Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Sendi Temporo-Mandibula
Daerah dimana terjadi hubungan antara kranium dan mandibula disebut
juga sendi temporomandibula (TMJ) atau sendi gingylmoarthrodial. Sendi
temporomandibula secara anatomi terbagi atas:1
1. Komponen artikulasi yang terdiri dari condylus mandibula, fossa
mandibula atau fossa glenoidale, yang terdiri dari fossa artikulare dan
eminensia artikulare, serta diskus artikulare.
2. Kapsula artikulare dan ligament serta membran sinovial.
3. Ligamen tambahan (Sphenomandibula dan Stylomandibula).
gerakan tetap halus, terdapat diskus yang lunak di antara condylus dan tulang
temporal. Diskus ini meredam kejutan (shockbreaker) sendi rahang akibat
mengunyah dan pergerakan lain.2
Sendi temporomandibula berbeda dengan sendi-sendi lain dalam tubuh
manusia. Kombinasi gerakan meluncur ke satu arah (hinge and sliding motions)
membuat sendi ini merupakan sendi yang paling rumit di dalam tubuh. Selain itu,
jaringan yang membentuk TMJ (temporomandibular joint) juga berbeda dengan
sendi-sendi lain yang menahan beban tubuh, seperi sendi lutut atau pinggul.2
Pergerakan bebas mandibula yaitu kombinasi antara gerakan rotasi dan
translasi yang meliputi:1
1. Gerakan membuka dan menutup.
2. Gerakan protrusi dan retrusi.
3. Gerakan ke samping kiri dan kanan.
BAB III
DISLOKASI SENDI TEMPORO-MANDIBULA
3.1 Definisi
Dislokasi sendi temporomandibula adalah pergerakan kondilus ke arah
depan (anterior), belakang (posterior), atas (superior), dan lateral dari eminensia
artikulare yang memerlukan beberapa bentuk manipulasi untuk mereduksinya.1
3.2 Klasifikasi dan Etiologi
Terdapat berbagai jenis dislokasi yang dapat terjadi melalui mekanisme
traumatik atau nontraumatik. Jenis dislokasi dibedakan berdasarkan letak
condylus relatif terhadap fossa articularis tulang temporal:2
1. Dislokasi anterior
Pada dislokasi tipe ini terjadi perubahan posisi condylus menjadi
anterior terhadap fossa articularis tulang temporal. Dislokasi anterior
biasanya terjadi akibat interupsi pada sekuens normal kontraksi otot saat
mulut tertutup setelah membuka dengan ekstrim. Muskulus masseter dan
temporalis mengangkat mandibula sebelum muskulus pterygoid lateral
berelaksasi, mengakibatkan condylus mandibula tertarik ke anterior ke
tonjolan tulang dan keluar dari fossa temporalis. Spasme muskulus masseter,
temporalis, dan pterygoid menyebabkan trismus dan menahan condylus
tidak dapat kembali ke fossa temporalis. Dislokasi jenis ini dapat unilateral
atau bilateral. Dislokasi tersebut dibedakan menjadi akut, kronik rekuren,
atau kronik.
10
11
3.5 Diagnosis
3.5.1 Anamnesa
13
14
menyebabkan
mandibula
meluncur
ke
condylus,
depan,
dan
akan
akan
5. Letakkan ibu jari pada daerah retromolar pad (di belakang gigi molar terakhir)
pada kedua sisi mandibula setinggi siku-siku operator dan jari-jari yang lain
memegang permukaan bawah mandibula (A).
17
10. Pemasangan Barton Head Bandage untuk mencegah relokasi dan menghindari
pasien membuka mulut terlalu lebar dalam 24-48 jam. Pasien juga
diinstruksikan untuk diet makanan lunak.
11. Pemberian obat berupa analgetik dan pelemas otot (jika perlu)
BAB IV
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
1.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/dislokasi_mandibula_ke_arah_anterior.pdf
2.
3.
http://opendentistry.blog.unsoed.ac.id/files/2012/05/Panduan-Skill-LabMedical-Emergency.pdf
20