Você está na página 1de 54

Benahi Manajemen Keselamatan Penerbangan

DERO IQBAL MAHENDRA

Regulasi semestinya diperbaiki lima tahun sekali agar sesuai dengan perkembangan
teknologi penerbangan.
PEMERINTAH sebagai regulator dan maskapai penerbangan harus segera memperbaiki
manajemen keselamatan penerbangan secara maksimal sehingga ke depan tidak terjadi lagi
kecelakaan fatal. Penumpang pun juga mesti disiplin dan patuh terhadap semua peraturan
penerbangan.
Mantan Menhub Jusman Syafii Jamal menyarankan untuk meningkatkan standar
keselamatan, regulator harus meningkatkan frekuensi pengawasan dengan memperbanyak
inspektur di lapangan. Regulasinya pun mesti diperbaiki minimal sekali dalam lima tahun
agar sesuai dengan standar internasional.
Misalnya, armada pesawatnya kini lebih canggih, maka standar keahlian pilotnya juga harus
sesuai. Itu harus ada peraturannya, katanya.
Hingga saat ini, Federal Aviation Administration (FAA), yang menjadi acuan industri
penerbangan global, masih menempatkan Indonesia di kategori 2 alias tidak lulus.

Kemudian dari sisi maskapai, Jusman mengkritisi penerapan standard operational procedure
(SOP) yang harus ditaati. Misalnya, jam terbang pilot dan kru jangan melebihi jam kerja.
Pelatihan kepada mereka pun mesti terus dilakukan. Misalnya, bagaimana menghadapi awan
kumulonimbus.
Safety management system, lanjut Jusman, seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu SOP,
melainkan sudah harus sebagai bagian dari budaya perusahaan. Maskapai harus melakukan
rekomendasi dari inspektur dan juga regulator agar tingkat keselamatan dapat terjaga.
Penumpang, tambahnya, juga bisa ambil bagian dalam keselamatan. Salah satunya dengan
menaati peraturan serta tidak menghambat kerja awak pesawat, misalnya dengan marahmarah.
Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai regulator, dalam hal ini Kementerian
Perhubungan, memang belum maksimal meningkatkan keselamatan penerbangan sesuai
dengan standar FAA. Selain itu, yang harus juga ditingkatkan ialah kualitas sumber daya
manusia dan prasarana seperti radar.
Lokasi pesawat
Pada bagian lain, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka
Sakya mengungkapkan AirAsia baru mengambil dokumen informasi cuaca pada pukul 07.00
pada Minggu (28/12/2014). Itu berarti setelah pesawat QZ8501 hilang kontak.
Hal tersebut sudah dilaporkan ke Kemenhub. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi
Mustofa Djuraid pun mengakui telah menerima surat dari BMKG dan segera menindaklanjuti
kebenarannya.
Kepala Basarnas Marsda FHB Sulistyo menegaskan hingga kemarin jumlah korban yang
sudah terkonfirmasi ialah sembilan orang. Menurut rencana, operasi pada hari ini mencari
titik lokasi keberadaan pesawat dengan mengerahkan Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geo
Survey yang memiliki kemampuan mendeteksi benda-benda di dasar laut. (Mag/Yah/
Cah/Vei/WIB/X-5)
dero@mediaindonesia.com
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com
Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa
diakses di metrotvnews.com

EDITORIAL

Menyakralkan Keselamatan Penerbangan


ISU keselamatan penerbangan terus meminta perhatian dalam sepekan terakhir. Teranyar,
seorang pilot maskapai AirAsia yang akan menerbangkan pesawat dari Bandara SoekarnoHatta, Banten, ke Bandara Ngurah Rai, Bali, diduga menggunakan narkoba.
Itu berdasarkan tes urine yang dilakukan regulator di bandara, kemarin. Pihak AirAsia
menyebut bahwa hasil tes urine itu belum tentu memastikan yang bersangkutan mengonsumsi
narkoba, bahkan bisa jadi karena obat pereda sakit batuk.
Namun, apa pun hasil tes itu menunjukkan ada hal yang terlewat dari standar kesiapan
untuk sebuah penerbangan. Apa yang terjadi bila tidak ada tes urine yang memang hanya
dilakukan secara acak tersebut? Kemudian, sang pilot melenggang berangkat menerbangkan
pesawat dengan penumpang lebih dari 100 orang? Yang ada di pikiran kita tentu insiden fatal
sangat mungkin terjadi lagi. Begitu mudahnya nyawa berguguran hanya karena standar yang
longgar.
Ini bukan kali pertama pilot ditemukan menggunakan narkoba saat bertugas. Pun, tidak ada
yang bisa memastikan berapa banyak pilot yang mengudara saat berada dalam pengaruh
narkoba atau tengah dalam penyembuhan dari sakit. Namun, semua sepakat perilaku itu tidak
bisa dibenarkan karena membahayakan keselamatan penerbangan.
Tes urine seharusnya dilakukan terhadap seluruh awak pesawat setiap kali akan bertugas,
tanpa kecuali. Bukan hanya sesekali. Lebih memprihatinkan lagi jika hanya dilakukan saat
peristiwa kecelakaan pesawat masih hangat-hangatnya.
Tanggung jawab keselamatan tidak semata berada di pihak maskapai. Pemerintah selaku
regulator, otoritas bandara sebagai operator, dan masyarakat sebagai pengguna memiliki
tanggung jawab. Tanggung jawab regulator mengeluarkan aturan-aturan prosedur
keselamatan dan memastikan semuanya benar-benar dijalankan. Acuannya jelas, standar
keselamatan yang ditetapkan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Evaluasi dan perbaikan jangan diterapkan seperti pemadam kebakaran. Hanya gencar
dilakukan saat kecelakaan telanjur terjadi, lalu dicek sesekali di situasi normal.
Belum lagi perilaku penumpang yang kerap marah ketika diingatkan untuk mematikan
ponsel. Atau, menggerutu saat diminta kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk
pengaman. Mental-mental seperti itu, sadar atau tidak sadar, menganggap nyawa mereka
sendiri sangat murah.

Pantas saja sejak 2007, sektor penerbangan Indonesia tidak bergerak dari kategori 2. Negara
yang masuk kategori 2 dinilai tidak memenuhi standar minimum ICAO untuk aspek
keselamatan.
Ingat, tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun
sebuah prosedur keselamatan tetap harus dilaksanakan. Berlakukan prinsip itu bukan hanya
untuk sektor penerbangan, melainkan juga seluruh sektor transportasi.
Keselamatan penumpang harus menjadi hal yang sakral. Tunjukkan dengan standar prosedur
keselamatan yang tinggi dan disiplin semua pihak untuk menerapkannya secara konsisten.
Tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun sebuah
prosedur keselamatan harus dilaksanakan.
***

Silakan tanggapi Editorial ini melalui: http://www.metrotvnews.com

PK hanya Bisa Dilakukan Sekali


MAHKAMAH Agung (MA) menerbitkan Surat Edaran MA (SEMA) Nomor 7 Tahun 2014
tentang peninjauan kembali (PK) hanya satu kali. SEMA ini ditandatangani Ketua MA Hatta
Ali pada Rabu (31/12/2014).
Surat edaran tersebut sudah diedarkan kepada seluruh ketua pengadilan di seluruh Indonesia.
Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan peninjauan kembali dalam perkara
pidana dibatasi hanya 1 kali, bunyi poin ketiga SEMA seperti yang dikutip dari laman resmi
MA.
Melalui surat edaran tersebut, MA juga menegaskan putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
yang membolehkan PK berkali-kali tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Putusan
MK itu non-executable karena berdasarkan UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman Pasal 24 ayat 2 menyatakan tegas tidak ada PK atas PK. Pasal itu berbunyi,
Terhadap putusan peninjauan kembali tidak dapat dilakukan peninjauan kembali.
Tak hanya itu, dalam UU tentang MA Pasal 66 ayat 1 juga menegaskan dengan nyata bahwa
PK hanya satu kali. Pasal itu berbunyi, Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan
hanya 1 kali.
Permohonan PK yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut di atas agar dengan penetapan
ketua pengadilan tingkat pertama permohonan tersebut tidak dapat diterima dan berkas
perkaranya tidak perlu dikirim ke MA sebagaimana telah diatur sebelumnya dalam Surat
Edaran MA No. 10/2009.
Sebelumnya, persoalan PK menjadi alasan Kejaksaan Agung untuk melakukan penundaan
terhadap eksekusi mati terpidana narkoba. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony
Spontana mengatakan, Kejagung masih menunggu kepastian dari terpidana narkoba yang
akan dieksekusi mati, karena masih harus sidang peninjauan kembali 6 Januari.
Tony menyampaikan ada enam terpidana mati yang akan dieksekusi. Yakni terkait dua
terpidana mati kasus pembunuhan, yaitu Gunawan Santosa dan Tan Joni. Serta terpidana mati
kasus narkoba, Pujo Lestari dan Agus Hadi, juga dua WNA, yaitu Namaona Denis dari
Malawi dan Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil. (SU/P-5)

Segera Evaluasi Aturan Remisi


NUR AIVANNI

Indonesia Corruption Watch menduga pelaksanaan dalam pemberian remisi


bermasalah, sehingga realisasinya tetap berorientasi menguntungkan koruptor.
WAKIL Ketua KPK Zulkarnain mengatakan bahwa pemberian remisi perlu dievaluasi
kembali oleh Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu, pihaknya menyambut baik jika
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengajak KPK untuk menyamakan persepsi
terkait masalah remisi yang terus menjadi polemik. Kami menyambut baik tawaran Menkum
dan HAM itu, ujarnya saat dihubungi, kemarin.
Ia menyampaikan yang menjadi perhatian KPK mengenai pemberian remisi adalah
pemberian dua kali remisi dalam setahun. Secara administratif juga bisa terjadi
penyimpangan-penyimpangan di tingkat jajaran bawah. Kemudian untuk menilai orang
(narapidana) yang begitu banyak, bisa saja secara administratif terpenuhi, tapi secara
substansial tidak terpenuhi, tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, harus ada kriteria yang diberikan kepada napi secara akuntabel dari
berbagai aspek. Katakanlah berkelakuan baik, lalu pengabdian apa yang benar-benar dia
lakukan selama dia menjalani pidana, jelasnya.
Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku sudah mengirimkan surat terkait
dengan pemberian remisi besar-besaran terhadap sejumlah terpidana, terutama koruptor ke
Kemenkum dan HAM. Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia ICW
Emerson Yuntho menilai Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 tentang Pengaturan
Remisi sudah jelas dan tegas. Aturan itu menegaskan, narapidana yang akan menerima remisi
haruslah juga berstatus sebagai justice collaborator.
Di sana sudah jelas semua, bahkan ketika akan memberikan remisi, menteri harus
berkoordinasi dengan pihak penegak hukum yang menangani terpidana itu. Dari sana harus
dipastikan lagi bagaimana statusnya, baru setelah itu dapat rekomendasi atau tidak, jelasnya.
Dijelaskan lebih lanjut, ICW menduga pelaksanaan dalam pemberian remisi bermasalah
sehingga tetap berorientasi menguntungkan koruptor.
Sebelumnya, guna membenahi tumpang tindihnya peraturan pemberian remisi bagi para
tahanan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berkomitmen ikut mengajak pemangku
kepentingan seperti lembaga penegak hukum lain, seperti KPK, kejaksaan, juga Komnas
HAM dan ICW untuk menyamakan persepsi.
Evaluasi LP

Dalam kesempatan itu, Yasonna juga menjelaskan, selain membereskan tumpang tindih
peraturan soal remisi, terdapat masalah klise yang mendesak untuk segera dibenahi
Kementerian Hukum dan HAM yaitu overkapasitas di lembaga pemasyarakatan (LP). Di
beberapa daerah, Riau misalnya, yang seharusnya kapasitas LP untuk 300 orang, tetapi ada
1.300 di dalam. Kita bayangkan kondisinya yang mengerikan sekali, ungkapnya.
Untuk menanggulangi minimnya tenaga pengawas dan membeludaknya narapidana, anggota
TNI akan diperbantukan sebagai petugas LP.
Sudah saya sampaikan ke rapat kabinet. Kami akan mengalihkan teman-teman TNI yang
mendekati masa pensiun, sebelumnya dialihkan sebagai petugas LP, kata dia.
Menurutnya kondisi LP yang padat, panas, dan sumpek dapat memicu tingginya temperamen
penghuni LP. Keadaan seperti ini bisa berpotensi terjadi keributan di dalam LP. (SU/Ind/P-5)
aivanni @mediaindonesia.com

Terlalu Banyak Otoritas di Poso, Penanganan Teroris


tidak Efektif
MUNCULNYA sejumlah kegiatan dan tanda keberadaan anggota teroris di Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah, dalam beberapa tahun terakhir membuat sejumlah otoritas keamanan turun
tangan ke wilayah tersebut. Sayangnya, itu justru membuat penanganan terorisme tidak
optimal.
Kapolri Jenderal Sutarman mengungkapkan tim antiteror kepolisian sendiri sudah mengawasi
pergerakan pihak-pihak yang dicurigai sejak awal mula munculnya isu teror dengan dalih
agama itu. Termasuk ketika ada eksodus pusat pelatihan terorisme ke Poso, hingga kemudian
muncul isu Islamic State (IS atau ISIS).
Di Poso kan tim kita banyak sekali di sana. Ada beberapa tim lain yang melakukan kegiatan
di Poso. Tetapi, sel (teroris) itu memang sudah kita ikuti dari lama. Tapi, karena banyaknya
yang masuk, justru tidak terfokus, ungkapnya, kepada Media Indonesia di Istana
Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dengan semakin banyak pihak yang turun, lanjutnya, akan semakin tampaklah pergerakan
aparat negara. Apalagi jika itu dilakukan di wilayah terbatas seperti di Bumi Sintuwo Maroso
itu. Alhasil, buruan pun makin menyembunyikan batang hidungnya.
Ia sendiri enggan menyebut pihak mana saja yang turut mengurusi terorisme itu.Malah
mereka (teroris) jadi tahu (sedang diburu). Banyak ngumpet. Penegakan hukum kan enggak
bisa (keroyokan) gitu, cetus dia.
Meski demikian, Sutarman mengaku bahwa anak buahnya tetap konsisten memantau
pergerakan sel-sel teroris yang telah diketahui. Ia pun berkomitmen tak membiarkan pihak
yang mengaku anggota Islamic State (IS) melontarkan ancaman di dunia maya untuk beraksi.
Seluruh sel sudah diikuti anggota kita. Mudah-mudahan tidak terjadi lah, harapnya.
Video IS paling akhir itu berjudul Ancaman Wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88,
Banser. Video berdurasi 4:01 menit itu diunggah oleh akun al-Faqir Ibnu Faqir, sehari
sebelum Natal. Video itu, juga mengeluarkan ancaman pembantaian pada Panglima TNI
Jenderal Moeldoko, kepolisian, dan Banser. (Kim/P-5)

Basarnas Dipuji Keluarga Korban


ABDUS SYUKUR

Sejumlah anggota keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tetap berupaya
optimistis sanak saudaranya ditemukan dalam keadaan selamat.
KELUARGA korban penumpang AirAsia QZ8501 mengapresiasi kerja Tim Badan SAR
Nasional (Basarnas) Indonesia yang berhasil menemukan puing pesawat dan sejumlah jasad
pada hari ketiga pencarian.
Saya mewakili keluarga korban menghargai kinerja Basarnas yang bekerja sama dengan
berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, yang sudah menemukan pesawat, ujar Bambang
Andreas, ayah Ratri Sri Indriyani, salah satu penumpang AirAsia, di Surabaya, Jawa Timur,
kemarin.
Menurut dia, kecepatan Tim SAR yang bekerja tanpa henti berusaha mencari puing pesawat
tidak lepas dari koordinasi dan perhatian semua pihak, terutama pemerintah, mulai tingkat
pusat sampai daerah.
Saya sangat sedih kehilangan anak. Tapi, harapan kami kepada Tim SAR sangat besar
sehingga jasad penumpang bisa dievakuasi, katanya.
Kendati peluangnya kecil, lanjut dia, Bambang yakin anaknya masih bertahan hidup karena
menganggap tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Mukjizat dari Allah SWT bukan tidak mungkin dan saya masih yakin Ratri hidup. Tapi,
kalau tidak sesuai harapan, kami ikhlas dan tawakal, katanya.
Bambang yang tinggal di Rungkut Menanggal Harapan Surabaya mengaku terkejut dan tidak
menyangka anaknya menjadi salah satu korban kecelakaan AirAsia dengan rute Surabaya ke
Singapura, Minggu (28/12). Pada hari itu, sebagai seorang pemandu wisata di salah satu biro
jasa perjalanan di Surabaya, Ratri membawa rombongan 24 orang.
Secara khusus, ia juga mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mulai hari
pertama hingga kemarin mendampingi keluarga penumpang, serta ikut mendata.
Apa yang dilakukan Bu Risma sangat berharga bagi keluarga. Orang lain yang menyebut
beliau hanya pencitraan itu tidak bijak. Kami keluarga korban sangat merasakan pentingnya
langkah yang dilakukan beliau, katanya.
Keluarga resah

Meski demikian, kerja Basarnas juga tak lepas dari kritikan para keluarga korban. Beberapa
anggota keluarga korban mempertanyakan lamanya proses pencarian jasad korban di perairan
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tanda-tanda ketidaksabaran para keluarga korban mulai muncul dalam pertemuan tertutup
yang digelar pihak AirAsia, Basarnas dan pihak lainnya di posko tunggu di ruang
Antemortem Biddokkes Polda Jatim, kemarin.
Pihak keluarga memang melihat proses pencarian sangat lamban. Seperti hari ini, dari pagi
hingga sore, baru ditemukan dua jenazah. Wajar jika mulai ada yang bertanya, hingga kapan
menunggu korban dapat ditemukan, kata Roni Tanuhun, paman dari Adrian Fernando
korban AirAsia warga Jalan Petemon 3 Surabaya. (Cah/FL/Ant/P-1)
abdus@mediaindonesia.com

Tahun Penentuan
Radhar Panca Dahana Budayawan

MENGAPA hanya satu keluarga yang tak tahu perubahan jadwal penerbangan AirAsia yang
hilang itu, hingga mereka selamat? Mengapa musibah itu terjadi setelah ada perubahan
jadwal? Kenapa bencana beruntun terjadi di ujung tahun, di awal pemerintahan baru, yang
diakui menjadi pilihan rakyat?
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan hal yang khas terproduksi dari pikiran dan batin
rakyat Indonesia. Rakyat yang sejak dulu gemar, bahkan menjadi sifat dasar, untuk
berspekulasi dalam hidup.
Memilin kenyataan yang sebenarnya unreal, artifisial, bahkan virtual berbasis pada mimpi,
imajinasi, obsesi, rasa kecewa, frustrasi, hingga sensasi-sensasi kompugrafis yang kita olah
sehari-hari. Mulai Atlantis, klaim peradaban induk di berbagai suku bangsa, misteri Candi
Cetho, hingga ilusi piramida Gunung Padang.
Ikhlas atau tidak, jujur ataupun dusta, kita sesungguhnya tak bisa menolak realitas mental kita
seperti itu. Realitas adab yang belum sepenuhnya dikendalikan oleh pikiran jernih atau akal
yang sehat, tapi justru oleh keyakinan (faith) dengan mistifikasinya yang kental, dengan
prosedur logis yang utak atik gathuk. Yang tidak hanya mengendap di benak dan jiwa kaum
papa sebagai korban terburuk dari sistem (politik-ekonomi) yang kita terapkan, tapi juga-asyiknya--hinggap di kalangan elite (bahkan di pucuk-pucuk bangunan struktural) yang justru
menetapkan kebijakan sistemis itu.
Kondisi mental ini baik kita buka dengan terang, khususnya ketika kita menghadapi sebuah
momen sekuler yang bernama Tahun Baru. Momen aneh yang mengacu pada kalender
Gregorian ini tiba-tiba menjadi waktu yang diselebrasi siapa pun, tak kenal agama, adat,
bangsa, ataupun kelas sosialnya. Sebuah penanda waktu yang semata untuk kebutuhan
duniawi, terpilin sedemikian rupa hingga ia mendapatkan suntikan yang sakral, lengkap
dengan mistisismenya yang juga ajaib.
Tanggal pertama Januari seolah menjadi garis yang menentukan bagi terwujudnya hal-hal
yang belum atau tidak pernah kita capai sebelumnya. Spekulasi. Seperti judi koprok yang kita
tongkrongi di pasar malam. Namun, kita menyukainya.
Begitulah kita telanjur menghadapi Tahun Baru. Hari pergantian yang tidak berbeda dengan
hari lainnya. Hanya karena manusia homo symbolicum, senang memberi tanda-tanda sebagai
monumen keberadaan kita. Sebuah tradisi yang sesungguhnya berasal dari peradaban

kontinental, peradaban darat, batu dan gunung, yang menggemari monumen-monumen keras
sebagai simbol kedigdayaan. Simbol yang dalam adab bahari akan kikis dan habis oleh aliran
air, air juga sebagai waktu.
Sebagai waktu, 2015, tidak lebih hanya kelanjutan dari angka sebelumnya. Angka yang kita
tahu bersama diisi oleh berbagai peristiwa, dari yang sangat sederhana hingga
menggemparkan ataupun memilukan. Dalam kehidupan politik, bangsa ini mendapatkan
banyak pengalaman yang hampir tanpa preseden, hingga sekali lagi menimbulkan banyak
analisis, cenderung spekulatif, hingga mistis.
Tentu saja semua itu bermula dari munculnya seorang eks tukang kayu, yang jadi pengusaha
mebel, kemudian sukses jadi wali kota dua periode, dan--aneh bin ajaib, tak ada presedennya-sukses menjadi gubernur dari wilayah yang sama sekali berbeda latar historis, sosial hingga
kulturalnya. Lebih ajaib lagi, juga tanpa preseden dalam sejarah negeri ini, belum segenap
setahun gubernur tadi sukses memenangi pemilihan umum untuk menjadi pemimpin tertinggi
di negeri dengan riwayat kebudayaan sangat kuno ini.
Terus terang saja, harus jujur kita akui, semua preseden dan hal-hal mengejutkan dalam dunia
politik di tahun yang sedang kita tinggalkan sesungguhnya menunjukkan betapa apa yang kita
sebut demokrasi politik di negeri ini belumlah matang, dewasa, atau stabil. Prosesus,
mekanisme, atau kerja kelembagaan yang ada di dalamnya masih terlalu memunculkan
banyak masalah yang memperlihatkan kondisi kejiwaan politik itu.
Ketidakterdugaan
Demokrasi, kalau ia matang dan kuat, sebagaimana dibuktikan oleh bentuk-bentuk khasnya
dalam berbagai adat dan tradisi kita, sebenarnya tidak lagi memberi peluang pada
ketidakterdugaan, atau preseden-preseden yang membuat kacau para pembela atau pemeluk
teguhnya. Seperti sebuah sistem organisasi yang baik, peluang terjadi penyimpangan, bias
atau deviasi, apalagi ketakterdugaan, sudah dapat direduksi ke tingkat yang minimal.
Namun, dalam kehidupan politik kita, justru ketidakterdugaan itu sangat vital bahkan desisif.
Lihatlah pada penetapan nomenklatur kabinet hingga orang-orang yang mengisinya. Bahkan,
kalangan dekat sang Presiden pun terkejut-kejut tak menduga. Situasi inilah yang akan
mengisi dunia batin bangsa ini di tahun yang sedang kita jemput. Hal-hal tak terduga apalagi
yang akan terjadi?
Hal-hal yang menjadi stimulan dari munculnya ketidakterdugaan 2015 sudah memenuhi
kantong harapan dan persoalan kita sebagai bangsa. Bukan hanya harapan yang tinggi rakyat
pada pemerintahan sekarang, dinamika politik oposisional yang keras di parlemen,
kelompok-kelompok resisten dari kebijakan-kebijakan baru yang keras dari pemerintahan
baru, hingga realitas regional maupun global yang sangat memicu adrenalin politik kita. Baik
itu soal MEA, kekuatan Tiongkok yang kian dominan, ekonomi dunia yang dibuat seperti

pendulum rusak oleh sekelompok elite tertentu, kelompok-kelompok radikal yang meluas dan
penuh varian, hingga ancaman bencana alam yang kian intensif.
Maka, 2015 pun menjadi waktu atau tahun yang sangat menentukan bagi bangsa ini. Di usia
tepat 70 tahunnya, kita sebagai bangsa mengayuh sampan di tengah samudra hidup global
yang gelombang bergemuruh. Adakah pelaut dan kapten kapalnya lihai membaca urat
gelombang sehingga kapal kita tidak pecah ditubruk karang, tapi mampu menaklukan badai
lautan menuju pulau tempat tersimpan semua harapan.
Ini saatnya kita berjuang. Bersama, satu bangsa.

Reeksi Maulid Nabi Muhammad SAW

Menegakkan Etos Kepemimpinan Bangsa


Muhammadun Analis Studi Politik Program Pascasarjana UIN Yogyakarta

PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi reeksi penting bangsa ini dalam
menegakkan etos kepemimpinan bangsa.
Kepemimpinan bukan sekadar atribut dan pangkat dalam birokrasi atau partai politik
(parpol). Kepemimpinan merupakan gerak hidup manusia untuk selalu berdiri tegak
membangun diri sendiri dan bangsa. Dalam kepemimpinan, tak ada kepentingan sesaat
karena kepentingan jangka panjang dan kepentingan bangsa harus selalu di depan.
Bangsa Indonesia membutuhkan referensi etos kepemimpinan. Semangat kerja yang
ditunjukkan Presiden Joko Widodo dan kabinetnya harus dibarengi etos kepemimpinan yang
berkarakter dan bervisi masa depan. Etos kepemimpinan Nabi Muhammad bisa menjadi oase
yang sangat tepat untuk memecahkan kebuntuan dan kemacetan yang menghadang.
Kita bisa melihat berbagai kepala daerah yang usai menjabat langsung mendekam di bui
tahanan. Anggota dewan sebagai wakil rakyat justru selalu mencederai amanat rakyat. Kasus
korupsi menjadikan pemimpin bangsa ini kehilangan jiwa kepemimpinannya. Itulah problem
serius yang masih mendera Indonesia masa transisi reformasi sekarang ini.
Sekarang ini saatnya reeksi. Mengapa? Karena umat Islam di Indonesia sering kali
mengabaikan kepemimpinan Nabi Muhammad. Padahal, hampir seluruh lembaga negara
dipimpin umat Islam. Apalagi, Presiden sejak awal dipimpin umat Islam.
Menurut Dr M Syai Antonio dalam Super Leader, Super Manager (2010) dijelaskan bahwa
paling tidak ada 3 faktor mengapa umat Islam tidak mampu menangkap suri teladan
Muhammad SAW secara holistis dan komprehensif. Pertama, adanya distorsi citra yang
secara subjektif sengaja dimunculkan para orientalis.
Kedua, munculnya prasangka buruk (prejudice) yang berlebih dari beberapa kalangan ketika
nilai-nilai positif (uswah hasanah) Rasulullah SAW akan dikaji dan dipraktikkan di lapangan
dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor yang ketiga ialah tradisi dan kebiasaan kebanyakan umat Islam yang melihat dan
menempatkan sosok Muhammad SAW hanya dari satu sisi. Sering kali kita terjebak ke dalam
pengultusan individu sosok Muhammad. Mungkin tanpa disadari banyak di antara kita yang
memosisikan sosok Muhammad SAW terlalu melangit, tinggi, dan jauh di atas sehingga
beliau menjadi asing bagi kita untuk ditiru dan dijadikan suri teladan. Padahal, Rasulullah

SAW dalam beberapa kesempatan pernah mengatakan Janganlah kalian terlalu


mengagung-agungkan aku, seperti halnya kaum Kristen mendewakan Isa bin Maryam.
Sesungguhnya, aku ini manusia biasa putera seorang wanita Mekah yang memakan daging
yang dikeringkan (lauk sederhana). Panggillah aku Rasulullah dan hamba Allah (HR
Tirmidzi).
Ketiga hal tersebut juga menjangkiti para pemimpin bangsa ini. Makanya, sudah saatnya
sekarang ini Maulid Nabi dijadikan sebagai starting point bangsa ini untuk terus menggali
keteladanan Muhammad sebagai pemimpin yang sukses dalam mengelola rakyatnya.
Muhammad merupakan pemimpin yang bisa mengayomi rakyatnya, begitu membela kaum
miskin, dekat dengan kaum pinggiran, orang pertama yang selalu menjenguk rakyatnya yang
sedang sakit, memberikan apa pun yang dimiliki untuk kepentingan rakyat, serta teguh dalam
menegakkan keadilan. Bahkan, kalau anaknya sendiri mencuri, maka ia sendiri yang akan
memotong tangan anaknya tersebut.
Bagi Muhammad, kepemimpinan ialah amanah. Suatu amanah akan dimintai
pertanggungjawabannya. Itu dikatakan dengan jelas oleh beliau, yakni Sesungguhnya imam
(kepala negara) ialah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat
yang dia urus. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Jika seorang pemimpin menjalankan amanah kepemimpinannya dengan benar, ia pun akan
dicintai rakyatnya. Kata-katanya akan didengar, seruannya akan dijalankan, dan kehormatan
serta kewibawaannya pun akan terjaga di mata rakyatnya. Ia juga tidak akan merasa dijauhi
dan dibenci rakyatnya. Bahkan, ia akan dicintai rakyatnya jika ia memimpin rakyatnya
dengan penuh kecintaan.
Segitiga sukses
Menurut Wahidunnaba (2009), ada segitiga sukses dalam kepemimpinan Muhammad, yakni
pemimpin yang holistis, accepted, dan proven. Muhammad merupakan pemimpin yang
holistis karena ia mampu mengembangkan leadership dalam berbagai bidang kehidupan.
Kepemimpinannya mampu meresap ke berbagai nuansa kehidupan melalui celah-celah tanpa
disadari manusia pada saat itu. Beliau memulai mengembangkan kepemimpinannya berawal
dari dirinya sendiri (self development) terlebih dahulu. Semangat kepemimpinan bisnis dan
entrepreneurship yang ditunjukkannya semasa masih muda sangat menakjubkan. Kegiatan
bisnis yang dilakukannya hampir tidak pernah mengalami kerugian.
Saat menjadi kepala rumah tangga, beliau mampu mengembangkan leadership dalam
kehidupan rumah tangganya. Kepemimpinannya mewarnai kehidupan sehari-hari bersama
isteri-isterinya sehingga nuansa harmonis tercipta begitu indah. Beliau dapat bersifat adil
terhadap mereka semua.
Dalam kehidupan yang lebih heterogen, yaitu tatanan kehidupan masyarakat, beliau
melahirkan era baru. Era yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kepemimpinannya

menjadikan kehidupan masyarakat menjadi pusat peradaban dunia. Sistem perpolitikan yang
beliau terapkan mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat menjadi bermartabat.
Sistem pendidikan dalam masyarakat berubah total. Pendidikan yang diterapkan menjadikan
masyarakatnya bermoral dan nampak cerah.
Beliau juga pemimpin yang accepted. Seorang pemimpin yang diterima dan diakui semua
masyarakatnya. Bahkan, kepemimpinan beliau masih diterima sampai saat ini. Jika terhitung,
sudah berapa miliar orang yang mengakui kepemimpinannya. Terlepas dari wahyu yang
disampaikan, akhlak beliau juga patut diterima dan dijadikan suri teladan.
Yang ketiga, Nabi Muhammad SAW ialah pemimpin yang proven. Figur pemimpin yang
terbukti telah membawa perubahan bagi masyarakat. Kepemimpinan yang selalu berorientasi
pada bukti riil, tidak sekadar kata-kata persuasif. Pemimpin yang berorientasi ke depan.
Dari sinilah, pemimpin bangsa ini mestinya segera mengambil hikmah dari kepemimpinan
Muhammad. Mulai dari diri sendiri, setidaknya itulah yang sangat tepat bagi seluruh warga
bangsa ini, khususnya para pemimpinnya. Dengan belajar menjadi pemimpin bagi diri
sendiri, maka pelan tetapi pasti akan bisa menjadi pemimpin yang baik bagi bangsa ini.
Sebagai penutup, camkanlah pernyataan Muhammad ini, Sebaik-baiknya pemimpin kalian
adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian serta yang kalian doakan dan mereka
juga mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan
mereka membenci kalian serta yang kalian laknat dan mereka juga melaknat kalian. (HR
Muslim, Ahmad, dan Ad-Darimi).

Era Baru Produk Industri Kehutanan


Bambang Hendroyono Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan

Tantangan ke depan, pemerintah perlu melanjutkan upaya promosi SVLK ke berbagai


pasar utama kayu dunia.
I don't want to buy your timber, cause they're from illegal logging. I will only buy your
timber cheap. Your timber is illegal. I will buy your timber only when my audit proves that
your timber is legal.
ITULAH kondisi yang diha dapi pengusaha produk perkayuan Indonesia di akhir 1990
hingga awal 2000-an. Sulit bagi pengusaha kita memasarkan produknya, dan jika ada pasar
yang menerimanya, mereka hanya membelinya dengan harga rendah karena predikat illegal
logging. Para pembeli produk kayu itu memaksakan menyewa tim audit untuk mengaudit
pelaku industri perkayuan Indonesia dengan standar sesuka mereka sendiri! Audit yang
diistilahkan scooping itu membebani eksportir sebesar US$3/m3.
Pendekatan melalui penegakan hukum berhasil menekan kasus illegal logging yang pada
2006 mencapai 1.700 kasus, jauh berkurang hingga mencapai kurang dari 100 kasus per
tahun pada 2010 dan seterusnya. Pendekatan perbaikan tata kelola kehutanan untuk
pemberantasan pembalakan liar dilaksanakan melalui sertikasi pengelolaan hutan lestari dan
verifikasi legalitas kayu. Aturan wajib sertikasi bagi pengusaha kehutanan dan pelaku
industri perkayuan itu yang semula semata untuk memperbaiki tata kelola kehutanan,
belakangan juga untuk memperbaiki reputasi produk perkayuan Indonesia di pasar kayu
dunia.
Mimpi buruk segera berakhir. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.
64/2012 yang diperbarui dengan Peraturan No. 81/2013 mengatur ekspor produk industri
kehutanan hanya bisa dilakukan industri/eksportir yang memegang sertikat legalitas kayu.
Adapun skema sertikasi wajib yang diterapkan diatur Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Kementerian LHK) dan diberlakukan sejak akhir 2009, dikenal sebagai Sistem
Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
Peraturan Mendag No 64/2012 mulai berlaku 1 Januari 2013 bagi kebanyakan produk
industri berbahan baku kayu seperti plywood, kayu gergajian, wood-working, flooring, pintu,
pulp, dan kertas. Senin (29/12), pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian
LHK, serta Kementerian Perindustrian mengeluarkan Permendag No. 97/M-DAG/
PER/12/2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri
Kehutanan, dan Peraturan Menteri LHK No. P.95/Menhut-II/2014.Permendag No. 97/M-

DAG/ PER/12/2014 itu menggantikan Permendag No. 64/2012 yang diperbarui dengan
Permendag No. 81/2013.
Kondisi hutan Indonesia
Melalui peraturan yang baru itu, mulai 1 Januari 2015, sertifikasi diberlakukan menyeluruh
bagi seluruh produk perkayuan termasuk mebel kayu atau furnitur. Ini merupakan era baru
produk industri kehutanan Indonesia.
Bagi Indonesia, hutan dan kehutanan dipandang sebagai amanat UUD 1945 dan UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan. Perundangan itu menegaskan hutan dimanfaatkan dengan
asas manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan koordinasi.
Menurut data statistik, luas hutan Indonesia mencapai lebih dari 125 juta hektare (ha) yang
berarti lebih dari 66% luas daratan Indonesia. Kawasan hutan dimaksud yakni hutan
konservasi 17%, hutan lindung 24%, dan hutan produksi hampir 74 juta ha atau 59% luas
total hutan. Sekitar 17 juta ha dari hutan produksi ialah hutan yang bisa dikonversi untuk
pembangunan seperti transmigrasi dan pertanian/perkebunan.
Dari hutan produksi itu, perizinan pemanfaatannya dialokasikan bagi izin usaha pemanfaatan
hasil hutan kayu hutan alam sejumlah 274 unit dengan luas 20,64 juta ha, izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman sejumlah 263 unit dengan luas 10,27 juta ha,
dan izin usaha lain seluas 2 juta ha bagi 464 unit usaha seperti hutan tanaman rakyat (HTR),
hutan tanaman hasil reboisasi (HTHR), hutan kemasyarakatan (HKm), dan hutan desa (HD).
Sejak dikeluarkan pada 2009, SVLK wajib berlaku bagi usaha kehutanan serta industri
pengolahan kayu. Dalam kerangka sistem SVLK, peranan pemerintah hanyalah regulator.
Kementerian LHK menerbitkan peraturan termasuk kriteria dan standar verifikasinya sebagai
hasil konsultasi multipihak. Adapun Kementerian Perdagangan mengatur regulasi dalam tata
cara ekspor bagi industri eksportir besertifikat legalitas kayu (SLK). Komite Akreditasi
Nasional (KAN) mengakreditasi lembaga audit yang mengaudit unit usaha hutan dan industri
pengolahan kayu. Lembaga penilai/verifikasi yang terakreditasi melakukan audit. Semua
proses itu dipantau saksama oleh pemantau independen kehutanan dari LSM dan pemerhati
sehingga kredibilitas SVLK bisa terjamin. Untuk biaya pelaksanaan audit SVLK bervariasi,
Rp6,6 juta (industri rumah tangga)-Rp28,8 juta (industri skala besar).
Sampai saat ini, hampir seluas 20 juta ha unit kelola hutan telah mendapat sertikat
pengelolaan hutan lestari. Sekitar 1 juta ha lagi masih proses sertifikasi. Selain itu, sekitar
1.200 unit industri mendapat sertikat legalitas, 200-an unit masih proses audit. Sepanjang
Januari-November 2013, produk industri kehutanan yang sudah wajib diekspor dengan
dokumen V-Legal (panel wood, wood working, pulp, kertas, bangunan pra-fabrikasi) bernilai
US$5,1 miliar dari pemantauan SILK. Adapun data untuk cakupan produk yang sama pada
periode sama (Januari-November) 2012 menunjukkan nilai US$4,7 miliar.

Artinya, pada 2013 ada kenaikan ekspor 9,8% dari tahun sebelumnya. Pada periode sama
tahun ini, nilai ekspor produk yang sama pun meningkat 5,1% dari 2013 dan nilainya
mencapai US$5,5 miliar. Artinya, SVLK justru meningkatkan kinerja ekspor produk industri
kehutanan.
Dengan Permendag No. 97/M-DAG/PER/12/2014 pada 24 Desember 2014 dan Peraturan
Menteri LHK No. P.95/MenhutII/2014, yang diterbitkan Senin (29/12), pemerintah bahkan
menyederhanakan SVLK untuk industri kecil menengah (IKM). Intinya, mengatur
penyertaan dokumen deklarasi ekspor bagi IKM pemilik eksportir terdaftar produk industri
kehutanan (ETPIK) yang belum memiliki SLK saat melakukan ekspor sebagai pengganti
dokumen V-Legal.
Pemerintah intinya akan mendorong sertifikasi bagi sisa IKM furnitur (mebel) yang kini
belum besertifikat dengan membantu pembiayaan dalam rangka meningkatkan kinerja
ekspor. Menurut data Kemendag, hanya 1.200-an IKM pemilik ETPIK furnitur yang belum
besertifikat (SLK). Dengan dukungan para pemangku kepentingan dan ditunjang kebijakan
baru Kementerian LHK, sertifikasi legalitas kayu bagi 1.200-an pemilik ETPIK furnitur
dimaksud ditargetkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan ke depan.
Tantangan ke depan, pemerintah perlu melanjutkan upaya promosi SVLK ke berbagai pasar
utama kayu dunia sambil mendorong negara konsumen kayu Indonesia, seperti Tiongkok
menerbitkan peraturan perundangan yang non-diskriminatif yang menghambat masuk kayu
ilegal ke negara tersebut.

Masih Ada Gratifikasi Biaya Nikah


FATHIA NURUL HAQ

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 memastikan tidak ada lagi pungutan
biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.
DIRJEN Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Machasin,
mengaku prihatin masih adanya petugas Kantor Urusan Agama (KUA) yang memanfaatkan
ketidaktahuan masyarakat terkait biaya nikah.
Machasin mengungkapkan dirinya mendapat laporan terkait masih ada oknum yang meminta
pembayaran biaya nikah di atas tarif resmi antara Rp800 ribu atau lebih.
Kita prihatin dengan kasus ini, kata Machasin di Jakarta, kemarin.
Padahal, kata Machasin, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 sudah
memastikan bahwa kini tidak ada lagi pungutan biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.
Untuk menghindari gratifikasi tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam telah
mengeluarkan penjelasan tentang alur pelayanan nikah sesuai dengan yang diatur dalam PP
No. 48 Tahun 2014. PP tersebut sebagai pengganti PP Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Machasin mengatakan PP 48/2004 mengatur biaya pernikahan hanya terbagi menjadi dua.
Pertama, biaya nikah dinyatakan gratis atau nol rupiah jika proses nikah dilakukan pada jam
kerja di KUA.
Kedua, jelasnya, pengenaan biaya Rp600 ribu jika pernikahan dilakukan di luar KUA atau di
luar hari dan jam kerja. Pembayaran biaya nikah dibayarkan ke bank dan tanda bukti
pembayar diperlihatkan kepada petugas KUA terdekat.
Tidak ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh calon pengantin di luar yang sudah
ditentukan oleh peraturan tersebut. Pungutan biaya di luar yang sudah ditentukan bisa
dimasukkan dalam kategori gratifikasi.
PP tidak tepat
Saat menanggapi hal itu anggota DPR RI Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto, berpendapat
tidak dilaksanakannya PP tersebut di beberapa daerah tidak sepenuhnya kesalahan petugas
setempat. Pasalnya, Kuswiyanto menilai PP tersebut tidak tepat karena tidak
mempertimbangkan faktor geografis dan sosial di Indonesia.

Menurut saya, PP itu tidak memperhatikan kondisi geografis. Banyak orang merasa tidak
pas menikah di kantor, lebih baik di rumah atau masjid kampungnya. Ongkos yang
ditentukan itu tidak bisa menutupi biaya transportasi penghulu, ujarnya.
Mekanisme penentuan biaya pernikahan dikatakannya tidak masuk akal untuk daerah-daerah
pedalaman ataupun sistem transportasi yang sulit sehingga PP Nomor 48 Tahun 2014
memerlukan revisi.
PP itu harus dievaluasi ulang dan memperhatikan letak geografis Indonesia. Saya tidak bisa
bayangkan nilai yang ditentukan itu cukup untuk daerah-daerah di luar Jawa. Di Jawa saja,
biaya nikah yang ditetapkan pemerintah sudah tidak memadai, kata dia.
Kuswiyanto juga mengungkapkan banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan
Kementerian Agama.Bahkan, satu kabupaten di Maluku Utara hingga saat ini belum
memiliki KUA dan sedang diusulkan. Namun, dalam merespons keluhan tersebut tentunya
kesulitan tanpa adanya koordinasi dengan kementrian terkait, jelasnya. (Ant/H-1)
fathia@mediaindonesia.com

Guru Setuju UN buat Pemetaan


SYARIEF OEBAIDILLAH

UN sebagai pemetaan dapat diartikan bukan untuk mengevaluasi siswa. Yang


dievaluasi ialah kinerja Kemendikbud dari sisi mutu pendidikan.
KALANGAN guru dan kepala sekolah mendukung keinginan pemerintah yang tidak lagi
menjadikan ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan, tapi lebih untuk pemetaan.
Guru dan kepala sekolah mendukung kebijakan Mendikbud Anies Baswedan untuk
menjadikan UN sebagai parameter pemetaan,'' ujar guru Pendidikan Kewarganegaraan yang
juga Kepala SMAN 76 Jakarta Retno Listyarti saat dihubungi, di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, itu sesuai amanat UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) pasal 62. UN sebagai pemetaan dapat diartikan bukan untuk mengevaluasi siswa,
melainkan melakukan evaluasi nasional, atau dengan kata lain yang dievaluasi ialah
Kemendikbud.
Jadi yang dievaluasi kinerja Kemendikbud dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah dan daerah-daerah, apakah sudah baik dan merata, atau belum,'' cetusnya.
UN sebagai pemetaan pun tidak harus diselenggarakan setiap tahun dan tidak mesti di kelas
akhir. Artinya, UN bisa dilakukan di kelas 5 SD, kelas 8 SMP, atau kelas 10 SMA. Karena
itu, saya mengusulkan istilah UN bukan lagi evaluasi nasional, melainkan sebagai ujian
negara,'' tutur Retno.
Sebelumnya, seusai rapat koordinasi UN dengan perwakilan dinas pendidikan provinsi seIndonesia di Kemendikbud, Jakarta, Senin (29/12/2014), Mendikbud Anies Baswedan
memberikan sinyal bakal mempertahankan UN lantaran amanat UU Sisdiknas. Namun,
berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya, UN tahun ini tidak lagi menentukan kelulusan
siswa.
Kepala SMPN 19 Jakarta Morgan Napitupulu setuju dengan pernyataan Mendikbud bahwa
UN sebagai pemetaan. Biarlah UN jadi alat pemetaan sekolah dan seleksi ke jenjang lebih
tinggi. Kelulusan peserta didik diserahkan ke sekolah sebab guru dan sekolah yang lebih
mengetahui siswa.''
Atasi kesenjangan
Nur Faqih, Kepala SMKN 39 Jakarta, turut mendukung langkah Anies. UN memang
seharusnya tak dipakai sebagai penentu kelulusan siswa.

Seyogianya, berdasarkan Pasal 58 UU Sisdiknas, penilaian peserta didik jadi kewenangan


pendidik dan satuan pendidikan atau sekolah. Jadi, sekolah yang mutlak menentukn
kelulusan peserta didik,'' kata guru pelajaran Gambar Teknik tersebut.
Itu wajar mengingat satuan pendidikan seperti sekolah dan guru selma tiga tahun bersamasama dengan peserta didik dalam proses belajar dan mengajar di kelas.
Sebaliknya, ke depan tugas mendesak bagi pemerintah ialah memenuhi delapan standar
nasional pendidikan agar mutu pendidikan memiliki standar sama. Jadi, ketika UN digelar,
hasil yang diperoleh bisa mengatasi kesenjangan yang lebar antara satu daerah dan daerah
lainnya.
Hingga pukul 21.00 WB tadi malam, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Zainal
Arifin Hasibuan meminta Media Indonesia menunggu waktu tepat tentang komposisi nilai
UN yang bukan lagi penentu kelulusan. Saya mohon waktu agar tidak menimbulkan salah
penafsiran,'' ujar Zainal yang sedang ada di kampung halaman Bukittinggi, Sumbar, kepada
Media Indonesia. (H-2)
oebay @mediaindonesia.com

Wajibkan Pemenuhan 8 Standar Nasional


BERBAGAI kalangan meminta pemerintah agar membuat regulasi yang jelas terkait dengan
pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan sebagai amanat UU Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas). Tanpa ada regulasi jelas, kalangan birokrasi di pusat dan daerah bisa
saja mengabaikan delapan standar pendidikan tersebut.
Dengan adanya regulasi, sifatnya mengatur sekaligus mewajibkan pemenuhan delapan
standar nasional pendidikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Jadi mereka tidak bisa mainmain dengan pemenuhan delapan standar pendidikan tersebut,'' ungkap Sekjen Persatuan
Guru Swasta Indonesia Suparman kepada Media Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Tidak hanya itu. Pada periode tertentu, kedelapan standar pendidikan itu juga mesti
dipublikasikan kepada publik, standar mana saja yang belum dipenuhi dan yang sudah
terpenuhi, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Kalau perlu, itu menjadi salah satu indikator untuk menilai kinerja para kepala dinas,
pimpinan daerah, pejabat di Kemendikbud, dan juga Mendikbud (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan) sendiri,'' cetusnya.
Sebelumnya, Mendikbud Anies Baswedan mengingatkan selama ini dari delapan standar
nasional pendidikan yang diamanatkan UU Sisdiknas, pemerintahan sebelumnya hanya
mengutamakan satu standar pendidikan, yakni sistem penilaian atau hasil belajar, yang diukur
melalui ujian nasional (UN).
Padahal, masih ada tujuh standar nasional pendidikan lain yang prioritasnya sama, yaitu
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan
pendidikan.
Pemerhati pendidikan Elin Driana menjelaskan sebelum regulasi yang jelas dibuat,
pemerintah perlu merancang peta masalah terkait pemenuhan delapan standar nasional
pendidikan. Ia pun menyarankan Kemendikbud untuk menelaah kajian-kajian yang telah
dilakukan oleh Balitbang Kemendikbud dan Direktorat Pendidikan di Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai pijakan dalam merumuskan grand design
pemenuhan delapan standar nasional pendidikan tersebut. (Bay/H-2)

Danarto dan Sapta Terima Anugerah FTI


FEDERASI Teater Indonesia (FTI) memberi Anugerah FTI 2014 kepada sastrawan Danarto
sebagai tokoh teater dan mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta
Nirwandar sebagai maecenas seni pada malam penganugerahan FTI 2014 di TIM, Jakarta,
Selasa (30/12/2014) malam.
Presiden FTI Radhar Panca Dahana mengatakan dipilihnya Danarto sebagai penerima
Anugerah FTI karena sastrawan dan tokoh teater kelahiran 27 Juni 1940 itu berkontribusi
besar dalam perkembangan seni teater di Indonesia. Di antaranya, sebagai penata artistik pada
berbagai pertunjukan teater terkemuka Indonesia dengan Bengkel Teater Rendra.
Adapun Sapta sebagai penerima maecenas karena memiliki perhatian dan kepedulian besar
bagi kesenian, khususnya seni teater,'' pungkas Radhar. (Vei/H-2)

Pramuka tidak lagi Berbasis pada Sekolah


GERAKAN Pramuka perlu melakukan revitalisasi dan re-branding untuk memperkuat
keberadaan organisasi yang telah berdiri sejak 14 Agustus 1961 tersebut. Jika tidak,
organisasi kepanduan berlambang tunas kelapa itu bisa ditinggalkan generasi muda mulai
dari SD hingga perguruan tinggi.
Padahal, Pramuka yang kini beranggotakan 21 juta orang itu berperan strategis dalam
pengembangan karakter anak bangsa dan pembangunan, ujar Andalan Nasional bidang
Perencanaan, Pengembangan, dan Kerja Sama Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan
Pramuka Tubagus Arie R di Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Arie mengatakan ada tiga faktor yang membuat Pramuka bisa ditinggalkan generasi muda.
Pertama, faktor sejarah yakni gerakan Pramuka sudah lama terlena karena selalu dimanja
pemerintah. Apalagi, sejak era Orde Baru, Pramuka selalu didukung seluruh birokrasi
pemerintah.
Faktor berikutnya ialah kurangnya komunikasi. Pengurus, mulai Kwarnas Pramuka hingga
cabang, tidak pernah berkomunikasi dengan pihak lain, misalnya Pramuka membuat acara
naik gunung tapi hanya dibuat untuk sesama anggota Pramuka.
Selanjutnya Pramuka belum bisa menunjukkan sosok profesional yang sudah berhasil berkat
pelatihan Pramuka, ujar dia.
Untuk itu, Pramuka akan memfokuskan revitalisasi dan re-branding pada sosialisasi dan
pembenahan lebih dulu, mulai pusat hingga daerah. Di antaranya, kami akan mengubah
Gerakan Pramuka tidak lagi berbasis pada sekolah, tetapi juga daerah, masjid, dan kota,
paparnya.
Gerakan Pramuka juga akan melibatkan anggotanya untuk mengikuti manajemen organisasi
yang mengutamakan good governance dan akuntabilitas, serta merangkul anak muda tak
hanya berorientasi pada kegiatan alam terbuka.
Wakil Ketua Umum Kwarnas Gerakan Pramuka Marbawi Azis Katon berharap revitalisasi
dan re-branding itu bisa mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkarakter demi
menyambut bonus demografi pada 2030 mendatang. (Vei/H-2)

SELA

Kecanduan Internet
PARA peneliti dari Universitas Hong Kong menyatakan lebih dari 6% total populasi dunia
kecanduan internet.
Hal itu diketahui setelah mereka melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan data lebih
dari 89 ribu orang di 31 negara. 31 negara.
Pecandu internet paling sedikit tinggal di Eropa Utara dan Eropa Barat. Adapun orang yang
bermukim di Timur Tengah memiliki kecenderungan untuk kecanduan berseluncur di dunia
maya. Studi itu memperkirakan prevalensi di Eropa Utara dan Barat sebesar 2,6%, sedangkan
di Timur Tengah 10,9%.
Peneliti menjelaskan bahwa tanda awal pecandu internet ialah mengalami masalah kendali
impuls untuk membatasi penggunaan internet mereka. Tidak hanya itu, kecanduan internet
secara signifikan juga dapat mengurangi kualitas hidup dan memengaruhi kesehatan serta
hubungan interpersonal seseorang. Para peneliti juga menemukan bahwa akses internet yang
mudah tidak berhubungan dengan kecanduan internet. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal
Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking. (CounselHeal/Fox/X-7)

Kerugian akibat Bencana Alam Puluhan Triliun Rupiah


DATA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan sepanjang 2014
terjadi 1.525 bencana alam. Sebanyak 566 orang tewas karenanya, 2,66 juta jiwa mengungsi,
lebih dari 51 ribu rumah rusak, dan ratusan bangunan umum rusak.
Kerugian ekonomi mencapai puluhan triliun rupiah, seperti dampak kebakaran hutan dan
lahan yang mencapai Rp20 triliun, banjir Jakarta Rp5 triliun, banjir di pantura Jawa Rp6
triliun, banjir bandang di Sulawesi Utara yang mencapai Rp1,4 triliun, banjir dan longsor di
Jawa Tengah Rp2,1 triliun.
Sekitar 99% bencana ialah bencana hidrometeorologi (penyebab terkait dengan iklim dan
cuaca), ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu
(31/12).
Puting beliung, lanjutnya, merupakan jenis bencana yang paling dominan, yaitu sebanyak 496
kejadian. Banjir terjadi 458 kali dan longsor 413 kali.
Menurut Sutopo, dalam tiga tahun terakhir puting beliung memang menjadi jenis bencana
yang paling banyak terjadi. Pada tahun ini, puting beliung menyebabkan 57 korban tewas,
10.707 orang mengungsi, dan lebih 23 ribu rumah rusak. Ancamannya meningkat baik di
perdesaan maupun di perkotaan.
Adapun longsor tercatat sebagai bencana paling mematikan selama 2014. Ada 343 orang
meninggal dan hilang akibat longsor. Jumlah itu 60% dari total korban tewas akibat bencana
alam. Longsor di Banjarnegara pertengahan bulan lalu yang menyebabkan 99 jiwa tewas
dan 11 jiwa hilang merupakan bencana alam dengan korban terbanyak.
Bencana geologi, kendati sepanjang 2014 hanya terjadi 18 kali, korban yang ditimbulkan
cukup banyak. Sutopo mencontohkan erupsi Gunung Kelud Februari lalu menewaskan tujuh
orang.
Bencana alam terbanyak terdapat di Ja Barat dengan 290 kejadian, Jateng 272 kejadian, Jawa
Timur 213 kejadian, Aceh 51 kejadian, dan Sumatera Selatan 480 kejadian. Kapasitas dan
pengetahuan penduduk di daerah rawan bencana harus terus ditingkatkan. Pengurangan risiko
bencana harus menjadi pengarusutamaan dalam pembangunan di semua sektor. (Vei/Fat/H3)

Penurunan Harga BBM Disambut Positif


KEPUTUSAN pemerintah menghapus subsidi BBM untuk jenis premium sehingga harga
premium menjadi Rp7.600 per liter dan menetapkan subsidi tetap sebesar Rp1.000 untuk
solar sehingga harganya menjadi Rp7.250 per liter dan kebijakan itu mulai berlaku pada 1
Januari 2015 disambut baik banyak kalangan.
Anggota DPR Komisi VII DPR Kurtubi menyambut positif kebijakan tersebut. Langkah itu
tepat karena dilakukan saat harga minyak dunia turun.
Ini merupakan langkah bagus di tengah menurunnya harga minyak dunia di beberapa bulan
terakhir, ujar Kurtubi kepada Metrotvnews.com melalui sambungan telepon di Jakarta,
kemarin.
Menurutnya walaupun harga barang dan jasa tidak turun dengan penurunan harga BBM,
pengeluaran rakyat untuk membeli BBM akan berkurang, sehingga masyarakat bisa
berhemat.
Harga BBM dengan harga kebutuhan pokok memang bersifat asimetris. Harga BBM yang
turun tidak otomatis menurunkan harga barang dan jasa. Namun, masyarakat bisa berhemat
sehingga daya beli meningkat, terangnya.
Namun, ia meminta pemerintah mengevaluasi kembali formula penetapan harga baru jika
harga minyak dunia menyentuh level US$100/barel. Nanti kalau harga ICP naik drastis, di
atas US$100/barel dan kurs rupiah 12.800 per US$, harga premium akan mencapai Rp10 ribu
per liter. Pemerintah perlu memberi subsidi premium ke rakyat bila harganya sangat tinggi,
terang Kurtubi.
Senada, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo juga menyambut positif
kebijakan itu. Kami sambut baik. Karena pengelolaan energi dan pangan merupakan
pekerjaan rumah yang perlu dikelola jangka panjang. Kami yakin saving yang terwujud tetap
diberikan untuk kaum miskin tepat sasaran.
Sebelumnya, pemerintah menurunkan harga BBM per 1 Januari 2015. Harga minyak tanah
ditetapkan Rp2.500 per liter, solar Rp7.250 per liter dari sebelumnya Rp7.500 per liter, serta
harga RON 88 alias premium turun menjadi Rp7.600 dari Rp8.500 per liter.
Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Pertamina (persero) menyalurkan premium
seharga Rp7.600 di seluruh Indonesia dengan harga yang sama. Selain itu, pemerintah juga
meminta Pertamina merevitalisasi kilang untuk RON 92 dalam jangka waktu dua tahun.
(Bow/ Riz/Ire/X-7)

Harga Elpiji 12 Kilogram Naik Rp18 Ribu


PT Pertamina (persero) akan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp18 ribu per tabung pada
Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan
penaikan tersebut untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg. Meski harga beli elpiji sedang
turun, secara keseluruhan kami masih merugi cukup besar, ucapnya di Jakarta, Rabu
(31/12/2014).
Menurut dia, sampai November 2014, rugi bisnis elpiji 12 kg mencapai US$340 juta dan
akhir Desember 2014 diperkirakan US$390 juta atau turun jika dibandingkan dengan prediksi
awal sekitar US$500 juta.
Ia menambahkan, elpiji 12 kg merupakan komoditas non-subsidi, sehingga penetapannya
dilakukan badan usaha. Ditambah lagi, sebagai perseroan terbatas, Pertamina tidak boleh
merugi.
Harga pembelian elpiji Pertamina memakai patokan Aramco (contract price/CP Aramco)
yang saat ini sedang turun mengikuti penurunan harga minyak dunia. Pertamina terakhir
menaikkan harga elpiji 12 kg pada 10 September 2014 sebesar Rp18 ribu per tabung. Saat ini,
harga elpiji 12 kg di tingkat konsumen sekitar Rp120 ribu per tabung.
Ia menambahkan, pada 2015, pihaknya memproyeksikan penjualan elpiji mencapai 6,5 juta
ton. Dengan rincian, elpiji 3 kg sebesar 5,3 juta ton dan elpiji 12 kg serta lainnya 1,2 juta ton.
(Ant/E-3)

Penerimaan Migas Lampaui Target


MESKI pencapaian lifting minyak dan gas bumi (migas) meleset dari target, hingga akhir
2014 realisasi penerimaan negara dari industri hulu migas melampaui target, mencapai
Rp320,2 triliun.
Pencapaian realisasi penerimaan migas (PPh, SDA, dan PNBP lainnya) per 31 Desember
2014 sebesar Rp320,254 triliun atau 103% dari target APBN-P 2014 sebesar Rp309,933
triliun, ujar Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudianto Rimbono di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan penerimaan negara dari hasil lifting minyak bumi pada 2014 sebesar
US$28,874 miliar atau sekitar Rp34,6 triliun dengan menggunakan harga minyak dunia
US$100,48 per barel. Sementara itu, penerimaan dari hasil lifting gas bumi selama 2014
mencapai US$23,803 miliar atau sekitar Rp28 triliun dengan menggunakan harga gas dunia
US$9,91/mmbtu.
Dari total penerimaan tersebut, negara mendapatkan penerimaan bersih sebesar US$28,332
miliar atau sekitar Rp34 triliun dan cost recovery yang harus dibayar pemerintah kepada
kontraktor kontrak kerja sama (K3S) sebesar US$15,913 miliar atau sekitar Rp19 triliun.
Pada 2015, penerimaan bersih negara dari lifting migas diperkirakan turun menjadi sekitar
US$12,9 miliar-US$19,4 miliar. Penurunan penerimaan tersebut disebabkan anjloknya harga
minyak yang terjadi sejak pertengahan 2014, yang berakibat asumsi harga minyak Indonesia
(ICP) turun sekitar US$65-US$85 per barel.
Target lifting minyak tahun ini juga direvisi menjadi sekitar 840 ribu-850 ribu barel per hari
(bph), turun dari target sebelumnya yang sebesar 900 ribu bph. Adapun lifting gas ditargetkan
sekitar 1,170-1,177 juta barel per hari setara minyak (boepd).
Lebih jauh, Rudi menjelaskan pihaknya akan terus meningkatkan jumlah volume gas untuk
kebutuhan dalam negeri. Per 10 Desember 2014, realisasi pasokan gas untuk kebutuhan
dalam negeri mencapai 3,812 bbtud, sedangkan untuk ekspor mencapai 3,227 bbtud.
Pada 2015, SKK menargetkan penurunan ekspor gas sebesar 12% dari realisasi 2014, yakni
2,836 bbtud. Dengan target menurunkan ekspor gas, SKK menargetkan penaikan volume gas
untuk kebutuhan dalam negeri menjadi 4,403 bbtud atau meningkat 15% dari realisasi
pasokan gas dalam negeri di 2014. (Jes/E-6)

Fluktuasi Harga BBM Momok Baru


PEMERINTAH mulai menerapkan kebijakan subsidi tetap bahan bakar minyak (BBM) awal
tahun ini. Premium dilepas ke harga keekonomian yang saat ini sebesar Rp7.600 per liter.
Tinggal solar yang disubsidi dengan besaran subsidi yang ditetapkan Rp1.000 per liter,
berlaku sepanjang tahun berapa pun harga solar di pasaran.
Artinya, mulai kemarin, masyarakat harus terbiasa dengan harga BBM yang fluktuatif
mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
Keberanian pemerintah yang dengan cepat menerapkan kebijakan subsidi tetap dan terbatas
hanya untuk solar patut diacungi jempol. Momentumnya pun cukup tepat, di saat harga
minyak dunia melorot hingga menyentuh titik terendah sejak lima tahun terakhir. Masyarakat
belum akan merasakan beban mahalnya BBM setelah pada pertengahan November terpukul
oleh kebijakan pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah.
Subsidi tetap dinilai akan menghindari politisasi BBM. Selama ini, harga BBM bersubsidi
selalu menjadi isu yang paling enak digoreng di dalam tubuh DPR.
Di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PDIP konsisten menolak
adanya penaikan harga BBM atas nama kepentingan rakyat. Namun, ketika saat ini Joko
Widodo menjadi presiden, PDIP seperti kehilangan taringnya dan justru Partai Demokrat ikut
menolak adanya penaikan harga.
Subsidi dengan besaran tetap juga memberikan kepastian kepada pemerintah dalam
mengelola anggaran. Tidak ada lagi kejutan-kejutan berupa membengkaknya beban subsidi
BBM setiap kali harga minyak dunia melonjak atau saat kurs rupiah melemah.
Beban ketidakpastian beralih ke pengguna BBM. Saat ini dengan harga premium
Rp7.600/liter dan solar Rp7.250/liter, pengguna BBM boleh jadi bersuka ria. Harga tersebut
lebih murah ketimbang harga sebelumnya yang sebesar Rp8.500/liter untuk premium dan
solar Rp7.500/liter.
Namun, meningkatnya harga BBM di waktu yang akan datang merupakan sebuah
keniscayaan. Pasalnya, BBM adalah komoditas yang tidak terbarukan dan dari hari ke hari
cadangannya akan semakin menipis.
Cepat atau lambat, beban harga BBM yang semakin berat akan terasa juga. Dampaknya akan
melebar ke berbagai sektor perekonomian. Harga-harga produk yang biaya produksinya
bersinggungan dengan harga BBM bakal terkerek. Lonjakan inflasi bisa tidak terhindarkan.
Pekerjaan berat bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk terus mengendalikan inflasi dan
menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Demi mengurangi dampak fluktuasi harga BBM, pemerintah perlu segera menyediakan
subtitusi BBM. Itu dilakukan dengan merealisasikan pengalihan konsumsi BBM ke bahan
bakar gas (BBG). Kemudian, yang terpenting, pemerintah merealisasikan janji untuk
mengalihkan anggaran subsidi BBM ke pembangunan sektor produktif. (Jessica Sihite/E-1)

Laba Pertamina hanya US$2 Miliar


JESSICA SIHITE

Petral dapat berkompetisi dengan trader atau NOC lain untuk memasok minyak ke
Pertamina.
PT Pertamina (persero) memperkirakan hanya meraih laba bersih US$2 miliar (Rp24 triliun)
di 2014. Angka tersebut meleset 41% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Pertamina 2014 sebesar US$3,44 miliar.
Namun, besaran laba bersih itu masih menunggu audit laporan keuangan Pertamina dan
dampak pencabutan subsidi untuk premium.
Tutup buku dilakukan Januari, nanti kita akan konfirmasi setelah pembukuan selesai
diaudit, ujar Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman dalam paparan akhir tahun di
Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Meski demikian, total pendapatan perusahaan diyakini bakal menembus US$70 miliar,
(Rp840 triliun) sesuai asumsi APBNP 2014.
Sementara itu, untuk RKAP 2015, pertumbuhan laba bersih diperkirakan naik 10%-15%
ketimbang 2014 atau mencapai US$2,2 miliar-US$2,3 miliar. Di triwulan I 2015, akan ada
revisi RKAP seiring adanya revisi APBNP 2015, ucapnya.
Angka kenaikan serupa juga diperkirakan terjadi pada total pendapatan perusahaan.
Pihaknya harus mengkaji RKAP 2015 karena masih mengacu harga minyak APBN 2015
sebesar US$105 per barel dan kurs Rp11.900 per dolar. Karena perubahan US$1 harga
minyak bisa mengubah pendapatan ratusan juta dolar.
Untuk tahun ini, pihaknya sudah mengalokasikan belanja modal (capex) US$5 miliar.
Namun, penurunan harga minyak harus dikaji kembali keekonomian investasinya.
Alih fungsi Petral
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan akan segera
mengalihfungsikan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke integrated supply chain
(ISC).
Di bawah ISC, Petral akan menjadi global trading company seutuhnya dalam menjual dan
membeli BBM dari berbagai negara, katanya.

Di samping itu, Petral dapat berkompetisi dengan trader atau NOC (perusahaan minyak
nasional) lain untuk memasok minyak bagi Pertamina.
Pertamina juga bakal melaksanakan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk
menghapus BBM RON 88 dan hanya memproduksi RON 92 ke atas dalam lima tahun
mendatang. Upayanya, optimalisasi kilang dan membangun 2-3 kilang baru berkapasitas
350 ribu barel per hari, ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan harga premium
di luar wilayah Jamali (Pulau Jawa, Madura, dan Bali) akan mengacu pada ketetapan
pemerintah, yakni Rp7.600 per liter. Hal itu disebabkan pemerintah menanggung biaya
distribusi penyaluran BBM. Di Jamali, ditambah pajak bahan bakar kendaraan bermotor
(PBBKB), 5% untuk Jawa-Madura, 10% di Bali.
Untuk itu, kontrak penugasan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
akan diubah, bukan lagi subsidi, karena biaya distribusi sudah tanggung subsidi silang. Untuk
solar, sesuai keputusan pemerintah, akan disubsidi tetap Rp1.000 per liter. Harga per 1
Januari 2015 menjadi Rp7.250 dari Rp7.500 per liter. (Ant/E-4)
jessica@mediaindonesia.com

Integrasi Perbankan ASEAN Resiprokal


RIZKY NOOR ALAM

Otoritas Jasa Keuangan akan memastikan perjanjian integrasi perbankan ASEAN


membawa manfaat sepadan bagi perbankan nasional. Integrasi keuangan yang
dilakukan secara signifikan di wilayah ASEAN bakal memfasilitasi perdagangan
bilateral yang lebih besar.
ASAS resiprokal atau timbal balik menjadi salah satu prinsip utama kerangka integrasi
perbankan ASEAN. Akses pasar dan fleksibilitas operasional harus saling menguntungkan
dan dapat diterima oleh negara yang bersepakat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menegaskan hal itu seusai
penandatanganan pokok-pokok kesepakatan (heads of agreement/HoA) untuk mendukung
integrasi perbankan ASEAN, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (31/12/2014). Kesepakatan itu
dilakukan antara Indonesia melalui BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Malaysia
melalui Bank Negara Malaysia (BNM).
Proses integrasi perbankan ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Banking Integration
Framework (ABIF) saat ini berada pada tahap penyusunan panduan kerangka operasional
bagi negara-negara ASEAN. Agus memastikan asas resiprokal akan diterapkan.
Dengan asas resiprokal, aturan main dalam memasuki pasar sebuah negara anggota ASEAN
akan berlaku sama. Bank-bank yang boleh melakukannya harus memenuhi persyaratan
tertentu yang telah disepakati bersama oleh ASEAN.
Persyaratan bank untuk menjadi kandidat qualified ASEAN banks (QAB), antara lain bankbank milik ASEAN yang kuat permodalannya, berdaya tahan tinggi, dan dikelola dengan
baik, tutur Agus.
Bank-bank tersebut harus sudah memenuhi ketentuan kehati-hatian sesuai standar
internasional. Selanjutnya, QAB diharapkan akan menjadi pendorong perdagangan dan
investasi di ASEAN.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyatakan OJK siap
mengimplementasikan kesepakatan tersebut dan akan mengawal perbankan nasional sesuai
dengan kerangka ABIF.
Kebutuhan perbankan nasional akan dikawal oleh OJK melalui kerangka ABIF. Kita tidak
ingin membuat perjanjian yang tidak membawa manfaat yang sepadan. Ini akan diteruskan
untuk dijadikan acuan ketika Indonesia mengadakan perjanjian, jelas Muliaman.

Bank-bank sentral ASEAN merumuskan panduan ABIF secara multilateral, yang diikuti
dengan tahap perjanjian bilateral terkait bank yang akan hadir di pasar perbankan ASEAN. BI
dan OJK bekerja sama untuk melakukan simulasi guna memastikan prinsip-prinsip di dalam
ABIF tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif. Di samping itu, prinsip-prinsip ABIF
harus mendukung kepentingan nasional. Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yang
memimpin proses pembentukan ABIF di ASEAN bersama-sama melakukan simulasi yang
menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam HoA.
Saling menguatkan
Gubernur BNM Zeti Akhtar Aziz, pada kesempatan yang sama, menjelaskan integrasi
keuangan secara signifikan bakal memfasilitasi perdagangan bilateral yang lebih besar.
Indonesia dan Malaysia akan mendorong pertumbuhan yang saling menguatkan.
Kerangka ABIF selanjutnya akan dituangkan menjadi salah satu provisi dalam protokol untuk
mengimplementasikan paket keenam komitmen jasa keuangan di bawah ASEAN Framework
Agreement on Services (AFAS). (E-1)
rizkynoor@ mediaindonesia.com

Calon Dirjen Pajak Tersisa Tujuh Orang


PANITIA Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Eselon Satu di
Lingkungan Kementerian Keuangan telah memutuskan sebanyak tujuh orang tersisa untuk
mengisi jabatan Direktur Jenderal Pajak.
Para calon tersebut telah lulus dari ujian assessment center, pemeriksaan kesehatan,
wawancara, rekam jejak, dan uji kelayakan, kata Wakil Menteri Keuangan selaku Ketua
Panitia Seleksi, Mardiasmo, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Tujuh calon Direktur Jenderal Pajak tersebut ialah Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi,
Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi
Pramudito, dan Suryo Utomo.
Proses uji kelayakan publik sempat memakan waktu lama karena terkait dengan rekam jejak
para pelamar, dan panitia seleksi sempat meminta rekomendasi dari Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Badan
Intelijen Negara (BIN).
Para peserta seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi madya eselon satu di
lingkungan Kementerian Keuangan ini selanjutnya dijadwalkan mengikuti tahapan
wawancara dengan Menteri Keuangan.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus
Prastowo menilai ketujuh calon Dirjen Pajak yang lolos seleksi panitia seleksi (pansel)
merupakan hasil yang optimal setelah melalui proses panjang.
Proses itu melibatkan PPATK, KPK, dan BIN. Selanjutnya dia berharap Menteri Keuangan
bisa menyaring ketujuh calon tersebut dan memilih tiga calon terbaik untuk diserahkan
kepada Presiden.
Jumlah calon Dirjen Pajak yang dihasilkan hingga tahap ini sudah optimal setelah melalui
proses panjang, kata Yustinus di Jakarta, Selasa (30/12). Ia menilai Menteri Keuangan
sebagai pewawancara tahap selanjutnya harus lebih terbuka dan objektif. Pilihan yang
dijatuhkan harus sesuai dengan kebutuhan Direktorat Jenderal Pajak dan pemerintah.
Selain itu, dia melihat ada beberapa peserta yang lulus berasal dari internal DJP dan dari
beberapa kantor wilayah (kanwil).
Saya rasa akan lebih baik bagi transisi DJP jika dipimpin oleh yang sudah pernah jadi
kakanwil dan direktur. Tugas Dirjen Pajak yang baru ialah transisi menyiapkan transformasi
kelembagaan yang lebih baik, kata Prastowo.(Ant/E-3)

Memperkuat Garda Depan


IRENE HARTY

Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu pegawai harus mengurus
6.000 wajib pajak.
PEMERINTAH berencana melakukan reformasi kelembagaan dengan cara memberikan
wewenang yang lebih luas kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal itu merupakan salah
satu fokus pemerintah untuk mempercepat penerimaan pajak pada 2015.
Kita memperkuat wewenang DJP sesuai dengan undang-undang yang ada, tetapi lebih
kepada organisasi, ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil seusai rapat tentang
penguatan kelembagaan DJP di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta,
pekan lalu.
Menurut Sofyan, meski akan diberi wewenang yang cukup luas, DJP secara kelembagaan
masih tetap di bawah Kementerian Keuangan. Begitu pun dari sisi kebijakan pajak, DJP
masih tetap bagian dari Kementerian Keuangan.
Perubahan tersebut, kata Sofyan, bukan perubahan radikal yang menciptakan masalah seperti
penyesuaian. Pasalnya, pemerintah memiliki target kepada DJP untuk menggenjot
penerimaan negara pada 2015. Sofyan pun menargetkan untuk mencapai penerimaan pajak
sampai 2018 sesuai dengan negara-negara ekonomi maju, yakni paling sedikit 17% dari
produk domestik bruto (PDB).
Tahun depan mungkin akan dicapai tambahan on top Rp400 triliun, tambah Sofyan.
Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memang
punya tugas berat untuk menggenjot penerimaan negara dari sektor perpajakan. Sepanjang
2009-2013, realisasi penerimaan pajak tidak pernah mencapai target. Tidak mengherankan
bila Presiden Jokowi menyebut rasio kenaikan pajak dalam 10 tahun terakhir itu hanya 0,1%.
Dalam kondisi demikian, pemerintah harus merevisi (menurunkan) target pajak nyaris setiap
tahun.
Penguatan lain yang akan dilakukan pemerintah ialah memperbanyak jumlah pekerja pajak
yang saat ini sangat terbatas. Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu
pegawai harus mengurus 6.000 wajib pajak.
Menurut Sofyan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN
dan RB) Yuddy Chrisnandi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut telah menyetujui
dengan konsep awal dan struktur kelembagaan itu. Hal selanjutnya tinggal perumusan teknis

implementasi di lapangan lewat peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (perpres)
nanti.
Perpres
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut perpres mengenai penguatan DJP akan
dikeluarkan awal tahun ini. Peraturan itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko
Widodo sewaktu bertemu pihak DJP.
Ditargetkan, Januari perpres bisa dikeluarkan. Perpres ini akan dibahas lebih lanjut oleh tim
Kementerian Keuangan dan Kementerian PAN dan RB, ujarnya.
Salah satu inti dari perpres yang akan disiapkan mencakup reward and punishment. Untuk
detail penguatan lain, Menkeu masih enggan menjelaskan.
Fungsinya sebagai eselon I yang diperkuat. Jadi akan ada beberapa treatment khusus yang
berbeda dengan hampir semua eselon I lainnya.
Untuk masalah anggaran, sumber daya manusia, dan masalah kewenangan sudah ada di
Undang-Undang Pajak. Perekrutan sendiri masih akan ditangani Kementerian PAN dan RB.
(E-3)
irene@mediaindonesia.com

Transshipment Jangan Pukul Rata


KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang larangan alih muatan kapal
ikan di tengah laut (transshipment) secara merata dapat merugikan nelayan kecil. Kelompok
nelayan itu sebaiknya dikecualikan dari kebijakan tersebut.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto beralasan jika
kebijakan itu diterapkan kepada seluruh nelayan dari semua golongan, ikan tuna hasil
tangkapan bisa mengalami pembusukan. Sebab, kapal nelayan yang berukuran kecil tidak
mempunyai kecanggihan yang dimiliki kapal-kapal besar, yakni ruang penyimpangan
berpendingin (cold storage) yang memadai.
Mereka itu hanya punya penyimpanan ikan tuna bermodalkan es batu. Jadi kalau balik lagi
ke daratan kan tidak efisien. Jadi Kadin berharap agar penerapan kebijakan transshipment
memperhatikan kondisi nelayan di lapangan, ujar Yugi melalui keterangan tertulis, Rabu
(31/12/2014).
Harapan tersebut merupakan hasil diskusi dengan pelaku usaha perikanan yang ada di
Indonesia bagian tengah. Dengan jumlah kapal hampir 900 unit yang rata-rata berukuran
sekitar 200-300 gross tonage (GT) bisa dipastikan bahwa kapal ukuran tersebut masuk
kategori nelayan kecil.
Meski demikian, lanjut Yugi, pemberlakuan kebijakan transshipment bisa diterapkan pada
kapal-kapal berukuran di atas 1.000 GT atau kapal yang memiliki fasilitas cold storage
memadai. Tapi kalau yang di bawah itu, perlu diberi perhatian serius.Apalagi terbatas
mungkin bahan bakar minyak (BBM)-nya, yang cold storage-nya tidak tahan lama, sehingga
es batunya tidak tahan lama. Jadi ikan juga bisa cepat busuk, cetus Yugi.
Ia menambahkan, upaya pemerintah untuk menimbulkan efek jera harus diikuti dengan
pembenahan regulasi secara profesional sehingga produk perikanan dalam negeri semakin
meningkat.
Intinya, kita harus bersama menanggulangi kecurangan yang dilakukan dalam pencurian
ikan-ikan di laut Indonesia, yaitu kapal-kapal yang biasa menjual ikan di tengah laut, itu yang
harus kita perangi bersama. Tetapi harus juga diidentifikasi jelas lebih dulu, sebelum
diberlakukan kepada semua nelayan, sehingga tujuan menyejahterakan nelayan bisa
terwujud, tegasnya. (Wib/E-6)

Cara Lembu Cari Jodoh di Internet


PROFIL data online Bariton menyita perhatian Sylvain Frobert, 33. Di sana, dalam profilnya,
Bariton disebut pirang, berotot, dan lahir dari keluarga baik-baik.
Frobert tengah menimbang-nimbang untuk menjodohkannya dengan Anita atau Henriette,
atau juga Desiree. Atau mungkin juga ketiganya sekaligus, kata Frobert.
Bukan, Frobert bukan hendak mencari jodoh buat teman atau kerabatnya. Peternak lembu di
Saint-Prix, Prancis, itu tengah mencari material genetik terbaik untuk 160 lembunya yang
diternak untuk diambil daging mereka.
Frobert lantas masuk ke situs Trouverlebontaureau.com--dalam bahasa Inggris find the right
bull, atau temukan lembu yang tepat. Di sana terpampang ratusan profil lembu untuk
diambil material genetiknya.
Situs itu dilansir di Prancis Oktober lalu. Penciptanya ialah asosiasi pengembang biak ternak.
Para peternak bisa memuat rincian tentang ternak mereka di situ, lengkap dengan profil usia,
ras, juga karakter yang hendak dikembangkan, semisal susu, pertumbuhan, perkembangan
otot, juga kemampuan melahirkan. Begitu semua kolom isian sudah terisi, muncullah puluhan
foto lembu di layar untuk dipilih.
Sayangnya, relasi antara lembu jantan dan betina pilihan peternak di situs itu nantinya tetap
dalam batas dunia maya. Tidak ada acara jalan bersama-sama sembari bergandengan tangan
dan saling menatap layaknya kisah cinta di adegan film, apalagi di negeri yang dikenal
romantis itu.
Hasil penjodohan memang bukan pertemuan dan kencan.Yang dikirim ke Frobert ialah
cairan semen si Bariton. Peternak seperti Frobert lalu dapat melakukan inseminasi buatan ke
Anita, Henriette, atau Desiree--lembu-lembu betinanya.
Dengan cara itu, menurut Pascal Soulas dari lembaga Charolais Univers yang melakukan
inseminasi buatan dan menggunakan bioteknologi untuk merekayasa profil genetik dalam
pengembangbiakan ternak, Peternak dapat selalu menghasilkan lembu yang
menguntungkan, super efisien, dan cocok dengan tuntutan pasar.
Di situs itu pula peternak dapat memilih cairan semen yang sudah ditentukan jenis
kelaminnya, sehingga peternak bisa memiliki anak hewan ternak yang sesuai dengan
kebutuhan.

Dalam waktu dekat, tanpa disebut rincian waktu, situs cari jodoh buat lembu itu akan
diluncurkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Italia, dan Tiongkok, supaya lembu-lembu di
mana pun di dunia bisa punya garis keturunan Prancis! (AFP/I-1)

Phablet semakin Diminati


DINNY MUTIAH

Sebutan phablet ditujukan bagi desain ponsel pintar yang berlayar besar seperti
tablet. Jenis itu dianggap mampu mendukung keperluan bisnis sekaligus hiburan yang
lebih nyaman bagi mata pengguna.
LEBIH dari setahun ini, Sella Chalia, 27, mantap menekuni bisnisnya di bidang desain.
Sebagai direktur artistik, ia memahami jika pekerjaannya memerlukan detail yang akurat.
Gambar desain yang dibuatnya sering kali perlu dikoreksi ulang agar sesuai dengan keinginan
klien.
Namun, ia tidak bisa selalu berada di depan laptop karena waktunya lebih banyak habis di
perjalanan. Perempuan berambut sebahu itu mengandalkan ponsel pintarnya untuk
mendukung bisnisnya.
Di tas aku juga ada laptop, tapi kan enggak bisa digunakan kalau aku sedang bawa mobil.
Kalau tablet lebih berat. Yang lebih nyaman memang hape, ujarnya kepada Media
Indonesia di Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dari sekian banyak spesifikasi ponsel, ia menaruh perhatian besar pada ukuran layar.
Menurut Sella, ponsel berlayar lebar minimal 5,5 inci mempermudahnya memerhatikan detail
gambar. Tampilan gambar bisa lebih jelas terlihat dalam satu layar. Kalaupun harus
diperbesar, ia lebih nyaman karena tak harus menggulirkannya terlalu lebar. Itu berbeda saat
ia menggunakan ponsel berlayar lebih kecil yang butuh bergulir ke kanan dan kiri lebih
sering.
Kalau mau sambil ngapain juga lebih gampang. Nonton video, misalnya, enggak perlu dari
dekat. Lagi pula, mata saya itu +3,5. Jadi, saya butuh yang besar-besar untuk bisa ngelihat
lebih jelas, imbuhnya sambil tertawa.
Fitur lain yang tidak kalah penting ialah kamera berkualitas dan kecepatan akses ponsel.
Kamera ponsel beresolusi tinggi mempermudahnya untuk mengambil foto yang cukup baik
sedangkan performa ponsel menunjang keperluannya dalam menggunakan aplikasi.
Satu lagi, harganya. Untung saya bertemu ponsel yang spek-nya sesuai dengan yang saya
inginkan, tapi harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan ponsel lain yang sekelas,
cetusnya.
Media sosial

Sepakat dengan Sella, Beryl, 27, mengaku lebih nyaman menggunakan ponsel layar lebarnya
jika dibandingkan dengan ponsel pintar dengan layar lebih kecil. Terutama saat ia harus
mengontrol status media sosial yang dimilikinya ataupun mengelola akun yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
Ia bisa membaca lebih dari lima cuit dalam satu layar di satu waktu sehingga bisa merespons
cuitan orang lain lebih cepat. Aku kan anak medsos banget. Kalau layarnya lebih besar itu,
saya bisa lebih leluasa untuk membalasnya, sahutnya.
Selain untuk berinteraksi di media sosial, ia mengaku jika ponsel miliknya itu bisa
menunjang aktivitas hariannya. Misalnya, saat ia harus membaca banyak e-book untuk
keperluan kuliah S2-nya, atau kala dirinya ingin mengakses foto, gambar, hingga streaming
video Youtube saat luang.
Awalnya agak repot (bawanya), tapi kelebihannya ini ternyata mampu menutupi
kekurangannya, tukasnya.
Akses ke media sosial memang menjadi salah satu aktivitas pengguna ponsel yang paling
populer. Laporan Perilaku Mobilitas Konsumen 2014 yang dilansir exacttarget.com
menunjukkan sejumlah 75% responden setidaknya mengakses media sosial sekali per hari.
Media sosial yang banyak diakses meliputi Twitter, Facebook, hingga laman belanja daring.
Survei menunjukkan perempuan lebih banyak yang melakukan aktivitas ini jika dibandingkan
dengan laki-laki. Meski kaum laki-laki juga menuntut akses informasi yang lebih cepat.
Aktivitas lainnya ialah berkaitan dengan keperluan bisnis, seperti mengecek email atau
presentasi. Untuk itu, konsumen banyak mengunduh aplikasi untuk kepentingan bisnis.
Aplikasi tersebut dipercaya sebagai cara yang lebih mumpuni untuk bisa mengakses
informasi. Namun, survei juga menemukan bahwa konsumen juga ingin agar aplikasi bisnis
yang diunduh bisa tersedia secara gratis. Dengan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa
ponsel pintar semakin mendominasi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Popularitas menanjak
Dengan beragam fitur yang didasarkan kebutuhan dan perilaku konsumen itu, penjualan
phablet di dunia diprediksi akan meningkat pada 2015. Hal itu mengacu pada riset yang
dilakukan International Data Corporation (IDC). Pada tahun ini, IDC menyatakan bahwa
jumlah pengapalan phablet seluruh dunia mencapai 175 juta unit atau melebihi pengapalan
laptop yang mencapai 170 juta unit. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat hingga 318
juta unit pada 2015. Itu melebihi prediksi awal sebesar 233 juta unit.
Wakil Presiden Program IDC Inggris Tom Mainelli menyatakan bahwa pasar phablet akan
semakin matang seiring dengan peluncuran beragam produk dari sejumlah pabrikan besar,
seperti Apple dan Samsung. Semakin banyaknya pilihan diharapkan akan mendorong
turunnya harga jual rata-rata dari phablet. Faktor tersebut tentunya akan memperluas cakupan

konsumen. Meski begitu, preferensi konsumen atas ukuran layar itu masih akan terus berubah
mengikuti kebutuhan dan pengalaman dari menggunakan gadget yang ada.
Dengan potensi pasar yang semakin besar, Samsung baru-baru ini meluncurkan varian baru
Samsung Galaxy Big Screen yang dinamai Samsung Galaxy Grand Prime. Ponsel pintar itu
memiliki layar seluas 5.0 inci qHD TFT dan dilengkapi dengan kamera depan 5 megapiksel
dengan wide angle 85 derajat. Fitur tersebut memberikan kemudahan berfoto dengan hasil
lebih jelas dengan latar belakang yang lebih luas. Bahkan, kamera belakang ponsel memiliki
resolusi 8 megapiksel dan disertai dengan LED Flash agar mampu mengambil gambar
dengan lebih baik. Daya baterai ponsel juga cukup mumpuni karena bisa bertahan lebih dari
12 hari dalam posisi stand by.
Seluruh keunggulan tersebut memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi para pelaku
bisnis pemula yang membutuhkan ponsel untuk merencanakan bisnis hingga kegiatan
promosi, tukas Direktur Marketing PT Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang
dalam acara #CaptureYourBigMoment di Jakarta, baru-baru ini. (S-1)
dinny@mediaindonesia.com

Bukan sekadar Layar


SAAT ponsel yang dimiliki berukuran lebih besar, Anda akan memperoleh tampilan yang
lebih besar dengan pengalaman yang lebih baik. Phablet memang sengaja dibuat untuk
memaksimalkan waktu Anda menikmati hiburan. Itu menunjang produktivitas, tetapi tetap
mudah dibawa ke mana-mana. Sudah mulai tertarik untuk membelinya? Perhatikan beberapa
spesifikasi di bawah ini sebelum Anda putuskan untuk membawanya pulang.
1. Pilih handset yang ringan
Dengan layar yang lebih besar, ponsel pintar ini tentunya lebih berat jika dibandingkan
dengan ponsel pintar biasa. Ketika menggenggamnya, handset yang tersedia membuat Anda
tampil lebih gaya sekaligus membantu pengoperasian ponsel. Jika handset-nya berat, Anda
akan mudah lelah. Karena itu, cek berat handset terlebih dulu agar Anda lebih nyaman ketika
menggunakannya.
2. Cek resolusi layar
Resolusi layar sangat berpengaruh terhadap kejernihan gambar. Pilihlah ponsel dengan rasio
piksel per inci yang tinggi sebelum Anda membelinya. Dengan begitu, Anda bisa maksimal
memanfaatkan fitur layar ini.
3. Teliti spesifikasi perangkat keras ponsel
Spesifikasi perangkat keras memainkan peran penting dalam menyediakan kompatibilitas,
keandalan, dan performa ponsel bagi konsumen. Perhatikan kapasitas prosesor, kapasitas
memori internal, hingga grafis agar memperoleh performa ponsel yang terbaik.
4. Kapasitas baterai
Dengan ukuran yang besar, phablet bisa sangat boros dalam penggunaan baterai. Untuk itu,
pilihlah gadget yang dilengkapi dengan daya baterai lebih besar. Hal itu akan membantu
terutama saat harus bepergian ke mana-mana.
5. Ketahanan layar atas gesekan
Tanpa fitur pelindung layar kaca ekstra, layar ponsel lebih mudah rusak ketika tergores atau
terjadi kecelakaan. Jika tersedia dan sesuai bujet, Anda sebaiknya memilih ponsel dengan
layar kaca berkualitas baik. Jika tidak ada, Anda patut mengeluarkan sedikit uang untuk
memasangkan proteksi tambahan pada layar. (http://www.technovisitors.com/Din/S-1)

ONCE MEKEL

Memaknai Pergantian Tahun


PUPUT MUTIARA

Once berharap tahun ini bisa merilis album baru dengan single hits karena tahun lalu
tidak ada single-nya yang booming.
BANYAK orang menginginkan saat-saat pergantian tahun memiliki makna ataupun harapan.
Demikian juga yang diinginkan vokalis Once Mekel.
Makna tahun baru sejatinya sama bagi siapa pun. Semua orang ingin agar di tahun yang baru
segalanya bisa lebih baik, kata pria kelahiran Makassar, 21 Mei 1970, ini kepada Media
Indonesia di sela-sela persiapan mengisi acara malam pergantian tahun di Hotel Media,
Jakarta, Rabu (31/12/2014) malam.
Belasan tahun silam, tepatnya di puncak malam pergantian tahun 2000 atau yang dikenal
sebagai tahun milenium, ia bersama teman-temannya mengarungi laut lepas Pantai Ancol ,
Jakarta Utara, dengan kapal sewaan.
Saat itu, bagi penyanyi bernama asli Elfonda Mekel, merupakan hal tak terlupakan dan selalu
ingin ia ulang kembali. Menurutnya, memaknai bergantinya tahun haruslah istimewa seperti
itu. Ia mencontohkan, jika seseorang berprofesi sebagai penyanyi, sesekali dia perlu
merayakan tahun baru dengan cara lain yang berkesan.
Waktu itu, saya memang sudah merencanakan tidak akan mengambil job di malam tahun
baru. Saya ingin melihat matahari terbit dari tengah laut di tahun baru milenium, kata
penyanyi beraliran pop rock ini.
Hal lain yang juga dirindukannya ialah menghabiskan malam pergantian tahun bersama
keluarga. Sempat beberapa kali, jika tak mengisi acara di panggung musik, Once memilih
berkunjung ke rumah ibundanya.
Kami biasanya berkumpul di rumah ibu saya, lalu melakukan kebaktian kecil sebelum pukul
00.00. Setelah itu, baru kami bersalam-salaman dan saling mendoakan, ucap mantan vokalis
Dewa 19 ini.
Ingin rilis single
Baginya, tahun yang baru saja berlalu meninggalkan pelajaran yang bisa dipetik hikmahnya
untuk menggapai harapan di tahun berikutnya.

Tahun 2015, saya ingin merilis album baru dan single hits karena di 2014 tidak ada single
saya yang benar-benar booming di radio-radio. Jadi, saya akan tetap concern di musik, tutur
lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.
Tak hanya itu, penyanyi yang kariernya sempat melesat di puncak popularitas bersama band
pentolan Ahmad Dhani, Dewa 19, ini juga mengaku ia tak menutup kemungkinan kembali
bergabung dengan sebuah grup band, sekalipun tidak dengan Dewa 19.
Dulu, setelah akhirnya memutuskan mundur dari Dewa 19, Once merintis karier solonya
lewat single Dealova pada 2005, yang merupakan soundtrack film berjudul sama. (H-1)
puput.mutiara @mediaindonesia.com

CHELSEA ELISABETH ISLAN

Ingin Jadi Sutradara

PERAYAAN pergantian tahun baru memberi kesan bagi setiap orang. Apalagi, perayaanya
dilakukan di luar negeri seperti yang dilakukan artis muda berbakat Chelsea Elisabeth Islan
atau dikenal Chelsea Islan. Ia mengaku sangat terkesan dengan perayaan tahun barunya kali
ini di Negeri Sakura.
Kali ini aku merayakan tahun baru sekaligus liburan di Jepang bersama keluargaku. Tahun
Baru kali ini sangat berkesan. Kalau tahun lalu hanya di Anyer sekarang di Jepang. Bagi aku
tiap jelang Tahun Baru harus mempunyai kesan tersendiri, ungkapnya saat dihubungi Media
Indonesia lewat media sosial Whatsapp.
Artis kelahiran Amerika Serikat 2 Juni 1995 ini merayakan Tahun Baru dengan mengunjungi
Tokyo Disneysea dan keliling Kota Tokyo. Perayaan tahun baru di sini menyenangkan, aku
menghabiskan waktuku bersama keluarga, ujarnya.

Lantas apa resolusi pemeran Mery Riana dalam Mimpi Sejuta Dolar itu pada 2015?
Harapan saya di tahun baru ini semakin banyak kesempatan untuk berkarya dan mimpi saya
untuk menyutradarai film layar lebar dapat terwujud, ungkap artis yang hobi fotografi ini.
Dengan menjadi sutradara, sambungnya, ia berharap dapat menginspirasi anak-anak muda
untuk terus berkarya. Saya juga berharap semoga bangsa Indonesia semakin maju dan
semakin berkembang. Semoga pendidikan juga bisa menjadi salah satu fokus terpenting
negara kita, pungkasnya.
Menurut artis yang ingin kuliah di jurusan sinematografi di luar negeri ini, pendidikan
merupakan modal utama untuk mengubah wajah Indonesia lebih baik lagi. (Irm/S-1)

Saatnya kembali Merusak Dominasi


ASNI HARISMI

Dengan skuat yang mereka punya dan ditambah rekor yang memihak, tidak ada alasan
bagi Atletico untuk gagal memetik poin.
LA Liga akan kembali bergulir setelah libur akhir tahun, Sabtu (3/1) malam nanti. Di Vicente
Calderon, Atletico Madrid akan menjamu Levante yang sekaligus akan menjadi laga contoh
untuk striker anyar mereka Fernando Torres.
Penyerang tim nasional Spanyol itu resmi dipinjam dari AC Milan hingga akhir musim ini.
Menurut rencana, ia akan diperkenalkan ke klub yang dibelanya di awal karier profesionalnya
tersebut pada Minggu (5/1) atau sehari setelah laga kontra Levante.
Meskipun demikian, tak tertutup kemungkinan juga ia akan turun untuk menjajal rumput
Calderon. Pasalnya, Torres sudah mulai berlatih bersama tim, kemarin, meski eks bomber
Chelsea itu lebih ingin memulai debutnya menghadapi Real Madrid di tempat yang sama
dalam turnamen Copa del Rey.
Saya sangat senang bisa kembali ke Atletico dan tidak sabar untuk melakukan debut, ujar
Torres.
Di luar Torres, Koke dan Mario Mandzukic juga bisa menjadi pilihan bagi Diego Simeone di
lini depan. Keduanya bakal kembali merumput setelah absen di laga jelang tutup tahun lalu
akibat akumulasi kartu kuning.
Begitu pula dengan Cristian Ansaldi yang sudah kembali berlatih setelah cedera hamstring.
Semuanya akan menjadi amunisi meraih poin penuh demi menjaga posisi di tiga besar
klasemen sementara di bawah Barcelona dan Real Madrid.
Adapun bagi tim tamu, kemenangan akan makin menjauhkan mereka dari zona degradasi
yang saat ini hanya terpaut dua angka. Jelang duel, hanya Hector Rodas yang diragukan
tampil akibat cedera yang dideritanya pertengahan Desember lalu.
Sayangnya, rekor pertemuan tidak memihak pada Levante. Di dua pertandingan sebelumnya
musim lalu, mereka digebuk Los Rojiblancos dua kali.
Rekor buruk
Di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, penghuni peringkat enam Sevilla juga akan memulai lagi
perjuangan mereka di pekan ke-17 ini. Mereka akan kedatangan peringkat delapan Celta
Vigo.

Meski unggul dari posisi di tabel sementara, Sevilla tak memiliki rekor bagus di dua
pertemuan terakhir dengan tamunya itu. Tuan rumah selalu kalah dengan skor sama 1-0,
tepatnya pada Maret 2014 dan November 2013.
Di sisi lain, striker Celta Charles dipastikan bisa kembali merumput setelah sembuh dari
cedera hamstring. Sang ujung tombak sudah berlatih penuh bersama rekan-rekannya,
kemarin, setelah menepi sejak laga kontra Almeria (19/12/2014). Itu menjadi kabar baik bagi
pelatih Celta Eduardo Berizzo yang bakal kehilangan striker Joaquin Larrivey di partai nanti.
Penyerang asal Argentina itu harus menjalani sanksi empat pertandingan lantaran menghina
wasit di laga sebelumnya. (AFP/AP/R-4)
asni@mediaindonesia.com

Rodgers Persilakan Gerrard Pergi


MASA depan playmaker Liverpool Steven Gerrard yang masih menggantung ditanggapi
dingin oleh pelatih Brendan Rodgers. Sang juru taktik justru mempersilakan sang kapten
melakukan negosiasi dengan klub lain jika ingin meninggalkan Anfield.
Saya justru menghormati hak dia jika ingin melakukan pembicaraan (dengan klub lain),
ujar Rodgers.
Setelah melalui negosiasi alot, pemain berusia 34 tahun itu akhirnya ditawari perpanjangan
kontrak pada November lalu. Itu jauh lebih lama daripada perkiraan semula mengingat
klausul Gerrard akan berakhir akhir musim ini.
Hingga saat ini, pemain yang akan 25 tahun berseragam the Reds di akhir musim nanti itu
belum memberi jawaban. Sementara itu, klub asal Amerika Serikat New York Red Bulls
dikabarkan tertarik untuk menggunakan jasanya dengan nilai kontrak selangit.
Salah satu pertimbangan kuat Gerrard untuk melanjutkan kontrak dengan the Kops ialah
seberapa sering ia akan diturunkan sebagai pemain reguler. Musim ini saja, Rodgers kerap
membangkucadangkan Gerrard.
Juru taktik asal Irlandia Utara itu berkilah jasa Gerrard tetap dibutuhkan oleh Liverpool.
Namun, mengingat usia yang tidak muda lagi, Rodgers harus memilah laga mana saja yang
bisa dibela oleh anak asuhnya itu.
Dia akan segera merumput lagi. Dia adalah pemain luar biasa dan loyalis sejati bagi klub
ini, tandas Rodgers.
Terlepas dari rumor kepergian sang kapten tersebut, isu gembira juga menghampiri
Liverpool. Mereka berpotensi mendapatkan Ezequiel Lavezzi.
Menurut kabar, PSG siap melepas pemain asal Argentina itu seharga 8 juta pound dari harga
sebelumnya 16 juta pound. Rencana itu sudah disetujui arsitek PSG Laurent Blanc.
Pada bagian lain, West Bromwich Albion resmi menunjuk Tony Pulis sebagai arsitek anyar
mereka. Mantan arsitek Crystal Palace itu menandatangani kontrak dua setengah tahun di the
Hawthorns dan menggantikan Alan Irvine, yang dipecat setelah kekalahan 2-0 dari Stoke
City. (AP/AFP/ Ash/R-4)

Você também pode gostar