Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
N DENGAN
RETENSIO PLASENTA DI RSUD PANDAN ARANG
BOYOLALI TAHUN 2013
Disusun Oleh :
WIKA TIRA PERMANI
B10.058
KATA PENGANTAR
6. Keluarga Ny. N yang telah bersedia menjadi pasien dalam pengambilan studi
kasus ini.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini untuk kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dan tercapainya
kesempurnaan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
MOTTO
Suatu kesuksesan adalah berawal dari sebuah kegagalan, jadi jangan takut akan
menghadapi segala sesuatu dan tantangan dihadapanmu sebelum kamu
mencobanya.
Jadikanlah suatu kekurangan yang ada pada diri sendiri menjadi sebuah
kelebihan yang membuat semangat.
Hidup itu berawal dari Nol.....jika angka tersebut tetap kamu pertahankan, maka
hidupmu akan tetap Nol. Dan jika itu tak kau rubah menjadi 10, maka
kesuksesan akan kian semakin jauh dari hidupmu.
Tak ada usaha dan upaya yang sia-sia.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahankan untuk :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan,
kemudahan, serta kelancaran dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Buat ayah dan ibu ku, ini persembahan anakmu
akan semua perjuangan kalian untuk anakmu ini.
3. Buat adikku tersayang, terima kasih akan kasih
sayang dan semangatnya.
4. Buat My Heart terima kasih telah bersabar
menungguku dan semoga impian dan angan akan
masa depan bisa menjadi kenyataan. Amin.....
5. Buat para sahabatku, terima kasih kawan, akan
kebersamaan kita, canda tawa kita, semangat kuliah
kita, semoga persahabatan ini abadi kawan.
Amin......
6. Almamater tercinta.
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
PENDIDIKAN
1. SD Negeri Tanggan 2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
ii
iii
iv
INTISARI .................................................................................................
vi
ix
xi
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................
1. Persalinan ..................................................................
V. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lembar Observasi
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penelitian WHO di Indonesia angka kematian ibu adalah
330/100.000 persalinan hidup. Ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan
obstetrik belum menyentuh masyarakat. Kematian ibu diperkirakan sekitar
16.500 17.500 per tahun (Manuaba, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2011, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 102
per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan survey, kejadian kematian ibu paling
banyak terjadi pada saat persalinan, oleh karena itu persalinan memerlukan
pemantauan yang ketat sehingga dapat mencegah beberapa kematian tersebut
(Depkes, 2011).
Penyebab kematian ibu saat bersalin yaitu perdarahan 28%, eklampsi
24%, dan infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung antara lain kurang
energi kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia sebesar 40% pada ibu hamil
(Kumalasari dkk, 2012).
Untuk mengurangi angka kematian tersebut di atas salah satu upaya
yang dilakukan adalah asuhan persalinan yang baik. Persalinan yang
berlangsung merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu dan bayi. Sekitar
60% kematian ibu terjadi segera setelah bayi lahir dan hampir 50% dari
kematian terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan (Winkjosastro, 2007).
Penyebab angka kematian ibu diantaranya, perdarahan sekitar 60-70%,
infeksi nifas sekitar 20-30%, dan kematian akibat abortus dan partus lama
sekitar 10-20% (Manuaba, 2007).
Retensio plasenta disebabkan oleh atonia uteri yang belum keluar atau
karena adanya lingkaran kontriksi pada bagian bawah rahim akibat kesalahan
penanganan kala III yang akan menghalangi plasenta keluar (plasenta
inkarserata) dan belum lepasnya plasenta dari dinding rahim karena tumbuh
melekat lebih dalam (Jones dkk, 2002).
Komplikasi dari retensio plasenta adalah terjadi syok haemorrage yang
disebabkan karena adanya perdarahan pasca persalinan (Wiknjosastro, 2007)
Berdasarkan studi awal pada bulan Januari sampai Desember 2012 di
RSUD Pandan Arang Boyolali didapatkan 586 persalinan yang terdiri dari 485
(82,8%) persalinan normal, jumlah ibu bersalin patologi 68 (11,6%), persalinan
dengan retensio plasenta 33 kejadian (5,6%), persalinan dengan ketuban pecah
dini 15 kejadian (2,6%), persalinan dengan sectio sesarea 8 kejadian (1,4%),
persalinan dengan preeklampsia 5 kejadian (0,9%) dan persalinan dengan post
matur / serotinus 5 kejadian (0,9%). Walaupun kejadian persalinan dengan
retensio plasenta kejadiannya hanya sedikit, namun memerlukan penanganan
dengan tindakan kegawatdaruratan obstetrik khususnya ibu bersalin dengan
retensio plasenta dengan menggunakan konsep Hallen Varney, maka penulis
bermaksud untuk melakukan studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan
pada Ibu Bersalin Ny. N dengan Retensio Plasenta di RSUD Pandan Arang
Boyolali Tahun 2013.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. N dengan Retensio Plasenta di RSUD
Ny.
dengan Retensio
Plasenta
di Puskesmas
PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar
belakang masalah, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan
penulisan yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus, keaslian
studi kasus serta sistematikan penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori medis yang meliputi
pengertian persalinan, sebab-sebab yang menimbulkan persalinan,
tanda-tanda permulaan persalinan, tanda-tanda in-partu, tahapan
persalinan,
faktor-faktor
yang
berperan
dalam
persalinan,
METODOLOGI
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek
studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus yang
digunakan, teknik pengumpulan data, serta alat-alat yang digunakan
dalam pelaksanaan studi kasus ini.
BAB IV
penulis
menjelaskan
tentang
masalah-masalah
atau
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus
asuhan kebidanan ibu bersalin dengan retensio plasenta. Sedangkan
saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari
kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Persalinan
a. Pengertian
1) Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar hasil pembuahan
(yaitu janin, plasenta dan ketuban) dari dalam uterus lewat vagina
ke dunia luar (Farrer, 2002).
2) Persalinan adalah proses membuka atau menipisnya serviks dan
janin turun ke dalam jalan lahir (Saifuddin, 2006).
3) Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Wiknjosastro, 2006).
4) Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melalui jalan lahir (Hecker & Moore, 2002).
b. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teoriteori yang kompleks. Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin,
struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi disebut
sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan persalinan mulai.
1) Faktor humoral
Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak
mengungkapkan mulai dan berlangsungnya partus, antara lain
penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone.
Seperti diketahui progesterone merupakan penenang bagi otot-otot
uterus. Menurunnya kedua hormon ini terjadi kira-kira 1 2
minggu sebelum partus dimulai.
2) Pengaruh prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga a
term meningkat,
diakibatkan oleh
kekuatan mengejan dari ibu dan gaya berat kalau pasien dalam
posisi tegak.
b) Fleksi, sebagian terjadi sebelum persalinan sebagai akibat tonus
otot alami janin.
paksi
luar,
pada
posisi
oksipitoanterior
dan
2. Retensio Plasenta
a. Definisi
1) Retensio plasenta terhambatnya kelahiran plasenta setelah setengah
jam setelah persalinan bayi (Manuaba, 2008).
2) Retensio plasenta adalah plasenta
Gambar 2.1
Klasifikasi Retensio Plasenta
c. Etiologi
Menurut Jones dkk (2002), retensio plasenta disebabkan oleh :
1) Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh melekat
lebih dalam.
2) Plasenta sudah terlepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan
akan menyebabkan perdarahan yang banyak atau karena adanya
lingkaran kontriksi pada bagian bawah rahim akibat kesalahan
penanganan kala III yang akan menghalangi plasenta keluar
(Plasenta inkarserata).
d. Penangananan Retensio Plasenta
Penanganan Retensio Plasenta dengan separasi parsial menurut Rukiyah
(2010), adalah sebagai berikut :
1) Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan
tindakan yang akan diambil.
2) Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan. Bila ekspulsi
plasenta tidak terjadi, coba traksi terkontrol tali pusat.
3) Pasang infus oksitosin 20 IU dalam 500 ml NS/RL dengan 40 tetes
per menit. Bila perlu, kombinasikan dengan misoprostol 400 mg per
rektal (sebaiknya tidak menggunakan ergometrin karena kontraksi
tonik yang timbul dapat menyebabkan plasenta terperangkap dalam
kavum uteri).
4) Bila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan plasenta, lakukan
manual plasenta secara hati-hati dan halus untuk menghindari
terjadinya perforasi dan perdarahan.
5) Lakukan transfusi darah apabila diperlukan.
6) Beri antibiotika profilaksis (ampisilin 2 g IV/oral + metronidazol 1 g
supositoria/oral).
7) Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat, infeksi, syok
neurogenik.
(4) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya penting
dalam memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan
tingkat pendidikannya.
(5) Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi.
(6) Suku atau Bangsa
Untuk mengetahui faktor pembawaan atau ras.
(7) Alamat
Untuk mengetahui dimana lingkungan tempat tinggalnya.
b) Keluhan Utama
Keluhan yang terjadi pada ibu bersalin dengan retensio plasenta
adalah mengalami perdarahan yang lebih banyak, pasien
mengeluh
lemah,
letih,
berkeringat
dingin,
menggigil
(Saifuddin, 2006).
c) Riwayat Menstruasi
Menarche umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus berapa
lama, lama haid, banyak darah, sifat darah (cair atau ada
bekuan, warnanya, baunya), dismenorhoe atau tidak, haid yang
terakhir (Saifuddin, 2006).
d) Riwayat Sosial
Menurut Manuaba (2008), meliputi :
(1) Kehamilan ini direncanakan atau tidak, diterima atau
tidak, jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki atau
perempuan.
(2) Perasaan ibu tentang kehamilan.
hamil
berapa
bulan
ibu
memeriksakan
kehamilannya.
Untuk mengetahui riwayat ANC teratur atau tidak, sudah
hamil berapa minggu (Wiknjosastro, 2006).
(6) Sudah berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya.
Untuk mengetahui imunisasi imunisasi TT (Tetanus
Toxoid)
sudah
atau
(Wiknjosastro, 2006).
belum,
kapan,
berapa
kali
f) Keadaan Psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya,
wanita mengalami banyak perubahan emosi / psikologi selama
masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menghadapi menjadi
seorang ibu (Retna, 2008).
g) Riwayat Keluarga Berencana
Untuk
mengetahui
apakah
ibu
sebelum
hamil
pernah
(4) Anak
Jenis kelamin, berat badan waktu lahir, hidup atau
meninggal, kalau meninggal pada usia berapa dan sebab
meninggal, jarak yang terlalu pendek, kurang 2 tahun juga
merupakan faktor penyebab perdarahan post partum.
i) Imunisasi TT
Sudah pernah diimunisasi TT atau belum, berapa kali, dimana
dan teratur atau tidak (Winkjosastro, 2005). Tujuannya untuk
mengurangi angka kematian karena tetanus dan untuk
kekebalan pasif terhadap infeksi tetanus untuk bayi baru lahir.
j) Riwayat Kesehatan
Menurut Nursalam (2004), meliputi :
(1) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan mengetahui
adakah penyakit lain yang bisa memperberat keadaan
klien.
(2) Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit
jantung, ginjal, asma / TBC, hepatitis, DM, hipertensi, dan
epilepsi (Nursalam, 2004).
(3) Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
menderita penyakit menular, penyakit menurun maupun
keturunan kembar.
mengganggu
dalam
proses
persalinan
ini
(Nursalam, 2004).
k) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
(1) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui bagaimana nafsu makannya,
jumlah makanan, minuman atau cairan yang masuk (Alimul,
2006).
(2) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK dan BAB
dalam sehari, adakah kaitannya dengan obstipasi atau tidak
(Alimul, 2006).
(3) Pola istirahat
Istirahat yang cukup untuk mencegah terjadinya kelelahan
yang berlebihan, tidur siang kurang lebih 1 jam, tidur pada
malam kurang lebih 7 jam (Saifuddin, 2006).
(4) Personal Hygiene
Untuk mengetahui kebersihan diri pada ibu bersalin dengan
retensio plasenta (Saifuddin, 2006).
(5) Pola Aktifitas
Hal ini dikaji untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan ibu
sehari-hari Apabila aktivitas yang terlalu berat dapat
menyebabkan
kelelahan
akan
berdampak
pada
(b) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan apakah ada peningkatan
atau tidak. Batas normal suhu tubuh yaitu 35,8C-37C
(Mandriwati, 2008). Kurang dari 35 0 C dapat merupakan
gejala dari preeklampsia, penyakit jantung, kekurangan
albumin dalam darah (Manuaba, 2007).
(c) Nadi
Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam
menit (Saifuddin, 2006). Batas normal 60100 kali per
menit (Prawirohardjo, 2005).
(d) Respirasi
Dinilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1 menit.
Apakah pernafasan kurang dari 40 kali per menit / lebih
dari 60 kali per menit (Saifuddin, 2006).
(2) Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan pasien (Supriasa, 2002).
Tinggi badan wanita normal 150 cm (Wulandari, 2008).
(3) Berat badan
Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan pasien
selama hamil, penambahan berat badan rata-rata 0,3 0,5
kg/minggu, tetapi nilai normal untuk penambahan berat
badan selama kehamilan 9 12 kg (Perry, 2005).
(4) Lila
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi
(Supriasa, 2002).
d) Inspeksi
Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara
sistematis dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran
dan penciuman sebagai suatu alat mengumpulkan data
(Nursalam, 2004).
Menurut Wiknjosastro (2006), meliputi :
(1) Kepala
Untuk mengetahui kebersihan rambut, rontok atau tidak.
(2) Muka
Untuk mengetahui tampak pucat atu tidak.
(3) Mata
Untuk mengetahui konjungtiva pucat atau merah muda,
sklera kuning atau tidak.
(4) Mulut dan gigi, gusi
Untuk mengetahui ada caries gigi atau tidak, lidah bersih
atau kotor, ada stomatitis atau tidak.
(5) Kelenjar thyroid
Untuk mengetahui ada pembesaran atau tidak.
(6) Kelenjar getah bening
Untuk mengetahui ada pembesaran atau tidak.
(7) Dada
Apakah simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada benjolan
atau tidak. Hal ini untuk mengetahui apakah ada tumor atau
kanker.
(8) Payudara
Payudara simetris atau tidak, areola hyperpigmentasi atau
tidak, puting susu menonjol atau tidak, colostrum sudah
keluar atau belum.
(9) Perut
Ada bekas operasi atau tidak, ada strie atau tidak, ada linea
nigra atau ada linea alba atau tidak.
(10) Vulva
Untuk mengetahui ada oedem atau tidak, ada varices atau
tidak, ada laserasi atau tidak.
(11) Anus
Untuk mengetahui ada haemoroid atau tidak.
(12) Ektremitas
Ada oedem atau tidak, varices atau tidak, hofman sign
(pengeluaran pervaginam) untuk mengetahui adanya tanda
trombophlebitis.
e) Palpasi
Adalah suatu teknik pemeriksaan yang menggunakan indra
peraba (Nursalam, 2004) yang meliputi pemeriksaan :
(1) Leher
Ada pembengkakan kelenjar getah bening atau tidak.
(2) Dada
Ada benjolan pada payudara atau tidak.
(3) Perut
Uterus yang kenyal (pada akreta parsial), uterus yang
keras (plasenta inkarserata), uterus yang cukup (plasenta
akreta) (Saifuddin, 2006).
f) Auskultasi
Meliputi pemeriksaan jantung, apakah terdengar bunyi jantung
yang cepat dan pemeriksaan pada paru, apakah ada bunyi ronchi
atau wheezing.
g) Data Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan sampel darah diperiksa untuk
mengetahui golongan darah, kadar haemoglobin (Hb) dan kadar
pembekuan darah.
b. Langkah II : Interpretasi Data
Data ini diambil dari hasil pengkajian yang sudah terkumpul yang
akhirnya akan muncul data yang meliputi :
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah analisis data yang telah dikumpulkan
(Sofyan dkk, 2003).
Diagnosa pada ibu bersalin kala III dengan retensio plasenta adalah
sebagai berikut :
Ny. X G.... P..... A..... umur.......tahun inpartu kala III dengan
retensio plasenta.
Dasar
Data Subjektif :
Ibu mengeluh lemah, pusing dan berkeringat dingin (Saifuddin,
2006).
Data Objektif :
Menurut Saifuddin (2006) data obyektif meliputi :
a) Plasenta belum lahir setengah jam setelah persalinan.
b) Terdapat perdarahan pervaginam setelah bayi lahir + 500 cc.
c) Uterus berkontraksi lemah.
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa dan
tetap membutuhkan penanganan (Varney, 2004).
Data dasar dari pernyataan tersebut berasal dari pernyataan ibu
tentang keluhan yang dirasakan, kecemasan dan ketidaknyamanan
yang sedang dialaminya (Mansjoer, 2002).
Masalah yang muncul pada ibu bersalin dengna retensio plasenta
adalah kecemasan terhadap keadaan yang dialami pasien berupa
perdarahan (Halloway, 2003).
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah didapatkan dengan
analisa data (Varney, 2004). Kebutuhan yang muncul dengan
perdarahan post partum (Varney, 2004) adalah :
a) Informasi tentang keadaan ibu.
b) Informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh bidan.
c) Dorongan moril dari keluarga dan tenaga kesehatan.
d) Pemenuhan kebutuhan cairan.
e) Penghentian perdarahan.
C. Catatan Perkembangan
Catatan perkembangan yang dilakukan pada ibu nifas dengan
perdarahan post partum dengan metode SOAP (Varney, 2004).
S :
Subjektif
Data dari pasien di dapat dari anamnesa.
O :
Objektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan
pendukung lain.
A :
Assesment
Kesimpulan apa yang dibuat dari data subyektif tersebut, yang
meliputi :
1) Diagnosa.
2) Antisipasi.
3) Perlunya tindakan segera.
P :
Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan evaluasi
perencanaan E berdasarkan assesment sebagai langkah V, VI, VII
Varney.
D. Landasan Hukum
Standar profesi merupakan landasan berpijak secara normal dan
parameter atau alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam
memenuhi kebutuhan klien dan menjamin mutu asuhan yang diberikan. Bidan
dalam memberikan pelayanan pada ibu bersalin dengan retensio plasenta harus
sesuai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan pendidikan dan
pengalaman, sedangkan dalam memberikan pelayanan harus berdasarkan
standar profesi.
pasal 16
tentang
E. Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh
pasien atau walinya yang berhak kepada bidan untuk melakukan tindakan
kebidanan sesuai kebutuhan terhadap pasien sesudah memperoleh informasi
lengkap dan dipahaminya mengenai tindakan itu (Mustika, 2005).
Informed consent merupakan butir yang paling penting dalam
pencegahan konflik etik. Kalau informed consent gagal, maka butir selanjutnya
baru dipergunakan secara berurutan sesuai kebutuhan dan telah mencakup segi
hukum maupun kode etik. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk berbuat yang
terbaik pada pasien sesuai kondisi dan kemampuan yang dimiliki (Mustika,
2005).
BAB III
METODOLOGI
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh selain dari pemeriksaan akan tetapi diperoleh
dari keterangan keluarga, lingkungannya, mempelajari status atau
dokumentasi pasien, catatan asuhan kebidanan dan studi (Notoatmodjo,
2004) meliputi :
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah merupakan analisa tentang masalah
yang diteliti dikaitkan dengan hasil penelitian yang telah ada
(Notoatmodjo, 2004). Pada kasus ini studi kasus diperoleh dari bukubuku tentang kegawatan obstetrik khususnya tentang ibu bersalin
dengan retensio plasenta dari tahun 2002 - 2012.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumentasi baik resmi maupun dokumentasi
tidak resmi (Notoatmodjo, 2004). Pada kasus ini pendokumentasian
diperoleh dari data rekam medik di RSU Pandan Arang Boyolali.
c. Kapas alcohol.
d. Handskoen panjang steril.
e. Air DTT.
f. Larutan clorin 0,5 %.
g. Metergin 0,2 mg.
h. Spuit 3 cc.
i. Bengkok.
2. Alat untuk pemeriksaan fisik dan observasi :
a. Tensi meter.
b. Stetoskop.
c. Jam untuk observasi.
3. Alat dan bahan untuk pendokumentasian :
a. Format Asuhan Kebidanan.
b. Lembar status.
c. Alat tulis
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Ruang
: 119505
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal 29 Januari 2013
1. Pengkajian
a. Identitas Isteri
Identitas Suami
Nama
: Ny. N
Umur
: 30 tahun
Umur
: 34 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
3) Riwayat Menstruasi
a) Menarche
:
: Ibu mengatakan haid pertama umur 13
tahun.
b) Siklus
c) Lama
d) Banyaknya
g) Dismenorhoe
4) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan perkawinannya syah, kawin 1 kali, pada umur 21
tahun dengan suami umur 24 tahun, lamanya perkawinan 9 tahun dan
mempunyai anak 2 orang.
5) Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
No
1.
2
Tgl/
Tempat
Umur
thn partus partus kehamilan
2009
BPS
Hamil Sekarang
40 mg
Jenis
partus
Penolong
Spontan
Bidan
Anak
Jenis BB
L 2800
Nifas
PB Kead laktasi
45 Normal Baik
Keadaan
anak
sekarang
: 5 April 2012.
b) HPL
: 12 Januari 2013.
c) Keluhan-keluhan pada :
Trimester I
Sehat
Trimester II
Trimester 2
Trimester 3
8) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit apapun
seperti batuk, pilek, demam.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung
Ibu mengatakan tidak merasa berdebar-debar, tidak mudah
lelah saat beraktivitas ringan dan tidak mengeluarkan keringat
dingin pada telapak tangan.
(2) Ginjal
Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh nyeri pada perut
bagian bawah sebelah kanan dan kiri, serta tidak sakit saat
BAK.
(3) Asma/TBC
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sesak nafas dan
batuk dalam waktu yang lama lebih dari 4 minggu.
(4) Hepatitis
Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada ujung kuku,
mata dan kulit.
(5) DM
Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh sering minum dan
lapar pada malam hari, tidak cepat lelah dan tidak BAK
dimalam hari lebih dari 8 kali.
(6) Hipertensi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi
lebih dari 140/90 mmHg sampai ibu merasakan sangat pusing.
(7) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang yang disertai
keluar busa dari mulut.
(8) Lain-lain
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang lain seperti
HIV/AIDS dan ISK.
c) Riwayat penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya baik dari pihak dirinya
maupun dari pihak suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular (seperti asma, TBC, Hepetitis) dan riwayat
penyakit menurun (seperti jantung, DM, Hipertensi).
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun dari keluarga
suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
e) Riwayat Operasi
Ibu mengatakan belum pernah mempunyai riwayat operasi
apapun.
9) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Pola Makan dan minum
terakhir tanggal 29
c) Personal hygiene
Selama hamil
Ibu
mengatakan
mandi 2
kali
sehari,
Selama hamil
f) Psikososial Budaya
(1) Perasaan menghadapi persalinan ini
Ibu mengatakan senang dengan persalinannya ini dan juga
merasa cemas karena ari-ari tidak kunjung lahir.
(2) Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki maupun perempuan sama saja,
yang penting anaknya bisa lahir dengan selamat dan sehat.
(4) Dukungan terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga dari pihak dirinya maupun pihak
dari suaminya sangat mendukung kehamilannya.
(5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal bersama suami dan 1 orang anaknya.
(6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada adat istiadat
dalam kehamilan.
g) Penggunaan obat-obatan/jamu/Rokok
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan selain obat
dari bidan, tidak minum jamu dan merokok.
: Sedang
b) Kesadaran
: Composmentis
c) TTV
: TD : 130/90 mmHg
S
: 36,2C
d) TB
: 160 cm
e) BB sebelum hamil
: 48 kg
f) BB sekarang
: 56 kg
g) LLA
: 25 cm.
N : 84 x/menit
R : 24 x/menit
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut
(2) Muka
(3) Mata
(a) Oedema
: Tidak oedema
: Putih.
(4) Hidung
(5) Telinga
(6) Mulut/gigi/gusi
b) Leher
(1) Kelenjar gondok
(2) Tumor
: Simetris
(2) Mammae
(a) Membesar
: Ya secara fisiologis
(b) Tumor
(c) Simetris
(d) Areola
: Hyperpigmentasi.
: Menonjol
(f) Kolostrum
: Sudah keluar.
(3) Axilla
(a) Benjolan
(b) Nyeri
: Memanjang.
: Linea nigra.
: Strie Livide.
(e) Kelainan
: Tidak ada
(2) Palpasi
(a) Pergerakan janin
(b) Kontraksi
: Lemah.
(c) TFU
: Setinggi pusat.
: Tidak dilakukan.
(3) Auskultasi
: Tidak dilakukan
b) Pemeriksaan panggul
(1) Kesan panggul
: Tidak dilakukan.
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
c) Anogenital
(1) Vulva Vagina
(a) Varices
(b) Luka
(c) Kemerahan
(d) Nyeri
(2) Perineum
(a) Bekas luka
(b) Lain-lain
: Tidak ada.
(3) Anus
(a) Haemorhoid
(b) Lain-lain
: Tidak ada.
(4) Inspekulo
(a) Vagina
: Tidak dilakukan.
(b) Portio
: Tidak dilakukan.
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan.
2. Interpretasi Data
Tanggal 29 Januari 2013
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. N
Plasenta.
Data dasar
Data Subyektif :
1) Ibu mengatakan rujukan dari bidan dan plasenta belum keluar.
2) Ibu mengatakan merasa letih, lemah, menggigil dan mengeluarkan
keringat dingin dan merasa cemas karena perdarahan yang banyak,
ari-arinya belum lahir.
Data Obyektif :
1) KU
: Sedang.
2) Kesadaran
: Composmentis.
3) TTV
: TD
N
: 130/90 mmHg
S : 36,2C
: 84 x/menit
R : 24 x/menit.
4) Kontraksi
: Lemah.
5) TFU
: Setinggi pusat
6) Vulva
b. Masalah
Ibu mengatakan cemas karena ari-ari belum lahir dan perdarahan yang
banyak.
c. Kebutuhan
Memberikan dukungan moril pada ibu dan memberitahu ibu bahwa ariari akan segera dilahirkan dan menghentikan perdarahan.
3. Diagnosa Potensial
Potensial terjadi syok haemorrhage dan infeksi puerperium
4. Antisipasi
Tanggal 29 Januari 2013
a. Pasang infus drip oksitosin 20 unit dalam 500 ml NS
b. Kolaborasi dengan dokter SpOG.
5. Rencana Tindakan
Tanggal 29 Januari 2013
6. Pelaksanaan
Tanggal 29 Januari 2013
7. Evaluasi
Tanggal 29 Januari 2013
a. Perdarahan 150 cc
b. Drip oksitosin 10 unit dalam 500 ml NS (8 tpm setiap 15 menit
dinaikkan 4 tetes hingga batas maksimal 20 tpm)
c. Plasenta lahir secara manual plasenta lahir utuh pada jam 13.05 WIB
dengan berat 500 gram, panjang tali pusat 50 cm, jumlah kotiledon
lengkap, insersi sentralis, eksplorasi ditemukan selaput ketuban,
perineum ruptur derajat 2 dan dilakukan heacting.
d. Ibu sudah merasa tenang.
e. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi lemah
DATA PERKEMBANGAN I
(Kala IV)
Tanggal 29 Januari 2013
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan merasa senang karena ari-arinya terlepas.
2. Ibu mengatakan agak capek.
3. Ibu mengatakan perutnya mules.
O : Obyektif
1. KU
: Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. TTV
: TD : 110/80 mmHg
N
: 88 x/menit
Suhu
: 36 0 C
Respirasi : 24 x/menit
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal 30 Januari 2013
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan kondisinya sudah baik
2. Ibu mengatakan sudah bisa berjalan.
3. Ibu mengatakan sudah makan pagi dan minum obat.
4. Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya.
5. Ibu mengatakan ingin cepat pulang
O : Obyektif
1. Keadaan Umum
: baik
2. Kesadaran
: Composmentis
TTV
TD
: 110/80 mmHg
R : 24 x/menit
: 84 x/menit
S : 360 C
3. Kontraksi uterus
: keras
: Lochea rubra 50 cc
A : Assesment
Ny. N P2 A0 umur 30 tahun Post Partum 1 hari dengan riwayat retensio
plasenta
P : Planning
Tanggal 30 Januari 2013
3 x 1 tablet/hari
3 x 1 tablet/hari
Ferolat
1 x 1 tablet/hari
5. Memberitahu ibu cara ber-KB yang baik selain KB suntik 3 bulan karena ibu
pernah KB suntik 3 bulan dan mengeluh pusing.
6. Menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat anaknya dengan kasa kering dan
steril.
7. Mempersiapkan pasien pulang dengan melengkapi administrasi.
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
Evaluasi
Tanggal 30 Januari 2013
4. Ibu bersedia untuk merawat tali pusat bayinya dengan kassa steril dan
kering.
5. Ibu telah minum obat : Amoxilin 500 mg 1 tablet, Asam mefenamat 500
mg1 tablet, Ferolat 1 tablet.
6. Ibu bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
7. Ibu di ijinkan pulang pukul 15.30 WIB.
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangankesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di lahan dengan teori
yang ada. Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan
dan pemecahan masalah dari kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sehingga
dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang
efektif dan efisien khususnya pada pasien ibu bersalin dengan retensio
plasenta.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi suatu kesehatan
klien (Nursalam, 2008). Dari pengkajian didapatkan data subjektif
didapatkan keluhan utama yang terjadi pada ibu bersalin dengan retensio
plasenta adalah mengalami perdarahan yang lebih banyak, pasien
mengeluh lemah, letih, berkeringat dingin, menggigil (Saifuddin, 2006).
Data subjektif didapatkan keadaan umum ibu bersalin dengan rentensio
plasenta yaitu sedang, kesadaran composmentis (Rukiyah, 2010).
Pemeriksaan fisik meliputi tanda-tanda vital, suhu, respirasi, nadi
(Saifuddin, 2006).
Pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta didapatkan data
subjektif keluhan utama yaitu ibu rujukan dari bidan mengatakan cemas
karena perdarahan yang banyak, ari-arinya belum lahir dan ibu merasa
(Sofyan dkk,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen menurut Varney pada ibu bersalin Ny. N dengan retensio plasenta
di RSUD Pandan Arang Boyolali, maka penulis dapat membuat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengkajian pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta didapatkan data
subjektif dengan keluhan utama yaitu ibu rujukan dari bidan mengatakan
cemas karena perdarahan yang banyak, ari-arinya belum lahir dan ibu
merasa letih, lemah, menggigil dan mengeluarkan keringat dingin,
sedangkan data objektif didapatkan data keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TTV : TD : 130/90 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,2C, R :
24 x/menit, TB : 160 cm, BB sebelum hamil : 48 kg, BB sekarang : 56 kg,
LLA : 25 cm, perdarahan 150 cc, plasenta terjulur keluar + 30 cm.
2. Interpretasi data pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta diperoleh
diagnosa kebidanan Ny. N G2P1A0 umur 30 tahun inpartu kala III dengan
retensio plasenta. Masalah yang muncul adalah ibu mengatakan cemas
karena ari-ari belum lahir dan perdarahan yang banyak dan kebutuhan yang
diberikan adalah memberikan dukungan moril pada ibu dan memberitahu
ibu bahwa ari-ari akan segera dilahirkan dan menghentikan perdarahan.
3. Diagnosa potensial pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta tidak
terjadi dikarenakan penanganan yang cepat dari tenaga medis.
4. Antisipasi yang dilakukan adalah pasang infus drip oksitosin 20 unit dalam
500 cc NS, lakukan manual plasenta, memberikan terapi obat secara oral :
Amoxilin 500 mg 3 x 1 tablet/hari, Asam mefenamat 500 mg 3 x 1
tablet/hari dan Ferolat 1 x 1 tablet/hari.
5. Rencana tindakan pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta yaitu
observasi KU dan TTV ibu tiap 1 jam, observasi perdarahan tiap 30 menit,
pasang infus drip oksitosin 10 unit dalam 500 cc NS, lakukan manual
plasenta, restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia, lakukan transfusi
darah bila diperlukan, berikan antibiotika profilaksis.
6. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat
seperti diatas.
7. Pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta didapatkan hasil keadaan
umum : baik kesadaran : composmentis TTV : TD : 110/80 mmHg, S :
36C N : 86 x/menit, R : 24 x/menit perdarahan 150 cc infus telah
terpasangplasenta lahir secara manual utuh dengan berat 500 gram, panjang
tali pusat 50 cm, jumlah kotiledon lengkap, insersi sentralis, eksplorasi
ditemukan selaput ketuban, perineum ruptur derajat 2 dan dilakukan
heacting, terapi obat telah diberikan, ibu sudah merasa tenang.
8. Pada kasus ibu bersalin dengan retensio plasenta penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan saran
yang mungkin bermanfaat yaitu :
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan retensio plasenta.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu melakukan antisipasi atau tindakan segera
dan merencanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan retensio
plasenta.
3. Bagi Instansi Rumah Sakit
Agar lebih meningkatkan pelayanan dalam menangani kasus persalinan
patologis, baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga kesehatan yang ada
di Rumah Sakit.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran baik
teori maupun praktek. Agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan
dan wawasan tentang teori-teori persalinan patologis.
5. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Keluarga diharapkan untuk lebih teliti terhadap kesehatan ibu hamil agar
terdeteksi lebih dini bila terjadi kegawatan serta mengerti tentang bahaya
yang timbul selama masa hamil, persalinan dan mampu memberikan
pertolongan pertama serta cepat mengambil keputusan untuk mencari
pertolongan pada tempat pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA