Você está na página 1de 98

BAGIAN A 1 DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

BAGIAN A1

DATA ORGANISASI
PERUSAHAAN
1.1

Umum

Uraian profil perusahaan adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang PT.
NUSANTARA CITRA sejak didirikan hingga saat ini. Selain pengalaman perusahaan,
juga menguraikan tentang Latar Belakang terbentuknya perusahaan PT. NUSANTARA
CITRA.
Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam pembangunan saat
ini, peningkatan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta peningkatan sektor Kesehatan dan Industri memegang peranan penting
dalam keberhasilan pembangunan tersebut.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, dituntut peran aktif tenaga ahli profesional dari
berbagai disiplin ilmu PT. NUSANTARA CITRA sebagai Konsultan Perencana adalah
salah satu Perusahaan Jasa Konsultan ikut berpartisipasi mewujudkan kebijaksanaan
tersebut diatas dengan didukung oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman dibidangnya
masing-masing.
Sebagai gambaran umum tentang lingkup kegiatan organisasi personalia, peralatan dan
pengalaman perusahaan serta legalitas perusahaan kami lampirkan dalam Usulan Teknis
ini.

1.2

Gambaran Umum Perusahaan

PT. NUSANTARA CITRA didirikan di Bandung pada tanggal 14 Juni 2005, berdasarkan
Notaris Tedy Triadi, SH berkedudukan saat ini Jl Purwakarta No 39 Antapani-Bandung
merupakan wujud atas keinginan para pendirinya dalam rangka turut berperan aktif
dalam Pembangunan Nasional dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran berupa
pelayanan Jasa Konsultan sebagai rekanan bagi pihak Pemerintah maupun Swasta.

Walaupun dari segi usia PT. NUSANTARA CITRA masih relative muda, namun
kapasitas dan pengalaman para tenaga ahli serta staf pendukungnya yang memiliki
kemampuan keteknikan (engineering) dalam berbagai bidang sesuai lingkup layanan
perusahaan-perusahaan memungkinkan ditawarkan layanan layanan jasa konsultan yang
handal dan berkualitas. Selain itu kerjasama yang erat dengan pusat-pusat penelitian
dibeberapa perguruan tinggi terkemuka dan konsultan nasional maupun internasional
menambah potensi perusahaan dalam memberikan layanan jasa konsultansi secara
maksimum.
Sebagai perusahaan nasional yang bergerak dalam Jasa Konsultansi Konstruksi
(Engineering), apabila mendapatkan kesempatan dan kepercayaan kami yakin bahwa PT.
NUSANTARA CITRA akan mampu melaksanakan tugasnya serta diharapkan dapat
memberikan hasil memuaskan.

1.3

Program Pengembangan Profesionalisme

Sesuai dengan ketersediaan para tenaga ahli mendukungnya, program pengembangan


PT. NUSANTARA CITRA ditujukan untuk memperluas jangkauan partisipasi aktif
dalam pelaksanaan proyek yang melibatkan peran serta terutama guna mewujudkan UU
No. 22 dan UU No. 25 tahun 1999 mengenai Otonomi Daerah dan Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah.
Sebagai wadah para professional PT. NUSANTARA CITRA siap mendukung program
pembangunan pemerintah dengan menjadi mitra yang handalterpercaya .Kami
pengurus beserta staf menyadari sepenuhnya agar berhasil (tetap eksis)vdalam
menghadapi kompetisi yang makin ketat, harus berani mencoba merubah orientasi
perolehan proyek dari peserta tender proyek yang sudah baku menjadi peserta yang aktif
mengusulkan program-program yang siap diadop oleh klien/rekanan (pemerintah,
BUMN dan swasta) melalui pengembangan ide-ide aktual yang layak dijual.

1.4

Pelayanan Dan Jasa

PT. NUSANTARA CITRA di dalam aktivitasnya menyediakan pelayanan jasa konsultansi


yang meliputi:

B1-2

1. Penelitian dan Penyelidikan


Kegiatan penelitian dan penyelidikan merupakan upaya untuk mengenali kondisi
lokasi pembangunan tersebut, yang berfungsi sebagai masukan untuk proses
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Survey dan Studi
Untuk menyimpulkan tindak lanjut apa yang perlu dilakukan dalam rangkaian
pembangunan, maka sebelum perencanaan pembangunan dibuat, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan survey dan studi.
3. Perencanaan & Perancangan
Jika suatu kegiatan pembangunan telah dapat dinyatakan layak dibangun, tahap
berikutnya adalah perencanaan dan perancangan yang pada dasarnya merupakan
perumusan program, kegiatan dan bentuk yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
pembangunan.
4. Pengelola dan Pengawasan
Mungkin saja terjadi bahwa pelaksanaan kegiatan pembangunan tidak terwujud
sesuai dengan perencanaan dan perancangan yang telah dibuat Untuk menghindari
terjadinya

penyimpangan

tersebut

diperlukan

pekerjaan

pengelolaan

dan

pengawasan.

1.5

Jasa Konsultan Bidang Konstruksi

Untuk Jasa Konsultan Bidang Konstruksi PT. NUSANTARA CITRA telah memiliki
sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat Nasional Usaha Jasa Konsultan Ikatan
Nasional Konsultan Indonesia (BSN UJK-INKINDO ) Propinsi Jawa Barat dan telah
mendapat registrasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dimana bidang,
dan sub bidang yang telah mendapat sertifikat tersebut adalah sebagai berikut :
A. Lingkup Layanan Secara Khusus
Jasa Konsultansi yang dilayani oleh PT. NUSANTARA CITRA KONSULTAN
meliputi bidang-bidang, antara lain :
1.

Bidang Pekerjaan Pengelolaan Sumber Daya air


Untuk Sub Bidang :

B1-3

2.

3.

a.

Irigasi dan Rawa

b.

Bendung dan Waduk

c.

Sungai dan Pantai

d.

Sistem Drainase

e.

Kajian kebijakan dan Penyusunan Pedoman

Bidang Pekerjaan Sarana dan Prasarana Gedung dan Permukiman


a.

Bangunan Gedung dan Pabrik

b.

Perumahan dan Pemukiman

c.

Pemukiman dan Perkembangan Wilayah Perkotaan.

d.

Landscaping dan Tata ruang

e.

Kajian kebijakan dan Penyusunan Pedoman

Bidang Pekerjaan Sarana dan Prasarana Transportasi


Untuk Sub Bidang :

4.

a.

Transportasi Darat

b.

Transportasi Laut

c.

Transportasi Udara

d.

Transportasi Sungai dan Penyeberangan

e.

Transportasi Jalan Raya

Bidang Pekerjaan Pengelolaan Sumber Daya Alam


Untuk Sub Bidang :
a.

Perkebunan Tanaman Keras

b.

Perkebunan Tanaman Pangan

c.

Perikanan

d.

Peternakan

e.

Kehutanan

B1-4

5.

6.

Bidang Pekerjaan Konservasi Alam dan Lingkungan


a.

Konversi dan Penghijauan,

b.

Analisa Dampak Lingkungan

c.

Teknik Lingkungan, Sanitasi

d.

Landscape

Bidang Pekerjaan Pertambangan dan Energi


Untuk Sub Bidang :

7.

a.

Mekanikal, Elektrikal, Environmental, Recorvery Engineering

b.

Pembangkit Tenaga Listrik

c.

Instalasi Pipa Minyak, dll

Bidang Pekerjaan Telematika


Untuk Sub Bidang :

8.

a.

Sistem Jaringan Informasi

b.

Teknologi Komunikasi

c.

Aplikasi Telematika

Bidang Pekerjaan Ekonomi dan Manajemen


Untuk Sub Bidang :
a.

Analisis Ekonomi

b.

Manjemen dan Akutansi

c.

Kajian Investasi

Secara umum lingkup layanan Jasa Konsultansi yang dilayani PT. NUSANTARA
CITRA KONSULTAN dengan kualifikasi meliputi :
1.

Penelitian/Survey Investigasi

2.

Perencanaan Umum/Penyusunan Masterplan

3.

Studi Kelayakan

4.

Perencanaan Teknik dan Desain

5.

Pengawasan/Supervisi

B1-5

B.

6.

Manajemen

7.

Pelatihan dan Lokakarya

Lingkup Layanan Jasa Konsultansi Secara Umum


Lingkup Jasa Layanan yang dapat di layani oleh PT. NUSANTARA CITRA
KONSULTAN:
1.

Studi Kelayakan, Perencanaan Teknis dan Desain


a.

Gedung dan Arsitektural

b.

Fasilitas Industri

c.

Jembatan dan Jalan Layang

d.

Lapangan Terbang

e.

Rel Kereta Api

f.

Irigasi dan Drainase

g.

Pengembangan Daerah Rawa

h.

Penanggulangan Banjir

i.

D a m / Bendungan

j.

Hydropower/Power Plant

k.

Pengamanan Pantai, Reklamasi dan Pengerukan

l.

Jaringan Sanitasi dan Penyediaan Suplai Air Baku

m. Sarana Transportasi

2.

n.

Perencanaan Wilayah, Perencanaan Tata Kota

o.

Fasilitas Penempatan Transmigrasi.

Survey & Investigasi


a.

Mekanika Tanah / Geoteknik

b.

Geologi dan Geolistrik

c.

Hidrologi / Hidrometri

d.

Hydrografi/Bathymetri

B1-6

3.

4.

5.

e.

Meteorologi dan Geofisika

f.

Topography

g.

Pemetaan Tanah Pertanian

h.

Sosial Ekonomi

Simulasi dan Pemodelan


a.

Pemodelan Hydrologi dan Arus Air di Sungai

b.

Pemodelan sistem jaringan Irigasi, Drainase, Daerah Rawa dan Perpipaan

c.

Pemodelan Air Tanah

d.

Pemodelan Geoteknik dan Pemodelan Struktur

Supervisi/ Manajemen
a.

Perencanaan Jaringan

b.

Manajemen Sumber Daya Manusia

c.

Manajemen peralatan

d.

Perencanaan dan Manajemen Keuangan

e.

Pengawasan dan Manajemen Konstruksi

f.

Perencanaan Nilai Proyek

g.

Sistem Manajemen dan Kelembagaan Institusi

h.

Supervisi dan Manajemen Kawasan Pantai

i.

Manajemen Lingkungan Perkotaan dan Pedesaan

Kajian, Penelitian dan Pelatihan


a.

Kajian Aspek Perundang-undangan

b.

Kajian dan penyusunan pedoman pelaksanaan

c.

Kajian dan Analisis Data Sosial Ekonomi

d.

Penelitian dan Model Test Bangunan

B1-7

1.6

Pengurus Perusahaan

1. Komisaris

: Listiana Tri Rahayu, ST, MT

2. Direktur Utama

: Ir S. Haryanto

3. Direktur Teknik

: Ir. H. Imran Indrakusumah, Sp, MT

4. Direktur Umum

: Ir. Satiawati, MP

5. Direktur Operasional

: Suwardi, SE.

B1-8

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan


Komisaris
ListianaTriRahayu,ST.,MT.

DirekturUtama
Ir.S.Haryanto

DirekturTeknik
Ir.H.ImranIndrakusumah,Sp.,MT.

DirekturUmum
Ir.Satiawati,MP.

DirekturOperasional
Suwardi,SE.

TenagaAhli
SipilAir

TenagaAhli
SipilBangunan

TenagaAhli
ArsitekturBangunan

BagianKeuangan

BagianOperasional
Perusahaan

TenagaAhli
ArsitekturLansekap

TenagaAhli
KajianSosekbud

TenagaAhli
Perenc.Wil&Kota

BagianAdministrasi
Umum

BagianMarketing
Perusahaan

TenagaAhli
TeknikIndustri

TenagaAhli
SipilJalan&Jembatan

TenagaAhli
Ekonomi

BagianDokumen
TeknisPenawaran

TenagaAhli
MekanikalElektrikal

TenagaAhli
Kelautan

TenagaAhli
GISdanPemetaan

TenagaAhli
Lingkungan

StaffTeknis

TenagaAhli
UrbanDesign

B1-1

BAGIAN A 2 DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS SELAMA 10 (SEPULUH)


TAHUN TERAKHIR
BAGIAN
A2
DAFTAR PENGALAMAN
KERJA SEJENIS SELAMA 10
TAHUN TERAKHIR

Sebagai bahan pertimbangan mengenai kualifikasi dan pemahaman perusahaan


mengenai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut ini dilampirkan daftar
pengalaman perusahaan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan pengalaman dalam
pekerjaan sejenis, semoga daftar tersebut dapat dijadikan penilaian.

B2

DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN


KURUN WAKTU 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
N
o

Pengguna Jasa / Sumber Dana

Uraian Pekerjaan

Lingkup Layanan

Periode

Orang
Bulan

Nilai Kontrak

Mitra
Kerja

Dinas
Kelautan
dan
Perikanan Perencanaan Penyusunan Masterplan Pengembangan
Pemerintah Kabupaten Nunukan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan

Perencanaan / Tata
Lingkungan

14
Agustus
2012
12
Desember 2012

34

486.695.000,-

Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda Masterplan


dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Lamampu
Nunukan

Perencanaan / Tata
Lingkungan

10 Juli 2012 - 8
Desember 2012

45

561.000.000

Badan Pengelola Perbatasan Daerah Penyusunan


Masterplan
Infrastruktur
Pemerintah Kabupaten Nunukan
perbatasan Kecamatan Krayan

Perencanaan/ Tata
lingkungan

19 Juli 2012 15
November
2012

44

585.277.000

Dinas Tata Ruang Kota Pemerintah Kota Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Bontang

Tata Lingkungan

31
Agustus
2012
28
Desember 2012

48

560.230.000,-

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung
Kawasan Cicadas

Tata Lingkungan

30 Juli 2012 27
November
2012

30

290.240.500,-

Badan
Perencanaan
Daerah
(BAPPEDA)
Kabupaten Sumedang

Tata Lingkungan

26 Juli 2012 22
Desember
2012

40

859.876.325,-

dan DED

Objek Wisata

Pantai Batu

Kawasan

Pembangunan Penyusunan Rencana Detail Kawasan Strategis Provinsi


Pemerintahan di Jatinanggor, Cimanggung, Tanjungsari, Sukasari dan
Pamulihan

Pemerintah Kota Bekasi Dinas Tata


Kota

Pembuatan Masterplan Kasiba dan Lisiba yang Berdiri


Sendiri (Banprov)

Tata Lingkungan

19 Juni 2012 16
November
2012

45

336.746.000,-

Pemerintah Kabupaten Bekasi Dinas


Tata Ruang dan Permukiman

Identifikasi Kawasan Pengembangan Permukiman dan


Perumahan di Kabupaten Bekasi Tahap II

Tata Lingkungan

6 Juni 2012 - 02
November 2012

37

312.015.000,-

Pemerintah Kabupaten
Dinas Tata Ruang

Tangerang

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan


Mauk

Tata Lingkungan

15 Mei 2012 10
Desember
2012

44

234.129.000,-

10

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas


Permukiman dan Perumahan

Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan


Jabar-Jateng

Tata Lingkungan

20 April 2012 16
September

38

268.389.000.-

2012
11

Bappeda Kota Bekasi

Penyusunan Rencana Rinci Penataan TPU

Tata Lingkungan

20
September
2011
18
Desember 2011

12

Pemerintah Kabupaten Bekasi Dinas


Tata Ruang dan Permukiman

Penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi

Tata Lingkungan

13 Dinas Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Penyusunan Zonasi Wilayah Curug


Tangerang

Tata Lingkungan/
Arsitektur

6 Juli 2011 - 14
Desember 2011

14

Tata Lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi

339.865.000,-

364.534.000,-

31

223.795.000,-

26
Agustus
2011
24
Desember 2011

22

174.431.400,-

28
September
2011
27
Desember 2011

27

174.431.400,-

Tata Lingkungan

26 Juli 2011 - 7
Desember 2011

55

476.385.250,-

Tata Lingkungan

30 Juni 2011 30
Desember
2011

42

477.637.875,-

Revitalisasi Kawasan Pusat Kota Lama Bontang

Tata lingkungan

31 Mei 2010 01 Desember


2010

44

593.676.050,-

Penyusunan Dokumen RDTR BWK E di Kota Cimahi

15

Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi

RDTR SWK D Cimahi

16

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota


Bandung

Penyusunan RDTRK SWP Ujung Berung I dan SWP


Ujung Berung II

17

Dinas Tata Ruang Kota Pemerintah Kota Penyusunan RTBL Kelurahan Loktuan
Bontang

Tata lingkungan

19

18

Dinas Tata lingkungan Kota Bontang

19

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota


Bontang

Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kota


Bontang

Tata lingkungan

9 Agustus 2010
- 09 Nopember
2010

25

373.477.500,-

20

Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan


dan Energi

Penyusunan Rencana Detail Tata lingkungan (RDTR)


Kota FEF Kabupaten Tambrauw

Tata lingkungan

31 Maret 2010 28 agustus 2010

32

1.821.351.000,-

21

Dinas Tata lingkungan Kab. Tangerang

Penyusunan Zonasi Kecamatan Kelapa Dua

Tata lingkungan

21 Juli 2010 - 3
Desember 2010

33

200.830.000,-

22

Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten


Tojo Una-Una

Penyusunan Rencana Detail Komunitas Adat Terpencil


(KAT) 2010-2015

Tata lingkungan

16 Juni 2010 16
November
2010

30

23

Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Pemerintah Kota Bandung

Penyusunan Master Plan Transportasi Kota Bandung

Tata Lingkungan

3 Juni 2009 - 28
November 2009

22

578.917.867,-

24

Dinas Tata lingkungan Kota Pemerintah


Kota Bontang

Penyusunan Rencana Tehnik Ruang Kawasan (RTRK)


Kelurahan Guntung, Berbas Tengah dan Belimbing

Tata Lingkungan

08 April 2009 04

27

550.427.240,-

698.266.000,-

Oktober
2009
25

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten


Nunukan

Penyusunan Master Plan dan Study Kelayakan Kawasan


Agropolitan di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan

Tata Lingkungan

30 Juni 2009 28
Oktober
2009

32

436.700.000,-

26

Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda


dan Olahraga Pemerintah Kab. Bangka
Selatan

Penyusunan Masterplan Kawasan Benteng Toboali

Tata Lingkungan

16 Oktober
2009 - 16
Desember 2009

16

97.000.000,-

27

Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Kota Tarakan

Evaluasi RTRW Kota Tarakan

Tata Lingkungan

25 Juni 2008 27 Desember


2008

60

729.600.000,-

28

Dinas Pariwisata dan Budaya Kab Kutai


Kartanegara

Penyusunan Master Plan dan DED Objek Wisata Taman


Ria Tumenggungan

Arsitektural

8 Sept 2008 20 Desember


2008

27

553.367.000,-

29

Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Kab. Kutai Kartanegara

Penyusunan Review RTRW dan RDTR Kawasan Delta


Mahakam Kab. Kutai Kartanegara

Tata Lingkungan

1 November
2006 - 29
Januari 2007

18

3.504.500.000,-

30

Badan Rehabilitasi dan Rentonstruksi


(BRR) Satuan Kerja BRR Perencana
Tata Kota Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam

Penyusunan MasterPlan Kota Terpadu Wilayah Aceh


Barat

Tata Lingkungan

25 April 2007 21 Oktober


2007

48

1.624.870.000

BAGIAN A 3 REFERENSI DARI PENGGUNA JASA

BAGIAN A3
REFERENSI DARI PENGGUNA
JASA
Sebagai

bahan

pertimbangan

mengenai

kualifikasi

perusahaan,

dibawah

ini

mencantumkan referensi dari pengguna jasa terkait daftar pengalaman perusahaan dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir dan pengalaman dalam pekerjaan sejenis, semoga daftar
tersebut dapat dijadikan penilaian.

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Nunukan


Gedung Gadis I Jl.Ujang Dewa No. 123 Telp. 0556 21479 Nunukan Selatan
Perencanaan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Nunukan
Nunukan
486.695.000,027.2/94/SPK-SEK/MASTERPLAN/DKP-NNK/VIII/2012
14 Agustus 2012 - 12 Desember 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
35
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Teknik Industri
e. Ahli Geologi
Teknik Geologi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Kelautan
Perikanan Kelautan
i.

2
4
8
4
2
4
8
3

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kabupaten


Nunukan
Jl. P. Antasari No. 88 Nunukan
Masterplan dan DED Objek Wisata Pantai Batu Lamampu
Nunukan
561.000.000
286/SP/Disbudpor-III/VII/2012
10 Juli 2012 - 8 Desember 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
56
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Industri
e. Ahli Mekanikal
Teknik Mesin
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

3 OB
9 OB
12 OB
6 OB
6 OB
5 OB
9 OB
6 OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Pengelola Perbatasan Daerah Pemerintah Kabupaten Nunukan


Jl. Ujang Dewa Kompleks Gadis I, Kab Nunukan
Penyusunan Masterplan Infrastruktur Kawasan perbatasan
Kecamatan Krayan
Nunukan
585.277.000
SP.01/PPK-BPPD/2012
19 Juli 2012 - 15 November 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
42
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Industri
e. Ahli Hukum
Hukum
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
8
8
4
4
4
8
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata Ruang Kota Pemerintah Kota Bontang


Jl. Bessai Berinta Kawasan Pusat Pemerintahan Kelurahan Bontang Lestari
75326 Telp. (0548) 20411
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Kota Bontang
560.230.000,650/627/DTK-B Tanggal 31 Agustus 2012
31 Agustus 2012 - 28 Desember 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
70
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Hukum
Hukum
e. Ahli Lingkungan
Lingkungan
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

6 OB
12 OB
12 OB
6 OB
10 OB
6 OB
12 OB
6 OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemerintah Kota Bandung


Jl. Cianjur No. 34 Bnadung Telp. (022) 7217451 Bandung
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Cicadas
Kota Bandung
290.240.500,056/02/PPK-RTBL/Distarcip/2012 Tanggal 27 Juli 2012
30 Juli 2012 - 27 November 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
35
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Hukum
Hukum
e. Ahli Lingkungan
Teknik Lingkungan
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
7
4
4
4
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemerintahan


Kabupaten Sumedang
Jl. Empang No. 1 Telp. (0261) 206081 Sumedang
Penyusunan Rencana Detail Kawasan Strategis Provinsi di
Jatinanggor, Cimanggung, Tanjungsari, Sukasari dan Pamulihan
Kabupaten Sumedang
859.876.325,050/1480/BAPP/2012 Tanggal 26 Juli 2012
26 Juli 2012 - 22 Desember 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
16
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Hukum
Hukum
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
2
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Pemerintah Kota Bekasi Dinas Tata Kota


Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Telp (021) 88347835 Bekasi
Pembuatan Masterplan Kasiba dan Lisiba yang Berdiri Sendiri
(Banprov)
Kota Bekasi
336.746.000,602.1/12-SPMK-KONS/PGL/DISTAKO/VI/2012 Tgl 19 Juni 2012
19 Juni 2012 - 16 November 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
18
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
4
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Pemerintah Kabupaten Bekasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman


Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi
Kecamatan Cikarang Pusat Telp. 89970356 Bekasi
Identifikasi Kawasan Pengembangan Permukiman dan Perumahan
di Kabupaten Bekasi Tahap II
Kabupaten Bekasi
312.015.000,602.1/05.24/PPK-TARKIM/VI/2012 Tanggal 6 Juni 2012
6 Juni 2012 - 02 November 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
37
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

5
5
5
5
5
2
5
5

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Pemerintah Kabupaten Tangerang Dinas Tata Ruang


Komplek Perkantoran Tigaraksa Telp.: (021) 5991510 Tangerang 15720
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Mauk
Kecamatan Mauk
234.129.000,027/ 258 -DTR/2012 Tanggal 15 Mei 2012
15 Mei 2012 - 10 Desember 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
42
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
8
8
4
4
4
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Permukiman dan Perumahan


Jl. Kawaliyaan Indah No. 4 Telp. 7319782 Bandung 40286
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan JabarJateng
Perbatasan Jabar-Jateng
268.389.000.602.1/15/SPPP-PRK-JABJTG/TRK/2012 Tanggal 20 April 2012
20 April 2012 - 16 September 2012
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
22
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

3
3
3
3
3
2
3
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Bappeda Kota Bekasi


Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Telp. (021) 8801339 Bekasi
Penyusunan Rencana Rinci Penataan TPU
Kota Bekasi
339.865.000,602.2/730-SPPPK/Bappeda/IX/
20 September 2011 - 18 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
16
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
2
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Pemerintah Kabupaten Bekasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman


Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Kec.
Cikarang Pusat Telp. 89970356 Bekasi
Penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi
364.534.000,( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
24
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
4
4
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Tangerang


Komplek Perkantoran Tigaraksa Telp. 021. 5991510 Tigaraksa-tangerang
Penyusunan Zonasi Wilayah Curug
Kab. Tangerang
223.795.000,027/499-DTR/2011 Tanggal 6 Juli 2011
6 Juli 2011 - 14 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
24
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
4
4
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi


JL. RD. Demang Hardjakusumah Gedung C Lt.2 Telp. 022.6631031 Cimahi
Penyusunan Dokumen RDTR BWK E di Kota Cimahi
Kota Cimahi
174.431.400,02/SP/RDTR-BWK E/KPA/DPU/2011 Tanggal 26 Agustus 2011
26 Agustus 2011 - 24 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
21
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
3
4
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi


JL. RD. Demang Hardjakusumah Gedung C Lt.2 Telp. 022.6631031 Cimahi
RDTR SWK D Cimahi
Kota Cimahi
174.431.400,02/SP/RDTR-BWK D/KPA/DPU/2011 Tanggal 28 September 2011
28 September 2011 - 27 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
75
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

6 OB
12 OB
12 OB
12 OB
9 OB
6 OB
12 OB
6 OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung


Jl. Cianjur No. 34 Bandung Telp. 022. 7217451 Bandung
Penyusunan RDTRK SWP Ujung Berung I dan SWP Ujung Berung II
Kota Bandung
476.385.250,056/5/PPK-Kon/RDTRK/DISTARCIP/2011 Tanggal 13 Juli 2011
26 Juli 2011 - 7 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
75
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

5 OB
10 OB
15 OB
10 OB
7 OB
8 OB
10 OB
10 OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata Ruang Kota Pemerintah Kota Bontang


Jl. RE. Martadinata Gedung Kantor Pelebuhan Lt. 3 Telp./Fax: (0548) 41153
Loktuan Bontang
Penyusunan RTBL Kelurahan Loktuan
Kota Bontang
477.637.875,650/470/DTRK-B Tanggal 30 Juni 2011
30 Juni 2011 - 30 Desember 2011
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
28
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
4
4
2
2
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata lingkungan Kota Bontang


Jl. A. Yani No. 34 Gedung Zebra Lt. 2 Bontang
Revitalisasi Kawasan Pusat Kota Lama Bontang
Kota Bontang
593.676.050,650/780/DTRK-B Tanggal 31 Mei 2010
31 Mei 2010 - 01 Desember 2010
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
36
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

8
4
4
4
4
4
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bontang


Jl. Ir. H. Juanda No. 41 Telp. (0548) 25370 Kota Bontang
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kota Bontang
Kota Bontang
373.477.500,027/033/Budpar.3 Tanggal, 9 Agustus 2010
9 Agustus 2010 - 09 Nopember 2010
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
28
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

5
5
5
2
2
2
5
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi


Kantor Sementara Bupati Tambrauw, Jl. Warfanik No. 01 Sausapor
Penyusunan Rencana Detail Tata lingkungan (RDTR) Kota FEF
Kabupaten Tambrauw
Kabupaten Tambrauw
1.821.351.000,001/KONT/RDTR/DPU/2010 Tanggal, 31 Maret 2010
31 Maret 2010 - 28 agustus 2010
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
28
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

3
5
5
3
3
3
3
3

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata lingkungan Kab. Tangerang


Komplek Perkantoran Tigaraksa Telp. (021) 5991510
Penyusunan Zonasi Kecamatan Kelapa Dua
Kab. Tangerang
200.830.000,800/613-DTR Tanggal, 21 Juli 2010
21 Juli 2010 - 3 Desember 2010
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
11
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
1
1
1
1
2
1

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una


JL. Kepiting No. 6 Ampana
Penyusunan Rencana Detail Komunitas Adat Terpencil (KAT) 20102015
Kabupaten Tojo Una-una
698.266.000,461/kont/02/consult/PA-DINSOS/2010 Tanggal 16 Juni 2010
16 Juni 2010 - 16 November 2010
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
18
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
4
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kota Bandung


Jl. Tamansari No. 76 Telp (022) 2501233, 2501316 Bandung
Penyusunan Master Plan Transportasi Kota Bandung
Kota Bandung
578.917.867,602.1/05-Trans-Bapp/2009 Tanggal 3 Juni 2009
3 Juni 2009 - 28 November 2009
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
19
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
3
4
2
2
2
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Tata lingkungan Kota Pemerintah Kota Bontang


Jl. A. Yani No. 34 Gedung Zebra Lt. 2 Telp. (0548) 25512 Kode Pos 75312
Bontang
Penyusunan Rencana Tehnik Ruang Kawasan (RTRK) Kelurahan
Guntung, Berbas Tengah dan Belimbing
Kelurahan Guntung, Berbas Tengah dan Belimbing Kota Bontang
550.427.240,650/255.D/DTK-B Tanggal 08 April 2009
08 April 2009 - 04 oktober 2009
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
14
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
2
2
2
1
1
2
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan


Jl. P. Antasari No. 54 Telp. (0556) 24263 Kode Pos 77482
Penyusunan Master Plan dan Study Kelayakan Kawasan Agropolitan
di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan
Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan
436.700.000,650/300/SPPP-MASTER PLAN-SBT/DPU-Tanggal 30 Juni 2009
30 Juni 2009 - 28 Oktober 2009
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
45
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Teknik Industri
e. Ahli Geologi
Teknik Geologi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

3
6
6
6
6
6
6
6

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kab.


Bangka Selatan
Komplek Perkantoran Terpadu Pemda Kabupaten Bangka Selatan Jl. Gunung
Namak Parit 3 Toboali
Penyusunan Masterplan Kawasan Benteng Toboali
Kabupaten Bangka Selatan
97.000.000,07/SPKJK-BT/DKP2OR/APBD/ 2009 Tanggal 16 Oktober 2009
16 Oktober 2009 - 16 Desember 2009
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
32
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Teknik Industri
e. Ahli Geologi
Teknik Geologi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
4
4
4
4
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tarakan


Jl. P. Kalimantan No. 1 Tarakan 77122 Telp. (0551) 33910-32004
Evaluasi RTRW Kota Tarakan
Kota Tarakan
729.600.000,01/SPPP/KEG-ERTRW/Bapp-Fispra/VI/2008 Tanggal 25 Juni 2008
25 Juni 2008 - 27 Desember 2008
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
40
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
8
8
4
4
4
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Dinas Pariwisata dan Budaya Kab Kutai Kartanegara


Jl. Jend. A. Yani Telp. (0541) 661427 Tenggarong
Penyusunan Master Plan dan DED Objek Wisata Taman Ria
Tumenggungan
Kab. Kutai Kartanegara
553.367.000,556-418/P-1 / IX / 2008 Tgl 8 Sept 2008
8 Sept 2008 - 20 Desember 2008
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
30
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Teknik Industri
e. Ahli Geologi
Teknik Geologi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
4
4
4
4
2
4
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Kutai Kartanegara


Jl. Panji No. 73 Tenggarong
Penyusunan Review RTRW dan RDTR Kawasan Delta Mahakam Kab.
Kutai Kartanegara
Kab. Kutai Kartanegara
3.504.500.000,020.1/1584.b/Set-BAPP/XI/2006 Tanggal 1 November 2006
1 November 2006 - 29 Januari 2007
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
24
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan
e. Ahli Ekonomi
Ekonomi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli GIS
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

2
4
4
2
4
2
4
2

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
1. Pemilik Pekerjaan

2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi Proyek
:
Nilai Kontrak
:
No. Kontrak
:
Periode
:
Nama Perusahaan Utama
Alamat
Negara Asal
7. Jumlah Tenaga Ahli
8. Perusahaan Mitra Kerja
a.
b.
c.

Badan Rehabilitasi dan Rentonstruksi (BRR) Satuan Kerja BRR Perencana


Tata Kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Jalan Ir. H. Mohd. Thaher No. 14 Telp. (0651) 29903 Nanggroe Aceh
Darussalam
Penyusunan MasterPlan Kota Terpadu Wilayah Aceh Barat
Aceh Barat
1.624.870.000
602.1/SPK/BRR-PTK/Prc.026/IV/2007 Tanggal 25 April 2007
25 April 2007 - 21 Oktober 2007
( Lead Firm)
: PT. Nusantara Citra Konsultan
: Jl. Purwakarta No. 39 Antapani Bandung
: Indonesia
Tenaga Ahli Asing
OB
Tenaga Ahli Indonesia
44
OB
Jumlah Tenaga Ahli
Asing
Indonesia
OB
OB
OB
OB
OB
OB

9. Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat


Posisi
Keahlian
a. Team Leader
Planologi
b. Ahli Infrastruktur
Teknik Sipil
c. Ahli Arsitektur
Arsitekstur
d. Ahli Teknik Industri
Teknik Teknik Industri
e. Ahli Geologi
Teknik Geologi
f. Ahli Sosial Ekonomi
Sosial
g. Ahli Geodesi
Teknik Geodesi
h. Ahli Planologi
Planologi
i.

4
8
8
4
4
4
8
4

OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB
OB

Jumlah Orang Bulan

BAGIAN B 1 PEMAHAMAN, TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

BAGIAN B1

PEMAHAMAN, TANGGAPAN
DAN SARAN TERHADAP KAK
1.1

Pemahaman

Dalam sub-bab pemahaman ini akan menguraikan tentang pemahaman umum yang
menguraikan pemahaman akan kewajiban konsu ltan selama pelaksanaan pekerjaan dan
pemahaman terhadap perencanaan. Selain pemahaman umum, dalam sub-bab ini akan
menguraikan pemahaman subtansi pekerjaan yaitu pemahaman Review Master Plan
dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau. Secara lebih rinci mengenai
uraian pemahaman umum dan pemahaman subtansi, dapat dilihat pada uraian berikut
ini.

1.1.1

Pemahaman Umum

Dalam Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau,
konsultan memahami tugas dan tanggung jawabnya selama proses pekerjaan
berlangsung, adapun pemahaman konsultan terhadap tugas dan tanggung jawabnya
adalah sebagai berikut :
a.

Secara kontraktual Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada Tim Teknis pada
Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau;

b.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Konsultan harus segera menyusun Program Kerja


termasuk jadwal kegiatan secara tepat dan efisien;

c.

Nama Kegiatan ini adalah Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan
Industri Kariangau;

d.

Waktu Pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender atau 5 (lima) bulan seperti
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah waktu yang cukup untuk
melaksanakan seluruh kegiatan apabila dalam kegiatan ini dilakukan secara efektif
dan efisien;

e.

Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga ahli dengan kualifikasi dan


persyaratan seperti yang tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan untuk
selengkapnya konsultan diminta untuk melengkapi tim yang dibutuhkan untuk
menjalankan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri
Kariangau ini.

f.

Paket pekerjaan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri
Kariangau mengikuti standard umum dan peraturan yang berlaku;

g.

Ruang lingkup wilayah mencakup kawasan seluas 3.565 ha sesuai RTRW Kota
Balikpapan Tahun 2012-2032, yang secara lebih detil terletak pada koordinat
geografis 116o 43 38 116o 50 34 BT dan 1o 4 40 1o 13 12 LS Kota
Balikpapan;

Gambar 1.1 Lokasi Kawasan Perencanaan

B1-2

h.

Konsultan Perencana mempunyai tanggung jawab pekerjaan kepada Tim Teknis;

i.

Jasa Pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Tim Teknis;

j.

Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah tercapainya sasaran pokok proyek
yaitu ketepatan fungsi, mutu, waktu dan biaya sesuai dengan yang direncanakan.

1.1.2

Pemahaman Subtansi Pekerjaan

Pembangunan kawasan industri merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan


industri yang berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan daya tarik
untuk berinvestasi. Hal ini sejalan dengan amanat dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1984 tentang Perindustrian bahwa upaya untuk mendorong pembangunan
industri perlu dilakukan melalui pembangunan lokasi industri yaitu berupa Kawasan
Industri.
Guna mendorong percepatan pembangunan kawasan industri dimaksud, pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri, di mana setiap perusahaan industri baru setelah diberlakukannya Peraturan
Pemerintah tersebut, wajib masuk dalam Kawasan Industri. Dasar pertimbangan
mewajibkan industri baru masuk dalam kawasan industri agar industri yang dibangun
berada dalam tata ruang yang tepat dan benar, akrab lingkungan, pengelolaan yang
efektif dan efisien serta memudahkan dalam perencanaan dan pengadaan infrastruktur
yang diperlukan.
Dengan dibangunnya kawasan industri diharapkan dapat memberikan dampak sebagai
berikut:
a.

Memberi kemudahan bagi dunia usaha untuk memperoleh kaveling industri siap
bangun yang sudah dilengkapi berbagai infrastruktur yang memadai;

b.

Memberi kepastian hukum lokasi tempat usaha, sehingga terhindar dari segala
bentuk gangguan dan diperolehnya rasa aman bagi dunia usaha;

c.

Mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus mengendalikan masalah dampak


lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan industri.

Pembangunan suatu kawasan industri memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu


yaitu harus memenuhi kaidah-kaidah kelayakan teknis, ekonomis dan finansial; di
samping dukungan peraturan dan kebijakan pemerintah yang kondusif.

B1-3

1.2

Tanggapan dan Saran Terhadap KAK

Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja menjadi tolok ukur pemahaman pihak
konsultan sekaligus merupakan feedback bagi pihak pemberi pekerjaan. Pada bab ini akan
diberikan berbagai tanggapan terhadap isi Kerangka Acuan Kerja.
1.

Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Latar belakang yang tercantum dalam kerangka acuan kerja menurut konsultan
sudah cukup jelas.

2.

Tanggapan Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran


Menurut konsultan, maksud dan tujuan pekerjaan sudah cukup jelas begitu pula
dengan sasaran sebagai target pencapaian pekerjaan yang menurut konsultan sudah
cukup jelas.

3.

Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup


Tanggapan konsultan terhadap ruang lingkup pekerjaan sudah cukup jelas dan
sistematis.

4.

Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu yang diberikan oleh pemberi tugas dalam melaksanakan kegiatan ini adalah
selama 5 (lima) bulan kalender. Menurut konsultan, waktu yang diberikan sudah
cukup memadai dan konsultan akan berupaya mengefektifkan dan mengefisienkan
waktu untuk mencapai target yang maksimal.

5.

Tanggapan Terhadap Keluaran


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah berupa tersusunnya dokumen
Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau.

1.3

Apresiasi dan Inovasi

Dewasa ini telah berkembang kawasan-kawasan industri sesuai dengan karakteristiknya


masing-masing. Untuk menyamakan persepsi maka berikut ini adalah beberapa
pengertian yang berkaitan dengan Kawasan Industri.

B1-4

1.3.1

Pengertian

Kawasan Industri (Industrial estate) adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri
yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan
dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki izin usaha kawasan
industri;
Kawasan Peruntukan Industri adalah bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan
industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan;
Perusahaan Industri adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang usaha
industri di wilayah Indonesia;
Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan yang mengusahakan pengembangan
dan pengelolaan Kawasan Industri;
Tata Tertib Kawasan Industri (estate regulation) adalah peraturan yang ditetapkan oleh
Perusahaan Kawasan Industri, yang mengatur hak dan kewajiban Perusahaan Kawasan
Industri, Perusahaan Pengelola Kawasan Industri, dan Perusahaan Industri dalam
pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Industri;
Tim Nasional Kawasan Industri selanjutnya disingkat Timnas-KI adalah Tim yang
dibentuk oleh Menteri Perindustrian dengan tugas membantu dalam pelaksanaan
kebijakan pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri.

B1-5

1.3.2

Tujuan Pembangunan Kawasan Industri

Pembangunan Kawasan Industri sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah


Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri, bertujuan untuk:
a.

Mengendalikan pemanfaatan ruang;

b.

Meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan;

c.

Mempercepat pertumbuhan industri di daerah;

d.

Meningkatkan daya saing industri;

e.

Meningkatkan daya saing investasi;

f.

Memberikan jaminan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan


infrastruktur, yang terkoordinasi antar sektor terkait.

1.3.3

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kawasan Industri

Dalam pengembangan kawasan industri perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:
a.

Kesesuaian Tata Ruang


Pemilihan, penetapan dan penggunaan lahan untuk kawasan industri harus sesuai
dan mengacu kepada ketentuan yang ditetapkan oleh Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan, RencanaTata Ruang Wilayah Provinsi, maupun
Rencana Tata RuangWilayah Nasional. Kesesuaian tata ruang merupakan landasan
pokok bagi pengembangan kawasan industri yang akan menjamin kepastian
pelaksanaan pembangunannya.

b.

Ketersediaan Prasarana dan Sarana


Pengembangan suatu kawasan industri mempersyaratkan dukungan ketersediaan
prasarana dan sarana yang memadai. Oleh karena itu, dalam upaya mengembangkan
suatu kawasan industri perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan
penyediaan prasarana dan sarana, seperti:
1)

Tersedianya akses jalan yang dapat memenuhi kelancaran arus transportasi


kegiatan industri;

2)

Tersedianya sumber energi (gas, listrik) yang mampu memenuhi kebutuhan


kegiatan industri baik dalam hal ketersediaan, kualitas, kuantitas dan kepastian
pasokan;

B1-6

3)

Tersedianya sumber air sebagai air baku industri baik yang bersumber dari air
permukaan, PDAM, air tanah dalam; dengan prioritas utama yang berasal dari
air permukaan yang dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri (Water
Treatment Plant);

4)

Tersedianya sistem dan jaringan telekomunikasi untuk kebutuhan telepon dan


komunikasi data;

5)

Tersedianya fasilitas penunjang lainnya seperti kantor pengelola, unit pemadam


kebakaran, bank, kantor pos, poliklinik, kantin, sarana ibadah, perumahan
karyawan industri, pos keamanan, sarana olahraga/kesegaran jasmani, halte
angkutan umum, dan sarana penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan.

c.

Ramah Lingkungan
Dalam pengembangan kawasan industri, pengelola kawasan Industri wajib
melaksanakan pengendalian dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku, di mana kawasan industri wajib dilengkapi dengan
dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL merupakan perangkat kebijakan yang dipersiapkan untuk mengurangi
dampak lingkungan suatu kegiatan sejak tahap perencanaan kegiatan. Dalam hal
kegiatan yang direncanakan dapat menimbulkan dampak yang sangat penting dan
tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan, maka keputusan dan rencana yang
bersangkutan dengan kegiatannya harus diubah.
Fungsi AMDAL untuk (a) memberi masukan dalam pengambilan keputusan, (b)
memberi

pedoman

upaya

pencegahan,

pengendalian

dan

pemantauan

dampak/lingkungan hidup dan (c) memberikan informasi dan data bagi


perencanaan pembangunan suatu wilayah. Sedangkan AMDAL memberikan
manfaat untuk (a) mengetahui sejak awal dampak positif dan negatif akibat kegiatan
proyek, (b) menjamin aspek keberlanjutan proyek pembangunan, (c) menghemat
pengunaan sumber daya alam dan (d) kemudahan dalam memperoleh kredit bank.

B1-7

d.

Efisiensi
Aspek efisiensi merupakanlandasan pokok dalam pengembangan kawasan industri.
Bagi pengguna kaveling (user) akan mendapatkan lokasi kegiatan industri yang
sudah tertata dengan baik di mana terdapat beberapa keuntungan seperti bantuan
proses perijinan, ketersediaan prasarana dan sarana. Sedangkan bagi pemerintah
daerah akan menjadi lebih efisien dalam perencanaan pembangunan prasarana yang
mendukung dalam pengembangan kawasan industri.

e.

Keamanan dan Kenyamanan Berusaha


Situasi dan kondisi keamanan yang stabil merupakan salah satu jaminan bagi
keberlangsungan kegiatan kawasan industri. Untuk itu diperlukan adanya jaminan
keamanan dan kenyamanan berusaha dari gangguan keamanan seperti gangguan
ketertiban masyarakat (kamtibmas), tindakan anarkis dan gangguan lainnya
terhadap kegiatan industri.
Dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan berusaha, Pengelola Kawasan
Industri dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan/atau pihak
keamanan. Apabila dipandang perlu, pemerintah dapat menetapkan suatu Kawasan
Industri sebagai objek vital untuk mendapatkan perlakuan khusus Faktor
keselamatan merupakan aspek yang tidak dapat diabaikan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan kawasan industri, sehingga perlu memperhatikan hal-hal yang
menyangkut Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dan
menerapkan prinsip-prinsip keselamatan kerja yang berlaku.

1.3.4

Kriteria Lokasi Kawasan Industri

Berkembangnya suatu Kawasan Industri tidak terlepas dari pemilihan lokasi kawasan
industri

yang

akan

dikembangkan,

karena

sangat

dipengaruhi

oleh

beberapafaktor/variabel di wilayah lokasi kawasan. Selain itu dengan dikembangkannya


suatu Kawasan Industri juga akan memberikan dampak terhadap beberapa fungsi di
sekitar lokasi kawasan.
Oleh sebab itu, beberapa kriteria menjadi pertimbangan di dalam pemilihan lokasi
Kawasan Industri, antara lain:

B1-8

a.

Jarak ke Pusat Kota


Pertimbangan jarak ke pusat kota bagi lokasi Kawasan Industri adalah dalam rangka
kemudahan memperoleh fasilitas pelayanan baik prasarana dan prasarana maupun
segi-segi pemasaran.
Mengingat pembangunan suatu kawasan industri tidak harus membangun seluruh
sistem prasarana dari mulai tahap awal melainkan memanfaatkan sistem yang telah
ada seperti listrik, air bersih yang biasanya telah tersedia di lingkungan perkotaan, di
mana kedua sistem ini kestabilan tegangan (listrik) dan tekanan (air bersih)
dipengaruhi faktor jarak, di samping fasilitas banking, kantor-kantor pemerintahan
yang memberikan jasa pelayanan bagi kegiatan industri yang pada umumnya
berlokasi di pusat perkotaan, maka idealnya suatu kawasan industri berjarak
minimal 10 Km dari pusat kota.

b.

Jarak Terhadap Permukiman


Pertimbangan jarak terhadap permukiman bagi pemilihan lokasi kegiatan industri,
pada prinsipnya memiliki dua tujuan pokok, yaitu:
1)

Berdampak positif dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan aspek
pemasaran produk. Dalam hal ini juga perlu dipertimbangkan adanya
kebutuhan tambahan akan perumahan sebagai akibat daripembangunan
Kawasan Industri. Dalam kaitannya dengan jarak terhadap permukiman di sini
harus mempertimbangkan masalah pertumbuhan perumahan, di mana sering
terjadi areal tanah di sekitar lokasi industri menjadi kumuh dan tidak ada lagi
jarak antara perumahan dengan kegiatan industri.

2)

Berdampak negatif karena kegiatan industri menghasilkan polutan dan limbah


yang dapat membahayakan bagi kesehatan masyarakat.

3)

Jarak terhadap permukiman yang ideal minimal 2 (dua) Km dari lokasi kegiatan
industri.

c.

Jaringan Jalan Yang Melayani


Jaringan bagi kegiatan industri memiliki fungsi yang sangat penting terutama dalam
rangka kemudahan mobilitas pergerakan dan tingkat pencapaian (aksesibilitas) baik
dalam penyediaan bahan baku, pergerakan manusia dan pemasaran hasil-hasil
produksi.

B1-9

Jaringan jalan yang baikuntuk kegiatan industri, harus memperhitungkan kapasitas


dan jumlah kendaraan yang akan akan melalui jalan tersebut sehingga dapat
diantisipasi sejak awal kemungkinan terjadinya kerusakan jalan dan kemacetan. Hal
ini penting untuk dipertimbangkan karena dari kenyataan yang ada dari keberadaan
Kawasan Industri pada suatu daerah ternyata tidak mudah untuk mengantisipasi
dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan industri terhadap masalah transportasi.
Apabila hal ini kurang mendapat perhatian akan berakibat negatif terhadap upaya
promosi kawasan industri.
Untuk pengembangan kawasan industri dengan karakteristik lalu lintas truk
kontainer dan akses utama dari dan ke pelabuhan/bandara, maka jaringan jalan
arteri primer harus tersedia untuk melayani lalu- lintas kegiatan industri.
d.

Jaringan Fasilitas dan Prasarana


1)

Jaringan Listrik
Ketersediaan jaringan listrik menjadi syarat yang penting untuk kegiatan
industri. Karena bisa dipastikan proses produksi kegiatan industri sangat
membutuhkan

energi

yang

bersumber

dari

listrik,

untuk

keperluan

mengoperasikan alat-alat produksi. Dalam hal ini standar pelayanan listrik


untuk kegiatan industri tidak sama dengan kegiatan domestik di mana ada
prasyarat mutlak untuk kestabilan pasokan daya maupun tegangan.
Kegiatan industri umumnya membutuhkan energi listrik yang sangat besar,
sehingga perlu dipikirkan sumber pasokan listriknya, apakah yang bersumber
dari perusahaan listrik negara saja, atau dibutuhkan partisipasi sektor swasta
untuk ikut membantu penyediaan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
listrik industri.
2)

Jaringan Telekomunikasi
Kegiatan industri tidak akan lepas dari aspek bisnis, dalam rangka pemasaran
maupun pengembangan usaha.
Untuk itulah jaringan telekomunikasi seperti telepon dan internet menjadi
kebutuhan dasar bagi pelaku kegiatan industri untuk menjalankan kegiatannya.
Sehingga ketersediaan jaringan telekomunikasi tersebut menjadi syarat dalam
penentuan lokasi industri.

B1-10

3)

Pelabuhan Laut
Kebutuhan prasarana pelabuhan menjadi kebutuhan yang mutlak, terutama bagi
kegiatan pengiriman bahan baku/bahan penolong dan pemasaran produksi,
yang berorientasi ke luar daerah dan ke luar negeri (ekspor/impor). Kegiatan
industri sangat membutuhkan pelabuhan sebagai pintu ke luar masuk berbagai
kebutuhan pendukung. Sebagaiilustrasiuntuk memproduksi satu produk
membutuhkan banyak bahan pendukung yang tidak mungkin dipenuhi
seluruhnya dari dalam daerah/wilayah itu sendiri, misalnya kebutuhan
peralatan mesin dan komponen produksi lainnya yang harus diimport, demikian
pula

produk

yang

dihasilkan

diharapkan

dapat

dipasarkan

di

luar

wilayah/eksport agar diperoleh nilai tambah/devisa. Untuk itu maka


keberadaan pelabuhan/outlet menjadi syarat mutlak untuk pengembangan
kawasan industri.
e.

Topografi
Pemilihan lokasi peruntukan kegiatan industri hendaknya pada areal lahan yang
memiliki topografi yang relatif datar. Kondisi topografi yang relatif datar akan
mengurangi

pekerjaan

pematangan

lahan

(cut

and

fill)

sehingga

dapat

mengefisienkan pemanfaatan lahan secara maksimal, memudahkan pekerjaan


konstruksi dan menghemat biaya pembangunan. Topografi/kemiringan tanah
maksimal 15%.
f.

Jarak Terhadap Sungai Atau Sumber Air Bersih


Pengembangan Kawasan Industri sebaiknya mempertimbangkan jarak terhadap
sungai. Karena sungai memiliki peranan penting untuk kegiatan industri yaitu
sebagai sumber air baku dan tempat pembuangan akhir limbah industri. Sehingga
jarak terhadap sungai harus mempertimbangkan biaya konstruksi dan pembangunan
saluran-saluran

air.

Di

samping

itu

jarak

yang

ideal

seharusnya

industri

dapat

secara

juga

memperhitungkan kelestarian lingkungan Daerah


Aliran

Sungai

(DAS),

sehingga

kegiatan

seimbang

menggunakan sungai untuk kebutuhan kegiatan industrinya tetapi juga dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS)
tersebut. Jarak terhadap sungai atau sumber air bersih maksimum 5 (lima) Km dan
terlayani sungai tipe C dan D atau Kelas III dan IV.

B1-11

g.

Kondisi Lahan
Peruntukan lahan industri perlu mempertimbangkan daya dukung lahan dan
kesuburan lahan.
1)

Daya Dukung Lahan


Daya dukung lahan erat kaitannya dengan jenis konstruksi pabrik dan jenis
produksi yang dihasilkan. Jenis konstruksi pabrik sangat dipengaruhi oleh daya
dukung jenis dan komposisi tanah, serta tingkat kelabilan tanah, yang sangat
mempengaruhi biaya dan teknologi konstruksi yang digunakan. Mengingat
bangunan industri membutuhkan fondasi dan konstruksi yang kokoh, maka
agar diperoleh efisiensi dalam pembangunannya sebaiknya nilai daya dukung
tanah (sigma) berkisar antara 0,7-1,0 kg/cm .

2)

Kesuburan Lahan
Tingkat kesuburan lahan merupakan faktor penting dalam menentukan lokasi
peruntukan kawasan industri.
Apabila tingkat kesuburan lahan tinggi dan baik bagi kegiatan pertanian, maka
kondisi lahan seperti ini harus tetap dipertahankan untuk kegiatan pertanian dan
tidak dicalonkan dalam pemilihan lokasi kawasan industri.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konversi lahan yang dapat
mengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas pertanian, sebagai penyedia
kebutuhan pangan bagi masyarakat dan dalam jangka panjang sangat
dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan (food security) di daerah-daerah.
Untuk itu dalam pengembangan industri, pemerintah daerah harus bersikap
tegas untuk tidak memberikan ijin lokasi industri pada lahan pertanian, terutama
areal pertanian lahan basah (irigasi teknis).

h.

Ketersediaan Lahan
Kegiatan industri umumnya membutuhkan lahan yang luas, terutama industriindustri berskala sedang dan besar.
Untuk itu skala industri yang akan dikembangkan harus pula memperhitungkan luas
lahan yang tersedia, sehingga tidak terjadi upaya memaksakan diri untuk konversi
lahan secara besar-besaran, guna pembangunan kawasan industri. Sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor: 24 tahun 2009 luas lahan kawasan industri minimal 50 hektar.

B1-12

Ketersediaan lahan harus memasukan pertimbangan kebutuhan lahan di luar


kegiatan sektor industri sebagai multiplier effectsnya, seperti kebutuhan lahan
perumahan dan kegiatan permukiman dan perkotaan lainnya.
Sebagai ilustrasi bila per hektar kebutuhan lahan kawasan industri menyerap 100
tenaga kerja, berarti dibutuhkan lahan perumahan dan kegiatan pendukungnya
seluas 1-1,5 Ha untuk tempat tinggal para pekerja dan berbagai fasilitas penunjang.
Artinya bila hendak dikembangkan 100 Ha Kawasan Industri disuatu daerah, maka
di sekitar lokasi harus tersedia lahan untuk fasilitas seluas 100 - 150 Ha, sehingga
total area dibutuhkan 200 - 250 Ha.
i.

Harga Lahan
Salah satu faktor utama yang menentukan pilihan investor dalam memilih lokasi
peruntukan industri adalah harga beli/sewa lahan yang kompetitif, artinya bila lahan
tersebut dimatangkan dalam arti sebagai kapling siap bangun yang telah dilengkapi
prasarana penunjang dapat dijangkau oleh para pengguna (user). Dengan demikian
maka dalam pemilihan lokasi Kawasan Industri sebaiknya harga lahan (tanah
mentah) tidak terlalu mahal.
Di samping itu sebagai syarat utamanya agar tidak terjadi transaksi lahan yang tidak
adil artinya harga yang tidak merugikan masyarakat pemilik lahan, atau pemerintah
mengeluarkan peraturan yang dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk
terlibat menanamkan modal dalam investasi kawasan industri melalui lahan yang
dimilikinya. Sehingga dengan demikian membuka peluang bagi masyarakat pemilik
lahan untuk merasakan langsung nilai tambah dari keberadaan kawasan industri di
daerahnya.

j.

Orientasi Lokasi
Mengingat Kawasan Industri sebagai tempat industri manufaktur (pengolahan) yang
biasanya merupakan industri yang bersifat footlose maka orientasi lokasi sangat
dipengaruhi oleh aksesibilitas dan potensi tenaga kerja.

k.

Pola Tata Guna Lahan


Mengingat kegiatan industri di samping menghasilkan produksi juga menghasilkan
hasil sampingan berupa limbah padat, cair dan gas, maka untuk mencegah

B1-13

timbulnya dampak negatif sebaiknya dilokasikan pada lokasi yang non pertanian
dan non permukiman, terutama bagi industri skala menengah dan besar.
l.

Mulitiplier Effects
Pembangunan Kawasan Industri jelas akan memberikan pengaruh eksternal yang
besar bagi lingkungan sekitarnya. Dengan istilah lain dapat disebut sebagai
multiplier effects. Dalam pertimbangan ini akan dibahas dari 2 aspek saja yaitu
pengaruh terhadap bangkitan lalu lintas dan juga aspek ketersediaan tenaga kerja
dalam kaitannya dengan kebutuhan berbagai fasilitas sosial.
Pembangunan suatu kawasan industri (misalnya dengan luas 100 Ha) akan
membangkitkan lalu lintas yang cukup besar baik bangkitan karena lalu lintas
kendaraan penumpang mengangkut tenaga kerja maupun kendaraan trailer
pengangkut barang (import dan eksport). Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada uraian
berikut:

Bila diasumsikan rata-rata per hektare lahan di kawasan industri menyerap 100
tenaga kerja, maka dengan luas 100 Ha akan terdapat 10.000 tenaga kerja.
Selanjutnya diasumsikan bahwa tenaga level manager sebesar 3% atau 300
orang, level staff 20% atau 2000 orang, dan buruh 7700 orang dengan komposisi
penduduk lokal 500 dan 7200 adalah buruh pendatang.

Dari asumsi penduduk di atas, diasumsikan bahwa yang akan membangkitkan


lalu lintas (traffic) dengan perjalanan interregional adalah dari level manager
dengan penggunaan kedaraan pribadi dan staff dengan menggunakan bus
(kapasitas 40 orang), maka bangkitan lalu lintas adalah sebesar 300 kendaraan
pribadi + (2000/40=50bus) = 300 smp + 50x3 smp = 450 smp/hari.

Angkutan barang import sebesar 100x3 TEUS = 300 TEUS per bulan (1200
smp/bulan = 40 smp/hari) dan eksport 100x3,5 TEUS=350 TEUS/bulan = 57
smp/hari. Sehingga total angkutan barang mendekati 100 smp/hari.

Total bangkitan angkutan buruh dan barang menjadi 450 + 100 = 550 smp/hari.
Jika dikembalikan kepada effect bangkitan dari per hektare kawasan industri
adalah 5,5 smp/hari/hektare. Meskipun bangkitan yang diakibatkan oleh per
hektare kawasan industri terlihat tidak terlalu besar tetapi ada tuntutan untuk
penyediaan jalan dengan kualitas baik karena jalan yang disediakan akan dilalui
oleh angkutan berat.

B1-14

Dalam perhitungan kebutuhan berbagai fasilitas umum dan sosial sebagai akibat
dari bertambahnya penduduk karena faktor migrasi, dari asumsi di atas maka
terdapat 7200 tenaga kerja pendatang.

Untuk kebutuhan perumahan, bila diasumsikan per 1,5 buruh membutuhkan 1


rumah, maka dibutuhkan 4800 rumah.

Selanjutnya dengan asumsi per unit rumah membutuhkan lahan 150 m , maka
kebutuhan lahan untuk perumahan menjadi 720.000m atau 72 hektare.

Jika tambahan kebutuhan lahan untuk berbagai fasilitas umum dan sosial adalah
25% dari lahan perumahan, maka dibutuhkan tambahan lahan sekitar 18 hektare.
Dengan demikian total kebutuhan lahan untuk perumahan dan fasilitas umum
dan sosial menjadi 90 hektare.

Dengan mengembangkan per hektare kawasan industri akan dibutuhkan lahan


untuk kegiatan penunjang dengan luas yang hampir sama, atau dengan
perkataan lain setiap hektare kawasan industri akan membutuhkan areal
pengembangan seluas 2 hektare.

Dalam perhitungan kebutuhan fasilitas sosial digunakan asumsi bahwa setiap


1,5 buruh membentuk 1 KK maka jumlah KK sebesar 4800 KK. Jika 1KK terdiri
dari 4 orang, maka jumlah penduduk yang bertambah adalah 19.200 orang.
Maka akan dibutuhkan lingkungan permukiman dengan fasilitas SLP dan SLA
3-4 buah, 1 Puskesmas, dan fasilitas umum dan sosial lainnya seperti fasilitas
rekreasi, peribadatan, perbelanjaan, dan sebagainya. Yang menjadi pertanyaan,
siapa yang akan menyediakan kebutuhan tersebut.

Dari pembahasan di atas jelas bahwa persoalan di luar Kawasan Industri akan
berkembang cukup besar dan membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.
Untuk itu perlu kesiapan pemerintah otonom yang akan memberikan ijin usaha kawasan
industri.
Secara ringkas kriteria pertimbangan pemilihan lokasi kawasan industri dan lokasi
industri dapat dilihat pada Tabel 1-1.

B1-15

Tabel 1-1 Kriteria Pertimbangan Pemilihan Lokasi Kawasan Industri


No
1
2
3
4

Kriteria Pemilihan Lokasi


Jarak ke Pusat Kota
Jarak terhadap permukiman
Jaringan jalan yang melayani
Sistem jaringan yang melayani

5
6
7

Prasarana angkutan
Topografi/kemiringan tanah
Jarak terhadap sungai

8
9
10

Daya dukung lahan


Kesuburan tanah
Peruntukan lahan

11
12

Ketersediaan lahan
Harga lahan

13

Orientasi lokasi

14

Multiplier Effects

1.3.5

Faktor Pertimbangan
Minimal 10 Km
Minimal 2 (dua) km
Arteri primer

Jaringan listrik

Jaringan telekomunikasi
Tersedia pelabuhan laut sebagai outlet (export/import)
Maksimal 15%
Maks 5 (lima) km dan terlayani sungai tipe C dan D atau
kelas III dan IV
Sigma tanah : 0,7 - 1,0 kg/cm2
Relatif tidak subur (non irigasi teknis)

Non Pertanian

Non Permukiman

Non Konservasi
Minimal 50 Ha
Relatif (bukan merupakan lahan dengan harga yang tinggi
di daerah tersebut)

Aksessibilitas tinggi

Dekat dengan potensi Tenaga kerja

Bangkitan lalu lintas = 5,5 smp/ha/hari.

Kebutuhan lahan industri dan multipliernya = 2 x luas


perencanaan KI.

Kebutuhan rumah (1,5 TK ~ 1 KK)

Kebutuhan Fasum Fasos.

Standar Teknis Perencanaan Kawasan Industri

Di samping kriteria lokasi dan kebutuhan infrastruktur, kegiatan industri juga harus
memenuhi standar teknis tertentu, yang juga akan mempengaruhi pengalokasian ruang
yang diperuntukkan bagi kegiatannya.
Pemahaman terhadap standar teknis kawasan industri diperlukan baik dalam rangka
memilih lokasi yang tepat bagi rencana lokasi kawasan industri maupun dalam menilai
apakah rencana pengembangan kawasan industri yang diusulkan oleh investor dapat
memenuhi

berbagai

prasyarat

teknis,

sehingga

dapat

menghindari

terjadinya

permasalahan teknis dan lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut beberapa


persyaratan teknis kawasan industri akan diuraikan sebagai berikut:
a.

Kebutuhan Lahan
Pembangunan kawasan industri minimal dilakukan pada areal seluas 50 hektar. Hal
ini

didasarkan

atas

perhitungan

efisiensi

pemanfaatan

lahan

atas

biaya

pembangunan yang dikeluarkan, dan dapat memberikan nilai tambah bagi


pengembang.

B1-16

Di samping itu setiap jenis industri membutuhkan luas lahan yang berbeda sesuai
dengan skala dan proses produksinya. Oleh karena itu dalam pengalokasian ruang
industri tingkat kebutuhan lahan perlu diperhatikan, terutama untuk menampung
pertumbuhan industri baru ataupun relokasi.
Secara umum dalam perencanaan suatu kawasan industri yang akan ditempati oleh
industri manufaktur, 1 unit industri manufaktur membutuhkan lahan 1,34 Ha.
Artinya bila di suatu daerah akan tumbuh sebesar 100 unit usaha industri
manufaktur, maka lahan kawasan industri yang dibutuhkan adalah seluas 134 Ha.
b.

Pola Penggunaan Lahan


Pola Penggunaan Lahan untuk pengembangan kawasan industri adalah sebagai
berikut:

Luas areal kapling industri maksimum 70% dari total luas areal.

Luas ruang terbuka hijau (RTH) minimum 10% dari total luas areal.

Jalan dan saluran antara 8 12% dari total luas areal.

Fasilitas penunjang antara 6 12% dari total luas areal.

Ketentuan tentang pemanfaatan tanah untuk bangunan seperti Koefisien Dasar


Bangunan (KDB) atau Building Coverage Ratio (BCR), Koefisien Lantai Bangunan
(KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) diatur sesuai dengan ketentuan Pemerintah
Daerah yang berlaku.

Tabel 1-2 Pola Penggunaan Lahan Kawasan Industri


No
1

Jenis Penggunaan
Kapling Industri

Struktur Penggunaan (%)


Maksimal 70%

Jalan dan Saluran

8 - 12 %

Ruang Terbuka Hijau

Minimal 10%

Fasilitas Penunjang

6 - 12 %

Keterangan
Setiap kapling harus mengikuti
ketentuan BCR sesuai dengan Perda
setempat (60:40)

Untuk tercapainya aksessibilitas di


mana ada jalan primer dan jalan
sekunder (pelayanan)

Tekanan gandar primer sebaiknya


minimal 8 ton dan sekunder
minimal 5 ton

Perkerasan jalan minimal 7 m


Dapat berupa jalur hijau (green belt),
taman dan perimeter
Dapat berupa Kantin, Guest House,
Tempat Ibadah, Fasilitas Olah Raga,
PMK, WWTP, GI, Rumah Telkom dsb

B1-17

c.

Sistim Zoning
Mengingat kawasan industri sebagai tempat beraglomerasinya berbagai kegiatan
industri manufaktur dengan berbagai karakteristik yang berbeda, dalam arti
kebutuhan utilitas, tingkat/jenis polutan maupun skala produksi, dan untuk
tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam penyediaan infrastruktur dan utilitas, serta
tercapai efisiensi dalam biaya pemeliharaan serta tidak saling mengganggu antar
industri yang saling kontradiktif sifat-sifat polutannya, maka diperlukan penerapan
sistem zoning dalam perencanaan bloknya, yang didasarkan atas:

d.

Jumlah limbah cair yang dihasilkan

Ukuran produksi yang bersifat bulky/heavy

Polusi udara Tingkat kebisingan

Tingkat getaran Hubungan antar jenis industri

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Apabila jenis-jenis industri yang akan berlokasi di dalam kawasan industri
berpotensi limbah cair, maka wajib dilengkapi dengan IPAL terpadu yang biasanya
mengolah 4 parameter kunci, yaitu BOD, COD, pH, dan TSS.
Sehubungan dengan IPAL terpadu hanya mengolah 4 parameter, maka pihak
pengelola wajib menetapkan standar influent yang boleh dimasukan ke dalam IPAL
terpadu, dan parameter limbah cair lain atau kualitas atas 4 parameter kunci tersebut
jauh di atas standar influent, maka wajib dikelola terlebih dahulu (pre treatment) oleh
masing-masing pabrik.
Dalam perencanaan sistim IPAL Terpadu yang hanya mampu mengolah 4 parameter
kunci (BOD, COD, TSS dan pH), sangat ditentukan oleh 2 faktor utama, yaitu:
1.

Investasi maksimal yang dapat disediakan oleh pengembang untuk membangun


sistim IPAL Terpadu dikaitkan dengan luas kawasan industri, sehingga harga
jual lahan masih layak jual.

2.

Peruntukan badan air penerima limbah cair (stream) apakah merupakan badan
air klas I, II, III atau IV sesuai dengan PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Berlandaskan kedua faktor pertimbangan di atas, dalam perencanaan suatu Kawasan


Industri standar influent untuk keempat parameter tersebut adalah sebagai berikut:

B1-18

BOD

: 400 - 600 mg/l

COD : 600 - 800 mg/l


TSS

: 400 - 600 mg/l

pH

: 4 - 10

Mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri yang dibuang ke badan air harus
memenuhi kritera yang dapat dilihat pada Tabel 1-3.

Tabel 1-3 Kriteria Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1
pH
6-9
2
TSS
mg/l
150
3
BOD
mg/l
50
4
COD
mg/l
100
5
Sulfida
mg/l
1
6
Amonia (NH3-N)
mg/l
20
7
Fenol
mg/l
1
8
Minyak dan Lemak
mg/l
15
9
MBAS
mg/l
10
10
Kadmium
mg/l
0,1
11
Krom Heksavalen (Cr6+)
mg/l
0,5
12
Krom total (Cr)
mg/l
1
13
Tembaga (Cu)
mg/l
2
14
Timbal (Pb)
mg/l
1
15
Nikel (Ni)
mg/l
0,5
16
Seng (Zn)
mg/l
10
Kuantitas Air Limbah Maksimum: 0,8 liter/detik/ha lahan kawasan terpakai

e.

Ukuran Kapling
Mengingat penyediaan Kawasan Industri adalah untuk menampung sebanyak
mungkin kegiatan industri, di samping dimungkinkan suatu kegiatan industri
menggunakan 2 atau lebih unit kapling, maka dalam perencanaan tata letak (site
planning) kawasan industri sebaiknya diterapkan sistim modul Dalam penerapan
sistim modul kapling industri terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
1)

Perbandingan lebar (L): panjang P/(depth) diupayakan 2: 3 atau 1:2

2)

Lebar kapling minimal di luar ketentuan Garis Sempadan Bangunan (GSB) kiri
dan kanan adalah kelipatan 18 m.

B1-19

Sebagai illustrasi dapat dilihat pada denah berikut ini:

Gambar 1.2 Penerapan Sistim Modul Kapling Industri

f.

Penempatan Pintu Ke luar Masuk Kapling


Kegiatan industri pada umumnya untuk mengangkut bahan baku/penolong
ataupun hasil produksi menggunakan kendaraan berat, sehingga untuk menghindari
terjadinya gangguan sirkulasi antar kapling sebaiknya penempatan pintu ke luar
masuk kapling yang bersebelahan di tempatkan pada posisi yang berjauhan.
Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada denah berikut ini:

Gambar 1.3 Penempatan Pintu Keluar-Masuk Kapling

B1-20

g.

Penyediaan Tempat Parkir & Bongkar Muat


Mengingat jaringan jalan dalam suatu kawasan industri membutuhkan tingkat
aksessibilitas yang tinggi, maka dalam perencanaan tata letak pabrik maupun site
planning kawasan industri perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Penyediaan tempat parkir kendaraan karyawan non bus dipersiapkan dalam


kapling pabrik.

Kegiatan bongkar muat barang harus dilakukan dalam areal/kapling pabrik,


sehingga perlu dipersiapkan areal bongkar muat.

Penyediaan tempat parkir kendaraan bus karyawan ataupun kontainer bahan


baku/penolong yang menunggu giliran bongkar perlu dipersiapkan oleh pihak
pengelola Kawasan Industri, sehingga tidak memakir bus atau kontainer di bahu
jalan Kawasan Industri.

h.

Standar Teknis Sarana dan Prasarana Penunjang Dalam Kawasan Industri


1)

Perusahaan kawasan industri wajib membangun/menyediakan sarana dan


prasarana teknis untuk menunjang kegiatan industri, sebagai berikut:
a)

Jaringan jalan lingkungan dalam kawasan industri.

Jalan satu jalur dengan dua arah, lebar perkerasan minimum 8 meter
atau:

Jalan dua jalur dengan satu arah, lebar perkerasan minimum 2x7 meter.

Dalam pengembangan sistem jaringan jalan di dalam kawasan industri,


juga perlu dipertimbangkan untuk adanya jalan akses dari kawasan
industri ke tempat permukiman disekitarnya dan juga ke tempat
fasilitas umum di luar kawasan industri.

b)

Saluran buangan air hujan (drainase) yang bermuara kepada saluran


pembuangan sesuai dengan ketentuan teknis pemerintah daerah setempat.

Sistem Polder sebagai


salah satu contoh dalam
penangan banjir di
Kawasan Industri

B 2

salah satu contoh dalam penangan banjir di Kawasan Industri


c)

Saluran buangan air kotor (sewerage), merupakan saluran tertutup yang


dipersiapkan

untuk

melayani

kapling-kapling

industri

menyalurkan

limbahnya yang telah memenuhi standar influent ke IPAL terpadu.


d) Instalasi penyedia air bersih termasuk saluran distribusi ke setiap kapling
industri, yang kapasitasnya dapat memenuhi permintaan. Sumber airnya
dapat berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum atau dari sistem yang
diusahakan sendiri oleh perusahaan kawasan industri.
e)

Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik sesuai dengan


ketentuan PLN. Sumber tenaga listrik dapat disediakan oleh PLN maupun
pengelola kawasan industri (perusahaan listrik swasta).

f)

Penerangan jalan pada tiap jalur jalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

g)

Jaringan telekomunikasi yang dipersiapkan untuk melayani kapling-kapling


industri dengan sistim kabel atas ataupun kabel bawah tanah.

h)

Unit perkantoran perusahaan kawasan industri.

i)

Unit pemadam kebakaran.

B1-22

2)

Perusahaan kawasan industri dapat menyediakan prasarana penunjang teknis


lainnya seperti kantin, poliklinik, sarana ibadah, rumah penginapan sementara,
pusat kesegaran jasmani, halte angkutan umum, areal penampungan limbah
padat, pagar kawasan industri, pencadangan tanah untuk perkantoran, bank,
pos dan pelayanan telekomunikasi dan keamanan.

3)

Dalam rangka penyelenggaraan pemasaran serta pelayanan kepada konsumen


(masyarakat/investor industri) baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri. Pemerintah daerah dan pelaku industri perlu membangun fasilitas
pemasaran atau yang lebih di kenal dengan trade center, adapun fungsinya
adalah:

Sebagai tempat pameran (exhibition) produk-produk yang dihasilkan oleh


kegiatan-kegiatan industri di daerah tersebut.

Tempat promosi bagi kawasan-kawasan industri dan pelaku pelaku industri


yang ada di daerah tersebut.

Tempat pelayanan informasi lainnya yang terkait dengan kegiatan kegiatan


industri.

Dapat menjadi salah satu obyek wisata bagi daerah tersebut.

Trade center ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah dan pelaku industri
di daerah tersebut untuk mempromosikan potensi dan keunggulan yang dimilikinya,
sehingga mendorong masuknya investasi ke daerah tersebut.
Berikut ini adalah tabel yang memuat standar teknis pelayanan yang bersifat umum
yang minimal tersedia dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan industri (Tabel
1-4), serta tentang alokasi peruntukan lahan kawasan industri (Tabel 1-5).

B1-23

Tabel 1-4 Standar Teknis Pelayanan Umum


No
1

Teknik Pelayanan
Luas lahan per unit usaha

Kapasitas Pelayanan
0,3 - 5 Ha

Jaringan jalan

Sesuai debit
Sesuai debit

Saluran Buangan Air Hujan


(Drainase)
Saluran Buangan Air Kotor
(Sewerage)
Air Bersih

Listrik

0,15 - 0,2 MVA/Ha

7
8

Telekomunikasi
Kapasitas kelola IPAL

Tenaga kerja

20 - 40 SST/Ha
Standar influent:
BOD: 400 - 600 mg/l
COD: 600 - 800 mg/l
TSS: 400 - 600 mg/l
pH: 4 - 10
90 - 110 TK/Ha

10

Kebutuhan hunian

1,5 TK/unit hunian

11

Bangkitan Transportasi

12

Prasarana dan sarana sampah


(padat)

13

Kebutuhan Fasilitas Komersial

Ekspor=3,5 TEUs/Ha/bln
Impor=3,0 TEUs/Ha/bln
* 1 bak sampah/kapling
* 1 armada sampah/20 Ha
* 1 unit TPS/20 Ha
Sesuai kebutuhan dengan
maksimum 20%
luas lahan.

- Jalan Utama
- Jalan Lingkungan

0,55 - 0,75 l/dtk/ha

Keterangan
Rerata Industri manufaktur
butuh lahan 1,34 Ha

Perbandingan lebar:panjang
2:3 atau 1:2 dgn lebar
minimum 18 m di luar GSB

Ketentuan KDB, KLB, GSJ &


GSB disesuaikan dengan
Perda yang bersangkutan.

2 jalur satu arah dengan


lebar perkerasan 2 x 7 m atau

1 jalur 2 arah dengan lebar


perkerasan minimum 8 m

2
arah
dengan
lebar
perkerasan minimun 7 m
Ditempatkan di kiri kanan jalan
utama dan jalan lingkungan
Saluran tertutup yang terpisah
dari saluran drainase
Air bersih dapat bersumber dari
PDAM maupun air tanah yang
dikelola sendiri oleh pengelola
KI, sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Bersumber dari listrik PLN
maupun listrik swasta.

Termasuk faximile/telex

Telepon umum 1 SST/10 Ha

Kualitas parameter limbah cair


yang berada di atas standar
influent yang ditetapkan, wajib
dikelola terlebih dahulu oleh
pabrik ybs.

Hunian dapat berupa:

Rumah hunian

Mess/dormitori karyawan
Belum termasuk angkutan buruh
dan karyawan.
Perkiraan limbah padat yang
dihasilkan adalah 4m /Ha/Hari

Dalam fasilitas komersial ini


diperlukan adanya suatu
trade center sebagai tempat
untuk
promosi
dan
pemasaran kawasan serta
produk-produk
yang
dihasilkan
di
dalam
kawasan.
Kantor perijinan satu atap.

B1-24

Tabel 1-5 Alokasi Peruntukan Lahan Kawasan Industri

Luasan
Kawasan
Industri (ha)
10 - 20
>20 - 50
>50 - 100
>100 - 200
>200 - 500
>500
Keterangan:
1.

Luas Lahan Yang Dapat Dijual


(maksimum 70%)
Kaveling
Kaveling
Industri (%)
Komersial (%)
65 - 70
65 - 70
60 - 70
50 - 70
45 - 70
40 - 70

Maks. 10
Maks. 10
Maks. 12,5
Maks. 15
Maks. 17.5
Maks. 20

Kaveling
Perumahan (%)
Maks. 10
Maks. 10
Maks. 15
Maks. 20
Maks. 25
Maks. 30

Jalan dan Sarana


Penunjang
Lainnya

Ruang Terbuka
Hijau (%)

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Min. 10
Min. 10
Min. 10
Min. 10
Min. 10
Min. 10

Kaveling komersial adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri untuk sarana
penunjang seperti perkantoran, bank, pertokoan/tempat belanja, tempat tinggal sementara, kantin, dan
sebagainya.

2.

Kaveling perumahan adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri untuk

3.

Fasilitas yang termasuk sarana penunjang lainnya, antara lain pusat kesegaran jasmani (fitness center),

perumahan pekerja termasuk fasilitas penunjangnya, seperti tempat olahraga dan sarana ibadah.

pos pelayanan telekomunikasi, saluran pembuangan air hujan, instalasi pengolahan air limbah industri,
instalasi penyediaan air bersih, instalasi penyediaan tenaga listrik, instalasi telekomunikasi, unit
pemadam kebakaran.
4.

Persentase mengenai penggunaan tanah untuk jalan dan sarana penunjang lainnya disesuaikan menurut
kebutuhan berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang

bersangkutan.
5.

Persentase ruang terbuka hijau ditetapkan minimal 10% sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota bersangkutan.

B1-25

BAGIAN B 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAGIAN B2
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
2.1

Pendekatan

Penerapan pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan Review Master Plan dan
Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau ini perlu didukung oleh alur proses
pelaksanaan yang runtut, jelas, efektif dan efisien. Secara garis besar, pendektatan
pelaksanaan pekerjaan akan terbagi atas :
1.

Studi Literatur, sebagai bentuk pemahaman terhadap teori, konsep, wilayah kajian
dan akan menjadi dasar dalam penetapan indikator kelayakan dan pelaksanaan
analisis, survey lapangan dan pengumpulan data;

2.

Survey lapangan dan pengumpulan data;

3.

Deskripsi dan analisis kelayakan berdasarkan indikator-indikator kelayakan, yang


dilakukan terhadap data dan informasi yang telah diperoleh selama survey dan
pengumpulan data;

4.

Penyusunan kesimpulan studi kelayakan beserta saran dan rekomendasi; dan

5.

Media seminar/diskusi, asistensi dan konsultasi.


Studi Literatur dan
Penyepakatan Kawasan

Survey dan Pengumpulan


Data
Diskusi dan Konsultasi
Deskripsi dan Analisis
Kawasan

Kesimpulan dan
Rekomendasi
Gambar 2.1 Alur Proses Pelaksanaan Pekerjaan

B2

2.2

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Pada umumnya proses penyusunan Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan
Industri mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.

Analisis dan Penataan Struktur Ruang


Penataan struktur ruang menjadi tujuan antara di dalam upaya menyusun rencana
penetapan pola ruang. Untuk itu diperlukan analisis fungsional unsur-unsur di
ruang (tapak) untuk melihat keterkaitan, hirarki dan pengaruh terhadap keseluruhan
struktur ruang.
Unsur unsur yang perlu dipertimbangkan meliputi tataguna lahan, vegetasi, iklim,
sifat fisik dan kimia tanah, sistem drainase dan kondisi jaringan utilitas yang ada
seperti sistem suplai air bersih, listrik dan telekomunikasi.

2.

Merencanakan Pola Ruang, meliputi lahan produktif (komersial) dan lahan tidak
produktif (sarana dan prasarana)
a.

Penataan zoning/Kaveling
Penataan zoning/kaveling berfungsi sebagai panduan mengenai ketentuan
teknis

pemanfaatan

ruang

dan pelaksanaan

pemanfaatan ruang, serta

pengendaliannya yang merujuk pada rencana tata ruang wilayah seperti


penetapan fungsi, intensitas, ketentuan tata massa bangunan, prasarana dan
sarana,

serta

indikasi

program

pembangunan.

Zoning/kaveling

dapat

dikategorikan atas beberapa kriteria, antara lain yaitu untuk industri, fasilitas
pendukung, fasilitas umum dan sosial, dan ruang terbuka hijau (RTH).
Zoning/kaveling industri dapat dikategorikan sebagai berikut:
1)

Berdasarkan luas lahan, kaveling siap bangun dengan ukuran lahan kecil
berkisar 300-3000 m per kaveling, ukuran sedang sampai dengan 3000-30000
m2 per kaveling dan ukuran besar bila lahan sampai dengan di atas 3 hektar
per kaveling;

2)

Berdasarkan kebutuhan air bersih dapat dikategorikan adalah industri


dengan kebutuhan air kecil, sedang dan besar (wet industry) yang secara
otomatis akan menghasilkan limbah cair yang besar pula (asumsi limbah
cair yang dihasilkan dari pemakaian air bersih berkisar antara 60% sampai
dengan 80% return berupa limbah cair);

3)

Berdasarkan kategori produksi, industri ringan, medium dan berat.

B2-2

b.

Penataan tapak (site plan)


Penataan tapak merupakan proses lanjutan dari penyusunan master plan, yang
digunakan sebagai acuan dalam perancangan konstruksi dengan skala yang
lebih besar dan lebih detail termasuk ukuran serta dimensi.
Penataan tapak dilakukan antara lain untuk kaveling industri, kaveling
komersial, kaveling perumahan, jalan dan sarana penunjangnya, serta ruang
terbuka hijau.

Gambar 2.2 Diagram Alir Rencana Tapak Kawasan Industri


3.

Menentukan besaran perbandingan lahan produktif dengan lahan tidak produktif;

4.

Menyusun Konsep Pengembangan Infrastruktur


Suatu hal yang penting untuk direncanakan di dalam penyusunan Master Plan
adalah perencanaan prasarana yang wajib disediakan oleh perusahaan kawasan
industri, seperti:

Jaringan Jalan Lingkungan


Jaringan jalan lingkungan dalam kawasan industri direncanakan sesuai dengan
ketentuan teknis yang berlaku guna menjamin kelancaran lalu lintas di kawasan
industri (lihat Gambar 2.3 pada halaman B2-4).

Listrik
Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik sesuai dengan
ketentuan PLN, yang sumber tenaga listriknya dapat berasal dari PLN dan/atau
dari sumber tenaga listrik yang diusahakan sendiri oleh Perusahaan Kawasan
Industri dan atau Perusahaan Industri di dalam Kawasan Industri;

B2-3

Gambar 2.3 Contoh Potongan Jalan dan Pendukunghnya

Air Bersih
Instalasi penyediaan air bersih termasuk saluran distribusi ke setiap kaveling
industri, yang kapasitasnya dapat memenuhi permintaan. Sumber air dapat
berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM) dan/atau dari sistem yang
diusahakan sendiri oleh Perusahaan Kawasan Industri dengan mengutamakan
sumber air permukaan.

B2-4

Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi di dalam kawasan industri sesuai


dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.

Sistem Drainase
Saluran pembuangan air hujan (drainase) yang bermuara kepada saluran
pembuangan sesuai dengan ketentuan teknis Pemerintah Daerah setempat
menyangkut daerah aliran sungai, cekungan drainase dan daerah rawa.

Gambar 2.4 Sistem Polder sebagai salah satu contoh dalam penangan banjir di
Kawasan Industri

Sistem Pengolahan Sampah


Dalam sistem pengelolaan sampah di kawasan industri disarankan diterapkan
dengan menggunkan teknik pemilahan dan pengumpulan sampah berdasarkan
jenis sampahnya (sampah organik dan non organik). Untuk pengolahan sampah
dapat dilakukan oleh pengelola Kawasan Industri atau pemerintah daerah
setempat.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kawasan industri merupakan unit yang
mengolah air limbah industri yang berada pada kawasan industri diolah secara
terpadu. Air limbah yang diolah dalam IPAL kawasan mencakup air limbah
yang berasal dari proses produksi industri, kegiatan rumah tangga (domestik)

B2-5

industri, perkantoran, dan perumahan. Perkiraan volume dan kapasitas limbah


cair yang dihasilkan oleh aktivitas industri berkisar antara 60% - 80% dari
konsumsi air bersih per hari.
Unit utama pengolahan pada IPAL kawasan industri yan direncanakan meliputi
unit ekualisasi, unit pemisahan padatan, unit biologis, dan unit pengolahan
lumpur.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Ruang terbuka hijau yang dimaksud dapat berupa taman buatan seperti
lapangan olah raga dan taman. Taman atau ruang terbuka hijau disarankan
dapat ditanami oleh tanaman yang memiliki kesesuaian secara ekologis dengan
kondisi setempat, mampu menyerap zat pencemar, ketahanan hidup yang lama
dan memiliki daya serap air. Secara keseluruhan ruang terbuka hijau untuk
kawasan industri minimum sebesar 10% dari total lahan.

B2-6

Kantor Pengelola Kawasan Industri


Sebagai tempat melaksanakan operasional manajemen Kawasan Industri dan
memberikan pelayanan (servce) kepada para perusahaan industri maupun
pihak-pihak terkait yang memerlukan.

Penerangan Jalan
Penerangan jalan dibuat pada tiap jalur jalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Unit Pemadam Kebakaran


Kapasitas dari unit pemadam kebakaran yang harus tersedia disesuaikan dengan
ketentuan teknis yang berlaku.

Sarana Penunjang
Di dalam kawasan industri dapat juga disediakan sarana penunjang untuk
kegiatan industri baik kegiatan yang langsung berkaitan dengan industri
maupun yang menunjang aktivitas tenaga kerja, antara lain:
1)

Poliklinik; dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan karyawan, luas


poliklinik disesuaikan dengan kebutuhan;

2)

Sarana ibadah; dimanfaatkan sebagai tempat ibadah karyawan di kawasan


industri, luasannya disesuaikan dengan kebutuhan;

3)

Fasilitas olah raga; diperuntukan sebagai fasilitas olah raga;

4)

Fasiltas komersial; untuk menunjang kegiatan perekonomian di kawasan


industri, luasan fasilitas komersial disesuaikan dengan kebutuhan;

5)

Pos keamanan; sebagai fasilitas untuk menunjang keamanan baik di dalam


kawasan maupun di luar kawasan.

5.

Menyusun Konsep Strategi Pengembangan Kawasan Industri


Pengembangan suatu kawasan industri direncanakan secara bertahap dengan
prakiraan waktu penyelesaian dalam tahun pekerjaan, mulai dengan perencanaan
pembebasan lahan hingga penyiapan dan pembangunan sarana dan prasarana
kawasan

industri.

Perencanaan

pengembangan

dilakukan

dengan

mempertimbangkan hasil analisis penataan struktur dan pola ruang, estimasi biaya
yang diperlukan dan faktor faktor yang berdampak kuat, seperti kepemilikan lahan,
iklim ekonomi nasional/regional/internsional dan lainnya.

B2-7

6.

Menyusun Konsep Pengelolaan Kawasan Industri


Keberhasilan dan keberlangsungan suatu kawasan industri tidak terlepas dari
metode pengelolaan yang dilakukan oleh Perusahaan Kawasan Industri yang
bersangkutan. Untuk itu bentuk dan fungsi organisasi/kelembagaan yang dirancang
harus menggunakan prinsip bisnis modern dan profesional.

7.

Menyusun rinci Rencana Induk Kawasan (Detail-Master Plan).

2.3

Rencana Kerja

Rencana kerja penyusunan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan
Industri Kariangau mencakup tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut :
1.

Tahap Persiapan
a.

b.

Persiapan Administrasi
1)

Persiapan Dokumen Pendukung

2)

Inventaris Data Dan Surat-Menyurat

3)

Mobilisasi Tenaga Ahli

4)

Penyusunan Rencana Kerja

Persiapan Pelaksanaan
1)

c.

2.

Pengumpulan Data Sekunder Awal


a)

Kebijakan Terkait Kawasan Industri Kariangau

b)

Kondisi Umum Kota Balikpapan

c)

Studi Literatur Kawasan Industri

2)

Perumusan Hipotesis Isu Dan Permasalahan

3)

Pemesanan Dan Proses Koreksi Data Citra Satelit

4)

Penyusunan Daftar Kebutuhan Data


a)

Data Primer

b)

Data Sekunder

Persiapan Survey Lapangan


1)

Penyusunan Jadwal Survey Lapangan

2)

Penyiapan Materi Survey Lapangan

Tahap Pelaksanaan
a.

Pengumpulan Data Dan Observasi Lap.


1)

Observasi Lapangan

B2-8

2)
b.

c.

Pengumpulan Data Dan Informasi

Kompilasi Dan Pengolahan Data


1)

Peninjauan Kembali Master Plan Kaw. Industri Kariangau Sebelumnya

2)

Kompilasi Data

3)

Digitalisasi Peta-Peta Tematik

4)

Pengolahan Data

Kajian Dan Analisis


1)

Memperkirakan Pemanfaatan Fisik Dan Daya Dukung Lingkungan

2)

Menstrukturkan Masalah

3)

Memprediksi Pengembangan

4)

Memprediksi Kebutuhan

5)

Mentabulasi Dan Analisis Data

6)

Menganalisis Sarana Dan Prasarana

7)

Menganalisis Struktur Ruang

8)

Menganalisis Sosial Dan Ekonomi

9)

Menganalisis Kesesuaian Lahan

10) Menganalisis Peta-Peta Pendukung


11) Menganalisis Tapak Kawasan
12) Membuat Pra Rencana Teknik
3.

Tahap Perumusan Rencana


a.

Menyusun Kebutuhan Pelaksanaan Pembangunan Dan Pemanfaatan Ruang


Kawasan
1)

Rencana Pemanfaatan Ruang Berupa Rencana Perpetakan Dan Tata Letak


Bangunan

b.

c.

2)

Arahan Letak dan Penampang Jalan Serta Utilitas

3)

Rencana Tapak, Tata Letak Bangunan Gedung Dan Bukan Gedung

Menyusun Kebutuhan Kawasan


1)

Rencana Sarana Dan Prasarana Penunjang

2)

Rencana Struktur Kawasan

3)

Rencana Tipe Bangunan

4)

Rencana Sumber Pendanaan % Penentuan Stakeholder Dalam Pengadaan

5)

Menyusun Kebijakan Teknis Pengembangan Kawasan Skala Besar

Penyempurnaan

B2-9

4.

Pelaporan
a.

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisikan metode pelaksanaan pekerjaan beserta rencana
kerja dalam penyusunan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan
Kawasan Industri Kariangau. Laporan Pendahuluan yang telah disetujui
dicetak sebanyak 20 buku dan diserahkan satu bulan setelah diterbitkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

b.

Laporan Antara
Laporan Antara berisikan fakta, data dan analisa dalam penyusunan Review
Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau. Laporan
Antara yang telah disetujui dicetak sebanyak 20 buku dan diserahkan tiga bulan
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), atau dua bulan
setelah penyerahan Laporan Pendahuluan.

c.

Laporan Draft Final


Laporan Draft Final berisikan rencana kawasan dalam penyusunan Review
Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau. Laporan
Draft Final dicetak sebanyak 30 buku dan diserahkan empat bulan setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), atau satu bulan setelah
penyerahan Laporan Antara.

d.

Laporan Final dan Eksekutif Summary 50 buku


Laporan Final merupakan penyempurnaan dari Laporan Draft Final yang
dicetak sebanyak 50 buku dan diserahkan paling lambat pada kontrak berakhir.
Selain Laporan Final, juga dilengkapi dengan Eksekutif Summary yang
merupakan ringkasan dari Laporan Final yang dicetak sebanyak 50 buku dan
diserahkan bersama dengan Laporan Final.

e.

Laporan Manual Hasil Survey 3 eksemplar


Laporan Manual Hasil Survey berisikan laporan hasil survey yang diserahkan
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

f.

DVD laporan
Semua laporan yang telah disusun, diback-up dalam DVD ebanyak 20 keping
DVD. Selain DVD laporan, diserahkan pula DVD hasil survey sebanyak 20
keping DVD.

g.

Dokumentasi /Foto Lapangan dan Presentasi 3 Album

h.

Album peta A0 dan A1 (Jilid I,II, dan III) @ 2 Rangkap

B2-10

5.

2.4

Diskusi
a.

Ekspose Laporan Pendahuluan

b.

Ekspose Laporan Antara

c.

Ekspose Laporan Draft Final

Pelaporan

Sistem pelaporan dalam penyusunan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan
Kawasan Industri Kariangau adalah sebagai berikut :
1.

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisikan metode pelaksanaan pekerjaan beserta rencana kerja
dalam penyusunan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan
Industri Kariangau. Laporan Pendahuluan yang telah disetujui dicetak sebanyak 20
buku dan diserahkan satu bulan setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).

2.

Laporan Antara
Laporan Antara berisikan fakta, data dan analisa dalam penyusunan Review Master
Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau. Laporan Antara yang
telah disetujui dicetak sebanyak 20 buku dan diserahkan tiga bulan setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), atau dua bulan setelah
penyerahan Laporan Pendahuluan.

3.

Laporan Draft Final


Laporan Draft Final berisikan rencana kawasan dalam penyusunan Review Master
Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau. Laporan Draft Final
dicetak sebanyak 30 buku dan diserahkan empat bulan setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), atau satu bulan setelah penyerahan Laporan Antara.

4.

Laporan Final dan Eksekutif Summary 50 buku


Laporan Final merupakan penyempurnaan dari Laporan Draft Final yang dicetak
sebanyak 50 buku dan diserahkan paling lambat pada kontrak berakhir.
Selain Laporan Final, juga dilengkapi dengan Eksekutif Summary yang merupakan
ringkasan dari Laporan Final yang dicetak sebanyak 50 buku dan diserahkan
bersama dengan Laporan Final.

B2-11

5.

Laporan Manual Hasil Survey 3 eksemplar


Laporan Manual Hasil Survey berisikan laporan hasil survey yang diserahkan
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

6.

DVD laporan
Semua laporan yang telah disusun, diback-up dalam DVD ebanyak 20 keping DVD.
Selain DVD laporan, diserahkan pula DVD hasil survey sebanyak 20 keping DVD.

7.

Dokumentasi /Foto Lapangan dan Presentasi 3 Album

8.

Album peta A0 dan A1 (Jilid I,II, dan III) @ 2 Rangkap

2.5

Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung juga merupakan salah satu kunci untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri
Kariangau dari Konsultan Perencana. Fasilitas pendukung yang akan diberikan oleh
Perusahaan kepada tenaga ahli / personil adalah sebagai berikut :
1.

Kantor
Perkiraan kebutuhan fasilitas perkantoran untuk untuk kegiatan operasional Tim
Perencana meliputi :

2.

a.

Ruang kantor berikut perlengkapannya

b.

ATK, alat komunikasi, internet

c.

Peralatan pendukung kerja : PC, Printer, Scanner, Kamera Digital, dll

Alat Bantu
Digunakan untuk mendukung kegiatan survey pengadaan data, diskusi, seminar
maupun kegiatan lainnya. Fasilitas tersebut antrara lain :
a.

Alat bantu peraga, peta dan produk tata ruang lainnya,

b.

Alat pemapar dalam bentuk media audio visual, seperti : notebook, infocus, layer
pemapar dan laser pointer,

c.
3.

Alat perekam atau pendokumentasian, seperti : handycam

Transportasi
Kebutuhan sarana transportasi dalam rangka pengumpulan data, asistensi. Diskusi /
koordinasi di tingkat pusat akan didukung oleh kendaraan milik Perusahaan,

B2-12

sedangkan kebutuhan alat transportasi selama pelaksanaan akan dipenuhi dengan


cara menyewa kendaraan.
4.

Daftar Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Konsultan Perencana akan menggunakan beberapa
peralatan sebagai pendukung pekerjaan baik untuk keperluan di lapangan maupun
di studio. Adapun rincian daftar peralatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2-1.

B2-13

Tabel 2-1 Fasilitas Pendukung PT. Nusantara Citra Konsultan


NO.
1

NAMA PERALATAN
2

A.

Ruang Kantor

B.
1

Peralatan Kantor
Komputer

Notebook

Printer
a. Plotter Colour A0
b. Printer Colour A4

c. Printer Colour A3

4.

Scanner

5.

Plotter

6.

Mesin Pemotong Kertas

7.
8.
9.
10.
11

Mesin Tik
Mexin Fotocopy
Filling Kabinet
Mesin Gambar
Digitizer

MERK/ MODEL/ TYPE


3

JUMLAH
4

KONDISI
5

STATUS
6

LOKASI SEKARANG
7

500 m2

Baik

Milik

Bandung

Intel Pentium IV, Mugen &


Samsung
Intel Dual Core
IP Dual Core, HP, Compaq
Presario
IP Dual Core, ACER
IP IV, Toshiba Satelite

Baik

Milik

Bandung

5
1

Baik
Baik

Milik
Milik

Bandung
Bandung

1
1

HP Desinjet 510
Canon Pixma IP 2200
Canon Pixma IP 1300
Canon Pixma IP 1200
Epson Stylus R230
HP Office Pro K850
Canon i6500
HP Officejet K7100
Canon Solution
Canon Lide 25
Calcomp, HP DesainJet 750
c
Tata Model e-Blind
Combman Ibico
Brother CE - 50
Canon NP 3545
Aristo
Bravo
Nomonic

1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

1
1
1
1
1
3
1

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

KETERANGAN
8

B2-1

NO.
12
13.
14.
15.

NAMA PERALATAN
Handycam
Video Player (VHS)
Video Player (Beta)
Kamera Digital

C.
1.

Peralatan Khusus
Software Mapinfo dan
MapX
Software Arc View GIS
dan Arc Info
AutoCad R14, 2000, 2002,
2006
Windows
Jaringan LAN
Peta Digital Bandung
Skala 1:1000
Peta Photo Satelit Skala
1:1000
Peta Tata Ruang
Bandung
Software GIS Lainnya
CD Duplikasi
Doli
DVDRW
Card Editing
VTR Mini DV

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
D.
1.
2.
3.
4.

Peralatan Lapangan /
Survey
Theodolith
Rool Meter
TV Monitor
Camera Video

MERK/ MODEL/ TYPE


Sony
Sony
Sony
Fuji

JUMLAH
1
1
1
1

KONDISI
Baik
Baik
Baik
Baik

STATUS
Milik
Milik
Milik
Milik

LOKASI SEKARANG
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

Baik

Milik

Bandung

Baik

Milik

Bandung

Baik

Milik

Bandung

3
1
1

Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung

Baik

Milik

Bandung

Baik

Milik

Bandung

Sony
Sony
Sony
Matrod RT 1000
Sony

1
1
3
8
3
1

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

Wild T 0 T 2
Sokia

4
6
1
2
2
2

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

Sony DRS 250


Canon XLIS
Panasonic MD 9000

KETERANGAN

B2-2

NO.
5

NAMA PERALATAN
Wide Lens

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

HMI KMV
Timmy Jib
Generator Set
Match Box
Camera Photo
Tripod
Filter

13.
14.
15.
16.
17.
18.

Waterpass
Pita Ukur Baja
EDM
Total Station
Salino Meter
Bor Mesin

19.

Sondir + Bor Tangan

E.
1.

Kendaraan
Roda 4

2.

Roda 2

MERK/ MODEL/ TYPE


DSR 250
XLIS
Par 6/4
Canon 7 mm
Canon 9 mm
Box VA 2x4
Nikon D70
Velbon
Nikon Polarisasi
Nikon Soft
Sokhiska
Wild
Sokhiska
Sokkia
Beckman
Tas 3E, Tone
UD 5
MBT

JUMLAH
1
1
2
2
b
1
2
3
2
b
3
2
2
2
1
1
1
2

KONDISI
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

STATUS
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

LOKASI SEKARANG
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

Toyota Great
Kijang Innova
Daihatsu Xenia
Suzuki AVP
Suzuki Smash 2004
Astrea Legenda 2003
Vespa 1976
Honda Vario 2007
Yamaha Mio 2006
Honda Revo 2007
Honda Tiger CW 2009
Yamaha Vega R 2007
Honda Tiger 2006

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik
Milik

Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung

KETERANGAN

B2-3

BAGIAN B 3 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAGIAN B2
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Jadwal pelaksanaan pekerjaan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan
Industri Kariangau adalah sebagai berikut:

Tabel 3-1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


No

Kegiatan
1

1
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.2
1.2.1

1.2.2
1.2.3
1.2.4

1.3
1.3.1
1.3.2
2
2.1
2.1.1
2.1.2
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3
2.3.1

Bulan 1
2
3

Bulan 2
2
3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan 3
Bulan 4
4
1
2
3
4
1
2
3

Bulan 5
2
3

Ket.
4

PERSIAPAN
PERSIAPAN ADMINISTRASI
Persiapan Dokumen Pendukung
Inventaris Data dan Surat-Menyurat
Mobilisasi Tenaga Ahli
Penyusunan Rencana Kerja
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pengumpulan Data Sekunder Awal
a. Kebijakan Terkait Kawasan Industri Kariangau
b. Kondisi Umum Kota Balikpapan
c. Studi Literatur Kawasan Industri
Perumusan Hipotesis Isu dan Permasalahan
Pemesanan dan Proses Koreksi Data Citra Satelit
Penyusunan Daftar Kebutuhan Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
PERSIAPAN SURVEY LAPANGAN
Penyusunan Jadwal Survey Lapangan
Penyiapan Materi Survey Lapangan
PELAKSANAAN
PENGUMPULAN DATA DAN OBSERVASI LAP.
Observasi Lapangan
Pengumpulan Data dan Informasi
KOMPILASI DAN PENGOLAHAN DATA
Peninjauan Kembali Master Plan Kaw. Industri
Kariangau Sebelumnya
Kompilasi Data
Digitalisasi Peta-Peta Tematik
Pengolahan Data
KAJIAN DAN ANALISIS
Memperkirakan Pemanfaatan Fisik dan Daya

B3-1

No

Kegiatan
1

2.3.2
2.3.3
2.3.4
2.3.5
2.3.6
2.3.7
2.3.8
2.3.9
2.3.10
2.3.11
2.3.12
3
3.1

3.1.1.
3.1.2
3.1.3
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.3
4
4.1
4.2
4.3

Bulan 1
2
3

Bulan 2
2
3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan 3
Bulan 4
4
1
2
3
4
1
2
3

Bulan 5
2
3

Ket.
4

Dukung Lingkungan
Menstrukturkan Masalah
Memprediksi Pengembangan
Memprediksi Kebutuhan
Mentabulasi dan Analisis Data
Menganalisis Sarana dan Prasarana
Menganalisis Struktur Ruang
Menganalisis Sosial dan Ekonomi
Menganalisis Kesesuaian Lahan
Menganalisis Peta-Peta Pendukung
Menganalisis Tapak Kawasan
Membuat Pra Rencana Teknik
PERUMUSAN RENCANA
MENYUSUN KEBUTUHAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN
Rencana Pemanfaatan Ruang Berupa Rencana
Perpetakan dan Tata Letak Bangunan
Arahan Letak dan Penampang Jalan serta Utilitas
Rencana Tapak, Tata Letak Bangunan Gedung dan
Bukan Gedung
MENYUSUN KEBUTUHAN KAWASAN
Rencana Sarana dan Prasarana Penunjang
Rencana Struktur Kawasan
Rencana Tipe Bangunan
Rencana Sumber Pendanaan % Penentuan
Stakeholder dalam Pengadaan
Menyusun Kebijakan Teknis Pengembangan
Kawasan Skala Besar
PENYEMPURNAAN
PELAPORAN
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Draft Final

B3-2

No

Kegiatan
1

4.4
4.5
5
5.1
5.2
5.3

Bulan 1
2
3

Bulan 2
2
3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan 3
Bulan 4
4
1
2
3
4
1
2
3

Bulan 5
2
3

Ket.
4

Laporan Final
Ringkasan Eksekutif
DISKUSI
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Draft Final

B3-3

BAGIAN B 4 KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

BAGIAN B4
KOMPOSISI TIM DAN
PENUGASAN
Konsultan akan membentuk Tim untuk menyusun Review Master Plan dan
Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau yang secara fungsional dapat
langsung berhubungan dengan pemberi tugas untuk menyelesaikan rencana tersebut.
Tim dimaksud adalah merupakan gabungan dari berbagai keahlian, yang minimal
meliputi bidang keahlian sebagai berikut (lihat Tabel 4-1) :
a.

Team Leader (Ahli Pengembangan Wilayah)

b.

Ahli Infrastruktur

c.

Ahli Pesisir dan Kelautan

d.

Ahli Teknik Industri

e.

Ahli Ekonomi

f.

Ahli Sosial/Kelembagaan

g.

Ahli Lingkungan

h.

Ahli Geodesi/Pemetaan (GIS)

i.

Ahli Geologi

j.

Ahli Hukum

k.

Asisten Ahli Pengembangan Wilayah (Planologi)

l.

Asisten Ahli Infrastruktur/Teknik Sipil

m. Asisten Ahli Teknik Industri


Selain tenaga ahli dan asisten tenaga ahli, dalam pekerjaan penyusunan Review Master
Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau juga akan dibantu oleh
tenaga pendukung sebagai berikut :
a.

Surveyor Geologi

b.

Sekretaris

c.

Operator Komputer

d.

Operator CAD/Desain Grafis

B4

Struktur organisasi pelaksana Pekerjaan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan
Kawasan Industri Kariangau pada dasarnya menunjukkan mekanisme hubungan kerja
antara Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur selaku pemberi tugas dengan PT.
NUSANTARA CITRA selaku konsultan. Organisasi yang melibatkan kedua unsur
tersebut disusun sebagai upaya untuk memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan Review
Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri Kariangau dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut.

B4-2

Tabel 4-1 Komposisi Tenaga Ahli


Nama Personil
Dr. Ir. H. Uton
Ruston, MSC

Perusahaan
PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Tenaga Ahli
(Lokal/Asing)
Lokal

Lingkup Keahlian
Ahli Pengembangan
Wilayah

Posisi
Diusulkan
Team
Leader

Uraian Pekerjaan

Ir. Nono Suhana, MT

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Infrastruktur

Tenaga Ahli

Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, mulai


dari perencanaan sampai pekerjaan selesai dan
diterima baik oleh Pemberi Kerja,
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas setiap
tenaga ahli sehingga tercipta suasana kerja yang
efektif,
Bersama tenaga ahli lain menyusun rencana kerja
dan kerangka laporan serta mendistribusikan
pekerjaan kepada tenaga ahli dan pendukung
sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki,
Sebagai ahli perencanaan kota, bertugas
- Menganalisis kebijakan-kebijakan penataan
ruang
- Menetapkan kerangka studi yang menjadi
acuan kerja tenaga ahli lainnya,
- Melakukan kajian peninjauan kembali,
- Melakukan survey lapangan,
- Melakukan analisa kondisi eksternal dan
internal kota untuk merumuskan potensi dan
permasalahan pengembangan kota,
- Memberi masukan kepada tenaga ahli lain
tentang jenis analisa yang harus dilakukan
terkait dengan pekerjaan,
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan

Jumlah
OB
5

B4-1

Nama Personil

Ir. Sunarto, M.Si

Perusahaan

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Tenaga Ahli
(Lokal/Asing)

Lokal

Lingkup Keahlian

Ahli Pesisir dan


Kelautan

Posisi
Diusulkan

Tenaga Ahli

Uraian Pekerjaan

Ir. Muhamad
Dzikron., MT

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Teknik Industri

Tenaga Ahli

Dikdik Kusdiana, SE

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Ekonomi

Tenaga Ahli

sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen


tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada

Jumlah
OB

B4-2

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli
(Lokal/Asing)

Lingkup Keahlian

Posisi
Diusulkan

Uraian Pekerjaan

Sobali Suswandy,
Drs.M.Si

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli
Sosial/Kelembagaan

Tenaga Ahli

Ir. Uyat Suyatna


Anggadinata, CES

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli

Ir. Vera Sadarviana,


MT

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli
Geodesi/Pemetaan
(GIS)

Tenaga Ahli

setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan


proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung

Jumlah
OB

B4-3

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli
(Lokal/Asing)

Lingkup Keahlian

Posisi
Diusulkan

Uraian Pekerjaan

Ir. Anas Luthfi, MT

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Geologi

Tenaga Ahli

Nitya Asmarani, SH,


MH

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Hukum

Tenaga Ahli

Nina Puji Handayani,


ST

PT. NUSANTARA
CITRA

Lokal

Ahli Pengembangan
Wilayah/Planologi

Asisten
Tenaga Ahli

lapangan maupun studio.


Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Berkoordinasi dengan Ketua Tim Perencanaan dan
para tenaga ahli lainnya secara rutin dan periodik
terkait dengan kondisi & validasi data lapangan,
Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
tenaga pendukung terkait, baik tenaga pendukung
lapangan maupun studio.
Mempersiapkan dan memberikan materi /
petunjuk teknis sesuai bidang keahliannya pada
setiap tahap perencanaan, agar kesinambungan
proses perencanaannya terkendali.
Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan
sesuai dengan bidang keahlian, baik pada dokumen
tertulis, maupun pada dokumen gambar tekniknya.
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
kegiatan survey primer dan sekunder

Jumlah
OB

B4-4

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli
(Lokal/Asing)

Lingkup Keahlian

Posisi
Diusulkan

KONSULTAN

Uraian Pekerjaan

Ir. Roni Kustiawan,


MT

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli
Infrastruktur/Teknik
Sipil

Asisten
Tenaga Ahli

Ir. Akhmad Dimyati

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Lokal

Ahli Teknik Industri

Asisten
Tenaga Ahli

To Be Name

To Be Name

To Be Name

To Be Name

PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN
PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN
PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN
PT. NUSANTARA
CITRA
KONSULTAN

Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam


pengputan data dan analisis
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
penyusunan laporan
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
kegiatan survey primer dan sekunder
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
pengputan data dan analisis
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
penyusunan laporan
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
kegiatan survey primer dan sekunder
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
pengputan data dan analisis
Membantu ketua tim dan tenaga ahli dalam
penyusunan laporan
Mencari dara geologi primer, permukaan topografi
pada areal kajian dengan melakukan pengukuran

Jumlah
OB

Lokal

Surveyor

Surveyor

Lokal

Sekretaris

Surveyor

Membantu tim dalam kegiatan administrasi kantor

Lokal

Operator Komputer

Operator
Komputer

Membantu tim dalam kegiatan administrasi kantor

10

Lokal

Operator CAD Desain


Grafis

Operator
CAD

Membantu tim dalam kegiatan penggambaran

Total

84

B4-5

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

BAPPEDA
PROV. KALTIM

PPK REVIEW MASTER


PLAN KAW. INDUSTRI
KARIANGAU

KONSULTAN
PELAKSANA

Office
Manager

PPTK

Tim Teknis

Direktur

Ahli
Pengembangan Wilayah

Ketua Tim

Tenaga Ahli :
Ahli Infrastruktur
Ahli Pesisir dan
Kelautan
3. Ahli Teknik Industri
4. Ahli Ekonomi
5. Ahli
Sosial/Kelembagaan
6. Ahli Lingkungan
7. Ahli
Geodesi/Pemetaan
(GIS)
8. Ahli Geologi
9. Ahli Hukum
10. Asisten Ahli
Pengembangan
Wilayah (Planologi)
11. Asisten Ahli
Infrastruktur/Teknik
Sipil
12. Asisten Ahli Teknik
Industri
1.
2.

Keterangan
Garis Tugas
Garis Koordinasi

1.
2.
3.
4.

Tenaga Pendukung
Surveyor
Sekretaris
Operator Komputer
Operator CAD/Desain
Grafis

Garis Perintah

B4-1

BAGIAN B 5 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

BAGIAN B5
JADWAL PENUGASAN
TENAGA AHLI
Dalam Kegiatan Review Master Plan dan Penyusunan Site Plan Kawasan Industri
Kariangau seluruh tenaga ahli akan dilibatkan sesuai dengan jumlah Man Month-nya.
Untuk lebih jelasnya mengenai Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dapat dilihat pada Tabel
5-1 berikut :

Tabel 5-1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Nama Personil

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Bln 1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5

OB

Ahli Pengembangan Wilayah


Ahli Infrastruktur
Ahli Pesisir dan Kelautan
Ahli Teknik Industri
Ahli Ekonomi
Ahli Sosial/Kelembagaan
Ahli Lingkungan
Ahli Geodesi/Pemetaan (GIS)
Ahli Geologi
Ahli Hukum
Ahli Pengembangan Wilayah/Planologi
Ahli Infrastruktur/Teknik Sipil
Ahli Teknik Industri
Surveyor Geologi
Surveyor Geologi
Surveyor Geologi
Surveyor Geologi
Surveyor Geologi
Surveyor Geologi
Sekretaris
Desain Grafis
Operator Komputer
Operator Komputer
Jumlah

5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
4
1
1
1
1
1
1
5
3
5
5
84

B5

Você também pode gostar