Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEPERAWATAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
ARTHRITIS REUMATOID
OLEH :
0826010332
JURUSAN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan taufikNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul Asuhan Keperawatan
keluarga pada lansia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang belum
terjangkau oleh penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Ibu Ns. Neni Triana S. Kep selaku dosen mata kuliah Komunitas II
dan beberapa pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu,
Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................
BAB II
TINJAUAN TEORITIS.....................................................................
BAB III
TINJAUAN KASUS..........................................................................
12
14
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan................................................................................
23
24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
(biasanya tangan dan kaki) secara sistematis mengalami peradangan sehingga
menjadi pembengkakan dan nyeri pada sendi.
Penderita arthritis rheumatoid di seluruh dunia telah mencapai angka 355
juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita rheumatoid. Diperkirakan
angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25%
akan mengalami kelumpuhan (http://www.tempo.co.id). Organisasi kesehatan
dunia (WHO) melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit
arthritis rheumatoid. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan
20% mereka yang berusia 55 tahun (Taja, 1996).
Arthritis rheumatoid kira-kira 2,5 kali lebih sering menyerang wanita
dari pada pria. Insiden meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada
wanita. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun. Penyakit ini menyerang
orang-orang di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa. Sekitar 1% orang
dewasa menderita arthritis rheumatoid yang jelas dan dilaporkan bahwa di
Amerika Serikat setiap tahun kira-kira 750 kasus baru per satu juta penduduk.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang konsep teori dan asuhan keperawatan pada
lansia yang menderita arthritis rheumatoid.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid ?
2. Untuk mengetahui etiologi arthritis rheumatoid ?
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala arthritis rheumatoid ?
4. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid ?
5. Untuk mengetahui akibat lanjut arthritis rheumatoid ?
6. Untuk mengetahui cara pencegahan arthritis rheumatoid ?
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi
Rematik atau arthritis (radang seni) adalah penyakit yang mengenai otot
skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun
wanita dengan segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress mekanis,
perubahan pelumasan dan imobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001).
2.2. Etiologi
1. Proses Menua
Seiring dengan bertambahnya usia, struktur anatomis dan fungsi organ
mulai mengalami kemunduran. Pada lansia cairan sinovial pada sendi mulai
berkurang sehingga pada saat pergerakan terjadi gesekan pada tulang yang
menyebabkan nyeri.
2. Inflamasi
Inflamasi meliputi serangkaian tahapan yang saling berkaitan.
Antibodi immunoglobulin membentuk kompleks imun dengan antigen.
Fagositosis kompleks imun akan dimulai dengan menghasilkan reaksi
inflamasi (pembengkakan, nyeri, serta oedema pada sendi).
3. Degenerasi
Degenerasi
kartilago
artikuler
disebabkan
oleh
gangguan
2.4. Patofisiologi
Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit peradangan kronik yang
menyebabkan degeneratif jaringan ikat. Biasanya jaringan ikat yang pertama kali
mengalami kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan sendi yaitu
membran sinovial.
Pada arthritis rheumatoid, peradangan berlangsung terus menerus dan
menyebar ke struktur-struktur sendi di sekitarnya termasuk tulang rawan sendi
dan kapsul fibrosa sendi, akhirnya ligamentum dan tendon ikut meradang.
Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktifan komplemen,
fagositosis ekstensif, dan pembentukan jaringan parut.
Pada peradangan kronik, membran sinovial mengalami hipertrofi dan
menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan nekrosis sel
dan respon peradangan berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh
jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke seluruh sendi
sehingga semakin merangsang pandangan dan pembentukan jaringan parut.
Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta
deformitas (Elizabeth J. Corwin, 2000).
2.6. Pencegahan
1. Istirahat yang cukup
2. Hindari kerja berat
3. Makan makanan tinggi kalsium
4. Olah raga yang teratur
5. Berjemur di pagi hari
6. Kurangi makanan yang mengandung asam urat seperti hati-limpa.
7. Bayam, kangkung, kol, keju, makanan kaleng, dll.
2.8. WOC
Stress mekanik
Elastisitas kartilago
menurun
Kartilago atrofi
Klasifikasi dengan
ligamentum
Proses penuaan
sendi
Imobilitas
Perubahan
pelumasan
Gangguan
pemompaan
lubrikasi
Kompresi antara
permukaan sendi
meningkat
Efusi sendi
Pelumasan
menurun
Sinovitis Skunder
Degenerasi sendi
REMATIK
Peradangan pada
sendi
Kompleks antibodi
dan antigen
Komplek antibodi
dan antigen
Reaksi inflamasi
Rusaknya
muskuloskeletal
Bengkak, oedema,
nyeri
Kekuatan otot
menurun
MK : Nyeri
gangguan
mobilitas
Kelemahan
MK : Intoleransi
aktivitas kurang
perawatan diri
8
Pembentukan pennus
penghancuran kartilago
Erosi tulang
Deformitas
Patah
MK : Gangguan
mobilitas fisik
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
3.1. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama
: Ny. A
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 69 Tahun
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
: Tani
Alamat
: 17 Agustus 2008
Sebelum Sakit
Sesudah Sakit
Mak
an
3 x sehari
3 x sehari
Jenis
1 porsi
1 porsi
Frekuensi
Air putih
Air putih
Bila haus
Bila haus
Porsi
7-8 gelas/hari
7-8 gelas/hari
b.
Min
um
Jenis
Frekuensi
Banyaknya
2 Pola Eliminasi
10
a. BAB
Lembek
Lembek
Konsistensi
2 x sehari
2 x sehari
Khas
Khas
Kuning jernih
Kuning jernih
Bau
5 x sehari
4 x sehari
Khas
Khas
8 jam / hari
Waktu
2 jam
1 jam
6 jam
5 jam
Siang
Tidak ada
Ada (insomnia)
Frekuensi
b. BAK
Konsisten
Frekuensi
Bau
3 Pola Tidur dan Istirahat
Malam
Gangguan Tidur
7. Hubungan Sosial
a. Hubungan antar keluarga
Ny. A sering dikunjungi keluarga setiap satu minggu sekali.
11
Hasil Pemeriksaan
Keadaan Umum
140/90 mmHg
TD
88 x / menit
Nadi
37,5oC
Suhu
25 x / menit
Respirasi
Kepala
Sistem
penglihatan
Sistem penciuman Gigi ompong bagian bawah geraham dan seri, caries
tidak ada.
Mulut
Bersih
Simetris
ka/ki,
serumen
tidak
Bibir
Gigi
I : Simetris
P : Fremitus ki/ka
ada,
gangguan
Lidah
Volume : 8 l/menit
Telinga
Leher
sendi lutut
Thorak
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Kulit
3.2. Analisa Data
No
1 DS :
Data Senjang
Penyebab
Masalah
Ketidakmampuan
Nyeri akut
klien dalam merawat pada Ny. A
dirinya
dengan
penyakit
arthritis
Klien
13
Klien
rheumatoid
Klien
mengatakan nyerinya datang secara tibatiba.
DO :
Klien
tampak
Klien
tampak
gelisah
Kaki
klien
nampak bengkak dan merah
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC
2 DS :
Ketidakmampuan
Klien
klien dalam merawat
dengan
mengatakan kalau banyak beraktivitas dirinya
penyakit
arthritis
kakinya terasa nyeri.
rheumatoid
Klien
mengatakan
digerakkan
kakinya
sulit
untuk
Klien
mengatakan kakinya terasa kaku
14
Gangguan
mobilitas
fisik pada
Ny. A
DO :
Klien
tampak
Klien
tampak
Klien
tampak
diam
banyak istirahat
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC
Klien nampak
Kriteria
Skor
Pembenaran
15
Total Skor
3 2/3
Kriteria
Skor
Pembenaran
16
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Tupan
Tupen
Selama perawatan 3 x Setelah 1 x 30 menit
24 jam diharapkan diharapkan klien mampu
nyeri akut pada klien :
berkurang/hilang
1. Mengenal masalah
arthritis rheumatoid
Menyebutkan definisi Respon Arthritis
rheumatoid
adalah 1.1.1. Kaji pengetahuan klien
dari
arthritis verbal
penyakit infeksi menahun yang
tentang arthritis rheumatoid
rheumatoid
tidak diketahui penyebabnya, 1.1.2. Beri reinforcement (+) atas
ditandai dengan kerusakan dan
jawaban yang benar.
gangguan sendi yang menyebabkan 1.1.3. Diskusikan bersama klien
perubahan bentuk sendi
tentang arthritis rheumatoid.
1.1.4. Beri kesempatan untuk
bertanya.
Menyebutkan
penyebab arthritis Respon Penyebab arthritis rheumatoid 1.2.1.
Kaji pengetahuan klien
rheumatoid
verbal
adalah :
tentang penyebab arthritis
a.
Proses menua
rheumatoid
b.
Keturunan
1.2.2.
Beri reinforcement (+)
c.
Cidera
atas jawaban yang benar.
d.
Infeksi tulang
1.2.3.
Diskusikan bersama klien
e.
Kegemukan
tentang penyebab arthritis
(obesitas)
rheumatoid
1.2.4.
Beri reinforcement (+)
Menyebutkan tanda
atas jawaban yang benar.
17
2. Mengambil
keputusan yang tepat
untuk merawat klien
dengan
Mengetahui
akibat
lanjut
dari Respon
penyakit arthritis verbal
rheumatoid
Memutuskan untuk
merawat
klien Respon
dengan penyakit verbal
18
1.3.1.
2.1.1.
arthritis
rheumatoid
3.
Dalam 30 menit
klien mampu merawat
dirinya sendiri dengan
penyakit
arthritis
rheumatoid
Menyebutkan
cara
menanggulangi
Respon
penyakit arthritis verbal
rheumatoid
Mengunjungi yankes
Psiko
motor
20
4.1.1.
Menun 5.2.2.
jukkan obat-obatan yang dipakai.
Menun 5.2.1.
2 Resiko
Gangguan
mobilisasi fisik pada
Nnk. U berhubungan
dengan
ketidakmampuan
Keluarga merawat nnk
U anggaota keluarga
Tn H dengan masalah
arthritis rheumatoid
Setelah 4 x 45 menit
diharapkan
klien
mampu:
1. Mengenal masalah Respon
gangguan mobilisasi verbal
1.1.
Menyebutkan
pengertian
dari
mobilisasi.
1.2.
Menyebutkan Respon
faktor-faktor
verbal
penyebab
gangguan
mobilisasi
1.3.
Menyebutkan Respon
tanda dan gejala verbal
21
gangguan 1.3.1.
gangguan
mobilisasi
1.
2.
3.
4.
2. Mengambil
keputusan yang tepat
untuk merawat klien
dengan
Respon
2.1. Akibat lanjut dari verbal
gangguan
mobilisasi
Respon
2.2.
Memutuskan verbal
untuk
merawat
klien
dengan
gangguan
22
gangguan mobilisasi.
1.3.2.
Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar
1.3.3.
Diskusikan bersama dan
klien mengenai tanda dan
gejala gangguan mobilisasi
1.3.4.
Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar
Pengeroposan
gangguan mobilisasi.
2.1.2.
Beri reinforcement (+)
Kelumpuhan
atas jawaban yang benar
Patah
2.1.3.
Diskusikan
bersama
Anemia
keluarga klien tentang akibat
lanjut
dari
gangguan
mobilisasi
2.1.4.
Beri reinforcement (+)
atas jawaban yang benar
Klien memutuskan untuk merawat
dirinya sendiri dengan gangguan 2.2.1. Motivasi klien dan keluarga
untuk
merawat
dirinya
mobilitas fisik
dengan gangguan mobilisasi
fisik.
mobilitas fisik
3. Dalam 30 menit
klien mampu merawat
dirinya
dengan
gangguan mobilitas
fisik
Respon
3.1. Menyebutkan cara verbal
menanggulangi
gangguan
mobilitas fisik.
4. Setelah 1 x 30 menit
pertemuan
klien
mampu memodifikasi
lingkungan
untuk
dirinya dengan
4.1.
gangguan Respon
mobilitas
verbal
Mempertahankan
lingkungan yang
kondusif.
23
Makanan
tinggi 3.1.2.Beri reinforcement (+) atas
jawaban yang benar
protein, vitamin C, zat besi
Melakukan
senam 3.1.3.Diskusikan bersama klien
tentang cara menanggulangi
lansia
gangguan mobilitas fisik
3.1.4Beri reinforcement (+) atas
jawaban yang benar
5.2Mengunjungi
yankes
Psiko
motor
berobat
24
Menunjukkan
obatan yang dipakai.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Arthritis rheumatoid adalah penyakit yang mengenai otot skelet, tulang,
ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan
segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress mekanis, perubahan pelumasan
dan immobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001), salah satu penyebabnya adalah
proses menua.
Tanda dan gejala rematik antara lain : Nyeri sendi dan kaku,Rasa kesemutan
pada kaki/tangan, Persendian bengkak, pergerakan terbatas
Perawatan rematik yang bias kita ajarkan pada keluarga yaitu
Olahraga teratur
4.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca dapat memahami konsep teori asuhan
keperawatan arthritis rheumatoid, dapat mencegah terjadinya penyakit arthritis
rheumatoid serta dapat melakukan pengobatan penyakit ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
.
26