Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
cahaya matahari/sinar UV
radiasi
lingkungan pekerjaan
genetik, imunologik
Ras/herediter
Jenis kelamin
peradangan
Folikel sebasea
tertahan
Proliferasi sel-sel
epidermis
sel nevus
Berisi keratin
membentuk sarang-sarang
kecil pada lapisan sel
basal epidermis
Nodul
intrakutan&subkutan
membelah
trauma
keratosis lokal
kulit bersisik, eritema
karsinoma sel
skuamosa
nodul merah
kista
ulkus
dermis
berkembang
hiperpigmentasi
keratosis seboroika
ganas
pembedahan
pre
intra
kurang pengetahuan
cemas
nevus pigmentosus
post
kerusakan
integritas
kulit
metastase luas
dalam waktu
singkat
perubahan warna
dan ukuran nodul
fisura
malformasi
pembuluh limfatik
pertumbuhan
berlebihan dari
jaringan fibrosa
proliferasi
kapiler
proliferasi fokal
fibroblast/
histiosit
vesikel
keloid
papul
eritomatosa
nodul intrakutan
lesi
meluas
limfangioma
papul
gatal&panas
vegetasi ulserasi
tanda
keganasan
biopsi, eksisi,
laser CO2
krusta
kurang
pengetahuan
kerusakan
integritas kulit
nodul
tumor keras
gatal
lesi lebih lanjut
pertumbuhan
neoplastik
bersifat invasif
pembedahan
nyeri
jarang metastase
hiperpigmentasi
lesi mudah
berdarah
hemangioma
dermatofibroma
eksisi, injeksi involusi
steroid lokal spontan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Asuhan Keperawatan Anak dengan Thalasemia.
Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan tugas ini :
a. Bapak Suwarsono SKM., S.Pd., selaku Direktur Akper Ngesti Waluyo
b. Ibu Desak Putu Kristian P., S.Kep Ns. selaku dosen pembimbing
c. Rekan-rekan mahasiswa Akper Ngesti Waluyo yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
d. Pembaca yang budiman
Semoga dengan terselesaikannya pembuatan tugas ini dapat berguna khususnya bagi mahasiswa Akper Ngesti Waluyo Parakan dan pembaca
sekalian pada umumnya.
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
nantinya bisa menjadi lebih baik.
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
a. Kanker kulit adalah kanker pada kulit yang menyebabkan
berbagai akibat. Kanker kulit biasanya tumbuh di epidermis, sehingga tumor dapat
terlihat dengan jelas, sehingga kanker kulit merupakan kanker yang stadium awalnya paling mudah diketahui
(American Cancer Society, 1999)
(id.wikipedia.com/kankerkulit)
b. Kanker kulit merupakan jenis kanker kulit yang sering terjadi pada orang kulit putih dan jarang terjadi pada orang kulit hitam.
( Shirley E. Otto, 246 :2003)
B. Faktor Resiko
1.
2.
3.
4.
5.
C. Klasifikasi
1.
2.
3.
Melanoma maligna
a. Tipe kanker kulit ketiga dan lebih serius daripada jenis kanker kulit non-melanoma
b. Faktor resikonya antara lain, faktor genetik, yaitu warna kulit yang terang dan warna rambut yang pirang/merah, adanya riwayat melanoma,
sindrom nevus dysplasia, atau nevus congenital pada individu/keluarga. Orang-orang yang secara berkala mendapat pajanan sinar matahari
c. Tanda gejalanya berupa nodul berwarna seperti kulit normal, nodul kemerahan seperti kulit kol, ulkus dengan krusta pada permukaannya.
d. Pengobatan berdasarkan stadium dari melanoma itu sendiri
1) Pada stadium I metode pembedahan dengan eksisi luas tetap menjadi pilihan
2) Pada stadium II eksisi luas disertai pengangkatan kelenjar limfe regional
3) Pada stadium III dengan kemoterapi sistemik (Dacarbazine, Nitrosuria); imunoterapi
4.
Sarkoma kaposi
Sarkoma kaposi ada kaitannya dengan penyakit AIDS dan penderita dengan gangguan imun lainnya, merupakan penyakiy keganasan yang
langka. Ada 3 kategori yaitu :
a. Sarkoma kaposi klasik, sebagian besar pasien memiliki nodul/ plak, pada ekstremitas bawah yang jarang bermetastase keluar dari
ekstremitas bawah. Bentuk penyakit kronis relatif benigna dan jarang fatal.
b. Sarkoma kaposi endemik, terutama terdapat di afrika. Bersifat infiltratif dan progresif menjadi bentuk limfadenopatik
c. Sarkoma kaposi yang berkaitan dengan terapi imunosupresi, dapat terlihat pada pasien -pasien dengan transplantasi, ditandai dengan lesi
kulit setempat dan penyakit mukokutaneus. Semakin besar derajat imunosupresi semakin tinggi insidensi sarkoma kaposi
Sarkoma kaposi yang berhubungan dengan AIDS merupakan tipe yang berbeda dengan tipe sarkoma kaposi yang dijelaskan sebelumnya. Secara
khas tumor ini merupakan tipe yang agresif dan melibatkan lebih dari satu organ tubuh. Gambaran kliniknya menyerupai sarkoma kaposi yang
berkaitan dengan imunosupresi.
(Shirley E. Otto, 264 : 2005)
(Danielle Gale & Jane Charette, 204 : 2000)
D. Patofisiologis
Faktor-faktor penyebab tumor dapat menyebkan peradangan dan trauma yang kemudian menimbulkan proliferasi sel. Hal ini menimbulkan
papula pada kulit, sehingga terjadi lesi. Lesi berkembang menyebabkan hiperpigmentasi. Proliferasi sel yang berisi keratin menyebabkan keratosis
lokal sehingga timbul fisura . Kemudian bervegetasi dan menimmbulkan ulserasi. Sel-sel ini bersifat invasif dan trjadi metastase.
E. Pathways
bingung
frustasi
depresi
kerusakan pembentukan Hb
thalasemia betha
hemolisis
anemia berat
eritropoiesis
SDM rusak
skeletal
anemia
Hemolisis
Maturasi Sexual
Hemosiderosis
extramedular
Splenomegali
Kerusakan pem
limfadenopati
bentukan Hb
Hemokromatosis
Fibrosis
Hemolisis
Anemia berat
& pertumbuhan
Terganggu
Kulit kecoklatan
Pembentukan
eritrosit
oleh sumsum tulang
disuplai dari transfusi
Fe meningkat
Hemosiderosis
Jantung
Liver
Gagal
Sirosis
Kandung empedu
Kolelitiasis
pancreas
Diabetes
limpa
Splenomegali
Jantung
F. Tes Diagnostik
1.
2.
3.
4.
Tes kimia skrining. Misal, elektrolit (natrium, kalium dan kalsium), tes ginjal
(BUN/CR), tes hepar (bilirubin, SGOT, alkalin, fosfat, LDH), tes tulang
(alkalin, fosfat, kalsium)
5.
6.
G. Komplikasi
Kecacatan karena pmbedahan mungkin saja terjadi, terutama bila kanker
kulit tersebut kambuh pada wajah yang membutuhkan reseksi ulang/ jika eksisi
yang luas dibutuhkan seperti halnya pada melanoma. Dampak emosional dari hal
ini dapat sangat memprihatinkan. Metastase penyakit ke otak biasanya fatal
kecuali bila reseksi pembedahan masih mungkin untuk dilakukan. Metastase
tulang dapat menimbulkan nyeri berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi
medula spinalis.
(Danielle Gale&Jane Charette, 208 : 1996)
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : Kelemahan dan atau keletihan
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari,
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, misalnya, nyeri, ansietas,
berkeringat malam
2. Sirkulasi
Tanda : perubahan pada tekanan darah
Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja
3. Integritas Ego
Tanda : menyangkal, menarik diri, marah
Gejala : faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara
mengatasi stress (misal, merokok, minum alkohol)
4. Eliminasi
Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen
Gejala : perubahan pada pola defekasi, misal, darah pada feses, nyeri pada
defekasi
Perubahan eliminasi urinnarius. Misalnya, nyeri/rasa terbakar pada saat
berkemih, hematuria, sering berkemih
5. Makanan dan cairan
Tanda : perubahan pada kelembapan/ turgor kulit, edema
Gejala : kebiasaan diet buruk (misal, rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan
pengawet)
anoreksia, mual/muntah
intoleransi makanan
6. Neurosensori
Gejala : pusing, syncope
7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri/ derajat bervariasi. Misalnya, ketidaknyamanan
ringan sampai nyeri berat
8. Pernapasan
Gejala : merokok, pemajanan asbes
9. Keamanan
11
DAFTAR PUSTAKA