Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
I.
1. Latar Belakang
Bioetanol merupakan salah satu biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan
tumbuhan) disamping biodiesel. Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari
fermentasi yang menggunakan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Bioetanol
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bahan bakar, bahan dasar
industry farmasi, campuran dalam minuman dan makanan. Pada percobaan yang akan
dilakukan sumber gula berasal dari air kelapa.
Air kelapa banyak terbuang sebagai limbah yang belum dimanfaatkan,
menurut Atih ( 1979 ) menyatakan bahwa air kelapa yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 900 juta liter / tahun. Air kelapa tersebut dapat dimanfaatkan untuk dibuat
Laboratorium Mikrobiologi Industri
Alkohol
menjadi bahan makanan tambahan yang disebut dengan nata de coco. Kandungan
nutrisi yang terdapat didalam air kelapa seperti sukrosa, dekstrosa, fruktosa dan
vitamin B kompleks (Onifade, 2003)
I.2. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara pembuatan bioetanol dari air kelapa menggunakan
mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae
2. Mempelajari pengaruh perbedaan pengaturan pH pada pembuatan starter
3. Mempelajari pengaruh perbedaan penambahan jumlah starter terhadap kadar
glukosa pada proses fermentasi
I.3. Manfaat Percobaan
Alkohol
BAB II
Laboratorium Mikrobiologi Industri
Alkohol
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Spesifikasi Bahan Baku
Air kelapa mengandung air 91,5 %, protein 0,14%, lemak 1,5 %, karbohidrat
4,6%, serta abu 1,06 %. Selain itu air kelapa mengandung berbagai nutrisi seperti
sukrosa, destrosa, fruktosa serta vitamin B kompleks yang terdiri dari asam nikotinat,
asam pantotenat, biotin, riboflafin dan asam folat.
II.2. Bioetanol
Alkohol
Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama mentari
masih memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen berlimpah, dan kita mau
melakukan budidaya pertanian. Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar,
tebu, jagung, sorgum biji, sorgum manis, sagu, aren, nipah, lontar, kelapa dan padi.
Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat,
dilakukan melalui proses konveksi karbohidrat menjadi glukosa (gula). Bioetanol
secara umum dapat digunakan sebagai bahan baku industry turunan alcohol dan
campuran bahan bakar kendaraan.
Grade bioetanol berbeda sesuai dengan penggunaannya. Bioetanol yang
mempunyai grade 90% - 96%, 5% volume digunakan pada industri. Sedangkan grade
96% - 99%, 5% volume digunakan dalam campuran untuk miras dan bahan dasar
industri farmasi.
Alkohol
II.3. Starter
Dalam pembentukan alcohol melalui proses fermentasi, peran
mikroorganisme sangat besar dan biasanya mikroorganisme yang digunakan
mempunyai beberapa syarat sebagai berikut (Ansory Rahman, 1992) :
a. Mempunyai kemampuan untuk menfermentasikan karbohidrat yang cocok
secara cepat.
b. Bersifat membentuk flokulasi dan sedimentasi (misal sel-sel yeast selalu ada
pada bagian bawah tangki fermentasi.
c. Mempunyai genetic yang stabil (tidak mudah mengalami mutasi).
d. Mempunyai sifat regenerasi yang cepat.
e. Toleran terhadap kadar alcohol yang tinggi (sampai dengan 14-15%).
Alkohol
Alkohol
keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel.
Komposisi kimia Saccharomyces cerevisiae terdiri atas : protein kasar 50-52%,
karbohidrat ; 30-37%; lemase 4-5%; dan mineral 7-8% (Reed dan Nagodawithana,
1991) .
Saccharomyces cerevisiae ini juga dapat digunakan untuk mengkonversi gula
menjadi etanol dengan kemampuan konversi yang baik, tahan terhadap etanol kadar
tinggi, tahan terhadap pH rendah, dan tahan terhadap temperatur tinggi.
Saccharomyces cerevisiae memerlukan suhu 30oC dan pH 4.0 4.6 agar dapat
tumbuh dengan baik. Selama proses fermentasi akan timbul panas, apabila tidak
dilakukan pendinginan, suhu akan meningkat sehingga proses fermentasi terhambat.
Saccharomyces cerevisiae tumbuh optimum pada suhu 25-30oC dan maksimum pada
Alkohol
suhu 35-47oC. pH pertumbuhan khamir yang baik antara 3-6. Perubahan pH dapat
mempengaruhi pembentukan hasil samping fermentasi.
II.4. Fermentasi
Fermentasi alcohol merupakan kombinasi kompleks yang melibatkan berbagai
varietas, mikroorganisme, dan teknologi pembuatan alcohol. Suhu fermentasi
Alkohol
C6H12O6 + C6H12O6
10
Alkohol
1.
2.
3.
4.
5.
11
Alkohol
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1. Bahan
Laboratorium Mikrobiologi Industri
12
Alkohol
1. Air kelapa
2. Glukosa
3. KH2PO4 & MgSO4
4. NaOH
5. Ragi roti (Fermipan)
6. Urea
III.2. Alat
1. Erlenmeyer
13
Alkohol
2.
3.
4.
5.
14
Alkohol
Erlenmeyer
15
Autoclave
Alkohol
Mikroskop
Hemositometer
16
Alkohol
17
Alkohol
18
Alkohol
19
10 ml.
Alkohol
20
Alkohol
x sel
B. Fermentasi Media
1. Analisa Glukosa Standar
a. Pembuatan glukosa standar
b. Larutkan 1,25 gram glukosa anhidrit sampai 500 ml.
c. Standarisasi kadar glukosa
21
Alkohol
22
Alkohol
23
Alkohol
%SB x V SB x SB
x 100
( Vaq x aq ) +(V SB x SB)
24
Alkohol
180 X +(%SB x V SB x S B)
x 100
342 X +(V SB x SB)
25
Alkohol
C. Analisa Hasil
1. Ukur densitas setelah fermentasi
2. Cari F dan M
3. Analisa kadar glukosa hasil fermentasi dengan rumus :
Vtotal Vpengenceran
( FM ) x
x
x 100 x 0.0025
Vtitrasi Vyang diambil
%h=
Vtotal x
26
Alkohol
27
Alkohol
5. Titrasi lagi dengan glukosa standar sambil dipanaskan 60 o s.d. 70oC sampai
warna biru menjadi merah bata.
6. Catat kebutuhan titran.
28
Alkohol
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Riza Zainuddin. 2007. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces
cerevisiae Untuk Ternak. Bogor : Balai Penelitian Veteriner.
Anonim. Fermentasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
Hapsari, Mira Amalia, dkk. 2013. Pembuatan etanol dari singkong sebagai
upaya mempercepat konversi minyak tanah ke bahan bakar nabati. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Rahim, Dicha Ar. 2008. Produksi Etanol oleh Saccharomyces Cerevisiae
Var.ellipsoideus dari sirup Dekstrim Pati Sagu (Metroxylon sp) Menggunakan
Metode Aerasi Penuh dan Aerasi dihentikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
29
Alkohol
30
Alkohol
31
Alkohol
82.530
=1.00766 gr/ml
52.1
8
koloni =
10
x 100 x 200 x 88 = 88.109koloni
80 x 25
Starter II (pH 6)
=
84.830
=1.05150 gr/ml
52.1
32
Alkohol
koloni =
10
x 100 x 200 x 44
80 x 25
= 44.109koloni
A. Fermentasi Media
=
84.630
=1.0472 gr/ml
52.1
= 12 ml
M = 2.3 ml
33
Alkohol
%SB=
FM 122.3
=
1.0472
=9,26 %
14 =
14 =
34
Alkohol
B. Hasil Fermentasi
1. Fermentasi hari ke 0
Variabel 1 (Starter I 25% V)
85.530
=
=1.06465 gr/ml
52.1
%h=14
Variabel 2 (Starter I 30% V)
85.930
=
=1.07327 gr/ml
52.1
%h=14
35
Alkohol
36
Alkohol
86.130
=1.07758 gr/ml
52.1
%h=14
Variabel 6 (Starter II 35% V)
86.430
=
=1.08189 ml
52.1
%h=14
37
Alkohol
2. Fermentasi hari ke 1
Variabel 1 (Starter I 25% V)
83.530
=
=1.02586 gr/ml
52.1
%h=
232.8
=19.69
1.02586
237.4
=15.34
1.01724
38
Alkohol
239
=13,94
1.00431
2310
=12.02
1.08189
39
Alkohol
239
=13.04
1.07327
238
=14.03
1.06896
40
Alkohol
3. Fermentasi hari ke 4
Variabel 1 (Starter I 25% V)
41