Você está na página 1de 10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

Lainnya

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

Agrotech
Mengenai Saya

S ENIN, 14 A PR IL 2014

MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

TUGAS TERSTRUKTUR
BIOKIMIA

MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN


(19).png

Nama:
arif darmawan
Lihat profil lengkapku

Posting Sebelumnya
VERTIKULTUR SISTEM TANAM
LAHAN SEMPIT PERKOTAAN ...

Berlangganan
Entri [Atom]

Disusun Oleh:
Nama
NIM
Dosen

: Ahmad Arif Darmawan


: A1L013064
: Dr. Ir. Sakhidin, M.P.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Zaman semakin berkembang dengan pesat, teknologi

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

1/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

semakin berkembang begitu juga dengan ilmu pengetahuan. Ilmu


biokimia saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di
negara Indonesia. Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan manusia
sangat luar biasa bahkan hampir mencangkup berbagai aspek
kehidupan. Contohnya dalam bidang pangan, sekarang sudah
banyak produk pangan yang menggunakan enzim untuk mengkatalis
proses pembuatan produk tersebut. Contoh lain, berkembangnya
metode rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukan untuk
meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dan masih banyak lagi
yang lainnya mengenai ilmu biokimia. Pengembangan aplikasi ilmu
biokimia di Indonesia dapat dipastikan semakin lama akan
menambah kemajuan teknologi di Indonesia dan
memanfaatkan sumber daya alam melalui ilmu biokimia.
B.

dapat

Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar para mahasiswa

khususnya lebih mampu memahami, mengembangkan, serta mampu


menerapan ilmu biokimia dalam memecahkan permasalahan di segala
bidang utamanya di bidang pertanian.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang reaksireaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup. Jika dikaitkan
dengan bidang pertanian, khususnya mengenai tanaman, berarti ilmu
yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul
yang terjadi pada tanaman.
Biokomia adalah ilmu yang berhubungan dengan berbagai
molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi
kimianya. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme.
Lihat artikel biologi molekular untukdiagram dan deskripsi hubungan
antara biokimia, biologi molekular, dan genetika. Biokimia
merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen
selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus
pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini,
biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam
biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein,
angkutan membran sel, dan transduksi sinyal (Saputri, 2012).

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

2/10

10/3/2015

B.

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

Sejarah Biokimia
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama
molekul enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen.
Kemudian pada pertenghan abad ke 18, Karl Wilhelm Scheele
meneliti susunan kimia serta mengisolasi kebutuhan ester dan kasein
dari bahan alam. Kemudian pada abad ke 19, Frederich Wohler
menelti urea, senyawa dalam urin dapat dibuat dengan memanaskan
alkali sianat dengan garam amonium pada tahun 1828. Pada abad ini
pula Edward dan Hans Buchner meneliti tentang ekstrak dari sel ragi
yang telah rusak atau mati, tetap dapat menyebabkan terjadinya
proses

peragian,

yang

merupakan

pembuka

kemungkinan

dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses biokimia.


Dilanjutkan pada tahun 1903, Karl Nueberg mengemukakan istilah
biokimia. Pada tahun 1926, J. B Summer membuktikan urease (
enzim dari biji kara pedang dapat dikristalkan seperti senyawa
organik lainnya) bahwa enzim mempunyai struktur kompleks dan
dapat dipelajari (Ahira, 2013).
C.

Perkembangan Biokimia
Pada abad ke-17, Robert Hook mengobservasi sel
menggunakan mikroskop. Hal ini mengingatkan pemahaman atas
struktur yang kompleks. Sejak saat itu, biokimia semakin
berkembang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan
ditemukannya teknik-teknik baru seperti kromatografi, difraksi sinar
X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance, NMR), pelabelan
radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular.
Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih
mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis
dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga
banyak membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul
raksasa (Ahira, 2013).
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di
berbagai bidang, mulai dari genetika hingga biologi molekular dan
dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama
kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir,
sekitar 5000 tahun yang lalu (Ahira, 2013).

D.

Manfaat Biokimia
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian.
2.
Pengetahuan tentang reaksi-reaksi yang terjadi dalam
tanaman.
3. Mengenal tumbuhan berdasarkan tipr fotosintesis
4. Keterkaitan Biokimia dengan Ilmu Lain
5.

Pengetahuan tentang mekanisme resistensi organisme


pengganggu tanaman.

E.

Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian.


Pada dasarnya penerapan biokimia banyak terdapat dalam
bidang pertanian. Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita
kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja dengan jalan
menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme tertentu.
Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

3/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya


dan dengan demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap
lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga
merupakan komponeri penting dalam pengetahuan tentang
lingkungan hidup.
Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan
peternakan telah dapat diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil
penelitian dalam bidang genetika..
Ilmu biokimia mempunyai posisi yang kuat dalam bidang
pertanian yaitu
1. Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan
2.
Memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit
secara efektif.
(Wati, 2011).
F.
Reaksi-reaksi yang Terjadi pada Tumbuhan
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi
enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator
enzim.
Metabolisme ada
katabolisme
Anabolisme

macam yaitu anabolisme

dan

Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari


senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi
ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses
ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
Contoh reaksi anabolisme yaitu terjadi pada saat asimilasi
6 CO2 + 6 H2O

CAHAYA MATAHARI
KLOROFIL

C6H12O6 + 6O2
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:
1. Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi
kecepatan laju fotosintesis adalah intensitas, kualitas dan
lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya
matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang
gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis.
2.

Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

4/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

melangsungkan fotosintesis.
3.

4.

Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya
dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.

5.

6.

Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau
bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa. Hal ini bisa saja dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan
untuk tumbuh.

Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian
senyawa kompleks (organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana
(anorganik). Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan
energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia
yang mengalami penguraian. Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak
dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam
bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung energi
tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan
energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin
Trifosfat (ATP). Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara
umum dikenal dengan proses respirasi.
Hasil Proses Respirasi
Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia dalam tubuh
organisme melalui reaksi oksidasi (penambahan oksigen) pada
molekul organik. Dari peristiwa tersebut akan dihasilkan energi dalam
bentuk Adenosin Trifosfat (ATP) dan CO2 serta H2O (sebagai hasil
sisa).
C6H 12O6 + 6O2 > 6CO2 + 6H 2O + 38 ATP
Jika molekul yang digunakan sebagai substrat untuk
dioksidasi adalah gula yaitu glukosa, maka prosesnya terdiri atas tiga
tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (siklus Krebs) dan
fosforilasi oksidatif (transpor elektron).

G.

Mengenal tumbuhan berdasarkan tipr fotosintesis


1.

Tumbuhan C3
Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum,
kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman
dari kelompok C3.
Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP
(RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam
proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

5/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi (


fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari)
. Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi
antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga
fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
2.

Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan
kering. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzympengikat CO2
pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak
terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi
awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai
klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang
sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel bundle sheath
(sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian
pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2
pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan
untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and
G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2,
sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit
dengan meningkatnyaCO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di
atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam
hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan. Contoh tanaman C4 adalah
jagung, sorgum dan tebu.
3.
Tumbuhan CAM
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan
kering. Crassulacean acid metabolism ( CAM), tanaman ini mengambil
CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada
siang harinya. Meski tidak mengularkan oksigen dimalam hari, namun
dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu
kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan
menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat
taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman
jenis ini. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas,
kaktus, dan bunga lili ( Kristanto, 2011).

H.

Keterkaitan Biokimia dengan Ilmu Lain


Kimia organik pertama kali dikenal dengan nama kimia zat

alam, dan biokimia satu sama lain saling jalin menjalani tanpa terlihat
adanya garis pembatasan yang tegas. Senyawa yang ternyata
merupakan hasil samping metabolisme, misalnya pencernaan, pada
hakekatnya telah lama diketahui orang dan sebenarnya adalah zat-zat
organik. Senyawa organik yang dikenal sebagai karbohidrat dalam
biokimia adalah sumber energi metabolisme, selain itu juga
merupakan hasil

dari proses fotosintesis yang terjadi pada

tumbuhan.
Meskipun biokimia yang pada hakekatnya merupakan
spesialisasi dari kimia organik, namun dalam perkembangannya
terdapat perbedaan yang tajam dalam penekanannya yaitu sebagai
brikut:
1.

Kimia organik terutama mempelajari struktur, sifat-sifat, dan fisika


secara sintesisnya baik secara alami atau rekayasa dari zat-zat kimia,
bahan alam misalnya cara pembentukan dan peran biologisnya.

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

6/10

10/3/2015

2.

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

Biokimia terutama menekankan pada proses metabolisme primer,


yang terdiri dari anabolisme (Reaksi pembentukan) dan katabolisme
(Reaksi pemecahan). Metabolisme primer yaitu keseluruhan proses
sintesis dan perombakan zat-zat penyusun utama makhluk hidup
seperti polisakarida, protein, lemak dan asam nukleat, yang
dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Biokimia
meliputi sebagian proses-proses kimia organik, bukan saja pada
tumbuhan, melainkan juga pada hewan dan makhluk hidup lainnya.

3.

Biosintesa terutama mempelajari pembentukan molekul alam dari


molekul lain yang rumit strukturnya yang merupakan ciri khas pada
proses-proses anabolik dalam metabolisme.
I.

Biokimia Dalam Mekanisme Resistensi OPT

Resistensi merupakan rintangan tunggal paling besar dalam


keberhasilan pengendalian serangga, secara kimia dan bersifat
diwariskan (diturunkan). Seringnya kontak antara serangga dengan
insektisida yang digunakan untuk pengendaliannya dapat
mengakibatkan terjadinya resistensi fisiologis ini. Secara biokimia
proses terjadinya resistensi melalui tiga mekanisme dasar yang
berperan antara lain :
1. Penurunan penetrasi insektisida pada tempat aktif (saraf dan
AChE),
2.

Peningkatan metabolisme insektisida dengan enzim esterase,


mixed function oxidase, hidrolase, dan glutathione-stransferase

3.

Perubahan sensitivitas tempat sasaran dalam tubuh serangga,


berupa insensitivitas saraf dan insensitivitas enzim asetilkholin
esterase.

Tinjauan Biokimia Terhadap Penyebab Bakteri Dapat Resisten


Resistensi adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan
sel mikroorganisme oleh antibiotika Resistensi atau kepekaan
sebenarnya bukanlah sifat yang mutlak tetapi bisa juga perubahan
pada penggunaan konsentrasi antibiotika. Sifat ini merupakan
mekanisme yang alamiah untuk bertahan hidup. Sifat resistensi
bakteri terhadap antibiotika yang terdapat pada gen maka dikenal
dengan resistensi yang disebabkan non-genetik atau disebabkan
genetik. Penyebab resistensi secara umum adalah sebagai berikut :
a. Resistensi kromosal
Bakteri sferoplas yang telah kehilangan dinding selnya maka akan
resisten terhadap antibiotik yang merusak dinding sel seperti penisilin
dan sefalosporin. Ini terjadi karena bakteri telah berubah strukturnya
sehingga bakteri sebagai target antibiotik menjadi tidak cocok.
Contoh : Bakteri Streptococcus pneumoniae merubah struktur
ribosomnya sehingga tidak dicocok lagi sebagai target antibiotik
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

7/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

eritromisin
b. Resistensi ekstrakromosomal
Resistensi ekstrakromosomal sering disebut plasmid. Plasmid adalah
molekul DNA yang bulat/ sirkuler. Ciri-ciri plasmid :
1.

Kira-kira memepunyai berat 1-3% dari kromosom bakteri

2.

Berada bebas dalam sitoplasma bakteri

3.

Adakalanya dapat bersatu ke dalam kromosom bakteri

4.

Dapat melakukan replikasi sendiri secara otonom

5.

Dapat pula berpindah atau dapat dipindahkan dari spesies ke


spesies lain

Beberapa contoh dari plasmid adalah :


A. Faktor R (Gen Resisten)
Faktor R adalah satu golongan plasmid yang membawa gen-gen
resisten terhadap satu atau lebih antibiotik. Gen dalam plasmid yang
sering kali menyebabkan resistensi obat dengan memproduksi enzimenzim yang dapat merusak daya kerja obat.
Contoh : Bakteri Staphylococcus aureus pada gennya mengandung
faktor R yang terdapat gen untuk replikasi mengatur sintesis protein
yang mengkode enzim enzim -laktamase yang dapat merusak
struktur -laktam pada penisilin.
B. Faktor F (Fili Sex)
Bakteri Gram negatif umumunya memiliki fili pada struktur tubuhnya.
Fili merupakan rambut pendek dan keras di sekililing bada sel
bakteri Fili terdiri dari subunit-subunit protein. Terdapat dua jenis fili :
1.
Fili yang memegang peranan dalam adhesi kuman dengan tubuh
hospes
2.

Fili seks, yaitu fili yang berfungsi dalam konjugasi 2 sel bakteri.Fili
seks inilah yang berperan dalam konjugasi terhadap bakteri lain dan
memberikan gen resisten pada suatu antibiotik.
Resistensi genetik yaitu suatu keadaan mikroorganisme yang
semula peka terhadap suatu antibiotik pada suatu saat dapat berubah
sifat genetiknya menjadi tidak peka atau memerlukan konsentrasi
yang lebih besar. Perubahan ini karena gen bakteri mendapatkan
elemen genetik yang terbawa sifat resistensi. Yaitu resistensi bakteri
yang terjadi karena perubahan genetik meliputi kromosom maupun
ekstra kromosom. Perubahan genetik dapat ditransfer atau
dipindahkan dari satu spesies bakteri ke spesies lainnya melalui
berbagai mekanisme. Resistensi non-genetik adalah suatu keadaan
bakteri pada stadium istirahat, sehingga bakteri tidak peka terhadap
antibiotik. Atau dengan kata lain, antibiotik yang bekerja untuk
membunuh bakteri pada saat aktif pembelahan maka populasi

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

8/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

bakteri yang tidak berada pada fase pembelahan akan relatif resisten
terhadap antibiotik tersebut. Resistensi non-genetik umumnya terjadi
karena perubahan pada pertahanan tubuh bakteri itu sendiri atau
perubahan struktur bakteri sehingga tidak sesuai lagi sebagai target
antibiotik (Kurnia, 2012).

BAB III
PENUTUP
Biokimia merupakan ilmu yang mempelaajari tentang reaksireaksi atau interaksi molekul yang terjadi dalam sel hidup. Sejarah
kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul
enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen hingga
dibuktikannya urease oleh J. B Summer pada tahun 1926 bahwa
enzim mempunyai struktur kompleks dan dapat dipelajari.
Biokimia sangat berperan dalam pelestarian lingkungan
maupun peningkatan hasil pertanian. Dalam hal ini biokimia berperan
dalam meneliti mekanisme

kerja

pestisida

sehingga

dapat

meningkatkan selektivitasnya. Dengan demikian, dapat dicegah


dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat
ditimbulkannya.
Pada tumbuhan terjadi metabolisme yaitu proses anabolisme
dan katabolisme. Anabolisme contohnya fotosintesis, di mana
glukosa terbentuk dari reaksi antara CO2 dan H2O dengan bantuan
klorofil dan cahaya matahari. Sedangkan katabolisme contohnya
respirasi, di mana terjadi proses penguraian glukosa menjadi CO2
dan H2O.
Meskipun biokimia yang pada hakekatnya merupakan
spesialisasi dari kimia organik, namun dalam perkembangannya
terdapat perbedaannya yang tajam dalam penekanannya yaitu
sebagai brikut :
1. Biokimia organik
2.
Biokimia terutama menekankan pada proses metabolisme
primer
3. Biosintesa
Resistensi merupakan rintangan tunggal paling besar dalam
keberhasilan pengendalian serangga, secara kimia dan bersifat
diwariskan (diturunkan). Seringnya kontak antara serangga dengan
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

9/10

10/3/2015

Agrotech: MANFAAT BIOKIMIA DALAM BIDANG PERTANIAN

insektisida yang digunakan untuk pengendaliannya dapat


mengakibatkan terjadinya resistensi fisiologis ini. Secara biokimia
proses terjadinya resistensi melalui tiga mekanisme dasar yang
berperan antara lain :
1. Penurunan penetrasi insektisida pada tempat aktif (saraf dan
AChE),
2.

Peningkatan metabolisme insektisida dengan enzim esterase,


mixed function oxidase, hidrolase, dan glutathione-stransferase

3.

Perubahan sensitivitas tempat sasaran dalam tubuh serangga,


berupa insensitivitas saraf dan insensitivitas enzim asetilkholin
esterase.

diposkan oleh arif darmawan @ 08.27


0 komentar

0 Komentar:
Poskan Komentar

Berlangganan Poskan Komentar [Atom]


<< Beranda

http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html

10/10

Você também pode gostar