Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Prof. Dr Ir Roedhy Poerwanto
Laboratorium Produksi Tanaman
Departemen Agronomi & Hortikultura
Fakultas Pertanian,, Institut Pertanian Bogor
g
Hambatan Ekspor
☺ Belum terpenuhinya persyaratan SPS (Sanitary and
Phytosanitary), kualitas, kuantitas dan kontinuitas
produksi terhadap pasar ekspor.
☺ Daerah produksi komoditas ekspor sering terpencar dalam
skala-skala kecil, sehingga menyulitkan dalam
pengumpulan hasil dan menjamin kontinuitas supply.
☺ Kurangnya informasi tentang preferensi konsumen pada
negara importir (jenis komoditas dan produk, serta
kualitasnya)
☺ Biaya transportasi udara yang dinilai terlalu tinggi,
sehingga tidak sebanding dengan margin yang didapatkan
petani/pedagang.
Masalah Mutu Buah Tropika Nusantara
v Hygine
v Cacat Kulit
v Memar
M
v Warna yang tidak rata &
tidak seragam
v Tingkat Kematangan
v Busuk
v Ukuran Tidak Seragam
v Citarasa
Masalah (1)
v Skala & manajemen usaha:
☺ Skala kecil
☺ Kurang efisien
☺ Kurang mempunyai dayasaing
☺ Manajemen kurang profesional
☺ Peralatan,
P l t sarana & prsarana b
buruk
k
v Penerapan teknologi maju & kualitas produk:
☺ Tenologi
g majuj belum dikuasai petani
p
☺ Sosialisasi tenologi maju perlu ditingkatkan
☺ Ketersediaan benih bermutu masih rendah
☺ Kualias produk pada umumnya rendah
☺ Penyebarluasan & pembinaan penerapan teknologi secara
luas sulit dilakukan
☺ Kelembagaan
K l b petani
t i masih
ih belum
b l kokoh
k k h
Masalah (2)
v Rantai pasar:
☺Terlalu panjang & tidak transparan
☺Perbedaan harga yang besar antara farm gate dng konsumen
☺Pasokan & harga fluktiatif
☺Akses terhadap informasi pasar tidak dikuasai petani
☺Lemahnya
L h posisi
i i tawar
t petani
t i
☺Tidak ada kepastian harga di tingkat petani
v Peraturan & Kebijakan:
j
☺Tarif impor hanya 25% untuk jeruk, lainnya 5-10%, benih 0%
☺Tidak tersedia skim kredit khusus untuk petani hortikultura:
☺Subsidi pertanian telah dihapus sejak tahun 2000
☺Otonomi daerah: Æ banyak pajak, restribusi & pungutan
☺Hambatan perdagangan global
Masalah (3)
v Industrialisasi:
☺Industri pertanian yang berkembang tidak terkait dengan
p y
penyediaan bahan mentah dari dalam negeri
g
☺Industri dengan upah buruh murah Æ perlu adanya bahan
pangan murah Æ menekan petani agar b ahan pangan
murah
☺Sektor pertanian belum disentuh oleh industri
v Daya beli konsumen:
☺Daya
D b
beli
li konsumen
k rendah,
d h sehingga
hi tidak
tid k kondusif
k d if
untuk:
♪ penyediaan produk yang dikemas
♪ Produk
P d k yang sesuaii standar
t d & kelas
k l
Tantangan (1)
vStandar kualitas:
☺Perlu standar kualitas
☺Penyempurnaan & sosialisasi SNI
☺Perlu brand image
☺Perlu penyediaan produk sesuai dengan
permintaan pasqar, berkualitas, kontinyu dengan
harga layak
☺Æ sosialisasi & penerapan GAP secara luas
☺Penyusunan SOP di setiap sentra produksi
☺Sertifikasi
Tantangan (1)
vNilai tambah:
☺Bagaimana membagi nilai tambah yang
berkeadilan
☺Memperbaiki sistem rantai pasar
♪ Tidak terlalu panjang
♪ Transparan
♪ Didukung penyediaan logistik yang memadai
♪ Distribusi yang baik
♪ Pergudangan & teknologi penyimpanan &
pasca panen yang baik
Tantangan (2)
vSupply-Chain (Rantai Pasokan):
☺Belum terwujudnya rantai pasokan yang baik
☺Komunikasi dalam saluran pasar belum baik
☺Sistem aliran informasi antar pelaku pasar belum
terbangun
☺Perlu fasilitasi untuk memperbaiki komunikasi &
informasi antar pelaku pasar
☺Perlu fasilitasi terjalinnya kemitraan antar pelaku
pasar
☺Transparansi antar pelaku bisnis
Tantangan (2)
vInformasi:
☺Peningkatan penyebarluasan informasi
tentang hortikultura
♪ Sebaran lokasi produksi
♪ Potensi produksi
♪ Waktu panen
♪ Volume/kuantitas
☺Promosi produk hortikultura
Visi Pembangunan Hortikultura 2005-2009
Terwujudnya masyarakat pertanian sejahtera
melalui mengembangan produksi hortikultura
yang berdaya
b d saing
i dan
d berkelanjutan
b k l j t
Misi
vMisi pembangunan hortikultura adalah:
(1) Membina penerapan teknologi untuk meningkatkan
produksi
d k i yang bermutu
b t & berdaya
b d saing
i
(2) Mendorong terciptanya SDM hortikultura yang
profesional & memiliki intergritas
p g moral yang
y g tinggi
gg
(3) Membina pengembangan kawasan & sentra
agribisnis hortikultura sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi
k i wilayah
il h
(4) Membina kelembagaan & manajemen usaha produksi
hortikultura yang efektif, efisien dan profesional
(5) Mendorong terciptanya kebijakan & regulasi yang
diperlukan dalam pengembangan produksi
h tik lt
hortikultura
Tujuan
v Tujuan
T j pembangunan
b hortikultura:
h tik lt
(1) Meningkatkan produksi dan mutu hortikultura
yang aman konsumsi dan berdaya saing
(2) Meningkatkan
M i k tk kemampuan
k &kketrampilan
t il SDM
agribisnis hortikultura serta penguatan
kelembagaan usaha hortikultura
(3) M i k tk pendapatan
Meningkatkan d t petani
t i melalui
l l i
pembinaan pengembangan usaha hortikultura
yang efisien dengan teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan
(4) Medorong peningkatan pertumbuhan ekonomi,
kesempatan berusaha dan kesempatan kerja di
pedesaan
(5) Meningkatkan kerjasama lintas instansi dan
institusi terkait serta kerjasama internasional
untuk mendukung pengembangan hortikultura
Sasaran
1. Meningkatnya produksi hortikultura rata-rata 6.30% per
tahun
2 Meningkatnya mutu dan daya saing produk hortikultura
2.
3. Meningkatnya kompetensi dan kemampuan usaha SDM
hortikultura
4. Meningkatnya kelembagaan usaha hortikultura
5. Terciptanya kebutuhan konsumen dan industri olahan
h tik lt
hortikultura yang mutunya
t tinggi
ti i dan
d aman konsumsi
k i
6. Meningkatnya kesempatan kerja, pendapatan petani
dan pelaku bisnis, serta pendapatan nasional dari
usaha hortikultura
Sub-sistem Hortikultura
(1) Sub-sistem agribisnis hulu (up-stream
agribusiness)
☺menghasilkan barang-barang
barang barang modal bagi pertanian
hortikultura:
♪ industri perbenihan/pembibitan,
♪ i d t i agrokimia
industri ki i (pupuk,
( k pestisida)
ti id )
♪ industri mesin dan peralatan pertanian
♪ industri pendukungnya.
(2) Sub-sistem usahatani {on-farm agribusiness)
☺kegiatan produksi yang menggunakan barang-barang
modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan
produk hortikultura primer.
♪ Usahatani tanaman buah-buahan,
♪ usahatani tanaman sayuran,
sayuran
♪ Usahatani tanaman bunga & hias
♪ usahatani tanaman biofarmaka,
Sub-sistem Hortikultura
(3) Sub-sistem pengolahan {down-stream
agribusiness)
☺industri yang mengolah komoditas hortikultura primer
menjadi produk olahan baik produk antara {intermediate
produce}} maupun
p p produk
p akhir {{finish p
product).
)
(4) Sub-sistem pemasaran
☺kegiatan-kegiatan
g g untuk memperlancar
p pemasaran
p
komoditas hortikultura baik segar maupun olahan di
dalam dan di luar negeri.
(5) S
Sub-sistem
b i t jasa
j
☺menyediakan jasa bagi subsistem agribisnis hulu,
subsistem usahatani dan subsistem agribisnis hilir.
Komoditas unggulan nasional/daerah
v Tanaman buah
☺unggulan nasional : pisang, mangga, manqgis, jeruk, durian.
☺Unggulan daerah : salak
salak, rambutan
rambutan, duku
duku, klengkeng,
klengkeng nangka,
nangka
apel, sirsak, belimbing, jambu, semangka, blewah, nenas, markisa,
sawo, anggur, dan pepaya.
v Tanaman sayuran
☺unggulan nasional : kentang, cabe merah, bawang merah, dan.
☺Unggulan daerah : kubis, tomat, jamur, kacang panjang, terong,
k
kangkung,
k sawi,
i wortel,
t l waluh,
l h mentimun
ti dan
d buncis.
b i
v Tanaman hias
☺unggulan
gg nasional : anggrek,.
gg ,
☺Unggulan daerah : bunga potong, tanaman pot, tanaman hias
daun, tanaman landscape.
v Tanaman obat
☺unggulan nasional : rimpang (jahe, kunyit, kencur, lengkuas)
☺Unggulan daerah : lidah buaya, cabe Jawa, temulawak dan kunyit
Ketersediaan & Konsumsi Hortikultura
Komoditas Ketersediaan Hortikultura (Kg/Kapita/Tahun)
2000 2001 2002 2003 2004 2005
1 Buah
1. 36 96
36,96 43 31
43,31 50 06
50,06 60 83
60,83 63 78
63,78 64 85
64,85
K
Komoditas
dit Konsumsii h
K hortikultura
tik lt
(Kg/Kapita/Tahun)
2002 2003 2004 2005
1. Buah-buahan 29,38 29,43 27,20 31,56
2. Sayuran 32,89 34,52 33,49 35,30
Jumlah 62,27 63,95 60,69 66,86
Target Ketersediaan & Konsumsi Hortikultura
Komoditas Ketersediaan Hortikultura
(Kg/Kapita/Tahun)
2006 2007 2008 2009
Buah-buahan 65,73 66,86 68,87 70,94
Sayuran
y 37,82
, 43,00
, 47,00
, 50,00
,
Jumlah 103,55 109,86 115,87 120,94
Komoditas Konsumsi Hortikultura
(Kg/Kapita/Tahun)
2006 2007 2008 2009
Buah-buahan 32,40 34,79 36,53 38,36
Sayuran 35,87 36,63 37,39 38,15
Jumlah 68,27 71,42 73,12 76,51
Pendapatan Domestik Bruto Hortikultura
PDB hortikultura (Rp Milyar)
Komoditas
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Buah-buahan 19.079 19.951 22.119 21.149 22.740 22.460
S
Sayuran 13 145
13.145 13 786
13.786 13 550
13.550 15 404
15.404 15 336
15.336 16 395
16.395
Biofarmaka 364 383 384 423 534 2.007
Tanaman Hias 2 746
2.746 2 886
2.886 2 622
2.622 3 370
3.370 3 406
3.406 3 334
3.334
Hortikultura 35.334 37.006 38.675 40.346 42.016 44.196
PDB hortikultura (Rp Milyar)
Komoditas
2006 2007 2008 2009
Buah buahan
Buah-buahan 23.300 24.426 25.934 27.207
Sayuran 17.069 17.957 18.514 19.452
Biofarmaka 2.099 2.208 2.372 2.570
Tanaman Hias 4.051 4.281 4.554 4.864
Hortikultura 46.519 48.872 51.374 54.093
Perkembangan Produksi
Produksi (000 ton)
Komoditas
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Buah buahan
Buah-buahan 8 413
8.413 9 959
9.959 11 664
11.664 13 551
13.551 14 348
14.348 14 787
14.787
Sayuran 7.559 6.920 7.145 8.575 9.059 9.102
Tanaman Hias
a. Melati 15 20 18 16 29 23
b. Bunga
102 774 113.942
102.774 113 942 118.855
118 855 115.740
115 740 158 523 173.240
158.523 173 240
Potong(1)
c. Palem(2) 754 427 1.190 668 530 752
d. Dracaena(3)
( ) - - - 2.533 1.082 1.131
Biofarmaka 193 208 203 229 232 342
(1) Satuan : 000 tangkai (krisan, mawar, sedap malam, anyelir, gerbega)
(2) Satuan : 000 pohon (palem)
(3) Satuan : 000 batang (dracaena, baru didata mulai tahun 2003)
Target Produksi Hortikultura
Komoditas Target Produksi
Tanaman Hias
•B. Potong
g (Tgk)
( g ) 176.996.842 198.948.000 215.548.000 235.156.000
•Dracaena
acae a (bata
(batang)
g) 1.186.391
86 39 1.338.000
338 000 1.445.000
5 000 1.604.000
60 000
C b
Cabe 17 870 093
17.870.093 18 746 301
18.746.301 20 440 603
20.440.603 21 272 663
21.272.663 21 730 934
21.730.934
Ekspor Impor
Komoditi
Volume Nilai Volume Nilai
((Kg)
g) ((US $) ((Kg)
g) ((US $)
Ekspor Impor
Komoditi
Volume Nilai Volume Nilai
(Kg) (US $) (Kg) (US $)
Kunyit - - - -
Temulawak - - - -
Konsumsi
Peningkatan Total
Populasi per
Tahun Populasi per Konsumsi
(juta) Kapita
5 tahun (%) (ribu ton)
(kg)
2000 213 30.5 36.76 7830
2005 227 32.5 45.70 10.375
2010 240 34.0 57.92 13.900
2015 254 44.5 78.74 20.000
Kebutuhan ‘the have’
v The have: 38 juta jiwa
v Konsumsi (minimum): 60 kg/kapita/tahun
v Kebutuhan
K b t h Konsumsi
K i 2.28
2 28 jjuta
t tton b
buah
h bermutu
b t
tinggi
v Bila harga rata-rata
rata rata Rp 10,000,-/kg:
10,000, /kg:
v Nilai bisnis Rp 22.8 triyun
Jeruk Keprok & Siem
Jeruk Keprok & Siem 22.000.976
22 000 976 23.384.585
23 384 585 23.729.596
23 729 596 26.221.230
26 221 230 26.513.986
26 513 986
Pear 17.535.230 18.446.521 19.363.566 19.655.161 20.105.683
Nenas 16.139.193 16.713.553 17.851.735 19.038.106 18.873.577
Peaches and nestarines 14.821.097 16.695.407 17.599.637 17.502.245 17.457.087
Lemons and limes 12.506.752 12.181.210 12.178.878 12.864.355 13.032.388
Plums and sloes 9.894.577 9.226.667 9.325.095 9.660.401 9.719.451
Jeruk Lain 6.779.387 6.993.730 7.056.469 6.930.977 7.137.084
Papaya 6.892.154 6.699.009 6.361.812 6.923.053 6.937.097
Perdagangan Buah Internasional
Komoditas Export (1000 ton)
1996 1997 1998 1999 2000
Pisang 13.916 14.521 13.969 14.672 14.223
Mangga 406 466 510 576 623
Nenas Segar 839 833 828 1.051 1.039
Nenas 1 011
1.011 780 771 1 06
1.06 1 07
1.07
Kaleng
Jus Nenas 251 244 248 271 281
Papaya 121 115 132 143 154
Apokad 286 240 328 279 365
Jeruk Manis 4.494 4.453 4.749 4.217 4.517
Semangka 1.39 1.362 1.588 1.521 1.506
Apel 5.09 5.296 5.142 5.316 5.284
gg
Anggur 2.103 2.355 2.289 2.419 2.819
Perkembangan Produksi Buah
Komoditi Produksi (ton)
2001 2002 2003 2004 2005
Pisang 4.300.422 4.384.384 4.177.155 4.874.439 5.177.608
Jeruk 691.433 968.132 1.529.824 2.071.084 2.214.020
Mangga 923.294 1.402.906 1.526.474 1.437.665 1.412.884
Salak 681.255 768.015 928.613 800.975 937.931
Nenas 494.968 555.588 677.089 709.918 925.082
Nangka 415.079 536.186 694.654 710.795 712.693
Rambutan 350.875 476.941 815.438 709.857 675.578
Durian 347.118 525.064 741.831 675.902 566.205
Pepaya 500.571 605.194 626.745 732.611 548.657
Semangka 240.298 266.904 455.464 410.195 366.702
Apokad 141.703 238.182 255.957 221.774 227.577
Duku 113.071 208.350 232.814 146.067 163.389
Jambu Biji 137.598 162.120 239.108 210.320 178.509
Jambu Air 73.302 97.296 115.210 117.576 110.704
Manggis 25.812 62.055 79.073 62.117 64.711
Buah Lain 522.233 406.200 455.986 457.161 504.349
Total 9.959.032 11.663.517 13.551.435 14.348.456 14.786.599
Perkembangan Ekspor Buah
Komoditi Volume (kg)
2001 2002 2003 2004 2005
Manggis 4.868.528 6.512.423 9.304.511 3.045.379 8.472.770
Pisang 293.715 512.569 244.732 1.197.495 3.647.027
Jeruk 1 919 703
1.919.703 1 796 061
1.796.061 1 403 781
1.403.781 2 046 221
2.046.221 1 248 559
1.248.559
Mangga 424.917 1.574.836 584.500 1.879.664 964.294
Nenas 2.020.442 3.734.414 2.284.432 2.431.263 643.716
Melon & 399 458
399.458 487 031
487.031 282 300
282.300 307 976
307.976 321 445
321.445
Semangka
Rambutan 202.934 362.637 603.612 134.772
Durian 2 602
2.602 89 463
89.463 13 707
13.707 1 494
1.494 2 911
2.911
Salak 474.347 846.442
Lechi 2.039.569
Durian 3.779.662 7.266.934 3.098.939 11.086.846 11.351.425
Mangga 267.180 314.029 447.812 688.737 868.692
Wilayah Pengembangan Buah-buahan
p y
Pepaya 5,442
, 429 7.88 5 154 0.18 0.12 35
Apokad 2,485 128 5.15 4 365 0.24 0.07 37
Produksi Mangga Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 India 13 200
13.200 13 400
13.400 13 900
13.900 15 642
15.642 15 642
15.642
2 China 2.074 2.410 2.561 3.127 3.127
3 Mexico 1.188 1.500 1.473 1.449 1.449
4 Thailand 1.400 1.350 1.250 1.350 1.350
5 Pakistan 907 914 917 927 927
6 Indonesia 782 1.087 762 827 827
7 Phillipina 897 1.004 945 802 802
8 Nigeria 656 689 731 729 729
9 Brazilia 593 508 468 500 500
Others 3.010 3.019 2.946 3.205 3.205
Dunia 24.707 25.881 25.953 28.558 28.558
Ekspor Mangga Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Mexico 187 209 204 207
2 Phillipina 45 52 35 40
3 Brazilia 23 39 53 67
4 India 44 47 47 37
5 Pakistan 25 40 37 48
6 Belanda 24 17 37 21
7 Peru 9 10 20 25
8 q
Equador 1 10 15 12
9 Afrika Selatan 10 10 12 9
10 Perancis 8 9 11 12
11 Cote D’Ivoire 5 5 11 12
12 Guatemala 9 10 10 9
13 Thailand 8 10 10 9
Indonesia 0.1 0.02 0.6 0.4
Others 76 9
76,9 51 98
51,98 83 4
83,4 121
Dunia 466 510 576 623
Produksi Pisang Dunia
Volume (ribu ton) produksi pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 India 10.299 10.982 12.300 13.900 13.900
2 Equador 5.726 7.494 4.563 6.392 6.816
3 Brazilia 5.160 5.412 5.322 5.527 6.339
4 Phillipina 3.311 3.773 3.492 3.869 4.155
5 China 2 676
2.676 3 096
3.096 3 733
3.733 4 406
4.406 4 812
4.812
6 Indonesia 3.023 3.057 3.176 3.377 3.377
7 Costa Rica 2.400 2.300 2.500 2.700 2.700
8 Mexico 2.209 1.714 1.525 1.736 1.802
9 Thailand 1.750 1.700 1.720 1.720 1.720
10 Colombia 1.491 1.607 1.516 1.570 1.570
11 Burundi 1.544 1.542 1.399 1.511 1.513
12 Vi t
Vietnam 1 300
1.300 1 310
1.310 1 315
1.315 1 242
1.242 1 269
1.269
13 Venezuela 1.026 1.122 947 1.000 1.000
Others 13.339 13.754 13.680 13.742 13.640
Dunia 55.254 58.863 57.188 62.692 64.627
Ekspor Pisang Dunia
Volume (ribu ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Equador
q 4.462 3.889 3.966 3.994
2 Costa Rica 2.025 2.288 2.523 2.096
3 Colombia 1.586 1.508 1.855 1.711
4 Phillipina 1.143 1.149 1.319 1.600
5 Belgia 808 837 985 967
6 Panama 608 462 593 489
7 United State 418 416 418 400
8 Perancis 249 250 250 242
9 Italia 99 158 220 179
10 Cote D’Ivoire 208 190 215 243
11 M i
Mexico 240 244 174 81
12 Kamerun 179 134 165 138
Indonesia 71 77 76 2
Others 2 425
2.425 3 367
3.367 1 913
1.913 2 081
2.081
Dunia 14.521 13.969 14.672 14.223
Produksi Pepaya Dunia
Volume (ribu ton) produksi pada tahun
No Negara
1996 1997 1998 1999 2000
1 Brazilia 1.646 3.062 3.242 3.300 3.300
2 Ni
Nigeria
i 662 675 751 748 748
3 India 442 550 570 644 644
4 Mexico 496 594 575 459 636
5 Indonesia 381 360 490 450 450
6 Congo 224 225 227 220 213
7 China 145 154 130 175 179
8 Peru 136 146 165 170 165
9 Thailand 115 115 118 119 119
10 Venezuela 80 87 88 89 89
11 Equador 13 69 68 111 88
12 Philipina 60 65 62 71 74
13 Yaman 58 61 62 66 67
14 Colombia 64 64 64 65 65
15 Malaysia 51 51 53 56 56
Others 307 294 276 412 334
Dunia 4.880 6.576 6.971 7.155 7.227
Ekspor Pepaya Dunia
Volume (ton) pada tahun
No. Negara
1997 1998 1999 2000
1 Mexico 47.618 59.638 59.959 59.819
2 Malaysia 33.000 34.312 37.000 21.100
3 Brazil 7.869 9.878 15.709 21.513
4 United State 6.788 6.024 5.939 6.100
5 Belize 3.557 4.720 4.300 3.021
6 Belanda 1.563 2.051 2.788 2.200
7 Jamaica
Ja a ca 4.093
093 4.000
000 2.600
600 11.928
9 8
8 India 827 2.505 2.505 3.462
9 Guatemala 1.283 1.467 2.200 2.524
10 Philipina 407 60 1.203 ?
Indonesia 14 1 4 18
Others 8.068 7.261 8.491 22.381
Dunia 115.087 131.917 142.698 154.066
Pengembangan Hortikultura
vDipengaruhi oleh:
☺Potensi komoditas
☺Kesesuaian agroekosistem dan biofisik wilayah
☺Ekonomi dan pasar
☺Sosial dan budaya
☺Infrastruktur
☺Kebijakan pemerintah
☺Dukungan dan penguasaan teknologi
Potensi Komoditas
v Potensi produksi yang tinggi:
☺ Toleransi terhadap lingkungan fisik
☺ Potensi tumbuh dan kapasitas produksi pada berbagai kondisi
dan tingkat pengelolaan
☺ Kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang ada di wilayah
v Kualitas
K alitas prod
produk
k yang
ang baik
v Kontinyuitas produksi
v Kesesuaian karakter produk dengan penggunaanya
v Potensi untuk ditanam bersama dengan komoditas lain
v Potensi konsumen y yang
g baik
v Mempunyai adaptasi lingkungan yang baik
v Mempunyai potensi ekonomi yang tinggi
Kesesuaian agroekosistem dan biofisik wilayah
vDi
vDitentukan
k b berdasarkan
d k h hasil
il evaluasi
l i lahan:
l h
☺zona agroekologi
☺sifat fisik dan kimia tanah
tanah,
☺kelerengan lahan,
☺Iklim:
♪ pola hujan,
♪ suhu,
♪ cahaya,
y
♪ evaporasi,
♪ neraca air,
♪ banjir,
j ,
♪ kelembaban udara
♪ angin,
☺ketersediaan air
Sistem Pertanian
v Sistem pertanian:
☺ sawah irigasi, tadah hujan
☺ perkebunan
☺ ladang, tegal/talun
☺ lebak
☺ ppasangg surut
☺ gambut
v Introduksi suatu sistem pertanian baru pada masyarakat tidak
mudah dilakukan. Sebagaig contoh:
☺ Petani kopi hampir tidak mungkin beralih menjadi petani
sayuran karena sistem pertaniannya yang sangat berbeda.
☺ Tetapip petani
p kopi
p mungkin
g dapat
p beralih menjadi
j petani
p
jeruk.
v Karena itu pengembangan komoditas unggul harus didasarkan
pada sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat.
Potensi pasar
v Potensi pasar masa depan (lokal, domestik, ekspor)
v Saingan dari daerah lain atau dengan komoditas lain
v Keunggulan
K l komperatif/kompetitif
k tif/k titif dari
d i wilayah
il h
v Peluang untuk substitusi komoditas impor
v Ada tidaknya produk pengganti
v Kemampuan untuk promosi
v Kemampuan
p untuk menjual
j di pasar
p
v Karakteristik pasar dari produk
Potensi pasar
vKarakteristik pasar dari produk
☺daya tahan produk
☺cara penyimpanan
☺cara pengolahan
p g
☺pengemasan
☺transportasi
☺pembatasan perdagangan (trade barriers)
Faktor Ekonomi
v Harga di tingkat petani
v Waktu tercapainya titik impas dari investasi
v Gross
G margin
v Masa produktif dari usaha
v Waktu panen dan lamanya masa panen
v Biaya langsung untuk distribusi
v Input tenaga kerja & Ketersediaan tenaga kerja
v Ketersediaan sarana produksi
v Level penggunaan sarana produksi, penanganan
pasca panen dan pengemasan
Potensi konsumen
vPola konsumsi dan permintaan pasar
vKepercayaan pembeli
vKemudahan dalam konsumsi
vPerannya dalam diet manusia
vProduksi dan suplai pasar saat ini
vPemenuhan terhadap
v p kualitas yang
y g
diharapkan
Sosial, Politik dan Budaya
v Pola konsumsi dan supply ke pasar
v Pentingnya komoditas untuk ketahanan pangan
v Pentingnya
P ti k
komoditas
dit untukt k iincome petani
t i
v Pentingnya komoditas dalam menjaga lingkungan
v Potensi untuk prosesing atau peningkatan nilai
tambah
v Ketersediaan tenaga kerja
v Organisasi petani
v Tingkat partisipasi petani
v Sosial dan budaya masyarakat
v Politik perdagangan dan proteksi
Potensi penggunaan atau manfaat produk
vUntuk pangan
vCash crop
vBahan baku industri
vPerlindungan lingkungan (tidak merusak
lingkungan)
vProsesing sisa-sisa untuk produk bernilai
ekonomi
vPemanfaatan untuk bahan obat
vTanaman hias, kayu dan sebaginya
Kebijakan Pemerintah dan Infrastruktur
vKebijakan dan strategi pemerintah :
☺ Politik perdagangan,
☺ Proteksi dan subsidi
☺ Strategi atau taktik pemerintah untuk
pengembangan
vInsentif untuk pengembangannya:
☺ Dukungan untuk investasi (kredit)
vInfrastruktur untuk produksi, pasca penen,
distribusi dan pemasaran
p
☺ sarana irigasi,
☺ transportasi (jalan, pelabuhan)
Dukungan Teknologi Produksi dan Pasca Panen