Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen pembimbing:
Enok Nurliawati, M.Kep.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Asuhan keperawatan
dengan pemenuhan kebutuhan seksual
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................
A. Pengertian................................................................................. 3
B. Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi................................. 4
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemenuhan
Kebutuhan Seksual...................................................................
D. Manfaat Hubungan Seks Bagi Wanita Dan Pria......................
E. Penyakit Menular Seksual Karena Bakteri...............................
F. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual
Abnormal.................................................................................
G. Siklus Respons Seksual...........................................................
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Seksual...........
7
7
7
8
10
11
Pengkajian.............................................................................
Diagnosa................................................................................
Tujuan dan kriteria hasil........................................................
Intervensi Generik.................................................................
Intervensi Pada Anak............................................................
Intervensi Pada Lansia..........................................................
Intervensi Pada Maternal......................................................
12
12
12
14
14
16
17
18
BAB IV PENUTUP........................................................................
....
20
A. Simpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
20
20
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.
Seksualitas di defenisikan sebagai kualitas manusia, perasaan paling dalam, akrab,
intim dari lubuk hati paling dalam, dapat pula berupa pengakuan, penerimaan dan
ekspresi diri manusia sebagai mahluk seksual. Karena itu pengertian dari
seksualitas merupakan sesuatu yang lebih luas dari pada hanya sekedar kata seks
yang merupakan kegiatan fisik hubungan seksual. Seksualitas merupakan aspek
yang sering di bicarakan dari bagian personalitas total manusia, dan berkembang
terus dari mulai lahir sampai kematian. Banyak elemen-elemen yang terkait
dengan keseimbangan seks dan seksualitas. Elemen-elemen tersebut termasuk
elemen biologis; yang terkait dengan identitas dan peran gender berdasarkan ciri
seks sekundernya dipandang dari aspek biologis. Elemen sosiokultural, yang
terkait dengan pandangan masyarakat akibat pengaruh kultur terhadap peran dan
kegiatan seksualitas yang dilakukan individu. Sedangkan elemen yang terakhir
adalah elemen perkembangan psikososial laki-laki dan perempuan. Hal ini
dikemukakan berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang kaitannya antara
identitas dan peran gender dari aspek psikososial. Termasuk tahapan
perkembangan psikososial yang harus dilalui oleh oleh individu berdasarkan
gendernya.
Perkembangan seks manusia berbeda dengan binatang dan bersifat
kompleks. Jika pada binatang seks hanya untuk kepentingan mempertahankan
generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan berdasarkan
dorongan insting. Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis, fisiologis,
psikologis, sosial dan norma yang berlaku. Hubungan seks manusia dapat
dikatakan bersifat sacral dan mulia sehingga secara wajar hanya dibenarkan dalam
ikatan perkawinan. Jika hubungan seks binatang dapat dilakukan di sembarang
tempat, tidak demikian halnya manusia, karena dalam melakukan hubungan seks
diperlukan tempat yang layak, sesuai dengan norma tertentu dan didahului oleh
satu permainan yang mengasyikkan. Pertumbuhan dan perkembangan seks
manusia sesuai dengan makin bertambahnya umur dan dimulai sejenak
kelahirannya.
B. Tujuan Penulisan
Maksud makalah ini adalah dalam rangka sebagai bahan masukan untuk
substansi materi muatan kebutuhan dasar manusia. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keperawatan secara umum,
mencakup pengertian dasar, ilmu keperawatan, kebutuhan seksual, masalah terkait
dengan keperawatan. Diharapkan, makalah ini dapat memberikan penjelasan
terutama tentang kebutuhan dasar manusia di dalam kebutuhan seksual.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian kebutuhan seksual
Seksualitas sulit untuk di definisikan karena seksualitas memiliki banyak
aspek kehidupan kita dan diekspresikan melalui beragam perilaku. Seksualitas
bukan semata-mata bagian intrinsik dari seseorang tetapi juga meluas sampai
berhubungan dengan orang lain. Keintiman dan kebersamaan fisik merupakan
kebutuhan sosial dan biologis sepanjang kehidupan. Kesehatan seksual telah
didefinisikan sebagai perintregrasian aspek somatik emosional intelektual dan
social dari kehidupan seksual dengan cara yang positif memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan cinta. Banyak orang salah berpikir
tentang seksualitas hanya dalam istilah seks. Seksualitas dan seks bagaimanapun
adalah sesuatu hal yang berbeda seks sering digunakan dalam 2 cara. Paling
umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu
aktivitas seksual genital. Seks juga digunakan untuk member lebel jender, baik
sesorang itu pria atau wanita. Seksualitas dilain pihak adalah istilah yang lebih
luas seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu
dari jenis kelamin yang berbeda dan atau sama dan mencakup pikiran,
pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi. Seksualitas berhubungan
dengan bagaimana seorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka
mengomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang
dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, dan senggama seksual dan
perilaku yang lebih halus, seperti isyarat gerak tubuh, etiket berpakaian, dan
perbendaharaan kata. Seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
pengalaman hidup ini sering berbeda antara pria dan wanita (Denney dan
Quadagno, 1992; Zawid, 1994)
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekpresi pada dua
orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan,
menyayangi, sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara kedua tersebut.
BAB III
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERUBAHAN
POLA SEKSUALITAS
Perubahan aktual atau yang antisipasi dalam fungsi seksual atau indentitas
seksual.
S= Symtom
bd= Berhubungan dengan
dd= ditandai dengan
Masalah(P): Perubahan Pola Seksualitas
Symptom: suatu tanda/gejala yang berhubungan DS DO
Etiologi(E): Merupakan penyebab terjadinya perubahan pola seksualitas tersebut,
yang berhubungan dengan berbagai faktor:
Faktor-Faktor yang berhubungan :
1. Berhubungan dengan efek-efek biokimia pada energi, libido sekunder
akibat:
2. Berhubungan dengan ketakutan terhadap. (penyakit-penyakit
hubungan seksual)
3. Berhubungan dengan efek Alkohol pada kinerja
4. Berhubungan dengan penurunan lubrikasi Vaginal sekunder
5. Berhubungan dengan ketakutan terhadap ejakulasi prematur/tertunda
6. Berhubungan dengan fobio misalkan kehamilan, kanker atau penyakit
kelamin
7. Berhubungan dengan efek-efek biokimia pada energi, libido sekunder
akibat:
8. Berhubungan dengan ketakutan terhadap. (penyakit-penyakit
hubungan seksual)
9. Berhubungan dengan efek Alkohol pada kinerja
10. Berhubungan dengan penurunan lubrikasi Vaginal sekunder
11. Berhubungan dengan ketakutan terhadap ejakulasi prematur/tertunda
12. Berhubungan dengan fobio misalkan kehamilan, kanker atau penyakit
kelamin
1.
2.
3.
4.
5.
D. Intervensi Generik
1. Dapatkan riwayat seksual:
a. Pola seksual biasanya
b. Kepuasan (individu, pasangan)
c. Pengetahuan seksual
d. Masalah (seksual, kesehatan)
e. Harapan
f. Suasana hati, tingkat energi
2. Berikan dorongan untuk bertanya tentang seksualitas atau fungsi
seksual yang mungkin mengganggu pasien.
3. Gali hubungna pasien dengan pasangannya
4. Jika stresor atau gaya hidup yang penuh stresor berdampak negatif
terhadap fungsi :
a. Bantu individu dalam memodifikasi gaya hidup untuk
mengurangi stres.
b. Dorong identifikasi stresor yang ada dalam kehidupan ;
kelompokan menurut individu sebagai dapat mengontrol dan
tidak dapat mengontrol :
1) Dapat mengontrol
Keterbelakangan pribadi
Mengeluh
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seksualitas merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kebutuhan
seksual yang dialami oleh orang dewasa merupakan kebutuhan seks yang
mengalami penurunan fungsi organ reproduksi mengakibatkan kecanggungan
dalam hubungan pasangan suami istri.
Masalah keperawatan yang terjadi pada kebutuhan seksual adalah pola seksual
dan perubahan disfungsi seksual. Pola seksual mengandung arti bahwa suatu
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba
medika.
Potter dan perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses,
dan praktik. Edisi 4 Jakarta: EGC.
Stevens, P.J.M, Bordui,F dan Van der Weyde, JAG. 1999. Ilmu keperawatan. Jilid
2 Jakarta: EGC.
Anonim,.2010. Pengertian seksualitas. http://blog.re.or.id/seksualitas.htm. Di
akses pada 2 januari 2011.