Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Regulasi semestinya diperbaiki lima tahun sekali agar sesuai dengan perkembangan
teknologi penerbangan.
PEMERINTAH sebagai regulator dan maskapai penerbangan harus segera memperbaiki
manajemen keselamatan penerbangan secara maksimal sehingga ke depan tidak terjadi lagi
kecelakaan fatal. Penumpang pun juga mesti disiplin dan patuh terhadap semua peraturan
penerbangan.
Mantan Menhub Jusman Syafii Jamal menyarankan untuk meningkatkan standar
keselamatan, regulator harus meningkatkan frekuensi pengawasan dengan memperbanyak
inspektur di lapangan. Regulasinya pun mesti diperbaiki minimal sekali dalam lima tahun
agar sesuai dengan standar internasional.
Misalnya, armada pesawatnya kini lebih canggih, maka standar keahlian pilotnya juga harus
sesuai. Itu harus ada peraturannya, katanya.
Hingga saat ini, Federal Aviation Administration (FAA), yang menjadi acuan industri
penerbangan global, masih menempatkan Indonesia di kategori 2 alias tidak lulus.
Kemudian dari sisi maskapai, Jusman mengkritisi penerapan standard operational procedure
(SOP) yang harus ditaati. Misalnya, jam terbang pilot dan kru jangan melebihi jam kerja.
Pelatihan kepada mereka pun mesti terus dilakukan. Misalnya, bagaimana menghadapi awan
kumulonimbus.
Safety management system, lanjut Jusman, seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu SOP,
melainkan sudah harus sebagai bagian dari budaya perusahaan. Maskapai harus melakukan
rekomendasi dari inspektur dan juga regulator agar tingkat keselamatan dapat terjaga.
Penumpang, tambahnya, juga bisa ambil bagian dalam keselamatan. Salah satunya dengan
menaati peraturan serta tidak menghambat kerja awak pesawat, misalnya dengan marahmarah.
Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai regulator, dalam hal ini Kementerian
Perhubungan, memang belum maksimal meningkatkan keselamatan penerbangan sesuai
dengan standar FAA. Selain itu, yang harus juga ditingkatkan ialah kualitas sumber daya
manusia dan prasarana seperti radar.
Lokasi pesawat
Pada bagian lain, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka
Sakya mengungkapkan AirAsia baru mengambil dokumen informasi cuaca pada pukul 07.00
pada Minggu (28/12/2014). Itu berarti setelah pesawat QZ8501 hilang kontak.
Hal tersebut sudah dilaporkan ke Kemenhub. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi
Mustofa Djuraid pun mengakui telah menerima surat dari BMKG dan segera menindaklanjuti
kebenarannya.
Kepala Basarnas Marsda FHB Sulistyo menegaskan hingga kemarin jumlah korban yang
sudah terkonfirmasi ialah sembilan orang. Menurut rencana, operasi pada hari ini mencari
titik lokasi keberadaan pesawat dengan mengerahkan Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geo
Survey yang memiliki kemampuan mendeteksi benda-benda di dasar laut. (Mag/Yah/
Cah/Vei/WIB/X-5)
dero@mediaindonesia.com
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com
Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa
diakses di metrotvnews.com
EDITORIAL
Pantas saja sejak 2007, sektor penerbangan Indonesia tidak bergerak dari kategori 2. Negara
yang masuk kategori 2 dinilai tidak memenuhi standar minimum ICAO untuk aspek
keselamatan.
Ingat, tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun
sebuah prosedur keselamatan tetap harus dilaksanakan. Berlakukan prinsip itu bukan hanya
untuk sektor penerbangan, melainkan juga seluruh sektor transportasi.
Keselamatan penumpang harus menjadi hal yang sakral. Tunjukkan dengan standar prosedur
keselamatan yang tinggi dan disiplin semua pihak untuk menerapkannya secara konsisten.
Tidak ada hal yang sepele ketika menyangkut nyawa manusia. Seberapa remeh pun sebuah
prosedur keselamatan harus dilaksanakan.
***
Dalam kesempatan itu, Yasonna juga menjelaskan, selain membereskan tumpang tindih
peraturan soal remisi, terdapat masalah klise yang mendesak untuk segera dibenahi
Kementerian Hukum dan HAM yaitu overkapasitas di lembaga pemasyarakatan (LP). Di
beberapa daerah, Riau misalnya, yang seharusnya kapasitas LP untuk 300 orang, tetapi ada
1.300 di dalam. Kita bayangkan kondisinya yang mengerikan sekali, ungkapnya.
Untuk menanggulangi minimnya tenaga pengawas dan membeludaknya narapidana, anggota
TNI akan diperbantukan sebagai petugas LP.
Sudah saya sampaikan ke rapat kabinet. Kami akan mengalihkan teman-teman TNI yang
mendekati masa pensiun, sebelumnya dialihkan sebagai petugas LP, kata dia.
Menurutnya kondisi LP yang padat, panas, dan sumpek dapat memicu tingginya temperamen
penghuni LP. Keadaan seperti ini bisa berpotensi terjadi keributan di dalam LP. (SU/Ind/P-5)
aivanni @mediaindonesia.com
Sejumlah anggota keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tetap berupaya
optimistis sanak saudaranya ditemukan dalam keadaan selamat.
KELUARGA korban penumpang AirAsia QZ8501 mengapresiasi kerja Tim Badan SAR
Nasional (Basarnas) Indonesia yang berhasil menemukan puing pesawat dan sejumlah jasad
pada hari ketiga pencarian.
Saya mewakili keluarga korban menghargai kinerja Basarnas yang bekerja sama dengan
berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, yang sudah menemukan pesawat, ujar Bambang
Andreas, ayah Ratri Sri Indriyani, salah satu penumpang AirAsia, di Surabaya, Jawa Timur,
kemarin.
Menurut dia, kecepatan Tim SAR yang bekerja tanpa henti berusaha mencari puing pesawat
tidak lepas dari koordinasi dan perhatian semua pihak, terutama pemerintah, mulai tingkat
pusat sampai daerah.
Saya sangat sedih kehilangan anak. Tapi, harapan kami kepada Tim SAR sangat besar
sehingga jasad penumpang bisa dievakuasi, katanya.
Kendati peluangnya kecil, lanjut dia, Bambang yakin anaknya masih bertahan hidup karena
menganggap tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Mukjizat dari Allah SWT bukan tidak mungkin dan saya masih yakin Ratri hidup. Tapi,
kalau tidak sesuai harapan, kami ikhlas dan tawakal, katanya.
Bambang yang tinggal di Rungkut Menanggal Harapan Surabaya mengaku terkejut dan tidak
menyangka anaknya menjadi salah satu korban kecelakaan AirAsia dengan rute Surabaya ke
Singapura, Minggu (28/12). Pada hari itu, sebagai seorang pemandu wisata di salah satu biro
jasa perjalanan di Surabaya, Ratri membawa rombongan 24 orang.
Secara khusus, ia juga mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mulai hari
pertama hingga kemarin mendampingi keluarga penumpang, serta ikut mendata.
Apa yang dilakukan Bu Risma sangat berharga bagi keluarga. Orang lain yang menyebut
beliau hanya pencitraan itu tidak bijak. Kami keluarga korban sangat merasakan pentingnya
langkah yang dilakukan beliau, katanya.
Keluarga resah
Meski demikian, kerja Basarnas juga tak lepas dari kritikan para keluarga korban. Beberapa
anggota keluarga korban mempertanyakan lamanya proses pencarian jasad korban di perairan
Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tanda-tanda ketidaksabaran para keluarga korban mulai muncul dalam pertemuan tertutup
yang digelar pihak AirAsia, Basarnas dan pihak lainnya di posko tunggu di ruang
Antemortem Biddokkes Polda Jatim, kemarin.
Pihak keluarga memang melihat proses pencarian sangat lamban. Seperti hari ini, dari pagi
hingga sore, baru ditemukan dua jenazah. Wajar jika mulai ada yang bertanya, hingga kapan
menunggu korban dapat ditemukan, kata Roni Tanuhun, paman dari Adrian Fernando
korban AirAsia warga Jalan Petemon 3 Surabaya. (Cah/FL/Ant/P-1)
abdus@mediaindonesia.com
Tahun Penentuan
Radhar Panca Dahana Budayawan
MENGAPA hanya satu keluarga yang tak tahu perubahan jadwal penerbangan AirAsia yang
hilang itu, hingga mereka selamat? Mengapa musibah itu terjadi setelah ada perubahan
jadwal? Kenapa bencana beruntun terjadi di ujung tahun, di awal pemerintahan baru, yang
diakui menjadi pilihan rakyat?
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan hal yang khas terproduksi dari pikiran dan batin
rakyat Indonesia. Rakyat yang sejak dulu gemar, bahkan menjadi sifat dasar, untuk
berspekulasi dalam hidup.
Memilin kenyataan yang sebenarnya unreal, artifisial, bahkan virtual berbasis pada mimpi,
imajinasi, obsesi, rasa kecewa, frustrasi, hingga sensasi-sensasi kompugrafis yang kita olah
sehari-hari. Mulai Atlantis, klaim peradaban induk di berbagai suku bangsa, misteri Candi
Cetho, hingga ilusi piramida Gunung Padang.
Ikhlas atau tidak, jujur ataupun dusta, kita sesungguhnya tak bisa menolak realitas mental kita
seperti itu. Realitas adab yang belum sepenuhnya dikendalikan oleh pikiran jernih atau akal
yang sehat, tapi justru oleh keyakinan (faith) dengan mistifikasinya yang kental, dengan
prosedur logis yang utak atik gathuk. Yang tidak hanya mengendap di benak dan jiwa kaum
papa sebagai korban terburuk dari sistem (politik-ekonomi) yang kita terapkan, tapi juga-asyiknya--hinggap di kalangan elite (bahkan di pucuk-pucuk bangunan struktural) yang justru
menetapkan kebijakan sistemis itu.
Kondisi mental ini baik kita buka dengan terang, khususnya ketika kita menghadapi sebuah
momen sekuler yang bernama Tahun Baru. Momen aneh yang mengacu pada kalender
Gregorian ini tiba-tiba menjadi waktu yang diselebrasi siapa pun, tak kenal agama, adat,
bangsa, ataupun kelas sosialnya. Sebuah penanda waktu yang semata untuk kebutuhan
duniawi, terpilin sedemikian rupa hingga ia mendapatkan suntikan yang sakral, lengkap
dengan mistisismenya yang juga ajaib.
Tanggal pertama Januari seolah menjadi garis yang menentukan bagi terwujudnya hal-hal
yang belum atau tidak pernah kita capai sebelumnya. Spekulasi. Seperti judi koprok yang kita
tongkrongi di pasar malam. Namun, kita menyukainya.
Begitulah kita telanjur menghadapi Tahun Baru. Hari pergantian yang tidak berbeda dengan
hari lainnya. Hanya karena manusia homo symbolicum, senang memberi tanda-tanda sebagai
monumen keberadaan kita. Sebuah tradisi yang sesungguhnya berasal dari peradaban
kontinental, peradaban darat, batu dan gunung, yang menggemari monumen-monumen keras
sebagai simbol kedigdayaan. Simbol yang dalam adab bahari akan kikis dan habis oleh aliran
air, air juga sebagai waktu.
Sebagai waktu, 2015, tidak lebih hanya kelanjutan dari angka sebelumnya. Angka yang kita
tahu bersama diisi oleh berbagai peristiwa, dari yang sangat sederhana hingga
menggemparkan ataupun memilukan. Dalam kehidupan politik, bangsa ini mendapatkan
banyak pengalaman yang hampir tanpa preseden, hingga sekali lagi menimbulkan banyak
analisis, cenderung spekulatif, hingga mistis.
Tentu saja semua itu bermula dari munculnya seorang eks tukang kayu, yang jadi pengusaha
mebel, kemudian sukses jadi wali kota dua periode, dan--aneh bin ajaib, tak ada presedennya-sukses menjadi gubernur dari wilayah yang sama sekali berbeda latar historis, sosial hingga
kulturalnya. Lebih ajaib lagi, juga tanpa preseden dalam sejarah negeri ini, belum segenap
setahun gubernur tadi sukses memenangi pemilihan umum untuk menjadi pemimpin tertinggi
di negeri dengan riwayat kebudayaan sangat kuno ini.
Terus terang saja, harus jujur kita akui, semua preseden dan hal-hal mengejutkan dalam dunia
politik di tahun yang sedang kita tinggalkan sesungguhnya menunjukkan betapa apa yang kita
sebut demokrasi politik di negeri ini belumlah matang, dewasa, atau stabil. Prosesus,
mekanisme, atau kerja kelembagaan yang ada di dalamnya masih terlalu memunculkan
banyak masalah yang memperlihatkan kondisi kejiwaan politik itu.
Ketidakterdugaan
Demokrasi, kalau ia matang dan kuat, sebagaimana dibuktikan oleh bentuk-bentuk khasnya
dalam berbagai adat dan tradisi kita, sebenarnya tidak lagi memberi peluang pada
ketidakterdugaan, atau preseden-preseden yang membuat kacau para pembela atau pemeluk
teguhnya. Seperti sebuah sistem organisasi yang baik, peluang terjadi penyimpangan, bias
atau deviasi, apalagi ketakterdugaan, sudah dapat direduksi ke tingkat yang minimal.
Namun, dalam kehidupan politik kita, justru ketidakterdugaan itu sangat vital bahkan desisif.
Lihatlah pada penetapan nomenklatur kabinet hingga orang-orang yang mengisinya. Bahkan,
kalangan dekat sang Presiden pun terkejut-kejut tak menduga. Situasi inilah yang akan
mengisi dunia batin bangsa ini di tahun yang sedang kita jemput. Hal-hal tak terduga apalagi
yang akan terjadi?
Hal-hal yang menjadi stimulan dari munculnya ketidakterdugaan 2015 sudah memenuhi
kantong harapan dan persoalan kita sebagai bangsa. Bukan hanya harapan yang tinggi rakyat
pada pemerintahan sekarang, dinamika politik oposisional yang keras di parlemen,
kelompok-kelompok resisten dari kebijakan-kebijakan baru yang keras dari pemerintahan
baru, hingga realitas regional maupun global yang sangat memicu adrenalin politik kita. Baik
itu soal MEA, kekuatan Tiongkok yang kian dominan, ekonomi dunia yang dibuat seperti
pendulum rusak oleh sekelompok elite tertentu, kelompok-kelompok radikal yang meluas dan
penuh varian, hingga ancaman bencana alam yang kian intensif.
Maka, 2015 pun menjadi waktu atau tahun yang sangat menentukan bagi bangsa ini. Di usia
tepat 70 tahunnya, kita sebagai bangsa mengayuh sampan di tengah samudra hidup global
yang gelombang bergemuruh. Adakah pelaut dan kapten kapalnya lihai membaca urat
gelombang sehingga kapal kita tidak pecah ditubruk karang, tapi mampu menaklukan badai
lautan menuju pulau tempat tersimpan semua harapan.
Ini saatnya kita berjuang. Bersama, satu bangsa.
PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi reeksi penting bangsa ini dalam
menegakkan etos kepemimpinan bangsa.
Kepemimpinan bukan sekadar atribut dan pangkat dalam birokrasi atau partai politik
(parpol). Kepemimpinan merupakan gerak hidup manusia untuk selalu berdiri tegak
membangun diri sendiri dan bangsa. Dalam kepemimpinan, tak ada kepentingan sesaat
karena kepentingan jangka panjang dan kepentingan bangsa harus selalu di depan.
Bangsa Indonesia membutuhkan referensi etos kepemimpinan. Semangat kerja yang
ditunjukkan Presiden Joko Widodo dan kabinetnya harus dibarengi etos kepemimpinan yang
berkarakter dan bervisi masa depan. Etos kepemimpinan Nabi Muhammad bisa menjadi oase
yang sangat tepat untuk memecahkan kebuntuan dan kemacetan yang menghadang.
Kita bisa melihat berbagai kepala daerah yang usai menjabat langsung mendekam di bui
tahanan. Anggota dewan sebagai wakil rakyat justru selalu mencederai amanat rakyat. Kasus
korupsi menjadikan pemimpin bangsa ini kehilangan jiwa kepemimpinannya. Itulah problem
serius yang masih mendera Indonesia masa transisi reformasi sekarang ini.
Sekarang ini saatnya reeksi. Mengapa? Karena umat Islam di Indonesia sering kali
mengabaikan kepemimpinan Nabi Muhammad. Padahal, hampir seluruh lembaga negara
dipimpin umat Islam. Apalagi, Presiden sejak awal dipimpin umat Islam.
Menurut Dr M Syai Antonio dalam Super Leader, Super Manager (2010) dijelaskan bahwa
paling tidak ada 3 faktor mengapa umat Islam tidak mampu menangkap suri teladan
Muhammad SAW secara holistis dan komprehensif. Pertama, adanya distorsi citra yang
secara subjektif sengaja dimunculkan para orientalis.
Kedua, munculnya prasangka buruk (prejudice) yang berlebih dari beberapa kalangan ketika
nilai-nilai positif (uswah hasanah) Rasulullah SAW akan dikaji dan dipraktikkan di lapangan
dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor yang ketiga ialah tradisi dan kebiasaan kebanyakan umat Islam yang melihat dan
menempatkan sosok Muhammad SAW hanya dari satu sisi. Sering kali kita terjebak ke dalam
pengultusan individu sosok Muhammad. Mungkin tanpa disadari banyak di antara kita yang
memosisikan sosok Muhammad SAW terlalu melangit, tinggi, dan jauh di atas sehingga
beliau menjadi asing bagi kita untuk ditiru dan dijadikan suri teladan. Padahal, Rasulullah
menjadikan kehidupan masyarakat menjadi pusat peradaban dunia. Sistem perpolitikan yang
beliau terapkan mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat menjadi bermartabat.
Sistem pendidikan dalam masyarakat berubah total. Pendidikan yang diterapkan menjadikan
masyarakatnya bermoral dan nampak cerah.
Beliau juga pemimpin yang accepted. Seorang pemimpin yang diterima dan diakui semua
masyarakatnya. Bahkan, kepemimpinan beliau masih diterima sampai saat ini. Jika terhitung,
sudah berapa miliar orang yang mengakui kepemimpinannya. Terlepas dari wahyu yang
disampaikan, akhlak beliau juga patut diterima dan dijadikan suri teladan.
Yang ketiga, Nabi Muhammad SAW ialah pemimpin yang proven. Figur pemimpin yang
terbukti telah membawa perubahan bagi masyarakat. Kepemimpinan yang selalu berorientasi
pada bukti riil, tidak sekadar kata-kata persuasif. Pemimpin yang berorientasi ke depan.
Dari sinilah, pemimpin bangsa ini mestinya segera mengambil hikmah dari kepemimpinan
Muhammad. Mulai dari diri sendiri, setidaknya itulah yang sangat tepat bagi seluruh warga
bangsa ini, khususnya para pemimpinnya. Dengan belajar menjadi pemimpin bagi diri
sendiri, maka pelan tetapi pasti akan bisa menjadi pemimpin yang baik bagi bangsa ini.
Sebagai penutup, camkanlah pernyataan Muhammad ini, Sebaik-baiknya pemimpin kalian
adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian serta yang kalian doakan dan mereka
juga mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan
mereka membenci kalian serta yang kalian laknat dan mereka juga melaknat kalian. (HR
Muslim, Ahmad, dan Ad-Darimi).
DAG/ PER/12/2014 itu menggantikan Permendag No. 64/2012 yang diperbarui dengan
Permendag No. 81/2013.
Kondisi hutan Indonesia
Melalui peraturan yang baru itu, mulai 1 Januari 2015, sertifikasi diberlakukan menyeluruh
bagi seluruh produk perkayuan termasuk mebel kayu atau furnitur. Ini merupakan era baru
produk industri kehutanan Indonesia.
Bagi Indonesia, hutan dan kehutanan dipandang sebagai amanat UUD 1945 dan UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan. Perundangan itu menegaskan hutan dimanfaatkan dengan
asas manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan koordinasi.
Menurut data statistik, luas hutan Indonesia mencapai lebih dari 125 juta hektare (ha) yang
berarti lebih dari 66% luas daratan Indonesia. Kawasan hutan dimaksud yakni hutan
konservasi 17%, hutan lindung 24%, dan hutan produksi hampir 74 juta ha atau 59% luas
total hutan. Sekitar 17 juta ha dari hutan produksi ialah hutan yang bisa dikonversi untuk
pembangunan seperti transmigrasi dan pertanian/perkebunan.
Dari hutan produksi itu, perizinan pemanfaatannya dialokasikan bagi izin usaha pemanfaatan
hasil hutan kayu hutan alam sejumlah 274 unit dengan luas 20,64 juta ha, izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman sejumlah 263 unit dengan luas 10,27 juta ha,
dan izin usaha lain seluas 2 juta ha bagi 464 unit usaha seperti hutan tanaman rakyat (HTR),
hutan tanaman hasil reboisasi (HTHR), hutan kemasyarakatan (HKm), dan hutan desa (HD).
Sejak dikeluarkan pada 2009, SVLK wajib berlaku bagi usaha kehutanan serta industri
pengolahan kayu. Dalam kerangka sistem SVLK, peranan pemerintah hanyalah regulator.
Kementerian LHK menerbitkan peraturan termasuk kriteria dan standar verifikasinya sebagai
hasil konsultasi multipihak. Adapun Kementerian Perdagangan mengatur regulasi dalam tata
cara ekspor bagi industri eksportir besertifikat legalitas kayu (SLK). Komite Akreditasi
Nasional (KAN) mengakreditasi lembaga audit yang mengaudit unit usaha hutan dan industri
pengolahan kayu. Lembaga penilai/verifikasi yang terakreditasi melakukan audit. Semua
proses itu dipantau saksama oleh pemantau independen kehutanan dari LSM dan pemerhati
sehingga kredibilitas SVLK bisa terjamin. Untuk biaya pelaksanaan audit SVLK bervariasi,
Rp6,6 juta (industri rumah tangga)-Rp28,8 juta (industri skala besar).
Sampai saat ini, hampir seluas 20 juta ha unit kelola hutan telah mendapat sertikat
pengelolaan hutan lestari. Sekitar 1 juta ha lagi masih proses sertifikasi. Selain itu, sekitar
1.200 unit industri mendapat sertikat legalitas, 200-an unit masih proses audit. Sepanjang
Januari-November 2013, produk industri kehutanan yang sudah wajib diekspor dengan
dokumen V-Legal (panel wood, wood working, pulp, kertas, bangunan pra-fabrikasi) bernilai
US$5,1 miliar dari pemantauan SILK. Adapun data untuk cakupan produk yang sama pada
periode sama (Januari-November) 2012 menunjukkan nilai US$4,7 miliar.
Artinya, pada 2013 ada kenaikan ekspor 9,8% dari tahun sebelumnya. Pada periode sama
tahun ini, nilai ekspor produk yang sama pun meningkat 5,1% dari 2013 dan nilainya
mencapai US$5,5 miliar. Artinya, SVLK justru meningkatkan kinerja ekspor produk industri
kehutanan.
Dengan Permendag No. 97/M-DAG/PER/12/2014 pada 24 Desember 2014 dan Peraturan
Menteri LHK No. P.95/MenhutII/2014, yang diterbitkan Senin (29/12), pemerintah bahkan
menyederhanakan SVLK untuk industri kecil menengah (IKM). Intinya, mengatur
penyertaan dokumen deklarasi ekspor bagi IKM pemilik eksportir terdaftar produk industri
kehutanan (ETPIK) yang belum memiliki SLK saat melakukan ekspor sebagai pengganti
dokumen V-Legal.
Pemerintah intinya akan mendorong sertifikasi bagi sisa IKM furnitur (mebel) yang kini
belum besertifikat dengan membantu pembiayaan dalam rangka meningkatkan kinerja
ekspor. Menurut data Kemendag, hanya 1.200-an IKM pemilik ETPIK furnitur yang belum
besertifikat (SLK). Dengan dukungan para pemangku kepentingan dan ditunjang kebijakan
baru Kementerian LHK, sertifikasi legalitas kayu bagi 1.200-an pemilik ETPIK furnitur
dimaksud ditargetkan untuk dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan ke depan.
Tantangan ke depan, pemerintah perlu melanjutkan upaya promosi SVLK ke berbagai pasar
utama kayu dunia sambil mendorong negara konsumen kayu Indonesia, seperti Tiongkok
menerbitkan peraturan perundangan yang non-diskriminatif yang menghambat masuk kayu
ilegal ke negara tersebut.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 memastikan tidak ada lagi pungutan
biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.
DIRJEN Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Machasin,
mengaku prihatin masih adanya petugas Kantor Urusan Agama (KUA) yang memanfaatkan
ketidaktahuan masyarakat terkait biaya nikah.
Machasin mengungkapkan dirinya mendapat laporan terkait masih ada oknum yang meminta
pembayaran biaya nikah di atas tarif resmi antara Rp800 ribu atau lebih.
Kita prihatin dengan kasus ini, kata Machasin di Jakarta, kemarin.
Padahal, kata Machasin, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 sudah
memastikan bahwa kini tidak ada lagi pungutan biaya nikah (gratifikasi) di luar ketentuan.
Untuk menghindari gratifikasi tersebut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam telah
mengeluarkan penjelasan tentang alur pelayanan nikah sesuai dengan yang diatur dalam PP
No. 48 Tahun 2014. PP tersebut sebagai pengganti PP Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Machasin mengatakan PP 48/2004 mengatur biaya pernikahan hanya terbagi menjadi dua.
Pertama, biaya nikah dinyatakan gratis atau nol rupiah jika proses nikah dilakukan pada jam
kerja di KUA.
Kedua, jelasnya, pengenaan biaya Rp600 ribu jika pernikahan dilakukan di luar KUA atau di
luar hari dan jam kerja. Pembayaran biaya nikah dibayarkan ke bank dan tanda bukti
pembayar diperlihatkan kepada petugas KUA terdekat.
Tidak ada biaya lain yang harus dikeluarkan oleh calon pengantin di luar yang sudah
ditentukan oleh peraturan tersebut. Pungutan biaya di luar yang sudah ditentukan bisa
dimasukkan dalam kategori gratifikasi.
PP tidak tepat
Saat menanggapi hal itu anggota DPR RI Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto, berpendapat
tidak dilaksanakannya PP tersebut di beberapa daerah tidak sepenuhnya kesalahan petugas
setempat. Pasalnya, Kuswiyanto menilai PP tersebut tidak tepat karena tidak
mempertimbangkan faktor geografis dan sosial di Indonesia.
Menurut saya, PP itu tidak memperhatikan kondisi geografis. Banyak orang merasa tidak
pas menikah di kantor, lebih baik di rumah atau masjid kampungnya. Ongkos yang
ditentukan itu tidak bisa menutupi biaya transportasi penghulu, ujarnya.
Mekanisme penentuan biaya pernikahan dikatakannya tidak masuk akal untuk daerah-daerah
pedalaman ataupun sistem transportasi yang sulit sehingga PP Nomor 48 Tahun 2014
memerlukan revisi.
PP itu harus dievaluasi ulang dan memperhatikan letak geografis Indonesia. Saya tidak bisa
bayangkan nilai yang ditentukan itu cukup untuk daerah-daerah di luar Jawa. Di Jawa saja,
biaya nikah yang ditetapkan pemerintah sudah tidak memadai, kata dia.
Kuswiyanto juga mengungkapkan banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan
Kementerian Agama.Bahkan, satu kabupaten di Maluku Utara hingga saat ini belum
memiliki KUA dan sedang diusulkan. Namun, dalam merespons keluhan tersebut tentunya
kesulitan tanpa adanya koordinasi dengan kementrian terkait, jelasnya. (Ant/H-1)
fathia@mediaindonesia.com
SELA
Kecanduan Internet
PARA peneliti dari Universitas Hong Kong menyatakan lebih dari 6% total populasi dunia
kecanduan internet.
Hal itu diketahui setelah mereka melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan data lebih
dari 89 ribu orang di 31 negara. 31 negara.
Pecandu internet paling sedikit tinggal di Eropa Utara dan Eropa Barat. Adapun orang yang
bermukim di Timur Tengah memiliki kecenderungan untuk kecanduan berseluncur di dunia
maya. Studi itu memperkirakan prevalensi di Eropa Utara dan Barat sebesar 2,6%, sedangkan
di Timur Tengah 10,9%.
Peneliti menjelaskan bahwa tanda awal pecandu internet ialah mengalami masalah kendali
impuls untuk membatasi penggunaan internet mereka. Tidak hanya itu, kecanduan internet
secara signifikan juga dapat mengurangi kualitas hidup dan memengaruhi kesehatan serta
hubungan interpersonal seseorang. Para peneliti juga menemukan bahwa akses internet yang
mudah tidak berhubungan dengan kecanduan internet. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal
Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking. (CounselHeal/Fox/X-7)
Demi mengurangi dampak fluktuasi harga BBM, pemerintah perlu segera menyediakan
subtitusi BBM. Itu dilakukan dengan merealisasikan pengalihan konsumsi BBM ke bahan
bakar gas (BBG). Kemudian, yang terpenting, pemerintah merealisasikan janji untuk
mengalihkan anggaran subsidi BBM ke pembangunan sektor produktif. (Jessica Sihite/E-1)
Petral dapat berkompetisi dengan trader atau NOC lain untuk memasok minyak ke
Pertamina.
PT Pertamina (persero) memperkirakan hanya meraih laba bersih US$2 miliar (Rp24 triliun)
di 2014. Angka tersebut meleset 41% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Pertamina 2014 sebesar US$3,44 miliar.
Namun, besaran laba bersih itu masih menunggu audit laporan keuangan Pertamina dan
dampak pencabutan subsidi untuk premium.
Tutup buku dilakukan Januari, nanti kita akan konfirmasi setelah pembukuan selesai
diaudit, ujar Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman dalam paparan akhir tahun di
Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Meski demikian, total pendapatan perusahaan diyakini bakal menembus US$70 miliar,
(Rp840 triliun) sesuai asumsi APBNP 2014.
Sementara itu, untuk RKAP 2015, pertumbuhan laba bersih diperkirakan naik 10%-15%
ketimbang 2014 atau mencapai US$2,2 miliar-US$2,3 miliar. Di triwulan I 2015, akan ada
revisi RKAP seiring adanya revisi APBNP 2015, ucapnya.
Angka kenaikan serupa juga diperkirakan terjadi pada total pendapatan perusahaan.
Pihaknya harus mengkaji RKAP 2015 karena masih mengacu harga minyak APBN 2015
sebesar US$105 per barel dan kurs Rp11.900 per dolar. Karena perubahan US$1 harga
minyak bisa mengubah pendapatan ratusan juta dolar.
Untuk tahun ini, pihaknya sudah mengalokasikan belanja modal (capex) US$5 miliar.
Namun, penurunan harga minyak harus dikaji kembali keekonomian investasinya.
Alih fungsi Petral
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan akan segera
mengalihfungsikan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke integrated supply chain
(ISC).
Di bawah ISC, Petral akan menjadi global trading company seutuhnya dalam menjual dan
membeli BBM dari berbagai negara, katanya.
Di samping itu, Petral dapat berkompetisi dengan trader atau NOC (perusahaan minyak
nasional) lain untuk memasok minyak bagi Pertamina.
Pertamina juga bakal melaksanakan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk
menghapus BBM RON 88 dan hanya memproduksi RON 92 ke atas dalam lima tahun
mendatang. Upayanya, optimalisasi kilang dan membangun 2-3 kilang baru berkapasitas
350 ribu barel per hari, ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan harga premium
di luar wilayah Jamali (Pulau Jawa, Madura, dan Bali) akan mengacu pada ketetapan
pemerintah, yakni Rp7.600 per liter. Hal itu disebabkan pemerintah menanggung biaya
distribusi penyaluran BBM. Di Jamali, ditambah pajak bahan bakar kendaraan bermotor
(PBBKB), 5% untuk Jawa-Madura, 10% di Bali.
Untuk itu, kontrak penugasan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
akan diubah, bukan lagi subsidi, karena biaya distribusi sudah tanggung subsidi silang. Untuk
solar, sesuai keputusan pemerintah, akan disubsidi tetap Rp1.000 per liter. Harga per 1
Januari 2015 menjadi Rp7.250 dari Rp7.500 per liter. (Ant/E-4)
jessica@mediaindonesia.com
Bank-bank sentral ASEAN merumuskan panduan ABIF secara multilateral, yang diikuti
dengan tahap perjanjian bilateral terkait bank yang akan hadir di pasar perbankan ASEAN. BI
dan OJK bekerja sama untuk melakukan simulasi guna memastikan prinsip-prinsip di dalam
ABIF tersebut dapat diimplementasikan dengan efektif. Di samping itu, prinsip-prinsip ABIF
harus mendukung kepentingan nasional. Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yang
memimpin proses pembentukan ABIF di ASEAN bersama-sama melakukan simulasi yang
menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam HoA.
Saling menguatkan
Gubernur BNM Zeti Akhtar Aziz, pada kesempatan yang sama, menjelaskan integrasi
keuangan secara signifikan bakal memfasilitasi perdagangan bilateral yang lebih besar.
Indonesia dan Malaysia akan mendorong pertumbuhan yang saling menguatkan.
Kerangka ABIF selanjutnya akan dituangkan menjadi salah satu provisi dalam protokol untuk
mengimplementasikan paket keenam komitmen jasa keuangan di bawah ASEAN Framework
Agreement on Services (AFAS). (E-1)
rizkynoor@ mediaindonesia.com
Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu pegawai harus mengurus
6.000 wajib pajak.
PEMERINTAH berencana melakukan reformasi kelembagaan dengan cara memberikan
wewenang yang lebih luas kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal itu merupakan salah
satu fokus pemerintah untuk mempercepat penerimaan pajak pada 2015.
Kita memperkuat wewenang DJP sesuai dengan undang-undang yang ada, tetapi lebih
kepada organisasi, ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil seusai rapat tentang
penguatan kelembagaan DJP di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta,
pekan lalu.
Menurut Sofyan, meski akan diberi wewenang yang cukup luas, DJP secara kelembagaan
masih tetap di bawah Kementerian Keuangan. Begitu pun dari sisi kebijakan pajak, DJP
masih tetap bagian dari Kementerian Keuangan.
Perubahan tersebut, kata Sofyan, bukan perubahan radikal yang menciptakan masalah seperti
penyesuaian. Pasalnya, pemerintah memiliki target kepada DJP untuk menggenjot
penerimaan negara pada 2015. Sofyan pun menargetkan untuk mencapai penerimaan pajak
sampai 2018 sesuai dengan negara-negara ekonomi maju, yakni paling sedikit 17% dari
produk domestik bruto (PDB).
Tahun depan mungkin akan dicapai tambahan on top Rp400 triliun, tambah Sofyan.
Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memang
punya tugas berat untuk menggenjot penerimaan negara dari sektor perpajakan. Sepanjang
2009-2013, realisasi penerimaan pajak tidak pernah mencapai target. Tidak mengherankan
bila Presiden Jokowi menyebut rasio kenaikan pajak dalam 10 tahun terakhir itu hanya 0,1%.
Dalam kondisi demikian, pemerintah harus merevisi (menurunkan) target pajak nyaris setiap
tahun.
Penguatan lain yang akan dilakukan pemerintah ialah memperbanyak jumlah pekerja pajak
yang saat ini sangat terbatas. Meski jumlah pegawai pajak lebih dari 30 ribu orang, satu
pegawai harus mengurus 6.000 wajib pajak.
Menurut Sofyan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN
dan RB) Yuddy Chrisnandi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut telah menyetujui
dengan konsep awal dan struktur kelembagaan itu. Hal selanjutnya tinggal perumusan teknis
implementasi di lapangan lewat peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (perpres)
nanti.
Perpres
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut perpres mengenai penguatan DJP akan
dikeluarkan awal tahun ini. Peraturan itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko
Widodo sewaktu bertemu pihak DJP.
Ditargetkan, Januari perpres bisa dikeluarkan. Perpres ini akan dibahas lebih lanjut oleh tim
Kementerian Keuangan dan Kementerian PAN dan RB, ujarnya.
Salah satu inti dari perpres yang akan disiapkan mencakup reward and punishment. Untuk
detail penguatan lain, Menkeu masih enggan menjelaskan.
Fungsinya sebagai eselon I yang diperkuat. Jadi akan ada beberapa treatment khusus yang
berbeda dengan hampir semua eselon I lainnya.
Untuk masalah anggaran, sumber daya manusia, dan masalah kewenangan sudah ada di
Undang-Undang Pajak. Perekrutan sendiri masih akan ditangani Kementerian PAN dan RB.
(E-3)
irene@mediaindonesia.com
Dalam waktu dekat, tanpa disebut rincian waktu, situs cari jodoh buat lembu itu akan
diluncurkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Italia, dan Tiongkok, supaya lembu-lembu di
mana pun di dunia bisa punya garis keturunan Prancis! (AFP/I-1)
Sebutan phablet ditujukan bagi desain ponsel pintar yang berlayar besar seperti
tablet. Jenis itu dianggap mampu mendukung keperluan bisnis sekaligus hiburan yang
lebih nyaman bagi mata pengguna.
LEBIH dari setahun ini, Sella Chalia, 27, mantap menekuni bisnisnya di bidang desain.
Sebagai direktur artistik, ia memahami jika pekerjaannya memerlukan detail yang akurat.
Gambar desain yang dibuatnya sering kali perlu dikoreksi ulang agar sesuai dengan keinginan
klien.
Namun, ia tidak bisa selalu berada di depan laptop karena waktunya lebih banyak habis di
perjalanan. Perempuan berambut sebahu itu mengandalkan ponsel pintarnya untuk
mendukung bisnisnya.
Di tas aku juga ada laptop, tapi kan enggak bisa digunakan kalau aku sedang bawa mobil.
Kalau tablet lebih berat. Yang lebih nyaman memang hape, ujarnya kepada Media
Indonesia di Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dari sekian banyak spesifikasi ponsel, ia menaruh perhatian besar pada ukuran layar.
Menurut Sella, ponsel berlayar lebar minimal 5,5 inci mempermudahnya memerhatikan detail
gambar. Tampilan gambar bisa lebih jelas terlihat dalam satu layar. Kalaupun harus
diperbesar, ia lebih nyaman karena tak harus menggulirkannya terlalu lebar. Itu berbeda saat
ia menggunakan ponsel berlayar lebih kecil yang butuh bergulir ke kanan dan kiri lebih
sering.
Kalau mau sambil ngapain juga lebih gampang. Nonton video, misalnya, enggak perlu dari
dekat. Lagi pula, mata saya itu +3,5. Jadi, saya butuh yang besar-besar untuk bisa ngelihat
lebih jelas, imbuhnya sambil tertawa.
Fitur lain yang tidak kalah penting ialah kamera berkualitas dan kecepatan akses ponsel.
Kamera ponsel beresolusi tinggi mempermudahnya untuk mengambil foto yang cukup baik
sedangkan performa ponsel menunjang keperluannya dalam menggunakan aplikasi.
Satu lagi, harganya. Untung saya bertemu ponsel yang spek-nya sesuai dengan yang saya
inginkan, tapi harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan ponsel lain yang sekelas,
cetusnya.
Media sosial
Sepakat dengan Sella, Beryl, 27, mengaku lebih nyaman menggunakan ponsel layar lebarnya
jika dibandingkan dengan ponsel pintar dengan layar lebih kecil. Terutama saat ia harus
mengontrol status media sosial yang dimilikinya ataupun mengelola akun yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
Ia bisa membaca lebih dari lima cuit dalam satu layar di satu waktu sehingga bisa merespons
cuitan orang lain lebih cepat. Aku kan anak medsos banget. Kalau layarnya lebih besar itu,
saya bisa lebih leluasa untuk membalasnya, sahutnya.
Selain untuk berinteraksi di media sosial, ia mengaku jika ponsel miliknya itu bisa
menunjang aktivitas hariannya. Misalnya, saat ia harus membaca banyak e-book untuk
keperluan kuliah S2-nya, atau kala dirinya ingin mengakses foto, gambar, hingga streaming
video Youtube saat luang.
Awalnya agak repot (bawanya), tapi kelebihannya ini ternyata mampu menutupi
kekurangannya, tukasnya.
Akses ke media sosial memang menjadi salah satu aktivitas pengguna ponsel yang paling
populer. Laporan Perilaku Mobilitas Konsumen 2014 yang dilansir exacttarget.com
menunjukkan sejumlah 75% responden setidaknya mengakses media sosial sekali per hari.
Media sosial yang banyak diakses meliputi Twitter, Facebook, hingga laman belanja daring.
Survei menunjukkan perempuan lebih banyak yang melakukan aktivitas ini jika dibandingkan
dengan laki-laki. Meski kaum laki-laki juga menuntut akses informasi yang lebih cepat.
Aktivitas lainnya ialah berkaitan dengan keperluan bisnis, seperti mengecek email atau
presentasi. Untuk itu, konsumen banyak mengunduh aplikasi untuk kepentingan bisnis.
Aplikasi tersebut dipercaya sebagai cara yang lebih mumpuni untuk bisa mengakses
informasi. Namun, survei juga menemukan bahwa konsumen juga ingin agar aplikasi bisnis
yang diunduh bisa tersedia secara gratis. Dengan laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa
ponsel pintar semakin mendominasi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Popularitas menanjak
Dengan beragam fitur yang didasarkan kebutuhan dan perilaku konsumen itu, penjualan
phablet di dunia diprediksi akan meningkat pada 2015. Hal itu mengacu pada riset yang
dilakukan International Data Corporation (IDC). Pada tahun ini, IDC menyatakan bahwa
jumlah pengapalan phablet seluruh dunia mencapai 175 juta unit atau melebihi pengapalan
laptop yang mencapai 170 juta unit. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat hingga 318
juta unit pada 2015. Itu melebihi prediksi awal sebesar 233 juta unit.
Wakil Presiden Program IDC Inggris Tom Mainelli menyatakan bahwa pasar phablet akan
semakin matang seiring dengan peluncuran beragam produk dari sejumlah pabrikan besar,
seperti Apple dan Samsung. Semakin banyaknya pilihan diharapkan akan mendorong
turunnya harga jual rata-rata dari phablet. Faktor tersebut tentunya akan memperluas cakupan
konsumen. Meski begitu, preferensi konsumen atas ukuran layar itu masih akan terus berubah
mengikuti kebutuhan dan pengalaman dari menggunakan gadget yang ada.
Dengan potensi pasar yang semakin besar, Samsung baru-baru ini meluncurkan varian baru
Samsung Galaxy Big Screen yang dinamai Samsung Galaxy Grand Prime. Ponsel pintar itu
memiliki layar seluas 5.0 inci qHD TFT dan dilengkapi dengan kamera depan 5 megapiksel
dengan wide angle 85 derajat. Fitur tersebut memberikan kemudahan berfoto dengan hasil
lebih jelas dengan latar belakang yang lebih luas. Bahkan, kamera belakang ponsel memiliki
resolusi 8 megapiksel dan disertai dengan LED Flash agar mampu mengambil gambar
dengan lebih baik. Daya baterai ponsel juga cukup mumpuni karena bisa bertahan lebih dari
12 hari dalam posisi stand by.
Seluruh keunggulan tersebut memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi para pelaku
bisnis pemula yang membutuhkan ponsel untuk merencanakan bisnis hingga kegiatan
promosi, tukas Direktur Marketing PT Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang
dalam acara #CaptureYourBigMoment di Jakarta, baru-baru ini. (S-1)
dinny@mediaindonesia.com
ONCE MEKEL
Once berharap tahun ini bisa merilis album baru dengan single hits karena tahun lalu
tidak ada single-nya yang booming.
BANYAK orang menginginkan saat-saat pergantian tahun memiliki makna ataupun harapan.
Demikian juga yang diinginkan vokalis Once Mekel.
Makna tahun baru sejatinya sama bagi siapa pun. Semua orang ingin agar di tahun yang baru
segalanya bisa lebih baik, kata pria kelahiran Makassar, 21 Mei 1970, ini kepada Media
Indonesia di sela-sela persiapan mengisi acara malam pergantian tahun di Hotel Media,
Jakarta, Rabu (31/12/2014) malam.
Belasan tahun silam, tepatnya di puncak malam pergantian tahun 2000 atau yang dikenal
sebagai tahun milenium, ia bersama teman-temannya mengarungi laut lepas Pantai Ancol ,
Jakarta Utara, dengan kapal sewaan.
Saat itu, bagi penyanyi bernama asli Elfonda Mekel, merupakan hal tak terlupakan dan selalu
ingin ia ulang kembali. Menurutnya, memaknai bergantinya tahun haruslah istimewa seperti
itu. Ia mencontohkan, jika seseorang berprofesi sebagai penyanyi, sesekali dia perlu
merayakan tahun baru dengan cara lain yang berkesan.
Waktu itu, saya memang sudah merencanakan tidak akan mengambil job di malam tahun
baru. Saya ingin melihat matahari terbit dari tengah laut di tahun baru milenium, kata
penyanyi beraliran pop rock ini.
Hal lain yang juga dirindukannya ialah menghabiskan malam pergantian tahun bersama
keluarga. Sempat beberapa kali, jika tak mengisi acara di panggung musik, Once memilih
berkunjung ke rumah ibundanya.
Kami biasanya berkumpul di rumah ibu saya, lalu melakukan kebaktian kecil sebelum pukul
00.00. Setelah itu, baru kami bersalam-salaman dan saling mendoakan, ucap mantan vokalis
Dewa 19 ini.
Ingin rilis single
Baginya, tahun yang baru saja berlalu meninggalkan pelajaran yang bisa dipetik hikmahnya
untuk menggapai harapan di tahun berikutnya.
Tahun 2015, saya ingin merilis album baru dan single hits karena di 2014 tidak ada single
saya yang benar-benar booming di radio-radio. Jadi, saya akan tetap concern di musik, tutur
lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.
Tak hanya itu, penyanyi yang kariernya sempat melesat di puncak popularitas bersama band
pentolan Ahmad Dhani, Dewa 19, ini juga mengaku ia tak menutup kemungkinan kembali
bergabung dengan sebuah grup band, sekalipun tidak dengan Dewa 19.
Dulu, setelah akhirnya memutuskan mundur dari Dewa 19, Once merintis karier solonya
lewat single Dealova pada 2005, yang merupakan soundtrack film berjudul sama. (H-1)
puput.mutiara @mediaindonesia.com
PERAYAAN pergantian tahun baru memberi kesan bagi setiap orang. Apalagi, perayaanya
dilakukan di luar negeri seperti yang dilakukan artis muda berbakat Chelsea Elisabeth Islan
atau dikenal Chelsea Islan. Ia mengaku sangat terkesan dengan perayaan tahun barunya kali
ini di Negeri Sakura.
Kali ini aku merayakan tahun baru sekaligus liburan di Jepang bersama keluargaku. Tahun
Baru kali ini sangat berkesan. Kalau tahun lalu hanya di Anyer sekarang di Jepang. Bagi aku
tiap jelang Tahun Baru harus mempunyai kesan tersendiri, ungkapnya saat dihubungi Media
Indonesia lewat media sosial Whatsapp.
Artis kelahiran Amerika Serikat 2 Juni 1995 ini merayakan Tahun Baru dengan mengunjungi
Tokyo Disneysea dan keliling Kota Tokyo. Perayaan tahun baru di sini menyenangkan, aku
menghabiskan waktuku bersama keluarga, ujarnya.
Lantas apa resolusi pemeran Mery Riana dalam Mimpi Sejuta Dolar itu pada 2015?
Harapan saya di tahun baru ini semakin banyak kesempatan untuk berkarya dan mimpi saya
untuk menyutradarai film layar lebar dapat terwujud, ungkap artis yang hobi fotografi ini.
Dengan menjadi sutradara, sambungnya, ia berharap dapat menginspirasi anak-anak muda
untuk terus berkarya. Saya juga berharap semoga bangsa Indonesia semakin maju dan
semakin berkembang. Semoga pendidikan juga bisa menjadi salah satu fokus terpenting
negara kita, pungkasnya.
Menurut artis yang ingin kuliah di jurusan sinematografi di luar negeri ini, pendidikan
merupakan modal utama untuk mengubah wajah Indonesia lebih baik lagi. (Irm/S-1)
Dengan skuat yang mereka punya dan ditambah rekor yang memihak, tidak ada alasan
bagi Atletico untuk gagal memetik poin.
LA Liga akan kembali bergulir setelah libur akhir tahun, Sabtu (3/1) malam nanti. Di Vicente
Calderon, Atletico Madrid akan menjamu Levante yang sekaligus akan menjadi laga contoh
untuk striker anyar mereka Fernando Torres.
Penyerang tim nasional Spanyol itu resmi dipinjam dari AC Milan hingga akhir musim ini.
Menurut rencana, ia akan diperkenalkan ke klub yang dibelanya di awal karier profesionalnya
tersebut pada Minggu (5/1) atau sehari setelah laga kontra Levante.
Meskipun demikian, tak tertutup kemungkinan juga ia akan turun untuk menjajal rumput
Calderon. Pasalnya, Torres sudah mulai berlatih bersama tim, kemarin, meski eks bomber
Chelsea itu lebih ingin memulai debutnya menghadapi Real Madrid di tempat yang sama
dalam turnamen Copa del Rey.
Saya sangat senang bisa kembali ke Atletico dan tidak sabar untuk melakukan debut, ujar
Torres.
Di luar Torres, Koke dan Mario Mandzukic juga bisa menjadi pilihan bagi Diego Simeone di
lini depan. Keduanya bakal kembali merumput setelah absen di laga jelang tutup tahun lalu
akibat akumulasi kartu kuning.
Begitu pula dengan Cristian Ansaldi yang sudah kembali berlatih setelah cedera hamstring.
Semuanya akan menjadi amunisi meraih poin penuh demi menjaga posisi di tiga besar
klasemen sementara di bawah Barcelona dan Real Madrid.
Adapun bagi tim tamu, kemenangan akan makin menjauhkan mereka dari zona degradasi
yang saat ini hanya terpaut dua angka. Jelang duel, hanya Hector Rodas yang diragukan
tampil akibat cedera yang dideritanya pertengahan Desember lalu.
Sayangnya, rekor pertemuan tidak memihak pada Levante. Di dua pertandingan sebelumnya
musim lalu, mereka digebuk Los Rojiblancos dua kali.
Rekor buruk
Di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, penghuni peringkat enam Sevilla juga akan memulai lagi
perjuangan mereka di pekan ke-17 ini. Mereka akan kedatangan peringkat delapan Celta
Vigo.
Meski unggul dari posisi di tabel sementara, Sevilla tak memiliki rekor bagus di dua
pertemuan terakhir dengan tamunya itu. Tuan rumah selalu kalah dengan skor sama 1-0,
tepatnya pada Maret 2014 dan November 2013.
Di sisi lain, striker Celta Charles dipastikan bisa kembali merumput setelah sembuh dari
cedera hamstring. Sang ujung tombak sudah berlatih penuh bersama rekan-rekannya,
kemarin, setelah menepi sejak laga kontra Almeria (19/12/2014). Itu menjadi kabar baik bagi
pelatih Celta Eduardo Berizzo yang bakal kehilangan striker Joaquin Larrivey di partai nanti.
Penyerang asal Argentina itu harus menjalani sanksi empat pertandingan lantaran menghina
wasit di laga sebelumnya. (AFP/AP/R-4)
asni@mediaindonesia.com