Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2. Carcinoma Folliculer.
Biasa
penderita
papiller
lebih
sering
tua
dan
komplikasi
tumor
dari
lebih
adenoma
ganas
dari
benigna
pada
soliter
type
atau
struma multinoduler.
Metastasis
terutama
dengan
hematogen
melalui
venulae
setelah
Histologi - Cel ukuran medium teratur dalam berkas atau trabeculae dengan
daerah daerah folliculer teratur.
Karena
mikroskopik
rendah
atau
cel
cuboid)
teratur
dalam
sewaktu
waktu
bentuk
aciner
digambarkan
(cel
columner
sebagai
juga
Carcinoma alveolar.
- Biasa komplikasi dari struma multinoduler.
3. Carcinoma Anaplastik.
- Biasanya penderita sudah tua
- Timbul dari kelenjar normal
- Penyebaran baik daengan lymphgen ataupun hematogen relative pada stadium
awal
- Histologi - ada 2 type - type small cell dan giant cell. Kedua type menunjukkan
gambaran pleomorphi tetapi type giant cell lebih ganas.
4. Carcinoma Meduller.
Ini berasal dari cel parafolliculer C (derivat dari corpus ultimo obranchial). dan
beberapa ragu ragu bahwa ini berasal dari jar. thyroid.
Ada 2 type - familial dan sporadis.
Type familial sering melibatkan dua lobs dan dapat berasal multifocal sebagai cel
parafoliculer pada jar interstitiale dari kelenjar thyroid.
Metastasis
dengan
prognosis
jelek.
lymphonodi
Type
dalam
Sporadis
%-tage
biasanya
tinggi
unilobar
penderita
dan
dan
kurang
malignant.
Histologi - menunjukkan karakter undiferentiated terdiri berkas berkas
cel
bulat
dan
dapat
menyerupai
tumor
carcinoid
(dalam
tract.
digestivus).
Karakteristik
adanya
amyloid
baik
makro
dan
mikroskopik.
Tumor
juga
menyebabkan
kelainan
biokhemis
karena
kenaikan
sekresi dari :
- Calcitonine (hypocalcaemia, osteoporosis , pembesaran parathyroid, dan sakit
tulang).
- 5-hydroxytryptamine seperti pada carcinoid (dengan manifestasi diarrhoea).
- ACTH (nampak Cushingoid).
Tindakan :
Type sporadis - total lobectomi ipsilateral lobus dan subtotal lobectomy dari
kontralteral lobus.
Type familial - Total thyroidectomy dan ipsilateral radical neck dissection dari
lymphonodi.
Prognosis terletak antara carcinoma folliculer dan anaplastik.
Any T
Any N
M0
Stage II
Any T
Any N
M1
T1
N0
M0
Stage II
T2
N0
M0
Stage III
T3
N0
M0
T1, T2, T3
N1a
M0
T1, T2, T3
N1b
M0
4a
N0, N1
M0
Stage IVB
T4b
Any N
M0
Stage IVC
Any T
Any N
M1
Stage IVA
T4a
Any N
M0
Stage IVB
T4b
Any N
M0
Stage IVC
Any T
Any N
M1
F. Diagnosa Klinis 4
A. Anamnesis.
Anamnesis (keterangan riwayat penyakit) merupakan bagian penting dalam
menegakkan diagnosis. Pasien dengan nodul tiroid nontoksik baik jinak maupun
ganas, biasanya datang dengan keluhan kosmetik atau takut timbulnya keganasan.
Sebagian besar keganasan tiroid tidak menimbulkan keluhan, kecuali jenis
anaplastik yang sangat cepat membesar dalam beberapa minggu saja. Pasien
biasanya mengeluh adanya gejala penekanan pada jalan napas (sesak) atau pada
jalan makanan (sulit menelan). Pada nodul dengan adanya perdarahan atau
disertai infeksi, bisa menimbul keluhan nyeri. Keluhan lain pada keganasan tiroid
yang mungkin timbul adalah suara serak.
B. Pemeriksaan fisik.
Perlu dibedakan antara nodul tiroid jinak dan ganas. Yang jinak, dari riwayat
keluarga: nodul jinak, strumadifus, multinoduler. Pertumbuhannya relatif
besarnya tetap. Konsistensinya lunak, rata dan tidak terfiksir. Gejala penekanan
dan penyebarannya tidak ada.
Sedangkan yang ganas, dari riwayat keluarga: karsinoma medulare, nodul soliter,
Usia kurang dari 20 tahun atau di atas 60 tahun. Pria berisiko dua kali daripada
wanita dan riwayat terekspos radiasi leher. Pertumbuhannya cepat membesar.
Konsistensi, padat, keras, tidak rata dan terfiksir. Gejala penekanan, ada gangguan
menelan dan suara serak. Penyebarannya terjadi pembesaran kelenjar limfe leher.
G. Terapi
Operasi.
Pada Kanker Tiroid yang masih berdeferensiasi baik, tindakan tiroidektomi
(operasi pengambilan tiroid) total merupakan pilihan untuk mengangkat sebanyak
mungkin jaringan tumor. Pertimbangan dari tindakan ini antara lain 60-85% pasien
dengan kanker jenis papilare ditemukan di kedua lobus. 5-10% kekambuhan terjadi
pada lobus kontralateral, sesudah operasi unilateral. Terapi ablasi iodium radioaktif
menjadi lebih efektif.
Terapi Ablasi Iodium Radioaktif.
Terapi ini diberikan pada pasien yang sudah menjalani tiroidektomi total dengan
maksud mematikan sisa sel kanker post operasi dan meningkatkan spesifisitas sidik
tiroid untuk deteksi kekambuhan atau penyebaran kanker. Terapi ablasi tidak
dianjurkan pada pasien dengan tumor soliter berdiameter kurang 1mm, kecuali
ditemukan adanya penyebaran.
Terapi Supresi L-Tiroksin.
Supresi terhadap TSH pada kanker tiroid pascaoperasi dipertimbangkan. Karena
adanya reseptor TSH di sel kanker tiroid bila tidak ditekan akan merangsang
pertumbuhan sel-sel ganas yang tertinggal. Harus juga dipertimbangkan segi untung
ruginya dengan terapi ini. Karena pada jangka panjang (7-15 tahun) bisa
menyebabkan gangguan metabolisme tulang dan bisa meningkatkan risiko patah
tulang.
Evaluasi.
Keberhasilan terapi yang dilakukan memerlukan evaluasi secara berkala, agar
dapat segera diketahui adanya kekambuhan atau penyebaran. Monitor standar untuk
hal ini adalah sintigrafi seluruh tubuh dan pemeriksaan tiroglobulin serum.
Pemeriksaan USG dan pencitraan lain seperti CT scan, rontgen dada dan MRI tidak
secara rutin diindikasikan.
Sintigrafi seluruh tubuh dilakukan 6-12 bulan setelah terapi ablasi pertama. Bila tidak
ditemukan abnormalitas, angka bebas kekambuhan dalam 10 tahun sebesar 90%.
Sensitifitas pemeriksaan tiroglobulin untuk mendeteksi kekambuhan atau penyebaran
sebesar 85-95%
KLASIFIKASI REGIO KGB LEHER
Klasifikasi regio dari kelenjar limfe leher menurut Sloan-Kettering Memorial
terbagi menjadi 6 level sesuai Table 1.
Level II
Level V
Level I
Level IV
Level 3
Gambar 2. Kelompok kelenjar limfe leher dan kemungkinan letak lesi primernya
II
III
IV
VI
DAFTAR PUSTAKA
Association
of
Clinical
Endocrinologists
2005
(AACE),
T h y r o i d C a r c i n o m a, www.powerofprevention.com.
4. American Cancer Association 2002. do we know about thiroid cancer ? [onLine].
Avaible :// www.cancer.org/docroot/cri/content/asp.
5. Committee on Hormonally Active Agents in the Environment, National
Research
Council. Hormonally active agents in the environment. Washington: National
Academy Press; 1999. www.ec.gc.ca/eds/fact/index.htm.
6. Haines
A,
health:
2.
McMichael
Global
AJ,
Epstein
climate
PR.
change
Environment
and
health.
and
CMAJ
2000;163(6):729-34. www.epa.gov/endocrine
7. Mayo
Clinic
(2002a).
Graves
disease
[on-line].
Available:
http://www.mayoclinic.com/invoke.cfm?objectid=61F402CE-55BE-4D8A8467053CAD40B475.
8. American
Foundation
of
Thyroid
Patients
(1994).
Thyroid
www.thyroidfoundation.org/thyroidsymp.htm.
9. American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery (2002). Your
thyroid gland [on-line]. Available:
http://www.entnet.org/healthinfo/thyroid/thyroid_gland.cfm.
10. Thyroid Summary Sheet, Endocrine Module, Spring 2004, Jack DeRuiter,
Marine D: Etiology and prevention of simple goiter. Medicine 3:453,1924.
http://www.aace.com/pub/tam2003/index.php
10
11