266 (4638) : 37-45
Husin, A. A. 2007. Pemanfaatan Limbah Untuk Bahan Bangunan. Modul 1-3.
Peng, B.L., Dhar, N., Liu, H.L. , and Tam, K.C. 2011. Chemistry and Applications
of NanocrystallineCellulose and its Derivatives: a Nanotechnology
Perspective. The Canadian Journal of Chemical Engineering. Wiley
Online Library.
Postek, M.T., Moon, R.J., Rudie A.W., and Bilodeau, M.A. 2013. Production and
Applications of Cellulose Nanomaterials. Tappi Press. United States of
America.
Zhang, Y., Lu, X., Gao, C., Lv, W., and Yaou, J. 2012. Preparation and
Characterization of Nano Crystalline Cellulose from Bamboo Fibers by
Controlled Cellulase Hydrolysis. Journal of Fiber Bioengineering and
Informatics. Binary Information Press & Textile Bioengineering and
Informatics Society.
Zhou, C., Wu, Qinglin. 2012. Recent Development in Applications of Cellulose
Nanocrystals for Advanced Polymer-Based Nanocomposites by Novel
Fabrication Strategies. Intech.
http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/bun/IP%20ASEM%20BUN%202013/Pr
oduksi-Tebu.pdf diakses pada tanggal 24 Mei 2014
| 23
Proposal Penelitian
Pembuatan Cellulose Powder dari Ampas Tebu
| 24