Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Pengertian
Penyakit jantung rematik (RHD) adalah suatu proses peradangan yang
mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung
dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus hemolitic- grup A (Sunoto
Pratanu, 2000).
Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan
pada katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali
2. Etiologi
Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat
interaksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Penyakit ini
berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus
Hemolyticus Grup A berbeda dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan
infeksi streptococcus di kulit maupun disaluran nafas, demam reumatik agaknya tidak
berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit.
Faktor-faktor pada individu:
Faktor genetic
Faktor genetic
Golongan etnik dan ras
Umur
Keadaan gizi dan lain-lain
Reaksi autoimun
3. Patofisologi
jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi
tinggi yang mengandung cukup vitamin.
Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan
terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik
untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal
atau intervensi invasif. Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia
serta memerlukan biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka
panjang.
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Dari
pemeriksaan
laboratorium
darah
didapatkan
peningkatan
ASTO,
peningkatan laju endap darah ( LED ),terjadi leukositosis, dan dapat terjadi
penurunan hemoglobin
Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran pada jantung.
Pemeriksaan Echokardiogram
Menunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Menunjukan interval P-R memanjang.
Hapusan tenggorokan :ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A
7. Komplikasi
Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari demam rematik dan
biasanya terjadi setelah serangan demam rematik. Insiden penyakit jantung rematik
telah dikurangi dengan luas penggunaan antibiotic efektif terhadap streptokokal
bakteri yang menyebabkan demam rematik.
ASUHAN KEPERAWATAN
REUMATOID HEART DISEASE ( RHD )
A. Pengkajian
Data fokus:
o Peningkatan suhu tubuh tidak terlalu tinggi kurang dari 39 derajat celcius namun tidak
terpola
o Adanya riwayat infeksi saluran nafas.
o Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dada berdebar-debar..
o Nyeri abdomen, Mual, anoreksia dan penurunan hemoglobin
o Arthralgia, gangguan fungsi sendi
o Kelemahan otot
o Akral dingin
1)
Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan katup mitral
( stenosis katup )
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan,penurunan curah jantung dapat
diminimalkan.
Kriteria hasil: Menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas yang dapat diterima
(disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis : parameter
hemodinamik dalam batas normal, haluaran urine adekuat). Melaporkan penurunan
episode dispnea,angina. Ikut serta dalam akyivitas yang mengurangi beban kerja
jantung.
Intervensi dan rasional:
Intervensi
Rasional
1. Kaji frekuensi nadi, RR, TD
1.
Memonitor adanya perubahan
secara teratur setiap 4 jam.
sirkulasi jantung sedini mungkin dan
terjadinya takikardia-disritmia sebagai
kompensasi
meningkatkan
curah
jantung
2. Kaji perubahan warna kulit
2. Pucat menunjukkan adanya penurunan
terhadap sianosis dan pucat.
perfusi
perifer
terhadap
tidak
adekuatnya curah jantung. Sianosis
terjadi sebagai akibat adanya obstruksi
aliran darah pada ventrikel.
3. Istirahat memadai diperlukan untuk
3. Batasi aktifitas secara adekuat.
memperbaiki
efisiensi
kontraksi
jantung dan menurunkan komsumsi
O2 dan kerja berlebihan.
4.
Stres
emosi
menghasilkan
vasokontriksi yang meningkatkan TD
4.
Berikan kondisi psikologis dan meningkatkan kerja jantung.
lingkungan yang tenang.
5. Meningkatkan sediaan oksigen untuk
fungsi miokard dan mencegah
hipoksia.
5. Kolaborasi untuk pemberian
6.
Diberikan untuk meningkatkan
oksigen
kontraktilitas
miokard
dan
menurunkan beban kerja jantung.
6. Kolaborasi untuk pemberian
digitalis
1.
6.
8)
9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1)
Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan pada katup mitral
( stenosis katup ) dapat teratasi.dengan kriteria evaluasi : Menunjukkan tanda-tanda
vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas
gejala gagal jantung (mis : parameter hemodinamik dalam batas normal, haluaran
urine adekuat). Melaporkan penurunan episode dispnea,angina. Ikut serta dalam
akyivitas yang mengurangi beban kerja jantung.
2)
3)
Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada membran sinovial dapat teratasi
dengan kriteria evaluasi : Skala nyeri 0-1, tanda-tanda vital dalam batas normal, klien
tidak mengeluh nyeri, tidak ada nyeri tekan dan klien tidak membatasi
gerakanya.Klien tampak rileks
4)
5)
6)
7)
8)
Kerusakan integritas kulit behubungan dengan peradangan pada kulit dan jaringan
subcutan. Dapat teratasi dengan kriteria evaluasi : Eritema hilang pada tangan dan
tubuh klien, mempertahanakan integritas kulit. Mendemonstrasikan perilaku / teknik
mencegah kerusakan kulit
9)
E. Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda juall, ( 2001),BUku Saku diagnosa keperawatan EDisi 8, EGC, Jakarta
Jakarta
Nanda,2005-2006, Diagnosis Keperawatan
Heni,dkk, (2001),Buku Ajar keperawatan Kardiovasculer Edisi 1, Harapan Kita, Jakarta
Asuhan
Keperawatan:
Pedoman
Untuk
Perencanaan
dan
Jakarta
Wong and Whaleys (1996), Clinical Manual of Pediatrics Nursing 4th Edition,
Mosby-Year Book, St.Louis, Missouri.
Sylvia A. Price (1995), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 4,
Buku kedokteran EGC, Jakarta.