Você está na página 1de 62

PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Oleh
Prof. Dr Ir Roedhy Poerwanto
Laboratorium Produksi Tanaman
Departemen Agronomi & Hortikultura
Fakultas Pertanian,, Institut Pertanian Bogor
g
Hambatan Ekspor
☺ Belum terpenuhinya persyaratan SPS (Sanitary and
Phytosanitary), kualitas, kuantitas dan kontinuitas
produksi terhadap pasar ekspor.
☺ Daerah produksi komoditas ekspor sering terpencar dalam
skala-skala kecil, sehingga menyulitkan dalam
pengumpulan hasil dan menjamin kontinuitas supply.
☺ Kurangnya informasi tentang preferensi konsumen pada
negara importir (jenis komoditas dan produk, serta
kualitasnya)
☺ Biaya transportasi udara yang dinilai terlalu tinggi,
sehingga tidak sebanding dengan margin yang didapatkan
petani/pedagang.
Masalah Mutu Buah Tropika Nusantara
v Hygine
v Cacat Kulit
v Memar
M
v Warna yang tidak rata &
tidak seragam
v Tingkat Kematangan
v Busuk
v Ukuran Tidak Seragam
v Citarasa
Masalah (1)
v Skala & manajemen usaha:
☺ Skala kecil
☺ Kurang efisien
☺ Kurang mempunyai dayasaing
☺ Manajemen kurang profesional
☺ Peralatan,
P l t sarana & prsarana b
buruk
k
v Penerapan teknologi maju & kualitas produk:
☺ Tenologi
g majuj belum dikuasai petani
p
☺ Sosialisasi tenologi maju perlu ditingkatkan
☺ Ketersediaan benih bermutu masih rendah
☺ Kualias produk pada umumnya rendah
☺ Penyebarluasan & pembinaan penerapan teknologi secara
luas sulit dilakukan
☺ Kelembagaan
K l b petani
t i masih
ih belum
b l kokoh
k k h
Masalah (2)
v Rantai pasar:
☺Terlalu panjang & tidak transparan
☺Perbedaan harga yang besar antara farm gate dng konsumen
☺Pasokan & harga fluktiatif
☺Akses terhadap informasi pasar tidak dikuasai petani
☺Lemahnya
L h posisi
i i tawar
t petani
t i
☺Tidak ada kepastian harga di tingkat petani
v Peraturan & Kebijakan:
j
☺Tarif impor hanya 25% untuk jeruk, lainnya 5-10%, benih 0%
☺Tidak tersedia skim kredit khusus untuk petani hortikultura:
☺Subsidi pertanian telah dihapus sejak tahun 2000
☺Otonomi daerah: Æ banyak pajak, restribusi & pungutan
☺Hambatan perdagangan global
Masalah (3)
v Industrialisasi:
☺Industri pertanian yang berkembang tidak terkait dengan
p y
penyediaan bahan mentah dari dalam negeri
g
☺Industri dengan upah buruh murah Æ perlu adanya bahan
pangan murah Æ menekan petani agar b ahan pangan
murah
☺Sektor pertanian belum disentuh oleh industri
v Daya beli konsumen:
☺Daya
D b
beli
li konsumen
k rendah,
d h sehingga
hi tidak
tid k kondusif
k d if
untuk:
♪ penyediaan produk yang dikemas
♪ Produk
P d k yang sesuaii standar
t d & kelas
k l
Tantangan (1)
vStandar kualitas:
☺Perlu standar kualitas
☺Penyempurnaan & sosialisasi SNI
☺Perlu brand image
☺Perlu penyediaan produk sesuai dengan
permintaan pasqar, berkualitas, kontinyu dengan
harga layak
☺Æ sosialisasi & penerapan GAP secara luas
☺Penyusunan SOP di setiap sentra produksi
☺Sertifikasi
Tantangan (1)

vNilai tambah:
☺Bagaimana membagi nilai tambah yang
berkeadilan
☺Memperbaiki sistem rantai pasar
♪ Tidak terlalu panjang
♪ Transparan
♪ Didukung penyediaan logistik yang memadai
♪ Distribusi yang baik
♪ Pergudangan & teknologi penyimpanan &
pasca panen yang baik
Tantangan (2)
vSupply-Chain (Rantai Pasokan):
☺Belum terwujudnya rantai pasokan yang baik
☺Komunikasi dalam saluran pasar belum baik
☺Sistem aliran informasi antar pelaku pasar belum
terbangun
☺Perlu fasilitasi untuk memperbaiki komunikasi &
informasi antar pelaku pasar
☺Perlu fasilitasi terjalinnya kemitraan antar pelaku
pasar
☺Transparansi antar pelaku bisnis
Tantangan (2)

vInformasi:
☺Peningkatan penyebarluasan informasi
tentang hortikultura
♪ Sebaran lokasi produksi
♪ Potensi produksi
♪ Waktu panen
♪ Volume/kuantitas
☺Promosi produk hortikultura
Visi Pembangunan Hortikultura 2005-2009
Terwujudnya masyarakat pertanian sejahtera
melalui mengembangan produksi hortikultura
yang berdaya
b d saing
i dan
d berkelanjutan
b k l j t
Misi
vMisi pembangunan hortikultura adalah:
(1) Membina penerapan teknologi untuk meningkatkan
produksi
d k i yang bermutu
b t & berdaya
b d saing
i
(2) Mendorong terciptanya SDM hortikultura yang
profesional & memiliki intergritas
p g moral yang
y g tinggi
gg
(3) Membina pengembangan kawasan & sentra
agribisnis hortikultura sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi
k i wilayah
il h
(4) Membina kelembagaan & manajemen usaha produksi
hortikultura yang efektif, efisien dan profesional
(5) Mendorong terciptanya kebijakan & regulasi yang
diperlukan dalam pengembangan produksi
h tik lt
hortikultura
Tujuan
v Tujuan
T j pembangunan
b hortikultura:
h tik lt
(1) Meningkatkan produksi dan mutu hortikultura
yang aman konsumsi dan berdaya saing
(2) Meningkatkan
M i k tk kemampuan
k &kketrampilan
t il SDM
agribisnis hortikultura serta penguatan
kelembagaan usaha hortikultura
(3) M i k tk pendapatan
Meningkatkan d t petani
t i melalui
l l i
pembinaan pengembangan usaha hortikultura
yang efisien dengan teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan
(4) Medorong peningkatan pertumbuhan ekonomi,
kesempatan berusaha dan kesempatan kerja di
pedesaan
(5) Meningkatkan kerjasama lintas instansi dan
institusi terkait serta kerjasama internasional
untuk mendukung pengembangan hortikultura
Sasaran
1. Meningkatnya produksi hortikultura rata-rata 6.30% per
tahun
2 Meningkatnya mutu dan daya saing produk hortikultura
2.
3. Meningkatnya kompetensi dan kemampuan usaha SDM
hortikultura
4. Meningkatnya kelembagaan usaha hortikultura
5. Terciptanya kebutuhan konsumen dan industri olahan
h tik lt
hortikultura yang mutunya
t tinggi
ti i dan
d aman konsumsi
k i
6. Meningkatnya kesempatan kerja, pendapatan petani
dan pelaku bisnis, serta pendapatan nasional dari
usaha hortikultura
Sub-sistem Hortikultura
(1) Sub-sistem agribisnis hulu (up-stream
agribusiness)
☺menghasilkan barang-barang
barang barang modal bagi pertanian
hortikultura:
♪ industri perbenihan/pembibitan,
♪ i d t i agrokimia
industri ki i (pupuk,
( k pestisida)
ti id )
♪ industri mesin dan peralatan pertanian
♪ industri pendukungnya.
(2) Sub-sistem usahatani {on-farm agribusiness)
☺kegiatan produksi yang menggunakan barang-barang
modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan
produk hortikultura primer.
♪ Usahatani tanaman buah-buahan,
♪ usahatani tanaman sayuran,
sayuran
♪ Usahatani tanaman bunga & hias
♪ usahatani tanaman biofarmaka,
Sub-sistem Hortikultura
(3) Sub-sistem pengolahan {down-stream
agribusiness)
☺industri yang mengolah komoditas hortikultura primer
menjadi produk olahan baik produk antara {intermediate
produce}} maupun
p p produk
p akhir {{finish p
product).
)
(4) Sub-sistem pemasaran
☺kegiatan-kegiatan
g g untuk memperlancar
p pemasaran
p
komoditas hortikultura baik segar maupun olahan di
dalam dan di luar negeri.
(5) S
Sub-sistem
b i t jasa
j
☺menyediakan jasa bagi subsistem agribisnis hulu,
subsistem usahatani dan subsistem agribisnis hilir.
Komoditas unggulan nasional/daerah
v Tanaman buah
☺unggulan nasional : pisang, mangga, manqgis, jeruk, durian.
☺Unggulan daerah : salak
salak, rambutan
rambutan, duku
duku, klengkeng,
klengkeng nangka,
nangka
apel, sirsak, belimbing, jambu, semangka, blewah, nenas, markisa,
sawo, anggur, dan pepaya.
v Tanaman sayuran
☺unggulan nasional : kentang, cabe merah, bawang merah, dan.
☺Unggulan daerah : kubis, tomat, jamur, kacang panjang, terong,
k
kangkung,
k sawi,
i wortel,
t l waluh,
l h mentimun
ti dan
d buncis.
b i
v Tanaman hias
☺unggulan
gg nasional : anggrek,.
gg ,
☺Unggulan daerah : bunga potong, tanaman pot, tanaman hias
daun, tanaman landscape.
v Tanaman obat
☺unggulan nasional : rimpang (jahe, kunyit, kencur, lengkuas)
☺Unggulan daerah : lidah buaya, cabe Jawa, temulawak dan kunyit
Ketersediaan & Konsumsi Hortikultura
Komoditas Ketersediaan Hortikultura (Kg/Kapita/Tahun)
2000 2001 2002 2003 2004 2005
1 Buah
1. 36 96
36,96 43 31
43,31 50 06
50,06 60 83
60,83 63 78
63,78 64 85
64,85

2. Sayuran 31,27 27,98 28,79 35,36 37,49 37,30


Jumlah 68,23 71,29 78,85 96,19 101,27 102,15

K
Komoditas
dit Konsumsii h
K hortikultura
tik lt
(Kg/Kapita/Tahun)
2002 2003 2004 2005
1. Buah-buahan 29,38 29,43 27,20 31,56
2. Sayuran 32,89 34,52 33,49 35,30
Jumlah 62,27 63,95 60,69 66,86
Target Ketersediaan & Konsumsi Hortikultura
Komoditas Ketersediaan Hortikultura
(Kg/Kapita/Tahun)
2006 2007 2008 2009
Buah-buahan 65,73 66,86 68,87 70,94
Sayuran
y 37,82
, 43,00
, 47,00
, 50,00
,
Jumlah 103,55 109,86 115,87 120,94
Komoditas Konsumsi Hortikultura
(Kg/Kapita/Tahun)
2006 2007 2008 2009
Buah-buahan 32,40 34,79 36,53 38,36
Sayuran 35,87 36,63 37,39 38,15
Jumlah 68,27 71,42 73,12 76,51
Pendapatan Domestik Bruto Hortikultura
PDB hortikultura (Rp Milyar)
Komoditas
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Buah-buahan 19.079 19.951 22.119 21.149 22.740 22.460
S
Sayuran 13 145
13.145 13 786
13.786 13 550
13.550 15 404
15.404 15 336
15.336 16 395
16.395
Biofarmaka 364 383 384 423 534 2.007
Tanaman Hias 2 746
2.746 2 886
2.886 2 622
2.622 3 370
3.370 3 406
3.406 3 334
3.334
Hortikultura 35.334 37.006 38.675 40.346 42.016 44.196
PDB hortikultura (Rp Milyar)
Komoditas
2006 2007 2008 2009
Buah buahan
Buah-buahan 23.300 24.426 25.934 27.207
Sayuran 17.069 17.957 18.514 19.452
Biofarmaka 2.099 2.208 2.372 2.570
Tanaman Hias 4.051 4.281 4.554 4.864
Hortikultura 46.519 48.872 51.374 54.093
Perkembangan Produksi
Produksi (000 ton)
Komoditas
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Buah buahan
Buah-buahan 8 413
8.413 9 959
9.959 11 664
11.664 13 551
13.551 14 348
14.348 14 787
14.787
Sayuran 7.559 6.920 7.145 8.575 9.059 9.102
Tanaman Hias
a. Melati 15 20 18 16 29 23
b. Bunga
102 774 113.942
102.774 113 942 118.855
118 855 115.740
115 740 158 523 173.240
158.523 173 240
Potong(1)
c. Palem(2) 754 427 1.190 668 530 752
d. Dracaena(3)
( ) - - - 2.533 1.082 1.131
Biofarmaka 193 208 203 229 232 342

(1) Satuan : 000 tangkai (krisan, mawar, sedap malam, anyelir, gerbega)
(2) Satuan : 000 pohon (palem)
(3) Satuan : 000 batang (dracaena, baru didata mulai tahun 2003)
Target Produksi Hortikultura
Komoditas Target Produksi

2006 2007 2008 2009

Buah-buahan (ton) 15.193.297 15.838.000 16.945.000 17.829.000

Sayuran (ton) 9 314 247


9.314.247 10 027 000
10.027.000 10 625 000
10.625.000 11 345 000
11.345.000

Tanaman Hias

•Melati (Kg) 24.000 26.057 27.881 30.112

•B. Potong
g (Tgk)
( g ) 176.996.842 198.948.000 215.548.000 235.156.000

•Palem (Pohon) 936.150 950.000 1.055.000 1.214.000

•Dracaena
acae a (bata
(batang)
g) 1.186.391
86 39 1.338.000
338 000 1.445.000
5 000 1.604.000
60 000

Biofarmaka (ton) 352.511 370.542 393.071 420.979


Wilayah Pengembangan Sayuran

- Kubis Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jabar, Jateng, Jatim,


Aceh, Sumsel, Ball, Sulsel dan Sulut.

- Cabe Merah Aceh, Sumut, Riau, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim,


DIY, Sulsel, NTB dan Bali

- Bawang Merah Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, NTB, Aceh,


Lampung
p g
- Tomat Sumut, Bengkulu, Jabar, Sumbar, Riau, Jambi, Aceh,
Jateng, Jatim, Bali, NTB, Sulsel

- Jamur Sumbar, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali


Produksi Sayuran Dunia (ton)
Komoditi 1998 1999 2000 2001 2002

Kentang 299.768.411 299.556.308 328.360.688 309.306.566 307.886.519

Tomat 96 015 635


96.015.635 106 722 807
106.722.807 107 373 256
107.373.256 105 069 537
105.069.537 107 972 098
107.972.098

Kubis 48.791.214 51.783.042 56.486.659 59.267.364 61.091.393

Bawang 43 795 582


43.795.582 46 760 217
46.760.217 48 064 916
48.064.916 49 415 090
49.415.090 50 357 038
50.357.038
Merah
Wortel 18.763.769 19.496.945 20.695.418 20.840.105 21.253.460

C b
Cabe 17 870 093
17.870.093 18 746 301
18.746.301 20 440 603
20.440.603 21 272 663
21.272.663 21 730 934
21.730.934

Bawang Putih 9.124.900 9.670.728 11.079.608 11.439.940 12.234.225

Mushrooms 2.283.660 2.391.832 2.543.258 2.710.761 2.961.493


Luas Panen & Produksi Sayuran 2005
Komoditi Luas Panen (ha) Produktivitas (Ton/ha) Produksi (Ton)
Kubis 57.765 22,38 1.292.984
Kentang 61.557 16,40 1.009.619
Bawang Merah 83.614 8,76 732.610
Cabe Besar 103.513 6,39 661.730
Tomat 51.205 12,64 647.020
Ketimun 53.109 10,41
, 552.891
Sawi 51.785 10,59 548.453
Bawang Daun 45.402 11,04 501.437
Kacang Panjang 84 839
84.839 5 50
5,50 466 387
466.387
Wortel 24.653 17,85 440.001
Cabe Rawit 83.705 4,73 396.293
T
Terung 45 340
45.340 7 35
7,35 333 328
333.328
Buncis 32.254 8,79 283.649
Kangkung 36.184 6.36 229.997
Melinjo 16.292 12,94 210.836
Sayur Lain 113.478 794.752
Total 944.695 9.101.987
Ekspor & Impor Sayuran
Komoditi Ekspor Impor
Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg) Nilai (US $)
Kentang 25.693.792 8.516.112 32.232.323 21.682.541
Tomat 2.061.505 1.128.266 6.843.938 4.549.409
Bawang Merah 4 259 344
4.259.344 1 520 423
1.520.423 53 071 439
53.071.439 15 412 125
15.412.125

Bawang Putih 18.045 7.308 283.403.257 66.700.141


Kubis/kol 35.912.020 8.193.295 320.448 369.368
Kembang kol 3.186.126 927.175 616.441 567.739
Jamur 22.558.977 24.021.656 2.913.432 2.566.954
Ketimun 996.164 871.682 283.466 238.792
Terung 1.121.518 2.573.061 24.580 63.971
Wortel 214.883 41.490 7.030.288 3.042.549
Kacang
g Merah 46.000 27.025 135.926 32.877
Buncis 518.343 84.956 11.381.215 2.892.689
Bayam 21.107 11.105 162.629 101.520
Cabe 5 617 739
5.617.739 7 210 822
7.210.822 8 090 616
8.090.616 4 407 360
4.407.360
Sayuran Lainnya 50.432.595 55.447.555 101.814.453 65.355.265

Total Sayuran 1525.432.158 110.581.931 508.324.447 187.983.300


Wilayah Pengembangan Tanaman Hias

Anggrek Sumut, Riau, Jambi, DK1 Jaya, Jabar, Banten,


DIY,, Jatim,, Bali,, Kalbar,, Kalsel,, Kaltim,, Papua,
p ,
Sulut, Sulsel

- Tan. Hias DK1 Jaya, Jabar, Jateng, Jatim, Jambi, Sulut,


Daun Irja
Luas Areal & Produksi Tanaman Hias 2005
K
Komoditi
diti Luas Panen
L P il per m2
Hasil
H Produksi
P d k i
(m2) (Tangkai/m2) (Tangkai)
Mawar 3 989 487
3.989.487 9 01
9,01 60 719 517
60.719.517
Krisan 2.076.546 6,90 47.465.794
Sedap Malam 5.493.414 6,51 32.611.284
Melati *) 9.298.389 5,05 22.552.537 kg
Gladiol 1.102.512 6,52
, 14.512.619
Anggrek 1.221.524 6,95 7.902.403
Gerbera 137.106 7,28 4.065.057
Kuping Gajah 302.543 5,00 2.615.999
Anyelir 285.930 5,22 2.216.123
Lainnya 181.942 4,62 1.131.568
Total 14.791.004 - 173.240.364
Expor-Impor Tanaman Hias

Ekspor Impor
Komoditi
Volume Nilai Volume Nilai
((Kg)
g) ((US $) ((Kg)
g) ((US $)

Anggrek 525.468 1.430.296 122.171 537.750

Lainnya 17 733 797 13.597.114


17.733.797 13 597 114 887 220
887.220 1 311 248
1.311.248

Total 18 239 265 15.027.410


18.239.265 15 027 410 1 009 391
1.009.391 1 848 998
1.848.998
Wilayah Pengembangan Tanaman Obat

- Jahe Dl Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu,


Sumsel, Lampung, Banten, DKI Jaya, Jabar,
J t
Jateng, DIY
DIY, J
Jatim,
ti B Ball,
ll NTB
NTB, BTT
BTT, Kalsel,
K l l Kaltim,
K lti
Sulteng, Sulsel, Maluku, Irja

- Kunyit Dl. Aceh,


Dl Aceh Sumut,
Sumut Sumbar,
Sumbar Riau,
Riau Jambi
Jambi, Sumsel
Sumsel,
Lampung, DK1 Jaya, Jabar, DIY, Jatim, Bali,
Kalbar, Kaltim, Sulsel

- Kencur Sumut, Riau, Jambi, Lampung, DKI Jaya, Jabar,


Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, Sulsel, Sulteng,
Sultra, Maluku
-Lengkuas Sumbar, Riau, Sumsel, Bengkulu, Lampung,
Banten, Jateng, Jatim, NTB, NTT, Kalsel, Sulsel,
Maluku, Irja
Luas Panen & Produksi Biofarmaka
Komoditi Luas Panen Hasil per m2 Produksi (Kg)
(m2) (Kg/m2)
J h
Jahe 61 494 919
61.494.919 1 82
1,82 125 827 413
125.827.413
Kunyit 48.372.705 1,78 82.107.401
Laos/Lengkuas 14 497 599
14.497.599 2 54
2,54 36 292 530
36.292.530
Kencur 28.931.794 1,50 35.478.405
Temulawak 16 574 255
16.574.255 1 67
1,67 22 582 041
22.582.041
Mengkudu/Pace 613.322 12,00 9.820.799
Lempuyang 5.446.386 1,96 8.896.585
Temuireng 5.070.557 1,61 7.724.957
g
Kapulaga 3.813.373 1,52 7.179.325
Lainnya 4.295.448 - 6.520.421
Total 189.110.358 - 342.388.877
Ekspor-Impor Biofarmaka

Ekspor Impor
Komoditi
Volume Nilai Volume Nilai
(Kg) (US $) (Kg) (US $)

Kunyit - - - -

Temulawak - - - -

Lainnya 8.590.449 5.119.942 318.491 599.019

Total 8.590.449 5.119.942 318.491 599.019


Konsumsi Buah 2001
vKonsumsi:
☺Populasi: 206,264,595 jiwa
☺Rata-rata konsumsi per kapita 36 kg/tahun
☺Kebutuhan konsumsi: 7.42 juta ton
vP d k i
vProduksi
☺Total produksi: 9.96 juta ton
☺Kerusakan pasca panen 20%: 11.99
99 juta ton
☺Ekspor 80 ribu ton
☺Tersedia untuk konsumsi: 7.17 juta ton
☺Import: 233 ribu ton
☺Total Buah tersedia untuk konsumsi: 7.40 ton
Perkiraan Permintaan Buah-buahan di Indonesia Sampai Tahun 2015

Konsumsi
Peningkatan Total
Populasi per
Tahun Populasi per Konsumsi
(juta) Kapita
5 tahun (%) (ribu ton)
(kg)
2000 213 30.5 36.76 7830
2005 227 32.5 45.70 10.375
2010 240 34.0 57.92 13.900
2015 254 44.5 78.74 20.000
Kebutuhan ‘the have’
v The have: 38 juta jiwa
v Konsumsi (minimum): 60 kg/kapita/tahun
v Kebutuhan
K b t h Konsumsi
K i 2.28
2 28 jjuta
t tton b
buah
h bermutu
b t
tinggi
v Bila harga rata-rata
rata rata Rp 10,000,-/kg:
10,000, /kg:
v Nilai bisnis Rp 22.8 triyun

Perlu penyediaan buah bermutu dengan


manajemen jaminan mutu
Produksi Buah Buahan Dunia

Produksi (ton)  2003  2004  2005  2006  2007 


Pisang  66.520.251 67.953.251 69.644.923 80.029.627 81.263.358
Anggur
Anggur  63.682.014 67.562.001 67.237.092 66.738.828 66.271.676
Apel  58.377.086 62.775.656 62.123.069 63.875.324 64.255.520
Jeruk Manis  59.491.721 64.777.537 62.875.967 63.618.151 63.906.064
Pisang Plantain  32.955.160 33.705.197 33.859.716 33.786.012 34.444.795
Mangga, Manggis & 
Jambu Biji  27.448.738 28.817.528 29.890.517 32.361.639 33.445.279

Jeruk Keprok & Siem 
Jeruk Keprok & Siem 22.000.976
22 000 976 23.384.585
23 384 585 23.729.596
23 729 596 26.221.230
26 221 230 26.513.986
26 513 986
Pear  17.535.230 18.446.521 19.363.566 19.655.161 20.105.683
Nenas  16.139.193 16.713.553 17.851.735 19.038.106 18.873.577
Peaches and nestarines  14.821.097 16.695.407 17.599.637 17.502.245 17.457.087
Lemons and limes  12.506.752 12.181.210 12.178.878 12.864.355 13.032.388
Plums and sloes  9.894.577 9.226.667 9.325.095 9.660.401 9.719.451
Jeruk Lain  6.779.387 6.993.730 7.056.469 6.930.977 7.137.084
Papaya  6.892.154 6.699.009 6.361.812 6.923.053 6.937.097
 
Perdagangan Buah Internasional
Komoditas Export (1000 ton)
1996 1997 1998 1999 2000
Pisang 13.916 14.521 13.969 14.672 14.223
Mangga 406 466 510 576 623
Nenas Segar 839 833 828 1.051 1.039
Nenas 1 011
1.011 780 771 1 06
1.06 1 07
1.07
Kaleng
Jus Nenas 251 244 248 271 281
Papaya 121 115 132 143 154
Apokad 286 240 328 279 365
Jeruk Manis 4.494 4.453 4.749 4.217 4.517
Semangka 1.39 1.362 1.588 1.521 1.506
Apel 5.09 5.296 5.142 5.316 5.284
gg
Anggur 2.103 2.355 2.289 2.419 2.819
Perkembangan Produksi Buah
Komoditi Produksi (ton)
2001 2002 2003 2004 2005
Pisang 4.300.422 4.384.384 4.177.155 4.874.439 5.177.608
Jeruk 691.433 968.132 1.529.824 2.071.084 2.214.020
Mangga 923.294 1.402.906 1.526.474 1.437.665 1.412.884
Salak 681.255 768.015 928.613 800.975 937.931
Nenas 494.968 555.588 677.089 709.918 925.082
Nangka 415.079 536.186 694.654 710.795 712.693
Rambutan 350.875 476.941 815.438 709.857 675.578
Durian 347.118 525.064 741.831 675.902 566.205
Pepaya 500.571 605.194 626.745 732.611 548.657
Semangka 240.298 266.904 455.464 410.195 366.702
Apokad 141.703 238.182 255.957 221.774 227.577
Duku 113.071 208.350 232.814 146.067 163.389
Jambu Biji 137.598 162.120 239.108 210.320 178.509
Jambu Air 73.302 97.296 115.210 117.576 110.704
Manggis 25.812 62.055 79.073 62.117 64.711
Buah Lain 522.233 406.200 455.986 457.161 504.349
Total 9.959.032 11.663.517 13.551.435 14.348.456 14.786.599
Perkembangan Ekspor Buah
Komoditi Volume (kg)
2001 2002 2003 2004 2005
Manggis 4.868.528 6.512.423 9.304.511 3.045.379 8.472.770
Pisang 293.715 512.569 244.732 1.197.495 3.647.027
Jeruk 1 919 703
1.919.703 1 796 061
1.796.061 1 403 781
1.403.781 2 046 221
2.046.221 1 248 559
1.248.559
Mangga 424.917 1.574.836 584.500 1.879.664 964.294
Nenas 2.020.442 3.734.414 2.284.432 2.431.263 643.716
Melon & 399 458
399.458 487 031
487.031 282 300
282.300 307 976
307.976 321 445
321.445
Semangka
Rambutan 202.934 362.637 603.612 134.772

Pepaya 4.934 3.287 187.972 524.686 60.485


Apokad 13.734 84.828 169.049 5.416 5.121
Jambu Biji
j 32.052 76.488 106.274 15.277

Duku 16.921 21.044 1.643

Durian 2 602
2.602 89 463
89.463 13 707
13.707 1 494
1.494 2 911
2.911
Salak 474.347 846.442

Nenas Kaleng 156.741.709 177.360.782 145.768.692 167.324.764 197.975.248


Perkembangan Impor Buah
Volume (kg)
Komoditi
2001 2002 2003 2004 2005
Apel 83 227 620 85.056.682
83.227.620 85 056 682 72 244 642
72.244.642 115 314 290
115.314.290 126 972 770
126.972.770
Jeruk 75.622.339 76.650.280 59.534.727 95.744.709 93.430.399
Pear 41.614.193 43.577.212 32.738.462 74.310.097 80.395.063
Anggur 11.377.741 16.218.263 16.263.778 38.735.805 25.330.279
Kurma 8.823.051 10.269.010 10.106.381 10.623.575 11.524.549
Lengkeng 38 640 711
38.640.711

Lechi 2.039.569
Durian 3.779.662 7.266.934 3.098.939 11.086.846 11.351.425
Mangga 267.180 314.029 447.812 688.737 868.692
Wilayah Pengembangan Buah-buahan

- Mangga Jabar, Jateng, Jatim, D.I. Yogyakarta, Aceh, Sumut,


Sumbar, Sulteng, Sulsel, Bali, NTB dan NTT
- Manggis
M i S
Sumut,
t Jabar,
J b B Bali,
li Sulsel,
S l l Sumbar,
S b Riau,
Ri Jateng,
J t Jatim
J ti
- Jeruk Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Sumbar, Jambi, Sultra,
Sulsel, Bali, NTT dan Kalbar, Kalsel
- Salak- Jateng, D.I. Yogyakarta, Jatim, Sumut, Sulut, Sulsel,
Maluku, Bali, NTB
- Rambutan Jabar, Jateng, Jatim, D.I. Aceh, Sumut, Sumbar, Riau,
J bi Sumsel,
Jambi, S l Lampung,
L Kalsel,
K l l Sulut,
S l t Sulteng,
S lt Sulsel,
S l l
Bali dan NTB
- Durian Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Bengkulu,
Jabar Jateng
Jabar, Jateng, Kalbar
Kalbar, Kalteng
Kalteng, Kalsel
Kalsel, Kaltim
- Pisang Jabar; Jateng, Jatim, Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel,
Lampung, Kalsel, Kaltim dan Bali
Posisi Buah Tropika Nusantara dalam Perdagangan Dunia
Tahun 2000

Komoditas Produksi (1000 ton) Ekspor (1000 ton)


Dunia IND % No. Dunia IND % No.
Urut Urut
Pisang 67,545 3,747 5.55 6 14,223 2 0.01 53
Mangga 25,036 876 3.50 6 623 0,43 0.07 38
Nenas 13,449 360 2.68 9

Nenas Segar 1,039 3 0.003 20

Nenas Kaleng 1,070 132 12.34 3

p y
Pepaya 5,442
, 429 7.88 5 154 0.18 0.12 35
Apokad 2,485 128 5.15 4 365 0.24 0.07 37
Produksi Mangga Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 India 13 200
13.200 13 400
13.400 13 900
13.900 15 642
15.642 15 642
15.642
2 China 2.074 2.410 2.561 3.127 3.127
3 Mexico 1.188 1.500 1.473 1.449 1.449
4 Thailand 1.400 1.350 1.250 1.350 1.350
5 Pakistan 907 914 917 927 927
6 Indonesia 782 1.087 762 827 827
7 Phillipina 897 1.004 945 802 802
8 Nigeria 656 689 731 729 729
9 Brazilia 593 508 468 500 500
Others 3.010 3.019 2.946 3.205 3.205
Dunia 24.707 25.881 25.953 28.558 28.558
Ekspor Mangga Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Mexico 187 209 204 207
2 Phillipina 45 52 35 40
3 Brazilia 23 39 53 67
4 India 44 47 47 37
5 Pakistan 25 40 37 48
6 Belanda 24 17 37 21
7 Peru 9 10 20 25
8 q
Equador 1 10 15 12
9 Afrika Selatan 10 10 12 9
10 Perancis 8 9 11 12
11 Cote D’Ivoire 5 5 11 12
12 Guatemala 9 10 10 9
13 Thailand 8 10 10 9
Indonesia 0.1 0.02 0.6 0.4
Others 76 9
76,9 51 98
51,98 83 4
83,4 121
Dunia 466 510 576 623
Produksi Pisang Dunia
Volume (ribu ton) produksi pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 India 10.299 10.982 12.300 13.900 13.900
2 Equador 5.726 7.494 4.563 6.392 6.816
3 Brazilia 5.160 5.412 5.322 5.527 6.339
4 Phillipina 3.311 3.773 3.492 3.869 4.155
5 China 2 676
2.676 3 096
3.096 3 733
3.733 4 406
4.406 4 812
4.812
6 Indonesia 3.023 3.057 3.176 3.377 3.377
7 Costa Rica 2.400 2.300 2.500 2.700 2.700
8 Mexico 2.209 1.714 1.525 1.736 1.802
9 Thailand 1.750 1.700 1.720 1.720 1.720
10 Colombia 1.491 1.607 1.516 1.570 1.570
11 Burundi 1.544 1.542 1.399 1.511 1.513
12 Vi t
Vietnam 1 300
1.300 1 310
1.310 1 315
1.315 1 242
1.242 1 269
1.269
13 Venezuela 1.026 1.122 947 1.000 1.000
Others 13.339 13.754 13.680 13.742 13.640
Dunia 55.254 58.863 57.188 62.692 64.627
Ekspor Pisang Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Equador
q 4.462 3.889 3.966 3.994
2 Costa Rica 2.025 2.288 2.523 2.096
3 Colombia 1.586 1.508 1.855 1.711
4 Phillipina 1.143 1.149 1.319 1.600
5 Belgia 808 837 985 967
6 Panama 608 462 593 489
7 United State 418 416 418 400
8 Perancis 249 250 250 242
9 Italia 99 158 220 179
10 Cote D’Ivoire 208 190 215 243
11 M i
Mexico 240 244 174 81
12 Kamerun 179 134 165 138
Indonesia 71 77 76 2
Others 2 425
2.425 3 367
3.367 1 913
1.913 2 081
2.081
Dunia 14.521 13.969 14.672 14.223
Produksi Pepaya Dunia
Volume (ribu ton) produksi pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 Brazilia 1.646 3.062 3.242 3.300 3.300
2 Ni
Nigeria
i 662 675 751 748 748
3 India 442 550 570 644 644
4 Mexico 496 594 575 459 636
5 Indonesia 381 360 490 450 450
6 Congo 224 225 227 220 213
7 China 145 154 130 175 179
8 Peru 136 146 165 170 165
9 Thailand 115 115 118 119 119
10 Venezuela 80 87 88 89 89
11 Equador 13 69 68 111 88
12 Philipina 60 65 62 71 74
13 Yaman 58 61 62 66 67
14 Colombia 64 64 64 65 65
15 Malaysia 51 51 53 56 56
Others 307 294 276 412 334
Dunia 4.880 6.576 6.971 7.155 7.227
Ekspor Pepaya Dunia
Volume (ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Mexico 47.618 59.638 59.959 59.819
2 Malaysia 33.000 34.312 37.000 21.100
3 Brazil 7.869 9.878 15.709 21.513
4 United State 6.788 6.024 5.939 6.100
5 Belize 3.557 4.720 4.300 3.021
6 Belanda 1.563 2.051 2.788 2.200
7 Jamaica
Ja a ca 4.093
093 4.000
000 2.600
600 11.928
9 8
8 India 827 2.505 2.505 3.462
9 Guatemala 1.283 1.467 2.200 2.524
10 Philipina 407 60 1.203 ?
Indonesia 14 1 4 18
Others 8.068 7.261 8.491 22.381
Dunia 115.087 131.917 142.698 154.066
Pengembangan Hortikultura
vDipengaruhi oleh:
☺Potensi komoditas
☺Kesesuaian agroekosistem dan biofisik wilayah
☺Ekonomi dan pasar
☺Sosial dan budaya
☺Infrastruktur
☺Kebijakan pemerintah
☺Dukungan dan penguasaan teknologi
Potensi Komoditas
v Potensi produksi yang tinggi:
☺ Toleransi terhadap lingkungan fisik
☺ Potensi tumbuh dan kapasitas produksi pada berbagai kondisi
dan tingkat pengelolaan
☺ Kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang ada di wilayah
v Kualitas
K alitas prod
produk
k yang
ang baik
v Kontinyuitas produksi
v Kesesuaian karakter produk dengan penggunaanya
v Potensi untuk ditanam bersama dengan komoditas lain
v Potensi konsumen y yang
g baik
v Mempunyai adaptasi lingkungan yang baik
v Mempunyai potensi ekonomi yang tinggi
Kesesuaian agroekosistem dan biofisik wilayah
vDi
vDitentukan
k b berdasarkan
d k h hasil
il evaluasi
l i lahan:
l h
☺zona agroekologi
☺sifat fisik dan kimia tanah
tanah,
☺kelerengan lahan,
☺Iklim:
♪ pola hujan,
♪ suhu,
♪ cahaya,
y
♪ evaporasi,
♪ neraca air,
♪ banjir,
j ,
♪ kelembaban udara
♪ angin,
☺ketersediaan air
Sistem Pertanian
v Sistem pertanian:
☺ sawah irigasi, tadah hujan
☺ perkebunan
☺ ladang, tegal/talun
☺ lebak
☺ ppasangg surut
☺ gambut
v Introduksi suatu sistem pertanian baru pada masyarakat tidak
mudah dilakukan. Sebagaig contoh:
☺ Petani kopi hampir tidak mungkin beralih menjadi petani
sayuran karena sistem pertaniannya yang sangat berbeda.
☺ Tetapip petani
p kopi
p mungkin
g dapat
p beralih menjadi
j petani
p
jeruk.
v Karena itu pengembangan komoditas unggul harus didasarkan
pada sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat.
Potensi pasar
v Potensi pasar masa depan (lokal, domestik, ekspor)
v Saingan dari daerah lain atau dengan komoditas lain
v Keunggulan
K l komperatif/kompetitif
k tif/k titif dari
d i wilayah
il h
v Peluang untuk substitusi komoditas impor
v Ada tidaknya produk pengganti
v Kemampuan untuk promosi
v Kemampuan
p untuk menjual
j di pasar
p
v Karakteristik pasar dari produk
Potensi pasar
vKarakteristik pasar dari produk
☺daya tahan produk
☺cara penyimpanan
☺cara pengolahan
p g
☺pengemasan
☺transportasi
☺pembatasan perdagangan (trade barriers)
Faktor Ekonomi
v Harga di tingkat petani
v Waktu tercapainya titik impas dari investasi
v Gross
G margin
v Masa produktif dari usaha
v Waktu panen dan lamanya masa panen
v Biaya langsung untuk distribusi
v Input tenaga kerja & Ketersediaan tenaga kerja
v Ketersediaan sarana produksi
v Level penggunaan sarana produksi, penanganan
pasca panen dan pengemasan
Potensi konsumen
vPola konsumsi dan permintaan pasar
vKepercayaan pembeli
vKemudahan dalam konsumsi
vPerannya dalam diet manusia
vProduksi dan suplai pasar saat ini
vPemenuhan terhadap
v p kualitas yang
y g
diharapkan
Sosial, Politik dan Budaya
v Pola konsumsi dan supply ke pasar
v Pentingnya komoditas untuk ketahanan pangan
v Pentingnya
P ti k
komoditas
dit untukt k iincome petani
t i
v Pentingnya komoditas dalam menjaga lingkungan
v Potensi untuk prosesing atau peningkatan nilai
tambah
v Ketersediaan tenaga kerja
v Organisasi petani
v Tingkat partisipasi petani
v Sosial dan budaya masyarakat
v Politik perdagangan dan proteksi
Potensi penggunaan atau manfaat produk
vUntuk pangan
vCash crop
vBahan baku industri
vPerlindungan lingkungan (tidak merusak
lingkungan)
vProsesing sisa-sisa untuk produk bernilai
ekonomi
vPemanfaatan untuk bahan obat
vTanaman hias, kayu dan sebaginya
Kebijakan Pemerintah dan Infrastruktur
vKebijakan dan strategi pemerintah :
☺ Politik perdagangan,
☺ Proteksi dan subsidi
☺ Strategi atau taktik pemerintah untuk
pengembangan
vInsentif untuk pengembangannya:
☺ Dukungan untuk investasi (kredit)
vInfrastruktur untuk produksi, pasca penen,
distribusi dan pemasaran
p
☺ sarana irigasi,
☺ transportasi (jalan, pelabuhan)
Dukungan Teknologi Produksi dan Pasca Panen

v Tersedia teknologi unggul


v Tersedia informasi teknologi unggul untuk
penyuluhan
v Adanya lembaga/jaringan penelitian-
pengembangan-penyuluhan
b l h yang
profesional (balai pengkajian dan penerapan
teknologi pertanian / BPPTP)
v Tersedianya tenaga ahli, fasilitas dan dana
untuk penelitian dan pengembangan
Teknologi
v Teknologi dalam subsistem pra-produksi,
☺ varietas unggul yang didasarkan atas permintaan pasar,
☺ benih bermutu
v Teknologi dalam sub-sistem produksi diantaranya:
penerapan konservasi lahan
☺ penerapan teknologi yang dapat menekan grace period,
sehingga teknologi tersebut layak secara ekonomi
☺ penerapan irigasi untuk mengatur saat panen,
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
☺ pemupukan yang didasarkan atas kebutuhan tanaman
sehingga lebih efisien
☺ pembentukan arsitekture pohon untuk memanen cahaya
matahari secara maksimal
☺ penggunaan
p gg zat pengatur
p g tumbuh
Teknologi

v Teknologi dalam sub-sistem penanganan pasca panen :


☺ penentuan kriteria panen yang akurat untuk tujuan tertentu,
☺ grading
di dan
d sortasi
t i yang ketat,
k t t
☺ peningkatan performance produk.
v Teknologi
g dalam sub-sistem p
pemasaran dan
kelembagaan penunjang:
☺ penerapan teknik packing,
☺ pengendalian residu pestisida dan kontrol kualitas yang ketat
terhadap residu pestisida,
☺ penerapan manajemen kualitas

Você também pode gostar