Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Eksperimen 01/EXP/2014
SPAN OF IMMEDIATE MEMORY (CHUNKING)
I.
Nama Eksperimenter
: Topan Jaya
Nomor Mahasiswa
: 4511021091
Nama subjek
: Martha
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 20 tahun
Pendidikan
: SMA
No. Eksperimen
: 01/EXP/2014
Tanggal Eksperimen
: 09 Desember 2014
Waktu Eksperimen
: 09.15 am
Tempat Eksperimen
: Kampus Pascasarjana
PROBLEM
Apakah ada pengaruh chunking (pengelompokan huruf) terhadap jumlah
huruf yang dapat di ingat oleh subjek ?
II.
DASAR TEORI
Secara keseluruhan, psikolog memandang memori sebagai proses dimana
kita mengodekan, menyimpan, dan menarik kembali informasi. Setiap bagian dari
definisi ini pengodean, penyimpanan, dan penarikan kembali-mewakili proses
yang berbeda. Anda dapat memikirkan proses-proses dengan analogi keyboard
(papan ketik), computer (pengodean), hard drive (penyimpanan), dan software
sensori. Memori sensori merujuk pada penyimpanan informasi awal dan bersifat
sangat sebentar, sehingga hanya bertahan sangat singkat.
Pada tahap kedua, memori jangka pendek menahan informasi selama 15
hingga 25 detik dan menyimpannya berdasarkan arti dan bukan sekedar stimulus
sensori. Tipe penyimpanan yang ketiga adalah memori jangka panjang. Informasi
disimpan dalam meori jangka panjang dalam bentuk yang relative permanen,
meskipun mungkin akan sukar untuk ditarik kembali.Informasi sensori dapat
menyimpan informasi dalam waktu yang sangat singkat.
Jika informasi tidak masuk ke memori jangka pendek, maka informasi
tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Misalnya, memori iconic sepertinya
bertahan kurang dari satu detik, sementara memori echoic biasanya menghilang
antara dua hingga tiga detik. Meskipun demikian, terlepas dari durasi yang sangat
singkat dari memori sensori, presisi dari memori ini tinggi: memori sensori dapat
menyimpan replica yang hamper persis dari setiap stimulus yang muncul (Darwin,
2006).
Secara
keseluruhan,
memori
sensori
bekerja
seperti
kamera
yang
menyimpan informasi yang mungkin berupa informasi visual, auditori, atau jenis
sensori lain-untuk waktu yang sangat singkat. Namun sebagaimana setiap hasil
tangkapan kamera, segera setelah diambil akan rusak dan digantikan dengan hal
baru. Kecuali informasi dalam kamera tersebut ditransfer ke beberapa tipe
memori yang lain, maka informasi tersebut akan hilang.
Memori jangka pendek adalah memori yang disimpan dimana informasi
untuk pertama kalinya memiliki arti, meskipun panjang maksimum dari
penyimpanan disini relative singkat. Proses spesifik dimana memori sensori
ditransformasikan ke dalam memori jangka pendek adalah tidak jelas. Pada
kenyataanya, jumlah spesifik dari informasi yang dapat disimpan dalam memori
jangka pendek telah diidentifikasikan sebanyak tujuh item, atau bongkahan
(chunks) informasi, dengan berbagai variasi sehingga dua bungkahan informasi
lebih sedikit ataupun lebih banyak. Bongkahan adalah sekelompok stimulus yang
berarti yang dapat disimpan sebagai unit dalam memori jangka pendek.
Dalam pandangan ini, memori
jangka pendek menyerupai system
pemrosesan informasi yang mengatur materi baru yang didapatkan dari memori
sensori ataupun materi lama yang telah ditarik dari memori jangka panjang.
Dalam pandangan yang sangat berpengaruh ini, memori jangka pendek disebut
dengan memori kerja dan didefinisikan sebagai seperangkat penyimpanan
memori sementara yang secara aktif memanipulasi dan mengulangi informasi
(Bayliss,et al., 2005a, 2005b; Unsworth& Eagle, 2005). Memori kerja yaitu
seperangkat penyimpanan memori yang aktif dan bersifat sementara secara aktif
memanipulasi dan mengulang informasi.
Bukti adanya memori jangka panjang, sebagai memori yang berbeda
dengan memori jangka pendek, datang dari sejumlah sumber. Misalnya,
orang dengan kerusakan otak tertentu tidak dapat mengingat informasi baru
yang diterima setelah kerusakan terjadi, meskipun orang dan kejadian yang
telah tersimpan didalam memori sebelum kerusakan tatap dapat diingat.
Perbedaan antara memori jangka panjang dan memori jangka pendek juga
didukung oleh efek posisi serial, dimana kemampuan untuk mengingat
informasi dalam sebuah daftar tergantung pada posisi item tersebutdi dalam
daftar.
Misalnya, sering kali efek dominansi/primancy muncul, dimana itemitem yang terlebih dahulu disebutkan dalam daftar lebih diingat dibandingkan
item yang disebutkan belakangan. Terdapat juga efek resensi, yaitu item-item
yang disebutkan pada bagian akhir daftar adalah item yang paling baik
diingat. Banyak ahli psikolog yang membedakan ingatan jangka pendek
(short-term memory) dengan ingatan jangka panjang (long-term memory).
Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan informasi yang
baru saja kita pikirkan. Eysenck ( Ling dan Catling, 2012 ) berpendapat
bahwa ingatan jangka pendek berisi informasi dalam kondisi psikologis
terbaru. Kebalikannya, ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi
psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi
saat ini tidak sedang dipikirkan.
Lupa adalah persoalansehari-hari yang bias dialami siapa saja. Kita
lupa sesuatu dari ingatan jangka panjang maupun ingatan jangka pendek,
karena sejumlah alasan. Berikut ini ada dua alas an kita lupa sesuatu dari
ingatan jangka panjang, ketergantungan petunjuk adalah alas an paling
umum untuk melupakan sesuatu.
Sebaliknya, represi jauh lebih controversial dan mungkin lebih jarang
terjadi. Sejumlah studi menunjukkan pentingnya petunjuk dalam mengingat.
para penyelam untuk mempelajari empat puluh kata, diatas dan dibawah
permukaan air.
Mereka menemukan bahwa penyelam yang mempelajari kata-kata itu
diatas permukaan air mengingat lebih banyak kata ketika kembali berada
dibawah permukaan air. Masih ada alasan lain ahli psikologi kognitif segan
menerima teori represi. Banyak contoh ingatan yang diperoleh kembali
(recovered memori ) dimana suatu kejadian traumatis tiba-tiba teringat
flashbulb
sebuah jurnal yang ditulis dengan tinta yang tidak bias dihapus, kita sekarang
akan
mempelajari
bagaimana
sesungguhnya
ingatan
kita
bekerja.
ia
dipertahankan
atau
disimpan
setelah
disandikandan
informasi,
seumur
hidup).
Memori
sensoris
adalah
memori
yang
HIPOTESIS
A. Individu
Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam
bentuk kata (chunking) tetapi hasilnya tidak signifikan
B. Kelompok
Ada perbedaan ketepatan kelompok dalam mengingat huruf jika
dalam bentuk kata (chunking) sehingga hasilnya signifikan
10
11
6. Bagian kedua adalah kelompok huruf yang bermakna yang terdiri atas 3,
5, 7, dan 9 kata yang terdiri atas masing masing 3 huruf.
7. Pada bagian kedua ini terdiri atas 2 bagian. Bagian pertama adalah
latihan. Anda harus melewati bagian ini dulu. Kemudia bagian kedua
adalah soal sebenarnya yang terdiri atas masing masing 5 soal. Tugas
anda adalah mengetikan kembali huruf huruf tersebut dan setelah
selesai menekan tanda panah kanan.
8. Di akhir akan diberikan table jumlah kata yang dapat di ingat dengan
benar untuk masing masing kelompok huruf.
9. Ekperimentel mencatat hasil percobaan yang telah dilakukan subjek.
VI.PENCATATAN HASIL
A. Individu
List leght
3
5
7
9
keterangan
A
15
16
22
15
B. Kelompok
Subjek
Tia
A
95
B
54
Ruri
65
37
Reni
71
40
Yuti
55
45
Nunik
61
35
B
15
17
9
8
12
Ainun
101
59
Linda
88
48
Marta
68
49
keterangan
SD
A
15
16
22
15
nn -D1
219 _ 22,5625
B
15
17
9
8
D
0
-1
13
7
D= 19
D=4,75
D2
0
1
169
49
D2 = 219
13
4
3
10,729
th =
= 3, 275
D
SD
4,75
3,275
= 1,450
Tt 5 % = 2,353
dk = n-1 = 4 1 = 3
Th < Tt 5 %
tidak signifikan
Keterangan :
B. Kelompok
14
List Length
Reny
Tia
Ruri
Nunik
Linda
Sri
Ainun
Martha
A
71
95
65
61
88
55
101
68
B
40
54
37
35
48
45
59
49
D
31
41
28
26
40
10
42
19
D = 237
D
= 33
SD =
=
=
7,927
8
877,640
8
990,875877,641
7
113,234
7
16,176
= 4,021
Th =
=
D
SD
29,625
4,021
= 7,367
Tt 5%= 1,895
Th > Tt maka hipotesis diterima.
VII.
KESIMPULAN
D
961
1681
784
676
1600
100
1764
361
D
367,966
15
A. Individu
Tidak ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam
bentuk kata (chunking). Di lihat dari hasil t hitung = 1,450, t table = 2,353
jadi Th < Tt tidak signifikan maka hipotesis di tolak.
B. Kelompok
Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam
bentuk kata ( chunking ) t hitung = 7.367, t table = 1.895 jadi hipotesis
diterima.
VIII.
PEMBAHASAN
A. Individu
Tidak ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam
bentuk kata (chunking). di lihat dari hasil t hitung = 1,450, t table = 2,353
jadi th < tt tidak signifikan maka hipotesis di tolak. kemungkinan dari hasil
ini karena ada faktor variabel yang lain dari subjek yang mungkin bisa
mempengaruhi hasil individu ini.
B. Kelompok
Setelah semua data terkumpul, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan
ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam bentuk kata (chunking).
Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan hasil yang menunjukkan hasil yang
signifikan dimana th = 7,367 dan tt = 1,895 jadi th>tt sehingga hipotesis
tersebut diterima. Sehingga pendapat Carlson, Kincaid, Lance, dan Hodgson
(Djiwandono,
2002:164)
yang
menyatakan
bahwa
mahasiswa
yang
16
bagian
kedua
yang
menggunakan
metode
chunking
lebih
dibaik
X.
1. Dengan eksperimen ini dapat berguna Untuk mengetahui kapasitas memori yang
dimiliki seseorang dan melatih konsentrasi pada saat memasukkan dan menyimpan
stimulus atau kata-kata dalam memori.
2. Dengan eksperimen ini dapat Berguna bagi pelajar untuk menghafal
materimateri yang di berikan oleh pengajar.
3. Dengan eksperimen ini dapat berguna Untuk mengingat pengalamanpengalaman terdahulu yang telah dialami.
4. Dengan eksperimen ini dapat berguna menghapalkan rumus-rumus.
5. Dengan eksperimen ini dapat berguna menghafal cepat.
Makassar,09 Desember 2014
Asisten
Eksperimenter,
17
Nurhikmah
Topan jaya
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, R. C., &Shiffrin, R. M. (1968). Human memory: A Proposed System and its
control processes. Dalam K. W. Spence dan motivation: Vol.2 (hal. 89-195).
New York: Academic Press.
Darwin, Turvey,7 Crowder, 1972; Long & Beaton, 1982; Sams, et al, 1993; Deouell,
Parnes, & Pickard, 2006.
Feldman, R. S. (2012). Pengantar Psikologi. Jakarta: Salembahumanika.
Fieldman,R. S.(2012). Pengantar Psikologi.Jakarta : SalembaHumanika
Ling, J. &Catiling, J. (2012). Psikologi Kognitif. Jakarta Ciracas.
Rogers, T. B., Kuiper, N. A., &Kirker, W. S. (1977). Self-reference and the encoding
of personal information Journal of Personality and Social Psychology, 4, 328350).
Rogers, T. B., Kulper, N. A., &Kirker , W. S. (1977). Self reference and the encoding
of personal information Journal of Personality and Social Psychology,
35,677-688
18
Wade, C., &Tarvis. C (2007). Psikologi. Jilid 2 edisi kesembilan. Jakarta: Penerbit
Erlangga
19
Fakultas Psikologi
Universitas Bosowa 45 Makassar
CHUNKING
01/EXP/2014
Nama subjek
Umur
Pendidikan
Seks
Tanggal/Jam
:Martha
: 20 Tahun
: SMA
: Perempuan
: 09 / 09 :15
3
5
5
5
7
5
9
5
Jumlah
20
List Corrected
15
25
35
45
120
15
16
22
15
68
3
5
5
15
15
5
5
2
25
17
7
5
0
35
9
9
5
0
45
8
Jumlah
20
7
120
39
A. Huruf Dikelompokkan
Keterangan
Lists Presented
List Corrected
Total Letters Presented
Total Letters Corrected
Nama Tester
:Topan Jaya
20
No. Mhs
: 4511091021