Você está na página 1de 13

ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

Kewajiban (liabilities) merupakaan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya
perusahaan kini dan masa depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan
biasanya didahulukan daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing
liabilities) merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang
dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating liabilities)
merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang
ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporkan sebagai lancar dan
tidak lancar, biasanya didasarkan pada kapan kewajiban tersebut jatuh tempo, dalam waktu
satu tahun atau tidak. Ekuitas (equity) merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.
A. KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar (atau jangka pendek) merupakan kewajiban yang pelunasannya
memerlukan penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya.
Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana
yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan.
Terdapat dua jenis kewajiban lancer, antara lain:
Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan
diterima dimuka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban
operasi akrual pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek bagian utang

jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.


Jenis kedua timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek,
bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.

2. Kewajiban Tak Lancar


Kewajiban tak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh temponya
tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang.
Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang, dan wesel bayar.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal
obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas
obligasi tersebut.
Penerbit obligasi menawarkan beragam insentif untuk mempromosikan penjualan
obligasi dan mengurangi tingkat bunga yang diinginkan. Promosi ini meliputi fitur
konversi dan waran untuk membeli saham biasa perusahaan penerbiat obligasi.

Dan biasanya penawaran ini disebut sebagai pemanis utang konversi (convertible
debt sweetener)
Pengungkapan juga disyaratkan untuk pembayaran di masa depan utang jangka
panjang dan untuk saham yang dibeli kembali. Pengungkapan ini meliputi:
Tanggal jatuh tempo dan persyaratan pencadangan dana pelunasan (sinking

funds) setiap tahun selama lima tahun ke depan.


Persyaratan pelunasan setiap tahun selama lima tahun ke depan.

B. Analisis Kewajiban
Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran
kewajiban. Dalam analisis kewajiban sendiri, kita harus menganalisis penjelasan
kewajiban berikut ketentuan, kondisi, dan batasanya. Hasil analitis dapat
mempengaruhi penilaian kita atas risiko dan pengembalian perusahaan. Berikut fitur
penting dalan analisi kewajiban :
1. Ketentuan utang (seperti

tanggal

jatuh

tempo,tingkat

buanga,pola

pembayaran,daan jumlah)
2. Pembatasan pemakaiaansumberdaya dan pelaksanaan aktivitas bisnis
3. Kemampuan dan fleksibelitas untuk memperoleh pendanaan selanjutnya.
4. Kewajiban untuk modal kerja perbandingan utang terhadap ekuitas (debit top
equity)dan ukuran keuangan lainnya.
5. Firtur konversi kewajiban yang bersifat difusi
6. Larangan atas pembayaran-pembayaran atas deviden

C. SEWA
Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor)dan penyewa
(lease).perjanjian tersebutmemberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di
miliki leasor,selama masa sewa.sebagai balasannya lesee membayar sewa yang
disebut pembayaran sewa minimum leaseepayment.
Ada dua jenis sewa yaitu:
1. Sewa pendanaan, yang mana lessor menctata sewa sebagai penjualan dan
transaksi pendanaan
2. Sewa Operasi, dimana jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset
yang di sewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca.
D. AKUNTANSI PELAPORAN SEWA
1. Klasifikasi dan Pelaporan Sewa

Klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital lease jika pada saat
terjadinya memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut:
Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lease padda akhor masa sewa
Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah
Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset
Nilai sekarang pembayarn sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari
nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh
lessor.
Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating leasse jika tidak ada satupun
kriteria tersebut terpenuhi.
Aturan akuntansi mensyaratkan lesse untuk mengungkapkan, biasanya dalam
catatan atas laporan keuangan, hal hal sebagai berikut:

MLP di masa depan secara terpisah untuk capital lease dan operating lease
untuk masing masing tahun selama lima tahun mendatang dan totalnya

setelahnya,
Beban sewa untuk masing masing periode yang dilaporkan di laba rugi.

2. Akuntansi Sewa-Sebuah Ilustrasi


Bagian membandingkan dampak akuntansi sewa sebagai kapital lease. Secara
khusus kita dapat melihat dampaknya pada laporan laba rugi maupun neraca lease.
Secara sederhana, meskipun operating lease lebih sederhana, namun capital lease
secara konseptual lebih unggul, dipandang dai perspektif neraca maupun laporan
laba rugi.
3. Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan kapital lease untuk
melaporkan aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca.terlebih laggi
perusahaan harus mengungkapkan komitmen sewa di masa depan untuk kapital
lease dan operator lease di tingkat pembatalan.
4. Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating leae dan kapital lease terhadap laporan
keuangan.bagian ini memberikan bagian yang spesifik tentang bagaimana
menyesuaikan laporan keuangan untuk operator lease dan di catat sebagai capital
lease .
5. Dampak operating lease

Insentif bagi lease untuk menstrukturkan sewa sebagai operating lease terkait
dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Berikut
ringkasan dampak pada laporan keuangan, antara lain:
Operating lese menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan

tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.


Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya
Operating lease menunda pengakuan bebandi bandingkan dengan capital lease
Operating lease menyajiakan kewajiban lancar lebih renadah dari seharusnya
dengan tidak menyajiakan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun dalam neraca.


Operator lease memasukkan bunga dalam beban sewa

6. Konversi Operating Lease menjadi Kapila Lease


Langkah-langkah konversi operator lease menjadi kapital lease :
Menilai apakah klasifikasi operating lease dapat diterima
Untuk mengkonversi operating lease kita memerlukan estimasi nilai sekarang

kewajiban operating lease


Menghitung nilai aset sewa
Mengestimasi dampakreklasifikasi sewapada laba yang di laporkan

E. MANFAAT PASCAPENSIUN
Terdapat dua manfaat passca pensiun :
1. Manfaat pensiun.
Dimana pemberi kerja menjanjniann manfaat moneter kepada pekerja pasca
pensiun. Akuntansi pensiun mensyaratkan pemahaman ekonomi yang mendasari
transaksi dan peristiwa pensiun.

Sifat Kewajiab Pensiun


Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan manfaat
pensiun bagi perkerja dan perjanjian tersebut melibatkan tiga pihak peberi
kerja yang memberikan kontribusi pada program pensiun ,pekerja yang
menerima manfaat dan dana pensiun.dana pensiun terpisah dari pemberi kerja
dan diadministrasikan oleh pihak yang di tunjuk.program pensiun daopat
dibagi dalam dua kategori utama yaitu: program pensiun manfaat pasti
menentukan jumlah pensiun yangdisajikan oleh pemberi kerja untuk di
sediakan bagi pensiunan.program pensiun iuran pasti menetukan jumlah
kontribusi pemberi kerja pada program pensiun.

Ekonomi dari Akuntansi Pensiun

Tantangan akuntansi dalam mendefenisikan program pension adalah bahwa


akuntansi membuat perkiraan kewajiban dan beban yang dibutuhkan untuk
menciptakan pembayaran kas yang mungkin terjadi di tahun tahun yang
akan datang.

Persayaratan Akuntansi Pensiun


Kerangka dasar akuntansi pensiun di jelaskan pertama kali oleh GAAPdalam
SFAS 87 . fokus SFAS 87 adalah tercapainya ukururan biaya pensiun yang
stail dan ermanen oeh karena itu beban pensiun yang termasuk dalam laba
bersih disebut biaya pensiun periode bersih.status yang diakui dalam neraca
akuntansi pensiun terrkini (SFAS 158) mengakui status pendanaan bagi
program pensiun pada neraca.biaya pensiun yang diakui pengakuan biaya
pensiun dimasukan dalam laba bersih (yaitu biaya periodik pensiun bersih )
adala versih rata dari biaya pensiun ekonomi akrual untuk periode
tersebut .artikulasi neraca dan laporan laba rugi oleh karena peruahan atas
status pendanaan (yang diakui dalam neraca )tidakdimasukkan dalam biaya
pensiun yang diakui ,sekuritas dalam neraca dan laporn laba rugi tidak akan di
artikulasikan.

2. Manfaat Karyawan Pasca Pensiun Lainnya


Manfaat pasca pensiun selain pensiun atau manfaat lain pasca pensiun karyawan
merupakan manfaat yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pensiun dan
anggota keluarganya. Manfaat lain pasca pensiun pekerja, dimana pemberi keja
membeirikan manfaat lain. Terutama pemeliharan kesehatan dan asuransi jiwa.

Pelaporan Manfaat Pascapensiun


Ketentuan pelaporan pasca pensiun (manfaat pensiun dan OPEB) diatur dalam
SFAS 132 yang mengharuskan format engungkapan yang sama bagi OPEB
dan manfaat pensiun.

Analisis Manfaat Pasca pensiun


Prosedur langkah untuk analisis manfat pascapensiun:
- Menentukan dan merekonsiliasikan biaya dan kewajiban manfaat
-

ekonomis yang di laporkan


Membuat penyesuaian yang diperluakn atas laporan keuangan
Mengevaluasi assumsi aktuaria dan dampaknya pada laporan keuangan
Memeriksa paparan resiko pensiun

Mempertimbangkan implikasi arus kas program manfaat pasca pensiun

Paparan Resiko Pensiun


Program pensiun dapat mengahadapkan perusahaan pada resiko tertentu.resiko
ini timbul dala hal aset program mempunyai profit resiko yang berbeda
dengan kewajiban pensiun khususnya ketika perubahab niala pasar suatu aset
program tidk mempunyai profit resiko berbeda dengan perubahan pada
kewajiban pensiun.nilai kewajiban pensiun sensitif terhadap perubahan tingkat
diskonto yang kemudian merefleksikan hasil obligasi perusahaan atau tingkat
bunga.resiko pensiun secara teknik dapat mendefenisikan resiko sebagai
probabilitas etidak mampuan suatu perusahaan membayar kewajiaban pensiun
tahun berjalan.faktor yang menentukan resiko pensiun swuatu perusahaan
yaitu:
- Intensitas pensiun,yaitu besaran kewajiban pensiun (aset program)
-

sehubungan dengan pos aset lainya dalamperusahaan tersebut,


Sejauh mana profit resio dari aset program salah di kaitkan
(mismatched)dengan kewajiban pensiunnya.seorang analisi harua menilai
masing-masing faktor diatas dalam rangka paparan resiko pensiun
perusahaan.

Implikasi Arus Kas atas Manfaat Pascapensiun


Implikasi aruskas pasca pensiun langsung dirasakan.yaitu bahwa arus kas
keluar sama dengan kontribusi yang disiapak perusahaan untk program ini.

F. KONTIGENSI DAN KOMITMEN KONTIJENSI


Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian pontensial yang penyelesaiannya
bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan .kerugian kontijensi disebut
kewajiabn

kontijen/bersyaratmerupakan

kalaim

potensial

atas

sumber

daya

perusahaan.kewajiab kontijen timbul dari perkara hukum,ancaman pengambila


alihan,penagihan piutang,klain atas garansi produk atau kerusakan produk garansi
kinerja perhitungan pajak ,resiko yang di asuransikan sendiri dan kerugian
propertiakaibat bencana.
1. Analisis Kewajiban Kontijen
Kewajiaban kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jamianan
merupakan estimasi.keakuaratan analisis kita atas kewajiaban tergantung pada
keakuratan estimasi tersebut ,yang sering kali didasarkan pada pengalaman masa

lalu perusahaan atau harapan dimasa depan.pengungkapan kontijensi umumnya


meliputi:
Deskripsi kewajiaban kontijen dan tingkat resiko
Jumlah kontijensi pontesial dan bagaimana partisipasi pihak lain di perlakukan

dalam penentuan resiko.


Pembebanan estimasi kerugian kontijen ,jika ada

2. Komitmen
Komitmen merupak klaim potensial atas sumberdaya perusahaan berdasarkan
kinerja di masa depan sesui kontrak.komitmen tidak di akui dalam laporan
keuangan karena peristiwa seperti ini di panadang kontak atau enerbit pesanan
pembelian bukan merupkan transaksi yang lengkap.semua komitmen memerlukan
pengungakapan faktor-faktor penting atas kewajiaban komitmen termasuk
jumlah,kondisi,dan waktu.
G. PENDANAAN DILUAR NERACA
Pendanan diluar neraca(of-balence-sheet fianancing) adalah tudak tercatatnya
kewajiabn pendanaan tertentu.transaksi yang memenuhi pengertian ini seperti
operating lease tidak dapat dibedaka dengan capital lease .selain sewa terdapat
rancangan pendanaan diluar neraca lainnya muali dari yang sederhana hinggga yang
komleks.rancangan ini merupakan bagai dari tatanan yang selalu beruabah ,dimana
saat ketentuan akuntansi atas transaksi di laur pendanaan diluar neraca di terapakan
untuk mencerminkan kewajiabn di ciptakantransaksi baru yang inovatif untuk
menggantiannya.
1. Contoh Pendanaan Diluar Neraca
Contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-put agreement
dimana perusahaansepakat untk membeli barang sejumlah tertentu melalui
fasilitas

pemrosesan

,atau

take-or-pray

agreement

dimana

perusahaan

memberikan jaminan unntuk membayar sejumlah tertentu barang ,di perlukan atau
tidak.
2. Entitas bertujan Khusus
Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas _spe),yang sekarang
mkenjadi tidak terkenal setelah bangkrutnya enron telah menjadi mekanisme
pandanaan yang sah setelah lebi dario dua dekade dan menjadi dua bagian yang
tak terpisahkan darib keuanganperusahaan saat ini.konsp SPE adalah:

SPE di bentuk oleh perusahaan sponsor dan di kapitalisasi dengan investasi

ekuitas, beberapa di antarana harus berasal dari pihak ketiga yang independen
SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit

dan membeli aset dari atau untukmperusahaan sponsor


Arus kas dari aset digunakan untuk membayar hutang dan menyediakan
pengembalian bagian investor ekuitas.

Terdapat dua alasan untuk kepopouleran SPE:

SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada

meminjam langsung dari pasar kredit.


Dalam GAAP sekarang SPE di strukturkan dengan benar,SPE di perlukann
sebagai entitas terpisah ,tidakdi konsolidasikan dengan perusahaan sponsor
.dengan demikina perusahaan dapat menggunaka SPE untuk melakkukan
transaksi di luar neraca untuk memeindahkan aset,kewajiaban atau keduanya
dari neraca.

Petunjuk GAAP tentang akuntansi untuk SPE dan aturan konsolidasinya dengan
perusahaan sponsor di sediakan dalam SFAS 140 dan FIN 46 R .
H. EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan.
Ekuitas di pandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan, klaim pemegang
sekuritas ekuitas umumnya berada di bawah kreditor ,yang berarti klaim kreditor di
penuhi terlebih dahulu. Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran
dan pelaporan standard ekuitas pemegang saham. Analisi tersebut meliputi:
a) Mengkalsifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
b) Pempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang sahamdan prioritas mereka
dalam likuidasi
c) Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
d) Menelaah kontrak ,ketentuan hukum,dan pembatasan-pembatasan lainnya atas
distribusi saldo laba.
e) Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat di konversi ,opsi saham,dan
kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham
Penting bagi kita untuk membbedakan antara instrumen kewajiaban dan instrumen
ekuitas

mengingat

perbedaan

resio

dan

pengembalian

kedua

instrumen

tersebut.perbedaan inni penting terutama jia instrumen keuangan memiliki


karakteristik kewajiban dan karakteristik ekuitas.
1. Modal Saham
a. Pelaporan Modal Saham
Pelaporan modal saham meliputi penjelassn atas perubahan jumlah lembar
modal.alasan perubahan modal saham terpisah menurut kenaikan dan
penurunan.
Sumber kenaikan modal saham yang beredar:
- Penerbitan saham
- Konversi hutang dan saaham preferen
- Penerbitan deviden saham dan pemecahhan saham
- Penerbiatan saham dalam akuisisi merger
- Penerbitan untuk akuisisi dan waran.
Sumber penurunan saham yang beredar:
-

Pembelian dan penghentian saham


Pembelian kembali saham
Pemecahan saham terbalik

Modal disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham
segai pembayaran modal saham.modal di setor di bagi mejadi dua bagian yaitu
untuk modal saham nominal dan sisanyadilaporkan sebagai kelebihan modal
di setor /modal di setor atas nilai nominal.saham diperoleh kembali
meruopakan saham saham perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya
di terbitkan dan di bayar penuh.
b. Klasifikasi Modal Saham
Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada
pemegang ekuitas sebagai pembayaraan aset dan jasa.saham preferen
merupakan kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang tidak dimikili
oleh saham biasa,ciri-ciri umum saham preferen yaitu:
- Perioritas atas distribusi devidentermasuk hak partisipasi dan deviden
-

komulatif
Prioritas atas likuidasi terutama pentinga karena selisih antara nilai

nominal dan nilai lukuidasi saham preferen bisa besar


Tidak memiliki hak suara-yang dapat berubah karena perubahanhal-hhal

seperti deviden yang tidak dibayarkan


Harga pembelin kembali-biasanya untuk melindungi pemegang saham
preferen dari pembelian kembali yang terlau awal.

Saham

biasa(common

mencerminkan

hak

stock)merupakan

kepemilikan

serta

keloompok
memiliki

saham

resiko

tinggi

yang
dan

pemgembalian tinggi atas kinerja perusahaan.


c. Analisis Modal Saham
Akun-akun dalam ekuitass pemengang saham umunya tidak mempengaruhi
penentuan laba, sehingga tidak banyak mempengaruhi analisis laba. Informasi
yang lebih relevan bagi analisis adalah komposisi pos modal dan pembatasanpembatsaan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting karena

dapat

mempengaruhi hak sisa atass saham biasa, serta hak dn resiko atas
pengembalian bagi investor ekuitas.
2. Saldo Laba
Saldo laba(retained earning) merupakan modal yang dihasilkan sebuah
perusahaan. Akun saldo laba mencerminakan akumulasi laba atau rugi yang tidak
dibagikan sejak berdirinya perusahaan.
3. Deviden Tunai Dan Deviden Saham
Deviden tunai(cash deviden) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.
Deviden ini merupaka deviden umum dan saat di umumkan menjadi kewajiban
bagi perusahaan. Jenis deviden yang lain ialah deviden no-tunai atau deviden
properti, deviden ini terutang dalam bentuk barang atau bentuk saham perusahaan
lain. Deviden saham (stock deviden) adalah distribusi saham perusahaan itu
sendiri kepada pemegang saham secara proposional. Dividen ini menggambarkan
kapitalisasi saham secara permanen.pemegang saham menerima saldo laba ke
akun modal.

4. Pembatasan Saldo Laba


Pembatasan saldol laba dapat dibatasi pada pembayaraan deviden sebagai akibat
kontrak perjanjian, seperti perjanjian pinjaman atau melalui tindakan dewan
direksi. Pembatasan atau persyaratan saldo laba (restriction or convenant of
retained earning) merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah
tertentu. Pembatasan penting meliputi pembatasan distribusi deviden.

5. Spin-off dan Split-off


Pembagian anak perusahaan kepada pemegang saham dapat mengambil satu dari
dua bentuk berikut:
Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham
sebagai deviden aset(investasi dalam anak perusahaan ) dikurangi sebagai

saldo laba
Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para
pemegang saham ;aset(investasi anak perusahaan) dikurangi dan saham yang
diterima dari pemegang saham di perlakukan sebagia saham yang di tarik
kembali.

6. Penyesuaian Periode Lalu


Penyesuaian periode lalu (prior period adjustment) terutama merupakan koreksi
kesalahan di periode laporan keuangan lalu. Perusahaan tidak melaporkan dalam
laporan laba rugi, melainkan melaporkan sebagai penesuaian (setelah pajak) atas
saldo awal saldo laba..

I. Nilai Buku Perlembar Saham


1. Perhitungan Nilai Buku Perlembar Saham
Nilai buku perlembar saham adalah angka perlembar yang bersal dari likuidasi
perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalan neraca .nilai buku merupakan
istilah konvensional yang mengacu pada nilai aset bersih yaitu total aset
dikurangi klaim terhadapnya.Nilai buku saham biasa (book value of common
stock) sama dengan total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas yang di
prioritaskan (seperti saham priferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca
(tetati dapat pula meliputi klaim sekuritas yang di rioritaskan yang tidak tercatat.
Cara sederhana untuk menghitung nilai buku ialah menjumlahkan akun-akun
ekuitas sahm biasa dan menguranginya dengan klaim yang didahulukan yang
tidak tercermin dalam neraca (termasuk deviden terhutang saham preferen,
premium likuidasi,atau hak prioritas saham priferen lainnya).
2. Relevansi Nilai Buku per Lembar Saham
Nilai buku memiliki peranan penting dalam analisis keuangan, aplikasinya
meliputi:
Nilai buku, dengan potensial penyesuiaan, sering sekali digunakan dalam

penilaian kesepakatan merger


Analisis perusahaan dengan komposisi besar aset likuid (ilustrasi keuangan,

investasi, asuransi, dan bank ) sangat bergantung pada nilai buku


Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat memerlukan
penutupan aset (asset coverge)

Aplikasi tersebut harus mengakui pertimbangan akuntansi dalam perhitungan nilai


buku perlembar saham sbb:

Nilai tercatat aset, khususnya aset jangka panjang seperti property, pabrik, dan
peralatan biasanya di sajikan pada harga perolehan yang dapat sangat berbeda

dengan nialai pasar


Aset tak berwujud yang dihasilakan secara internal dan aset kontijen dengan
kemungkinan terjadi yang tinggi seringkali tidak tercermin dalam nilai buku.

3. Kewajiban pada UjungEkuitas

Bagian ini menjelaskan dua akun yang memiliki berada di antara kewajiab dan
ekuitas saham preferen yang dapat ditarik kembali (redeemable preferred
stock) dan kepentingan minoritas.

4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik Kembali


Analis harus mewaspadai sekuritas ekuitas (umumnya saham preferen) yang
memiliki provisi penarikan kembali wajib, yang membuatnya lebih mirip utang
daripada ekuitas. Sekuritas tersebut mengharuskan perusahaan untuk membayar
dana pada tanggal tertentu, namun sekuritas sesungguhnya tidak memiliki
ketentuan yang demikian.

NB:
Pembagian pembahasan
1-4 : Jhon
5-8 : Wisang
9-14 : Titus Wisam (hal 14 hanya dikit)

Você também pode gostar