Você está na página 1de 13

DATABASE IRIGASI DAN SUNGAI

KABUPATEN BENGKAYANG

1. LATAR BELAKANG
Salah satu hal mendasar akan pentingnya keakuratan data adalah untuk
mengenal potensi dan permasalahan daerah. Dengan tersedianya data
dan informasi yang akurat, jelas, obyektif, mudah digunakan dan
informatif mengenai daerah tersebut, maka

kekuatan dan kelemahan

daerah dapat segera diketahui sebagai dasar pengetahuan mengenai


daya komparatif dan kompetitif daerah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang sebagai salah satu daerah
otonom dalam era desentralisasi ini juga menyadari pentingnya
pengkajian

potensi

dan

permasalahan

daerahnya.

Salah

satu

permasalahan sektoral yang dihadapi adalah dalam sektor irigasi.


Permasalahan tersebut antara lain belum optimalnya manajemen
pendataan daerah

irigasi, kurang efisiennya penanganan jaringan

irigasi, pemanfaatan serta pengembangan sarana dan prasarana irigasi


yang belum terprogram secara terpadu. Kurang tersedianya data yang
mampu memberikan gambaran kebutuhan di bidang irigasi salah satu
faktor

penyebab

permasalahan

tersebut.

Padahal

dalam

rangka

pengembangan dan pembangunan sektor irigasi, diperlukan gambaran


yang jelas tentang kondisi eksisting daerah irigasi dan jaringan irigasi
sebagai faktor penting dalam pengembangan dan pembangunan.
Pertanyaan bagaimana mengelola dan mengakses database daerah
irigasi dan sungai secara terpadu antar lembaga merupakan masalah
yang harus segera diselesaikan agar tidak terjadi tumpang tindih dan
duplikasi data (data redudancy) dalam pengelolaan data karena
kuranganya koordinasi. Pengelolaan dan akses database daerah irigasi
dan sungai secara terpadu antar lembaga dengan pendekatan Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan solusi yang lebih ekonomis dan
realisitis ditengah terbatasnya anggaran yang tersedia untuk mengelola
ke PU-an di Kabupaten Bengkayang. Kemampuan Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang dapat menganalisis, menyimpan dan menampilkan
baik data spasial dan non-spasial untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam upaya memecahkan masalah irigasi di Kabupaten
Bengkayang merupakan nilai lebih daripada hanya dengan pendekatan

sistem manajemen database saja. Kemampuan analisis spasial dari SIG


memberikan presepsi tentang permasalahan secara lebih baik sehingga
mampu memberikan keputusan mana yang perlu diprioritaskan dengan
anggaran pembangunan yang terbatas.
Pengkajian potensi dan permasalahan bertujuan untuk lebih mengenal
kekuatan dan kelemahan daerah sebagai dasar mengetahui daya
komparatif

dan

kompetitif

daerah

tersebut.

Hal

mendasar

yang

diperlukan dalam mengenal potensi dan permasalahan daerah adalah


tersedianya data dan informasi yang akurat, jelas, obyektif, mudah
digunakan dan informatif mengenai daerah tersebut.
Database ini disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana jangka panjang atau
rencana strategis pengelolaan irigasi. Sementara itu, pengelolaan
daerah irigasi itu sendiri ditujukan untuk menjaga keberlanjutan atau
sustainabilitas daerah irigasi sehingga sistem irigasi tersebut bisa
menjalankan fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada para
pengguna irigasi sesuai dengan rancangan awalnya serta dalam jangka
waktu yang lama. Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka database
ini diharapkan bisa menyajikan berbagai informasi tentang aset-aset
irigasi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
2.1

Maksud

Pembuatan Database Irigasi dan Sungai Kabupaten Bengkayang


dimaksudkan untuk menyusun sistem database sebagai ruang
pengalokasian data-data tentang daerah irigasi, jaringan irigasi
dan sungai di Kabupaten Bengkayang berupa perangkat lunak
berbasis sistem informasi geografis (SIG). Database irigasi dan
sungai tersebut dikelola dalam sistem informasi yang dapat
divisualisasikan dan di up date oleh pengguna, sehingga mudah
digunakan untuk berbagai keperluan, mudah disimpan, serta
mudah digunakan sesuai kebutuhan.
2.2

TUJUAN

Secara umum tujuan penyusunan database irigasi dan sungai


Kabupaten Bengkayang adalah :

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

a. Menyiapkan

perangkat

informasi

dalam

menyimpan,

mengakses serta menganalisis lebih cepat dan akurat


b. Menyiapkan perangkat pengelolaan database (commom data
base) irigasi dan sungai yang dibutuhkan.
Secara khusus, tujuan tersebut di atas ialah:
a. Menyusun

data

base

irigasi

dan

sungai

Kabupaten

Bengkayang melalui kegiatan survei yang terencana dan


terprogram.
b. Membuat peta digital daerah irigasi dan jaringan sungai
Kabupaten Bengkayang dalam skala detail sesuai dengan
standar peraturan yang berlaku.
c. Menyusun dan mengembangkan suatu model penyimpanan
data base untuk menunjang keperluan manajemen irigasi dan
sungai Kabupaten Bengkayang
d. Menyusun dan mengembangkan perangkat sistem informasi
geografis irigasi dan sungai di Kabupaten Bengkayang melalui
berbasis sistem informasi geografis (SIG).
2.3

SASARAN

Sasaran kegiatan Penyusunan Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Tersusunnya

database

irigasi

dan

sungai

Kabupaten

Bengkayang agar dapat dijadikan sebagai data dasar dalam


menentukan kebijakan pengembangan dan pembangunan
tersebut.
b. Teridentifikasinya daerah irigasi, bangunan irigasi dan jaringan
irigasi Kabupaten Bengkayang.
c. Terakomodasikannya aspirasi seluruh pelaku pembangunan
(stake

holders)

dalam

rangka

pembangunan

dan

pengembangan irigasi di Kabupaten Bengkayang.


3. RUANG LINGKUP KEGIATAN
3.1

LINGKUP WILAYAH STUDI

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

Lingkup wilayah makro dalam Pembutan database irigasi dan


sungai

adalah

irigasi

dan

sungai

di

wilayah

Kabupaten

Bengkayang.

3.2

LINGKUP MATERI PEKERJAAN

Pekerjaan Pembuatan Database Irigasi dan Sungai Kabupaten


Bengkayang akan dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai
berikut, yaitu:
1.

Tahap inventarisasi dan penyusunan database irigasi dan


sungai Kabupaten Bengkayang

2.

Tahap analisis kebutuhan sistem

3.

Tahap penyusunan/pembuatan peta digital

4.

Tahap

Pengembangan

model

sistem

informasi

yang

berbasis pada Sistem Informasi Geografis serta evaluasi


kinerja sistem
5.

Tahap pelatihan pengoperasian sistem informasi dan up


dating data.

3.3

Survey dan Pemetaan

Untuk mendapat data spasial dan data atribut perlu dilakukan


survey dan pemetaan pada semua objek yang akan dibuat peta
tematiknya.

Data

atribut

disusun

berdasarkan

objek

yang

disurvey atau menggunakan data sekunder dari proyek yang


pernah dilakukan sebelumnya.
3.4

Pengembangan Program Aplikasi Database

Program aplikasi dibuat untuk kemudahan pengguna dalam


mencari informasi yang diinginkan. Pada dasarnya telah banyak
tersedia perangkat lunak pengelolaan SIG seperti ArcView,
ArcInfo,

ArcGIS,

sebagainya.

MapInfo,

Perangkat

AutoCAD

lunak

ini

MAP,
bisa

ER

MAPPER,

dimanfaatkan

dan
untuk

pengelolaan SIG, namun permasalahan yang sering ditemui


adalah

diperlukan

keahlian

khusus

untuk

dapat

menguasi

perangkat lunak tersebut di atas.

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

Dalam usulan ini akan dikembangkan program aplikasi khusus


dengan tujuan untuk memudahkan end user (pemakai akhir)
dimana desain tampilannya dibuat dengan konsep user friendly
(mudah/bersahabat) sehingga dapat digunakan oleh siapa saja.

4. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


4.1

Data Dasar

Data-data yang diperlukan dalam kegiatan Penyusunan Database


Irigasi dan Sungai Kabupaten Bengkayang adalah data-data yang
berkaitan dengan karakteristik fisik wilayah, daerah irigasi,
jaringan irigasi, jaringan sungai di Kabupaten Bengkayang baik
data primer maupun data sekunder.
4.2

Referensi Hukum dan Standar Teknis

Database Irigasi dan Sungai Kabupaten Bengkayang Tahun


Anggaran

2014

disusun

berdasarkan

standar

teknis

yang

mengacu pada peraturan perundang-undangan yang relevan.


5. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
a. Tersusunnya data spasial daerah irigasi dan sungai yang dapat diupdate sesuai perkembangannya.
b. Tersusunnya aplikasi spasial daerah irigasi dan sungai yang berbasis
Sistem Informasi Geografis.
c. Tersusunnya buku panduan (manual book) database irigasi dan sungai
Kabupaten Bengkayang.

6. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


6.1

Penaksiran Kebutuhan

Penaksiran kebutuhan SIG dirancangan untuk menghasilkan dua


jenis informasi penting jumlah fungsi-fungsi SIG yang diperlukan

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

dan daftar master data geografis. Kedua jenis informasi ini


diekstrak dari sekumpulan deskripsi aplikasi SIG, daftar data
penting, dan deskripsi proses-proses manajemen. Selain itu, akan
digunakan formulir standard untuk mendokumentasikan hasilhasil interview dengan pengguna. Informasi yang didapat dari
aktivitas

penaksiran

kebutuhan

ini

secara

langsung

mempengaruhi aktivitas perancangan SIG secara konseptual.


Dalam pekerjaan penyusunan

Database Irigasi dan Sungai

Kabupaten Bengkayang, rencana data yang akan didatabasekan


adalah :
a) Informasi Daerah Irigasi
b) Informasi Jaringan Irigasi
c) Informasi Sungai
d) Informasi Bangunan Irigasi
e) Informasi kerusakan
f) Informasi program pembangunan
g) Visualisasi daerah irigasi dan sungai
KEBUTUHAN INFORMASI DATABASE DAERAH IRIGASI
DAERAH IRIGASI

Nama Kecamatan
Nama Daerah Irigasi
Jenis Irigasi
Nama Desa
Nama Dusun
Sumber Air / Sungai
Ukuran Debit
Tahun Pelaksanaan
Sumber dana
Luas Potensial
Luas Fungsional
Jumlah Bangunan
(BD, BBS, BP, PA, TL, GR, KP, RJ, BT, BPL, BS, BJ, BBT, BBK)
- Foto
- Video
- Dokumen

BANGUNAN

- Nama Daerah Irigasi


- Jenis Bangunan
- Kondisi Bangunan (Baik, Sedang, Rusak)

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

Tahun Pelaksanaan
Sumber Dana
Koordinat
Foto
Dokumen

SALURAN

Nama
Jenis
Panjang
Lebar
Foto
Dokumen

LAIN-LAIN

Saluran Pasangan (M)


Saluran Tanah (M)
Tanggul Banjir (M)
Lening Tanggul (M)
Jalan Inspeksi (M)

BD
BBS
BP
PA
TL
GR
KP
RJ
BT
BPL
BS
BJ
BBT
BBK

JENIS BANGUNAN IRIGASI


= Bangunan Bendung
= Bangunan Bagi Sadap
= Bangunan Peninggi
= Pintu Air
= Talang
= Gorong-Gorong
= Kantor Pengamat
= Rumah Jaga
= Bangunan Terjun
= Bangunan Pelimpah
= Bangunan Suplesi
= Bangunan Jembatan
= Bangunan Box Tersier
= Bangunan Box Kuarter

SP
SK
ST
SK
SPM

JENIS SALURAN/JARINGAN
= Saluran Primer
= Saluran Sekunder
= Saluran Tersier
= Saluran Kuarter
= Saluran Pembuang

6.2

Integrasi Sistem SIG

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

Tidak seperti aplikasi-aplikasi sistem komputer yang lain, SIG


bukanlah tipe sistem yang plug and play. Komponen-komponen
sistem

harus

spesifikasi

dikumpulkan

yang

telah

dan

digunakan

didokumentasikan.

sesuai

dengan

Basisdata

harus

dibangun dengan hati-hati dan terorganisir. Jika semua komponen


yang diperlukan telah didapat, komponen-komponen tersebut
harus

diintegrasikan

dan

diuji.

Pengguna

harus

segera

diperkenalkan pada sistem ini, dilatih jika perlu, untuk memulai


penggunaan SIG-nya. Bahkan terkadang terdapat bagian-bagian
sistem informasi yang telah teruji secara individu, tetapi belum
berfungsi dengan baik jika diintegrasikan dengan komponenkomponen lainnya. Untuk itu, personil sistem informasi harus
memecahkan

masalah-masalah

seperti

ini

sebelum

para

pengguna dapat mengakses sistem-nya.


6.3

Pengembangan Aplikasi SIG Dalam Sistem Database

Aplikasi pada konteks ini merupakan istilah umum yang


mencakup hal-hal penggunaan lanjut mengenai SIG. Pertama,
disana terdapat aplikasi-aplikasi basisdata. Aplikasi-aplikasi ini
memiliki fungsi-fungsi yang diperlukan untuk meng-create, mengedit, mem-build dan me-maintain basisdata yang biasanya
dilakukan oleh personil sistem SIG. Beberapa pengguna mungkin
saja diberi tugas untuk meng-update sebagian basis data SIG,
walaupun secara keseluruhan, basisdata tetap menjadi tanggung
jawab database administrator. Sedangkan aplikasi-aplikasi selain
diatas disebut sebagai user application. Pada saat ini, tidak
sedikit perangkat SIG yang menyediakan banyak aplikasi-aplikasi
sederhana

sebagai

(misalnya untuk

bagian

dari

menampilkan

paket

perangkat

peta melakukan

lunaknya

query,

dan

sebagainya). Tetapi, aplikasi-aplikasi lain yang lebih kompleks


atau aplikasi yang unik untuk pengguna tertentu, tetap harus
dikembangkann

dengan

menggunakan

bahasa

pemograman

makro kebanyakan perangkat SIG pada saat ini telah memiliki


bahasa makro sebagai alat pembuat aplikasinya.

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

6.4

Penggunaan

dan Pemeliharaan

Sistem

Informasi

Database
Setelah hampir semua tugas atau proses pengembangan Sistem
Informasi selesai, hingga sistem dapat dioperasikan, kita dapat
mengatakan

bahwa

penggunaan

dan

pemeliharaan

sistem

berikut basis datanya masih sangat diperlukan sebagaimana


sistem tersebut dikembangkan pada awalnya. Kebanyakan basis
data dalam Sistem Informasi yang dibentuk melalui SIG bersifat
dinamis, berubah hampir setiap hari dan para penggunanya pun
akan segera memikirkan aplikasi-aplikasi tambahan yang harus
dikembangkannya.
prosedur

Dengan

formal

demikian,

dalam

diperlukan

mengelola

prosedur-

aktivitas-akitivitas

pemeliharaan dan updating data untuk memastikan keberhasilan


operasi-operasi sistem.

7. PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS


Perangkat lunak (software) Database Irigasi dan Sungai Kabupaten
Bengkayang, secara keseluruhan terdiri dari beberapa elemen. Elemen
pembentuk ini meliputi:
Software

Aplikasi database dilengkapi dengan rancangan user interface


menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar sesuai dengan
kebutuhan

pemakaian

pada

pekerjaan

ini,

yang

juga

akan

membungkus dan menjembatani database agar dapat digunakan


secara mudah oleh user yang awam sekalipun. Disamping itu juga
diperlukan software-software konversi sistem informasi yang telah
ada, untuk sharing data dan standarisasi struktur dan format data.
Keuntungan dan pertimbangan penggunaan software Visual Basic
atau Delphi sebagai basis sistem informasi yang akan digunakan
antara lain karena :

Software ini telah digunakan secara luas pada lingkungan


operational sistem database.

Memiliki

keunggulan

dalam pengelolaan sistem informasi

atribut dalam format data base yang umum dipakai (dbase).

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

Software ini memiliki kompatibilitas yang tinggi pada sistemsistem informasi yang lain, serta dapat dijalankan pada
berbagai sistem operasi.
Hardware

Hardware yang digunakan, sedapat mungkin disesuaikan dengan


sistem hardware komputer yang telah banyak dipakai di lingkungan
pemakai sistem informasi yang di susun serta dapat dapat dengan
mudah dikembangkan pada sistem yang lebih advance bila
dikehendaki. Database Irigasi dan Sungai Kabupaten Bengkayang
yang akan dikembangkan, direncanakan akan dapat dijalankan
pada komputer PC biasa yang berbasis processor Pentium, dengan
tidak menutup kemungkinan untuk dapat dikembangkan pada
sistem processor yang lebih maju untuk pengembangan masa
datang. Perangkat ini hendaknya dilengkapi sistem input pointer
tambahan di luar keyboard seperti mouse atau trackball untuk
memudahkan pengoperasiannya. Perangkat penunjang lainnya
seperti printer deskjet berwarna,

untuk menghasilkan tampilan

printout yang memadai.


8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan ini diperkirakan membutuhkan
waktu selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender atau 4 (empat)
bulan.
9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
Dalam

rangka

kegiatan

Database

Irigasi

dan

Sungai

Kabupaten

Bengkayang Tahun Anggaran 2014 ini diperlukan seorang team leader


dan beberapa tenaga ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu yang terkait
dengan pemetaan dan database wilayah. Berikut ini susunan tenaga ahli
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:
1.

Team Leader
Disyaratkan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di
bidang perencanaan wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Ketua
tim disyaratkan seorang Sarjana S1 Teknik Sipil/Planologi, yang

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

merupakan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan


tinggi swasta atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Secara rinci
tugas dan tanggungjawab ketua tim adalah:

Bertanggung

jawab

menyelesaikan

terhadap

pekerjaan

tim

termasuk

di

lapangan

teknik,

dalam

manajemen,

administrasi dan keuangan.

Memobilisasi dan mengontrol tim serta mengkoordinir semua


pelaksanaan kegiatan tim.

Menyiapkan program kerja dan pelaksanaan dan menyajikan


saran atau rekomendasi dalam penyelesaian proyek.

Mengumpulkan

dan

menganalisa

data

informasi,

laporan

terdahulu dan dokumen yang berhubungan dengan proyek.

Menyiapkan

pedoman

untuk

identifikasi

proyek,

formasi

rancangan dan justifikasi proyek.


2.

Profesional Staf

Tenaga Ahli Pemetaan (GIS)


Disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik
Geodesi/Sipil/Planologi,

yang

merupakan

lulusan

universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta


atau

perguruan

tinggi

luar

negeri

yang

telah

diakreditasi.

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang pemetaan


sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

Tenaga Ahli Irigasi


Disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata-1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil yang merupakan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta atau perguruan tinggi luar negeri
yang

telah

diakreditasi.

Berpengalaman

dalam

pelaksanaan

pekerjaan di bidang irigasi dan sumber daya air sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.
3.

Supporting Staf

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

10

Untuk

kelancaran

pekerjaan

diperlukan

pula

tenaga

penunjang

(Supporting Staff) yang akan membantu tim tenaga ahli yang terdiri
dari:

10.

Chief Surveyor sebanyak 1 orang

Surveyor sebanyak 14 orang

Tenaga Administrasi sebanyak 1 orang

Operator Komputer sebanyak 1 orang

PRODUK YANG HARUS DISERAHKAN


Hasil yang harus diserahkan kepada pengguna anggaran yang
dimaksud sebagai bukti terselesaikannya tahapan pekerjaan dan
berakhirnya pekerjaan antara lain :

1.

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan secara umum memaparkan tentang pemahaman
konsultan mengenai kerangka acuan kerja yang diberikan antara lain
meliputi latar belakang pelaksanaan kegiatan, maksud, tujuan, sasaran,
ruang lingkup, dasar hukum terkait, karakteristik umum wilayah
perencanaan, pendekatan dan metodologi perkerjaaan, serta rencana
kerja pihak konsultan yang berisi struktur organisasi pelaksana, susunan
tenaga ahli yang terlibat, jadwal rencana kegiatan, dan tahapan
pelaporan pekerjaan.
Laporan Pendahuluan merupakan acuan dan pengendali kegiatan secara
keseluruhan. Selain itu, pada tahap ini diharapkan konsultan telah
merumuskan informasi/data yang perlu di inventarisir guna menyusun
rencana kegiatan selanjutnya dan merumuskan metodologi (alat dan
teknik survei dan analisis) yang akan digunakan untuk menghasilkan
rencana.
Pelaksana Kegiatan dalam tahap ini harus menyerahkan laporan
pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar ukuran A4, yang
diserahkan kepada pemberi tugas 4 (empat) minggu setelah Surat
Perintah Kerja (SPK) diterbitkan.

2.

Draft Laporan Akhir


Draft Laporan Akhir ini berisikan rancangan database dan sistem
informasi yang akan diajukan pada forum seminar (ekspose) di daerah

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

11

dan telah disusun berdasarkan hasil survei dan analisis yang telah
dilakukan pada laporan sebelumnya.

Laporan ini harus diserahkan

kepada pemberi tugas selambat-lambatnya 13 (tiga belas) minggu


setelah

SPK

diterbitkan

dengan

jumlah

sebanyak

10

(sepuluh)

eksemplar ukuran A4.


3.

Laporan Akhir
Laporan Akhir ini merupakan hasil penyempurnaan/perbaikan dari draft
rencana berdasarkan hasil survei dan analisis yang telah dilakukan dan
masukan-masukan dari tim teknis serta stakeholders pembangunan
lainnya.

Laporan

Akhir

Database

Irigasi

dan

Sungai

Kabupaten

Bengkayang ini harus diselesaikan oleh tim konsultan dalam waktu 16


(enam belas) minggu dengan jumlah laporan akhir yang harus
diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar
ukuran A4.
Pihak konsultan juga diwajibkan menyerahkan Manual Book/Buku
Panduan serta softcopy Laporan dan sistem informasi geografis
database irigasi dan sungai Kabupaten Bengkayang dalam bentuk
Compact Disc (CD) dan diserahkan sebanyak 4 (empat) buah CD.
Dengan masuknya semua laporan dan soft copy dalam CD tersebut,
maka seluruh pekerjaan Database Irigasi dan Sungai Kabupaten
Bengkayang dinyatakan selesai.

Proposal Database Irigasi dan Sungai


Kabupaten Bengkayang

12

Você também pode gostar