Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tim Penyusun
PENGARAH:
Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA
Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
PENANGGUNG JAWAB :
Ir. Arifin Rudiyanto M.Sc, Ph.D
Direktur Pengembangan Wilayah
TIM PENYUSUN :
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D; Awan Setiawan, SE, MM, ME
Yudianto, ST, MT, MPP; Supriyadi, S.Si, MTP; Rudi Alfian, SE;
Agung Widodo, SP, MIDEC; Fidelia Silvana, SP, M.Int.Econ & F;
Septaliana Dewi Prananingtyas, SE, M.Bus,Ec; Bimo Fachrizal Arvianto, S.Si;
Hari Dwi Korianto, S.Kom, M.Si; Gatot Pambudhi Poetranto, S.Kom, MPM;
Ronny Komala Winoto, S.Kom.
TIM AHLI:
Bambang Waluyanto; Nana Mulyana; Aziz Faizal Fachrudin; Setya Rusdianto;
Tri Supriyana; Iskandar Zulkarnaen
TIM PENDUKUNG:
Anna Astuti; Eni Arni ; Sapto Mulyono;
Zulkarnaen, S.Kom; Cecep Supriyadi; Donny Yanuar.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
i
v
vii
xi
1.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
2.1.
5
6
2.
3.
4.
2.2.
2.3.
2.4.
10
13
3.1.
13
13
15
21
24
3.2.
Kesenjangan Sosial
26
29
4.1.
30
31
32
34
35
37
38
4.2.
40
41
42
43
43
44
45
4.3.
46
46
47
48
4.3.4.
4.3.5.
4.3.6.
5.
Wilayah Kalimantan
Wilayah Sulawesi
Wilayah Maluku dan Papua
50
51
5.1.
51
51
54
56
5.2.
59
59
62
65
74
76
5.3.
68
LAMPIRAN
vi
48
49
73
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
2.1.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
7
13
14
22
22
3.5.
23
Panjang Jalan, Luas wilayah dan Kerapatan Jalan Antar KBI dan KTI Tahun
2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Kondisi Jalan Nasional tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Perbandingan Ketersedian Infrastruktur Energi Listrik Antarwilayah di
Indonesia, Tahun 2011
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Sumatera
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Jawa Bali
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Nusa Tenggara
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Kalimantan
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Sulawesi
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrisasi dan
Konsumsi Listrik Perkapita di Wilayah Maluku dan Papua
Perbandingan Pengunaan Alat Telekomunikasi Antarwilayah, Tahun 2010
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Sumatera
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Jawa-Bali
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Nusa Tenggara
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Kalimantan
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Sulawesi
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan menurut Keberadaan Telepon dan
Penerimaan Sinyal Telepon Selular Diwilayah Maluku dan Papua
30
3.6.
3.7.
3.8.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12.
4.13.
4.14.
4.15.
4.16.
4.17.
4.18.
4.19.
4.20.
4.21.
4.22
23
24
25
32
33
35
36
38
40
40
41
41
42
43
44
44
45
46
47
47
48
49
49
50
vii
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
viii
53
56
58
62
65
67
70
72
DAFTAR GAMBAR
Nomor
3.1.
3.2
3.3.
3.4
3.5.
3.6
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.13.
3.14.
3.15.
3.16.
4.1
4.2
4.3
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
Halaman
Perbandingan PDRB Perkapita (ADHB) dengan Migas Antarprovinsi, Tahun
2012 (dalam juta/jiwa)
Perbandingan PDRB Perkapita (ADHB) Tanpa Migas dan Dengan Migas
Berdasarkan Dispersion Ratio Tahun 2012
Disparitas PDRB Perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Sumatera Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita Tanpa Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Sumatera Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Jawa+Bali Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita Tanpa Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Jawa+Bali Tahun 2007-2011.
Disparitas PDRB Perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Kalimantan Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita Tanpa Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Kalimantan Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Sulawesi Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita Tanpa Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Sulawesi Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio per
provinsi di wilayah Nusa tenggara, Maluku dan Papua Tahun 2007-2011
Disparitas PDRB Perkapita tanpa Migas menurut Dispersion Ratio per provinsi
di wilayah Nusa tenggara, Maluku dan Papua Tahun 2007-2011
CVw dari PRB Perkapita menurut Provinsi di wilayah Jawa-Bali, Tahun 20072011
Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin menurut Provinsi
Tahun 2013(Februari)
Perbandingan IPM antarprovinsi Tahun 2011
Perbandingan Prosentase Proses Kelahiran ditolong Tenaga Medis Tahun 2011
15
Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan Antar wilayah Pulau, Tahun 2010
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Sumatera
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Sumatera
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Jawa Bali
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Jawa- Bali
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Nusa Tenggara
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Nusa Tenggara
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Kalimantan
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Kalimantan
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Sulawesi
30
31
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
26
27
27
31
32
33
34
34
35
36
37
ix
4.11.
4.12.
4.13.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
5.9.
5.10.
5.11.
5.12.
5.13.
5.14.
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Sulawesi
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProvinsi Di
Wilayah Maluku dan Papua
Rasio jumlah Kendaraan Roda-4 Per KM, dan Panjang Jalan Per 1000
Penduduk AntarProvinsi Di Wilayah Maluku dan Papua
37
Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Pemerintah Provinsi , Tahun 2008 dan
2012
Rasio PAD terhadap total pendapatan Kabupaten/Kota se-Provinsi,Tahun 2007
dan 2011
Tax Rasio Pemerintah Provinsi Tahun 2008-2012
Rasio Pajak Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Tahun 2008-2012
Ruag Fiskal Pemerintah Provinsi, Tahun 2012
Rata-rata Ruang Fiskal Kabupaten dan Kota Menurut Provinsi, Tahun 2012
Rasio Belanja pegawai terhadap Total Belanja masing-masing Pemerintah
Provinsi di Indonesia Tahun 2008-2012
Rasio Belanja Pegawai Kabupaten dan Kota Se-Provinsi terhadap Total
Belanja Pemerintah Di Indonesia Tahun 2008-2012
Rasio Belanja Pegawai Tidak langsung terhadap Total Belanja masing- masing
Pemerintah Provinsi Di Indonesia Tahun 2008-2012
Rasio Belanja Pegawai Tidak langsung terhadap Total Belanja masing- masing
Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Indonesia Tahun 2008-2012
Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja masing-masing Pemerintah
Provinsi Di Indonesia Tahun 2008-2012
Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja masing-masing Pemerintah
Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Di Indonesia Tahun 2008-2012
Perimbangan Indeks harapan Hidup dengan Belanja Pemerintah Urusan
Kesehatan
Perimbangan Rata-rata Lama Sekolah dengan Belanja Pemerintah Urusan
Pendidikan
52
39
39
53
55
55
57
58
60
61
63
64
66
67
69
71
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Selain kedua aspek tersebut diatas, masalah klasik dan mendasar terjadinya
kesenjangan antardaerah tersebut potensi ekonomi yang tidak sama. Ada beberapa wilayah
atau provinsi yang memiliki berbagai sumber daya alam berlimpah, tidak akan
permasalahan dalam membangun kegiatan ekonomi sebagai pusat perumbuhan dan
kesenjangan pembangunan antardaerah terutama terjadi antara perdesaan dan perkotaan, antara
Pulau Jawa dan luar Jawa, antara antara pusat-pusat pertumbuhan dengan kawasan hinterland
dan kawasan perbatasan, serta antara Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur
Indonesia. Berbagai permasalahan yang masih dihadapi adalah masih terdapatnya
ketimpangan pembangunan antar wilayah di Indonesia. Indikasi ketimpangan pembangunan
tersebut dapat dilihat dari perbedaan tingkat kesejahteraan dan perkembangan ekonomi antar
wilayah. Data BPS tahun 2012 menunjukah bahwa perkembangan aktivitas ekonomi masih
terkonsentrasi di wilayah Jawa-Bali dan Sumatera dengan share terbesar 82,64 persen, dan
kemiskinan tahun 2013 terkonsentrasi di wilayah Jawa-Bali, yaitu sebanyak 15,52 juta
jiwa dan berikutnya di wilayah Sumatera sebanyak 6,2 juta jiwa. Namun, secara
persentase, angka kemiskinan di DKI Jakarta menunjukkan angka yang paling kecil, yaitu
hanya sekitar 3,5 persen sedangkan angka persentase kemiskinan di wilayah Papua
mencapai persentase terbesar, yaitu 30,22 persen. Ketimpangan pelayanan sosial dasar yang
tersedia, seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih juga terjadi antar wilayah, khususnya
di Kawasan Timur Indonesia ketersediannya minim sekali.
Untuk memberikan orientasi dalam memperkuat kebijakan upaya mengurangi
kesenjangan tersebut, diperlukan data dan informasi objektif, serta teknik pengolahan data
tertentu sehingga dapat memberi gambaran adanya kesenjangan antarwilayah. Informasi
yang dikembangkan dalam anlisis kesenjangan ini mencakup dimensi internal dan
eksternal. Dimensi internal memberikan gambaran tentang keadaan di dalam tiap daerah,
sedangkan dimensi eksternal menggambarkan posisi relatif keadaan daerah terhadap
daerah lainnya. Dengan demikian informasi ini mengandung sifat benchmarking,
sehingga kondisi atau kinerja tiap daerah bisa diperbandingkan dengan daerah yang lain.
Lebih lanjut juga diharapkan bisa diketahui corak keadaan tiap daerah atau kelompok
daerah.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka Direktorat Pengembangan Wilayah
berinisiatif menyusun Buku Analisis Kesenjangan Antarwilayah. Melalui berbagai
temuan dari hasil anlisis kesenjangan ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam
penguatan perencanaan yang berbasis wilayah.
1.2.
Sistematika Penyajian
Buku ini menyajikan data dan informasi yang terkait dengan kesenjangan
antarwilayah, dengan lingkup informasi mengenai beberapa teori pembangunan dan
kesenjangan antarwilayah, serta informasi mengenai hasil analisis kesenjangan dilihat dari
perspektif perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, serta kemampuan keuangan
daerah. Rincian dari informasi tersebut disajikan dalam 5 Bab, dengan gambaran singkat
dari setiap bab adalah sebagai berikut:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB 2
METODOLOGI ANALISIS
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
Kesenjangan berarti suatu gambaran terhadap fakta (kondisi) yang tidak homogen,
yang di dalamnya terdapat perbedaan-perbedaan yang membutuhkan perhatian. Atas dasar
pengertian tersebut, analisis kesenjangan antarwilayah dimaksudkan untuk memberi
gambaran fakta-fakta perbedaan perkembangan kondisi hasil pembangunan antarwilayah,
juga terkandung informasi mengenai perbandingan antarwilayah dan informasi adanya
gap (kesenjangan) antaradaerah yang maju dan tertinggal.
Peta kesenjangan antarwilayah ini dibangun melalui pendekatan pengolahan dan
teknik penyajian data, sehingga dapat memberi gambaran fakta kesenjangan antarwilayah.
Berdasarkan temuan fakta kesenjangan ini, selanjutnya diharapkan dapat menjadi dasar
dalam menentukan isu dan permasalahan strategis yang perlu direspon melalui kebijakan
dan program pembangunan.
Bertitik tolak dari fakta kesenjangan tersebut, melalui publikasi analisis
kesenjangan antarwilayah ini, akan menyajikan beberapa fakta kesenjangan antarwilayah
yang meliputi: (1) Kesenjangan perekonomian antarwilayah, (2) Kesenjangan
kesejahteraan antarwilayah, (3) Kesenjangan kemampuan fiskal antarwilayah, dan (4)
Keseimbangan antara kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan
kemampuan fiskal daerah.
2.1.
1.
Data yang digunakan untuk mengolah variabel ini berasal dari buku PDRB
Kabupaten dan Kota serta Kabupaten dalam Angka.
2.
Dimana:
CVw
ni
= Penduduk di daerah i
= Penduduk total
Yi
2.1.2.
Tipologi Klassen juga merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional yang
digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi
suatu daerah. Pada pengertian ini, Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan
pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan
atau nasional dan membandingkan pertumbuhan PDRB per kapita daerah dengan PDRB
per kapita daerah yang menjadi acuan atau PDB per kapita (secara nasional).
Melalui Analisis Tipologi Klassen ini selain dapat dapat digunakan untuk
mengidentifikasi posisi perekonomian suatu daerah dengan memperhatikan perekonomian
daerah yang diacunya, dan mengidentifikasi sektor, subsektor, usaha, atau komoditi
unggulan suatu daerah, juga dapat memberi gambaran adanya kesenjangan antarwilayah
berdasarkan posisi perekonomian yang dimiliki suatu daerah terhadap perekonomian
nasional maupun daerah yang diacunya.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, pengguna analisis tipologi Klassenakan
mendapatkan manfaat sebagai berikut: (1) Dapat membuat prioritas kebijakan daerah
berdasarkan keunggulan sektor, subsektor, usaha, atau komoditi daerah yang merupakan
hasil analisis tipologi Klassen; (2) Dapat menentukan prioritas kebijakan suatu daerah
berdasarkan posisi perekonomian yang dimiliki terhadap perekonomian nasional maupun
daerah yang diacunya; dan (3) Dapat menilai suatu daerah baik dari segi daerah maupun
sektoral.
Tabel 2.1:
Matriks Tipologi Klassen
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi
Rata-rata PDRB
Perkapita
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Kuadran II
Daerah Maju tetapi
Tertekan (high income but
low growth)
Kuadran I
Daerah Cepat Maju dan
Cepat-Tumbuh (high growth
and high income)
Kuadran III
Daerah Relatif Tertinggal
(low growth and low
income).,
Kuadran IV
Daerah sedang Berkembang
(high growth but low income)
Daerah yang maju dan tumbuh dengan pesat (Kuadran I). Kuadran ini merupakan
kuadran daerah dengan laju pertumbuhan PDRB yang lebih besar dibandingkan
pertumbuhan daerah yang menjadi acuan atau secara nasional dan memiliki
ANALISIS KESENJANGAN ANTARWILAYAH 2013
pertumbuhan PDRB per kapita yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan PDRB
per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara nasional.
2.
Daerah maju tapi tertekan (Kuadran II). Daerah yang berada pada kuadran ini
memiliki nilai pertumbuhan PDRB yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara nasional, tetapi memiliki pertumbuhan
PDRB per kapita yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan PDRB per kapita
daerah yang menjadi acuan atau secara nasional.
3.
Daerah yang masih dapat berkembang dengan pesat (Kuadran III). Kuadran ini
merupakan kuadran untuk daerah yang memiliki nilai pertumbuhan PDRB yang lebih
tinggi dari pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara nasional,
tetapi pertumbuhan PDRB per kapita daerah tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan pertumbuhan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara
nasional.
4.
Daerah relatif tertingggal (Kuadran IV). Kuadran ini ditempati oleh daerah yang
memiliki nilai pertumbuhan PDRB yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara nasional dan sekaligus pertumbuhan
PDRB per kapita yang lebih kecil dibandingkan pertumbuhan PDRB per kapita
daerah yang menjadi acuan atau secara nasional.
3. Rasio Elektrifikasi
Merupakan rasio antara jumlah rumah tangga pengguna energi listrik PLN dibagi
dengan total jumlah rumah tangga (di kali 100%).
Belanja Modal sendiri ditambah belanja barang dan jasa, merupakan belanja
pemerintah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
daerah selain dari sektor swasta, rumah tangga, dan luar negeri. Oleh karena itu,
semakin tinggi angka rasionya, semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah angkanya, semakin buruk pengaruhnya
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Semua rasio tersebut menunjukkan kecenderungan pola belanja daerah, apakah
suatu daerah cenderung mengalokasikan dananya untuk belanja yang terkait erat
dengan upaya peningkatan ekonomi, seperti belanja modal, atau untuk belanja yang
sifatnya untuk pendanaan aparatur, seperti belanja pegawai tidak langsung.
10
Grafik, berisi ilustrasi hasil pengolahan data tabular seperti perankingan kabupaten
dan kota berdasarkan olahan suatu variabel. Grafik ini juga untuk menggambarkan
ANALISIS KESENJANGAN ANTARWILAYAH 2013
Kuadran II
10.00
VARIABEL 2
9.00
8.00
Kuadran I
Nilai Rata-rataVariabel 1
11.00
7.00
6.00
Kuadran IV
Kuadran III
0.00
20.00
40.00
VARIABEL 1
60.00
80.00
Variabel 1 merupakan variabel yang dipertimbangkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap variabel 2, dan
variabel 2 dapat merupakan variabel output, outcome atau impact.
Kuadran I: merupakan kelompok provinsi yang berada di atas rata-rata niai variabel 1 dan 2.
Kuadran II: merupakan kelompok provinsi yang berada di atas rata-rata variabel 2, dan berada di bawah rata-rata
variabel 1.
Kuacran III: merupakan kelompok provinsi yang berada di bawah rata-rata niai variabel 1 dan 2.
Kuadran IV: merupakan kelompok provinsi yang berada di bawah rata-rata variabel 2, dan berada di atas rata-rata
variabel 1.
11
BAB 3
KESENJANGAN EKONOMI
ANTARWILAYAH
3.1.
2008
22.90
59.21
10.36
4.19
3.34
40.79
2009
22.69
59.88
9.21
4.46
3.76
40.12
2010
23.12
59.33
9.15
4.52
3.88
40.67
2011
23.57
58.81
9.55
4.61
3.46
41.19
2012
23.77
58.87
9.30
4.74
3.32
41.13
13
Tabel 3.2:
Pertanian
Pertambangan
& Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik,Gas &
Air Bersih
Kontruksi
Perdagangan,
Hotel &
Restoran
Pengangkutan
& Komunikasi
Keuangan,Real
Estate & Jasa
Perusahaan
Jasa-Lainnya
Distribusi Nilai PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Pulau Tahun 2012.
P. Sumatera
21.32
16.13
19.48
0.56
6.93
15.42
6.83
4.64
8.70
P. Jawa+Bali
10.30
1.26
27.22
1.60
6.67
23.96
7.96
10.70
10.34
P. Kalimantan
11.84
35.75
19.47
0.37
4.50
12.37
5.34
3.74
6.62
P. Sulawesi
27.18
5.43
9.50
0.82
8.10
16.57
8.39
6.70
17.32
20.60
21.94
12.71
0.34
9.08
12.39
6.49
3.69
12.76
13.47
5.54
24.99
1.30
6.74
21.50
7.63
8.96
9.86
17.71
24.83
15.46
0.49
6.36
13.52
6.39
4.54
10.72
14
Gambar 3-1.
Perbandingan PDRB Perkapita (ADHB) dengan Migas Antarprovinsi, Tahun 2012. (dalam juta/jiwa)
120,00
109,66
PDRBPerkapitaProv.
PDRBPerkapita_33Prov.
PDBPerkapita
100,00
112,14
80,00
60,00
40,00
33,75
20,00
27,26
6,37
DKIJakarta
Riau
Kaltim
Kepri
Pubar
Sumsel
Jatim
Sumut
Babel
Papua
Jambi
Kalteng
Sumbar
Bali
Jabar
Aceh
Sulut
Sulsel
Kalsel
Banten
Sulteng
Jateng
Lampung
DIY
Kalbar
Sultra
Bengkulu
NTB
Sulbar
NTT
Gorontalo
Malut
Maluku
0,00
Gambar 3-2.
Perbandingan PDRB Perkapita (ADHB) Tanpa Migas dan Dengan Migas Berdasarkan Dispersion
Ratio Tahun 2012.
26,00
24,00
22,00
20,00
PDRBPerkapitadgn
Migas
18,00
16,00
PDRBPerkapita
tanpaMigas
14,00
12,00
10,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Wilayah Sumatera.
15
Gambar 3-3.
Disparitas PDRB perkapita dengan Migas Menurut Dispersion Ratio Per Provinsi
di Wilayah Sumatera, Tahun 2007-2011
16,000
14,000
12,000
DispersionRatio
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
Aceh
14,316
13,834
12,529
11,598
10,701
SUMATERAUTARA
5,833
6,249
6,323
6,223
6,166
SUMATERABARAT
3,219
3,224
3,084
3,023
2,937
RIAU
5,252
5,930
5,195
6,360
6,716
JAMBI
3,975
4,562
5,014
4,996
4,871
SUMATERASELATAN
6,909
6,938
5,853
5,618
5,381
BENGKULU
3,461
3,430
3,384
3,250
3,303
LAMPUNG
2,680
2,896
3,194
3,269
3,136
KEP.BANGKABELITUNG
2,001
2,101
2,116
2,114
2,090
KEPULAUANRIAU
6,805
6,199
6,429
6,100
5,629
Gambar 3-4.
Disparitas PDRB perkapita Tanpa Migas Menurut Dispersion Ratio Per Provinsi
di Wilayah Sumatera, Tahun 2007-2011
8,000
7,000
DispersionRatio
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0,000
16
2007
2008
2009
2010*
2011**
Aceh
5,351
5,810
6,201
6,513
6,754
SUMATERAUTARA
5,833
6,249
6,323
6,223
6,166
SUMATERABARAT
3,219
3,224
3,084
3,023
2,937
RIAU
2,688
2,659
2,612
2,452
2,536
JAMBI
2,073
2,067
2,252
2,301
2,221
SUMATERASELATAN
2,813
2,854
2,849
2,871
3,056
BENGKULU
3,461
3,430
3,384
3,250
3,303
LAMPUNG
2,680
2,896
3,194
3,269
3,136
KEP.BANGKABELITUNG
2,136
2,214
2,259
2,204
2,176
KEPULAUANRIAU
4,921
4,725
4,311
4,226
4,232
Wilayah Jawa-Bali
DispersionRatio
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
DKIJAKARTA
4,222
4,445
4,550
4,620
2011**
4,675
JAWABARAT
5,606
5,391
4,952
4,864
12,681
JAWATENGAH
11,386
12,566
11,770
11,414
11,437
DIYOGYAKARTA
3,156
3,188
3,210
3,323
3,354
JAWATIMUR
33,732
33,692
34,215
34,516
35,167
BANTEN
12,250
12,189
12,063
11,948
11,903
BALI
2,614
2,570
2,648
2,634
2,582
Gambar 3-6.
Disparitas PDRB perkapita dengan Tanpa Migas Menurut Dispersion Ratio Per Provinsi
di Wilayah Jawa-Bali, Tahun 2007-2011.
40,000
35,000
DispersionRatio
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
DKIJAKARTA
13,562
14,668
14,459
14,761
2011**
14,971
JAWABARAT
5,506
5,293
4,865
4,839
12,681
JAWATENGAH
9,048
8,962
8,506
8,150
7,975
DIYOGYAKARTA
3,156
3,188
3,210
3,323
3,354
JAWATIMUR
33,732
33,692
34,215
34,516
35,167
BANTEN
12,250
12,189
12,063
11,948
11,903
BALI
2,614
2,570
2,648
2,634
2,582
17
Wilayah Kalimantan
DispersionRatio
20,000
15,000
10,000
5,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
KALIMANTANBARAT
3,858
3,941
4,198
4,130
4,060
KALIMANTANTENGAH
2,575
2,389
2,232
2,161
2,153
KALIMANTANSELATAN
4,884
4,792
4,621
4,445
4,409
KALIMANTANTIMUR
25,053
27,382
20,514
18,053
17,888
Gambar 3-8.
Perkembangan Disparitas PDRB perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio Per
Provinsi di Wilayah Kalimantan. Tahun 2007-2011.
12,000
10,000
DispersionRatio
8,000
6,000
4,000
2,000
0,000
18
2007
2008
2009
2010*
2011**
KALIMANTANBARAT
3,858
3,941
4,198
4,130
4,060
KALIMANTANTENGAH
2,575
2,389
2,232
2,161
2,153
KALIMANTANSELATAN
4,884
4,792
4,621
4,445
4,409
KALIMANTANTIMUR
8,625
9,600
9,558
9,577
9,598
Wilayah Sulawesi
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
SULAWESIUTARA
3,190
3,170
3,554
3,555
3,417
SULAWESITENGAH
2,260
2,152
2,094
2,097
3,136
SULAWESISELATAN
7,502
6,518
4,918
5,144
5,095
SULAWESITENGGARA
3,161
2,932
2,679
2,646
2,616
GORONTALO
2,000
1,960
1,929
1,842
1,797
SULAWESIBARAT
1,505
1,604
1,558
1,565
1,565
Gambar 3-10:
Perkembangan Disparitas PDRB perkapita tanpa Migas Menurut Dispersion Ratio Per
Provinsi di Wilayah Sulawesi. Tahun 2007-2011.
8,000
DispersionRatio
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
SULAWESIUTARA
3,190
3,170
3,554
3,555
3,417
SULAWESITENGAH
2,260
2,152
2,094
2,097
3,136
SULAWESISELATAN
7,502
6,518
4,918
5,144
5,095
SULAWESITENGGARA
3,161
2,932
2,679
2,646
2,616
GORONTALO
2,000
1,960
1,929
1,842
1,797
SULAWESIBARAT
1,505
1,604
1,558
1,565
1,565
19
DispersionRatio
200,000
150,000
100,000
50,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
NUSATENGGARABARAT
32,985
23,952
29,433
28,878
18,016
NUSATENGGARATIMUR
4,300
4,309
4,211
4,263
4,229
MALUKU
3,714
3,712
3,674
3,725
3,845
MALUKUUTARA
2,499
2,590
2,931
3,002
3,029
PAPUABARAT
8,402
9,386
16,187
29,284
44,720
226,150
163,307
197,264
169,029
88,181
PAPUA
Gambar 3-12.
Perkembangan Disparitas PDRB perkapita dengan Migas menurut Dispersion Ratio Per
Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Tahun 2007-2011.
DispersionRatio
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0,000
2007
2008
2009
2010*
2011**
NUSATENGGARABARAT
32,985
23,952
29,433
28,878
18,016
NUSATENGGARATIMUR
4,300
4,309
4,211
4,263
4,229
MALUKU
4,035
4,029
3,990
4,021
4,153
MALUKUUTARA
2,499
2,590
2,931
3,002
3,029
PAPUABARAT
2,800
2,710
3,951
3,994
4,000
226,150
163,307
197,264
169,029
88,181
PAPUA
20
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
P.Sumatera
0,98
0,94
0,93
1,44
1,47
1,45
1,45
1,44
1,45
1,41
1,41
1,38
1,38
P.Jawa+Bali
0,85
0,86
0,88
0,88
0,88
0,87
0,86
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
P.Kalimantan
1,00
1,00
0,98
0,92
0,90
0,87
0,85
0,81
0,79
0,76
0,74
0,72
0,69
P.Sulawesi
0,21
0,20
0,20
0,19
0,19
0,20
0,20
0,20
0,20
0,21
0,21
0,21
0,21
P.Nustra+Maluku+Papua 0,58
0,60
0,80
0,78
0,58
0,67
0,54
0,53
0,50
0,54
0,55
0,61
0,66
Nasional_Pulau
0,23
0,23
0,22
0,22
0,23
0,21
0,22
0,21
0,21
0,20
0,20
0,20
0,20
Nasional_Provinsi
1,27
1,28
1,28
1,30
1,30
1,30
1,29
1,29
1,29
1,29
1,28
1,28
1,28
Wilayah Sumatera
21
Tabel 3.3:
Indeks Willamson Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera, Tahun 2007-2011.
Kabupaten/Kota
2007
2008
2009
2010*
2011**
Aceh
0,84
0,81
0,72
0,68
0,65
Sumatera Utara
0,66
0,68
0,71
0,78
0,72
Sumatera Barat
0,38
0,38
0,35
0,35
0,34
Riau
0,68
0,69
0,57
0,60
0,66
Jambi
0,40
0,46
0,48
0,48
0,47
Sumatera Selatan
0,80
0,81
0,77
0,78
0,74
Bengkulu
0,41
0,41
0,41
0,41
0,40
Lampung
0,30
0,35
0,37
0,35
0,43
0,27
0,29
0,29
0,28
0,28
Kepulauan Riau
0,52
0,41
0,43
0,38
0,38
Wilayah Jawa-Bali
2007
2008
2009
2010*
2011**
DKI Jakarta
0,50
0,52
0,53
0,53
0,53
Jawa Barat
0,58
0,61
0,56
0,56
0,60
Jawa Tengah
1,04
1,10
1,07
1,05
1,05
D I Yogyakarta
0,47
0,48
0,48
0,49
0,49
Jawa Timur
1,11
1,10
1,10
1,10
1,11
Banten
0,57
0,63
0,72
0,65
0,64
Bali
0,33
0,33
0,35
0,34
0,35
22
Wilayah Kalimantan
2007
2008
2009
2010*
2011**
Kalimantan Barat
0,36
0,36
0,38
0,39
0,38
Kalimantan Tengah
0,19
0,17
0,17
0,17
0,18
Kalimantan Selatan
0,44
0,43
0,43
0,45
0,46
Kalimantan Timur
1,18
1,20
1,07
1,00
1,01
Wilayah Sulawesi.
2007
2008
2009
2010*
2011**
Sulawesi Utara
0,44
0,43
0,45
0,45
0,44
Sulawesi Tengah
0,22
0,22
0,22
0,22
0,34
Sulawesi Selatan
0,63
0,58
0,53
0,54
0,54
Sulawesi Tenggara
0,40
0,37
0,33
0,34
0,35
Gorontalo
0,25
0,22
0,18
0,19
0,20
Sulawesi Barat
0,15
0,17
0,16
0,16
0,16
23
2007
2008
2009
2010*
2011**
1,13
1,03
1,17
1,17
0,97
0,52
0,53
0,53
0,54
0,55
Maluku
0,27
0,26
0,26
0,25
0,25
Maluku Utara
0,22
0,23
0,25
0,26
0,27
Papua Barat
0,69
0,77
0,91
1,17
1,43
Papua
3,02
2,81
3,54
3,62
2,77
24
Tabel 3-8:
Perkembangan Kesenjangan Golongan Pendapatan (Gini Rasio) menurut Provinsi
Tahun 2008-2012.
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
2008
2009
2010
2011
2012
0.27
0.31
0.29
0.31
0.28
0.30
0.26
0.30
0.33
0.35
0.33
0.35
0.31
0.36
0.33
0.34
0.30
0.31
0.29
0.33
0.34
0.28
0.33
0.36
0.33
0.34
0.31
0.33
0.34
0.31
0.29
0.32
0.30
0.33
0.27
0.30
0.29
0.29
0.30
0.35
0.36
0.36
0.32
0.38
0.33
0.37
0.31
0.32
0.29
0.35
0.38
0.31
0.34
0.39
0.36
0.35
0.30
0.35
0.36
0.31
0.30
0.35
0.33
0.33
0.30
0.34
0.30
0.29
0.37
0.36
0.36
0.36
0.34
0.41
0.34
0.42
0.37
0.37
0.30
0.37
0.37
0.37
0.37
0.40
0.42
0.43
0.36
0.40
0.38
0.33
0.33
0.35
0.35
0.36
0.34
0.34
0.30
0.32
0.36
0.37
0.44
0.41
0.38
0.40
0.37
0.40
0.41
0.40
0.34
0.37
0.38
0.39
0.38
0.41
0.41
0.46
0.34
0.36
0.36
0.41
0.32
0.33
0.36
0.40
0.34
0.40
0.29
0.35
0.35
0.36
0.42
0.41
0.38
0.43
0.36
0.39
0.43
0.38
0.33
0.38
0.36
0.43
0.40
0.41
0.40
0.44
0.31
0.35
0.36
0.38
25
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA
0.33
0.31
0.40
0.35
0.33
0.35
0.38
0.37
0.34
0.38
0.41
0.38
0.33
0.40
0.42
0.41
0.34
0.43
0.44
0.41
JumlahpddMiskin
PersentaseKemiskinan_Nasional
PersentaseKemiskinan_Prov
6000
31,13
5000
26,67
25
20
RibuJiwa
4000
20,03
15
19,49
3000
11,37
10
2000
1000
JawaTimur
JawaTengah
JawaBarat
SumateraUtara
Lampung
SumateraSelatan
Papua
NusaTenggaraTimur
Aceh
NusaTenggaraBarat
SulawesiSelatan
Banten
DlYogyakarta
Riau
SumateraBarat
SulawesiTengah
KalimantanBarat
DKIJakarta
Bengkulu
Maluku
SulawesiTenggara
Jambi
KalimantanTimur
PapuaBarat
Gorontalo
SulawesiUtara
KalimantanSelatan
Bali
SulawesiBarat
KalimantanTengah
KepulauanRiau
MalukuUtara
KepulauanBangka
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Barat, sementara provinsi dengan IPM paling tinggi
adalah di Provinsi DKI Jakarta.
Gambar 3-15.
Perbandingan IPM antar Provinsi Tahun 2011.
80,00
78,00
76,00
74,00
72,00
70,00
68,00
66,00
64,00
62,00
60,00
77,97
IPMProvinsi
IPMNasional
72,77
DKIJAKARTA
SULAWESIUTARA
RIAU
DIYOGYAKARTA
KALIMANTANTIMUR
KEPULAUANRIAU
KALIMANTANTENGAH
SUMATERAUTARA
SUMATERABARAT
SUMATERASELATAN
BENGKULU
KEP.BANGKABELITUNG
JAMBI
JAWATENGAH
BALI
JAWABARAT
JAWATIMUR
ACEH
SULAWESISELATAN
LAMPUNG
MALUKU
SULAWESITENGAH
BANTEN
GORONTALO
SULAWESITENGGARA
KALIMANTANSELATAN
SULAWESIBARAT
KALIMANTANBARAT
PAPUABARAT
MALUKUUTARA
NUSATENGGARATIMUR
NUSATENGGARABARAT
PAPUA
65,36
Tingkat kesenjangan wilayah dilihat dari aspek pelayanan kesehatan pada masingmasing daerah yang ditunjukan pada Gambar 3.16, bahwa tingkat pelayanan kesehatan
untuk proses kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis, sebanyak 20 provinsi memiliki
persentase proses persalinan dibantu tenaga medis berada dibawah persentase nasional
dan persentase paling rendah adalah provinsi-provinsi di Kawasan Timur Indonesia
( seperti: Papua, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur).
Sementara persentase tertinggi untuk proses kelahiran dibantu tenaga medis adalah di
Provinsi DI. Yogyakarta, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Bali.
Gambar 3-16.
Perbandingan Persentase Proses Kelahiran ditolong Tenaga Medis Tahun 2011.
120
Persalinanditolongtenagamedis_prov
100
Persalinanditolongtenagamedis_prov
98,79
83,5
80
60
50,38
40
SulawesiBarat
Papua
MalukuUtara
Maluku
SulawesiTenggara
NusaTenggaraTimur
Gorontalo
SulawesiTengah
KalimantanBarat
KalimantanTengah
PapuaBarat
JawaBarat
Banten
SulawesiSelatan
Jambi
Lampung
Riau
NusaTenggaraBarat
SulawesiUtara
SumateraSelatan
KalimantanSelatan
Bengkulu
KepulauanBangka
SumateraUtara
KalimantanTimur
JawaTengah
Aceh
SumateraBarat
JawaTimur
Bali
KepulauanRiau
DKIJakarta
DlYogyakarta
20
27
BAB 4
KESENJANGAN INFRASTRUKTUR
ANTARWILAYAH
Salah satu penyebab kesenjangan yang terjadi antardaerah di Indonesia dapat
diakibatkan oleh kesenjangan ketersediaan infrastruktur. Infrastruktur merupakan suatu
input dalam proses produksi yang dapat memberikan peningkatan produktivitas marjinal
pada output. Infrastruktur yang layak dan tepat dapat membantu mendorong berbagai
kegiatan ekonomi melalui fungsinya yang dapat melancarkan proses produksi dan
mobilitas manusia, barang, dan jasa. Dengan demikian, infrastruktur berperan sebagai
prasyarat dalam meningkatkan perekonomian. Perbedaan ketersediannya antardaerah
dapat menciptakan perbedaan kemampuan antardaerah dalam menciptakan pendapatan.
Selanjutnya, hal itu akan berdampak pada kesenjangan pendapatan antardaerah.
Salah satu peran infrastruktur adalah menjadi faktor daya tarik investasi di tiap
daerah. Dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai tentunya akan memudahkan
para investor dalam melakukan kegiatan usaha. Contohnya adalah infrastruktur jalan,
energi listrik dan telekomunikasi. Dengan ketersediaan infrastruktur jalan yang baik
tentunya akan menjadikan proses distribusi barang maupun jasa menjadi lebih cepat dan
efisien dalam hal biaya dan waktu. Ketersediaan energi listrik akan meningkatkan
kapasitas pengembangan industri, dan pengembangan telekomunikasi akan meningkatkan
interaksi dan komunikasi antardaerah dan dunia global.
Infrastruktur memiliki hubungan yang erat dengan Produk Domestik Bruto (PDB)
dan keputusan pelaku usaha untuk melakukan investasi/Ketersediaan dan kualitas
infrastruktur merupakan penentu faktor penentu keputusan pelaku usaha karena sangat
menentukan biaya distribusi input dan output produksinya. Karenanya, ketersediaan
infrastruktur dapat menjadi faktor pendorong produktivitas suatu daerah.
Kinerja Indonesia dalam hal infrastruktur relatif rendah bila dibandingkan dengan
Negara-negara tetangganya. The Global Competitiveness Report 2010-2011 (The World
Economis Forum, 2010) menunjukkan bahwa kinerja infrastruktur Indonesia amat rendah.
Dari 139 negara yang dikaji, Indonesia menempati peringkat 90 untuk aspek infrastruktur
secara keseluruhan, sementara Malaysia dan Thailand masing-masing berada pada
peringkat 27 dan 46. Dalam hal kualitas jalan, peringkat Indonesia adalah 84, jauh lebih
rendah daripada Malaysia (peringkat 21) dan Thailand (36). Demikian juga halnya dengan
kualitas listrik, Indonesia menempati peringkat 97, sementara Malaysia 40 dan Thailand
42.
Kesenjangan infrastruktur di Indonesia sangat nyata dihadapi antar Kawasan Barat
Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), antarwilayah Pulau, serta antar
provinsi. Kesenjangan infrastruktur tersebut diantaranya dapat ditunjukkan dari
ketersediaan infrastruktur jalan, energi listrik dan telekomunikasi.
29
KAWASAN
INDONESIA
(Km)
281.128
197.540
478.668
KBI
KTI
TOTAL
persen
59
41
100
Luas Wilayah
(Km)
616.012
1.294.920
1.910.931
persen
32
68
100
Rasio Kerapatan
Jalan (Km/Km2)
0,46
0,15
0,25
Km
Gambar 4-1.
Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan Antarwilayah Pulau, Tahun 2010
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0,89
0,34
1,00
0,90
0,80
0,70
0,60
0,43
0,40
0,50
0,40
0,30
0,16
0,10
0,06 0,20
0,10
Km/km2)
PanjangJalan(Km)
KerapatanJalan(Km/Km2)
30
Gambar 4-2.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah Sumatera
0,49 0,49
4523
4526
17003
16635
0,34
0,28
0,21 0,18
10372
23450
20763
10.000
0,27
35448
20.000
20795
Km
30.000
0,55
0,49
0,39
0,36
7811
40.000
0,60
0,50
0,25 0,40
0,30
0,20
0,10
Km/Km2
TotalPanjangJalan(Km)
KerapatanJalan
(Km/Km2)
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, Bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan kerapatan tertinggi (43,18 unit/Km), dan
berada di atas rata-rata nasional (33,42 unt/Km). Kerapatan kendaraan terendah berada di
Provinsi Bengkulu sebesar 10,58 unit/Km. Sementara itu, dilihat dari sisi ketersediaan
panjang jalan per jumlah penduduk yang ditunjukkan melalui indikator panjang jalan per
1000 penduduk (Km/1000 orang), seluruh provinsi di wilayah Sumatera menunjukkan
nilai rasio lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan kebutuhan
penduduk terhadap infrastrukur jalan masih dibawah rata-rata nasional, khususnya di
Provinsi Aceh dan Bengkulu.
Gambar 4-3.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar Proviinsi
Di Wilayah Sumatera
4,55
3,19
Km/1000Orang
4,00
33,42
2,01 3,00
35,49
10,58
35,41
27,68
16,15
20,00
21,75
40,00
2,69
2,23
2,23
11,05
2,73
60,00
33,81
80,00
5,00
3,70
3,35
22,07
4,284,23
43,18
4,63
11,98
Unit/Km
100,00
2,00
1,00
RasioJumlahKendaraan
Roda4denganPanjangJalan
(Unit/Km)
RasioPanjangjalandengan
JumlahPenduduk(Km/1000
Orang)
31
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sepanjang 1,28 Km atau 0,25 persen dari total
panjang jalan, dengan komposisi 85,94 persen Rusak Ringan dan 14,06 persen Rusak
Berat.
Tabel 4.2:
Kondisi jalan Nasional Tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
PROVINSI
persen
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
persen
persen
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
33,63
66,37
Aceh
1.803,36
1.667,56
92,47
135,80
7,53
Sumatera Utara
2.224,51
1.667,91
74,98
556,60
25,02
46,72
53,28
Sumatera Barat
1.212,88
1.103,21
90,96
109,67
9,04
76,46
23,55
Riau
1.082,12
954,77
88,23
127,35
11,77
62,39
37,61
333,99
264,77
79,27
69,22
20,73
15,88
84,12
Kepulauan Riau
Jambi
936,48
824,23
88,01
112,25
11,99
68,73
31,27
Bengkulu
782,87
728,67
93,08
54,20
6,92
55,61
44,39
1.418,38
1.400,49
98,74
17,89
1,26
85,69
14,31
509,59
508,31
99,75
1,28
0,25
85,94
14,06
1.159,57
1.017,22
87,72
142,35
12,28
70,64
29,36
SUMATERA
.463,75
10.137,14
88,43
1.326,61
11,57
53,09
46,91
INDONESIA
.189,43
31.522,09
82,54
6.667,34
17,46
48,28
51,72
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Sumber:
Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal Bina Marga
(Status 18 Agustus 2010)
39854
Gambar 4-4.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Provinsi Di Wilayah Jawa Bali
0,73 0,89
1,52
6,00
7306
6409
20.000
10.000
8,00
4753
30.000
4,00
TotalPanjangJalan(Km)
2,00
KerapatanJalan(Km/Km2)
32
Km/Km2
10,00
6474
40.000
12,00
29203
9,65
25803
Km
50.000
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Provinsi DKI
Jakarta menunjukkan kerapatan tertinggi (550,49 unit/Km), dan menduduki peringkat
kerapatan tertinggi secara nasional. Kerapatan kendaraan terendah berada di Provinsi
Banten sebesar 27,88 unit/Km. Sementara itu, dilihat dari sisi ketersediaan panjang jalan
per jumlah penduduk yang ditunjukkan melalui indikator panjang jalan per 1000
penduduk (Km/1000 orang), seluruh provinsi di wilayah Jawa-Bali berada dibawah nilai
rasio nasional. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan dukungan infrastruktur jalan
bagi mobilitas penduduk.
Gambar 4-5.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar Proviinsi
Di Wilayah Jawa-Bali
2,01
1,88
400,00
RasioJumlahKendaraanRoda4
denganPanjangJalan(Unit/Km)
1,00
33,42
70,94
37,60
100,00
0,61
85,68
46,34
0,67 0,60
0,85
27,88
200,00
1,50
1,06
0,90
106,22
300,00
2,50 Km/1000Orang
2,00
1,37
31,24
Unit/Km
500,00
RasioPanjangjalandenganJumlah
Penduduk(Km/1000Orang)
0,50
PROVINSI
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
Panjang Jalan
Mantap
(Km)
DKI Jakarta**)
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
JAWA - BALI
INDONESIA
142,65
476,49
1.341,05
1.390,58
223,16
1.995,30
535,18
6.104,41
38.189,43
138,44
354,16
1.226,60
1.334,76
165,14
1.963,58
502,49
5.685,17
31.522,09
persen
97,05
74,33
91,47
95,99
74,00
98,41
93,89
93,13
82,54
KUALITAS JALAN
Panjang Jalan
Tidak Mantap
(Km)
4,21
122,33
114,45
55,82
58,02
31,72
32,69
419,24
6.667,34
persen
2,95
25,67
8,53
4,01
26,00
1,59
6,11
6,87
17,46
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
persen
persen
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
97,62
2,38
60,61
39,39
85,59
14,41
95,16
4,84
99,66
0,34
87,39
12,61
48,73
51,27
78,90
21,10
48,28
51,72
Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal Bina Marga (Status 18 Agustus 2010)
33
20000
10000
0,40
0,40
19.640
30000
7.434
Km
Gambar 4-6.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah Nusa
Tenggara
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,40
0,25
0
NusaTenggara NusaTenggara
Barat
Timur
NUSA
TENGGARA
Km/Km2
TotalPanjangJalan(Km)
KerapatanJalan(Km/Km2)
NASIONAL
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, Bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Provinsi NTB
menunjukkan kerapatan lebih tinggi dibanding NTT, namun masih berada di bawah ratarata nasional (33,42 unt/Km). Sementara itu, dilihat dari sisi ketersediaan panjang jalan
per jumlah penduduk yang ditunjukkan melalui indikator panjang jalan per 1000
penduduk (Km/1000 orang), Provinsi NTB menunjukkan dukungan infrastruktur jalan
untuk kebutuhan mobilitas penduduk lebih tinggi dibanding dengan Provinsi NTT.
Gambar 4-7.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar
Provinsi Di Wilayah Sumatera
4,19
80,00
2,01
1,65
33,42
20,00
2,95
17,64
40,00
4,00
12,24
60,00
5,00
31,90
Unit/Km
100,00
Nusa
Tenggara
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
NUSA
TENGGARA
NASIONAL
3,00
2,00
1,00
Km/1000Orang
RasioJumlahKendaraanRoda
4denganPanjangJalan
(Unit/Km)
RasioPanjangjalandengan
JumlahPenduduk(Km/1000
Orang)
34
Timur sepanjang 150,57 Km dengan komposisi 79,83 persen rusak ringan dan 20,17
persen rusak berat.
Tabel 4.4:
Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap antarprovinsi, Tahun 2010
KUALITAS JALAN
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
PROVINSI
Panjang Jalan
Mantap
Panjang Jalan
Tidak Mantap
(Km)
(Km)
persen
persen
623,90
522,44
83,74
101,46
16,26
1.406,68
2.030,58
38.189,43
1.256,11
1.778,55
31.522,09
89,30
87,59
82,54
150,57
252,03
6.667,34
10,70
12,41
17,46
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
persen
persen
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
38,31
61,69
79,83
63,12
48,28
20,17
36,88
51,72
Sumber: Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal Bina Marga (Status 18 Agustus
2010)
10000
0,09
5000
0
0,25
12499
0,10
15000
0,28
10943
14344
Km
20000
15007
Gambar 4-8.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi
Di Wilayah Kalimantan
0,10
0,06
0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
Km/Km2
TotalPanjangJalan(Km)
KerapatanJalan(Km/Km2)
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, Bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Provinsi
Kalimantan Timur menunjukkan kerapatan tertinggi (43,32 unit/Km), lebih tinggi dari
kerapatan nasional (33,42 unit/Km). Kerapatan kendaraan terendah berada di Provinsi
Kalimantan Tengah sebesar 22,48 unit/Km. Sementara itu, dilihat dari sisi ketersediaan
panjang jalan per jumlah penduduk yang ditunjukkan melalui indikator panjang jalan per
1000 penduduk (Km/1000 orang), seluruh provinsi di wilayah Kalimantan berada di atas
35
nilai rasio nasional. Hal ini menunjukkan dukungan infrastruktur jalan terhadap
kebutuhan mobilitas penduduk lebih rendah dibanding nasional, hal ini dapat disebabkan
adanya dukungan jalur transportasi sungai, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah.
9,40
43,32
3,83
2,01
33,42
3,52
32,87
3,02
36,90
6,86
22,48
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
31,15
Unit/Km
Gambar 4-9.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar
Proviinsi Di Wilayah Kalimantan
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
Km/1000Orang
RasioJumlahKendaraan
Roda4denganPanjangJalan
(Unit/Km)
RasioPanjangjalandengan
JumlahPenduduk(Km/1000
Orang)
PROVINSI
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
KALIMANTAN
INDONESIA
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
1.666,43
1.666,95
2.118,17
866,08
6.317,63
38.189,43
Panjang Jalan
Mantap
(Km)
1.054,36
1.092,98
1.782,09
840,52
4.769,95
31.522,09
persen
3,27
5,57
84,13
97,05
75,50
82,54
KUALITAS JALAN
Panjang Jalan Tidak
Komposisi Jalan Tidak
Mantap
Mantap
persen
persen
(Km)
persen
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
612,07
36,73
66,60
33,40
573,97
34,43
8,44
91,56
336,08
15,87
75,87
24,13
25,56
2,95
88,81
11,19
1.547,68
24,50
47,41
52,59
6.667,34
17,46
48,28
51,72
Sumber: Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. DirektoratJenderalBinaMarga (Status 18 Agustus
2010)
4.1.5.
Wilayah Sulawesi
Kerapatan jalan di wilayah Sulawesi sebesar 0,43 Km/Km, lebih tinggi dari
kerapatan jalan tingkat nasional sebesar 0,25 Km/Km. Kerapatan jalan antarprovinsi,
tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 0,70 Km/Km, dan terendah di
provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,28 Km/Km.
36
0,70
0,80
0,52
7423
0,25
4464
10831
32681
0,28
Km/Km2
0,60
0,30
18329
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
7195
Km
Gambar 4-10.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah
Sulawesi
0,40
0,20
TotalPanjangJalan(Km)
KerapatanJalan(Km/Km2)
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, Bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, Provinsi
Gorontalo menunjukkan kerapatan tertinggi (32,54 unit/Km), dan menduduki peringkat
kerapatan tertinggi secara nasional. Kerapatan kendaraan terendah berada di Provinsi
Sulawesi Barat sebesar 7,94 unit/Km. Sementara itu, dilihat dari sisi ketersediaan panjang
jalan per jumlah penduduk yang ditunjukkan melalui indikator panjang jalan per 1000
penduduk (Km/1000 orang), seluruh provinsi di wilayah Sulawesi berada di atas nilai
rasio nasional. Hal ini menunjukkan ketersediaan infrastruktur jalan dalam mendukung
kebutuhan mobilitas penduduk masih lebih rendah dibanding rata-rata nasional, terutama
di Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
10,69
6,41
18,42
4,66
7,94
32,54
4,85 4,29
14,47
18,78
4,07
33,42
8,68
16,56
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
29,53
Unit/Km
Gambar 4-11.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar
Proviinsi Di Wilayah Sulawesi
2,01
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
Km/1000Orang
RasioJumlahKendaraanRoda4
denganPanjangJalan(Unit/Km)
RasioPanjangjalandenganJumlah
Penduduk(Km/1000Orang)
37
panjang jalan, dengan komposisi 60,68 persen Rusak Ringan dan 39,32 persen Rusak
Berat.
Tabel 4.6:
Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap Antarprovinsi, Tahun 2010
KUALITAS JALAN
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
PROVINSI
Panjang Jalan
Mantap
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
11,44
persen
Rusak
Ringan
47,05
persen
Rusak
Berat
52,95
24,39
4,26
60,68
39,32
86,59
230,50
13,41
61,28
38,72
876,86
62,77
520,14
37,23
43,43
56,57
1.066,65
511,89
676,44
478,89
63,42
93,55
390,21
33,00
36,58
6,45
13,86
48,48
86,14
51,52
SULAWESI
7.426,84
5.981,45
80,54
1.445,39
19,46
39,32
60,68
INDONESIA
38.189,43
31.522,09
82,54
6.667,34
17,46
48,28
51,72
(Km)
persen
(Km)
persen
2.160,97
1.913,82
88,56
247,15
571,99
547,60
95,74
Sulawesi Tengah
1.718,34
1.487,84
Sulawesi Barat
1.397,00
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Gorontalo
Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal BinaMarga (Status 18 Agustus 2010)
4.1.2.
Kerapatan jalan di wilayah Maluku sebesar 0,16 Km/Km, lebih rendah dari
kerapatan jalan tingkat nasional sebesar 0,25 Km/Km. Kerapatan jalan antarprovinsi,
tertinggi terdapat di Provinsi Maluku Utara sebesar 0,18 Km/Km, dan terendah di
provinsi Maluku sebesar 0,15 Km/Km. Kerapatan jalan di wilayah Papua sebesar 0,06
Km/Km, lebih rendah dari kerapatan jalan tingkat nasional sebesar 0,25 Km/Km.
Kerapatan jalan antarprovinsi, tertinggi terdapat di Provinsi Papua Barat sebesar 0,08
Km/Km, dan terendah di provinsi Papua sebesar 0,05 Km/Km.
Km
Gambar 4-12.
Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah
Maluku dan Papua
20000
15000
0,25
0,15
0,18
0,16
10000
7301
Maluku
Utara
Papua
Barat
0,06
0,05
16535
5698
5000
7216
0,08
0
Maluku
Papua
WIL.
MALUKU
WIL. NASIONAL
PAPUA
38
0,30 Km/Km2
0,25
0,20
0,15
TotalPanjangJalan(Km)
0,10
KerapatanJalan(Km/Km2)
0,05
Berdasarkan jumlah kendaraan roda-4 (mobil penumpang, Bus dan truk) untuk
setiap Km panjang jalan yang menunjukkan kerapatan kendaraan per Km, setiap provinsi
di wilayah Maluku dan Papua masih lebih rendah dibanding dengan kerapatan kendaraan
rata-rata secara nasional. Kerapatan kendaraan terendah berada di Provinsi Maluku Utara
sebesar 0,72 unit/Km. Hal ini disebabkan kondisi geografis wilayah merupakan kepulauan
dan tingginya mobilitas penduduk yang menggunakan sarana transportasi laut. Sementara
itu, dilihat dari sisi ketersediaan panjang jalan per jumlah penduduk yang ditunjukkan
melalui indikator panjang jalan per 1000 penduduk (Km/1000 orang), seluruh provinsi di
wilayah Maluku dan Papua berada di atas nilai rasio nasional. Hal ini menunjukkan
ketersediaan infrastruktur jalan dalam mendukung kebutuhan mobilitas penduduk masih
lebih rendah dibanding rata-rata nasional, terutama di Provinsi Papua Barat.
Gambar 4-13.
Rasio Jumlah Kendaraan Roda-4 Per Km, dan Panjang Jalan Per 1000 Penduduk Antar
Proviinsi Di Wilayah Maluku dan Papua
12,00 Km/1000Orang
10,00
9,60
80,00
60,00
4,71
5,84
5,49
6,63
6,00
7,16
5,02
9,67
1,48
0,72
8,41
40,00
20,00
8,00
5,02
2,01
33,42
Unit/Km
100,00
4,00
2,00
RasioJumlahKendaraanRoda4
denganPanjangJalan(Unit/Km)
RasioPanjangjalandenganJumlah
Penduduk(Km/1000Orang)
PROVINSI
Prov. Maluku
Prov. Maluku Utara
MALUKU
INDONESIA
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
1.319,23
606,69
1.925,92
38.189,43
Panjang Jalan
Mantap
(Km)
1.098,60
545,10
1.643,70
31.522,09
persen
83,28
89,85
85,35
82,54
KUALITAS JALAN
Panjang Jalan
Tidak Mantap
(Km)
220,63
61,59
282,22
6.667,34
persen
16,72
10,15
14,65
17,46
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
persen
persen
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
74,60
25,40
51,42
48,58
69,54
30,46
48,28
51,72
Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal Bina Marga (Status 18 Agustus 2010)
39
dengan komposisi 47,57 persen Rusak Ringan dan 52,43 persen Rusak Berat.Sementara
di Provinsi Papua Baratmemiliki panjang jalan Tidak Mantap sepanjang 428,68 Km
(44,50 persen), dengan komposisi sebesar 15,64 persen Rusak Ringan dan 84,37 persen
Rusak Berat.
Tabel 4.8:
Kondisi jalan Nasional Tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010
KUALITAS JALAN
PROVINSI
Prov. Papua
Prov. Papua Barat
PAPUA
INDONESIA
Panjang
Jalan
Nasional
(Km)
1.957,07
963,23
2.920,30
38.189,43
Panjang Jalan
Mantap
Panjang Jalan
Tidak Mantap
(Km)
(Km)
991,58
534,55
1.526,13
31.522,09
persen
50,67
55,50
52,26
82,54
persen
965,49
428,68
1.394,17
6.667,34
49,33
44,50
47,74
17,46
Komposisi Jalan
Tidak Mantap
persen
Rusak
Ringan
47,57
15,64
37,75
48,28
persen
Rusak
Berat
52,43
84,37
62,25
51,72
Monitoring Data IRMS Berdasarkan Roughness Tahun Anggaran 2010. Direktorat Jenderal Bina Marga (Status 18 Agustus 2010)
4.2.
Kesenjangan ketersediaan infrastruktur energi listrik antar KBI dan KTI dapat
ditunjukkan melalui indikator Total KWh Jual, Rasio Elektrifikasi, dan KWh Jual
Perkapita. Di wilayah KBI memiliki jumlah KWh jual mencapai 143.832.982 KWh (91
persen) atau sebesar 742,7 KWh/kapita. Sementara di wilayah KTI hanya mencapai
14.159.164 KWh (9 persen) atau sebesar 298,3 KWh/kapita. Sementara berdasarkan rasio
eleltrifikasi. wilayah KBI sudah mencapai 74 persen, sementara KTI baru mencapai 58,1
persen.
Tabel 4.9:
Perbandingan Ketersediaan Infrastruktur Energi Listrik Antar Wilayah Di Indonesia,
Tahun 2011
WILAYAH
Jumlah Pelanggan
RT
persen
Rasio
Elektrifikasi
( persen)
kWh Jual
persen
kWh
kWh
jual/kapita
Sumatera
8.407.689
19,7
23.015.992
14,6
68,6
446,3
Jawa Bali
28.066.341
65,9
120.816.990
76,5
75,8
850,3
912.186
2,1
1.324.083
0,8
41,5
141,8
Kalimantan
2.113.628
5,0
5.828.978
3,7
64,8
414,3
Sulawesi
2.510.172
5,9
5.636.868
3,6
65,6
319,8
Maluku
329.053
0,8
541.344
0,3
58,4
205,0
Papua
238.473
0,6
827.892
0,5
36,8
218,5
KBI
36.474.030
85,7
143.832.982
91,0
74,0
742,7
KTI
6.103.512
14,3
14.159.164
9,0
58,1
298,3
42.577.542
100,0
157.992.146
100,0
71,2
655,2
Nusa Tenggara
INDONESIA
40
(11-09)
2009
kWh jual/kapita
2011
(11-09)
853.659
951.165
11
87,76
87,21
-0,55
292,53
343,54
51,01
2.290.474
2.511.003
10
76,81
80,11
3,3
460,2
548,84
88,64
775.637
860.130
11
67,21
76,21
415,6
489,82
74,22
Wilayah Riau
575.003
778.161
35
40,59
57,39
16,8
361,47
436,38
74,91
- Riau
479.841
655.068
37
38,88
54,8
15,92
336,58
411,42
74,84
95.162
123.093
29
52,17
76,64
24,47
541,41
620,1
78,69
1.369.350
1.726.583
26
49,13
56,68
7,55
310,23
360,67
50,44
947.325
1.197.649
26
56,11
65,18
9,07
367,57
390,19
22,62
- Jambi
206.414
258.184
25
29,9
32,74
2,84
209,9
332,55
122,65
- Bengkulu
215.611
270.750
26
52,74
64,48
11,74
232,39
283,41
51,02
127.830
202.340
58
45,56
66,18
20,62
350,36
424,33
73,97
Wilayah Lampung
877.400
1.182.013
35
47,75
61,88
14,13
270,16
315,38
45,22
PT PLN Batam
178.888
196.294
10
78,76
69,14
-9,62
1.659,2
1
1.534,30
-124,91
- Kepulauan Riau
Wilayah Sumsel, Jambi,
dan Bengkulu
- Sumatera Selatan
41
Tabel 4.11:
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi
Listrik Perkapita di Wilayah Jawa Bali.
Rasio Elektrifikasi ( persen)
Satuan PLN/Provinsi
2009
2011
(11-09)
kWh jual/kapita
2009
2011
(11-09)
64,73
73,66
8,93
564,77
637,28
72,51
69,92
78,75
8,83
414,78
478,44
63,66
- Jawa Tengah
69,85
78,91
9,06
407,59
472,29
64,7
- D.I. Yogyakarta
70,54
77,43
6,89
482,27
535,52
53,25
66,85
68,73
1,88
755,42
826,26
70,84
- Jawa Barat
66,63
70,47
3,84
683,82
776,9
93,08
- Banten
69,16
55,27
-13,89
1.326,02
1.176,07
-149,95
90,43
103,52
13,09
2.102,29
2.419,10
316,81
Jawa
69,48
76,02
6,54
755,21
851,38
96,17
Distribusi Bali
72,77
68,63
-4,14
785,31
811,12
25,81
Konsumsi energi listrik perkapita pada tahun 2011, tertinggi di Dist. Jakarta Raya
dan Tangerang sebesar 2.419,10 kWh/kapita, dan terendah di Provinsi DI. Yogyakarta
sebesar 535,52 kWh/kapita. Perkembangan konsumsi listrik selama periode 2009-2011,
tertinggi di Dist. Jakarta Raya dan Tangerang sebesar 316,81 kWh/kapita dan terendah di
Provinsi Banten yang berkurang sebesar 149,95 kWh/kapita.
42
Tabel 4.12:
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi
Listrik Perkapita di Wilayah Nusa Tenggara.
Satuan PLN/Provinsi
Wilayah Nusa
Tenggara Barat
Wilayah Nusa
Tenggara Timur
Rasio Elektrifikasi
( persen)
2009
2011
(11-09)
2009
2011
Laju
(persen)
336.805
569.042
69
29,28
47,2
224.869
343.144
53
22,81
34,52
kWh jual/kapita
2009
2011
(11-09)
17,92
155,37
184,17
28,8
11,71
82,84
101,63
18,79
(11-09)
2009
kWh jual/kapita
2011
(11-09)
486.764
589.263
21
50,32
64,86
14,54
267,56
323,93
56,37
832.531
997.163
20
57,89
66,4
8,51
316,89
356,09
39,2
- Kalimantan Selatan
609.802
711.010
17
66,06
73,95
7,89
357,6
397
39,4
- Kalimantan Tengah
222.729
286.153
28
43,25
52,97
9,72
248,66
288,91
40,25
408.307
494.266
21
57,02
61,48
4,46
579,12
601,28
22,16
23.905
32.936
38
57,3
67,14
9,84
857,95
874,82
16,87
PT PLN Tarakan
43
4.2.5.
Wilayah Sulawesi
(11-09)
2009
kWh jual/kapita
2011
(11-09)
735.828
879.626
20
51,43
69,66
18,23
249,45
297,45
48
- Sulawesi Utara
361.559
424.321
17
61,22
77,99
16,77
360,34
429,59
69,25
- Gorontalo
100.356
119.934
20
40,09
67,38
27,29
191,7
222,53
30,83
273.913
335.371
22
46,45
62,03
15,58
172,7
214,07
41,37
1.401.300
1.630.546
16
55,88
63,59
7,71
286,01
331,41
45,4
- Sulawesi Selatan
1.131.868
1.289.257
14
62,97
71,97
342,69
400,02
57,33
183.727
238.932
30
38,91
51,08
12,17
164,47
193,55
29,08
85.705
102.357
19
35,99
33,56
-2,43
103,85
127,4
23,55
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Barat
4.2.6.
Penggunaan energi untuk pelanggan rumah tangga di setiap satuan PLN/provinsi selama
periode 2009-2011 bertumbuh sebesar 18 persen di Maluku dan 14 persen di Maluku
Utara. Rasio Elektrifikasi tertinggi pada tahun 2011 di Provinsi Maluku sebesar 61,8
persen, dan di Maluku Utara sebesar 53,48 persen. Perkembangan rasio ekektrifikasi
dalam periode 2009-2011, peningkatan tertinggi di wilayah Maluku Utara sebesar 7,03
persen.Konsumsi energi listrik perkapita pada tahun 2011, tertinggi di Maluku sebesar
213.49 kWh/kapita, dan terendah di wilayah Maluku Utara sebesar 192,43 kWh/kapita.
Perkembangan konsumsi listrik selama periode 2009-2011, tertinggi di wilayah Maluku
Utara sebesar 32,74 kWh/kapita.
44
Tabel 4.15:
Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi
Listrik Perkapita di Wilayah Maluku dan Papua.
Satuan
PLN/Provinsi
kWh jual/kapita
2009
2011
279.407
329.053
18
56,29
58,45
2,16
182,74
205
22,26
182.849
207.846
14
63,37
61,8
-1,57
199,52
213,49
13,97
- Maluku Utara
96.558
121.207
26
46,45
53,48
7,03
159,69
192,43
32,74
Wilayah Papua
187.598
238.473
27
27,9
36,79
8,89
232,79
218,47
-14,32
Wilayah Maluku
dan Maluku Utara
- Maluku
- Papua
- Papua Barat
Laju
(persen)
Rasio Elektrifikasi
(persen)
2009
2011
(11-09)
2009
2011
148.631
30,79
174,25
89.842
54,29
386,54
45
(1109)
Tabel 4.16:
Perbandingan Penggunaan Alat Telekomunikasi Antarwilayah, tahun 2010
WILAYAH
Sumatera
Jawa Bali
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
KBI
KTI
INDONESIA
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Desa
3884
13901
531
881
1966
177
148
17785
3703
21488
persen
16,0
53,6
13,1
12,7
19,7
8,4
2,8
35,5
13,0
27,3
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
Sinyal Kuat
Desa
persen
Desa
persen
6197
25,6
17091
70,6
3512
13,5
22291
85,9
1340
33,1
2382
58,8
2170
31,2
3896
56,0
2938
29,4
5879
58,9
567
27,0
793
37,7
548
10,2
1006
18,8
9709
19,4
39382
78,5
7563
26,6
13956
49,0
17272
22,0
53338
67,9
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
SUMATERA
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Desa
persen
714
11,0
1026
17,7
391
37,9
210
12,7
180
13,1
480
15,1
215
14,2
469
19,0
99
27,4
100
28,3
3.884
16,0
Sinyal Lemah
Desa
persen
1486
22,9
1520
26,2
236
22,8
430
26,0
397
28,9
994
31,2
376
24,9
645
26,2
41
11,4
72
20,4
6.197
25,6
46
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Kuat
Lemah - Kuat
Desa
Desa
persen
persen
4803
74,1
6289
97,0
3891
67,1
5411
93,3
751
72,7
1014
98,2
1172
70,8
1602
96,8
918
66,9
1315
95,8
2119
66,5
3113
97,7
1097
72,7
1473
97,6
1762
71,5
2407
97,7
318
88,1
359
99,4
260
73,7
332
94,1
17.091
70,6
23.315
96,3
PROVINSI
D.K.I. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
JAWA-BALI
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Desa
persen
261
3434
3364
229
5605
577
431
13.901
97,8
58,2
39,2
52,3
65,9
37,6
60,2
53,6
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
Sinyal Kuat
Lemah - Kuat
Desa
persen
Desa
persen
Desa
persen
579
1193
39
1406
244
51
3.512
9,8
13,9
8,9
16,5
15,9
7,1
13,5
267
5282
7356
398
7041
1285
662
22.291
100,0
89,4
85,8
90,9
82,8
83,7
92,5
85,9
267
5861
8549
437
8447
1529
713
25.803
100,0
99,3
99,7
99,8
99,4
99,6
99,6
99,5
47
Tabel 4.19:
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan
Penerimaan Sinyal Telepon Seluler di Wilayah Nusa Tenggara.
PROVINSI
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
Sinyal Kuat
Lemah - Kuat
Jumlah
Desa/kel
Desa
283
persen
26,1
Desa
115
persen
10,6
Desa
926
persen
85,4
Desa
1041
persen
96,0
1084
248
8,4
1225
41,3
1456
49,1
2681
90,4
2966
NUSTRA
531
13,1
1.340
33,1
2.382
58,8
3.722
91,9
4.050
PROVINSI
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
KALIMANTAN
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
Sinyal Kuat
Lemah - Kuat
Desa
persen
Desa
persen
Desa
persen
Desa
persen
188
84
374
235
881
9,6
5,5
18,7
16,0
12,7
673
625
423
449
2.170
34,2
40,9
21,2
30,6
31,2
928
625
1513
830
3.896
47,2
40,9
75,7
56,7
56,0
1601
1250
1936
1279
6.066
81,4
81,8
96,8
87,3
87,2
Tabel 4.21:
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan
Penerimaan Sinyal Telepon Seluler di Wilayah Sulawesi
PROVINSI
Ada Pelanggan
Telepon Kabel
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
SULAWESI
Desa
595
162
853
138
171
47
1.966
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
persen
35,1
8,9
28,6
6,5
23,4
7,4
19,7
Desa
415
484
891
683
229
236
2.938
Sinyal Kuat
persen
24,5
26,7
29,9
32,2
31,3
37,0
29,4
Desa
1149
938
1934
1130
445
283
5.879
Lemah - Kuat
persen
67,9
51,7
64,9
53,3
60,9
44,4
58,9
Desa
1564
1422
2825
1813
674
519
8.817
persen
92,4
78,3
94,7
85,5
92,2
81,3
88,3
PROVINSI
Maluku
Ada
Pelanggan
Telepon Kabel
persen
Desa
82
8,0
Penerimaan Sinyal HP
Sinyal Lemah
Desa
245
Sinyal Kuat
Lemah - Kuat
persen
Desa
persen
Desa
persen
23,9
387
37,8
632
61,7
Maluku Utara
95
8,8
322
29,8
406
37,6
728
67,5
MALUKU
177
8,4
567
27,0
793
37,7
1.360
64,7
Papua Barat
Papua
60
88
4,2
2,2
206
342
14,3
8,7
301
705
20,9
18,0
507
1047
35,2
26,7
PAPUA
148
2,8
548
10,2
1.006
18,8
1.554
29,0
49
50
BAB 5
ANALISIS PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
5.1.
51
78,70
80,00
70,00
60,00
50,00
37,09
40,00
30,00
20,00
10,00
3,45
Papua Barat
Papua
Maluku Utara
Aceh
Sulawesi Barat
Maluku
NTT
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kepulauan Riau
Sulawesi Tenggara
Bangka Belitung
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Sulawesi Utara
NTB
Riau
Sumatera Selatan
Kalimantan Barat
Jambi
DI Yogyakarta
Sumatera Barat
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Bali
Sumatera Utara
Jawa Barat
Lampung
DKI Jakarta
Kalimantan Selatan
Banten
Jawa Timur
52
Gambar 5-2:
Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Kabupaten dan Kota Se Provinsi
70,00
60,98
60,00
50,00
40,00
30,00
15,88
20,00
10,00
3,33
Papua Barat
Papua
Maluku
Sulawesi Barat
Aceh
Nusa Tenggara Timur
Maluku Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Bengkulu
Jambi
Bangka Belitung
Riau
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Lampung
Sulawesi Selatan
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
DI Yogyakarta
Sumatera Utara
Jawa Barat
Jawa Timur
Banten
Bali
DKI Jakarta
Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Untuk Tingkat Kabupaten dan Kota
Rasio PAD terhadap Total Pendapatan untuk tingkat Kabupaten dan Kota, tertinggi di
Kabupaten Badung Provinsi Bali dengan nilai Rasio 68,25 persen, sementara rasio
terendah di Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat sebesar 0,14 persen dan Kabupaten
Puncak Provinsi Papua sebesar 0.19 persen. Berdasarkan pemeringkatan nilai Rasio PAD
pada 20 kabupaten/kota tertinggi, sebagian besar terdapat di kota-kota wilayah Jawa Bali
dan Sumatera. Sementara untuk Rasio PAD pada 20 kabupaten/kota terendah, sebagian
besar berada di kabupaten-kabupaten di Provinsi papua dan Papua Barat. Rincian untuk
20 Kabupaten/Kota menurut peringkat tertinggi dan terendah untuk Rasio PAD terhadap
total pendapatan, dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel. 5.1:
Kabupaten/Kota Menurut Dua Puluh (20) Peringkat Tertinggi dan Terendah untuk Rasio
PAD terhadap Total Pendapatan Tahun 2012.
20 Peringkat Terendah Tingkat Kemandirian Daerah
No.
Provinsi
Kab/Kota
PAD/
Pendapatan
(%)
0,14
Papua Barat
Maybrat
Papua
Puncak
0,19
Jatim
Kota Surabaya
51,10
Papua
Mamberamo Tengah
0,22
Sumut
Kota Medan
38,73
Papua
Dogiyai
0,24
Bali
Kota Denpasar
30,67
Maluku
Buru Selatan
0,34
Jatim
Sidoarjo
30,02
Papua Barat
Tambrauw
0,38
Jateng
Kota Semarang
29,97
Papua
Intan Jaya
0,40
Jawa Barat
Bogor
26,88
Papua
Yalimo
0,48
DIY
Kota Yogyakarta
26,81
53
Papua
Deiyai
0,53
Kepri
Kota Batam
26,70
10
Papua
Sarmi
0,73
Jawa Barat
Kota Depok
26,55
11
Papua
Mamberamo Raya
0,88
Banten
26,13
12
Papua
Lanny Jaya
0,89
Banten
Kota Tangerang
Selatan
Kota Cilegon
13
Papua
Nduga
0,91
Jawa Barat
Bekasi
24,04
14
Papua
Supiori
0,94
Jawa Barat
Kota Bekasi
23,84
15
Maluku Utara
Pulau Morotai
0,95
Kepri
Karimun
23,19
16
Lampung
1,02
Sumsel
Kota Palembang
22,98
17
Sulut
Minahasa Selatan
1,03
Banten
Tangerang
22,84
18
Papua
Paniai
1,05
Jatim
Gresik
22,46
19
Papua
Pegunungan Bintang
1,07
Jawa Barat
Kota Bandung
22,28
20
Papua
Tolikara
1,10
Sulsel
Kota Makassar
22,21
54
25,33
Gambar 5-3.
Tax Rasio Pemerintah Provinsi Tahun 2008 dan 2012
16,00
Tax Ratio PROVINSI Rasio Pajak thdp PDRB Pemprov 2008
14,00
12,00
10,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
2,80
0,67
Sulawesi Tengah
Papua Barat
Kepulauan Riau
Papua
Riau
Sulawesi Barat
Aceh
NTT
Sulawesi Tenggara
Jawa Timur
Jawa Barat
Maluku Utara
Jawa Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
NTB
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Banten
Kalimantan Tengah
DI Yogyakarta
Kalimantan Timur
Jambi
Bangka Belitung
Lampung
DKI Jakarta
Bengkulu
Maluku
Gorontalo
Kalimantan Selatan
Bali
Sulawesi Selatan
12,52
Tax Ratio Rasio Pajak thdp PDRB Se-Prov 2008
Tax Ratio Rasio Pajak thdp PDRB Se-Prov 2012
Tax Ratio Rasio Pajak thdp rata-rata PDRB Se-Prov 2012
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
3,71
0,82
Sulawesi Tengah
Papua Barat
Riau
Sulawesi Barat
Papua
Aceh
Sulawesi Tenggara
Kepulauan Riau
NTT
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Barat
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
NTB
Maluku Utara
DKI Jakarta
Jambi
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Utara
Bangka Belitung
Banten
DI Yogyakarta
Bengkulu
Kalimantan Selatan
Maluku
Gorontalo
Bali
Sulawesi Selatan
55
(%)
15.94
14.28
6.76
4.27
3.96
3.79
3.23
3.00
2.85
2.57
2.41
2.36
2.14
2.10
2.02
1.93
1.82
1.81
1.79
1.78
56
93,8
Gorontalo
Sulawesi Utara
Bengkulu
Maluku
Sulawesi Tenggara
DI Yogyakarta
Jambi
Bali
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Barat
Kalimantan Selatan
Lampung
Maluku Utara
Kep. Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Riau
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Jawa Barat
Aceh
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Papua
Sumatera Utara
Banten
Papua Barat
100,0
90,0
80,0
70,0
60,0
50,0
38,7
40,0
30,0
20,0
10,0
-
Rata-rata Ruang fiskal seluruh pemkab dan pemkot pada suatu provinsi dapat
digambarkan pada Gambar 5-6. Dari hasil analisis ini, rata-rata ruang fiskal tertinggi
untuk kabupaten dan kota terdapat di Provinsi Riau yaitu sebesar 85,1 persen Adapun
ruang fiskal terendah terdapat pada kabupaten dan kota yang berada di Provinsi DI
Yogyakarta, yaitu sebesar 36,2 persen.
57
Gambar 5-6.
Rata-rata Ruang Fiskal Kabupaten dan Kota Menurut Provinsi, Tahun 2012.
90,0
80,0
70,0
60,0
50,0
40,0
85,1
30,0
20,0
10,0
DI Yogyakarta
Bali
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Lampung
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Utara
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Sumatera Barat
Banten
Gorontalo
Aceh
Maluku
Kalimantan Barat
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Jambi
Sumatera Selatan
Maluku Utara
Kepulauan Riau
Kep. Bangka Belitung
Kalimantan Timur
Papua
Papua Barat
Riau
Provinsi
1
2
3
4
5
6
7
58
Sulawesi Tenggara
Bali
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sumatera Utara
Maluku
Jawa Barat
Kabupaten/Kota Ruang
Fiskal
Kota Kendari
Karanganyar
Klaten
Ngawi
Kota Tebing Tinggi
Kota Ambon
Kuningan
26,4
28,2
28,3
29,9
30,0
30,0
30,3
Provinsi
Papua
Papua Barat
Papua Barat
Papua
Papua Barat
Papua
Papua
Kabupaten/Kota
Mamberamo Raya
Tambrauw
Kaimana
Puncak
Teluk Bintuni
Sarmi
Intan Jaya
Ruang
Fiskal
89,3
86,8
84,1
83,7
83,1
82,4
82,0
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Jawa Barat
Maluku
Sumatera Barat
Sumatera Barat
DI Yogyakarta
Aceh
Jawa Timur
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Agam
Purworejo
Sragen
Ciamis
Wonogiri
Tanah Datar
Tasikmalaya
Maluku Tengah
Padang Pariaman
Solok
Bantul
Aceh Barat
Magetan
30,7
30,7
31,0
31,4
31,6
31,6
31,7
31,8
32,2
32,2
32,9
33,0
33,0
Papua
Papua
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
Papua
Kepulauan Riau
Papua
Papua
Papua Barat
Kalimantan Timur
Papua
Kalimantan Timur
Waropen
Mamberamo Tengah
Penajam Paser Utara
Tana Tidung
Kutai Barat
Boven Digoel
Natuna
Keerom
Mappi
Teluk Wondama
Kutai Timur
Supiori
Kota Bontang
59
81,9
81,8
81,2
81,0
80,5
80,5
79,9
79,2
78,8
77,8
77,6
77,3
77,3
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
33,72
21,05
9,17
Papua Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Banten
Papua
Jawa Barat
Aceh
Jawa Tengah
Sumatera Selatan
Kepulauan Riau
Riau
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Barat
Jawa Timur
Maluku Utara
Kalimantan Selatan
Bali
Lampung
Sulawesi Barat
NTB
Sulawesi Tengah
Jambi
Sulawesi Tenggara
NTT
DI Yogyakarta
Gorontalo
Sulawesi Utara
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Pemerintah Kabupaten Dan Kota
Se-Provinsi.
Rasio belanja pegawai pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi di Indonesia
pada tahun 2008 rata-rata sebesar 40,13 persen, meningkat menjadi sebesar 43,32 persen
pada tahun 2012. Pada tahun 2012, sebanyak 13 Provinsi memiliki rasio belanja pegawai
yang lebih rendah dibandingkan rata-rata rasio Provinsi tersebut dan sedangkan 20
Provinsi lainnya di atas rata-rata. Dengan demikian, sebagian besar pemerintah kabupaten
60
dan kota se-Provinsi masih memiliki rasio belanja pegawai relatif tinggi. Pemerintah
kabupaten dan kota se-Provinsi yang memiliki rasio belanja pegawai terbesar adalah DI.
Yogyakarta dengan rasio sebesar 56,41 persen, sedangkan rasio belanja pegawai terkecil
adalah pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi Kalimantan Timur sebesar 25,64
persen. Gambaran selengkapnya tentang rasio belanja pegawai terhadap total belanja
masing-masing pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi di Indonesia dapat dilihat pada
Gambar 5-8.
Gambar 5-8.
Rasio Belanja Pegawai Kabupaten Dan Kota Se-Provinsi Terhadap Total Belanja
Pemerintah Di Indonesia Tahun 2008 dan 2012.
60,00
50,00
56,41
43,32
40,00
25,64
30,00
20,00
10,00
DI Yogyakarta
Aceh
Jawa Tengah
Bali
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Gorontalo
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Lampung
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Bangka Belitung
Banten
Papua
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Papua Barat
Jambi
Riau
Maluku Utara
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Pemerintah Kabupaten dan Kota.
Rasio belanja pegawai untuk tingkat Kabupaten dan Kota, tertinggi di Kota
Langsa Provinsi Aceh dengan Rasio Belanja sebesar 76,69 persen , dan Rasio Belanja
terendah di Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat sebesar 14,66 persen.
Berdasarkan pemeringkatan Rasio Belanja pada 20 kabupaten/kota tertinggi, sebagian
besar terdapat di kabupaten-kabupaten di wilayah Jawa dan Sumatera. Sementara untuk
Rasio belanja pada 20 kabupaten/kota terendah, sebagian besar berada di kabupatenkabupaten di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya di Provinsi Papua dan Papua
Barat. Distribusi kabupaten-kabupaten dengan rasio belanja pegawai tinggi tersebut,
umumnya dipengaruhi oleh banyaknya pagawai, sejalan dengan banyaknya jumlah
penduduk. Sementara kondisi sebaliknya untuk di wilayah Papua yang berpenduduk
sedikit. Rincian untuk 20 Kabupaten/Kota menurut peringkat tertinggi dan terendah
untuk Rasio belanja, dapat dilihat pada Tabel 5.5
61
Tabel 5.5:
Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja Kabupaten dan Kota Menurut 20 Peringkat
Tertinggi dan Terendah.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Provinsi
Kabupaten/Kota
(%)
2012
Provinsi
Papua Barat
Kaltim
Papua
Papua
Papua
Kaltim
Papua
Papua
Kaltim
Papua
Papua
Kepri
Papua
Papua Barat
Riau
Papua Barat
Papua Barat
Kaltim
Kaltim
Papua
Kab. Tambrauw
Kab. Tana Tidung
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Puncak
Kab. Penajam Paser Utara
Kab. Supiori
Kab. Intan Jaya
Kab. Malinau
Kab. Yalimo
Kab. Boven Digoel
Kab. Natuna
Kab. Nduga
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Bengkalis
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Kutai Kartanegara
Kab. Kutai Timur
Kab. Keerom
14,66
15,03
16,31
16,77
16,87
21,37
22,10
22,42
23,07
23,83
24,07
24,09
24,24
24,65
25,05
25,20
26,07
26,65
26,72
27,10
Aceh
Jawa Barat
Maluku
Jatim
DIY
Aceh
Jateng
Aceh
Gorontalo
Jateng
Sumut
NTB
Jawa Barat
Sulteng
Bengkulu
Sumut
Jateng
Aceh
NTT
Jateng
5.2.2.
Kabupaten/Kota
Kota Langsa
Kab. Kuningan
Kota Ambon
Kab. Ngawi
Kab. Bantul
Kab. Bireuen
Kab. Klaten
Kab. Aceh Barat
Kota Gorontalo
Kab. Karanganyar
Kota Padang Sidimpuan
Kab. Lombok Tengah
Kab. Ciamis
Kota Palu
Kota Bengkulu
Kota Pematang Siantar
Kab. Purworejo
Kab. Pidie
Kota Kupang
Kab. Sragen
(%)
2012
76,69
73,99
73,39
72,97
71,94
71,81
71,61
70,93
70,31
70,12
70,00
69,82
69,45
69,31
68,93
68,66
68,58
68,52
68,39
67,98
Rasio belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanja. Rasio belanja
pegawai tidak langsung terhadap total belanja daerah mencerminkan porsi belanja
daerah terhadap pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD). Semakin besar
rasionya maka semakin besar belanja daerah yang dibelanjakan untuk membayar gaji
pegawai daerah dan sebaliknya, semakin kecil angka rasionya maka semakin kecil
belanja daerah yang dipergunakan untuk membayar gaji pegawai daerah.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung Terhadap Total Belanja Pemerintah
Provinsi
Rasio belanja pegawai tidak langsung terhadap belanja daerah pemerintah Provinsi
memperlihatkan bahwa secara rata-rata rasio belanja pegawai tidak langsung pada tahun
2008 sebesar 21,14 persen, menurun menjadi 17.15 persen pada tahun 2012. Berdasarkan
angka rata-rata rasio belanja pegawai tidak langsung pada tahun 2012, sebanyak 16
62
Provinsi memiliki rasio yang lebih kecil dari angka tersebut, dan 17 Provinsi memiliki
rasio yang lebih besar. Dengan demikian, sebagian besar pemerintah Provinsi masih
memiliki rasio belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) relatif tinggi. DKI Jakarta
memiliki rasio tertinggi sebesar 29.69 persen, sedangkan yang terendah, adalah Pemprov
Papua Barat, memiliki rasio sebesar 6,01 persen. Perbaikan rasio belanja pegawai tidak
langsung selama periode 2008-2012 diperlihatkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan yang menurun tajam dari 65,30 persen pada tahun 2008 menjadi 15,51 persen
pada tahun 2012. Gambaran selengkapnya tentang rasio belanja pegawai tidak langsung
terhadap total belanja masing-masing Pemerintah Provinsi di Indonesia dapat dilihat pada
Gambar 5.9.
Gambar 5-9.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung Terhadap Total Belanja Masing-Masing
Pemerintah Provinsi Di Indonesia Tahun 2008 dan 2012.
Rasio Belanja Pegawai tidak langsung Pemprov 2008
Rasio Belanja Pegawai tidak langsung Pemprov 2012
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
29,69
17,15
6,01
Papua Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Banten
Papua
Jawa Barat
Aceh
Jawa Tengah
Sumatera Selatan
Kepulauan Riau
Riau
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Barat
Jawa Timur
Maluku Utara
Kalimantan Selatan
Bali
Lampung
Sulawesi Barat
NTB
Sulawesi Tengah
Jambi
Sulawesi Tenggara
NTT
DI Yogyakarta
Gorontalo
Sulawesi Utara
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
0,00
63
diperlihatkan oleh setiap Provinsi. Gambaran selengkapnya tentang rasio belanja pegawai
tidak langsung terhadap total belanja masing-masing Pemerintah kabupaten dan kota seProvinsi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5-10.
Gambar 5-10.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung Terhadap Total Belanja Masing-Masing
Pemerintah Kabupaten Dan Kota Se-Provinsi Di Indonesia Tahun 2008 dan 2012.
60,00
51,02
50,00
40,00
38,45
30,00
19,37
20,00
10,00
DI Yogyakarta
Aceh
Jawa Tengah
Bali
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Gorontalo
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Lampung
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Bangka Belitung
Banten
Papua
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Papua Barat
Jambi
Riau
Maluku Utara
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
0,00
64
Tabel 5.6:
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung (PNSD) Terhadap Total Belanja Kabupaten
dan Kota Tahun 2012.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
5.2.3.
Kabupaten/Kota
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Puncak
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Tana Tidung
Kab. Tambrauw
Kab. Kaimana
Kab. Penajam Paser Utara
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Natuna
Kab. Malinau
Kab. Sarmi
Kab. Waropen
Kab. Intan Jaya
Kab. Supiori
Kab. Boven Digoel
Kab. Lingga
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Timur
Kab. Yalimo
Kota Bontang
(%)
10,29
11,21
11,24
11,90
12,35
15,88
16,19
16,38
16,61
17,05
17,21
17,60
18,03
18,09
18,43
19,50
19,83
20,16
20,24
20,28
Kabupaten/Kota
Kota Ambon
Kab. Ngawi
Kab. Klaten
Kab. Kuningan
Kab. Karanganyar
Kab. Bantul
Kab. Ciamis
Kab. Aceh Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Sragen
Kab. Bireuen
Kab. Purworejo
Kab. Pidie
Kab. Maluku Tengah
Kota Padang Sidimpuan
Kab. Minahasa
Kab. Agam
Kab. Tasikmalaya
Kota Tebing Tinggi
Kab. Padang Pariaman
(%)
71,11
70,43
70,41
68,93
66,97
66,96
66,58
66,39
66,23
66,14
65,84
65,66
65,62
64,94
64,67
64,33
64,33
64,12
64,12
64,06
Rasio belanja modal terhadap total belanja daerah mencerminkan porsi belanja
daerah yang dibelanjakan untuk belanja modal. Belanja Modal merupakan belanja
pemerintah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
daerah selain dari sektor swasta, rumah tangga, dan luar negeri. Oleh karena itu, semakin
tinggi angka rasionya, semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, semakin rendah angkanya, semakin buruk pengaruhnya terhadap
pertumbuhan ekonomi
Rasio Belanja Modal Per Total Belanja Pemerintah Provinsi
Rasio belanja modal pemerintah Provinsi terhadap total belanja daerahnya pada
tahun 2008 sebesar 25,35 persen menurun menjadi 17,44 persen. Berdasarkan angka ratarata rasio belanja modal pada tahun 2012, sebanyak 18 Provinsi memiliki rasio yang lebih
kecil dari angka tersebut, dan 15 Provinsi memiliki rasio yang lebih besar. Dengan
demikian, sebagian besar pemerintah Provinsi masih memiliki rasio belanja modal relatif
rendah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki rasio tertinggi sebesar 32,35 persen,
sedangkan yang terendah, adalah Pemprov Jawa Tengah memiliki rasio sebesar 5,88
persen. Selama periode 2008-2012, sebagian besar pemerintah Provinsi mengalami
65
penurunan rasio modal dibanding total belanja. Gambaran selengkapnya tentang rasio
belanja modal terhadap total belanja masing-masing Pemerintah Provinsi di Indonesia
dapat dilihat pada Gambar 5-11.
Gambar 5-11:
Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Masing-Masing Pemerintah Provinsi
Di Indonesia Tahun 2008 dan 2012.
Rasio Belanja Modal Thdp Total Belanja PemProv 2008
Rasio Belanja Modal Thdp Total Belanja PemProv 2012
60,00
50,00
40,00
32,35
30,00
20,00
10,00
17,44
5,88
Jawa Tengah
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Jawa Timur
NTT
DI Yogyakarta
Aceh
Maluku
Sumatera Utara
Bali
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
Papua
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Kalimantan Selatan
NTB
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Bengkulu
Papua Barat
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Sumatera Barat
Riau
Banten
Jambi
Kalimantan Timur
Lampung
Maluku Utara
DKI Jakarta
0,00
Rasio Belanja Modal Per Total Belanja Pemerintah Kabupaten dan Kota SeProvinsi
Rasio belanja modal pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi terhadap total
belanja daerahnya pada tahun 2008 sebesar 29,99 persen menurun menjadi 22,68 persen
pada tahun 2012. Berdasarkan angka rata-rata rasio belanja modal pada tahun 2011,
Sebanyak 16 Provinsi memiliki rasio belanja modal lebih besar dari rata-rata, sedangkan
21 Provinsi memiliki rasio belanja modal terhadap belanja pegawai yang lebih kecil dari
rata-rata. Pemerintah kabupaten dan kota di Prov. Kalimantan Timur memiliki rasio
belanja modal yang terbesar yaitu sebesar 36,27 persen, sedangkan pemerintah kabupaten
dan kota di Prov. DI Yogyakarta memiliki rasio terkecil yaitu 11,70 persen. Selama
periode 2008-2012, sebagian besar pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi mengalami
penurunan rasio modal terhadap total belanja. Gambaran selengkapnya tentang rasio
belanja modal terhadap total belanja masing-masing Pemerintah kabupaten dan kota seProvinsi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5-12.
66
Gambar 5-12.
Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Masing-Masing Pemerintah
Kabupaten Dan Kota Se-Provinsi Di Indonesia Tahun 2008 dan 2012.
Rasio Belanja Modal Thdp Total Belanja Se-Prov 2008
Rasio Belanja Modal Thdp Total Belanja Se-Prov 2012
Rata-rata Rasio Belanja Modal Thdp Total Belanja Se-Prov 2012
50,00
45,00
40,00
36,27
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00 11,70
10,00
5,00
22,68
DI Yogyakarta
Aceh
Jawa Tengah
Bali
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Gorontalo
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Lampung
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Bangka Belitung
Banten
Papua
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Papua Barat
Jambi
Riau
Maluku Utara
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
0,00
1
2
3
4
5
Sumut
Jawa Barat
Jawa Barat
Aceh
Jateng
Kabupaten/Kota
Kota Tebing Tinggi
Kota Tasikmalaya
Kab. Sukabumi
Kab. Aceh Barat
Kab. Karanganyar
(%)
5,88
7,82
7,97
8,89
9,06
Kabupaten/Kota
(%)
Kaltim
Papua Barat
Kaltim
Papua
Maluku Utara
63,32
57,94
56,89
54,60
49,27
67
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
5.3.
DIY
DIY
Aceh
Aceh
Jawa Barat
Bengkulu
Jatim
Jawa Barat
Sumut
Jawa Barat
DIY
Bali
Jateng
NTT
Jateng
Kab. Sleman
Kota Yogyakarta
Kab. Aceh Besar
Kota Banda Aceh
Kab. Kuningan
Kota Bengkulu
Kab. Ngawi
Kota Sukabumi
Kota Padang Sidimpuan
Kota Cirebon
Kab. Bantul
Kab. Buleleng
Kab. Temanggung
Kota Kupang
Kab. Purbalingga
9,07
9,11
9,40
9,45
10,28
10,29
10,30
10,40
10,53
10,57
10,61
10,73
10,86
11,08
11,51
Riau
Papua
Papua
Sumut
Papua
Sumsel
Papua Barat
Sultra
Kaltim
Papua
Kaltim
Papua
Kaltim
NTT
Sumut
48,11
45,93
45,83
45,74
45,43
44,56
44,50
44,39
44,29
43,81
42,63
42,19
42,05
41,83
41,78
68
74.00
Kuadran I
Dl Yogyakarta
DKI Jakarta
Sulawesi Utara
72.00
Jawa Tengah
Riau
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Bali
Bengkulu
70.00
Sulawesi Selatan
Jawa Timur
Kep. Riau
Lampung
Sumatera Barat
Jambi
Aceh
Papua
Jawa Barat
68.00
NTT
Sulawesi Barat
Maluku
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Maluku Utara
66.00
Kuadran III
Kuadran
IV
Banten
Kalimantan Selatan
64.00
NTB
62.00
0.00
200000.00
400000.00
600000.00
800000.00
Keterangan:
Kuadran I :
Rata-rata Belanja Menurut urusan Kesehatan pada periode 2007-2010 (Rp./Kapita) dan
Umur Harapan Hidup Provinsi berada di atas rata-rata Provinsi (Nasional). Memberikan indikasi adanya
keberpihakan alokasi anggaran urusan kesehatan terhadap kondisi kesehatan masyarakat.
Kuadran II :
Rata-rata Belanja Menurut urusan Kesehatan pada periode 2007-2010 (Rp./Kapita) berada
di bawah rata-rata Provinsi dan Umur Harapan Hidup Provinsi berada di atas rata-rata Provinsi (Nasional).
Memberikan indikasi keberpihakan alokasi anggaran urusan kesehatan masih belum optimal, walaupun
kondisi kesehatan masyarakat sudah berada di atas rata nasional.
Kuadran III : Rata-rata Belanja Menurut urusan Kesehatan pada periode 2007-2010 (Rp./Kapita) dan
Umur Harapan Hidup Provinsi berada di bawah rata-rata Provinsi (Nasional). Memberikan indikasi
rendahnya keberpihakan alokasi anggaran urusan kesehatan terhadap kondisi kesehatan masyarakat yang
masih rendah.
Kuadran IV : Rata-rata Belanja Menurut urusan Kesehatan pada periode 2007-2010 (Rp./Kapita) berada
di atas rata-rata Provinsi dan Umur Harapan Hidup Provinsi berada di bawah rata-rata Provinsi (Nasional).
Memberikan indikasi adanya keberpihakan alokasi anggaran urusan kesehatan untuk melakukan perbaikan
kondisi kesehatan masyarakat yang masih rendah.
69
Tabel. 5.8.
Hasil Analisis Kuadran Rata-rata Belanja Urusan Kesehatan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/kota se-Provinsi dengan Kondisi Kesehatan Menurut Umur
Harapan Hidup (UHH).
N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PROVINSI
(0)
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Dl Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
RATA-RATA PROVINSI
Rata2 Belanja
Menurut urusan
Kesehatan 07-10
(Rp./Kapita)
(1)
476.997
146.788
248.397
244.418
246.600
204.723
382.845
111.088
674.055
418.179
294.043
82.103
126.808
154.236
136.283
94.821
240.110
155.998
206.306
228.628
373.238
336.147
650.860
220.171
180.550
435.456
461.125
216.813
210.231
320.034
363.805
875.987
777.977
UHH 2010
311.995
69,43
(2)
68,70
69,50
69,50
71,40
69,10
69,60
69,90
69,50
68,90
69,80
73,20
68,20
71,40
73,22
69,60
64,90
70,72
62,11
67,50
66,60
71,20
63,81
71,20
72,22
66,60
70,00
67,80
66,81
67,80
67,40
66,01
68,51
68,60
kuadran
(1) Vs (2)
(3)
IV
II
II
II
III
II
I
II
IV
I
II
III
II
II
II
III
II
III
III
III
I
IV
I
II
III
I
IV
III
III
IV
IV
IV
IV
Pada Gambar 5-14, menunjukkan perimbangan antara pencapaian Rata-rata lama sekolah
dengan belanja pemerintah urusan pendidikan. Pada Kuadran I, sebanyak 11 Provinsi
yang berada pada kelompok Rata-rata Lama Sekolah di atas rata-rata nasional dan
70
memiliki dukungan belanja pemerintah urusan pendidikan juga berada di atas rata-rata
nasional. Untuk kelima Provinsi tersebut sudah mengindikasikan adanya keberpihakan
dalam alokasi anggaran untuk urusan pendidikan yang sudah berada di atas rata-rata
nasional.
Kondisi sebaliknya yang menunjukkan kurangnya keberpihakan alokasi belanja untuk
urusan pendidikan dapat ditunjukkan pada daerah yang menempati Kuadran III, yaitu
sebanyak 8 Provinsi. Rincian Provinsi dimaksud dapat dilihat pada Gambar 5-14. dan
Tabel 5.9
Gambar 5-14.
Perimbangan Rata-rata Lama Sekolah dengan belanja pemerintah Urusan Pendidikan.
12.00
Kuadran II
Kuadran I
DKI Jakarta
10.00
Jambi
Jawa Timur
Sumatera Utara
Jawa Tengah
8.00
Riau
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Lampung
Gorontalo
Sulawesi Barat
Dl Yogyakarta
NTB
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Kep. Riau
Kalimantan Selatan
6.00
4.00
Papua Barat
Aceh
Maluku
Jawa Barat
Banten
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Papua
Kuadran III
250000.00
Kuadran IV
500000.00
750000.00
1000000.00
1250000.00
1500000.00
Keterangan:
Kuadran I :
Rata-rata Belanja urusan pendidikan pada periode 2007-2011 (Rp./Kapita) dan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Provinsi berada di atas rata-rata Provinsi (Nasional). Memberikan
indikasi adanya keberpihakan alokasi anggaran urusan pendidikan terhadap kondisi pendidikan
masyarakat.
Kuadran II :
Rata-rata Belanja Menurut urusan pendidikan pada periode 2007-2011
(Rp./Kapita) berada di bawah rata-rata Provinsi dan RLS Provinsi berada di atas rata-rata Provinsi
(Nasional). Memberikan indikasi keberpihakan alokasi anggaran urusan pendidikan masih belum
optimal, walaupun kondisi pendidikan masyarakat sudah berada di atas rata nasional.
Kuadran III : Rata-rata Belanja Menurut urusan pendidikan pada periode 2007-2010
(Rp./Kapita) dan RLS Provinsi berada di bawah rata-rata Provinsi (Nasional). Memberikan
71
indikasi rendahnya keberpihakan alokasi anggaran urusan pendidikan terhadap kondisi pendidikan
masyarakat yang masih rendah.
Kuadran IV : Rata-rata Belanja Menurut urusan pendidikan pada periode 2007-2010
(Rp./Kapita) berada di atas rata-rata Provinsi dan RLS Provinsi berada di bawah rata-rata Provinsi
(Nasional). Memberikan indikasi adanya keberpihakan alokasi anggaran urusan pendidikan untuk
melakukan perbaikan kondisi pendidikan masyarakat yang masih rendah.
Tabel. 5.9.
Hasil Analisis Kuadran Rata-rata Belanja Urusan Pendidikan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/kota se-Provinsi dengan Kondisi Pendidikan Menurut Rata-Rata
Lama Sekolah
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
72
Provinsi
(0)
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Dl Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
RATA-RATA PROVINSI
RLS 2011
kuadran (1) Vs
(2)
(2)
(3)
I
II
I
I
II
II
IV
III
I
IV
I
II
II
III
II
III
II
III
III
III
I
IV
I
I
II
IV
I
III
III
I
II
I
IV
8,80
8,80
8,40
8,60
9,70
8,00
7,80
7,50
8,30
7,70
10,40
7,90
8,40
7,20
9,10
7,30
8,30
6,90
6,80
6,80
8,00
7,60
9,10
8,90
8,00
7,70
8,20
7,30
7,00
8,70
8,20
8,80
5,80
7,90
LAMPIRAN:PDRBPERKAPITAADHBMENURUTKABUPATEN/KOTA(RP.JUTA/JIWA)
Kode
Kabupaten/Kota
2007
2008
2009
1101 Simeulue
4.718
5.394
6.022
1102 AcehSingkil
5.557
5.972
6.430
1103 AcehSelatan
9.231
10.359
11.067
1104 AcehTenggara
6.504
6.946
7.580
1105 AcehTimur
19.462
21.620
17.490
1106 AcehTengah
11.898
12.732
13.934
1107 AcehBarat
12.898
14.696
15.967
1108 AcehBesar
12.078
13.399
14.848
1109 Piddie
7.460
8.467
9.531
1110 Bireuen
10.307
11.985
13.709
1111 AcehUtara
22.853
26.357
21.301
1112 AcehBaratDaya
8.178
9.391
10.588
1113 GayoLues
7.953
9.095
9.922
1114 AcehTamiang
7.840
8.484
8.572
1115 NaganRaya
14.639
16.712
17.382
1116 AcehJaya
8.341
9.647
10.914
1117 BenerMeriah
10.173
11.437
12.981
1118 PidieJaya
7.061
7.820
8.554
1171 KotaBandaAceh
22.233
26.157
30.343
1172 KotaSabang
12.931
14.281
15.785
1173 KotaLangsa
8.587
9.883
11.173
1174 KotaLhokseumawe
59.483
62.281
61.303
1175 Subulussalam
4.155
4.502
4.893
1100 Aceh
16.849
17.056
16.337
1201 Nias
6.942
7.953
7.494
1202 MandailingNatal
6.585
7.554
8.422
1203 TapanuliSelatan
8.795
9.611
10.422
1204 TapanuliTengah
5.540
6.034
6.548
1205 TapanuliUtara
10.076
11.418
12.263
1206 TobaSamosir
14.069
15.939
17.702
1207 LabuhanBatu
14.655
16.775
16.312
1208 Asahan
12.512
14.433
15.724
1209 Simalungun
9.291
10.241
11.313
1210 Dairi
10.622
11.561
12.574
1211 Karo
13.454
14.911
16.350
1212 DeliSerdang
15.793
17.753
19.583
1213 Langkat
11.951
13.769
15.330
1214 NiasSelatan
5.989
6.506
7.007
1215 HumbangHasundutan
10.435
11.830
12.901
1216 PakpakBarat
6.051
6.644
7.300
1217 Samosir
10.543
11.480
12.615
1218 SerdangBedegai
10.792
12.552
14.272
1219 BatuBara
31.073
35.551
38.857
2010*
6.728
6.984
11.942
8.338
18.640
15.300
17.321
16.353
10.786
15.468
21.186
11.807
10.766
9.255
18.208
12.532
14.454
9.303
34.752
17.254
12.341
61.887
5.336
17.351
8.681
9.181
11.922
7.348
13.635
19.810
18.334
17.855
12.671
13.989
19.022
22.232
17.759
7.749
14.396
8.193
13.954
16.315
44.137
2011**
7.204
7.672
13.099
9.092
19.202
16.799
18.418
17.776
12.107
16.581
21.940
13.020
11.372
9.713
19.364
13.779
15.883
10.172
39.342
18.060
13.116
62.336
5.825
18.606
9.801
10.147
13.419
8.120
14.750
22.075
20.407
20.237
14.088
15.505
21.551
24.970
20.249
8.353
16.114
9.128
15.197
18.178
50.066
73
Kode
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
1200
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1300
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
Kabupaten/Kota
PadangLawasUtara
PadangLawas
LabuhanBatuSelatan
LabuhanBatuUtara
NiasUtara
NiasBarat
KotaSibolga
KotaTanjungBalai
KotaPematangSiantar
KotaTebingTinggi
KotaMedan
KotaBinjai
KotaPadangSidempuan
GunungSitoli
SUMATERAUTARA
KepulauanMentawai
PesisirSelatan
Solok
SawahLunto/Sijunjung
TanahDatar
PadangPariaman
Agam
LimapuluhKoto
Pasaman
SolokSelatan
DharmasRaya
PasamanBarat
KotaPadang
KotaSolok
KotaSawahLunto
KotaPadangPanjang
KotaBukitTinggi
KotaPayakumbuh
KotaPariaman
SUMATERABARAT
KuantanSengingi
IndragiriHulu
IndragiriHilir
Pelalawan
Siak
Kampar
RokanHulu
Bengkalis
74
2007
5.327
5.393
12.717
14.344
13.315
11.463
26.909
13.873
8.794
14.442
12.770
7.364
10.031
10.841
11.357
11.423
10.057
12.414
9.128
6.761
10.188
12.036
21.767
13.526
13.711
13.844
13.611
11.649
14.788
12.808
30.044
29.006
23.199
40.708
101.297
26.902
19.287
94.209
2008
5.689
5.918
14.609
16.440
14.855
12.833
31.479
15.832
9.775
16.813
15.052
8.496
11.765
12.414
12.996
13.279
11.632
14.698
10.408
7.712
11.671
13.918
24.864
15.548
15.463
15.466
16.124
13.274
16.526
15.002
36.333
35.609
28.655
47.229
128.910
33.415
21.739
123.089
2009
6.145
6.494
20.103
19.137
7.883
6.210
16.104
18.097
16.008
14.142
34.813
17.672
10.261
14.253
18.331
16.889
9.602
13.396
13.581
14.345
14.445
12.918
16.013
11.528
8.612
12.597
15.426
26.556
16.775
17.473
17.466
17.523
14.395
17.912
18.022
40.964
42.157
32.112
52.025
120.668
36.632
23.229
110.673
2010*
7.093
7.718
22.649
21.654
8.914
7.205
18.274
20.444
1.774
15.854
39.719
20.091
10.964
15.482
21.237
18.894
10.761
15.233
15.045
16.023
16.036
14.495
18.064
12.963
9.758
13.989
17.310
29.496
18.448
19.724
19.549
19.600
16.144
20.007
17.995
46.112
48.363
41.471
56.070
119.460
40.446
24.798
157.709
2011**
8.138
8.678
25.339
24.250
10.070
8.152
19.916
22.111
19.155
17.795
44.214
22.947
11.918
18.464
23.975
21.115
12.050
17.261
16.739
17.766
17.637
16.104
20.303
14.598
11.117
15.839
19.537
32.655
20.413
22.142
21.875
21.701
18.250
22.293
20.169
51.874
58.884
49.090
61.618
135.679
46.783
30.803
206.862
Kode
1409
1410
1471
1473
1400
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
1508
1509
1571
1572
1500
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1671
1672
1673
1674
1600
1701
1702
1703
1704
1705
1706
1707
1708
1709
1771
1700
Kabupaten/Kota
RokanHilir
KepulauanMeranti
KotaPekanBaru
KotaDumai
RIAU
Kerinci
Merangin
Sarolangun
Batanghari
MuaraJambi
TanjungJabungTimur
TanjungJabungBarat
Tebo
Bungo
KotaJambi
KotaSungaiPenuh
JAMBI
OganKomeringUlu
OganKomeringHilir
MuaraEnim(Liot)
Lahat
MusiRawas
MusiBanyuasin
Banyuasin
OganKomiringUluSelatan
OganKomiringUluTimur
Oganllir
EmpatLawang
KotaPalembang
KotaPrabumulih
KotaPagarAlam
KotaLubukLinggau
SUMATERASELATAN
BengkuluSelatan
RejangLebong
BengkuluUtara
Kaur
Seluma
Mukomuko
Lebong
Kepahiang
BengkuluTengah
Bengkulu
BENGKULU
2007
47.444
25.038
26.410
41.958
9.920
6.193
11.133
10.183
8.123
23.498
15.425
5.912
8.030
11.642
11.151
14.062
6.982
21.792
11.135
10.868
42.560
11.379
6.160
6.209
6.976
6.634
24.854
14.116
7.218
7.730
15.541
6.601
10.568
5.480
3.833
3.435
6.222
8.290
9.059
11.887
7.866
2008
59.285
29.844
37.186
53.335
11.454
7.143
11.529
12.372
9.687
31.594
19.373
6.925
10.253
13.582
13.922
16.176
7.934
25.951
12.972
12.782
49.348
13.565
7.113
7.198
7.914
7.655
30.023
16.387
8.319
8.563
18.565
7.242
11.735
5.872
4.272
3.819
7.577
9.127
10.389
6.827
13.100
8.967
2009
63.176
34.636
44.342
55.387
11.604
8.456
13.536
13.556
10.547
37.782
20.762
7.536
11.304
15.025
15.740
14.597
16.263
8.608
25.451
13.710
13.039
46.039
14.057
8.232
7.866
8.635
8.441
31.756
16.434
9.001
9.470
18.736
7.634
12.898
6.155
4.545
4.099
8.056
9.836
11.543
7.584
13.870
9.693
2010*
66.539
45.038
40.939
53.759
62.412
13.377
9.752
16.412
16.059
11.677
43.946
24.152
8.797
13.308
17.124
18.451
17.404
17.949
9.550
28.461
15.474
14.673
49.647
15.893
9.488
8.837
9.815
9.432
36.016
13.299
9.927
10.642
21.145
8.546
14.755
6.627
4.848
4.540
9.001
10.835
12.968
8.832
14.753
10.871
2011**
74.840
51.165
48.652
61.341
72.031
14.953
11.297
18.489
19.005
13.178
49.389
27.487
10.140
15.303
19.381
20.600
19.960
20.276
10.790
31.932
17.509
16.546
53.905
17.648
10.737
10.018
11.179
10.422
39.572
20.814
11.178
12.035
23.980
9.497
16.487
7.321
5.187
4.991
10.044
11.829
15.606
9.913
15.858
12.141
75
Kode
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
1808
1809
1810
1811
1812
1871
1872
1800
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1971
1900
2101
2102
2103
2104
2105
2171
2172
2100
3101
3171
3172
3173
3174
3175
3100
3201
3202
3203
3204
3205
Kabupaten/Kota
LampungBarat
Tanggamus
LampungSelatan
LampungTimur
LampungTengah
LampungUtara
WayKanan
TulangBawang
Pesawaran
Pringsewu
Mesuji
TulangBawangBarat
KotaBandarLampung
KotaMetro
LAMPUNG
Bangka
Belitung
BangkaBarat
BangkaTengah
BangkaSelatan
BelitungTimur
KotaPangkalPinang
KEP.BANGKABELITUNG
Karimun
KepulauanRiau
Natuna
Lingga
KepulauanAnambas
KotaBatam
KotaTanjungPinang
KEPULAUANRIAL)
Kep.Seribu
KotaJakartaSelatan
KotaJakartaTimur
KotaJakartaPusat
KotaJakartaBarat
KotaJakartaUtara
DKIJAKARTA
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
76
2007
4.659
5.465
7.222
7.683
8.073
8.515
4.846
9.984
12.487
5.496
8.200
13.007
13.155
26.024
15.438
15.507
15.317
13.320
15.989
15.157
26.338
59.464
8.738
42.999
19.927
35.485
144.377
65.017
38.537
162.684
39.299
68.505
61.336
11.731
6.441
6.547
11.257
7.699
2008
5.497
6.625
8.460
8.702
9.648
9.694
5.531
12.609
8.592
15.921
6.220
9.912
14.706
15.294
30.891
17.811
17.484
17.942
15.027
18.564
16.603
27.844
60.855
9.817
46.383
22.634
38.230
170.074
75.769
44.702
198.706
45.799
80.417
72.318
12.959
7.038
7.275
12.619
3.715
2009
6.146
7.533
9.879
9.477
11.750
11.401
6.324
12.113
10.449
19.630
7.160
11.616
15.563
16.601
32.935
18.491
17.934
19.553
16.160
19.331
13.269
29.051
57.525
10.732
68.995
46.267
24.882
39.753
167.793
83.154
48.964
222.774
50.542
87.043
79.843
14.232
7.448
7.778
13.273
9.391
2010*
6.744
8.978
11.193
11.060
14.222
13.950
7.388
14.269
12.866
8.110
15.704
12.841
22.043
8.031
14.245
17.208
18.623
36.386
20.452
20.018
22.313
18.614
21.716
20.172
31.095
60.044
11.852
72.296
50.088
27.632
42.649
192.767
92.508
54.509
251.814
56.381
97.698
89.728
15.466
7.942
8.491
14.501
10.334
2011**
7.981
10.286
12.202
12.412
18.356
17.684
8.431
18.163
15.000
3.971
17.088
15.660
25.031
8.976
16.696
18.911
20.712
39.517
22.199
21.728
24.438
20.703
23.979
21.548
32.596
60.295
12.532
70.546
53.036
29.252
45.469
259.726
103.615
60.743
283.985
63.482
109.847
100.985
17.093
8.459
9.308
15.852
11.234
Kode
3206
3207
3208
3209
3210
3211
3212
3213
3214
3215
3216
3217
3271
3272
3273
3274
3275
3276
3277
3278
3279
3200
3301
3302
3303
3304
3305
3306
3307
3308
3309
3310
3311
3312
3313
3314
3315
3316
3317
3318
3319
3320
3321
Kabupaten/Kota
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
KabBandungBarat
KotaBogor
KotaSukabumi
KotaBandung
KotaCirebon
KotaBekasi
KotaDepok
KotaCimahi
KotaTasikmalaya
KotaBanjar
JAWABARAT
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
2007
5.760
8.323
5.956
6.362
6.270
8.537
20.981
8.491
13.979
17.824
32.289
8.639
9.624
11.131
21.769
26.482
11.995
6.877
18.196
10.303
7.591
12.895
39.839
4.749
4.666
5.458
3.916
6.645
3.937
5.040
6.173
7.393
8.674
4.830
8.626
5.257
3.499
3.797
6.176
5.675
31.660
6.087
4.133
2008
6.376
9.529
6.858
7.613
7.153
9.622
25.125
9.398
16.070
20.589
34.376
9.936
11.089
12.764
25.749
30.578
13.474
7.807
20.549
11.474
8.347
15.235
49.937
5.424
5.299
8.391
4.556
7.618
4.422
5.634
8.956
8.402
9.842
5.618
9.541
6.024
3.974
4.387
6.929
6.495
35.615
6.939
4.730
2009
7.177
10.370
7.926
8.324
7.730
10.334
25.296
10.159
16.892
23.035
35.542
10.671
12.789
14.928
29.626
33.551
13.894
8.400
21.973
12.340
9.179
16.293
51.918
5.940
6.116
6.949
5.038
8.388
4.752
6.082
7.691
9.167
10.868
6.145
10.353
6.840
4.411
4.815
7.562
7.054
37.520
7.554
5.083
2010*
7.622
11.466
8.818
9.274
8.708
11.216
27.895
10.848
18.717
26.911
37.077
11.616
14.636
17.327
34.241
36.882
15.281
9.286
23.736
13.327
10.103
17.922
56.681
6.649
6.797
7.712
5.590
9.299
5.203
6.789
8.707
9.975
12.025
7.250
11.343
7.801
4.966
5.390
8.404
7.880
40.471
8.310
5.620
2011**
3.167
12.400
9.504
9.971
9.259
12.155
31.321
11.479
20.160
29.371
39.876
12.589
16.009
19.474
39.220
40.161
17.052
10.122
25.712
14.338
10.929
19.646
62.322
7.384
7.672
8.557
6.206
10.257
5.719
7.412
9.689
10.769
13.333
7.712
12.634
8.819
5.449
5.860
9.187
8.767
43.454
9.210
6.165
77
Kode
3322
3323
3324
3325
3326
3327
3328
3329
3371
3372
3373
3374
3375
3376
3300
3401
3402
3403
3404
3471
3400
3501
3502
3503
3504
3505
3506
3507
3508
3509
3510
3511
3512
3513
3514
3515
3516
3517
3518
3519
3520
3521
3522
Kabupaten/Kota
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
KotaTegal
JAWATENGAH
KulonProgo
Bantul
GunungKidul
Sleman
KotaYogyakarta
DIYOGYAKARTA
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
78
2007
9.034
5.226
8.657
5.571
6.135
4.559
3.961
5.518
12.584
13.848
8.239
20.360
10.811
7.818
9.739
6.955
7.343
7.214
9.635
21.947
9.798
4.321
5.781
5.969
11.482
7.836
7.520
9.085
9.742
7.501
10.328
6.790
9.079
9.589
7.243
21.670
12.628
8.240
7.606
7.377
8.239
6.153
9.425
2008
10.160
5.883
9.714
6.225
7.038
5.197
4.587
6.428
14.174
15.832
9.230
22.750
11.579
8.937
11.407
7.872
8.372
8.146
10.852
25.095
11.229
4.976
6.656
6.903
13.257
8.970
8.435
10.391
11.139
8.784
11.899
7.762
10.344
10.966
8.305
24.113
14.413
9.508
8.776
8.440
9.589
7.056
11.397
2009
10.913
6.385
10.654
6.660
7.698
5.676
5.103
7.231
15.741
17.788
9.842
25.011
12.415
9.970
12.323
8.481
9.060
8.865
11.633
27.220
12.084
5.532
7.527
7.728
14.734
9.899
9.314
11.430
12.330
9.744
13.368
8.537
11.447
12.128
9.154
26.328
15.804
10.468
9.702
9.257
10.596
7.880
13.940
2010*
11.896
7.154
11.972
7.455
8.622
6.312
5.690
8.438
17.807
19.909
10.857
27.891
13.516
10.999
13.732
9.121
9.958
9.809
12.432
30.306
13.196
6.200
8.710
8.704
16.460
11.023
10.431
12.832
13.797
10.839
14.956
9.488
12.776
13.589
10.301
29.105
17.801
11.694
10.818
10.417
11.899
8.861
18.352
2011**
13.235
7.898
13.447
8.287
9.566
7.014
6.299
9.461
19.625
21.985
11.915
31.102
14.872
11.866
15.376
9.859
10.983
10.644
13.693
33.069
14.849
6.879
9.772
9.800
18.416
12.276
11.590
14.502
15.397
12.102
16.850
10.568
14.254
15.205
11.608
33.018
20.137
13.187
12.032
11.678
13.268
9.869
22.696
Kode
3523
3524
3525
3526
3527
3528
3529
3571
3572
3573
3574
3575
3576
3577
3578
3579
3500
3601
3602
3603
3604
3671
3672
3673
3674
3600
5101
5102
5103
5104
5105
5106
5107
5108
5171
5100
5201
5202
5203
5204
5205
5206
5207
Kabupaten/Kota
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
KotaKediri
KotaBlitar
KotaMalang
KotaProbolinggo
KotaPasuruan
KotaMojokerto
KotaMadiun
KotaSurabaya
KotaBatu
JAWATIMUR
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
KotaTangerang
KotaCilegon
KotaSerang
KotaTangerangSelatan
BANTEN
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
KotaDenpasar
BALI
LombokBarat
LombokTengah
LombokTimur
Sumbawa
Dompu
Bima
SumbawaBarat
2007
11.688
6.757
21.623
6.061
5.015
4.547
7.691
145.758
10.764
25.858
15.616
10.084
16.285
19.901
52.569
11.734
14.629
5.515
5.229
8.977
7.295
23.872
64.057
12.500
9.768
8.475
18.428
10.653
11.036
7.664
7.051
8.275
11.264
12.018
4.844
3.625
3.958
8.509
6.610
4.838
119.569
2008
13.655
7.726
24.805
6.850
5.589
5.117
8.686
167.653
12.343
30.388
17.881
11.528
18.639
23.113
59.520
13.578
16.807
6.175
5.770
9.758
7.858
7.912
25.306
70.333
13.852
11.283
9.784
20.988
12.268
12.766
8.714
8.167
9.552
12.832
13.886
5.453
4.175
4.475
7.405
7.277
5.518
100.000
2009
15.257
8.778
28.644
7.462
6.077
5.580
9.602
189.276
13.759
33.344
19.704
12.687
20.566
25.707
64.898
15.157
18.446
6.734
6.333
11.286
8.301
8.778
28.184
76.398
8.182
14.707
12.649
10.838
24.673
13.878
14.423
9.926
9.319
10.799
14.123
15.794
6.019
4.801
5.022
8.373
8.168
6.278
141.307
2010*
17.024
9.986
32.300
8.234
6.517
6.177
10.744
213.205
15.387
37.553
21.966
14.203
23.287
29.225
74.186
17.119
20.775
7.563
6.993
12.279
9.012
9.791
31.648
83.554
9.002
16.148
13.775
12.008
27.473
15.617
16.115
10.960
10.432
12.107
15.848
17.141
6.580
5.411
5.622
9.540
9.062
6.996
156.260
2011**
19.054
11.353
36.646
9.192
7.293
7.015
12.037
241.917
17.130
41.494
24.339
15.862
26.560
33.091
84.513
19.334
23.460
8.143
7.526
13.732
9.880
10.850
34.506
89.579
10.024
17.595
14.740
12.874
29.578
16.932
17.365
11.737
11.454
13.011
17.215
18.502
7.250
6.208
6.323
11.053
10.559
7.801
111.845
79
Kode
5208
5271
5272
5200
5301
5302
5303
5304
5305
5306
5307
5308
5309
5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
5317
5318
5319
5320
5371
5300
6101
6102
6103
6104
6105
6106
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6171
6172
6100
6201
6202
Kabupaten/Kota
LombokUtara
KotaMataram
KotaBima
NUSATENGGARABARAT
SumbaBarat
SumbaTimur
Kupang
TimorTengahSelatan
TimorTengahUtara
Belu
Alor
Lembata
FloresTimur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
RoteNda
ManggaraiBarat
SumbaBaratDaya
SumbaTengah
Nageko
ManggaraiTimur
SabuRaijua
KotaKupang
NUSATENGGARATIMUR
Sambas
Bengkayang
Landak
Pontianak
Sanggau
Ketapang
Sintang
KapuasHulu
Sekadau
Melawai
KayongUtara
KubuRaya
KotaPontianak
KotaSingkawang
KALIMANTANBARAT
KotawaringinBarat
KotawaringinTimur
80
2007
8.077
5.025
7.697
4.613
4.650
4.660
3.574
3.039
4.168
3.379
2.472
4.802
4.103
4.593
4.725
2.817
4.436
3.525
2.395
3.212
3.538
10.298
4.331
8.497
8.057
6.599
10.696
9.737
10.139
7.679
7.740
4.883
4.000
7.074
15.433
9.876
10.158
15.034
14.535
2008
9.323
5.618
8.017
5.164
5.342
5.183
4.100
3.341
4.435
3.574
2.782
4.939
4.532
5.236
5.400
3.444
4.229
3.944
2.630
3.716
4.507
2.796
11.333
4.804
9.513
9.127
7.453
8.137
13.985
10.696
11.654
8.627
8.845
5.441
4.421
8.059
17.424
11.037
11.363
16.390
16.545
2009
6.372
10.461
6.330
9.881
5.781
5.834
5.793
4.573
3.678
4.842
3.925
3.101
5.437
4.972
5.852
5.963
3.848
4.541
4.263
2.934
4.201
4.892
3.036
12.355
5.257
10.634
10.067
8.154
8.714
15.318
11.613
12.126
9.608
9.686
6.036
4.841
8.807
20.321
12.063
12.445
17.678
18.636
2010*
7.029
11.988
7.016
11.013
6.494
6.471
6.921
5.064
4.064
5.291
4.399
3.476
6.068
5.542
6.560
6.696
4.185
4.982
4.581
3.267
4.750
5.417
3.428
4.474
13.927
5.922
11.900
10.945
8.983
9.484
17.567
12.573
13.830
10.732
10.682
6.695
5.485
9.904
22.654
13.510
13.763
19.125
21.267
2011**
7.758
13.534
7.822
10.720
7.282
7.240
7.664
5.651
4.405
5.622
4.859
3.960
7.744
6.105
7.706
7.320
4.401
5.553
4.903
3.688
5.239
5.859
3.829
5.263
15.597
6.533
13.301
12.186
10.013
10.449
19.774
13.954
15.760
12.003
11.734
7.465
6.133
11.092
24.898
15.095
15.081
21.394
24.310
Kode
6203
6204
6205
6206
6207
6208
6209
6210
6211
6212
6213
6271
6200
6301
6302
6303
6304
6305
6306
6307
6308
6309
6310
6311
6371
6372
6300
6401
6402
6403
6404
6405
6406
6407
6408
6409
6410
6471
6472
6473
6474
6400
7101
Kabupaten/Kota
Kapuas
BaritoSelatan
BaritoUtara
Sukamara
Lamandau
Seruyan
Katingan
PulangPisau
GunungMas
BaritoTimur
MurungRaya
KotaPalangkaRaya
KALIMANTANTENGAH
TanahLaut
KotaBaru
Banjar
BaritoKuala
Tapin
HuluSungaiSelatan
HuluSungaiTengah
HuluSungaiUtara
Tabalong
TanahBumbu
Balangan
KotaBanjarmasin
KotaBanjarBaru
KALIMANTANSELATAN
Pasir
KutaiBarat
Kutai
KutaiTimur
Berau
Malinau
Bulongan
Nunukan
PenajamPaserUtara
TanaTidung
KotaBalikpapan
KotaSamarinda
KotaTarakan
KotaBontang
KALIMANTANTIMUR
BolaangMongondow
2007
10.002
12.405
14.051
19.987
13.525
14.179
13.484
7.762
10.068
11.350
15.863
11.600
13.279
10.469
24.569
9.537
10.595
9.568
7.180
5.922
5.030
16.656
16.961
17.528
11.232
7.425
11.502
29.685
25.427
128.591
84.476
34.682
19.423
19.884
21.516
16.623
54.987
24.070
24.446
416.450
69.787
6.425
2008
11.693
14.221
15.545
20.640
14.460
14.969
15.178
8.639
11.015
12.418
17.147
13.344
15.307
11.286
27.038
10.848
11.208
10.989
8.233
6.861
5.642
17.712
18.906
19.081
12.380
8.205
13.114
40.468
66.060
178.177
106.237
37.401
23.189
21.446
25.099
20.343
73.192
27.456
29.782
557.022
95.096
7.639
2009
13.126
15.788
17.263
21.285
15.248
15.749
16.430
9.538
11.667
13.551
19.230
14.423
17.066
12.370
29.688
12.352
11.936
12.088
9.160
7.909
6.425
20.738
21.616
21.033
14.218
8.871
14.440
44.752
36.341
148.760
114.826
40.490
26.215
21.794
24.809
18.461
21.359
67.323
29.841
32.358
378.700
83.139
8.254
2010*
14.975
17.896
19.365
23.298
17.135
17.683
18.198
10.780
13.148
15.094
21.672
16.356
19.267
13.984
33.308
13.697
13.113
13.230
10.197
8.821
7.493
28.036
24.179
25.635
15.556
9.457
16.495
57.344
41.375
160.016
133.971
45.115
32.263
22.694
27.288
20.453
22.777
73.997
33.147
35.610
369.240
90.597
9.170
2011**
16.675
20.093
21.827
25.846
19.175
19.745
20.388
12.003
14.796
16.914
24.936
18.430
21.818
15.588
36.977
15.238
14.220
14.163
10.969
9.948
8.387
31.843
26.815
30.608
17.602
10.328
18.466
69.728
47.144
189.712
172.298
51.652
39.368
23.197
31.860
25.902
24.038
77.923
36.297
39.567
414.942
105.849
10.396
81
Kode
7102
7103
7104
7105
7106
7107
7108
7109
7110
7111
7171
7172
7173
7174
7100
7201
7202
7203
7204
7205
7206
7207
7208
7209
7210
7271
7200
7301
7302
7303
7304
7305
7306
7307
7308
7309
7310
7311
7312
7313
7314
7315
7316
Kabupaten/Kota
Minahasa
Kep.SangiheTalaud
KepulauanTalaud
MinahasaSelatan
MinahasaUtara
BolaangMongondowUtara
MinahasaTenggara
Kep.SiauTagulandangBiaro
BolaangMongondowSelatan
BolaangMongondowTimur
Manado
KotaBitung
KotaTomohon
KotaKotamobago
SULAWESIUTARA
BanggaiKepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
ToliToli
Buol
ParigiMoutong
TojoUnaUna
Sigi
KodyaPalu
SULAWESITENGAH
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
PangkajeneKepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
SidenrengRappang
Pinrang
Enrekang
82
2007
9.821
7.145
7.061
9.125
9.811
6.915
11.725
5.803
18.509
16.328
10.729
5.920
10.993
5.700
7.669
11.040
8.162
9.070
8.249
6.679
10.287
5.265
11.897
9.309
5.437
5.699
5.946
3.843
4.914
4.639
7.125
4.896
10.646
6.184
6.263
7.130
8.565
7.463
8.888
6.119
2008
11.015
8.368
7.528
10.434
11.318
7.793
13.327
6.805
21.572
17.827
12.389
6.943
12.939
6.788
9.076
13.583
8.882
10.789
9.789
7.874
12.142
6.625
14.257
11.302
6.471
6.967
7.140
4.611
5.885
5.530
8.763
5.730
12.777
7.460
7.541
8.719
10.258
9.057
10.810
7.210
2009
12.414
9.851
8.269
11.728
12.720
8.790
15.215
7.900
7.237
10.625
25.721
19.167
13.444
8.023
14.712
7.675
10.705
14.720
9.467
11.721
11.193
8.783
13.554
7.719
12.961
16.074
12.533
7.601
8.305
8.728
5.493
6.891
6.723
10.536
6.823
15.188
8.723
8.985
10.360
12.149
10.949
12.891
8.558
2010*
13.976
11.682
9.189
13.255
14.083
10.003
17.027
9.293
8.170
12.060
29.043
20.587
14.475
9.247
16.256
8.708
12.765
18.011
10.189
13.485
12.754
9.881
15.344
8.719
14.602
18.261
14.163
9.273
9.537
10.367
6.634
7.623
7.784
12.294
8.144
17.595
10.037
10.493
12.190
14.047
12.382
15.068
10.099
2011**
15.492
13.220
10.476
15.195
15.236
11.597
19.463
11.413
9.480
13.716
32.393
22.303
16.002
10.350
18.075
9.834
15.218
21.846
11.552
15.595
14.409
11.167
17.204
9.804
16.235
30.746
16.514
11.243
10.755
12.209
7.731
8.696
8.994
13.995
9.432
20.767
11.359
12.189
14.196
17.111
15.350
17.529
11.926
Kode
7317
7318
7322
7325
7326
7371
7372
7373
7300
7401
7402
7403
7404
7405
7406
7407
7408
7409
7410
7471
7472
7400
7501
7502
7503
7504
7505
7571
7500
7601
7602
7603
7604
7605
7600
8101
8102
8103
8104
8105
8106
8107
8108
Kabupaten/Kota
Luwu
TanaToraja
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
KotaMakasar
KotaParePare
KotaPalopo
SULAWESISELATAN
Buton
Muna
Konawe/KabKendari
Kolaka
KonaweSelatan
Bombana
Wakatobi
KolakaUtara
KonaweUtara
ButonUtara
KotaKendari
KotaBauBau
SULAWESITENGGARA
Boalemo
Gorontalo
Pokuwato
BoneBolango
GorontaloUtara
KotaGorontalo
GORONTALO
Majene
PolewaliMamasa
Mamasa
Mamuju
MamujuUtara
SULAWESIBARAT
MalukuTenggaraBarat
MalukuTenggara
MalukuTengah
Buru
KepulauanAm
SeramBagianBarat
SeramBagianTimur
MalukuBaratDaya
2007
6.979
4.155
6.676
28.831
16.301
3.565
8.461
8.907
4.689
6.486
6.858
14.820
6.029
5.437
4.983
11.194
10.047
12.713
10.849
9.778
8.528
4.431
3.511
6.065
4.570
3.032
5.910
4.878
5.655
4.759
5.066
6.458
7.164
5.765
3.917
3.257
2.416
2.861
3.791
2.733
2.220
2008
8.265
5.172
8.254
30.056
20.066
10.316
9.926
10.825
5.801
7.958
8.348
17.008
7.534
6.700
6.137
12.970
12.234
15.519
13.360
11.880
10.335
5.121
4.493
7.330
5.271
3.740
6.814
5.921
6.747
5.683
6.550
7.898
9.116
7.525
4.279
3.545
2.648
3.018
4.106
2.990
2.405
2009
9.698
5.729
9.400
27.014
5.869
23.690
11.901
11.410
12.567
6.796
9.122
9.728
17.563
8.962
7.483
7.608
14.474
14.231
18.207
15.387
13.985
11.705
5.658
5.923
8.284
5.944
4.295
7.620
6.933
7.549
6.543
7.586
8.803
10.192
8.311
4.708
3.867
2.929
2.825
4.435
3.276
2.592
4.679
2010*
11.181
6.658
10.674
34.123
6.917
27.645
13.894
13.160
14.669
7.535
9.736
10.465
19.706
9.951
8.075
8.673
15.546
15.486
19.935
16.730
15.204
12.707
6.150
6.755
9.367
6.455
5.086
8.854
7.745
9.720
9.587
9.555
11.293
14.956
9.482
5.140
4.327
3.282
3.035
4.806
3.619
2.789
5.245
2011**
12.956
8.054
12.298
39.387
8.319
32.118
15.882
15.291
16.929
8.633
10.650
11.394
22.585
10.962
8.846
9.819
17.245
17.173
22.004
18.601
16.742
14.068
6.713
7.399
10.836
7.030
6.031
9.986
8.612
9.720
9.587
9.555
11.293
14.956
10.844
5.761
5.008
3.791
3.454
5.306
4.112
3.193
5.855
83
Kode
8109
8171
8172
8100
8201
8202
8203
8204
8205
8206
8207
8271
8272
8200
9101
9102
9103
9104
9105
9106
9107
9108
9109
9110
9171
9100
9401
9402
9403
9404
9408
9409
9410
9411
9412
9413
9414
9415
9416
9417
9418
9419
9420
Kabupaten/Kota
BuruSelatan
KotaAmbon
KotaTual
MALUKU
HalmaheraBarat
HalmaheraTengah
KepulauanSula
HalmaheraSelatan
HalmaheraUtara
HalmaheraTimur
PulauMorotai
KotaTernate
KotaTidoreKepulauan
MALUKUUTARA
FakFak
Kaimana
TelukWondama
TelukBintuni
Manokwari
SorongSelatan
Sorong
RajaAmpat
Tambrauw
Maybrat
KotaSorong
PAPUABARAT
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
YapenWaropen
BiakNamfor
Paniai
PuncakJaya
Mimika
BovenDigoel
Mappi
Asmat
Yahukimo
PegununganBintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
84
2007
2008
3.887
8.244
4.022
2.480
6.197
2.916
3.139
3.058
4.395
3.296
3.329
3.264
14.716
13.073
8.790
15.139
9.953
5.342
44.882
20.016
11.211
15.143
12.852
2.554
10.790
7.540
6.733
9.016
2.732
3.440
252.610
18.783
5.243
5.037
1.117
3.561
2.912
14.366
11.136
4.132
8.928
4.307
2.743
7.105
3.389
3.699
3.438
5.190
3.935
3.888
3.895
17.524
15.311
12.098
18.557
12.466
6.713
63.008
23.048
13.743
19.690
14.278
2.773
12.425
8.659
7.638
9.929
3.171
4.384
251.819
22.233
6.659
6.373
1.542
5.946
3.285
16.876
12.633
2009
4.040
4.407
9.523
4.726
3.062
8.974
3.906
4.106
4.139
5.907
4.609
4.384
4.619
19.646
17.071
14.221
38.401
14.122
9.356
82.118
25.386
5.787
5.073
14.921
24.660
16.415
5.167
14.643
12.739
8.165
10.930
3.280
5.706
302.998
25.135
8.254
6.969
1.960
7.993
3.742
19.167
14.909
2010*
4.341
4.819
10.390
5.272
3.421
10.271
4.422
4.521
4.910
6.580
3.898
5.341
4.935
5.192
22.571
19.215
14.978
165.485
15.697
10.364
87.309
26.383
6.591
5.651
16.780
35.348
18.677
5.783
17.265
14.328
9.288
12.280
3.077
6.120
324.705
28.259
9.254
8.104
2.469
9.911
4.385
21.814
17.321
2011**
4.932
5.513
12.276
6.088
3.762
11.395
4.894
4.933
5.440
7.232
4.278
6.024
5.330
5.697
24.862
20.759
16.975
277.934
17.135
11.808
93.337
27.117
7.145
6.215
18.431
45.843
19.782
6.289
18.918
15.155
9.375
12.676
3.238
6.188
224.861
30.905
10.262
9.198
2.900
10.906
4.682
24.516
18.837
Kode
9426
9427
9428
9429
9430
9431
9432
9433
9434
9435
9436
9471
9400
Kabupaten/Kota
Waropen
Supiori
MembramoRaya
Nduga
LannyJaya
MamberamoTengah
Yalimo
Puncak
Dogiyai
IntanJaya
Deiyai
KotaJayapura
PAPUA
2007
6.904
17.548
6.729
16.944
22.747
2008
8.030
19.919
8.180
21.012
23.985
2009
9.718
21.627
11.106
1.536
1.605
2.778
2.137
4.179
5.365
25.904
28.459
2010*
12.035
23.476
15.047
1.921
2.014
3.967
2.964
5.099
6.484
4.633
3.657
23.986
30.979
2011**
14.242
24.130
19.942
2.550
2.811
5.418
3.850
6.121
7.173
5.785
4.252
33.267
25.531
85
LAMPIRAN:PERSENTASEPENDUDUKMISKINKABUPATEN/KOTATAHUN20072011,(DALAM%).
Kode
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1171
1172
1173
1174
1175
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
86
Provinsi/kabupaten/kota
Aceh
Simeulue
AcehSingkil
AcehSelatan
AcehTenggara
AcehTimur
AcehTengah
AcehBarat
AcehBesar
Piddie
Bireuen
AcehUtara
AcehBaratDaya
GayoLues
AcehTamiang
NaganRaya
AcehJaya
BenerMeriah
PidieJaya
KotaBandaAceh
KotaSabang
KotaLangsa
KotaLhokseumawe
KotaSubulussalam
SUMATERAUTARA
Nias
MandailingNatal
TapanuliSelatan
TapanuliTengah
TapanuliUtara
TobaSamosir
LabuhanBatu
Asahan
Simalungun
Dairi
Karo
DeliSerdang
Langkat
NiasSelatan
HumbangHasundutan
PakpakBarat
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
19,48
26,65 23,55
21,8 20,98
22,96
32,26 26,45 24,72 23,61
18,93
28,54 23,27 21,06 19,38
15,52
24,72 19,40
17,5 15,93
16,39
21,60 18,51 16,77 16,78
18,01
28,15 24,05 21,33 18,42
19,58
24,41 23,36 21,43 20,09
23,81
32,63 29,96 27,09 24,42
18,36
26,69 21,52 20,09
18,8
23,19
33,31 28,11 25,87
23,8
19,06
27,18 23,27 21,65
19,5
22,89
33,16 27,56 25,29 23,43
19,49
28,63 23,42 21,33 19,93
23,38
32,31 26,57 24,22
23,9
17,49
22,19 22,29 19,96 17,98
23,38
33,61 28,11 26,22 24,06
19,80
29,28 23,86 21,86 20,17
25,50
26,55 29,21 26,58 26,22
25,43
35,00 30,26 27,97 26,07
9,08
6,61
9,56
8,64
9,19
21,31
27,13 25,72 23,89 21,68
14,66
14,25 17,97
16,2 15,01
13,73
12,75 15,87 15,08 14,07
23,85
30,16 28,99
26,8 24,33
10,83
13,90 12,47 11,51 11,31
19,11
31,74 25,19 22,57 19,97
11,98
18,74 14,46 13,02
12,6
11,40
20,33 13,77 12,67 11,96
15,96
27,47 19,35 17,83 16,73
11,89
20,06 14,15
13,1 12,49
9,67
15,28 11,62 10,07 10,15
10,15
12,33 10,76
9,85 10,67
10,85
13,77 12,89 12,09 11,42
10,21
14,84 14,75 12,67 10,73
9,48
15,82 11,07 10,03
9,97
10,49
14,47 12,86 11,42 11,02
5,10
5,67
5,16
5,17
5,34
10,31
18,23 14,81 12,75 10,84
19,71
33,84 24,36 22,19 20,72
10,09
18,84 12,99 11,31
10,6
13,16
22,42 15,02 13,99 13,78
Kode
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1400
1401
1402
1403
1404
Provinsi/kabupaten/kota
Samosir
SerdangBedegai
BatuBara
PadangLawasUtara
PadangLawas
LabuhanBatuSelatan
LabuhanBatuUtara
NiasUtara
NiasBarat
KotaSibolga
KotaTanjungBalai
KotaPematangSiantar
KotaTebingTinggi
KotaMedan
KotaBinjai
KotaPadangSidempuan
KotaGunungSitoli
SUMATERABARAT
KepulauanMentawai
PesisirSelatan
Solok
SawahLunto/Sijunjung
TanahDatar
PadangPariaman
Agam
LimapuluhKoto
Pasaman
SolokSelatan
DharmasRaya
PasamanBarat
KotaPadang
KotaSolok
KotaSawahLunto
KotaPadangPanjang
KotaBukitTinggi
KotaPayakumbuh
KotaPariaman
RIAU
KuantanSengingi
IndragiriHulu
IndragiriHilir
Pelalawan
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
15,67
27,76 18,76 17,55
16,5
10,07
11,84 10,61
9,51 10,59
11,67
17,89 13,64 12,87 12,28
10,64
11,83 11,19
10,56
11,9 11,13
14,86
0,0 15,58
11,77
0,0 12,32
30,44
0,0
31,9
29,32
0,0 30,89
13,18
9,73 17,67 15,82
13,9
15,52
11,52 18,35
17,1 16,31
11,15
9,46 13,36 12,25 11,72
12,44
9,67 16,50 14,58 13,04
9,63
7,17 10,43
9,58 10,05
7,00
5,72
8,12
7,04
7,33
10,08
10,92 11,61
9,77 10,53
32,12
0,0 33,86
8,99
11,90 10,57
9,54
9,5
18,85
15,99 22,86 20,54 19,74
9,75
13,21 11,36 10,56 10,22
11,19
17,59 13,43 12,15 11,74
9,94
15,35 11,51
9,8 10,45
6,57
7,72
7,52
6,93
6,9
11,26
17,12 14,15 12,41 11,86
9,39
12,59 11,20
9,86
9,84
9,96
14,79 11,01
9,98 10,47
10,42
17,920 14,44 12,47 10,96
10,61
17,43 13,41 11,66 11,11
10,09
14,42 12,53
11,4 10,56
9,14
9,59
13,76 10,96
9,61
6,02
4,97
6,40
5,72
6,31
6,72
4,59
7,32
6,76
6,99
2,34
2,25
1,94
2,42
2,47
7,25
5,19
8,24
7,58
7,6
6,49
5,23
7,20
6,19
6,82
10,09
7,77 10,96 10,15 10,58
5,66
5,9
5,87
5,33
5,48
8,17
11,20 10,79
9,48
8,65
10,19
19,03 16,51 14,42 12,57
7,25
14,63 12,05 10,25
8,9
7,65
14,57 13,19 11,11
9,41
11,93
18,07 18,63 16,71 14,51
87
Kode
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1471
1473
1500
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
1508
1509
1571
1572
1600
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1671
1672
1673
1674
1700
1701
1702
1703
1704
1705
88
Provinsi/kabupaten/kota
Siak
Kampar
RokanHulu
Bengkalis
RokanHilir
KepulauanMeranti
KotaPekanBaru
KotaDumai
JAMBI
Kerinci
Merangin
Sarolangun
Batanghari
MuaroJambi
TanjungJabungTimur
TanjungJabungBarat
Tebo
Bungo
KotaJambi
KotaSungaiPenuh
SUMATERASELATAN
OganKomeringUlu
Ogan Komering Ilir
MuaraEnim(Liot)
Lahat
MusiRawas
MusiBanyuasin
Banyuasin
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir
EmpatLawang
KotaPalembang
KotaPrabumulih
KotaPagarAlam
KotaLubukLinggau
BENGKULU
BengkuluSelatan
RejangLebong
BengkuluUtara
Kaur
Seluma
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
5,29
6,01
7,09
5,71
6,49
8,52
10,73 11,45 10,04 10,47
10,66
21,86 18,05 15,49 13,03
6,72
10,69
8,94
7,91
8,25
7,58
9,41 10,59
9,32
9,3
34,53
0,0 42,56
3,45
2,24
3,63
3,92
4,2
5,27
6,28
7,42
6,08
6,45
7,90
10,27
9,28
8,77
8,34
7,36
11,30
7,71
7,25
7,83
7,68
12,10
9,50
8,65
8,07
9,10
16,11 11,69
9,85
9,66
9,56
15,42 10,49 10,11 10,19
4,98
7,13
4,35
4,54
5,29
11,60
13,44 13,49 12,21
12,4
10,43
12,79 13,43 11,65 11,08
6,05
8,69
6,34
6,1
6,42
5,35
7,63
5,12
5,32
5,7
9,27
5,04 11,63 10,54
9,9
3,42
0,0
3,64
13,95
19,15 17,67 16,28 15,47
11,58
15,69 14,64 13,17 12,28
15,06
22,50 17,67 16,17 15,98
13,71
19,87 17,98 15,96 14,51
17,92
28,09 23,21 20,98 19,02
18,25
32,93 24,27
21,4 19,38
18,99
33,60 25,45 22,76 20,06
11,66
17,72 15,38 13,72 12,39
10,84
18,96 14,56 12,73 11,53
9,23
16,03 12,12
9,95
9,81
13,18
21,57 17,78 15,65 13,97
13,82
23,50 18,37
15,8 14,73
14,13
15
8,98 16,66 14,75
12,19
7,57 15,39 13,93 12,93
9,24
9,75 10,23
9,66
9,81
14,43
14,25 17,36 15,12
15,3
17,36
22,13 19,12 18,59
18,3
22,55
35,24 27,53 25,08 22,62
16,79
16,38 16,94 15,79 15,11
14,40
22,74 16,43
16,1 14,75
22,26
38,18 26,01 23,49 21,22
20,90
36,45 24,74 23,07 20,81
Kode
1706
1707
1708
1709
1771
1800
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
1808
1809
1810
1811
1812
1871
1872
1900
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1971
2100
2101
2102
2103
2104
2105
2171
2172
3100
3101
3171
3172
3173
3174
Provinsi/kabupaten/kota
Mukomuko
Lebong
Kepahiang
BengkuluTengah
KotaBengkulu
LAMPUNG
LampungBarat
Tanggamus
LampungSelatan
LampungTimur
LampungTengah
LampungUtara
WayKanan
TulangBawang
Pesawaran
Pringsewu
Mesuji
TulangBawangBarat
KotaBandarLampung
KotaMetro
KEP.BANGKABELITUNG
Bangka
Belitung
BangkaBarat
BangkaTengah
BangkaSelatan
BelitungTimur
KotaPangkalPinang
KEPULAUANRIAU
Karimun
KabuaptenBintan
Natuna
Lingga
KepulauanAnambas
KotaBatam
KotaTanjungPinang
DKIJAKARTA
KepulauanSeribu
KotaJakartaSelatan
KotaJakartaTimur
KotaJakartaPusat
KotaJakartaBarat
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
13,28
20,06 15,76 15,39 14,06
12,43
18,08 14,33 13,94 13,01
15,02
17,55 17,03
16,6 14,78
6,49
0,0
6,42
22,23
9,20 18,16 17,57 17,69
16,58
22,19 20,93 20,22 18,94
15,99
24,77 21,74 19,13 17,12
17,06
22,17 20,91 19,79
18,3
19,23
26,94 24,72 22,83 20,61
19,66
27,21 23,35 20,86 21,06
15,76
22,06 19,89 18,67 16,88
26,33
32,16 31,24 28,96 28,19
17,63
25,96 22,34 20,92 18,81
10,11
13,03 11,17 10,48
10,8
19,06
22,73 20,48
11,62
0,0 12,45
8,07
0,0
8,65
7,11
0,0
7,63
13,61
9,44 15,41 14,39 14,58
12,90
11,53 15,91 15,07 13,77
5,16
9,54
7,89
7,37
7,51
5,36
10,53
8,79
7,61
7,81
6,97
11,59 10,62
9,78 10,13
3,59
6,71
5,18
5,22
5,25
5,56
8,07
10,36
8,52
7,84
4,23
7,41
5,60
6,04
6,18
7,13
15,58 12,61 11,07 10,36
4,15
6,850
5,74
5,79
6,02
6,79
10,30
8,73
8,27
8,05
5,93
8,69
7,29
6,48
7,21
6,04
11,73
7,61
7,01
7,33
4,06
8,74
4,83
4,35
4,83
12,98
30,06 18,19 16,56 15,81
3,95
0,0
4,8
6,11
7,65
7,22
6,76
7,26
10,52
12,92 14,30 13,42
12,6
3,64
4,61
3,86
3,8
4,04
11,53
15,12 13,56 12,66 13,01
3,43
3,74
3,41
3,52
3,8
3,06
4,02
3,39
3,42
3,4
3,56
3,99
3,58
3,68
3,97
3,44
4,04
3,41
3,44
3,81
89
Kode
3175
3200
3201
3202
3203
3204
3205
3206
3207
3208
3209
3210
3211
3212
3213
3214
3215
3216
3217
3271
3272
3273
3274
3275
3276
3277
3278
3279
3300
3301
3302
3303
3304
3305
3306
3307
3308
3309
3310
3311
3312
3313
90
Provinsi/kabupaten/kota
KotaJakartaUtara
JAWABARAT
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
BandungBarat
KotaBogor
KotaSukabumi
KotaBandung
KotaCirebon
KotaBekasi
KotaDepok
KotaCimahi
KotaTasikmalaya
KotaBanjar
JAWATENGAH
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
5,07
7,95
6,02
5,34
5,62
10,57
13,55 12,74 11,96 11,27
9,65
13,10 12,11 10,81
9,97
10,28
15,98 13,26 11,78 10,65
13,82
18,49 15,38 14,14 14,32
8,99
13,14
9,42
8,29
9,29
13,47
19,31 17,87
15,7 13,94
12,36
18,15 14,70
13,5 12,78
9,98
13,94 12,32 11,23 10,34
14,20
17,58 16,75 15,91 14,68
15,56
19,07 20,25 18,22 16,12
14,98
19,77 18,79 17,12 15,51
12,48
15,63 15,18 13,69 12,94
16,01
20,96 19,75 17,99 16,58
13,06
16,84 15,15 14,13 13,54
10,22
14,70 11,61 10,48 10,57
11,80
14,83 14,00
12,9 12,21
5,93
6,66
5,89
5,97
6,11
14,22
18,70 17,61 16,03 14,68
9,16
9,47
9,72
8,82
9,47
8,95
9,24
7,26 10,41
9,16
4,78
3,68
4,42
4,5
4,95
11,56
8,70 14,11 13,06
12
6,12
4,97
6,36
5,78
6,3
2,75
2,42
2,69
2,93
2,84
7,15
7,33
8,35
7,1
7,4
19,98
9,30 26,08 23,55 20,71
8,21
7,86
9,31
8,64
8,47
16,21
20,43 18,99 11,96 11,27
17,15
22,59 21,40 19,88 18,11
21,11
22,46 22,93 21,52
20,2
23,06
30,24 27,12 24,97 24,57
20,38
27,18 23,34 21,36 19,17
24,06
30,25 27,87 25,73
22,7
17,51
20,49 18,22 17,02 16,61
24,21
32,29 27,72 25,91 23,15
15,18
17,37 16,49 15,19 14,14
14,97
18,06 17,08 15,96 13,72
17,95
22,27 21,72 19,68 17,47
11,13
14,02 12,13 11,51 10,94
15,74
24,44 20,71 19,08 15,67
15,29
17,39 15,68 14,73 13,98
Kode
3314
3315
3316
3317
3318
3319
3320
3321
3322
3323
3324
3325
3326
3327
3328
3329
3371
3372
3373
3374
3375
3376
3400
3401
3402
3403
3404
3471
3500
3501
3502
3503
3504
3505
3506
3507
3508
3509
3510
3511
3512
3513
Provinsi/kabupaten/kota
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
KotaMagelang
KotaSurakarta
KotaSalatiga
KotaSemarang
KotaPekalongan
KotaTegal
DIYOGYAKARTA
KulonProgo
Bantul
GunungKidul
Sleman
KotaYogyakarta
JAWATIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
17,95
21,24 20,83
19,7 17,49
17,38
25,14 19,84 18,68 17,86
16,24
21,46 18,79
17,7 16,27
23,71
30,71 27,21 25,86
23,4
14,69
19,79 17,90 15,92 14,48
9,45
10,73 12,58
10,8
9,01
10,32
10,44 11,05
9,6 10,18
18,21
23,50 21,24
19,7 18,76
10,30
12,34 11,37 10,66
10,5
13,38
16,55 16,39 15,05 13,46
14,26
20,70 17,87 16,02 14,47
13,47
20,79 18,08 16,61 14,67
15,00
20,31 19,52 17,93 16,29
20,68
22,79 23,92 22,17 19,96
11,54
18,50 15,78 13,98 13,11
22,72
27,93 25,98 24,39 23,01
11,06
10,01 11,16 10,11 10,51
12,90
13,64 16,13 14,99 13,96
7,80
9,01
8,47
7,82
8,28
5,68
5,26
6,00
4,84
5,12
10,04
6,62 10,29
8,56
9,36
10,81
9,36 11,28
9,88 10,62
16,14
18,99 18,02 17,23 16,83
23,62
28,61 26,85 24,65 23,15
17,28
19,43 18,54 17,64 16,09
23,03
28,90 25,96 24,44 22,05
10,61
12,56 12,34 11,45
10,7
9,62
9,75
9,78 10,81 10,05
13,85
19,98 18,19 16,68 15,26
18,13
23,31 21,17 19,01
19,5
12,29
18,23 16,62 14,63 13,22
14,90
22,79 20,64 18,27 15,98
9,90
17,83 12,41
10,6 10,64
11,29
16,47 14,53 13,19 12,13
14,44
18,98 18,85 17,05 15,52
11,67
15,66 15,08 13,57 12,54
13,01
20,09 18,17 15,83 13,98
12,44
18,57 17,74 15,43 13,27
10,47
15,33 13,91 12,16 11,25
16,66
24,23 22,23 20,18 17,89
15,11
15,60 18,02 15,99 16,23
23,48
27,42 30,13 27,69 25,22
91
Kode
3514
3515
3516
3517
3518
3519
3520
3521
3522
3523
3524
3525
3526
3527
3528
3529
3571
3572
3573
3574
3575
3576
3577
3578
3579
3600
3601
3602
3603
3604
3671
3672
3673
3674
5100
5101
5102
5103
5104
5105
5106
5107
92
Provinsi/kabupaten/kota
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
KotaKediri
KotaBlitar
KotaMalang
KotaProbolinggo
KotaPasuruan
KotaMojokerto
KotaMadiun
KotaSurabaya
KotaBatu
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
KotaTangerang
KotaCilegon
KotaSerang
KotaTangerangSelatan
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
12,26
19,88 18,04 15,58 13,18
6,97
13,05
8,35
6,91
7,45
11,38
14,86 14,61 13,24 12,23
12,88
21,21 16,46 14,46 13,84
13,88
23,79 19,77 17,22 14,91
14,37
20,98 18,50 16,97 15,45
12,01
16,87 15,67 13,97 12,94
16,74
23,33 20,86 19,01 18,26
17,47
26,37 23,87 21,27 18,78
18,78
28,51 25,84 23,01 20,19
17,41
25,79 22,51 20,47
18,7
15,33
23,98 21,43 19,14 16,42
26,22
31,56 32,70 30,45 28,12
30,21
39,42 34,53 31,94 32,47
20,94
32,43 26,32 24,32 22,47
23,10
32,98 29,46 26,89 24,61
8,63
13,67 11,71 10,41
9,31
7,12
12,02
9,34
7,56
7,63
5,50
7,19
7,22
5,6
5,9
17,74
16,19 23,29 21,06 19,03
8,39
9
12,61 11,20
9,34
6,89
7,41
10,46
8,88
7,19
5,66
7,07
6,69
5,9
6,1
6,58
7,07
7,98
8,23
6,72
4,74
9,71
6,18
4,81
5,1
6,26
9,07
8,20
7,64
7,16
9,80
15,64 12,55 12,01 11,14
9,20
14,43 12,05 10,63 10,38
6,42
7,18
7,41
6,55
7,18
5,63
9,47
6,48
5,8
6,34
6,14
6,88
4,92
6,83
6,42
3,98
4,71
3,95
4,14
4,46
6,25
6,19
7,02
1,50
0,0
1,67
4,59
6,63
5,85
5,13
4,88
6,56
9,92
7,97
6,8
8,11
5,62
7,46
6,92
4,99
6,96
2,62
4,28
3,28
3,28
3,23
5,40
5,98
6,61
5,76
6,68
6,10
9,14
7,03
5,23
7,58
5,16
7,48
6,12
5,18
6,41
6,43
8,95
7,67
6,37
7,95
Kode
5108
5171
5200
5201
5202
5203
5204
5205
5206
5207
5208
5271
5272
5300
5301
5302
5303
5304
5305
5306
5307
5308
5309
5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
5317
5318
5319
5320
5371
6100
6101
6102
6103
6104
6105
6106
Provinsi/kabupaten/kota
Buleleng
KotaDenpasar
NUSATENGGARABARAT
LombokBarat
LombokTengah
LombokTimur
Sumbawa
Dompu
Bima
SumbawaBarat
LombokUtara
KotaMataram
KotaBima
NUSATENGGARATIMUR
SumbaBarat
SumbaTimur
Kupang
TimorTengahSelatan
TimorTengahUtara
Belu
Alor
Lembata
FloresTimur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
RoteNdao
ManggaraiBarat
SumbaBaratDaya
SumbaTengah
Nageko
ManggaraiTimur
SabuRaijua
KotaKupang
KALIMANTANBARAT
Sambas
Bengkayang
Landak
Pontianak
Sanggau
Ketapang
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
5,93
8,68
7,45
5,95
7,35
1,79
2,1
2,19
2,2
2,21
19,67
24,99 23,40 22,78 21,55
19,70
28,97 25,97 24,02 21,59
18,14
25,74 22,32 20,94 19,92
21,71
25,60 25,43 23,96 23,82
19,82
28,78 25,31 23,85 21,74
18,17
28,57 24,52 21,76 19,89
17,66
25,12 21,79 20,42 19,41
19,88
28,63 24,27 23,01 21,81
39,27
0,0 43,12
13,18
9,67 16,13 15,41 14,44
11,69
11,85 14,38 13,65 12,81
20,48
27,51 25,68 23,31 23,03
29,84
42,74 37,85 35,39 31,71
30,63
39,08 37,14 34,68 32,41
19,54
31,32 26,95 24,16 20,78
26,96
37,43 33,55 31,14
28,7
21,33
30,12 27,74 24,96 22,72
14,61
21,02 19,69 17,47 15,48
19,97
28,49 25,14 22,84 21,16
25,17
34,45 29,24 26,39 26,74
9,06
14,38 13,21 11,04
9,61
12,63
19,15 17,34 15,35 13,38
20,37
20,33 24,87 23,01 21,64
11,36
17,28 15,49 13,54 12,05
21,39
31,41 28,57 25,76
22,9
30,99
28,26 36,58 34,09 32,78
19,27
27,96 25,05 22,96 20,39
32,10
42,96 36,45 34,27 34,02
27,93
43,05 38,65 35,83 29,87
12,01
16,05 14,53 13,03
12,7
24,52
25,51 25,93
39,49
0,0 41,13
9,88
7,5 14,66 12,51 10,56
8,48
12,91 10,87
9,3
9,02
9,38
14,00 11,51
9,96 10,08
7,25
11,88
9,41
7,82
7,81
13,13
24,95 18,65 15,48 14,05
5,97
8,26
7,03
5,46
6,41
4,67
7,97
6,25
4,62
5,02
12,75
17,94 15,21 13,08 13,67
93
Kode
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6171
6172
6200
6201
6202
6203
6204
6205
6206
6207
6208
6209
6210
6211
6212
6213
6271
6300
6301
6302
6303
6304
6305
6306
6307
6308
6309
6310
6311
6371
6372
6400
6401
6402
6403
6404
94
Provinsi/kabupaten/kota
Sintang
KapuasHulu
Sekadau
Melawi
KayongUtara
KubuRaya
KotaPontianak
KotaSingkawang
KALIMANTANTENGAH
KotawaringinBarat
KotawaringinTimur
Kapuas
BaritoSelatan
BaritoUtara
Sukamara
Lamandau
Seruyan
Katingan
PulangPisau
GunungMas
BaritoTimur
MurungRaya
KotaPalangkaRaya
KALIMANTANSELATAN
TanahLaut
KotaBaru
Banjar
BaritoKuala
Tapin
HuluSungaiSelatan
HuluSungaiTengah
HuluSungaiUtara
Tabalong
TanahBumbu
Balangan
KotaBanjarmasin
KotaBanjarBaru
KALIMANTANTIMUR
Pasir
KutaiBarat
Kutai
KutaiTimur
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
9,07
17,1 13,61 11,55
9,76
10,61
15,05 11,44
9,93 11,39
6,30
10,25
7,66
6,42
6,77
12,93
19,50 14,80 12,62 13,76
10,91
18,90 14,50 12,43 11,68
6,67
6,78
7,14
6,15
6,62
6,77
9,29
6,38
5,69
7,02
7,89
6,2
6,12
6,64
9,38
8,36
7,02
6,77
6,19
8,66
7,76
6,87
6,97
7,43
11,33 10,40
8,21
8,36
6,28
9,30
8,25
6,34
7,11
7,56
10,43
9,25
8,14
8,57
6,33
8,61
7,56
6,43
7,18
5,90
9,00
7,92
5,91
6,63
5,18
7,76
6,97
5,57
5,81
8,82
11,25 10,21
8,84
9,98
6,47
8,68
7,74
7
7,56
5,45
9,18
8,20
6,23
6,18
7,12
9,29
8,32
7,43
8,06
9,27
12,34 11,09
9,24
10,5
6,30
8,91
7,95
6,94
7,05
4,69
5,75
4,64
4,76
5,31
5,35
7,01
6,21
5,12
5,21
4,85
7,62
6,06
5,11
5,12
5,18
8,61
6,75
5,55
5,45
3,17
4,24
3,68
3,69
3,34
5,41
8,17
7,18
5,61
5,72
5,29
8,42
6,10
4,93
5,57
7,25
9,68
9,32
7,32
7,66
5,98
8,14
7,12
5,73
6,31
7,31
11,16
8,53
7,29
7,76
6,22
11,25
8,13
6,83
6,53
6,17
8,22
5,79
5,89
6,48
7,31
11,35
7,75
7,22
7,74
4,77
2,90
4,77
4,8
5,04
5,68
4,08
6,07
5,2
5,98
6,63
11,04
8,53
7,73
7,66
7,91
16,00 10,97 10,11
9,48
8,25
14,04 10,60
8,97
9,9
7,21
12,59
9,29
8,03
8,68
9,43
17,51 13,20 11,88 11,38
Kode
6405
6406
6407
6408
6409
6410
6471
6472
6473
6474
7100
7101
7102
7103
7104
7105
7106
7107
7108
7109
7110
7111
7171
7172
7173
7174
7200
7201
7202
7203
7204
7205
7206
7207
7208
7209
7210
7271
7300
7301
7302
7303
Provinsi/kabupaten/kota
Berau
Malinau
Bulongan
Nunukan
PenajamPaserUtara
TanaTidung
KotaBalikpapan
KotaSamarinda
KotaTarakan
KotaBontang
SULAWESIUTARA
BolaangMongondow
Minahasa
SangiheTalaud
KepulauanTalaud
MinahasaSelatan
MinahasaUtara
BolaangMongondowUtara
MinahasaTenggara
Kep.SiauTagulandangBiaro
BolaangMongondowSelatan
BolaangMongondowTimur
KotaManado
KotaBitung
KotaTomohon
KotaKotamobago
SULAWESITENGAH
BanggaiKepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
ToliToli
Buol
ParigiMoutong
TojoUnaUna
Sigi
KotaPalu
SULAWESISELATAN
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
5,46
9,27
5,81
5,9
6,6
12,67
23,60 18,24 16,55 15,29
12,14
23,31 17,14 15,96 14,57
10,38
20,02 14,96 13,47 12,45
8,67
17,59 12,99 11,38 10,46
11,41
15,42
13,9
3,39
4,07
3,74
3,49
3,58
4,31
6,60
4,67
4,84
5,21
8,41
9,54 10,99
9,65 10,23
5,40
7,87
7,26
6,66
6,67
8,46
11,42
9,80
9,79
9,1
8,60
13,20 10,64 10,16
9,7
7,93
10,31
9,00
8,47
8,99
11,69
17,70 14,01 13,23 13,21
10,05
15,77 12,90 12,16 11,37
9,48
13,61 11,66 11,13 10,74
7,38
10,14
8,35
7,98
8,38
8,98
13,03 10,44
9,93 10,23
10,38
22,21 18,30 17,49 17,64
15,35
16,14 12,68 12,11 11,79
16,57
0,0 18,81
6,93
0,0
7,81
5,40
5,43
6,59
6,32
6,51
8,46
11,14
9,33
8,93
9,52
6,56
7,4
8,65
7,53
7,19
6,64
10,02
7,6
7,16
7,57
16,04
22,42 20,61 18,98 18,07
18,08
27,92 24,66 21,99 19,47
11,25
17,28 16,70
14,6 12,06
18,85
28,27 25,10 22,53 20,27
20,10
28,02 25,75 23,29 21,42
18,03
23,59 21,01 18,91 19,42
15,03
22,18 19,69 17,83 16,16
17,40
25,50 23,11 20,68 18,67
18,70
23,69 21,73 19,72 20,11
22,37
30,22 28,48 26,23 24,06
14,03
0,0 15,09
9,24
9,73 10,10
9,19
9,98
10,27
14,11 13,41 12,31
11,6
13,49
20,45 18,49 16,41 14,98
8,12
13,56 12,26
10,5
9,02
9,21
12,12 10,94
9,96 10,24
95
Kode
7304
7305
7306
7307
7308
7309
7310
7311
7312
7313
7314
7315
7316
7317
7318
7322
7325
7326
7371
7372
7373
7400
7401
7402
7403
7404
7405
7406
7407
7408
7409
7410
7471
7472
7500
7501
7502
7503
7504
7505
7571
7600
96
Provinsi/kabupaten/kota
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
PangkajeneKepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
SidenrengRappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
TanaToraja
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
KotaMakasar
KotaParePare
KotaPalopo
SULAWESITENGGARA
Buton
Muna
Konawe/KabKendari
Kolaka
KonaweSelatan
Bombana
Wakatobi
KolakaUtara
KonaweUtara
ButonUtara
KotaKendari
KotaBauBau
GORONTALO
Boalemo
Gorontalo
Pohuwato
BoneBolango
GorontaloUtara
KotaGorontalo
SULAWESIBARAT
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
17,16
24,55 22,48 20,58 19,09
10,04
13,80 12,68 11,06 11,16
8,55
14,13 12,79 10,93
9,49
9,63
13,87 12,73 11,37 10,68
13,14
20,08 18,55 16,35 14,62
17,36
23,93 21,36 19,35 19,26
9,59
14,73 13,49 11,43 10,68
12,67
18,84 17,35 15,19 14,08
9,36
5,45 11,22
9,95 10,41
8,06
11,36 10,16
8,93
8,96
6,29
8,05
7,64
6,73
6,99
8,12
10,44
9,65
8,7
9,01
15,18
22,79 20,51
18,1 16,84
13,93
21,24 19,44 16,96 15,43
13,22
19,91 18,57 16,14 14,61
14,64
14,03 18,38
16,4 16,24
8,29
10,21 10,98
8,91
9,18
17,06
0,0 19,08
5,29
5,66
5,36
5,52
5,86
5,91
7,65
7,10
6,52
6,53
10,22
12,71 12,83 11,85 11,28
14,61
21,33 19,38 18,93 17,05
16,64
22,94 22,93 20,16 17,95
16,14
25,35 22,42 20,02 17,35
16,24
24,63
22,4 19,97 17,45
17,62
25,35 22,46 20,46
18,9
12,57
18,31 16,74 15,17 13,49
14,68
20,51 18,25 16,63
15,7
17,10
24,51 22,53 20,42 18,49
18,76
26,29 24,08 21,88 20,04
17,34
18,15 16,50 15,19 13,69
12,80
25,09 22,86 20,58 18,78
7,46
10,15
8,53
7,88
8,02
11,24
17,08 14,13 12,72 12,06
18,02
27,35 20,47 25,01 23,19
21,90
29,21 23,17 20,74 19,82
21,31
32,07 24,10 21,48 18,87
21,58
29,74 23,28 21,15 18,73
17,39
30,60
22,7 19,97 17,64
19,22
33,18 23,94
21,5 19,58
5,97
8,11
5,23
5,29
5,49
13,64
19,03 15,27 15,29 13,58
Kode
7601
7602
7603
7604
7605
8100
8101
8102
8103
8104
8105
8106
8107
8108
8109
8171
8172
8200
8201
8202
8203
8204
8205
8206
8207
8271
8272
9100
9101
9102
9103
9104
9105
9106
9107
9108
9109
9110
9171
9400
9401
9402
Provinsi/kabupaten/kota
Majene
PolewaliMamasa
Mamasa
Mamuju
MamujuUtara
MALUKU
MalukuTenggaraBarat
MalukuTenggara
MalukuTengah
Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
MalukuBaratDaya
BuruSelatan
KotaAmbon
KotaTual
MALUKUUTARA
HalmaheraBarat
HalmaheraTengah
KepulauanSula
HalmaheraSelatan
HalmaheraUtara
HalmaheraTimur
PulauMorotai
KotaTernate
KotaTidoreKepulauan
PAPUABARAT
FakFak
Kaimana
TelukWondana
TelukBintuni
Manokwari
SorongSelatan
Sorong
RajaAmpat
Tambrauw
Maybrat
KotaSorong
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
17,06
23,55 18,44 18,09 18,41
19,66
24,96
21,8 21,37 21,24
15,04
25,51 18,06 17,87 16,24
7,59
10,43
8,11
8,13
8,16
5,77
9,22
6,52
6,47
6,2
22,45
31,14 29,24 28,23 27,74
30,13
44,15 40,17 37,23 33,93
27,16
35,98 32,90 30,71
30,7
25,15
36,03 32,61 30,48 28,41
22,00
31,34 29,17 27,57 24,82
30,96
36,88 41,08 38,77 34,96
26,70
37,85 35,19 33,11 30,08
27,94
39,83 36,98 34,67 31,44
34,49
0,0 39,22
19,33
0,0 21,82
6,83
6,51
7,92
7,61
7,67
28,17
30,42 32,01
10,00
11,97 11,51 10,36
9,42
12,93
16,19 16,12 14,34
13,3
22,68
30,18 28,52 26,64 24,56
10,42
8,98
14,07 13,71 11,51
8,11
12,95 12,54 10,97
9,51
8,45
9,63
8,90
7,93
7,82
20,72
21,54 21,13 19,55
19,3
11,61
0,0 10,59
5,16
4,26
4,15
4,22
4,53
7,34
7,43
6,54
6,01
7,07
28,53
39,31 33,49 35,71 34,88
33,18
39,57 37,55 35,29 33,07
20,84
35,22 23,25 23,51 20,77
43,86
53,34 47,36 48,47 44,25
47,44
51,37 50,39 51,91 47,59
33,95
47,34 43,57
40,8 37,27
22,93
28,05 26,66 26,76 28,01
33,38
33,84 33,95 34,45 32,58
23,50
30,07 23,76 23,71 23,58
43,77
44,71
40,16
40,13
14,04
35,71 14,93 15,12 14,02
31,25
40,78 35,53 37,53
36,8
13,22
31,56 15,69 15,44 14,54
39,03
50,31 48,15
46,3 41,84
97
Kode
9403
9404
9408
9409
9410
9411
9412
9413
9414
9415
9416
9417
9418
9419
9420
9426
9427
9428
9429
9430
9431
9432
9433
9434
9435
9436
9471
98
Provinsi/kabupaten/kota
Jayapura
Nabire
YapenWaropen
BiakNumfor
Paniai
PuncakJaya
Mimika
BovenDigoel
Mappi
Asmat
Yahukimo
PegununganBintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
MembramoRaya
Nduga
LannyJaya
MamberamoTengah
Yalimo
Puncak
Dogiyai
IntanJaya
Deiyai
KotaJayapura
PresentasePendudukMiskin(%)
2011
2007
2008
2009 2010
17,30
30,91 21,80 20,77 18,64
30,86
45,56 37,56 35,69 33,68
30,76
43,54 37,31 36,13 33,54
30,31
46,98 37,06 36,51 33,61
37,18
52,18 48,29 47,68 43,47
40,25
49,42 46,92
43,8
20,78
32,73 26,63 24,74 22,57
23,52
29,52 27,49 27,01 25,79
30,14
34,04 36,23 34,94 33,11
32,38
33,49 39,77 38,69
35,4
42,49
48,34 50,63 49,61 46,21
36,23
45,81 43,77 40,08
37,81
45,30 45,08 44,63 41,17
19,42
31,20 24,52 22,63 21,09
21,98
27,07 27,19 25,57 24,12
36,23
46,93 44,50
44 39,88
42,73
53,25 50,92 50,66 45,75
36,38
44,43 39,98
39,49
47,28 42,53
43,68
47,73 46,55
43,69
47,07 43,15
40,65
47,76 44,13
40,77
49,2 44,65
30,40
36,57 33,96
41,53
0,0 47,82
45,76
0,0 49,58
16,03
25,30 18,67 17,87 17,31