Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Cahyaning Satyka
Dina Amalia
Fildzah Dessyana
Margareth Sophia
Membayar interest kepada Beauty Ltd. (sister company) yang berkedudukan di Singapura:
Pembayaran interest oleh Perusahaan di Indonesia kepada Beauty Ltd. di Singapura sebagai yang
menikmati hasil pembayaran, maka sumber penghasilan adalah negara tempat kedudukan
Perusahaan, yaitu Indonesia (buying source). Oleh karena itu, Indonesia berhak mengenakan
pajak penghasilan atas pembayaran bunga pinjaman.
Beauty Ltd. sebagai subjek pajak luar negeri telah menyerahkan Certificate of Domicile (CoD)
sebagai bukti tempat kedudukan perusahaan di Singapura sebelum terjadinya pembayaran bunga
pinjaman dan pemotongan PPh, maka P3B antara Indonesia-Singapura (tax treaty) dapat
diterapkan dan diaplikasikan.
Berdasarkan persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Singapura tentang P3B Pasal 11 ayat 10:
Jika karena alasan adanya hubungan istimewa antara pembayar bunga dengan pemilik yang
menikmati bunga ....., jumlah bunga yang dibayarkan melebihi jumlah yang seharusnya disetujui
antara pembayar dan pemilik yang menikmati bunga seandainya hubungan istimewa itu tidak
ada, maka ketentuan-ketentuan Pasal ini akan berlaku hanya atas jumlah yang telah disetujui
tersebut. Dalam hal demikian, jumlah kelebihan pembayaran tersebut akan tetap dikenakan
pajak sesuai dengan perundang- undangan masing-masing Negara pihak pada Persetujuan.
Oleh karena itu, dalam kasus ini pajak dikenakan atas bunga per tahun sebesar 18% (coupon
rate).
Berdasarkan P3B Pasal 11 ayat 2, tarif pajak yang dikenakan atas pembayaran bunga adalah
10%. PPh yang harus dipotong oleh Perusahaan: 10% x 18% x 1/2 x $5,000,000 x Rp 9,400 =
Rp 423,000,000. Setelah memotong, Perusahaan juga harus menyetorkan dan melaporkan PPh
tersebut dalam SPT PPh Perusahaan.
Market rate untuk bunga dan royalti hanya dikenakan sebatas nilai wajar (pasar).
Interest = $5.000.000 x 12% x 12 = $300.000
PPh bunga (tax treaty) = 10% x $300.000 = $30.000
(a) Jika penduduk tersebut mempunyai suatu tempat tetap di Negara Pihak lainnya pada
Perjanjian yang tersedia secara teratur baginya untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya;
dalam hal demikian, hanya atas penghasilan yang berhubungan dengan tempat tetap tersebut
yang dapat dikenakan pajak di Negara Pihak lainnya pada Perjanjian tersebut; atau
(b) Jika penduduk tersebut berada di Negara Pihak lainnya pada Perjanjian untuk suatu masa
atau masa-masa yang keseluruhannya berjumlah 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih dalam
suatu masa 12 (dua belas) bulan yang berurutan; dalam hal ini, hanya atas penghasilan yang
diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Negara Pihak lainnya tersebut yang dapat
dikenakan pajak di Negara Pihak lainnya tersebut
Frasa tempat tetap di atas merupakan terjemahan dari frasa fixed base, yang menurut OECD
berarti a centre of activity of a fixed or permanent character from which such services can be
carried out such as a physician's consulting room.
Berdasarkan Pasal 15 ayat 1 (a) dan (b) dari tax treaty tersebut serta penjelasan dari frasa di atas,
negara sumber penghasilan (dalam kasus ini Indonesia) hanya berhak mengenakan pajak
penghasilan atas imbalan dari jasa konsultasi bisnis (gaji konsultan per bulan dan consulting fee)
hanya jika konsultan memiliki tempat tetap untuk menyediakan jasanya atau berada di Indonesia
selama 120 hari atau lebih secara berurutan. Dalam kasus ini, konsultan hanya berada di
Indonesia selama 3 bulan atau 90 hari.
Oleh karena itu, negara yang berhak mengenakan pajak adalah negara tempat kedudukan
konsultan bisnis tersebut, yaitu Amerika Serikat, berdasarkan tax treaty di atas dengan tarif
yang berlaku di Amerika Serikat. Artinya, Perusahaan tidak memiliki kewajiban memotong,
menyetorkan, dan melaporkan pajak penghasilan atas pembayaran imbalan dari jasa konsultasi.
Pembayaran fee atas jasa arsitek yang didatangkan dari Perancis:
Tax Treaty Indonesia dengan Perancis pada pasal 14 tentang Pekerja Bebas Pribadi menjelaskan:
1. Pendapatan yang diperoleh seorang penduduk salah satu Negara pihak pada Persetujuan
(dalam kasus ini Perancis) sehubungan dengan suatu pekerjaan bebas atau kegiatan- kegiatan
bebas lainnya yang serupa, hanya akan dikenakan pajak di Negara itu (Perancis), kecuali jika ia
di Negara pihak pada Persetujuan lainnya (Indonesia) mempunyai suatu basis tetap yang secara
teratur tersedia baginya untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya. Jika ia mempunyai basis
tetap demikian, maka pendapatannya dapat dikenakan pajak di Negara lainnya pihak pada
Persetujuan (Indonesia) tetapi hanya sepanjang mengenai bagian pendapatan yang dapat
dianggap berasal dari basis tetap itu. Istilah pekerjaan bebas meliputi teristimewa pekerjaanpekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusasteraan, kesenian, pendidikan atau
pengajaran, demikian pula pekerjaan pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli hukum, ahli teknik,
arsitek, dokter gigi dan akuntan.
Pengertian basis tetap seperti yang tercantum dalam pasal di atas berarti tempat tetap yang
digunakan oleh arsitek tersebut untuk memberikan jasanya, sesuai dengan pengertian yang
dipakai oleh OECD. Dalam kasus ini, dengan asumsi bahwa arsitek tersebut tidak memberikan
jasanya melalui sebuah tempat tetap seperti ruangan atau kantor, sesuai dengan tax treaty di atas
negara yang berhak mengenakan pajak hanya negara tempat kedudukan subjek pajak yaitu
negara Perancis.
Perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham tunggalnya yaitu Coco Pte.Ltd.
yang berkedudukan dan didirikan di Australia:
Tax Treaty Indonesia dengan Australia dalam pasal 10 tentang Dividen, menjelaskan bahwa :
1. Dividends paid by a company which is a resident of one of the Contracting States under
the law of that State relating to its tax, being dividends to which a resident of the other
Contracting State is beneficially entitled, may be taxed in that other State.
2. Those dividends may be taxed in the first-mentioned Contracting State and according to the
law of that State, but the tax so charged shall not exceed 15% of the gross amount of the
dividends. The competent authorities of the Contracting States shall by mutual agreement settle
the mode of application of this limitation.
Coco Pte.Ltd yang berkedudukan dan didirikan di Australia dapat dikenai pajak di negara
asalnya (Australia) atau di negara sumber dividennya berasal yaitu Indonesia. Kami
mengasumsikan bahwa ada mutual agreement antara PT. Cantika Indah dengan Coco Pte. Ltd.
yang menyatakan bahwa dividen yang dibayarkan oleh PT. Cantika Indah kepada Coco Pte.Ltd
akan dikenakan pajak di Indonesia, dengan tarif yang dikenakan maksimum 15% sesuai dengan
yang tertulis dalam Tax Treaty Indonesia-Australia pasal 10 ayat 2.
PPh yang harus dipotong oleh Perusahaan: 15% x $400,000 x Rp 9,150 = Rp 549,000,000.
Setelah memotong, Perusahaan juga harus menyetorkan dan melaporkan PPh tersebut dalam SPT
PPh Perusahaan.