Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lainnya
Blog Berikut
Buat Blog
Masuk
Agrotech
Mengenai Saya
S ENIN, 14 A PR IL 2014
TUGAS TERSTRUKTUR
BIOKIMIA
Nama:
arif darmawan
Lihat profil lengkapku
Posting Sebelumnya
VERTIKULTUR SISTEM TANAM
LAHAN SEMPIT PERKOTAAN ...
Berlangganan
Entri [Atom]
Disusun Oleh:
Nama
NIM
Dosen
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Zaman semakin berkembang dengan pesat, teknologi
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
1/10
10/3/2015
dapat
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar para mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang reaksireaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup. Jika dikaitkan
dengan bidang pertanian, khususnya mengenai tanaman, berarti ilmu
yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul
yang terjadi pada tanaman.
Biokomia adalah ilmu yang berhubungan dengan berbagai
molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi
kimianya. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme.
Lihat artikel biologi molekular untukdiagram dan deskripsi hubungan
antara biokimia, biologi molekular, dan genetika. Biokimia
merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen
selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus
pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini,
biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam
biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein,
angkutan membran sel, dan transduksi sinyal (Saputri, 2012).
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
2/10
10/3/2015
B.
Sejarah Biokimia
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama
molekul enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen.
Kemudian pada pertenghan abad ke 18, Karl Wilhelm Scheele
meneliti susunan kimia serta mengisolasi kebutuhan ester dan kasein
dari bahan alam. Kemudian pada abad ke 19, Frederich Wohler
menelti urea, senyawa dalam urin dapat dibuat dengan memanaskan
alkali sianat dengan garam amonium pada tahun 1828. Pada abad ini
pula Edward dan Hans Buchner meneliti tentang ekstrak dari sel ragi
yang telah rusak atau mati, tetap dapat menyebabkan terjadinya
proses
peragian,
yang
merupakan
pembuka
kemungkinan
Perkembangan Biokimia
Pada abad ke-17, Robert Hook mengobservasi sel
menggunakan mikroskop. Hal ini mengingatkan pemahaman atas
struktur yang kompleks. Sejak saat itu, biokimia semakin
berkembang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan
ditemukannya teknik-teknik baru seperti kromatografi, difraksi sinar
X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance, NMR), pelabelan
radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular.
Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih
mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis
dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga
banyak membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul
raksasa (Ahira, 2013).
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di
berbagai bidang, mulai dari genetika hingga biologi molekular dan
dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama
kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir,
sekitar 5000 tahun yang lalu (Ahira, 2013).
D.
Manfaat Biokimia
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian.
2.
Pengetahuan tentang reaksi-reaksi yang terjadi dalam
tanaman.
3. Mengenal tumbuhan berdasarkan tipr fotosintesis
4. Keterkaitan Biokimia dengan Ilmu Lain
5.
E.
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
3/10
10/3/2015
dan
CAHAYA MATAHARI
KLOROFIL
C6H12O6 + 6O2
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:
1. Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi
kecepatan laju fotosintesis adalah intensitas, kualitas dan
lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya
matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang
gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis.
2.
Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
4/10
10/3/2015
melangsungkan fotosintesis.
3.
4.
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya
dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
5.
6.
Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian
senyawa kompleks (organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana
(anorganik). Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan
energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimia
yang mengalami penguraian. Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak
dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam
bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung energi
tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan
energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin
Trifosfat (ATP). Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara
umum dikenal dengan proses respirasi.
Hasil Proses Respirasi
Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia dalam tubuh
organisme melalui reaksi oksidasi (penambahan oksigen) pada
molekul organik. Dari peristiwa tersebut akan dihasilkan energi dalam
bentuk Adenosin Trifosfat (ATP) dan CO2 serta H2O (sebagai hasil
sisa).
C6H 12O6 + 6O2 > 6CO2 + 6H 2O + 38 ATP
Jika molekul yang digunakan sebagai substrat untuk
dioksidasi adalah gula yaitu glukosa, maka prosesnya terdiri atas tiga
tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (siklus Krebs) dan
fosforilasi oksidatif (transpor elektron).
G.
Tumbuhan C3
Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum,
kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman
dari kelompok C3.
Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP
(RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam
proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
5/10
10/3/2015
Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan
kering. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzympengikat CO2
pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak
terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi
awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai
klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang
sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel bundle sheath
(sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian
pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2
pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan
untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and
G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2,
sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit
dengan meningkatnyaCO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di
atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam
hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan. Contoh tanaman C4 adalah
jagung, sorgum dan tebu.
3.
Tumbuhan CAM
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan
kering. Crassulacean acid metabolism ( CAM), tanaman ini mengambil
CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada
siang harinya. Meski tidak mengularkan oksigen dimalam hari, namun
dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu
kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan
menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat
taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman
jenis ini. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas,
kaktus, dan bunga lili ( Kristanto, 2011).
H.
alam, dan biokimia satu sama lain saling jalin menjalani tanpa terlihat
adanya garis pembatasan yang tegas. Senyawa yang ternyata
merupakan hasil samping metabolisme, misalnya pencernaan, pada
hakekatnya telah lama diketahui orang dan sebenarnya adalah zat-zat
organik. Senyawa organik yang dikenal sebagai karbohidrat dalam
biokimia adalah sumber energi metabolisme, selain itu juga
merupakan hasil
tumbuhan.
Meskipun biokimia yang pada hakekatnya merupakan
spesialisasi dari kimia organik, namun dalam perkembangannya
terdapat perbedaan yang tajam dalam penekanannya yaitu sebagai
brikut:
1.
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
6/10
10/3/2015
2.
3.
3.
7/10
10/3/2015
eritromisin
b. Resistensi ekstrakromosomal
Resistensi ekstrakromosomal sering disebut plasmid. Plasmid adalah
molekul DNA yang bulat/ sirkuler. Ciri-ciri plasmid :
1.
2.
3.
4.
5.
Fili seks, yaitu fili yang berfungsi dalam konjugasi 2 sel bakteri.Fili
seks inilah yang berperan dalam konjugasi terhadap bakteri lain dan
memberikan gen resisten pada suatu antibiotik.
Resistensi genetik yaitu suatu keadaan mikroorganisme yang
semula peka terhadap suatu antibiotik pada suatu saat dapat berubah
sifat genetiknya menjadi tidak peka atau memerlukan konsentrasi
yang lebih besar. Perubahan ini karena gen bakteri mendapatkan
elemen genetik yang terbawa sifat resistensi. Yaitu resistensi bakteri
yang terjadi karena perubahan genetik meliputi kromosom maupun
ekstra kromosom. Perubahan genetik dapat ditransfer atau
dipindahkan dari satu spesies bakteri ke spesies lainnya melalui
berbagai mekanisme. Resistensi non-genetik adalah suatu keadaan
bakteri pada stadium istirahat, sehingga bakteri tidak peka terhadap
antibiotik. Atau dengan kata lain, antibiotik yang bekerja untuk
membunuh bakteri pada saat aktif pembelahan maka populasi
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
8/10
10/3/2015
bakteri yang tidak berada pada fase pembelahan akan relatif resisten
terhadap antibiotik tersebut. Resistensi non-genetik umumnya terjadi
karena perubahan pada pertahanan tubuh bakteri itu sendiri atau
perubahan struktur bakteri sehingga tidak sesuai lagi sebagai target
antibiotik (Kurnia, 2012).
BAB III
PENUTUP
Biokimia merupakan ilmu yang mempelaajari tentang reaksireaksi atau interaksi molekul yang terjadi dalam sel hidup. Sejarah
kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul
enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen hingga
dibuktikannya urease oleh J. B Summer pada tahun 1926 bahwa
enzim mempunyai struktur kompleks dan dapat dipelajari.
Biokimia sangat berperan dalam pelestarian lingkungan
maupun peningkatan hasil pertanian. Dalam hal ini biokimia berperan
dalam meneliti mekanisme
kerja
pestisida
sehingga
dapat
9/10
10/3/2015
3.
0 Komentar:
Poskan Komentar
http://darmawanpertanian10101994.blogspot.com/2014/04/manfaat-biokimia-dalam-bidang-pertanian.html
10/10