Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Seorang anak perempuan usia 3 tahun 6 bulan dengan berat badan 17 kg dan
tinggi badan 96 cm datang ke poli endokrin anak RSDK dengan keluhan tumbuh
buah dada sejak 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik genitalia eksterna tidak
didapatkan bulu pubis, status pubertas A1M2P1. Pemeriksaan hormonal
didapatkan kadar FSH 10,2 (N: 0,96 12,9 mIU/mL), LH 1,09 (N: 0,5 9,8
mIU/mL), estradiol < 20 (N: < 44 pg/mL). Bone age sesuai dengan usia 3 tahun 6
bulan.
1. Diagnosis
2. Etiologi
3. Terapi
4. Diferensial diagnosis
1. Diagnosis
Sebelum menentukan diagnosis, terlebih dahulu dilakukan penghitungan
status nutrisi anak melalui transformasi data ke kurva CDC (Gambar 2), maka
akan diperoleh hasil sebagai berikut :
BB = 17 kg (> P80)
TB = 96 cm (> P30)
Status nutrisi = BB/TB = 17/15,1 = 112,58 % Overweight (>110 %)
Dilanjutkan dengan penilaian pemeriksaan fisik yaitu genitalia eksterna tidak
didapatkan bulu pubis dengan status pubertas A1M2P1
Interpretasi :
A menunjukkan pertumbuhan rambut ketiak (axilla). Terdapat 3 tingkatan,
yaitu :
o A1 = tidak ada rambut ketiak
o A2 = terdapat sedikit pertumbuhan rambut ketiak
o A3 = rambut ketiak terdistribusi seperti dewasa
menunjukkan
pertumbuhan
payudara
(mammae),
sedangkan
TB
BB
BB50
Gambar 2. Kurva Persentil TB/U dan BB/U untuk Anak Perempuan Usia 2 20 tahun.
2. Etiologi
Etiologi telars prematur belum dapat dipastikan. Kemungkinan penyebabnya
adalah terdapatnya kadar GnRH (hormon gonadotropin) yang normal atau
meningkat serta estrogen juga dilaporkan sebagai penyebab telars prematur,
termasuk estrogen eksogen, baik melalui ingesti, absorpsi melalui kulit atau
kontak dengan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan hormonal
untuk mengetahui dugaan penyebabnya.
Data laboratorium yang di dapatkan adalah :
maka
A. Pubertas Prekoks
Pubertas prekoks adalah munculnya karakteristik seks sekunder sebelum usia
8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki.
Tanda-tanda pubertas prekoks adalah:
Laki-laki: pembesaran testis dan penis, rambut wajah, suara yang berat
Dan pada keduanya ditandai dengan munculnya rambut pubis, pertumbuhan yang
cepat, jerawat.
Pubertas prekoks diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pubertas Prekoks Sentral
Pubertas prekoks sentral /pubertas prekoks sejati /pubertas prekoks
tergantung gonadotropin melibatkan aktivitas hipotalamus-hipofisis-gonad.
Perkembangan seksual dapat mulai pada usia berapapun. Pada anak
perempuan tanda pertamanya adalah tumbuhnya payudara, rambut pubis dapat
tumbuh secara bersamaan tetapi lebih sering tumbuh kemudian. Maturasi
genital eksterna, rambut axila tumbuh dan menstruasi mengikutinya. Siklus
menstruasi awal mungkin lebih tidak teratur daripada siklus menstruasi
normal.
Pada anak yang mengalami pubertas prekoks sentral terdapat peningkatan
tinggi badan, berat badan, dan maturasi tulang. Peningkatan kecepatan
penulangan menyebabkan menutupnya epifisis lebih awal dan perawakan
akhir cenderung lebih pendek daripada seharusnya, sedangkan perkembangan
mental normal. Pada pemeriksaan hormonal, kadar estradiol menurun, sekresi
LH dan GnRH menurun, dan kadar FSH naik.
2. Pubertas Prekoks Perifer
Pubertas prekok perifer ditandai dengan peningkatan produksi hormon
reproduksi yang tidak dipengaruhi oleh sekresi gonadotropin hipofisis. Hal ini
dapat menyebabkan berbagai kelainan, misalnya testotoxicosis, McCuneAlbright syndrome, congenital adrenal hyperplasia dan tumor gonad.
B. Sindrom McCune-Albright
Merupakan kelainan congenital yang langka, bermula pada masa kanak-kanak
atau dewasa awal, disertai dengan adanya polystotic fibrous dysplasia tulang,
pigmentasi caf-au-lait pada kulit, dan kelainan endokrin terutama pubertas
prekoks pada anak perempuan. Tulang panjang biasanya paling sering mengalami
lesi. Gejala klinis yang ditunjukkan adalah perawakan pendek, wajah membulat,
metacarpal dan metatarsal yang memendek, juga kesulitan dalam berjalan.
Perawatan ortopedi mungkin diperlukan pada cacat yang disebabkan fraktur
patologis dan overgrowth tulang. Berbagai derajat retardasi mental dapat
ditemukan. Pubertas biasanya pada umur 5 sampai 10 tahun.
Tabel 2. Perbedaan telars prematur, pubertas prekoks sentral dan perifer, serta sindroma Mc.Cune Albright
PERBEDAAN
Usia
TELARS PREMATUR
PUBERTAS PREKOKS
PUBERTAS PREKOKS
SINDROMA MCCUNE-
SENTRAL
Anak perempuan sebelum
PERIFER
Anak perempuan sebelum
ALBRIGHT
Anak perempuan sekitar 3
th
sebelum 9 th
sebelum 9 th
Payudara membesar
Payudara membesar
Timbul jerawat
Menstruasi dini
Wajah membulat,
Menstruasi dini
metatarsal dan
metacarpal
memendek,perawakan
perbesaran penis
pendek
tahun.
Pemeriksaan
Fisik
Payudara membesar
Genitalia tidak
menunjukan adanya
stimulasi estrogen
Rambut pubis tidak
tumbuh
Menarche pada usia
Payudara membesar
Rambut pubis tumbuh
Maturasi genitalia
eksterna tumbuh lebih
cepat
Timbul jerawat
Menstruasi awal mungkin
tidak teratur daripada
yang diharapkan
Reproduksi normal
siklus normal
dewasa
dewasa
simestris
Normal
dan maturasi
tulang
Pemeriksaan
hormonal
GnRH normal /
FSH, LH, dan estradiol
kehilangan tinggi
kehilangan tinggi
normal /
Terjadi pada
Perempuan
1
Laki-laki dan perempuan
DAFTAR PUSTAKA
Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi pediatri. Edisi 4. Jakarta : EGC,
2010;17:785-8.
CDC. Growth Charts [Internet]. [diunduh 23 September 2010]. Diambil dari :
http://www.cdc.gov/growthcharts/
Diamantopoulos S, Bao Y. Gynecomastia and premature thelarche : a guide for
practitioners. Pediatr. Rev. Miami, 2007. 28:e57-8.
Erica A, Eugster, Palmert MR. Precocious puberty. JCEM. 2006. 91: 0.
Ghizzoni L, Street ME, Marchesi M, Raggi V. Normal and abnormal puberty
[Internet].
http://www.endotext.org/pediatrics/pediatrics13/pediatrics13.html
Krysiak R, Marek B, Okopie B. Peripheral precocious puberty [Internet].
November
2009
[diunduh
24
September
2010].
Diambil
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20041371
Medical College of Georgia [Online].
September
2010].
dari
http://www.mcg.edu/pediatrics/CCNotebook/chapter3/tanner.htm
Pulungan AB. Masalah pubertas anak dan remaja [Internet]. IDAI [diunduh 24
September 2010]. Diambil dari :
http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?
q=201001261406
Rivkees SA. Mccune-albright syndrome : 70 years of fascination and discovery. J
Pediatr Endocr Metab. London, 2007. 20 : 849-51.
Said U. Interaksi hormonal dan kualitas kehidupan pada wanita. Simposium
pengaruh hormonal pada kualitas kehidupan Dies Natalis FK UNSRI ke 42.
Palembang, 2004.