Você está na página 1de 68

Samad Disebut Iming-imingi Kasus

PDI Perjuangan kembali angkat bicara perihal Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Abraham Samad yang dinilai melanggar hukum. Anggota Tim Bidang Hukum PDI
Perjuangan Arteria Dahlan menunjukkan bukti foto pertemuan Samad dengan seorang
petinggi TNI.
Ini bukti, foto Abraham Samad di rumah petinggi TNI. Mohon maaf saya crop karena masih
ada beberapa orang di sampingnya. Ini bukan hanya pelanggaran kode etik, melainkan
merupakan pelanggaran pidana, ujar Arteria Dahlan di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, pertemuan di bilangan Patal Senayan beberapa waktu lalu itu telah melanggar
Pasal 36 poin 1, Pasal 37, Pasal 65, Pasal 66, dan 67 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Korupsi, yakni anggota KPK dilarang bertemu atau mengadakan
hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain yang ada hubungan
dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK dengan alasan apa pun.
Dalam foto itu, Samad tampak mengenakan kemeja biru berlengan panjang, sedangkan sosok
yang di samping Samad mengenakan baju batik lengan pendek berwarna cokelat keemasan.

Pada foto yang dicetak di atas kertas putih itu dituliskan, Pertemuan Samad di Rumah
Hendropriyono.
Sebelumnya, Plt. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggelar konferensi pers di
Rumah Cemara, Kamis (22/1) lalu, dan mengatakan Samad mengincar posisi calon wakil
presiden untuk Joko Widodo.
Menurut Arteria, dalam pertemuan tersebut, telah terjadi lobi yang dilakukan Samad dalam
bursa pencalonan dirinya sebagai wakil presiden. Samad mengaku telah membantu PDI
Perjuangan dengan cara meringankan perkara korupsi yang menimpa Emir Moeis, kader PDI
Perjuangan.
Ini salah satu dari enam pertemuan. Ini yang keempat. Pertemuan itu satu minggu sebelum
penetapan Pak JK sebagai cawapres. Dia foto dengan anak petinggi TNI berinisial RNH. Kita
akan sampaikan ini ke Mabes Polri, lanjutnya.
Lebih jauh ia mengatakan foto itu sengaja diungkapkan ke publik untuk membenarkan
pernyataan Hasto bahwa Samad ingin menjadi calon wakil presiden. Menurut dia, foto
tersebut baru diungkap ke publik karena PDI Perjuangan harus melakukan investigasi terlebih
dahulu.
Beberapa bukti sudah kami siapkan dan ternyata apa yang disampaikan Hasto itu nyaris
100% terbukti. Biar fakta hukum yang menjawabnya kepada publik, jelasnya.
Di sisi lain, pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan penyelesaian etik dan pidana
harus dipecahkan satu per satu.
KPK harus segera membentuk komite etik, dan di saat bersamaan, masalah pidana
diselesaikan secara profesional dan transparan, tandas dia. (Nov/P-5)

EDITORIAL

Sandera Badan Penilap Pajak

Idealnya kesadaran orang membayar pajak terbangun karena kepercayaan dan


keyakinan pajak yang mereka setor ke negara betul-betul dipakai untuk pembangunan
buat rakyat.
Silakan tanggapi Editorial ini melalui http://www.metrotvnews.com
PAJAK merupakan instrumen pemerataan distribusi pendapatan dan ekonomi. Wajib pajak
dianggap sebagai orang berpunya yang harus membagi kekayaannya buat rakyat.
Pajak yang dipungut dari wajib pajak dipakai negara untuk membiayai pembangunan buat
rakyat. Lewat pembangunan itulah diharapkan terjadi distribusi pendapatan dan ekonomi.
Bahkan, pembangunan bukan cuma buat rakyat, melainkan juga kembali ke wajib pajak
sendiri.
Dari situ, pajak sesungguhnya berperan amat penting dalam meminimalkan kesenjangan
ekonomi. Bagi kita, pajak menjadi instrumen penting mengurangi liang kesenjangan ekonomi
karena kesenjangan ekonomi di negara ini sudah pada taraf lampu kuning.
Target penerimaan pajak tahun ini Rp1.484,6 triliun, naik 20% jika dibandingkan dengan
target tahun lalu. Untuk mencapainya, pemerintah harus bekerja lebih keras daripada tahuntahun sebelumnya.
Tahun lalu, target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar Rp1.246 triliun. Namun, dari target yang sudah
sangat fantastis tersebut, realisasinya hanya mencapai Rp1.143 triliun, atau sekitar 91,75%.
Bahkan, ada yang menyebut realisasi penerimaan tersebut merupakan yang terendah dalam
kurun 25 tahun terakhir. Pasalnya, dalam 10 tahun terakhir, target penerimaan perpajakan kita
tak pernah tercapai. Padahal, potensi penerimaan perpajakan kita sekitar Rp1.600 triliun.
Menggenjot penerimaan pajak menjadi instrumen penting agar pembangunan tetap terbiayai
secara memadai di tengah bakal berkurangnya pendapatan negara dari bahan bakar minyak
akibat jatuhnya harga minyak dunia.

Dalam konteks memeratakan distribusi ekonomi melalui pembangunan, kita semestinya


mendukung ikhtiar keras pemerintah menghimpun pajak. Pemerintah, misalnya, mulai
memperluas pengenaan pajak pada sejumlah barang, antara lain tas dan sepatu mewah, emas
dalam ukuran tertentu, serta rumah dan apartemen dalam harga tertentu.
Ikhtiar keras lainnya ialah menerapkan sandera badan pada para pengemplang pajak. Pekan
lalu, Direktorat Jenderal Pajak menyandera badan seorang penunggak pajak dan
menitipkannya di Lembaga Pemasyarakatan Salemba.Yang bersangkutan menunggak pajak
selama lima tahun senilai Rp6 miliar.
Sandera badan merupakan bentuk penegakan hukum yang diharapkan dapat menggugah
kesadaran pengusaha untuk tertib membayar pajak.
Namun, kita hendak mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam memaksa
pengusaha membayar pajak. Bila berlebihan, orang enggan berusaha di Indonesia.
Penerapan pajak progresif menjadi solusinya. Insentif berupa kemudahan mengembangkan
usaha bagi perusahaan yang patuh membayar pajak menjadi solusi lain.
Kita juga ingin mengingatkan bahwa idealnya kesadaran orang membayar pajak terbangun
karena kepercayaan dan keyakinan pajak yang mereka setor ke negara betul-betul dipakai
untuk pembangunan buat rakyat. Ini menjadi tugas mahaberat negara di tengah belum
hapusnya ingatan kita terhadap kasus penilapan pajak oleh petugas pajak.
Orang bijak taat pajak. Pemerintah bijak taat menggunakan pajak untuk membiayai
pembangunan demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

DPR Tanyakan Komitmen Presiden


ASTRI NOVARIA

Dewan tidak bermaksud mengintervensi Presiden, tetapi memberi masukan agar tidak
ada mekanisme dan UU yang terlewatkan.
PIMPINAN Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menanyakan komitmen Presiden Joko Widodo
mengenai nasib Komjen Budi Gunawan, apakah diangkat atau tidak menjadi Kapolri. Hal ini
dikemukakan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada Media Indonesia di Jakarta, tadi
malam.
Prosesnya lebih dari 20 hari tetap bisa, tetapi di DPR kan sudah selesai. Dalam pertemuan
dengan Presiden hari ini kami akan bertanya komitmen Presiden tersebut, kata Taufik.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI salah satunya mengatur
tata cara pengangkatan Kapolri. Ketentuan itu diatur di Pasal 11 ayat 1 sampai 8. Pasal
tersebut memang tidak mengharuskan Presiden segera melantik Budi Gunawan meski sudah
disetujui dewan.
Kami tidak mengintervensi Presiden. DPR berpandangan keputusan itu hak prerogatif
Presiden. Lembaga mana pun tidak bisa mengintervensi hak prerogatif Presiden, termasuk
usul calon Kapolri baru. Namun, kami ingin memberi masukan kepada Presiden agar ketika
mengambil keputusan nanti tidak ada mekanisme UU yang terlewati, ujar Taufik.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkapkan Presiden tidak bisa menunda
lebih lama lagi pelantikan Budi Gunawan. Menurut Hamzah, tenggat bagi Presiden untuk
membuat keputusan itu berdasarkan UU No 2/2002 Pasal 11 ayat (3). Presiden harus
memutuskan sampai 5 Februari.
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menambahkan, apabila sampai batas waktu belum
juga ada keputusan, Budi Gunawan otomatis menjadi Kapolri (Media Indonesia, 1/2). Budi
Gunawan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di parlemen pada Rabu (14/1), sehari
setelah KPK menetapkan dia sebagai tersangka dugaan kasus transaksi mencurigakan dan
gratifikasi.

Kendati demikian, sebagaimana diutarakan Menko Polhukam yang juga Ketua Kompolnas
Tedjo Edhy Purdijatno, Presiden Jokowi tetap menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan
DPR apakah menyetujui atau tidak Budi menjadi Kapolri (Media Indonesia, 14/1).
Ketika muncul desakan dari berbagai kalangan agar Presiden melantik Budi Gunawan
menjadi Kapolri karena sudah lolos uji kelayakan di DPR, Jokowi menjawabnya dengan
menunda pelantikan Budi sebagai Kapolri hingga proses hukum tuntas. Pak Budi Gunawan
sementara ini belum dilantik sampai masalahnya clear, tegas Tedjo (Media Indonesia, 17/1).
Terakhir Presiden memastikan akan memutuskan nasib pencalonan Budi Gunawan sebagai
Kapolri setelah proses praperadilan di PN Jakarta Selatan yang dimulai hari ini (Media
Indonesia, 30/1).
Tiga aspek
Saat menanggapi sikap pimpinan DPR tersebut, Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif
menilai kini Presiden tengah mencari momentum tepat untuk mengakhiri polemik.
Menurut Buya, Presiden memiliki keberanian melawan semua tekanan. Yang harus
dilakukan Presiden bertindak cepat sesuai harapan masyarakat. Presiden bukan pengecut. Ia
mencari momentum tepat untuk bertindak.
Pengamat hukum tata negara Refly Harun berpendapat Jokowi saat ini justru tengah
mengalkulasikan silang sengkarut Budi Gunawan dari aspek politik, hukum, dan publik.
Aspek publik terbilang yang paling aman, tidak mengangkat pejabat yang sedang dibelit
persoalan hukum, ungkap Refly.
Sementara itu, hakim PN Jakarta Selatan untuk sidang praperadilan kasus Budi Gunawan,
Sarpin Rizaldi, menegaskan, sebagai hamba wet dia akan menjaga objektivitas dalam
menangani perkara. Silakan datang untuk membuktikannya. (Kim/Nel/AT/AU/FU/X-4)
astri@mediaindonesia.com

Budi Persoalkan Kapasitas Penyidik


CALON Kapolri Budi Gunawan mempersoalkan kapasitas penyidik Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) yang telah menetapkannya sebagai tersangka kasus rekening jumbo.
Anggota tim penasihat hukum Budi, Razman Arif Nasution, mengatakan para penyidik KPK
masih bekerja sama dengan Polri dan Kejaksaan. Ia menambahkan, kapasitas penyidik
merupakan salah satu materi gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hari
ini.
Dalam aturannya jelas penyidik Polri dan Kejaksaan tidak boleh merangkap jabatan, kata
Razman di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, seluruh penyidik KPK harus berada dalam posisi murni penyidik KPK serta
wajib memiliki sertifikat penyidik yang terstandardisasi. Penyidik KPK tidak ada sertifikasi
penyidik. Tentu produk hukumnya menjadi tidak jelas, tukasnya.
Budi, sambung Razman, juga mempersoalkan jumlah pimpinan KPK yang berjumlah empat
orang. Pengambil keputusan di KPK itu kan harusnya ada lima pimpinan, sebut Razman.
Pihaknya juga akan mempersoalkan penetapan status tersangka yang dianggap tidak sesuai
dengan prosedural. Budi ditetapkan sebagai tersangka justru tanpa ada pemeriksaan saksi.
KPK tidak mungkin memiliki lebih dari satu alat bukti yang cukup untuk menjerat Budi.
Kalau ada beberapa data yang menyebutkan kepemilikan sesuatu, itu tetap saja dihitung satu
alat bukti. Kami menganggap ada dugaan rekayasa, ujar Razman.
Di sisi lain, mantan JAM-Pidsus Ramelan mengatakan, KUHAP telah mengatur gugatan
praperadilan. Menurutnya, praperadilan hanya mengenai sah tidaknya penangkapan dan
penahanan, penghentian penyidikan atau penuntutan, serta permintaan ganti rugi dan
rehabilitasi.
Tersangka yang mengajukan praperadilan tidak diatur di dalam KUHAP. Mestinya gugatan
Budi Gunawan tidak diterima oleh PN, terang Ramelan.
Di sisi lain, anggota tim independen Bambang Widodo Umar menepis isu persaingan internal
di tubuh Polri sehingga menyebabkan Budi menjadi tersangka rekening gendut.

Tidak ada perang bintang. Saya tahu (mantan Kabareskrim) Suhardi Alius terus membangun
sinergitas KPK dan Polri, jelasnya. (Beo/Nur/SU/P-5)

Kala Militer Diterjunkan ke Gedung Antikorupsi


KETEGANGAN antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) terus bergulir. Itu terjadi sejak calon tunggal Kapolri Komjen Budi
Gunawan dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK sejak 13 Januari lalu. Dengan alasan
merasa terancam, komisi antikorupsi yang kini dikomandani Abraham Samad pun meminta
bantuan pengamanan dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Beredar akbar bahwa Mabes TNI mengerahkan tiga matra pasukan elite yang terdiri atas
prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari TNI-AD, Detasemen Jalamangkara
(Denjaka) TNI-AL, dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI-AU.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan TNI menerjunkan
pasukan untuk mengawal konflik di antara dua institusi negara, KPK dan Polri. Kan ada
petunjuk Presiden kepada pimpinan KPK dan Kapolri bahwa jangan sampai ada gesekan di
antara dua institusi. Kalau institusi sipil yang terlibat itu kan Polri yang mengamankan.
Namun karena ini permasalahan Polri dan KPK, Polri terlibat, Panglima TNI merasa punya
kewajiban mengamankan, jelas Fuad.
Ia mengatakan personel TNI yang diterjunkan untuk mengawal konflik kedua institusi
penegak hukum tersebut, di antaranya, Kopassus dan intelijen. Ya, Kopassus kita siagakan,
ada intelijen juga. Intinya ini untuk menjaga internal, ujarnya.
Antisipasi pengamanan tersebut bertujuan untuk menghalau segala kemungkinan buruk yang
akan terjadi di KPK. Pasalnya, pada malam saat Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka,
dua unit truk berisi sekitar 60 personel Sabhara dan lima mobil MPV berisi personel
kepolisian berpakaian preman mengitari Gedung KPK dan mencoba masuk ke lambung
gedung.
Selain itu, intelijen Polri berseliweran di sekitar gedung dan para prajurit polisi yang setiap
hari bertugas menjaga Gedung KPK sering berteriak menyanyikan lagu kecintaan kepada
kepolisian sebelum dan sesudah bertugas. Bahkan, berembus kabar bahwa gedung
antikorupsi itu akan digeledah. Suasana dan beragam informasi semacam itulah yang
membuat para petinggi KPK ketar-ketir.
Tidak mencampuri

Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah pihaknya menerjunkan pasukan elite dari tiga
matra untuk menjaga Gedung KPK. Menurutnya, TNI tidak ingin mencampuri masalah
kisruh antara KPK dan Polri. Mana ada itu! tegas Moeldoko, di Jakarta, Kamis (29/1).
Walau demikian, ia mengaku ada pengerahan sejumlah prajurit dari Kodam Jaya yang
sifatnya untuk antisipasi. Itu terkait dengan telepon dari Ketua KPK pascapenetapan Wakil
Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka oleh Polri. Waktu itu Pak Abraham
Samad yang minta ke saya. Lalu saya kirim satu peleton, ujarnya.
Itu pun, lanjutnya, bersifat sementara. Tak lama setelah situasi mereda, pihaknya kembali
menarik para prajurit, sebab pihaknya tak ingin masuk terlalu jauh dalam konflik KPK-Polri.
Terlebih, kewenangan pengamanan sepenuhnya ada di kepolisian. TNI tidak bersikap. Itu
persoalan hukum. Situasi seperti itu ada yang menangani, tepisnya.
Berkenaan dengan itu pula, Fuad Basya pun menyatakan TNI tidak ingin terlibat dalam
proses penegakan hukum di KPK, misalnya upaya jemput paksa terhadap saksi yang mangkir
dari panggilan KPK.
Tidak ada relevansinya melibatkan TNI dalam jemput paksa dan lain-lain. Tugas TNI itu
menegakkan kedaulatan negara, memelihara keutuhan wilayah, dan menjaga keselamatan
bangsa, cetusnya.
Apakah suasana di KPK saat ini sudah kembali pulih seperti sebelumnya? Berdasarkan
pantauan Media Indonesia, secara keseluruhan sudah berangsur pulih, tapi pengamanan
terhadap orang yang masuk dan keluar gedung itu masih tergolong ketat. Pada 30 Januari
lalu, misalnya, sebelum pukul 09.00 WIB, petugas sibuk memeriksa setiap pengendara motor
yang masuk melewati pintu gerbang. Tidak seperti biasanya, petugas memeriksa kelengkapan
surat izin mengemudi, STNK, hingga tanda pengenal setiap pengendara.
Tidak hanya kendaraan roda dua, mobil pun tidak luput dari pemeriksaan standar dengan alat
deteksi. Pengamanan yang tidak biasa tersebut bertepatan dengan jadwal pemeriksaan
perdana terhadap Budi Gunawan sebagai tersangka.
Pihak internal KPK menampik pengamanan yang diperketat berkaitan dengan pemanggilan
Budi. Kepala Bagian Informasi dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengakui pengecekan
surat kelengkapan dan identitas merupakan kegiatan rutin yang dilakukan berkala.
Seperti KPK melakukan kegiatan berkala tes urine. Ini untuk menilai, misalnya, ada
pegawai yang membawa motor sudah selayaknya membawa SIM dan STNK. Tamu yang
masuk juga disamakan dengan ID card pegawai dan KTP, ungkapnya.
Kendati Priharsa mengatakan pengamanan itu berlaku bagi internal KPK, kenyataannya tidak
hanya pegawai yang dicek identitas dan kelengkapan surat berkendara. Pewarta berita dan
pengunjung pun ikut diperiksa.

Di hari yang sama, 150 personel dari Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, diterjunkan untuk
berjaga. Kapolsek Setiabudi AKB Audie S Latuheru mengatakan dalam keadaan biasa hanya
sekitar 25 personel yang berjaga. KPK merupakan objek vital yang diamankan, kata dia.
(Nur/Kim/P-3) indri@mediaindonesia.com

Pelibatan TNI Perkeruh Suasana

PERMINTAAN pimpinan KPK terhadap Panglima TNI untuk mengamankan Gedung KPK,
terutama sejak penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri pada Jumat
(23/1) lalu, yang diikuti dengan diterjunkannya personel TNI semakin menguatkan sinyal
bahwa lembaga antirasywah tersebut merasa terancam dan inferior terhadap Polri yang
seharusnya menjadi mitra penegak hukum.
Ini justru seperti memperjelas rasa inferioritas KPK terhadap Polri yang harusnya justru
sebagai mitra penegakan hukum, ujar pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati kepada
Media Indonesia.
Meski begitu, Nuning, begitu dia disapa, mengatakan jika KPK tidak perlu meminta bantuan
TNI karena justru akan memperkeruh hubungan kedua institusi tersebut. Justru harusnya
bahu-membahu, bukan menambah keruh, ucapnya.
Mantan anggota DPR Komisi I tersebut menyebut TNI seharusnya tidak usah ikut dalam
pusaran konflik dengan mengamankan Gedung KPK karena belum ada sinyal kontak fisik
secara langsung antara KPK dan Polri.
Saya rasa belum pas TNI terlibat dalam pengamanan Gedung KPK. Kan, belum ada tandatanda ada perang fisik secara horizontal, cetusnya.
Untuk itu, Nuning beranggapan harusnya TNI dalam tahap mengamati saja sejauh mana
konflik tersebut terjadi. Ia pun yakin jika Polri tidak akan menggunakan kekuatannya secara
frontal untuk menyerang KPK dan menghilangkan barang bukti yang terkait dengan Komjen
Budi Gunawan.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi
menyayangkan sikap pimpinan KPK yang meminta pengamanan dari pihak TNI.
Menurutnya, hal tersebut tidak lain dan tidak bukan karena rasa ketakutan yang berlebihan.
Kalau saya menganggapnya pimpinan KPK jangan parno (paranoid)-lah dengan anggapan
akan ditekan dan terancam (oleh Polri). Janganlah menciptakan sesuatu yang mencekam,
ucapnya.

Menurut Muradi, jika tidak merasa bersalah dengan tuduhan-tuduhan yang mereka terima,
para pemimpin KPK tidak perlu meminta pengamanan yang berlebihan.
Kalau pimpinan KPK baik dan benar, ya, tidak usah khawatir, jangan dibayangkan ketakutan
seperti zaman Orde Baru, tidak ada itu, imbuhnya.
Dengan meminta perlindungan TNI, Muradi menduga jika tudingan pimpinan KPK
mempunyai permasalahan di masa lalu merupakan fakta yang selama ini tidak terungkap.
Kalau mereka merasa terancam, jangan-jangan dugaan mereka punya masalah di masa lalu
benar adanya, tandasnya.
Sementara itu, mantan pemimpin KPK Bibit Samad Rianto menegaskan memang tidak perlu
untuk meminta pengamanan TNI. Ia menceritakan pengalamannya pada 2009, ketika dua
pemimpin KPK, dirinya dan Chandra Hamzah, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
dugaan penyalahgunaan kewenangan.
Penjagaan di lingkungan lembaga antirasywah tersebut, diakui Bibit, dibantu pihak
kepolisian. Polisi yang mengamankan tempat kita. Kita selalu (dijaga personel) dari Polri
dan baik-baik saja hubungan dengan polisi, ujarnya saat dihubungi, Jumat (30/1).
Ia pun mengatakan saat itu dirinya pun dikawal ajudan yang memang berasal dari anggota
polisi. Nggak ada pertentangannya dengan polisi, ujarnya.
Ia menekankan bahwa saat itu pihaknya selalu meminta bantuan kepada kepolisian, bukan
pihak lain. Minta (bantuannya) ke polisi. Jangan ke yang lain, cetusnya.
Bahkan, keamanan di Gedung KPK pun dilakukan dari pihak kepolisian, selain dari satpam
yang berjaga di KPK. Keamanan di KPK diperbantukan oleh Polsek Setiabudi. Anggota
Brimob juga setiap hari datang ke KPK, tuturnya. (Nur/*/P-4)

SOROT

Hentikan Politisasi Penegak Hukum


KAPITALISASI persoalan hukum personal melalui institusi penegakan hukum kembali
terjadi. Independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai institusi pemberantas
korupsi kini di ambang bahaya.
Kita tidak perlu membahas dan mencari siapa yang paling bersalah dan menjadi penyebab
munculnya kekarut-marutan konflik antara KPK dan Polri. Namun, publik hendaknya jangan
lupa bahwa status tersangka kasus gratifikasi yang dilekatkan kepada Komisaris Jenderal
Budi Gunawan diumumkan KPK sehari sebelum Budi mengikuti uji kepatutan dan kelayakan
(fit and proper test) sebagai calon Kapolri di Komisi III DPR.
Tindakan atau keputusan KPK melalui empat pemimpinnya itu seolah mempertontonkan
dimensi tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Secara implisit, momentum itu dijadikan
pimpinan KPK sebagai dalih penyelamatan institusi Polri dari calon pemimpin yang diduga
memiliki rekening gendut.
Itu alasan mulainya rakyat mendukung sikap KPK yang berani mengambil keputusan
penetapan status tersangka calon tunggal Kapolri yang sejatinya merupakan hak prerogatif
Presiden Joko Widodo dalam menentukan siapa saja yang akan menjadi pembantunya. DPR
mendukung keputusan Presiden dan menyetujui Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
Di sisi lain, banyak kasus besar yang mangkrak tidak terselesaikan oleh institusi yang
dibentuk pada 2004 itu. Sebut saja kasus Bank Century dengan kerugian negara mencapai
Rp7,4 triliun, kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP)
sebesar Rp1,12 triliun, dan terutama megakasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang
mencapai Rp463 miliar.
Kasus Hambalang menyeret mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum,
Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat
Andi Mallarangeng, dan Wasekjen Angelina Sondakh. Belum lagi, kasus korupsi
penyelenggaraan haji oleh mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang penyidikannya bak
berjalan di tempat.

Politisasi institusi penegak hukum belakangan ini bergulir deras. Polri melalui Bareskrim
tanpa aba-aba menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan menetapkannya
sebagai tersangka atas kasus kesaksian palsu pada sengketa pilkada Kotawaringin Barat di
Mahkamah Konstitusi. Kemudian, satu per satu pemimpin KPK, mulai Adnan Pandu Praja,
Abraham Samad, hingga Zulkarnain, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan tindak
pidana.
Ketua KPK Abraham Samad pun berang dan menilai upaya Polri tersebut sebagai
kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Hal itu tampak dalam konferensi pers saat Bambang
Widjojanto ditangkap aparat Bareskrim Polri. Ketika berorasi di depan Gedung KPK, Samad
menyebut penangkapan Bambang sebagai bentuk kriminalisasi terhadap KPK.
Ucapan yang dilontarkan di depan massa yang sedang beraksi di Gedung KPK itu terkesan
provokatif karena sebagai penegak hukum, KPK mestinya bisa memilah mana persoalan
individu dan mana persoalan institusi. Institusionalisasi persoalan personal bisa berdampak
buruk, tidak hanya terhadap institusi KPK tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
Bangsa ini tidak boleh terbelah, apalagi pecah berkeping-keping hanya karena konflik yang
terjadi antara pribadi-pribadi di KPK dan pribadi-pribadi di Polri. Mereka yang bertikai tidak
boleh menggunakan institusi sebagai tameng untuk melindungi kebobrokan pribadi.
Selain itu, inisiatif Samad yang meminta Pangilma TNI Jenderal Moeldoko untuk
memberikan pengamanan terhadap Gedung KPK menuai pro dan kontra. Ada yang menilai
pelibatan TNI dalam konflik tersebut secara tak langsung menyiratkan pimpinan KPK
membenturkan TNI dan Polri karena tugas pengamanan merupakan bagian dari fungsi
kepolisian.
Presiden Jokowi sesungguhnya telah memberikan perintah yang jelas kepada KPK dan Polri.
Presiden menegaskan bahwa hukum harus ditegakan secara objektif dan transparan. Itu
artinya, siapa yang bersalah harus dihukum. Tidak boleh ada kriminalisasi dan politisasi atas
kasus yang kini sedang melanda KPK dan Polri. (Yahya Farid Nasution/P-3)

Indonesia Siaga Korupsi


FURQON ULYA HIMAWAN

Lembaga pendidikan tinggi berkomitmen untuk memberikan edukasi dan keteladanan


serta dukungan moral bagi pemberantasan korupsi.
REKTOR Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwikorita, menyebut gejala korupsi di
Indonesia sudah memasuki level siaga. Untuk itu, perlu penanggulangan secara konkret,
termasuk penguatan lembaga penegak hukum.
Korupsi di Indonesia sudah dalam situasi siaga, katanya seusai diskusi bertajuk Mengatasi
Krisis Kebangsaan terkait Konflik KPK-Polri, di Balairung UGM, Yogyakarta, kemarin.
Diskusi tersebut, selain dihadiri para akademisi dan perwakilan Forum Rektor Indonesia,
dihadiri anggota Tim 9 Syafii Maarif dan Hikmahanto Juwana.
Pada kesempatan itu, mereka mengeluarkan tujuh rekomendasi. Pertama, mendukung
sepenuhnya janji Presiden Joko Widodo mematuhi konstitusi dan kepentingan rakyat. Untuk
itu, mereka menyeru kepada seluruh kompenen bangsa untuk mendukung janji mulia tersebut
dengan tidak mengganggu Presiden dalam mengambil tindakan secara mandiri demi
kepentingan negara dan rakyat Indonesia.
Kedua, memberikan jaminan kepada Presiden bahwa sistem kepresidenan dibangun atas
dasar sistem presidensial yang kuat dan sistem hukum yang kukuh, sehingga berbagai
ancaman pemakzulan merupakan hal yang tidak mendasar.
Ketiga, menyeru kepada Presiden untuk mengambil langkah cepat dan tegas, terutama terkait
dengan kekosongan Kapolri, agar masalah tersebut tidak berlarut-larut. Mendukung Presiden
untuk menegakkan moral publik di atas segala kepentingan pribadi maupun golongan
tertentu. Rekomendasi Tim 9 untuk tidak melantik pejabat yang menjadi tersangka korupsi
merupakan bagian dari menjaga moralitas publik itu.
Keempat, menyeru kepada Presiden untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam rangka
menyelamatkan upaya-upaya pemberantasan korupsi dan lembaga-lembaga yang bekerja

untuk hal itu. KPK dan kepolisian bersama dengan kejaksaan merupakan trisula dalam
penegakan hukum anti-korupsi.
Kerja-kerja terkoordinasi antarketiganya merupakan hal yang amat penting. Oleh karena itu,
Presiden harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri kriminalisasi
terhadap pekerja pemberantasan korupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Lembaga penegak hukum tidak boleh dijalankan untuk kepentingan pribadi.
Kelima, menyeru kepada pekerja peradilan, khususnya yang bekerja dalam hal peradilan dan
praperadilan untuk tidak mempermainkan hukum karena aturan hukum sudah jelas dan tegas
mengatur hal-hal tersebut.
Keenam, menyeru kepada seluruh komponen bangsa untuk kembali bersatu dan menggalang
komitmen bersama serta bersinergi demi kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana
tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perpecahan dan ketidakharmonisan antartrisula
penegak hukum di bidang korupsi, hanya akan menguntungkan para koruptor.
Ketujuh, segenap elemen pendidikan tinggi harus memberikan edukasi dan keteladanan
kepada publik tentang praktik kelembagaan yang bersih dan benar. Lembaga pendidikan
tinggi harus menjadi basis penggalangan komitmen moral pemberantasan korupsi. (AU/P-3)
furqon@mediaindonesia.com

KY Ingatkan Hakim Jangan Coba-Coba Bermain Perkara


KOMISI Yudisial mengingatkan para hakim di seluruh Indonesia agar jangan coba-coba
bermain perkara. Ketua Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Hakim Ibrahim
menegaskan pihaknya secara rutin mengawasi kinerja korps toga hitam guna meminimalisasi
potensi tersebut.
Jangan ada hakim yang mencoba membangun kedekatan dengan salah satu pihak yang
beperkara. Hakim harus mengutamakan kehati-hatian serta secara cermat memperhatikan
aspek yuridis dan fakta-fakta persidangan, kata Ibrahim kepada Media Indonesia di Jakarta,
kemarin.
Di sisi lain, peneliti Indonesia Legal Roundtable Erwin Natosmal Oemar mengatakan banyak
celah di lembaga peradilan sehingga membuka peluang bagi para hakim dan perangkat
lainnya untuk bermain-main dalam memutus sebuah perkara.
Celah pertama ialah pembatalan delapan poin dalam Surat Keputusan Bersama Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim (PPH) oleh Mahkamah Agung sebagai pembuat sistem di luar
hukum beracara yang membuka peluang bagi hakim menyalahgunakan profesinya.
Beberapa poin kode etik hakim, poin tentang disiplin dan profesional hakim, telah dibatakan
oleh MA sehingga hakim masih sering bermain-main dalam wilayah abu-abu itu, tegas
Erwin.
Kedua, lanjut dia, belum transparannya proses seleksi hakim di lingkungan MA. Padahal
kita ketahui, proses seleksi merupakan titik penting regenerasi dan pembaharuan hakim,
imbuhnya.
Ia juga menilai pengawasan terhadap aktivitas hakim khususnya dari Komisi Yudisial kurang.
Masih terbatasnya personel KY selaku pengawas eksternal membuat aktivitas hakim tidak
terawasi, tuturnya.

Pendapat senada diutarakan Koordinator Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia Fakultas


Hukum Universitas Indonesia Choky Risda Ramadhan. Menurutnya, ada celah yang bisa
dimanfaatkan bagi jaksa ataupun hakim ketika menjatuhkan pidana.
Untuk itu, perlu adanya sanksi kepada hakim yang sewenang-wenang memutus perkara
tanpa melihat bukti, keadilan, dan yurispudensi. MA perlu menindaklanjuti dengan
memberikan sanksi, tegas dia.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mengatakan isu korupsi masih mengancam
integritas peradilan sehingga kepercayaan publik makin turun. (Ind/P-5)

Negara Berhak Terapkan Vonis Mati


ARDI TERISTI

Presiden Joko Widodo disebut harus berhadapan dengan publik bila menghentikan
eksekusi mati.
PAKAR hukum internasional Hikmahanto Juwana mendukung langkah Presiden Joko
Widodo yang menolak grasi bagi terpidana mati kasus narkoba. Menurut Guru Besar
Universitas Indonesia itu, hukuman mati merupakan kedaulatan suatu negara.
Himahanto mengatakan itu dalam menanggapi upaya peninjauan kembali (PK) untuk kedua
kalinya yang diajukan dua warga negara Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Mereka divonis mati karena menyelundupkan 8,5 kg heroin pada 2005.
Kita memahami jika ada negara yang menginginkan warganya tidak dihukum mati. Namun,
negara tersebut juga harus tahu, ini (hukuman mati) merupakan kedaulatan Indonesia, kata
dia di Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin.
Menurutnya, Presiden Jokowi akan berhadapan dengan publik bila menghentikan eksekusi
mati. Padahal, sambung Hikmahanto, publik merupakan konstituen Jokowi. Bila hukuman
mati tidak dilaksanakan, Presiden akan berhadapan dengan publik, serunya.
Ia menegaskan, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan atau yang kerap dijuluki kelompok
Bali nine berhak mengajukan PK berulang sebagai upaya meringankan hukuman. Namun,
tindakan itu dinilai sia-sia karena dalam kasus sebelumnya, PK yang dimajukan tidak
mungkin dikabulkan.
Menurut saya, seperti terpidana mati yang sebelumnya, mereka harus segera dieksekusi,
pungkas dia.

Dipersiapkan matang
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung Basuni Masyarif menambahkan, sampai saat ini
Kejaksaan Agung masih melakukan persiapan sekaligus memastikan kembali terpidana mati
narkoba yang segera dieksekusi dalam waktu dekat.
Semua masih dipersiapkan dengan matang, ujar Basuni Masyarif kepada Media Indonesia
di Jakarta, kemarin. Dari data yang dimiliki Basuni, sebanyak 133 terpidana mati masih
menunggu kepastian hukum.
Hak hukum mereka harus dipenuhi, jika sudah dilakukan dan ada kepastian penolakan grasi
oleh Presiden, eksekusi harus dilaksanakan, pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana mengatakan
pihaknya tidak bisa melaksanakan eksekusi mati jika semua hak hukum terpidana belum
dipenuhi. Kami tetap harus menunggu salinan resmi keputusan Presiden, kata Spontana.
Menurutnya, Kejaksaan Agung mengedepankan hak hukum terpidana sekalipun melakukan
kesalahan kembali setelah divonis. Itu dikatakan Spontana terkait gembong narkoba Silvester
Obiekwe alias Mustofa dan Freddy yang masih mengendalikan peredaran narkoba dari
penjara.
Bukannya Kejaksaan Agung tidak memprioritaskan eksekusi mati terpidana mati Silvester
ini, melainkan karena masalah hak hukumnya untuk mengajukan grasi masih dalam proses,
kilah dia.
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan Silvester, 50, masih mengendalikan peredaran
narkotika, meskipun sedang menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih
Nusakambangan.
Mustofa memanfaatkan Andi, 32, rekan satu kamarnya, untuk menjadi pengatur kurir di luar
penjara yang menjalankan peran pengantar jemput narkoba, ungkap BNN. (SU/P-5)
ardi@mediaindonesia.com

Ambang Batas Kemenangan Diusulkan Dihapus

DPR berniat menurunkan ambang batas kemenangan dalam pilkada, yang saat ini
30%. Opsi itu didukung delapan dari 10 fraksi. Hanya PDIP dan PPP yang ngotot dua
putaran.
KETUA Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengkritik beberapa subtansi Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang tentang Pilkada yang baru disetujui DPR.
Menurut Jazuli, F-PKS telah menyepakati beberapa revisi untuk beberapa masalah dalam UU
Pilkada, di antaranya tentang masa kerja pelaksana tugas (Plt.) yang terlalu lama, calon tanpa
pasangan, ambang kemenangan, penyelesaian sengketa, dan penyelenggara yang belum jelas
dan uji publik yang dinilai hanya formalitas.
Agar pilkada langsung dapat dilaksanakan secara berkualitas, efektif, dan efisien, kata
Jazuli, kemarin. Untuk ambang kemenangan, Jazuli mengatakan F-PKS akan mengusulkan
untuk meniadakan ambang kemenangan agar tidak perlu mengadakan putaran kedua guna
efisiensi.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi Golkar Rambe Kamarul Zaman mengatakan bahwa
fraksinya tidak terlalu membahas lebih dalam mengenai adanya hubungan kekerabatan terkait
revisi UU Pilkada. Golkar akan tetap mengacu hak itu sesuai dengan yang tertera dalam UU
tersebut.
Rambe menyebutkan salah satu hasil pembahasan, yakni menurunkan ambang batas dari
30%, sehingga pelaksanaan pilkada satu putaran. Opsi itu didukung delapan dari 10 fraksi.
Hanya PDIP dan PPP yang ngotot dua putaran.

Dalam revisi UU Pilkada itu, juga mencuat wacana untuk membatasi suburnya politik dinasti.
Fraksi Partai NasDem setuju bila rantai kekerabatan tersebut diputus dalam satu periode dulu.
Demikian diutarakan Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate.
Satu ke atas, ke bawah, ke kiri, dan ke kanan dari petahana enggak boleh, misalnya anaknya
ialah petahana, maka ibu atau bapaknya enggak boleh mencalonkan. Harus ada jeda satu
periode, terangnya.
Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur
negara, agraria, dan Komisi Pemilihan Umum berkomitmen akan menyelesaikan revisi
Undang-Undang Pilkada pada pertengahan Februari 2015. (Nur/Ant/P-4)

Tidak Ada Alasan untuk Tetap Ngartis


NUR AIVANNI

Jangan sia-siakan kepercayaan rakyat. Anggota dewan sudah mendapatkan berbagai


fasilitas dari negara, seperti rumah, bantuan mobil, serta uang reses.
ANGGOTA dewan yang sebelumnya berprofesi sebagai artis lebih baik menanggalkan dunia
keartisannya dulu. Lebih baik fokus sebagai wakil rakyat dan harus menjalankan fungsinya
sebagaimana yang diamanatkan undang-undang.
Menurut Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang,
anggota dewan sebagai wakil rakyat harus fokus menjalankan tugas-tugasnya di parlemen.
Itu risiko sebagai anggota DPR, ujarnya di Jakarta, kemarin.
Ia pun mengatakan tidak ada alasan bagi anggota dewan yang ingin tetap berkarya di profesi
sebelumnya. Pasalnya, mereka sudah mendapatkan berbagai fasilitas dari negara. Jangan
kepercayaan rakyat disia-siakan. Mereka sudah mendapatkan rumah, bantuan mobil, dapat
uang reses, terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pihaknya akan memberikan sanksi. Sanksinya peringatan
teguran. Kalau sudah peringatan ketiga, diberhentikan atau di-PAW-kan, katanya.
Hal senada diungkapkan anggota DPR dari Fraksi NasDem Johnny G Plate. Anggota DPR
sebaiknya berhenti sebagai artis selama menjadi anggota parlemen dan pejabat publik. Pasti
sulit membagi waktu yang cukup agar tetap efektif sebagai anggota DPR RI dalam
menjalankan fungsi sebagai anggota DPR, tuturnya.

Pada Pasal 12, ayat (2) dalam draf Peraturan DPR tentang Kode Etik DPR menyebutkan
anggota DPR dilarang terlibat dalam iklan, film, sinetron, dan/atau kegiatan seni lainnya yang
bersifat komersial, khususnya yang merendahkan wibawa dan martabat sebagai anggota.
Proporsional
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat mengatakan RUU Kode
Etik yang mengatur bisa dikompromikan secara proporsional. Yang penting posisi pertama
anggota dewan ialah sebagai wakil rakyat, jelasnya.
Diakuinya, RUU Kode Etik tersebut belum final. Pihaknya masih meminta masukan dan
pandangan dari beberapa fraksi untuk finalisasinya pada Kamis (5/2) nanti. Ia mengatakan
aturan tersebut dibuat oleh MKD untuk menjaga marwah DPR sebagai lembaga perwakilan
rakyat.
Drafnya nanti memperhatikan hal-hal yang bisa mengganggu marwah tersebut. Artinya
perlu diberikan catatan, tidak ditutup seutuhnya, tapi tidak dibuka sebebasnya, mengingat
posisi anggota dewan tersebut, tuturnya.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus mengungkapkan fraksi
di DPR harus mendukung kode etik yang menegaskan batas tegas antara dunia politik
keparlemenan dan dunia profesi keartisan.
Anggota DPR dari Fraksi PAN, Yayuk Basuki, mengatakan, partainya memberikan
kesempatan bagi anggota yang memiliki latar belakang profesi artis untuk memperjuangkan
hak-haknya di DPR tanpa meninggalkan tanggung jawabnya di DPR.
PAN memang paling banyak artisnya. Asal tidak pernah mangkir rapat dan tugas-tugas
anggota dewan, saya rasa tidak masalah, kata Yayuk. (Yah/P-4)
aivanni @mediaindonesia.com

NU Prihatin dengan Demokrasi Transaksional


PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merasa prihatin dengan perkembangan
demokrasi di Indonesia yang masih bersifat transaksional. Bahkan, dalam setiap
penyelenggaraan pemilihan umum, muncul kecenderungan suara bisa dikonversi dengan
uang.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat berpidato dalam harlah
ke-89 NU di Jakarta, Sabtu (31/1) malam. Ia mengatakan, Indonesia diakui merupakan
negara berpenduduk terbesar ketiga yang berhasil melaksanakan politik demokrasi terbesar
ketiga setelah India dan Amerika Serikat.
Hanya saja yang menjadi catatan penting bagi NU adalah, bisakah kita melaksanakan politik
demokrasi dengan baik jika tanpa diiringi secara substansial dengan pembangunan ekonomi
yang memihak umat, kata Said Aqil.
Menurut dia, fakta di lapangan menunjukkan bahwa politik demokrasi masih terasa getir dan
pahit. Demokrasi masih transaksional. Politik demokrasi yang berjalan di lapangan berkutat
pada istilah NPWP, nomer piro wani piro (nomor berapa berani berapa), kata Said Aqil.
Ini maknanya ada gejala yang kuat di masyarakat bahwa politik demokrasi untuk memilih
wakil rakyat atau kepala daerah bisa dikonversi dengan uang, tambahnya.
Hal itu, menurut Said Aqil, disebabkan demokrasi masih berjalan beriringan dengan
kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Mengutip data Badan Pusat Statistik terakhir,
rasanya dada ini terasa sesak. Betapa tidak, distribusi kesejahteraan nasional jika diukur dari
indeks ketimpangan, gini ratio, terus naik dari tahun ke tahun, katanya.

Untuk itulah, ia meminta pemerintah serius menggarap sektor ekonomi yang lebih memihak
rakyat sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas demokrasi.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres juga menerima penghargaan
dari NU mewakili almarhum ayahandanya, Muhammad Kalla yang berjasa mengembangkan
NU.
Dalam acara ini Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj menandatangani
peresmian 23 universitas NU dan perguruan tinggi NU yang tersebar di beberapa kota, serta
penandatanganan prasasti masjid oleh Wapres. (Ant/P-5)

Dana Desa Diutamakan untuk BUMDes


MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar
mengatakan prioritas penggunaan dana desa ialah untuk pembentukan dan operasional badan
usaha milik desa (BUMDes). Prioritas untuk BUMDes, baru kemudian untuk lainnya,
seperti infrastruktur, ujar Marwan dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, dana yang tahun ini diberikan ke setiap desa sebesar Rp240 juta-Rp270 juta
tidak mungkin digunakan untuk infrastruktur. Kalau untuk infrastruktur, paling hanya
sepanjang 9 kilometer. Namun, kalau digunakan BUMDes, kesejahteraan masyarakat yang
meningkat, katanya.
Marwan mengatakan saat ini kesenjangan antara desa dan kota cukup jauh sekitar 10%.
BUMDes merupakan solusi paling benar untuk mengelola seluruh transaksi ekonomi desa,
baik internal ataupun eksternal.
Selain dana desa dari pusat (APBN), desa juga mendapatkan alokasi dana desa (ADD) dari
kabupaten. Oleh karena itu, ia mendorong dana desa diprioritaskan untuk pembentukan
BUMDes, sedangkan untuk desa-desa yang telah memiliki BUMDes, dana itu menjadi
tambahan modal kerja. Selain desa tertinggal yang jumlahnya sekitar 33 ribu, ada 40 ribu
desa yang harus didorong untuk membentuk atau mengembangkan BUMDes. Saya ingin 20
ribu sampai 40 ribu BUMDes terbentuk dalam dua tahun ini, papar politikus PKB itu.
Sistem perekonomian desa, tambahnya, perlu digerakkan dengan prinsip pengelolaan bisnis
secara profesional dengan penekanan pada pemerataan kemakmuran warga desa.

Dia juga menuturkan semua pengawasan mengenai desa ada di kementeriannya. Itu sesuai
dengan keputusan Presiden mengenai Satuan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), jelasnya.
Keppres tersebut mengatur mengenai pembagian kerja di kementerian yang dipimpinnya,
yaitu akan memiliki enam dirjen, satu irjen, satu badan, satu sekjen, dan lima staf ahli.
Jumlah tersebut lebih ramping jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang memiliki
sembilan dirjen. (Cah/Ant/P-3)

Prahara KPK-Polri dan Dampaknya terhadap


Perekonomian
A Tony Prasetiantono Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik, Universitas
Gadjah Mada

Jika permasalahan KPK-Polri terus berlarut-larut dan mulai menunjukkan Presiden


Jokowi ternyata tidak sepenuhnya memegang kemudi kekuasaan sehingga tidak bisa
mengambil keputusan secara independen, serta tidak bisa lagi mendengarkan suara
rakyat, pasar pun bisa berbalik terpengaruh.
HIRUK pikuk pemilihan Kapolri persis terjadi pada saat pemerintahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menjelang berumur 100 hari. Karena itu, suka atau tidak, hasil karya Presiden
Jokowi dan kabinetnya selama tiga bulan pertama bakal langsung terpengaruh oleh kondisi
mutakhir dinamika politik ini. Namun, sejauh ini, belum ada indikasi pasar merespons
tertentu (negatif) terhadap fenomena politik tersebut.
Di tengah kemelut calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai
tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan penetapan status
serupa kepada Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dengan sangkaan mengarahkan saksi
untuk membuat kesaksian palsu dalam sidang di Mahkamah Konstitusi, indeks harga saham
gabungan (IHSG) justru sedang asyik memecahkan rekor di atas 5.300. Kalaupun kemudian
terjadi koreksi, akhir pekan lalu IHSG ditutup pada level tinggi dan hijau pada 5.289.

Sedemikiankah sakti-nya perekonomian Indonesia sehingga bergeming dan tidak


terpengaruh oleh tensi politik yang meningkat? Tulisan ini mencoba menjelaskan apa yang
terjadi pada beberapa indikator ekonomi makro kita, serta bagaimana prospeknya jika
akrobat politik pemilihan Kapolri dan perseteruan Polri versus KPK terus berlangsung.
Soal IHSG yang terus menguat, sebenarnya yang terjadi ialah sudah terjadi kejenuhan rally
indeks harga saham Dow Jones di New York. Ketika perekonomian AS terlihat tanda-tanda
membaik, terutama ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi 2,7% pada triwulan III/2014
dan pengangguran turun menjadi 5,6% pada Desember 2014, terjadilah arus modal balik dari
seluruh dunia ke AS (sudden reversal). Gairah arus balik modal itu menyebabkan dua hal;
kurs dolar AS menguat dan indeks Dow Jones juga mengalami rally (menguat).
Puncaknya ialah indeks Dow Jones mencapai rekor baru di atas 18.000. Kondisi ini sudah
jauh melebihi level sebelum krisis subprime mortgage 2008, indeks hanya sekitar 17.000.
Level pengangguran di AS juga turun drastis ke 5,6%, dari level terburuk 10% pada 2009.
Inflasi juga terjaga pada level rendah 1,6%. Karena indikator-indikator ekonomi makro ini
banyak yang membaik, The Fed (bank sentral AS) pun menghentikan program quantitative
easing (stimulus moneter berupa pencetakan uang baru yang menyebabkan likuiditas
melonggar), serta berencana menaikkan suku bunga acuan (Fed funds rate) yang kini 0,25%
menjadi maksimal 1% pada akhir 2015.
Namun, rencana kenaikan suku bunga tersebut tidak kunjung dieksekusi. Penyebabnya
otoritas moneter AS pun mulai ragu-ragu, apakah tepat menaikkan suku bunga ketika kurs
dolar AS tengah menguat terhadap mata uang seluruh dunia? Jika suku bunga dinaikkan, kurs
dolar AS akan terus menguat, bagaimana jadinya dengan posisi neraca perdagangan AS?
Bagaimana dengan nasib sektor turisme AS? Orang akan enggan datang ke AS karena
berwisata di AS menjadi terlalu mahal. Sebaliknya, orang AS justru akan menikmati
murahnya perjalanan ke luar negeri karena kurs dolar AS yang menguat.
Meski berkali-kali Kepala The Fed Janet Yellen selalu mengatakan rencana kenaikan suku
bunga AS bakal segera dieksekusi, tetapi kebimbangan terebut masih terus terasa. Belum
tentu AS benar-benar jadi melaksanakannya sesuai dengan rencana.
Di tengah kegalauan tersebut, timbul kesadaran pula bahwa perekonomian AS sebenarnya
belum benar-benar normal. Pengangguran 5,6% memang sudah turun dari 10%, tetapi itu
belum mencapai level normal 4%, sebagaimana level dulu sebelum 2008. Karena itu,
sebenarnya kebijakan moneter longgar (easy money) masih diperlukan. Suku bunga rendah
seperti sekarang masih dirasa relevan.
Masih percaya
Berkecamuknya analisis seperti ini menyebabkan para pemilik modal global mulai
mengalirkan dananya dari New York ke bursa-bursa efek seluruh dunia, terutama di negaranegara emerging markets yang pertumbuhan ekonominya masih relatif tinggi, seperti

Tiongkok (7,3%), India (6%), dan Indonesia (5,1%). Itulah sebabnya IHSG di Jakarta masih
terus melesat, meski diterpa gonjang-ganjing kasus perseteruan KPK dan Polri tersebut.
Soal rupiah melemah menjadi 12.600an per dolar AS, saya duga, sejauh ini belum
terpengaruh oleh kasus politik domestik kita. Fenomena melemahnya rupiah lebih disebabkan
memang secara alamiah dolar AS menguat terhadap seluruh mata uang dunia. Munculnya
kebijakan quantitative easing (QE) di Eropa juga menekan kurs euro sehingga menyebabkan
kurs dolar AS semakin berkibar. Karena itulah, rupiah akhir-akhir ini kembali tertekan
melemah.
Masalahnya, sampai kapan indikator ekonomi makro kita tetap tegar menghadapi gempuran
sentimen negatif dari fenomena politik? Saya rasa tetap ada batasnya. Pada saat ini pasar
masih percaya bahwa Presiden Jokowi akan bisa menguasai keadaan sehingga para pemilik
modal global masih mau mengalirkan dananya ke Indonesia, melalui pintu masuk bursa efek
sehingga IHSG tetap tinggi.
Namun, pada titik tertentu nanti, jika permasalahan KPK-Polri terus berlarut-larut dan mulai
menunjukkan bahwa Presiden Jokowi ternyata tidak sepenuhnya memegang kemudi
kekuasaan sehingga tidak bisa mengambil keputusan secara independen, serta tidak bisa lagi
mendengarkan suara rakyat, pasar pun bisa berbalik terpengaruh. Tatkala pasar terpengaruh
sentimen negatif ini, IHSG dan rupiah pun akan sama-sama meluncur lemah.
Karena itu, saya berharap agar Presiden Jokowi tidak menganggap bahwa kegaduhan politik
seputar kisruh KPK vs Polri merupakan hal yang bisa diisolasi. Memang benar bahwa untuk
sementara ini masalahnya bisa dilokalisasikan atau diisolasi sehingga tidak berpengaruh
terhadap indikator-indikator ekonomi yang biasanya sensitif, seperti kurs rupiah dan IHSG.
Namun, menurut saya, itu sifatnya sementara atau dalam jangka pendek.
Bisa tergerus
Dalam jangka menengah dan panjang, cepat atau lambat, hal itu akan berpengaruh juga. Pada
dasarnya, para pemilik modal global pasti akan lebih suka menempatkan dananya ke negaranegara yang kondisi politiknya stabil.
Indonesia selama ini dipersepsikan sebagai negara dengan stabilitas politik tinggi, misalnya
jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Filipina (diganggu oleh kelompok
separatis Moro), atau Thailand (kudeta militer yang sering berulang).
Indonesia memang relatif stabil dari gangguan konflik fisik seperti di Filipina dan Thailand.
Namun, jika dinamika politik seperti kasus KPK versus Polri ini tidak dikelola dengan baik,
kualitas kepemimpinan (leadership) Presiden Jokowi pun lambat laun akan tergerus.
Ketika kepemimpinan menjadi lemah, ditambah dengan komitmen memberantas korupsi
dipertanyakan, para pemilik modal pun menjadi ragu-ragu untuk menanamkan uang mereka

di Indonesia. Di saat itulah potensi terjadinya keluarnya modal dari Indonesia (capital
outflows) menjadi kian besar.
Presiden Jokowi sudah harus menyadari situasi ini. Perekonomian Indonesia amat
memerlukan masuknya modal asing untuk memperkuat cadangan devisa sehingga dapat
memperkuat kurs rupiah. Di depan mata kita tetap ada potensi AS menaikkan suku bunganya,
yang hanya bisa dilawan dengan masuknya modal asing ke sini (capital inflows).
Jika kenaikan suku bunga AS juga dilawan dengan kenaikan suku bunga acuan BI rate,
hasilnya ialah kontraproduktif. Kenaikan suku bunga dari posisi BI rate saat ini 7,75% hanya
akan menjerumuskan sektor finansial kita ke lembah likuiditas yang makin ketat. Ini sebuah
situasi yang pada tahun lalu menyebabkan rendahnya ekspansi kredit perbankan (12%) dan
rendahnya pertumbuhan ekonomi (5,1%).
Presiden Jokowi hendaknya berani mengambil sikap untuk hanya memihak pada upaya
memerangi korupsi, agar menegakkan kembali wibawanya sebagai Presiden.
Langkah itu selanjutnya juga akan menggaransi bahwa modal global akan terus mengalir
masuk sehingga likuiditas menjadi kian longgar.
Hanya dengan cara itulah kita masih bisa menggantungkan asa mencapai pertumbuhan
ekonomi lebih tinggi pada 2015. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,8%, yang
rasanya pasti sulit dicapai kalau kita terjerumus pada konflik politik di seputar KPK versus
Polri yang berkepanjangan.
Pertumbuhan ekonomi tinggi hanya dapat dicapai jika didukung stabilitas politik, tidak
berisik seperti sekarang.

PODIUM

Jimat 100 Hari


Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group

HARI ini tepat 99 hari Kabinet Kerja terbentuk. Besok pas 100 hari. Presiden Jokowi naik
takhta 20 Oktober 2014, menteri dilantik 27 Oktober. Presiden tak bekerja sendirian sehingga
lebih waras menilik kinerjanya setelah kabinet terbentuk, sekalipun kurang sehari sebelum
persis angka keramat 100 hari.
Presiden baru, suka tak suka, dihadapkan dengan evaluasi kinerja 100 hari pemerintahan.
Bahkan ada yang percaya bahwa 100 hari sangat menentukan. Jika hasilnya buruk, buruk
pulalah seterusnya. Singkatnya ada semacam determinisme 100 hari, bahkan jimat 100 hari.
Satu rujukan sejarah termasyhur ialah program New Deal Franklin Delano Roosevelt (FDR).
Presiden ke-32 AS itu menjadi presiden di masa krisis besar, Great Depression. Ekonomi
sangat menyedihkan. Tak kurang dari 15 juta orang menganggur. Nasabah panik, menarik
uang, hingga terpaksa negara menutup 38 bank. FDR mencanangkan program perubahan
sosial dan ekonomi besar-besaran untuk mengatasi krisis.

FDR dilantik 4 Maret 1933. Empat hari kemudian, 8 Maret, hingga 16 Juni, kemudian
dikenal sebagai first hundred days (seratus hari pertama), Kongres mengikuti kepemimpinan
FDR mengesahkan 15 undang-undang yang menjadi basis program New Deal.
Tindakan FDR paling terkenal ialah menyatakan bank holiday. Sehari setelah dilantik, ia
meliburkan bank untuk mencegah robohnya sistem perbankan. Selama bank libur, FDR
mengambil sejumlah langkah memulihkan kepercayaan publik kepada sistem perbankan.
Ketika bank buka kembali sepekan kemudian, panik telah berlalu.Contoh lain, uang dipakai
untuk membiayai infrastruktur di seluruh negeri, seperti sekolah, RS, bandara, bendungan,
pelabuhan, dan juga kapal untuk AL dan bandara untuk AU.
Jokowi jadi presiden di masa normal. SBY tidak mewariskan gonjang-ganjing politik dan
krisis ekonomi. Jokowi tidak menghadapi Great Depression seperti FDR. Karena itu, dalam
keadaan normal, orang kiranya tak mematok 100 hari sebagai jimat perihal cerah-gelapnya
masa depan. Orang lebih pas berharap kemajuan gradual, perubahan bertahap. Yang wajib
ditilik ialah dalam 100 hari itu arahnya benar atau melenceng. Di situlah urgensi evaluasi
ditegakkan.
Terus terang arah itu baik adanya, kemudian rada zigzag setelah Presiden Jokowi
menciptakan persoalannya sendiri, mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon
tunggal Kapolri kepada DPR. Setelah DPR setuju, dialah pula yang menggantungnya. Tak
melantik, tidak membatalkan. Mengapa tak membatalkan kalau percaya KPK?
Kenapa hanya mengajukan satu calon yang berarti menutup alternatif, membuka dilema?
Lagi pula, apa perlunya terburu-buru di masa pemerintahan 100 hari mengganti Kapolri
Jenderal Sutarman yang belum memasuki masa pensiun?
Semua itu pertanyaan post-factum. Namun, kapan pun jawabannya jelas dan tegas, semua itu
hak prerogatif Presiden. Karena itu, pakailah hak itu untuk tegas melantik atau membatalkan.
Presiden Jokowi ditekan partai? Kalau benar, sedih memiliki partai pengusung dan
pendukung capres Jokowi yang menekan presiden terpilih milik seluruh rakyat. Kalau benar,
lebih sedih lagi memiliki Presiden, yaitu Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima
Tertinggi TNI, yang dapat ditekan. Maaf, kapan jadi negarawan?
Bapak Presiden, kami percaya kepadamu. Tolong, jangan buang waktu dengan memelihara
kontroversi singa (Polri) vs singa (KPK). Apa pun keputusan Bapak, kami rakyat percaya
kepadamu.

Sekolah belum Siap Meluluskan


Junaidi Abdul Munif Direktur el-Wahid Center, Semarang

PELAJAR di Indonesia selama ini mafhum bahwa ujian ialah penentu naik kelas atau lulus
dalam jenjang persekolahan. Mereka akan belajar sungguh-sungguh menjelang ujian dan ikut
bimbingan belajar demi lulus ujian nasional (UN). Pelbagai cara dilakukan agar siswa lulus,
termasuk cara-cara curang, yakni menyontek atau guru memberi kunci jawaban. Tidak sedikit
pula pihak-pihak yang memanfaatkan momentum UN untuk menjual kunci jawaban.
Yang cukup menggelikan, yakni ada orangtua dan siswa mendatangi orang pintar meminta
diberi doa-doa dan pensil yang bernilai magis. Sekolah menggelar doa bersama, mengundang
pemuka agama untuk mengajak seluruh pihak sekolah memohon Yang Mahakuasa agar
siswa-siswa dimudahkan mengerjakan soal. UN mulai bergeser dari hal yang profan ke
profetik.
Dari situ terlihat bahwa ujian ialah momentum yang sangat penting bagi siswa dan wali
murid. Ada beban psikologis dan sosial ketika pelajar tidak naik kelas atau tak lulus. Stigma
murid bodoh, nakal, dan sifat negatif lain begitu mudah disematkan kepada pelajar yang tidak
lulus ujian.

UN diakui atau tidak, pada akhirnya bersinggungan erat dengan budaya belajar siswa.
Mereka belajar dengan tekun hanya beberapa minggu, --bahkan ada yang beberapa jam
menjelang UN. Namun, tak perlu risau karena siswa tidak sendirian. Mahasiswa dan
pendaftar CPNS pun akan mati-matian belajar, pegang buku, saat akan ujian skripsi dan tes
CPNS. Kultur belajar dadakan telah jadi cara belajar masyarakat kita.
Mendikbud Anies Baswedan melakukan gebrakan baru terkait UN. Ia akan menggantinya
dengan evaluasi nasional (EN). Kajian ini dilakukan oleh BNSP sebagai penyelenggara UN.
Komisi X DPR RI akan menggelar rapat bersama dengan Kemendikbud terkait UN dan
mendukung UN sebagai alat ukur pemetaan kualitas pendidikan. Wamendikbud Musliar
Kasim khawatir perubahan kebijakan ini akan membuat siswa tidak serius mengerjakan UN
(Media Indonesia, 6/1). Dari kenyataan tersebut, wajar ada pandangan nyinyir bahwa
kebijakan perubahan UN ke EN hanya kebijakan asal beda dari pemerintahan sebelumnya.
Sejauh apa perubahan ini akan membawa dampak signifikan dalam kemajuan pendidikan di
Indonesia? Meski Kemendikbud berkali-kali mengampanyekan bahwa UN bukan satusatunya syarat kelulusan, publik tak bisa mengelak bahwa nilai UN ialah faktor dominan.
Salah satu fungsi UN yang tertera dalam Permendikbud No. 20 Tahun 2007 ialah untuk
memetakan kompetensi pendidikan.
Fungsi pemetaan tentu tidak berkaitan secara langsung dengan kelulusan siswa itu sendiri.
Ada banyak domain kualitas pendidikan dan sekolah, mulai dari infrastruktur penunjang
pembelajaran sampai kualitas guru dan kepala sekolah. Keterbukaan akses pendidikan di luar
sekolah juga sangat berpengaruh terhadap kualitas pelajar.
Di perkotaan, kita akan sangat mudah menemukan siswa yang pandai. Apa sekolah berperan
utama? Belum tentu. Pelajar di kota sangat mudah mengakses informasi, misalnya lembaga
penyedia bimbel, guru les, warnet, toko buku, jaringan antarmurid, dan kompetisi
antarsekolah yang menjadi faktor pendukung peningkatan kualitas pelajar. Sekolah di
perkotaan mendapat berkah dari habitus sosial murid-muridnya.
Di perdesaan, kemudahan ini tidak mudah didapatkan. Sekolah pun kesulitan mendapatkan
calon murid yang berkualitas karena sekolah merupakan satu-satunya lembaga pendidikan
formal yang ada. Misalnya, ikut bimbel, les, dan mengakses internet memerlukan ongkos
tambahan. Itu akan tambah membebani orangtua siswa.
Komposisi nilai UN telah menjadikan alat ukur penilaian kualitas siswa berdasarkan angka
sebagai nilai yang tertera di ijazah. Dengan demikian, telah terjadi simplifikasi model
penilaian yang sifatnya holistis-pedagogis, itu menjadi penilaian dari aspek kognitif.
Penilaian model itu sangat mudah dilakukan karena diambil alih sistem komputerisasi
meskipun menafikan potensi keragaman siswa.
Dengan menyerahkan kelulusan siswa pada sekolah, berarti memendam dua persoalan.
Pertama, terkait dengan komposisi nilai UN. Wacana yang berkembang ialah komposisi

bahwa syarat kelulusan ialah nilai ujian sekolah digabung dengan nilai UN, dengan
perbandingan 50:50 atau 40:60 oleh sekolah. BNSP mensyaratkan minimal 50% nilai UN
sebagai syarat kelulusan (Kompas, 20/12/14). Terlebih jika kelulusan diserahkan sepenuhnya
kepada sekolah 100%. Sekolah akan semakin tertatih-tatih memenuhi instruksi pemerintah
dengan ekspektasi yang terlalu tinggi.
Kedua, kalau menyerahkan kelulusan ke sekolah dengan penilaian yang sifatnya kualitatif
(karakter), akan muncul berbagai persoalan. Bagaimana guru akan mengawasi muridnya yang
di kelas bisa sekitar 30-an anak, apalagi kalau guru mengajar beberapa kelas? Bagaimana
mengukur karakter anak kalau mereka di sekolah hanya sekitar delapan jam sehari?
Perilaku anak-anak di sekolah, apakah benar-benar mencerminkan perilaku siswa secara
keseluruhan?
Watak manusia Indonesia, sebagaimana digambarkan Mochtar Lubis dalam Manusia
Indonesia, salah satunya ialah hipokrit (munafik). Ketika diawasi bos, mereka bisa tampak
rajin. Sebagai analogi, ketika murid berada di sekolah dan diawasi guru, kepala sekolah,
mereka akan menampakkan diri sebagai pribadi yang baik.
Menyaring informasi dari masyarakat? Setali tiga uang, orang akan menceritakan hal-hal
yang baik kalau ditanya oleh orang yang punya kepentingan dengan masa depan anak
seseorang. Belum lagi soal nepotisme, korupsi, dan kolusi. Bayangkan, kalau sekolah diberi
kewenangan lulusnya anak didik. Orangtua yang mendatangi sekolah dan guru berharap belas
kasih, kalau perlu menyuap pihak sekolah agar anaknya lulus.
Belum siap
Dengan rumitnya problematika seperti itu, hampir mustahil sekolah dapat menentukan lulus
atau tidaknya anak didik. Tentu, semua guru ingin agar siswanya bisa lulus ujian dan
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari sini jelas, menyerahkan kelulusan siswa pada
sekolah akan berpotensi memunculkan problem sosial tersendiri bagi guru dan sekolah.
Untuk itu, pemerintah perlu melindungi guru dan sekolah dengan payung hukum yang kuat
ketika masyarakat atau orangtua tidak terima anaknya tidak diluluskan.
Dengan sekolah sebagai penentu kelulusan, yang harus diperbaiki ialah kualitas guru dan
kepala sekolah. Penilaian karakter mengandaikan intimitas antara guru dan murid.
Perbandingan antara guru dan jumlah siswa dalam satu kelas harus proporsional. Idealnya,
satu guru mengampu kelas dengan anak didik maksimal 15 anak.
Pemerintah wajib meningkatkan kualitas persekolahan dengan penyediaan infrastruktur serta
sarana-prasarananya. Fasilitas sekolah harus sama di semua provinsi, terutama di kawasan
Indonesia Timur yang tertinggal jauh dari Jawa. Itu tentu tugas yang mahaberat meski bukan
hal yang mustahil dilakukan. Yang juga sangat penting ialah memunculkan paradigma bahwa
ujian bukan hal yang menakutkan dan tidak lulus bukan tanda masa depan yang buruk. Kalau

kualitas pendidikan sudah merata, pemerintah boleh berharap banyak pada sekolah untuk
sepenuhnya bertanggung jawab dalam kelulusan siswa.
Kita berharap anak-anak bahagia ketika mereka belajar di sekolah. Ada UN atau tidak,
mereka tetap sungguh-sungguh belajar demi kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
Kultur belajar harus ditanamkan pada mental anak didik. Kehidupan membuka lebar-lebar
kesempatan untuk menjadi manusia unggulan, asal mau belajar.

CALAK EDU

Ujian Nasional bagi Sekolah


Ahmad Baedowi Direktur Pendidikan Yayasan Sukma

SAYA termasuk salah seorang yang senang dengan kebijakan baru ujian nasional (UN) yang
bukan lagi dijadikan standar kelulusan siswa. Meskipun saya absen dalam tiga kali pertemuan
FGD tentang UN yang diselenggarakan oleh Litbang Kemendikbud dan, konon, dipimpin
langsung oleh Mendikbud sendiri, beberapa poin dan kesimpulan yang disampaikan menteri
dalam rilisnya pada 23 Januari 2015 patut diapresiasi oleh seluruh pemangku kebijakan
bidang pendidikan dasar dan menengah. Perubahan pola kebijakan UN yang bersandar pada
pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional memang
perlu dilakukan.
Dengan perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 68, kegunaan UN
menjadi salah satu pertimbangan untuk (1) pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan; (2) sebagai dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; (3) sebagai dasar
pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya meningkatkan
mutu pendidikan; dan (4) bukan sebagai penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
Kebijakan ini tentu saja akan membuat kondisi psikologis siswa, guru, dan orangtua menjadi

lebih baik karena anak-anak mereka dididik dan dibina bukan untuk pencapaian nilai semata,
melainkan kecakapan hidup yang lebih menghargai kemanusiaan.
Beberapa risiko dari kebijakan baru ini juga perlu diantisipasi, seperti potensi membeli
kelulusan siswa yang ada di tingkat sekolah membuat peran kepala sekolah dan guru sangat
rentan terhadap godaan para orangtua yang tak sedikit menginginkan anak-anak mereka
dengan deskripsi penilaian yang baik. Karena itu, yang perlu dipersiapkan ialah skema
peningkatan kesejahteraan guru dan kepala sekolah yang bersandar pada empat kompetensi
yang diamanatkan undang-undang, yaitu kompetensi pedagogis, profesional, sosial, dan
kepribadian. Ketika menyebut UN sebagai basis pembinaan terhadap satuan pendidikan
(sekolah), setidaknya Kemendikbud telah menyiapkan perangkat analisis kesehatan sebuah
sekolah.
Sebuah sekolah dapat dikatakan sehat jika setidaknya memiliki empat kriteria, yaitu pertama,
sistem pengangkatan kepala sekolah yang terbuka dan bertanggung jawab. Kemendikbud
perlu duduk bersama Kemendagri dan Kemenpan-Rebiro untuk membahas skenario
pengangkatan kepala sekolah yang baik. Sebagaimana diketahui, selama ini pengangkatan
kepala sekolah rentan diintervensi pihak pemerintah daerah dan tak jarang menjadi sumber
korupsi, kolusi, dan nepotisme pejabat daerah. Selain itu, mekanisme pengangkatan kepala
sekolah sama sekali tak melibatkan peran masyarakat melalui komite sekolah, LSM, dan
DPRD. Peran perguruan tinggi untuk membuat program-program school principal leadership
juga perlu dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Kedua, sekolah yang sehat juga harus ditunjukkan dengan seberapa banyak program
peningkatan kapasitas guru berlangsung pada setiap sekolah berdasarkan RAPBS yang
mereka susun. Selama ini sekolah seperti dibiarkan menyusun RAPBS tanpa melihat prioritas
peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan. RAPBS juga harus menjadi kriteria ketiga
untuk diintervensi melalui sebuah panduan yang sehat, terutama dengan melibatkan peran
masyarakat dan pengawas sekolah. Harus diakui, kemampuan sekolah dalam merencanakan
dan mengelola APBS baik yang berasal dari DAU dan DAK sangat rendah, dan tak jarang hal
ini bahkan menjadi sumber korupsi para kepala sekolah dan dinas pendidikan
kota/kecamatan.
Kriteria keempat, sekolah yang akan dibina dan diberikan dana bantuan khusus ialah sekolah
yang memiliki budaya sekolah yang menghargai proses belajar secara kolegial. Harus diakui
bahwa selama ini model pengelolaan sekolah dalam sistem pendidikan kita masih mengacu
dua pendekatan, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Pilihan atas keduanya harusnya
merupakan pilihan rasional berdasarkan riset dan kajian tiada henti tentang performansi
sekolah sebagai unit analisisnya. Sayangnya kebijakan tentang pendidikan di Tanah Air
selama ini seperti mengalami jalan sunyi dari proses interaksi yang didasari atas kajian serius
setiap masalah yang ada di sekitar sekolah.
Harus menyenangkan

Lant Pritchett dalam The Rebirth of Education: Schooling Ain't Learning (2013) menengarai
bahwa sistem persekolahan di banyak negara telah gagal dalam upaya mencerdaskan
masyarakat karena pilihan soal desentralisasi tidak dianalisis berdasarkan struktur sosialbudaya tempat sekolah itu berada. Meskipun kita bisa melihat ada banyak hambatan yang
akan terus muncul, menjadikan sekolah sebagai basis dan unit analisis sebuah kebijakan ialah
imperatif.
Pemerintahan Jokowi-JK harus memberikan kepercayaan terhadap sekolah untuk
menentukan apa yang terbaik dan seharusnya mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas
proses belajar-mengajar di sekolah masing-masing. Selama ini, meskipun kita sudah
meyakini menjalankan dan mengadopsi proses desentralisasi pendidikan, banyak kebijakan
seperti UN dan kurikulum nasional kontrolnya tetap dilakukan secara rigid oleh pusat.
Akhirnya banyak sekolah menjadi tak sehat dan miskin kreativitas karena fundamental proses
belajar-mengajar yang mencerahkan dan berkualitas menjadi terganggu.
Saya berharap dengan adanya perubahan titik tekan UN sebagai basis penilaian dan pemetaan
kondisi sekolah akan menjadikan proses belajar-mengajar lebih menyenangkan, dengan guru,
kepala sekolah, pengawas, dan orangtua berada dalam semangat dan visi yang sama, yaitu
menjadikan anak-anak mereka memiliki ketahanan mental yang kuat, kreatif, dan mampu
bersaing secara sehat. Belajar dari kasus Finlandia, jika kita bertanya kepada para guru untuk
dan dengan niat apa mereka mengajar, jawaban hampir 100% guru di Finlandia ialah satu;
Prepare kids for life, not for the test. Kesadaran semacam inilah yang diperlukan para guru
kita yang selama ini terlilit awan kelam UN.

Reorganisasi BAZNAS di Daerah dan Permasalahannya

M. Fuad Nasar Wakil Sekretaris BAZNAS

Sejak 2014 lalu pembentukan kelembagaan BAZNAS di daerah seluruh Indonesia telah
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Agama untuk BAZNAS provinsi dan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam untuk BAZNAS kabupaten/kota. Dengan
terbentuknya BAZNAS daerah melalui penetapan secara kolektif dari Kementerian Agama
selaku regulator perzakatan, para gubernur dan bupati/walikota diharapkan dapat
menindaklanjuti pengangkatan Pimpinan BAZNAS di daerah. Sampai akhir Januari 2015
masih banyak gubernur dan bupati/walikota yang belum melakukan pengangkatan Pimpinan
BAZNAS di daerahnya masing-masing.
Salah satu perubahan dalam transformasi dari BAZDA ke BAZNAS adalah kalau
sebelumnya kepengurusan BAZDA terdiri dari Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas, dan

Badan Pelaksana, maka dalam struktur BAZNAS baru di daerah hanya terdiri dari unsur
pimpinan sebanyak 5 orang dan unsur pelaksana yang diangkat oleh Pimpinan BAZNAS di
daerah.
Dalam reorganisasi dan transformasi organisasi BAZNAS di daerah sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2014, saya mencatat beberapa aspek yang membutuhkan kesatuan persepsi
dan sinkronisasi antara BAZNAS, Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah dalam
mengeksekusi ketentuan regulasi, yaitu: Pertama, Pimpinan BAZNAS provinsi dan Pimpinan
BAZNAS kabupaten/kota terdiri atas ketua dan paling banyak 4 (empat) orang wakil ketua
semuanya berasal dari unsur masyarakat yang meliputi ulama, tenaga profesional dan tokoh
masyarakat Islam. Tidak ada unsur pejabat pemerintah dalam struktur pimpinan BAZNAS di
daerah. Masa jabatan Pimpinan BAZNAS provinsi dan Pimpinan BAZNAS kabupaten/kota
disesuaikan dengan masa jabatan anggota BAZNAS di pusat yaitu 5 (lima) tahun.
Di bawah struktur pimpinan diangkat struktur Pelaksana dengan keputusan Ketua BAZNAS
provinsi dan Ketua BAZNAS kabupaten/kota. Adapun struktur Pelaksana BAZNAS di
daerah bukan pegawai negeri dan atau pegawai negeri sipil yang diperbantukan.
Kedua, BAZNAS provinsi bertanggungjawab kepada BAZNAS dan pemerintah daerah
provinsi, sedangkan BAZNAS kabupaten/kota bertanggungjawab kepada BAZNAS provinsi
dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Ketiga, calon pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dipilih melalui
proses seleksi secara terbuka oleh tim seleksi yang dibentuk oleh gubernur dan
bupati/walikota. Tim seleksi calon anggota BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota
disesuaikan jumlahnya dengan kebutuhan dan melibatkan unsur Kementerian Agama.
Keempat, persyaratan untuk dapat diangkat sebagai pimpinan BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota sama dengan persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota
BAZNAS. Persyaratan tersebut sesuai pasal 11 Undang-Undang No 23 Tahun 2011 paling
sedikit harus: (a) warga negara Indonesia; (b) beragama Islam; (c) bertakwa kepada Allah
SWT; (d) berakhlak mulia; (e) berusia minimal 40 tahun; (f) sehat jasmani dan rohani; (g)
tidak menjadi anggota partai politik; (h) memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat
dan (i) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun.
Kelima, pengangkatan Pimpinan BAZNAS provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur,
dan pengangkatan Pimpinan BAZNAS kabupaten/kota ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
Keenam, pengangkatan pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota terlebih
dahulu harus mendapatkan pertimbangan BAZNAS. Mekanisme pengajuan pertimbangan

ialah dari gubernur dan bupati/walikota kepada BAZNAS pusat atas 5 (lima) calon pimpinan
BAZNAS di daerah yang telah dipilih oleh tim seleksi.
Ketujuh, biaya operasional BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) dan hak amil.
Sesuai peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota sebagai institusi wajib melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan
kebijakan BAZNAS yang meliputi: (a) perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat di tingkat provinsi; (b) koordinasi
dengan kantor wilayah kementerian agama dan instansi terkait di tingkat provinsi dalam
pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan (c) melaporkan
dan mempertanggungjawabkan pengelolaan zakat, infak dan sedekah, serta dana sosial
keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan gubernur atau bupati/walikota.
Di samping menjalankan tugas dan fungsi sebagai operator, BAZNAS di daerah yang
notabene merupakan perwakilan BAZNAS di tingkat pusat berperan sebagai koordinator
dalam hubungan dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di wilayahnya. Peran
dimaksud antara lain dapat dilihat dalam beberapa hal, yaitu: (a) Lembaga Amil Zakat skala
provinsi dan skala kabupaten/kota menyampaikan laporan pengelolaan zakat yang
dilaksanakan kepada BAZNAS melalui BAZNAS di daerah. (b) BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota mempunyai kewenangan sebagai pemberi rekomendasi atas
pengajuan izin pembentukan perwakilan LAZ di wilayahnya.
Dalam melaksanakan tugasnya sesuai undang-undang, BAZNAS dibiayai dengan APBN dan
hak amil, sedangkan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, selain pembiayaan
dari APBD dan hak amil, dapat dibiayai dengan APBN.
Dukungan organisasi dan dukungan anggaran dari pemerintah daerah secara rutin melalui
APBD sangat membantu terlaksananya tugas dan fungsi BAZNAS di daerah sebagai mitra
pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. Namun kenyataan di sejumlah daerah
BAZNAS mengalami kendala minimnya atau bahkan tidak adanya sama sekali dukungan
anggaran dari pemerintah daerah yang seharusnya dialokasikan secara rutin setiap tahun dari
APBD sesuai amanat undang-undang.
Selama ini pembiayaan APBD untuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota yang
mengalokasikannya menggunakan akun belanja bantuan sosial atau hibah. Dapat dimaklumi
pertimbangan pemerintah mulai tahun 2015 menertibkan penyaluran bantuan sosial di semua
Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah guna menutup peluang terjadinya
penyimpangan dan penyalahgunaan. Namun kita sangat berharap adanya dukungan kebijakan
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan selaku pemegang policy keuangan negara
terkait dengan tanggungan pembiayaan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dari
APBD sesuai ketentuan perundang-undangan. Melalui keberpihakan kebijakan, diharapkan

tidak ada keraguan bagi pemerintah daerah untuk menganggarkan setiap tahun dana APBD
untuk pembiayaan BAZNAS di daerah secara tepat sasaran, transparan dan akuntabel.
Dukungan dan political will pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sangat
dibutuhkan untuk mengakselerasi perkembangan pengelolaan zakat nasional. BAZNAS di
seluruh Indonesia meski di tengah keterbatasannya terbukti telah membantu tugas negara
dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Wallahu a'lam bisshawab.

Zakat dan Tantangan Ekonomi 2015

Irfan Syauqi Beik Kepala Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB

Dalam sebuah diskusi di Jakarta pekan lalu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Pusat
menyatakan bahwa tahun 2015 adalah tahun yang sangat menantang bagi perekonomian
nasional. Tantangan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal
(domestik) negara kita.
Pada sisi eksternal, sebagaimana kita ketahui, situasi perekonomian global masih belum pulih
sepenuhnya pasca krisis 2008. Yang ada justru situasi bertambah parah di beberapa negara.
Bahkan Uni Eropa tahun lalu, menyatakan bahwa kawasan itu memerlukan waktu sampai
2018 untuk bisa recovery. Tapi penulis menduga bahwa Uni Eropa perlu waktu yang lebih

lama untuk memulihkan dirinya. Demikian pula dengan permasalahan lainnya seperti
masalah konflik politik dan keamanan, dan sebagainya.
Sementara secara domestik kita juga berhadapan dengan beragam masalah yang tidak sedikit,
seperti infrastruktur, inflasi dan lain-lain. Meski demikian, kita harus senantiasa menebar
virus optimisme bahwa perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang di
tengah ketidakmenentuan kondisi perekonomian dunia. Untuk itu, optimalisasi semua potensi
domestik perekonomian nasional harus terus ditingkatkan, termasuk optimalisasi zakat, infak
dan shadaqah (ZIS) sebagai instrumen sosial dan ekonomi masyarakat.
Zakat diyakini dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Termasuk dalam mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan akibat krisis ekonomi dan
keuangan. Sejarah telah membuktikan bahwa di saat krisis, seperti peristiwa Ramadah di
zaman khalifah Umar bin Khaththab di mana saat itu terjadi krisis pangan dan wabah
penyakit yang menyerang jazirah Arab dan Syam, instrumen ZIS bisa berperan aktif dalam
menjaga keseimbangan perekonomian karena digunakan untuk menjaga kekuatan daya beli
sekaligus pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Munculnya krisis saat itu dipicu oleh kemarau berkepanjangan akibat tidak turunnya hujan
untuk jangka waktu yang lama. Akibatnya produksi pangan mengalami penurunan. Dengan
permintaan yang tetap, maka berkurangnya produksi ini menyebabkan banyaknya kebutuhan
masyarakat yang tidak terpenuhi. Terjadilah kelaparan.
Situasi ini mengakibatkan migrasi penduduk di luar Madinah ke dalam kota Madinah secara
masif. Akibatnya, terjadi lonjakan permintaan pangan di Madinah. Sementara di Syam,
terjadi wabah penyakit pes sehingga supply bahan pokok mengalami gangguan. Dalam situasi
inilah maka salah satu alat yang digunakan Umar adalah ZIS yang dikelola secara baik
melalui Baytul Maal, yang menjadi salah satu sumberdaya yang efektif dalam menanggulangi
kelaparan, di samping berbagai perubahan kebijakan yang dilakukan beliau. Antara lain,
beliau membuka jalur laut Madinah-Mesir sehingga arus bahan makanan bisa didatangkan
dengan baik. Dengan pertolongan Allah, maka krisis pun dapat diatasi dengan baik.
Berkaca dari sejarah di atas, maka optimalisasi zakat menjadi sebuah kebutuhan. Agar potensi
ZIS ini bisa dioptimalkan, maka sebagai langkah awal adalah dengan melakukan edukasi
yang tepat mengenai konsep berbagi sehingga muncul kesadaran akan pentingnya
mengeluarkan zakat, infak, shadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya. Yang menjadi
sasaran edukasi ini adalah para stakeholder perzakatan termasuk kalangan dunia usaha. Para
pengusaha perlu didorong untuk mengeluarkan zakat perusahaan dan zakat karyawan, serta
infak dan shadaqah lainnya, seperti CSR.
Secara ekonomi, telah banyak bukti bahwa semangat berbagi dapat meningkatkan kualitas
dan produktivitas ekonomi. Sebagai contoh, Linda Syaiful dalam tesisnya di Sekolah Bisnis
IPB berhasil membuktikan secara empiris hubungan antara dana CSR, yang sesungguhnya
termasuk infak dalam pandangan syariah, dengan market value atau nilai pasar dari

perusahaan. Ternyata CSR mampu meningkatkan profitabilitas dan nilai pasar dari
perusahaan. Beliau mengambil studi kasus 11 perusahaan yang termasuk kelompok industri
otomotif, yang listed di Bursa Efek Indonesia.
Studi ini dapat dijadikan sebagai bukti pendukung bahwa efek berbagi ternyata sangat positif
bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan-perusahaan yang ada tidak perlu khawatir dan ragu
untuk mengeluarkan ZIS-nya. Penulis yakin bahwa ZIS yang dikeluarkan ini akan sangat
membantu perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan di 2015 ini dan tahun-tahun
berikutnya.
Wallaahu a'lam.

CATATAN SEPAK BOLA

(Prediksi) Pengaturan Skor Divisi Utama 2015


Sihar Sitorus Pengamat sepak bola

KONGRES Tahunan PSSI pada Minggu, 4 Januari lalu telah memutuskan pelaksanaan
kompetisi Divisi Utama (DU) 2015 diikuti 58 klub dan dibagi dalam enam grup. Dengan
kebijakan baru itu, klub yang akan terdegradasi akan lebih banyak karena peringkat enam
hingga sembilan/10 tiap grup otomatis tereliminasi. Peringkat pertama dan kedua tiap grup
akan lolos ke babak 12 besar. Peringkat tiga hingga lima akan bertahan. Tim yang akan
tereliminasi sebanyak 30-an klub. Sementara itu, peserta DU 2016 dikerucutkan menjadi
hanya 36 klub.

Kebijakan baru ini berbeda jauh dengan aturan kompetisi 2014. Pada 2014 yang diikuti 64
klub di bagi dalam delapan grup, peringkat satu dan dua dinyatakan lolos ke 12 babak besar.
Dua tim peringkat terbawah terdegradasi ke liga amatir.
Perubahan kebijakan itu bukan sekadar perubahan matematis, melainkan juga perubahan
mindset insan sepak bola Indonesia. Para fan selalu menginginkan klub kesayangan mereka
memenangi setiap pertandingan, tapi suatu kompetisi semakin menarik apabila hasil
pertandingan tidak dapat ditebak hasilnya. Kebijakan baru ini mengubah aksioma yang
menjadi pegangan pencinta sepak bola di dunia.
Lima dari 10 tim otomatis terdegradasi itu berarti probabilitas 50:50. Suatu probabilitas yang
mendekati suatu kepastian. Kepastian itu dapat diraih dengan X-factor agar klub tidak
terdegradasi. Tak mengherankan muncul X-factor akan terjadi praktik jual beli pertandingan,
pengaturan skor, sepak bola gajah, dan lain-lainnya. Sebagai ilustrasi, setelah 9 kali
pertandingan atau putaran pertama selesai, kita akan mengetahui siapa 5 terbawah dan dapat
meramalkan dengan akurasi yang tinggi siapa yang terdegradasi di akhir putaran kedua.
Dengan demikian, tujuan berkompetisi kehilangan maknanya.
Lebih parah lagi, probabilitas untuk masuk ke putaran 12 besar jauh di bawah probabilitas
degradasi. Dengan demikian, mindset yang berkembang ialah bagaimana suatu tim tidak
terdegradasi. Berbagai cara persiapan tim dilakukan agar tidak terdegradasi, bukan untuk
menjadi juara.
Tidak jelasnya tujuan berkompetisi berdampak seperti dikatakan Sekjen PSSI merangkap
CEO of PT Liga Indonesia, Joko Driyono, dalam Kongres PSSI Januari lalu bahwa nilai
komersial kompetisi 2014 nol, sama sekali tak ada revenue. Akibatnya PT Liga merugi.
Padahal, PT Liga telah mengalokasikan anggaran Rp19 miliar.
Tapi bagaimana mungkin sebuah liga profesional, nilai komersialnya nol? Tentu karena
kompetisi itu tidak menjanjikan bagi sponsor. Kompetisi didesain bukan dengan prinsip
kompetisi yang fair play, yakni klub bersaing menjadi yang terbaik dan hasil kompetisi
adalah random. Padahal klub harus menanggung beban biaya besar berkompetisi, tetapi
hasilnya sudah diketahui pada putaran pertama. Akibatnya, kompetisi tidak menghasilkan
uang.
Pertanyaannya kini apakah kebijakan baru ini akan membuat kompetisi DU lebih
menjanjikan? Menurut Joko, peserta kompetisi ramping akan membuat kompetisi itu lebih
kompetitif dan lebih baik. Dengan alasan itu, PSSI melahirkan kebijakan baru terkait dengan
promosi dan degradasi itu.
Kita tentunya sepakat bahwa kompetisi ISL boleh dikatakan ramping dengan 18 Klub peserta.
Oleh karenanya, nilai komersialnya tinggi. Sungguh disayangkan, fakta berbicara lain. Nilai
komersial ISL belum sanggup memberikan bantuan dana yang memadai bagi banyak Klub
pesertanya menanggung gaji pemainnya.

Apakah kita yakin Divisi Utama yang ramping dengan kualitas yang lebih rendah daripada
ISL akan memberikan nilai komersial yang tinggi?
Apabila baik PSSI maupun PT Liga hendak merampingkan peserta kompetisi Divisi Utama
sangatlah mudah tanpa merusak semangat berkompetisi itu sendiri. Asian Football
Confederation (AFC) sudah memberikan solusi berupa professional club licensing yang
diterapkan oleh klub profesional di bawah naungan anggota konfederasi. Perlu diingat bahwa
AFC sejak 2008 telah menetapkan agar klub-klub profesional di Asia (termasuk Indonesia)
wajib memenuhi lima aspek klub profesional. Dengan demikian, professional club licensing
bukanlah hal yang baru bagi klub-klub Divisi Utama. Hal yang baru ialah apabila klub
peserta tidak dapat menebak siapa yang terdegradasi atau yang juara dari kompetisi DU 2015.
(R-4)

UN Esai belum Bisa Diterapkan di 2016

UJIAN nasional (UN) yang akan digelar April 2015 masih menggunakan soal berbentuk
pilihan ganda, padahal sejumlah kalangan berharap di masa depan UN dapat diubah dalam
bentuk esai.
Dalam menanggapi harapan sejumlah kalangan itu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan
(Kapuspendik) Kemendikbud Prof. Nizam, saat dikonfirmasi, menyatakan pelaksanaan UN
dengan soal berbentuk esai belum dapat diterapkan tahun depan.
Menurut dia, jika semua sekolah telah menggunakan UN dengan sistem computer-based
testing (CBT) atau online, hal itu baru dapat memungkinkan soal UN beragam bentuk
termasuk dengan esai. UN dengan kertas bila menggunakan soal berbentuk esai secara

teknis sangat sulit pelaksanaan dan penilaiannya, ungkap Nizam saat dihubungi Media
Indonesia, kemarin.
Guru Besar UGM itu mengakui terdapat sisi baik jika soal ujian dalam bentuk esai. Itu dapat
memacu siswa dan lebih mendorong mereka belajar dengan lebih baik, memahami
pengetahuan yang diajarkan, tidak cenderung sekadar menghafal pelajaran.
Nizam mengungkapkan ia meralat berita Media Indonesia Jumat (30/1) yang menyebutkan
dirinya menargetkan UN berbasis komputer baru dilangsungkan secara keseluruhan di
Indonesia pada 2016. Mohon diralat, saya berharap pada 2016, UN berbasis komputer dapat
diimplementasikan lebih luas di seluruh provinsi, tegasnya.
Pengamat pendidikan Ki Darmaningtyas berharap soal UN ke depan dapat berbentuk esai
agar siswa dapat lebih menggunakan potensi berpikirnya. Soal-soal model esai memaksa
anak untuk belajar mengartikulasi gagasannya secara benar dan itu melatih komunikasi
tertulis, tegas dia.
Dalam menanggapi uji coba UN online, Darmaningtyas mengatakan hal itu sangat mungkin
dilaksanakan terutama di kota-kota yang jaringan listrik dan telekomunikasinya sudah bagus.
(Bay/H-5)

Tim DVI Ubah Proses Identifikasi Korban


TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur menyatakan pihaknya akan
mengubah proses identifikasi korban pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan belakangan
ini karena kondisinya sudah tidak utuh. Proses itu disebut body parts, kata Ketua Tim DVI
Polda Jawa Timur Kombes Budiyono di Surabaya, kemarin.
Dia mengaku proses identifikasi semakin sulit karena pada umumnya kondisi jenazah korban
sudah tidak utuh. Karena itu, ia berharap peran keluarga untuk memberikan data. Yang pasti,
tegasnya, pihaknya tidak akan berhenti selama korban masih terus ditemukan.

Pada Sabtu (31/1), tim DVI mengidentifikasi empat jenazah atas nama Nanang Priyo Widodo
asal Malang, Indah Nurwatie (Malang), Adrian Fernando (Surabaya), dan Viona Florensa
Abraham (Maluku).
Sementara itu, tim Basarnas terus mencari korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di
Perairan Selat Karimata. Namun, hingga saat ini, kami belum menemukan korban, ujar
Direktur Operasional Basarnas SB Supriadi, kemarin.
Menurut Supriadi, cuaca cerah mendukung pencarian yang dilakukan pukul 03.00-15.00
WIB. Selepas waktu itu, gelombang akan tinggi. Tim kami akan terus melakukan
penyelaman untuk mencari korban hingga tujuh hari mendatang, tambahnya.
Pada bagian lain, nelayan Majene, Sulawesi Barat, kemarin, kembali menemukan jenazah
yang diduga kuat sebagai korban AirAsia QZ8501. Lokasi penemuan jenazah di perairan
Kecamatan Tubo Sendana.
Kondisi jenazah sudah tidak utuh, tidak ada juga identitas pada korban, papar kata Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Mansyur.
Selain jenazah, nelayan di Mamuju, Sulbar, menemukan serpihan plafon pesawat bertuliskan
Airbus.
Sementara itu, Kepala Investigasi Air Asia KNKT (Komite Nasional Keselamatan
Transportasi) Mardjono Siswosuwarno membantah kabar pilot AirAsia QZ8501
meninggalkan kursi untuk me-reset flight augmentation computer (FAC) sehingga terjadi
kecelakaan pada 28 Desember lalu. (FL/SS/FH/Bow/X-5)

Aktivasi Kartu BPJS Diperpanjang Sebulan

MASA aktivasi kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
yang saat ini tujuh hari akan diperpanjang menjadi satu bulan mulai April mendatang.
Artinya, peserta baru dapat menerima layanan setelah satu bulan kemudian, terhitung dari
yang bersangkutan mulai terdaftar secara resmi sebagai peserta.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, perpanjangan itu harus dilakukan
demi menjaga keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola
BPJS Kesehatan.
Sofyan melanjutkan tanpa ada masa aktivasi kartu, banyak terjadi fraud (kecurangan) yang
dilakukan masyarakat. Misalnya, mereka mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan saat
sudah dirawat di rumah sakit. Ketika sudah sembuh, mereka tidak lagi bersedia membayar
iuran premi rutin BPJS Kesehatan.
Jika modus seperti itu terus berlanjut, kata Sofyan, program JKN bisa bangkrut. Pasalnya,
prinsip JKN merupakan gotong royong. Artinya, peserta sehat membayari mereka yang
sakit, yang muda membayari yang tua, dan yang kaya membayari yang miskin.
Ada kesan di publik, program pemerintah itu tidak perlu bayar. (JKN) ini program asuransi
sosial, bukan badan sosial, tegas Sofyan di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Jumat (30/1).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi
menerangkan masa aktivasi selama sebulan itu berlaku pada kepesertaan kelas II dan kelas I
BPJS Kesehatan saja. Untuk kelas III, peraturan aktivasi itu tidak berlaku, asalkan yang
bersangkutan terbukti berasal dari kelompok tidak mampu.
Kebijakan aktivasi tersebut juga tidak berlaku bagi bayi baru lahir dari peserta mandiri/badan
usaha dan bayi dari kelompok penerima bantuan iuran. Hal itu disebabkan pada hari ketiga
dilahirkan, bayi otomatis terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, sementara selama be lum
masa tiga hari, bayi itu dianggap komponen kepesertaan ibunya.
Sebelumnya, peraturan masa aktivasi selama tujuh hari seperti yang berlaku selama ini diatur
dalam Keputusan BPJS Kesehatan No 4/2014.
Terkait dengan kebijakan baru itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris
menjelaskan pihaknya dalam tiga bulan ini akan terus menyosialisasikannya ke masyarakat
dan operator, di antaranya ke rumah sakit, puskesmas, dan klinik.
Kita mau peserta mendaftar selagi masih sehat. Jangan ketika sudah di rumah sakit baru
daftar BPJS, ujar Fachmi. (Tlc/X-5)
SELA

Bola dan Memori


STUDI tim peneliti dari Boston University School of Medicine, AS, menemukan mereka
yang mulai bermain sepak bola sebelum usia 12 tahun dan mengalami cedera kepala

cenderung memiliki masalah memori dan berpikir kelak di kemudian hari ketika mereka
dewasa. Beberapa penelitian memang menunjukkan anak-anak dapat pulih.
Untuk mencapai kesimpulan itu, tim menganalisis 42 mantan pemain National Football
League (NFL) berusia 40-69 tahun yang telah mengalami masalah berpikir dan mengingat
selama minimal enam bulan. Sekitar setengah dari peserta mulai bermain sepak bola sebelum
usia 12 tahun, sedangkan sisanya mulai bermain setelah usia tersebut. Semua peserta diminta
menyelesaikan sejumlah tes yang mengukur IQ verbal, memori, dan fungsi eksekutif mereka.
Tim menemukan peserta yang mulai bermain sepak bola sebelum usia 12 tahun mendapat
hasil buruk 20% lebih besar pada semua tes jika dibandingkan dengan mereka yang mulai
bermain sepak bola setelah usia 12 tahun. Temuan dipublikasikan dalam jurnal Neurology.
(MNT/Hym/X-5)

Paksa Badan Efektif Ciptakan Kesadaran

LANGKAH pemerintah menggencarkan upaya paksa badan (gijzeling) bagi penunggak pajak
merupakan bukti penegakan hukum telah didirikan dan memberi pesan bagi wajib pajak
untuk memenuhi kewajiban.
Upaya paksa badan ini harus diapresiasi dan memang seharusnya dilakukan, kata pengamat
perpajakan Dani Septriadi ketika dihubungi, kemarin.
Menurutnya, paksa badan penunggak pajak merupakan upaya terakhir. Tahapan untuk
mencapai gijzeling seharusnya menggugah kedisiplinan para wajib pajak di Tanah Air.
Selain paksa badan, Dani juga mengimbau untuk memublikasikan profil penunggak pajak.
Umumnya penunggak pajak akan membayar bila mendapat ancaman data mereka akan
dipublikasikan ke masyarakat. Reputasi bisnisnya bisa hancur, tandasnya.
Saat menanggapi usulan publikasi bagi penunggak pajak, Direktur Intelijen dan Penyidikan
Ditjen Pajak Yuli Kristiyono mengatakan perlu kehati-hatian untuk memublikasikan identitas
penunggak pajak. Ini sama seperti KPK saat mengumumkan nama tersangka korupsi. Kita
tidak bisa secara terbuka menyebut identitasnya, ujarnya menjawab pertanyaan Media
Indonesia dalam jumpa pers, pekan lalu.
Yuli memaparkan pihaknya pernah mendapat gugatan balik karena mengumumkan identitas
wajib pajak yang memiliki tunggakan. Kita malah jadi repot. Mereka gugat balik dengan
dalih pencemaran nama baik, paparnya.
Lain halnya dengan Direktur Transformasi Proses Bisnis Ditjen Pajak Wahyu Tumakaka.
Jika setelah melalui berbagai proses dan cukup bukti, tetapi tetap menghindar, si wajib pajak
bermasalah itu bisa saja kita umumkan ke publik. Seharusnya tidak usah takut
mengumumkannya, ujarnya.
Terkait modus kejahatan pajak, penyalahgunaan faktur pajak merupakan terbanyak dilakukan,
yaitu hampir 60% dari tindak pidana pajak. Pada 2014 terdapat 15 kasus yang telah
disidangkan dengan kerugian negara sebesar Rp383 miliar. (Bow/X-10)

Harga Premium dan Solar Tetap

PEMERINTAH memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Februari dinyatakan
tetap, yakni sebesar Rp6.400 untuk BBM jenis bensin, Rp6.400 untuk solar, dan Rp2.500
untuk minyak tanah.
Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan beberapa aspek, antara lain untuk menjaga
kestabilan pengelolaan harga dan logistik, menjaga ruang fiskal, serta membuka kesempatan
bagi PT Pertamina untuk mengembangkan infrastruktur minyak dan gas bumi nasional.
Antisipasi terhadap fluktuasi harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan, di samping
untuk mulai menyiapkan pembangunan cadangan stok nasional sebagaimana disarankan
Dewan Energi Nasional (DEN) dan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sejalan dengan rekomendasi DEN dan Komisi VII DPR, tren menurunnya harga minyak ini
kita tangkap sebagai peluang untuk membangun cadangan stok BBM Nasional, ujar Menteri
ESDM Sudirman Said dalam siaran pers, kemarin.
Menurutnya, harga minyak dunia masih cenderung menurun kendati penurunan pada pekan
terakhir Januari tidak terlampau signifikan. (Bow/E-6)

Penghapusan PBB dan NJOP Dimulai 2016

PEMERINTAH menargetkan pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB) dan nilai jual
objek pajak (NJOP) untuk rumah sederhana, rumah ibadah, serta bangunan yang bersifat
sosial pada 2016. Kebijakan itu bakal menghapus 20% beban pajak dalam transaksi properti.
Saya sudah sampaikan permohonan membahas hal itu kepada Menteri Keuangan, ujar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan
di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (31/1).
Ia memastikan kebijakan itu tidak akan membebani pengusaha ataupun investor. Justru
mereka akan senang karena PBB hanya perlu dibayarkan satu kali, pada awal transaksi jual
beli bangunan, ujarnya.
Masyarakat nantinya tidak lagi terbebani oleh PBB yang harus dibayarkan setiap tahun dan
NJOP tanah. Saya sudah sampaikan kepada asosiasi pengembang agar NJOP tidak
dimasukkan ke komponen harga jual rumah.
Selama ini, lanjut Ferry, pengembang sudah mendapat untung dari NJOP yang masuk
komponen harga jual serta dari sertifikat rumah yang mereka agunkan ke bank selama
pembeli rumah belum melunasi cicilan. Saya harapkan pembahasan selesai tahun ini
sehingga dapat diterapkan mulai tahun depan, katanya.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy
Ganefo menyebut kebijakan itu cukup baik untuk industri properti.
Penghapusan NJOP bagus, hanya (kami) bingung karena selama ini di daerah berbeda.
Kadang ada yang seenaknya menetapkan NJOP, ungkap Eddy kepada Media Indonesia,
kemarin.
Selama ini, imbuhnya, NJOP, PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB, dan
pajak penghasilan (PPh) membebani 20% pajak pembelian properti. Belum ditambah biaya
lain sehingga pajak objek properti tergolong besar, katanya.
Ia yakin rencana tersebut juga akan mendorong kepemilikan rumah, terutama bagi
masyarakat kelas bawah.
Sebaliknya, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KKPOD)
Robert Endi Jaweng menyebut hal itu akan signifikan menggerus pendapatan bagi daerah
perkotaan.

Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan bisa merugi jika PBB dihapuskan. Pasalnya, PBB di
kota-kota itu cukup besar, ucap Endi, Jumat (30/1).
Ia menyarankan supaya NJOP tidak dihapuskan, tetapi diperbaharui secara berkala.
Referensi jual beli tanah dan bangunan itu harga pasar yang amat mungkin lebih tinggi
daripada NJOP, ujarnya.
Ia menyarankan pemerintah pusat berdialog dengan daerah dan merevisi UU No. 28/2009
tentang pajak daerah dan retribusi. (Mus/Jes/Riz/E-4)

Tinjau Kemitraan Jepang


TJAHYO UTOMO

Kerja sama dalam naungan IJEPA kini cenderung melenceng dari tujuan memperkuat
daya saing industri nasional Indonesia.
KERJA sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin selama 55 tahun lebih
banyak merugikan dan menghilangkan kesempatan Indonesia untuk menjadi pemain dunia.
Kemitraan ekonomi yang diikat dengan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement
(IJEPA) sejak 2008 justru memperbesar porsi Jepang untuk menggarap pasar Indonesia,
ketimbang investasi.
Dalam lawatannya ke Jepang, belum lama ini, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel telah
menyampaikan usul untuk mengkaji ulang kesepakatan dalam IJEPA.
Saya baru bertemu PM Jepang, soal IJEPA memang tidak dibahas. Namun, Menteri
Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Yoichi Miyazawa, sudah memberi sinyal untuk
review, kata Rachmat.
Indonesia perlu mengantisipasi kebijakan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe untuk
mengatasi kesulitan di negerinya. PM Abe akan mengakselerasi sedikitnya 10 ribu industri
kecil dan menengah (IKM) asal Jepang untuk berekspansi ke luar negeri, termasuk Indonesia,
hingga 2018. Kebijakan PM Abe itu untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi dan semakin
tingginya angka orang tua produktif di Negeri Sakura itu.
Hadirnya investasi Jepang di sektor IKM menjadi penghalang bagi IKM Indonesia untuk
maju. Ini harus diwaspadai, karena mereka (IKM Jepang) datang dengan support pemerintah
Jepang, sekaligus pembiayaannya, kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
dalam perbincangan dengan Media Indonesia, di Jakarta, belum lama ini.
Berbeda dengan Indonesia, Thailand lebih siap mengantisipasi strategi Jepang untuk
menguasai pasar setempat. Menteri Industri Thailand Chakramon Phasukvanich justru
menyambut investasi IKM Jepang dengan mensyaratkan investasi tersebut harus
meningkatkan nilai tambah, menumbuhkan rantai pasokan, dan memperbesar pasar ekspor
Thailand.

Ini peluang yang harus diraih untuk memperluas pasar ekspor dan memperkuat struktur
industri di Thailand, ujar Chakramon seperti dikutip Bangkok Post, pekan lalu.
Jepang lebih tertarik berinvestasi di Thailand jika dibandingkan dengan Indonesia. Data
Japan External Trade Organization (JETRO) menyebutkan realisasi investasi langsung ke
Thailand periode 2008-2014 selalu melampaui Indonesia. Bahkan pada 2012, investasi
Jepang di Thailand mencapai US$11,72 juta, ketimbang Indonesia yang hanya US$2,5 juta.
Industri otomotif
Sektor yang cukup ekspansif disasar Jepang di ASEAN ialah industri otomotif. Berdasarkan
data IHS Automotive, dominasi industri otomotif Jepang di ASEAN setiap tahun terus
bertumbuh, terutama di sektor industri komponen/penunjang.
Namun, industri komponen lokal Thailand lebih berkembang. Survei IHS Automotive
menyebutkan pada 2010, di Thailand terdapat 1.800 pemasok. Pemasok di tier 1 didominasi
industri lokal ketimbang Jepang. Demikian pula pada tier 2 dan 3, sekitar 1.100 IKM dimiliki
orang Thailand.
Sebaliknya, di Indonesia, industri penunjang tier 1 didominasi perusahaan Jepang, seperti
Denso, Aichi Forging, Ichiko, Jideco, Mitsuba, Stanley, Toyoda Gosei, Toyota Shatai, dan
Toyota Boshoku. (E-1)
cahyo@mediaindonesia.com

Kaji Ulang yang Merugikan


DEFISIT transaksi perdagangan dari kerja sama bilateral Indonesia dan Jepang (IJEPA) yang
telah berlangsung selama 55 tahun harus direspons dengan renegosiasi kontrak.
Konsep kemitraan seharusnya win-win (saling menguntungkan), apalagi dalam perdagangan.
Kita harus renegosiasi, kerja sama justru menciptakan defisit, kata Ekonom Center of
Reform on Economics (CORE) Ina Primiana ketika dihubungi, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pemerintah harus mengurangi impor dari Jepang dan mulai memproduksi di
dalam negeri sebagai substitusi impor. Pemerintah juga mengevaluasi kemampuan ekspor
produk lokal yang unggul, khususnya produk yang memiliki nilai tambah seperti minyak
kelapa sawit dan batu bara. Bukan barang mentah, kata Ina.
Di samping defisit transaksi perdagangan, kemitraan Indonesia dan Jepang menekan UMKM
lokal. Hal itu disebabkan pengusaha Jepang memasok komponen ke perusahaan Negeri
Sakura itu.
Ini tentunya jadi persoalan juga, artinya UMKM kita enggak berkembang karena enggak
dijadikan pemasok utama, ungkapnya.
Pemerintah seharusnya mewajibkan perusahaan asing menggunakan komponen lokal yang
dibuat UMKM atau pengusaha lokal.
Selama ini produksi komponen di Indonesia, tetapi pemiliknya ternyata orang Jepang juga,
kata Ina.
Timpangnya benefit yang diperoleh Indonesia dalam IJEPA juga diamini Plt. Dirjen Kerja
Sama Industri Internasional Dyah W Poedjiwati.
Menurutnya, dalam kerangka IJEPA, Indonesia juga mengalami kerugian pada kerja sama
dalam bidang teknologi Manufacturing Industry Development Center (MIDEC). Selain itu,
program User Specific Duty Free Scheme (USDFS) yang diharapkan membawa banyak
investor Jepang masuk dan mengembangkan industri substitusi impor serta menjadikan
Indonesia sebagai basis dalam pasar global.

Meski sudah diberlakukan tarif yang rendah bahkan hingga 0%, banyak hambatan dalam
non-tariff barrier yang perlu dikurangi dari pihak Jepang sehingga menghambat barang
Indonesia masuk ke Jepang, ujar Dyah saat dihubungi, kemarin.
Dyah mencontohkan produk kopi tidak bisa masuk ke Jepang karena faktor non-tarrif barrier
yang memang tidak tertulis secara langsung. Untuk itu, diperlukan kerja sama lanjutan guna
mengatasi faktor tersebut. (Bow/Dro/E-3)

CEO Datang dan Pergi di Penghujung Bulan


WINDY DYAH INDRIANTARI

Sejumlah perusahaan berskala global tengah bergulat dengan kinerja yang jauh dari
memuaskan di pembukaan 2015. Belakangan, Barbie yang merupakan produk andalan
Mattel Inc harus menyerah pada popularitas boneka tokoh animasi di Frozen, film
Walt Disney.
BULAN pertama di tahun ini ditutup dengan pengunduran chief executive officer (CEO) dari
tiga perusahaan dengan merek mendunia yang cukup lekat dengan konsumen di Indonesia.
McDonald's Corp
Pasar finansial terhentak oleh mundurnya Donald Thompson, 51, yang diumumkan pada
Rabu (28/1). Per 1 Maret, posisi Thompson ditempati Steve Easterbrook, 48, seorang veteran
di McDonald's.
Pengunduran diri Thompson yang baru menjabat CEO jaringan waralaba hamburger terbesar
di dunia selama 2,5 tahun tersebut terkait angka penjualan McDonald's yang terus menurun.
Selama dua tahun belakangan, pendapatan McDonald's di Amerika Serikat merosot 15%.
McDonald's juga tengah bergelut dengan perubahan perilaku konsumen global yang kini
cenderung memilih produk makanan sehat. Produk McDonald's sulit lepas dari cap junk food
alias makanan sampah karena dinilai tidak sehat. Selain itu, kompetisi di makanan siap saji
semakin ketat.
Reputasi McDonald's juga tercoreng oleh ulah pemasok terbesar McDonald's di Tiongkok.
Tahun lalu, pemasok itu ditemukan mengemas ulang daging yang mulai membusuk.
Thompson ialah CEO pertama McDonald's pertama yang merupakan keturunan AfrikaAmerika. Ia menjabat CEO setelah sekitar 23 tahun berkarier di McDonald's. Pengunduran
dirinya, yang tentu atas permintaan para pemegang saham, di luar dugaan. Pasalnya, ia baru
saja mengumumkan dimulainya sejumlah program revitalisasi.

Tidak mudah mengucapkan selamat tinggal pada keluarga Mc, tapi selalu ada waktu dan
musim tersendiri untuk segalanya, ujar Thompson, dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Associated Press.
Kini nasib McDonald's berpindah ke tangan Easterbrook. Pria Inggris tersebut akan menjadi
CEO kedua McDonald's yang bukan merupakan orang AS. Easterbrook menjalani masa
kariernya di McDonald's yang beroperasi di luar AS. Ia menjabat Presdir McDonald's Inggris
Raya hingga 2010 dan dinilai sukses meningkatkan kinerja perusahaan. Kemudian pada
2011-2013, ia sempat keluar dari McDonald's untuk memimpin restoran-restoran kecil di
Inggris. Di 2013, Easterbrook kembali bergabung dengan McDonald's dan menjabat chief
brand officer.
Mattel Inc
Siapa yang tidak mengenal Barbie, boneka cantik yang memiliki rambut asli berwarna
pirang? Barbie merupakan produk andalan Mattel Inc yang dijual hampir ke seluruh dunia.
Namun, popularitas Barbie kian meredup dengan munculnya tokoh-tokoh animasi lainnya
yang lebih mampu menarik hati para gadis cilik. Belakangan, Barbie pun harus menyerah
pada popularitas boneka tokoh animasi di Frozen, film Walt Disney. Pendapatan Mettel pada
kuartal IV 2014 tercatat US$149,9 juta, anjlok 59% ketimbang periode yang sama tahun
sebelumnya. Nilai penjualan Mattel yang terus memburuk berujung pada pengunduran diri
sang CEO, Bryan Stockton, yang dipublikasikan pada Senin (26/1). Kemudian, Christopher
Sinclair ditunjuk sebagai komisaris sekaligus pelaksana tugas (interim) CEO Mattel.
Stockton merupakan bekas eksekutif Kraft Foods, lalu bergabung ke Mattel hingga sempat
menjabat chief operating officer dan presiden divisi internasional. Ia menjabat CEO Mattel
pada Januari 2012.
Adapun Sinclair mengabdi di Mattel sejak 1996. Setelah ditunjuk sebagai interim CEO,
dalam pernyataan resminya, Sinclair menjanjikan perubahan ke arah lebih baik.
Kami berkomitmen menghasilkan pertumbuhan kinerja dan keuangan. Selama beberapa
bulan mendatang, kami akan merevitalisasi bisnis dan mengembalikan kepemimpinan pasar
di tangan Mattel seiring dengan masuknya perusahaan ke fase pertumbuhan dan penciptaan
nilai selanjutnya, papar Sinclair. Jabatan definitif CEO akan diberikan dalam beberapa
waktu mendatang. Kandidat yang disebut-sebut paling bepeluang, menurut Wall Street
Journal, ialah Chief Brand Officer Mattel Richard Dickson dan Kepala Divisi Internasional
Mattel Tim Kilpin.
Air Asia X
Air Asia X merupakan bagian dari Grup Air Asia yang dipimpin Tony Fernandes. Grup Air
Asia merupakan kelompok perusahaan maskapai penerbangan yang melayani penerbangan

dengan murah atau biasa disebut low cost carrier (LCC). Air Asia X melayani rute
penerbangan jarak jauh di kawasan Asia Pasifik, dengan waktu tempuh di atas 4 jam.
Pada Jumat (30/1), CEO Air Asia X Azran Osman-Rani diberhentikan secara mendadak.
Bahkan, Osman-Rani sempat membantah rumor pemberhentian dirinya. Dewan direksi Air
Asia X mengumumkan penunjukan Datuk Kamarudin Meranun sebagai CEO Grup Air Asia
X dan Benyamin bin Ismail sebagai pejabat CEO Air Asia X Berhad, pada hari berikutnya.
Kamarudin ditugasi mengembangkan strategi Grup Air Asia X yang meliputi Air Asia X
Berhad, Air Asia X Thailand, dan Indonesia Air Asia Extra. Benyamin bersama Kamarudin
akan memimpin reorganisasi, mendorong kinerja keuangan perusahaan, serta
memaksimalkan keuntungan.
Dewan Air Asia X dan para pendiri, termasuk saya sendiri, sangat optimistis terhadap
rencana tersebut, ujar Benyamin.
Pernyataan resmi Air Asia X tidak menyebut tentang kompensasi untuk konsumen Australia.
Maskapai tersebut membatalkan penerbangan rute baru Melbourne-Denpasar sebelum Natal
tahun lalu. Padahal, tiket telah telanjur dijual. Air Asia X kemudian mengakui bahwa rute itu
belum mendapatkan izin dari otoritas penerbangan.
Perusahaan yang bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia, itu baru-baru ini melaporkan
kerugian senilai US$96 juta selama lebih dari sembilan bulan terakhir. Kerugian dihasilkan
dari layanan penerbangan di kawasan Australia. (E-4)
windy@mediaindonesia.com

Orang Kaya Raya Tetap Makmur sampai Tujuh Turunan


ORANGTUA yang kaya raya akan mewariskan tiga perempat dari kekayaan mereka kepada
anak mereka. Dengan demikian, perlu waktu 300 tahun untuk membuat anak cucu mereka
memiliki pendapatan yang sepadan dengan masyarakat kebanyakan.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Gregory Clark dan Neil Cummins yang
diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi.
Menurut penelitian tersebut, keturunan dari keluarga kaya raya juga cenderung hidup lebih
lama, mendapat pendidikan terbaik, tinggal di perumahan mewah, dan mendapat profesi
bergengsi.
Apa yang dilakukan kakek buyutmu bisa menjadi perkiraan apa yang Anda lakukan
sekarang, ungkap kedua peneliti.
Pasangan itu meneliti 19 ribu orang di Inggris, termasuk 600 orang dengan nama keluarga
yang langka, seperti Bazalgette, Pepys, dan Bigge.
Sir Joseph Bazalgette misalnya, ia merupakan yang orang bertanggung jawab membangun
sistem saluran pembuangan pertama di dunia di London pada abad ke-19. Sementara itu,
Samuel Pepys merupakan penulis buku harian kondang. Lain halnya dengan John Bigge, dia
ialah seorang hakim dan komisaris perusahaan.
Kedua peneliti itu berpendapat mereka yang memiliki nama keluarga sama dengan ketiganya
hampir pasti memiliki kekayaan luar biasa di luar jangkauan orang Inggris rata-rata.
Cicit Sir Joseph, yakni Sir Peter Bazalgette, merupakan pendiri Endemol, perusahaan
produksi acara televisi yang membuat program acara Big Brother dan Deal or No Deal.
Perusahaan tersebut berada di puncak saham Belanda pada 2005. Nilai perusahaan naik tiga
kali lipat dan dijual seharga 2,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp48 triliun pada 2007.
Cicit John Bigge, yakni Arthur John Bigge, menjadi sekretaris pribadi Ratu Victoria dan Raja
George V. Ia bahkan menjadi Baron Stamfordham.

Penelitian Clark dan Cumming pun mencatat warisan kekayaan memiliki dampak yang jauh
lebih besar ketimbang yang diperkirakan sebelumnya. Data menunjukkan korelasi yang
signifikan kekayaan keluarga bahkan sampai lima generasi terpisah. Mereka memperkirakan
bahwa tiga perempat dari properti apa pun diturunkan ke keturunan keluarga kaya, meskipun
pajak warisan mulai diterapkan beberapa tahun ke belakang.
Dengan rasio tersebut, itu berarti anak cucu dari keluarga kaya raya akan memerlukan waktu
cukup panjang, selama 3 abad, supaya memiliki kesejahteraan seperti Briton kebanyakan.
Clark dan Cummins mengatakan dua perdana menteri Inggris terdahulu, yakni Margaret
Thatcher dan Tony Blair, juga termasuk orang-orang yang mewarisi kejayaan nenek moyang
mereka.
Langkah-langkah untuk mempromosikan mobilitas sosial memiliki prospek untuk berhasil.
Namun, hanya keluarga dengan kemampuan terbesar yang akan meneruskannya kepada anak
cucu mereka. (DailyMail/Dro/E-6)

Dunia Kecam Eksekusi Sandera Jepang


HAUFAN HASYIM SALENGKE

Yordania menyatakan akan mengerahkan semua tenaga dan sumber daya untuk
menyelamatkan Maaz al-Kassasbeh.
JEPANG bereaksi keras, kemarin, terkait eksekusi mati warganya oleh kelompok ektremis
Islamic State (IS) dengan menyatakan aksi tersebut sebagai perbuatan yang bengis dan
hina.
Di tengah duka mendalam akibat eksekusi yang dikecam para pemimpin dunia itu, Negeri
Sakura mengatakan eksekusi itu tidak akan menyurutkan langkah Tokyo dalam kampanye
antiterorisme global.
Dalam video daring yang diunggah di situs militan, Sabtu (31/1) waktu setempat, IS
mengklaim telah mengeksekusi Kenji Goto, warga kedua Jepang yang dieksekusi dalam
sepekan, tapi tidak menyebut perihal pilot Yordania, Maaz al-Kassasbeh.
IS juga pernah mengancam akan mengeksekusi sang pilot jika Yordania tidak mau
melepaskan Sajida al-Rishawi, perempuan Irak yang ditahan atas aksi bom bunuh diri,
sebagai pertukaran sandera.
Di video tersebut, Goto, yang berprofesi sebagai wartawan lepas, tampak memakai baju
oranye yang mirip dengan pakaian tahanan Guantanamo. Dia berlutut di samping seorang
pria berbaju hitam dan memakai topeng yang menutup seluruh bagian mukanya.
Si algojo berbicara dalam aksen Inggris. Dalam pesannya, si eksekutor langsung menyebut
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe bahwa pembunuhan Goto ialah hasil dari
keputusan sembrono pemerintah Jepang.
Pernyataan itu merujuk kepada kebijakan Jepang yang menggelontorkan bantuan uang untuk
membantu para pengungsi yang melarikan diri dari daerah yang dikendalikan IS di wilayah

Suriah dan Irak. Di samping itu, eksekusi mati itu dimungkinkan karena IS kecewa dengan
Jepang yang menolak membayar uang tebusan seperti yang diminta.
Video eksekusi berdurasi singkat itu berakhir dengan citra tubuh berpakaian oranye dengan
kepala yang dipenggal di atasnya. Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mengakui
telah mengecek video yang mengguncang Jepang itu secara teliti dan memastikan
kebenarannya.
Abe menyatakan Jepang tidak akan pernah memaafkan teroris dan akan meningkatkan
kapasitasnya dalam kampanye anti-terorisme di tingkat internasional, termasuk dalam bentuk
bantuan kemanusiaan sebagai upaya deradikalisasi. Tokyo, tegas Abe, tidak akan menyerah
kepada teroris.
Saya sangat marah tentang aksi teror yang keji dan hina ini. Kami tidak akan pernah
memaafkan teroris, ungkap pemimpin yang dikenal konservatif itu dengan mimik hampir
menangis.
Ibunda Goto, Junko Ishido, mengatakan tidak dapat menemukan kata-kata untuk
menggambarkan kematian anaknya.
Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya
tentang kematian putra saya, sangat sedih sekali, ucapnya terisak.
Sejumlah pemimpin dunia, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, PM
Inggris David Cameron, dan Presiden Prancis Francois Hollande mengecam keras eksekusi
Goto. Seorang juru bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengecam
pembunuhan Goto yang disebut sadis dan barbar.
Sekuat tenaga
Di tengah kekhawatiran atas ulah kejam IS itu, Yordania menyatakan akan mengerahkan
semua tenaga dan sumber daya untuk menyelamatkan nyawa pilot Maaz al-Kassasbeh yang
disandera kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut pada Desember tahun lalu.
Hal itu diutarakan juru bicara pemerintah, Mohammed al-Momeni, kepada kantor berita
Petra. (AFP/Japan Today/Hym/I-3)
haufan_hasyim @mediaindonesia.com

Kenji Goto Bukanlah Musuh IS


SETELAH beberapa hari di bawah tekanan ketidakpastian pada nasib putranya, Junko Ishido,
ibu dari Kenji Goto, harus rela mendapati berita pilu yang amat menyayat hati. Kelompok
Islamic State (IS) akhirnya mencabut nyawa Goto, 47, seorang wartawan lepas, dengan cara
dieksekusi.
Sebelum hari pencabutan nyawa itu datang, Ishido memohon kepada penyandera untuk
melepaskan putra yang amat dicintainya itu. Dia menggambarkan anaknya sebagai sosok
yang bekerja di bidang kemanusiaan untuk memperbaiki dan menyelamatkan taraf kehidupan
anak-anak di negara yang dirundung konflik dan peperangan.
Saya berkata kepadamu orang-orang dari Islamic State, Kenji bukanlah musuh Anda, kata
Ishido kepada wartawan asing sembari terisak. Tolong lepaskan dia. Kenji Goto selalu
mengatakan, Saya berharap untuk menyelamatkan nyawa anak-anak di medan perang'.
Istri Goto, Rinko, juga turut mengiba agar suaminya bisa kembali. Suami saya ialah orang
yang baik dan jujur yang pergi ke Suriah untuk menunjukkan penderitaan mereka yang
menderita, katanya. Pasangan ini memiliki dua anak, yang bungsu lahir hanya beberapa
pekan sebelum Goto berangkat ke Suriah.
Goto merupakan seorang jurnalis lepas yang mendirikan sebuah perusahaan produksi video,
Independent Press, di Tokyo pada 1996. Perusahaannya memasok film dokumenter tentang
Timur Tengah dan daerah lain untuk jaringan televisi Jepang, termasuk NHK.
Pekan lalu, IS juga mengaku bertanggung jawab atas pemenggalan Haruna Yukawa, juga
warga Jepang, dalam sebuah video yang terpisah. Keduanya bersahabat dan melakukan
perjalanan setidaknya sekali bersama-sama di Timur Tengah. Goto pergi ke Suriah untuk
membantu menemukan penyandera Yukawa, yang akhirnya juga menjadi korban
penyanderaan.
Sebelum dieksekusi milisi IS, Yukawa mengaku bukan prajurit. Namun, sebuah video
menunjukkan Yukawa menenteng sebuah senapan serbu AK-47 di Suriah. Video yang sama

juga bisa dilihat di situs perusahaan militer swasta PMC yang berbasis di Tokyo. Di sana
berisi daftar Yukawa sebagai kepala eksekutif. Gambar di situs menunjukkan dia dengan para
aktivis sayap kanan Jepang. (AFP/Hym/I-3)

Ribuan Pro-demokrasi Berdemo Lagi


RIBUAN demonstran pro-demokrasi turun ke jalan-jalan di Hong Kong, kemarin, untuk
pertama kalinya sejak demonstrasi massa yang memacetkan kota itu tidak lagi aktif sejak dua
bulan lalu.
Lautan massa berpayung kuning, yang menjadi simbol kampanye, bergerak perlahan-lahan
melalui pusat Hong Kong dengan berteriak untuk hak pilih universal yang sejati.
Pihak panitia yang menggagas unjuk rasa telah mengatakan aksi akan menarik 50 ribu orang.
Seorang wartawan AFP memperkirakan ribuan orang telah bergabung dalam barisan
menjelang sore hari. Namun, tidak ada perkiraan yang disampaikan pejabat kepolisian.
Polisi memperingatkan upaya untuk menduduki jalan utama akan dihalau, termasuk
penyingkiran tenda-tenda yang dibangun massa seperti dalam protes pada Desember lalu.
Namun, tidak ada kelompok protes yang mengumumkan untuk melakukan pendudukan. Aksi
yang sebagian besar membawa balon kuning tersebut berjalan damai dan tidak terjadi bentrok
dengan aparat keamanan.
Unjuk rasa itu akan mengukur keinginan masyarakat untuk terus berjuang menuntut
pemilihan kepemimpinan untuk wilayah Hong Kong secara bebas.
Pihak berwenang, dari unjuk rasa tahun lalu, tidak memberikan konsesi terhadap tuntutan
aktivis dan ketegangan tetap tinggi di wilayah Tiongkok yang semiotonom tersebut. Kami
hanya ingin mengungkapkan sikap frustrasi kami terhadap pemerintah di Hong Kong, kata
seorang pengunjuk rasa, Ronnie Chan, 40, pegawai bidang penjualan dan pemasaran. Kami
memahami sangat sedikit yang bisa kita lakukan, tetapi jika kita tidak berbicara tidak akan
ada perubahan apa-apa.

Penggagas protes, Daisy Chan, mengatakan aksi unjuk rasa akan menunjukkan bahwa
gerakan Occupy ialah kebangkitan politik. Di masa lalu, warga tersebut kurang terlibat
dalam politik daripada sekarang. Gerakan Occupy mebangunkan mereka yang tertidur.
Para pendiri gerakan tersebut, termasuk Benny Tai bersama dengan aktivis remaja Joshua
Wong dan pemimpin mahasiswa lainnya, juga menghadiri aksi itu.
Aktivis mahasiswa Alex Chow mengatakan tidak ada rencana untuk mengambil kembali
jalan-jalan yang pernah mereka duduki seperti dalam aksi tahun lalu.
Kami tidak memiliki rencana (untuk menempati kembali). Jika orang lain ingin
melakukannya, mereka harus melakukannya sendiri, kata dia kepada AFP.
Analis politik dari Hong Kong Institute of Education, Sonny Lo, mengomentari aksi ujuk rasa
itu dengan mengatakan, Aksi protes itu menunjukkan kepada warga bahwa momentum prodemokrasi tidak mati. Akan tetapi, Lo juga percaya bahwa warga jemu dengan protes
penuntutan reformasi politik itu.
Pada saat ini anggota masyarakat sudah lelah dengan politik. Para demokrat harus
merancang strategi dengan hati-hati, pungkas Lo. (AFP/ Hym/I-3)

Kejutan Berlanjut di Piala Afrika


TIDAK berlebihan sepertinya jika Afrika disebut gudangnya pemain berbakat. Alhasil,
menentukan tim favorit di Benua Hitam itu pun tidak mudah.
Hal itu bisa dilihat dari setiap perhelatan Piala Afrika. Drama dan kejutan hampir selalu
tersaji, termasuk di Piala Afrika 2015.
Keberhasilan Guinea Ekuatorial dan Republik Demokratik Kongo melaju ke final turnamen
tersebut bisa menjadi bukti.
Terlepas dari kejadian kontroversial yang mengiringi kesuksesan Guinea Ekuatorial,
keberhasilan tuan rumah maju ke babak empat besar turnamen dua tahunan itu layak diacungi
jempol.
Guinea Ekuatorial maju ke semifinal setelah menyingkirkan Tunisia 2-1 di babak perempat
final. Dalam duel di Estadio de Bata, kemarin, tersebut, Tunisia sempat memimpin lebih dulu
lewat gol Ahmed Akaichi (70'). Namun, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan lewat
penalti kontroversial yang dieksekusi Javier Balboa (90'). Laga pun harus berlanjut ke babak
perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu (102') Balboa kembali mencetak gol dan sekaligus memastikan
kemenangan timnya. Selanjutnya mereka akan menghadapi pemenang pertandingan antara
Ghana dan Guinea.
Saya bisa mengerti jika para pemain dan penggemar Tunisia marah dengan kekalahan itu,
tukas arsitek Guinea Ekuatorial, Esteban Becker.
Dalam laga lainnya, RD Kongo juga harus berjibaku untuk mendapatkan tiket ke semifinal.

Saat menghadapi Kongo, RD Kongo sempat tertinggal 0-2 lebih dulu lewat gol Ferebory
Dore (55') dan Thievy Bifouma (66'). Namun, RD Kongo mampu bangkit dan berbalik
unggul 4-2 lewat gol Dieumerci Mbokani (65', 91'), Jeremy Bokila (75'), dan Joel Kimwaki
(81'). Di semifinal, RD Kongo akan menghadapi Pantai Gading atau Aljazair.
(AFP/AP/Sat/R-4)

Arema Juarai Turnamen Kedaluwarsa


SATRIA SAKTI UTAMA

Meski untung, PT Liga tidak akan membagi-bagikannya kepada para pemegang


saham, karena tahun sebelumnya mereka mengalami kerugian.
AREMA Cronus akhirnya kembali meraih gelar setelah memenangi final turnamen Inter
Island Cup 2014 yang harus mundur kurang lebih selama setahun. Kemarin (1/2), Singo
Edan--julukan Arema--memastikan gelar itu setelah mengalahkan Persib Bandung dengan
skor 2-1 dalam laga yang dimainkan di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
Persib sebenarnya tampil lebih dominan di paruh pertama dengan beberapa kesempatan
matang yang salah satunya diperoleh penyerang Persib Tantan ketika laga berjalan 10 menit.
Namun sayang, usahanya mampu dihentikan penjaga gawang Arema I Made Wardana.
Sebaliknya, duet Samsul Arif dan Cristian Gonzales hanya sesekali mengancam gawang
Maung Bandung.
Kebuntuan baru pecah 5 menit seusai turun minum. Bek Fabiano Beltrame berhasil membuat
anak asuhan Suharno unggul terlebih dahulu setelah tendangan dari titik putih menyobek
gawang Persib. Tertinggal membuat skuat Pangeran Biru merespons dengan tampil lebih
agresif meski hasil baru didapatkan pada menit 76. Sundulan kepala pemain asing Vladimir
Vujovic membuat laga kembali imbang. Gol itu sekaligus membuat laga harus dilewati
dengan babak tambahan.
Akan tetapi, babak 2x15 menit tersebut menjadi petaka bagi Persib yang terpaksa mengubur
mimpi meraih dua gelar dalam satu musim. Petaka dimulai saat skuat Djadjang Nurdjaman
itu harus bermain dengan sembilan pemain setelah Hariono diusir wasit pada menit 110 dan
Firman Utina harus meninggalkan lapangan akibat cedera.

Arema pun mampu memanfaatkan kesempatan tersebut dengan gol penentu Sengbah
Kennedy pada menit 106 dan memastikan gelar juara Inter Island Cup 2014 berpindah ke
Kota Malang. Kemengan itu sekaligus menjadi balas dendam setelah Arema disingkirkan
Persib di semifinal ISL 2014.
Raup untung
Di sisi lain, PT Liga Indonesia mengaku meraih keuntungan yang cukup signifikan pada
periode 2014 dengan nilai sebesar Rp27 miliar. Meskipun demikian, keuntungan tersebut
tidak akan semata-mata dibagikan kepada para pemegang saham. Hal itu disebabkan kondisi
pada tahun sebelumnya PT Liga mengalami kerugian dengan angka menyentuh Rp23 miliar.
Selain mengumumkan hasil pendapatannya, PT Liga Indonesia juga memutuskan beberapa
keputusan setelah menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Palembang, Sabtu
(31/1). Salah satunya ialah mengurangi nilai subsidi kepada klub-klub yang musim ini
berlaga di Indonesia Super League (ISL).
Banyak program krusial pada 2015, di antaranya beberapa keputusan penting, yakni subsidi
Rp2,5 M untuk tim ISL senior. Sementara itu, untuk ISL U-21 akan diberikan secara bertahap
tiga kali tergantung prestasi klub, ungkap CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono. (R-4)
satria@mediaindonesia.com

Rekor Baru Novak Djokovic


GHANI NURCAHYADI

Menang 16 dari 24 kali pertandingan dengan Murray, Djokovic makin mengukuhkan


diri di posisi satu dunia.
PETENIS tunggal putera nomor satu dunia Novak Djokovic mencetak rekor sebagai petenis
pertama yang mampu memenangi turnamen grand slam Australia Terbuka sebanyak 5 kali di
era tenis profesional. Petenis Serbia itu membuat rekor itu dengan mengalahkan Andy
Murray dalam partai puncak di Rod Laver Arena, Melbourne, kemarin.
Gelar grand slam kedelapan itu dipastikan Djokovic setelah bermain selama 3 jam 39 menit
dan menutup pertandingan dengan skor 7-6, 6-7, 6-3, dan 6-0.
Kemenangan ini menjadi yang ke-16 dari 24 pertemuannya dengan Murray dan yang ketiga
di final Australia Terbuka.
Djokovic kini hanya terpaut satu gelar lagi dari Roy Emerson yang merupakan pengumpul
gelar juara terbanyak di Australia Terbuka. Namun, Emerson yang gantung raket pada 1983,
mendapatkan enam gelar di Melbourne Park saat Australia Terbuka masih berstatus sebagai
turnamen amatir.
Saya sangat bersyukur bisa berdiri di tengah-tengah lapangan ini sebagai juara untuk kelima
kali dan mampu menyamai raihan para legenda yang juga hadir saat ini, seperti Roy Emerson
dan Rod Laver juga legenda lainnya di olahraga tenis, kata Djokovic seusai laga.
Meski mendominasi pertandingan, Djokovic tetap memberikan kredit bagi perlawanan
Murray yang gigih untuk mengejar gelar grand slam ketiganya.

Perlawanan ketat Murray terlihat pada dua set pertama serta paruh pertama set ketiga. Setelah
itu, Djokovic memegang kontrol permainan dengan memenangi 9 gim secara beruntun
sebelum menyudahi perlawanan Murray.
Djokovic bukan tanpa hambatan di pertandingan itu, kegigihannya mengejar bola harus
dibayar dengan perawatan di pergelangan tangannya pada awal set kedua akibat mengejar
bola pukulan Murray yang jatuh dekat net. Djokovic juga mesti berurusan dengan
pergelangan kakinya yang sempat terasa sakit pada set kedua.
Namun, bukan hanya Djokovic yang mengalami masalah. Murray yang kehilangan
momentum dan pola permainan terbaiknya menjelang akhir laga, menimbulkan sejumlah
pertanyaan mengenai kebugaran petenis asal Skotlandia itu. Terlebih petenis 27 tahun
tersebut baru saja pulih dari cedera punggung.
Kegagalan mempertahankan permainan agresif di partai penentuan, membuat Murray harus
menelan kekalahan keempat dari empat kali penampilan di final Australia Terbuka.
Ini merupakan grand slam paling konsisten dalam karier saya, tapi sayangnya saya belum
dapat memenanginya.Namun, saya mendapat dukungan yang luar biasa di sini. Saya tidak
akan lelah untuk mencoba lagi tahun depan dan berharap hasil akhirnya berbeda dari tahun
ini, ujar Murray.
Ganda campuran
Di nomor ganda campuran, pasangan Martina Hingis (Swiss)/Leander Paes (India) sukses
mematahkan dominasi juara bertahan Kristina Mladenovic (Prancis) dan Daniel Nestor
(Kanada). Tanpa banyak kesulitan, Hingis/Paes meraih kemenangan 6-4, 6-3. Ini merupakan
gelar grand slam pertama bagi pasangan baru ganda campuran itu.
Pemahaman kami atas satu-sama lain sangat menakjubkan. Hingis seakan tahu ke mana saya
akan bergerak dan sebaliknya saya pun tahu kemana Hingis akan bergerak, kata Paes yang
kini telah mengoleksi tiga gelar juara ganda campuran di Melbourne Park. (AP/BBC/R-2)
gani@mediandonesia.com

EMAIL

Você também pode gostar