Você está na página 1de 177

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan

IKHTISAR EKSEKUTIF
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah rumah sakit
sebagai pusat rujukan penyakit infeksi dan pusat kajian penyakit infeksi.
Dalam penyusunan laporan tahun 2013 mengacu hasil kinerja kegiatan dalam
pelayanan di rumah sakit secara menyeluruh. Hasil kinerja dapat terperinci
sebagai berikut :
Sumber Daya Manusia yang ada untuk pendukung program dan kegiatan
sebesar 508 tenaga PNS dan 110 tenaga honorer.
Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2013 sebanyak
Rp. 163.385.738.657,Sumber dana anggaran untuk mendukung program kegiatan RSPI-SS
yang ada dalam DIPA sebesar Rp. 101.729.231.000 dengan besar
penyerapan Rp.97.153.901.009,- (95,50 %).
Pendapatan tahun 2013 sebesar Rp.33.368.432.200,- (128%) dengan
target capaian pendapatan sebesar Rp. 26.000.000,Kinerja mutu RSPI-SS tahun 2013 BOR 48 % , LOS 6 hari, TOI 6 hari,
BTO 32 kali. Dari hasil tersebut perlu penanganan khusus untuk
mencapai standar ideal pengukuran kinerja rumah sakit.
Program unggulan BUK, Gerakan Indonesia Berseri telah dilaksanakan di
RSPI-SS namun tahun 2013 belum ada penilaian dan mendapat
PROPER BIRU, Customer Care, Call Center dan SPGDT telah
dilaksanakan juga.
Program untuk layanan unggulan RSPI-SS yaitu Gerakan Indonesia
Berseri, Proper lingkungan warna biru, Pokja HIV, Ruang Isolasi Ketat,
MDR-TB.
Realisasi Standar Pelayanan Minimal sebesar 80 %
Realisasi Key Performance Indicator sebesar 66,67 %
Dari standar penilaian melalui indikator BLU (Indikator keuangan,
Indikator pelayananan operasional, Indikator Mutu Manfaat), RSPI-SS
dikategorikan SEHAT (AA) dengan nilai 80,25

ii

Laporan Tahunan

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah Nya,
penyusunan dokumen Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.
Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013, dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun.
Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso, merupakan dokumen yang memuat hasil kerja berbagai program dari
seluruh kegiatan Direktorat yang ada dalam struktur organisasi Rumah Sakit
Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso pada Tahun 2013.
Laporan Tahunan ini menjadi salah satu pedoman/acuan dalam
menyusun rencana kegiatan seluruh Direktorat dan seluruh unit kerja tahun
berikutnya yang ada di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Proses penyusunan Laporan Tahun 2013 Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti Saroso, telah melibatkan seluruh komponen unit kerja yang
terkait. Namun permasalahan validasi data oleh berbagai unit kerja terkait dan
belum disiplin penyampaian laporan menjadi salah satu kendala signifikan dalam
proses penyusunan Laporan ini.

Oleh sebab itu masih banyak ditemukan

kekurangan-lengkapan serta kekurang-akuratan data dalam dokumen ini. Salah


satu solusi mengenai kendala ini, adalah dengan mengoptimalisasikan SIM RS
dengan data manual yang dilakukan administrasi masing-masing unit, agar ke
depan data yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan penyusunan pelaporan,
evaluasi, dan perencanaan kegiatan selanjutnya..
Masih banyak kekurangan dalam susunan dokumen Laporan Tahunan
ini. Semoga Laporan Tahunan berikutnya, dapat tersaji dengan lebih baik dan
lebih sempurna. Akhir kata, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
dokumen LaporanTahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso Tahun 2013 ini. Semoga dokumen ini bermanfaat.

Jakarta, Januari 2013


Direktur Utama
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

DR. dr Fatmawati, MPH


iii

Laporan Tahunan

NIP : 19550606 198210 2 001


DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... .

RINGKASAN EKSEKUTIF.............................................................................

ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

vi

DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................

1.2 Maksud & Tujuan Laporan .........................................................

1.3 Ruang Lingkup Laporan .............................................................

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN


2.1 Hambatan Tahun Lalu ................................................................

2.2 Kelembagaan .............................................................................

13

2.3. Sumber Daya ............................................................................

19

a. Sumber daya manusia...............................................................

19

b. Sarana dan prasarana...............................................................

22

c. Dana .........................................................................................

25

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA


2.1 Dasar Hukum ............................................................................

26

2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator ....................................................

26

a. Indikator kinerja BLU..................................................................

27

b. Key performance indicators (KPI)..............................................

30

c. Standar pelayanan minimal (SPM) ............................................

32

d. Penetapan kinerja .....................................................................

36

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN


4.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran .................................

38

4.2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ....................................

40

4.3. Upaya Tindak Lanjut .................................................................

42
iv

Laporan Tahunan

BAB V HASIL KERJA


5.1. Pencapaian Target Kinerja ........................................................

44

a. Pencapaian target kegiatan dan pendapatan .........................

44

b. Indikator BLU .........................................................................

129

c. Standar pelayanan minimal Rumah Sakit (SPM) ...................

132

d. KPI (Key performance indicators (KPI) ..................................

137

e. Promotif Preventif ..................................................................

144

f. Layanan unggulan .................................................................

145

5.2. Realisasi Anggaran ..................................................................

157

5.3. Upaya untuk meraih WTP dan Reformasi Birokrasi ..................

161

BAB VI PENUTUP..........................................................................................

164

Laporan Tahunan

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel

2.1

Jumlah PNS menurut jabatan

21

Tabel

2.2

Daftar gedung, halaman dan jalan

22

Tabel

2.3

Trasportasi dan Alat Komunikasi

23

Tabel

2.4

Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana

25

Tabel

3.1

Indikator Aspek Keuangan

27

Tabel

3.2

Indikator Aspek Pelayanan

28

Tabel

3.3

Key Performance Indicators (KPI)

30

Tabel

3.4

Standar Pelayanan Minimal

32

Tabel

3.5

Rencana Penetapan Kinerja (TAPJA)

36

Tabel

5.1

Kegiatan

Instalasi

Sanitasi

dan

Kebersihan

53

Lingkungan
Tabel

5.2

Kegiatan CSSD

54

Tabel

5.3

Kegiatan Laundry

55

Tabel

5.4

Jenis Pengadaan Barang dan Jasa Berdasarkan

59

Sumber Anggaran
Tabel

5.5

Hasil kinerja Instalasi Kesehatan dan Keselamatan

60

Kerja
Tabel

5.6

10 besar penyakit rawat inap

69

Tabel

5.7

Index dan kategori kuesioner survey kepuasan

76

pasien
Tabel

5.8

Aspek yang dinilai pada survey kepuasan pasien

76

vi

Laporan Tahunan

Tabel

5.9

10 besar penyakit rawat jalan

82

Tabel

5.10

Kegiatan Instalasi Gizi Dapur

104

Tabel

5.11

Pengkajian/penelitian internal

110

Tabel

5.12

Penelitian eksternal (kerja sama)

113

Tabel

5.13

Penguatan kapasitas SDM

117

Tabel

5.14

Pencapaian indikator rekam medis

121

Tabel

5.15

Realisasi indikator aspek keuangan

129

Tabel

5.16

Realisasi indikator aspek pelayanan

130

Tabel

5.17

Realisasi standar pelayanan minimal

132

Tabel

5.18

Pencapaian tujuan dan sasaran

137

Tabel

5.19

Realisasi anggaran menurut jenis belanja

137

Tabel

5.20

Pencapaian strategi dan langkah-langkah meraih

161

WTP

vii

Laporan Tahunan

DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik

2.1

Persentase PNS Berdasarkan Jenis Kelamin

19

Grafik

2.2

Jumlah PNS Berdasarkan Pendidikan

19

Grafik

2.3

Persentase PNS Berdasarkan Golongan

20

Grafik

2.4

Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Ketenagaan

20

Grafik

5.1

Kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah

56

Grafik

5.2

Total Haper IRNA

70

Grafik

5.3

Haper Ruangan IRNA

70

Grafik

5.4

Haper IRNA Berdasarkan Kelas

71

Grafik

5.5

Haper IRNA Berdasarkan Cara Bayar

71

Grafik

5.6

Pertumbuhan IRNA

72

Grafik

5.7

BOR IRNA

72

Grafik

5.8

AvLOS IRNA

73

Grafik

5.9

TOI IRNA

73

Grafik

5.10

BTO IRNA

74

Grafik

5.11

NDR IRNA

74

Grafik

5.12

Angka Pasien Rawat Inap Yang Dirujuk

75

Grafik

5.13

Kasus Infeksi Nososkomial di IRNA

75

Grafik

5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Kelas

77

viii

Laporan Tahunan

Grafik

5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Ruang

77

Grafik

5.16

Index Kepuasan Pasien Berdasar Ruang & kelas

77

Grafik

5.17

Total Haper ICU

78

Grafik

5.18

Haper ICU Berdasarkan Cara Bayar

79

Grafik

5.19

Pertumbuhan ICU

80

Grafik

5.20

BOR Instalasi ICU

80

Grafik

5.21

AvLOS Instalasi ICU

80

Grafik

5.22

BTO Instalasi ICU

80

Grafik

5.23

TOI Instalasi ICU

81

Grafik

5.24

NDR Instalasi ICU

81

Grafik

5.25

Angka Pasien ICU Yang Dirujuk

81

Grafik

5.26

Kasus Infeksi Nosokomial di Instalasi ICU

81

Grafik

5.27

Total Kunjungan IRJA

82

Grafik

5.28

Kunjungan IRJA Per Poliklinik

83

Grafik

5.29

Kunjungan IRJA Berdasarkan Cara Bayar

83

Grafik

5.30

Pertumbuhan IRJA Per Poliklinik

84

Grafik

5.31

Pertumbuhan IRJA

84

Grafik

5.32

Rata-rata Waktu Tunggu di Poliklinik

85

Grafik

5.33

Hasil Survey Berdasarkan Jumlah Kunjungan

86

Grafik

5.34

Target dan Realisasi IGD

87

Grafik

5.35

Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar

87

Grafik

5.36

Pertumbuhan IGD

88

Grafik

5.37

Kegiatan Pelayanan IGD

88

ix

Laporan Tahunan

Grafik

5.38

Angka Kematian di IGD

Grafik

5.39

Distribusi

89

Responden

Berdasarkan

Jenis

89

Responden

Berdasarkan

Jenis

89

Pembayaran
Grafik

5.40

Distribusi

Pelayanan IGD
Grafik

5.41

Hasil Survey Emergency Response Time

90

Grafik

5.42

Resep Farmasi

90

Grafik

5.43

Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar

91

Grafik

5.44

Kegiatan Pelayanan Farmasi

92

Grafik

5.45

Pertumbuhan Farmasi

92

Grafik

5.46

Distribusi Responden Berdasarkan Depo

93

Grafik

5.47

Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi

93

Grafik

5.48

Total Pemeriksaan Instalasi Laboratorium

94

Grafik

5.49

Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasarkan

95

Cara Bayar
Grafik

5.50

Kegiatan Instalasi Laboratorium

95

Grafik

5.51

Pertumbuhan Laboratorium

96

Grafik

5.52

Distribusi

Responden

Berdasarkan

Jenis

96

Berdasarkan

Jenis

96

Pemeriksaan Laboratorium
Grafik

5.53

Distribusi

Responden

Pembayaran
Grafik

5.54

Hasil Survey Waktu Tunggu Laboratorium

97

Grafik

5.55

Jumlah pemeriksaan Radiologi

98

Grafik

5.56

Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Bayar

98

Grafik

5.57

Kegiatan Instalasi Radiologi

99

Laporan Tahunan

Grafik

5.58

Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi

Grafik

5.59

Distribusi

99

Responden

Berdasarkan

Jenis

100

Responden

Berdasarkan

Jenis

100

Pemeriksaan
Grafik

5.60

Distribusi
Pembayaran

Grafik

5.61

Hasil Survey Waktu Tunggu Radiologi

100

Grafik

5.62

Pemeriksaan Rehabilitasi medik

101

Grafik

5.63

Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara

102

Bayar
Grafik

5.64

Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik

102

Grafik

5.65

Pertumbuhan Rehabilitasi Medik

103

Grafik

5.66

Total Operasi

105

Grafik

5.67

Operasi Berdasarkan Cara Bayar

105

Grafik

5.68

Operasi Berdasarkan Spesialisasi

106

Grafik

5.69

Pertumbuhan Operasi

106

Grafik

5.70

Post Operative Death Rate

107

Grafik

5.71

Pasien DBD di Rawat jalan

118

Grafik

5.72

10 penyakit infeksi terbanyak IRNA

120

Grafik

5.73

10 penyakit non infeksi terbanyak IRNA

120

Grafik

5.74

10 penyakit infeksi terbanyak IRJA

120

Grafik

5.75

10 penyakit non infeksi terbanyak IRJA

120

Grafik

5.76

Kejadian phlebitis

123

Grafik

5.77

Kejadian decubitus

123

xi

Laporan Tahunan

xii

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

Laporan Tahunan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Setiap Kepala Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi


petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.Laporan berkala
merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi dari satuan kerja di
lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang memuat perkembangan dan
hasil pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu
semester 1 maupun tahunan.Dan untuk laporan berkala tersebut berisi
uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber daya
manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program, pencapaian
kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan
masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan program.
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso sebagai Unit
Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan berkewajiban
melaporkan

seluruh

kegiatan,

capaian

kinerja

maupun

indikator

instalasi/bagian sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan program,


kegiatan dan anggaran pencapaian kinerja kegiatan dan anggaran, dasar
perbaikan dan perencanaan yang akan datang.
1.2. Maksud Dan Tujuan Laporan
1. Maksud
Maksud penyusunan laporan tahunan ini adalah dalam rangka mendukung
sistem akuntabilitas administrasi negara, agar mampu mendorong
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sehingga lebih profesional, efektif dan eifisien dalam penyampaian hasil
yang dicapai oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso.

Laporan Tahunan

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Laporan Tahunan bertujuan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso pada tahun
berjalan 2013, sehingga dengan adanya laporan tertulis dapat
memberikan gambaran sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan yang
sudah berjalan.
b. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui evaluasi, realisasi kegiatan dan kinerja di
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso
b) Untuk melakukan monitoring terhadap kegiatan rumah sakit
c) Sebagai bahan perencanaan tahun yang akan datang kepada
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1.3 Ruang Lingkup Laporan
Laporan Tahunan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti
Saroso ini menjelaskan pencapaian kinerja, kegiatan per unit dan
realisasi rumah sakit tahun 2013.Capaian kinerja tersebut dibandingkan
dengan penetapan kinerja (Tapja), indikator BLU, Standar Pelayanan
Minimal, Key Performance Indicator yang sesuai renstra, yang ditetapkan
pada awal tahun 2012 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja sebagai perbaikan
terhadap kinerja dimasa yang akan datang.

Adapun sistematika penyajian Laporan Tahunan Rumah Sakit Rumah


Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, disusun sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud
dan tujuan penulisan laporan, dan ruang lingkup laporan.
Bab II Analisis Situasi Awal Tahun, menjelaskan tentang hambatan
tahun lalu, kelembagaan dan sumber daya.
Bab III Tujuan dan Sasaran Kerja, menjelaskan tentang dasar hukum
dan tujuan, sasaran dan indikator

Laporan Tahunan

Bab IV. Strategi Pelaksanaan, berisi strategi pencapaian tujuan dan


sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi dan upaya tindak lanjut
Bab V Hasil Kerja, berisi Pencapaian Target Kinerja, realisasi anggaran
dan upaya untuk meraih reformasi birokrasi, WTP dan wilayah bebas
korupsi
Bab VI Penutup

Laporan Tahunan

BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

2.1 Hambatan Tahun Lalu


Masalah

dan

hambatan

yang

mempengaruhi

pelaksanaan

kebijakan/program kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
pada periode Tahun 2013, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah
sebagai berikut:
a). Faktor Internal
1)

Direktorat Keuangan & Administrasi


i. Sumber daya manusia
Belum ada standar khusus Sumber Daya Manusia untuk
Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Jumlah

cukup

tapi

jenis

kompetensi

tidak

sesuai

kebutuhan,
Usulan formasi pegawai baik CPNS maupun honorer tidak
didasarkan atas assesment kebutuhan pegawai sesuai
tugas pokok fungsi masing-masing Direktorat
Jumlah tenaga kontrak sebanyak 20% , melebihi dari
alokasi yang diperkenankan (10%), menimbulkan masalah:
-

tenaga kontrak yang ada tidak sesuai dengan


kebutuhan

dan

standar

kompetensi.

Karena

proses rekruitmennya tidak dilaksanakan dengan


benar
-

banyak tenaga kontrak tidak efektif sehingga


membebani kinerja dan biaya operasional Rumah
Sakit. Saat ini dalam proses evaluasi

Belum adanya grand design / Road Map rencana


pengembangan pegawai, sehingga langkah-langkah yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jumlah dan jenis
pegawai, baik melalui pengadaan pegawai maupun dari
peningkatan kompetensi melalui pendidikan formal atau
pun informal dari Diklat masih berdasarkan kepentingan
dan kebutuhan sesaat.

Laporan Tahunan

Rendahnya komitmen, disiplin dan kinerja pegawai, dapat


disebabkan :
-

Belum optimalnya pengelolaan administrasi pegawai,

Belum

optimalnya

pembinaan

pegawai

dalam

memahami pemenuhan hak dan kewajiban pegawai


negeri

sesuai

dengan

peraturan-peraturan

kepegawaian dan disiplin pegawai.


-

Perhitungan tunjangan kinerja pegawai yang masih


hanya berdasarkan absensi dan belum berdasarkan
kinerja,

Belum adanya sistem reward dan

punishment bagi

pegawai berprestasi maupun yang bermasalah


-

Perbedaan dan kejelasan mekanisme perhitungan


tunjangan kinerja pegawai

Tunjangan kinerja pegawai yang dapat diberikan


Rumah Sakit sebagai Badan layanan Umum belum
sesuai standar.

Tatalaksana penyelesaian permasalahan disiplin pegawai


belum ada.
Mutasi

staf

belum

didasarkan

atas

pertimbangan

kebutuhan yang berasal dari masing-masing unit serta


mekanisme alih tugas pegawai
ii. Sarana prasarana
Kebutuhan sarana prasarana masih ada yang belum
berbasis bukti ( pencatatan barang milik negara, usulan
kebutuhan unit pelaksana sesuai tupoksinya)
Pencatatan Barang Milik Negara dalam Sistem Akutansi
Barang Milik Negara (SABMN) belum terlaksana dengan
baik
Penghapusan Barang Milik Negara belum pernah dilakukan
selama 10 tahun terakhir, sehingga barang tidak terpakai
menumpuk dan beresiko hilang.

Laporan Tahunan

Pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit yang belum


mampu

mengkomodir

secara

cepat

kebutuhan

unit

pelaksana
Peminjaman kendaraan bermotor kantor kepada staf yang
belum jelas justifikasinya.
iii. Penganggaran
Tarif belum disusun berdasarkan unit cost
Tidak optimalnya pengelolaan revenue center

untuk

meningkatkan pendapatan Rumah Sakit, seperti : Rumah


Duka, lahan parkir, kantin, auditorium, diklat, dan lain
sebagainya
Jumlah pasien yang > 70 % pasien miskin menyebabkan
pendapatan tidak mencukupi kebutuhan biaya operasional
Pencatatan mobilisasi dana yang masih manual berpotensi
human error dan mismanagement
Klaim pembiayaan kesehatan pasien jaminan tidak sesuai
dengan yang dibayarkan.
Pola tarif baru belum dilegalisasi Kementerian Keuangan
iv. Mekanisme
Tata

hubungan

kerja

dari

mengimplementasikan

Nomor

Direktorat

Permenkes

2360/Menkes/PER/XI/2011
Permenkes

tentang

yang
nomor

Perubahan

247/Menkes/PER/III/2008

Atas
tentang

Organisasi & Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


belum ada . Dokumen Tahubja terakhir tahun 2004,
(khusus Direktorat Keuangan & Administrasi)
Prosedur

tetap

mekanisme

kegiatan

keuangan

dan

admnisrasi yang belum ada menyebabkan banyak kendala


dalam proses perencanaan serta penyerapan anggaran
kegiatan.
Usulan

perencanaan dan

anggaran kegiatan

belum

berdasarkan bukti (pencatatan logistik, hasil pelaksanaan

Laporan Tahunan

kegiatan tahun

sebelumnya)

sehingga menyebabkan

alokasi anggaran yang tidak efisien dan efektif


Pengumpulan, pengolahan dan analisa data hasil kegiatan
belum dilaksanakan secara sistematis dan terpadu
Sistem

informasi

memanfaatkan

Rumah

high

Sakit

technology

belum
system

sepenuhnya
(masih

ada

perolehan data secara manual)


Sistem monitoring dan evaluasi (ketenagaan, sarana
prasarana, mekanisme, anggaran) masih lemah, sehingga
pencapaian tujuan sasaran Rencana Strategis , tencana
Bisnis Anggaran
Tatalaksana / tata kelola perencanaan, keuangan yang
masih lemah, sehingga pengalokasian anggaran dan
pemanfaatannya tidak sesuai dengan kebutuhan untuk
rangka pencapaian sasaran program,
Sistem pengawasan kegiatan (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi) yang lemah, sehingga pencapaian sasaran
program masih jauh dari yang diharapkan
Tata tatalaksana / tatakelola hukum dan kemitraan masih
lemah (Prosedur tetap tidak ada) sehingga menyebabkan
permasalahan antara lain :
- Perjanjian kerja sama dengan Institusi luar belum
berdasarkan kebutuhan unit pelaksana, aspek legalnya
belum menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban
bersama
- Komunikasi masyarakat tidak tertata dengan baik
- Pengelolaan

masalah

hukum

terkait

komunikasi

masyarakat, pengaduan pasien dlll belum tertata


dengan baik.

Laporan Tahunan

2)

Direktorat Medik & Keperawatan


i. Sumber daya manusia
Keterbatasan

jumlah

penyelenggaraan

SDM

diklat

yang

berperan

Dokter

dengan

dalam

fungsional

pendidik klinis, Clinical instructor, Spesialisasi dokter


tertentu

(Penyakit

menyebabkan

dalam,

kurang

konsultan

optimalnya

infeksi,

dll),

pelaksanaan

diklat

kompetensi

SDM

kerjasama dengan Institusi kesehatan


Minimnya

anggaran

penguatan

menyebabkan jumlah jam diklat pegawai per tahunnya


tidak

memenuhi

standar,

sehingga

berakibat

pada

menurunnya kualitas layanan yang diberikan.


Rendahnya pendapatan menjadi alasan dokter fungsional
untuk merangkap kerja pada Rumah Sakit lain pada jam
kantor.
Perbedaan mekanisme perhitungan tunjangan kinerja
antara dokter dan perawat menjadi penyebab rendahnya
komitmen dan etos kerja.

ii. Sarana prasarana


Belum ada standar peralatan medik dan penunjang medik
khusus Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Peralatan medik yang ada umumnya sudah tua dan
teknologi sudah tertinggal.
Kalibrasi

alat

laboratorium

yang

minim

dilakukan

menyebabkan peralatan cepat rusak


Bermacam jenis alat laboratorium yang digunakan untuk
pemeriksaan yang sama menyebabkan kebutuhan reagen
yang

meningkat

karena

perbedaan

reagen

yang

dibutuhkan,
iii. Penganggaran
Penetapan tarif INA-CBGs berdasarkan paket masih belum
mengakomodir

beberapa

layanan,

sehingga

tidak

terbayarkan

Laporan Tahunan

Pengadaan alat medik dan penunjang medik belum


berdasarkan health technology assesment dan efisiensi
pemanfaatan alat yang sudah ada, sehingga menyebabkan
biaya investasi dan operasional yang tinggi.
Pengadaan alat mendik & penunjang medik belum
mengadopsi high technology
iv. Mekanisme
Prosedur

standar

mekanisme

kerja

dalam

rangka

penerapan Akreditasi Rumah Sakit 2012, perlu dievaluasi


dan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu : Clinical
pathway, Hospital safety system, maintenance building
Program Pengendalian Resistensi Antibiotika (PPRA),
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), asuhan
keperawatan dan lain sebagainya
Penyusunan Clinical Path Way yang belum selesai ,
menimbulkan kerugian karena biaya perawatan tidak
rasional yang tinggi
Evaluasi dan perbaikan tatalaksana penyakit infeksi perlu
dilakukan demi dicapainya tatalaksana penyakit infeksi
dengan gold standar yang menjadi syarat terlaksananya
kajian / penelitian penyakit infeksi yang berkualitas
Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit infeksi,
peningkatan kualitas tatalaksana khusus penyakit infeksi
belum dikelola dengan baik.
Kekhususan sebagai Rumah Sakit Khusus Penyakit Infeksi
belum dikelola mendalam untuk dapat dijadikan unggulan
pelayanan (tatalaksana penyakit infeksi, sarana prasarana,
SDM)
Jam

pelayanan

poliklinik

belum

beroperasional

sebagaimana mestinya, waktu tunggu pasien yang lama


menyebabkan rendahnya kepuasan pasien.
Kelengkapan

Resume

rekam

medis

yang

rendah

menyebabkan keterlambatan pembayaran administrasi


pasien

Laporan Tahunan

Kurangnya

sosialisasi

mekanisme

perencanaan

&

penyerapan anggaran menjadi alasan untuk terburu-buru


mengajukan usulan kegiatan tanpa berbasis bukti

3)
i.

Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular


Sumber daya manusia
Belum memadainya Sumber daya manusia untuk berbagai
jenis kompetensi dari sisi kualitas maupun kuantitas sesuai
kebutuhan kelimuan dan manajemen pengkajian penyakit
infeksi dan penyakit menular
Belum adanya assesment kebutuhan jenis & kompetensi
pegawai sesuai dengan tugas pokok Direktorat Pengkajian
Penyakit Infeksi & Penyakit Menular.
Belum mendukungnya peraturan Kementerian Kesehatan
dan

Kementerian

fungsional

Keuangan

peneliti,

tentang

epidemiolog,

pengalokasian

statitiska

sesuai

kebutuhan tugas pokok fungsi Direktorat Pengkajian PI PM

ii.

Sarana prasarana
Belum optimalnya pengembangan laboratorium penelitian
yang telah dilakukan, dalam : penataan pengelolaan
manajemen

(SOP,

administrasi,

logistik,

dll),

pengembangan kapasitas SDM, serta penataan tata


hubungan kerja.
Belum optimalnya dukungan prasarana (lift, standarisasi
ruangan sesuai prinsip pencegahan infeksi, dll)

iii.

Penganggaran
Honor

Peneliti yang

bermasalah dalam penyerapan

dikarenakan terbentur pada aturan Permenkeu Nomor


31/PMK.02/2013

perubahan

atas

Permenkeu

Nomor

37/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran


2013,

menyebabkan

terkendalanya

pelaksanaan

pengkajian / penelitian serta menurunkan minat staf untuk


melaksanakannya di tahun berikutnya.

10

Laporan Tahunan

Permasalahan honor peneliti, tidak adanya prosedur tetap


perencanaan dan penyerapapan

anggaran kegiatan,

memberikan kontribusi pada kelambatan

pengumpulan

sampel penelitian
Beberapa Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) / Term of
Reference (TOR) penelitian yang diajukan peneliti belum
menunjukkan kesesuaian dengan peraturan penganggaran
dan desain penelitian, sehingga diperlukan (Standar
Prosedur

Operasional)

yang

mengatur

usulan

&

penyerapan anggaran penelitian.


Penyusunan perencanaan kegiatan pengkajian/ penelitian
belum didasarkan pada prioritas Road Map Penelitian
Penyakit Infeksi RSPI SS.
iv.

Mekanisme
Dengan penerbitan Jurnal Penyakit infeksi RSPI SS untuk
tahun 2013 sebanyak 3 kali penerbitan, maka publikasi
dapat

dilaksanakan.

Namun

jurnal

tersebut

tidak

terakreditasi, sehingga belum mendapat pengakuan dunia


ilmiah
Minimnya internalisasi pemahaman dan komitmen tentang
output yang diukur sesuai tugas pokok dan fungsi
sehingga penyelenggaraan organisasi sering terhambat
sehingga memperlambat kemajuan organisasi.
Road Map Penelitian Penyakit Infeksi RSPI SS tahun 2011
- 2014 yang digunakan sebagai Pedoman Umum
Pelaksanaan Kegiatan yang disusun pada tahun 2011,
perlu dilakukan evaluasi pelaksanaannya, sehingga visi
sebagai Pusat Kajian & Rujukan Nasional Penyakit Infeksi
dapat diwujudkan.
Belum optimalnya penyusunan modul Diklat penyakit
infeksi

dan

penyakit

menular

sebagai

salah

satu

keunggulan RSPI SS sebagai Pusat Kajian & Rujukan


Nasional Penyakit Infeksi

11

Laporan Tahunan

b). Faktor External

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 270/KMK.05/2007


tertanggal 21 Juni 2007 yang menyatakan RSPI Prof. Dr Sulianti
Saroso sebagai Badan Layanan Umum, dalam pelaksanaannya
menimbulkan kendala , dimana dengan > 70 % pasien miskin,
pendapatan BLU tidak mencukupi pembagian 40 % untuk jasa
pelayanan dan 60 % untuk biaya operasional (belanja pegawai,
obat, reagen, bahan habis pakai, dll)

Aturan

Kementerian

Keuangan

yang

belum

mengadopsi

Permenkes 2360/Menkes/PER/XI/2011 tentang Perubahan Atas


Permenkes Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi
& Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Dimana dijelaskan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso menjalankan
fungsi salah satunya adalah melaksanakan Pengkajian penyakit
infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi,
imunologi dan faktor risikonya. Namun dalam pelaksanaan
kegiatan bersumber APBN, penyerapan anggaran honor peneliti
bermasalah, karena RSPI SS tidak memiliki jabfung peneliti, yang
alokasi pembiayaan tunjangannya belum terdapat dalam alokasi
pembiayaan tunjangan fungsional Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

Biaya produksi dan distribusi obat yang tinggi di Indonesia,


menyebabkan harga obat semakin meningkat.

Biaya ekonomi tinggi menyebabkan harga alat kesehatan semakin


meningkat.

Pembayaran klaim oleh pihak penjamin terlambat dan tidak sesuai


tagihan..

Keterbatasan anggaran kesehatan dalam RAPBN, berdampak


pada besaran alokasi PAGU Anggaran Rumah Sakit.

Rumah Sakit lain di sekitar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso,


memberikan pelayanan kesehatan umum yang sejenis, dengan
kualitas pelayanan dan peralatan yang lebih baik.

Berbagai permasalahan dan hambatan tersebut harus dievaluasi untuk


digunakan sebagai salah satu acuan dalam menyusun perencanaan serta
pelaksanaan kebijakan/program kerja pada periode/tahun berikutnya

12

Laporan Tahunan

2.2 Kelembagaan
Adapun tugas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
sebagai berikut :
1)

Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara


paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian
penyakit infeksi dan penyakit menular;

2)

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan


pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular
beserta

faktor

risikonya

secara

menyeluruh,

terpadu,

dan

berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar


penanganan/ pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular.

Dalam melaksanakan tugas rumah sakit menyelenggarakan fungsi yang


sebagai berikut :
1)

Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular;

2)

Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi


dan penyakit menular;

3)

Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang


klinik, epidemiologi dan faktor risikonya;

4)

Pengkajian

pelaksanaan

sistem

kewaspadaan

dini

dan

penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB);


5)

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan


kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di
bidang penyakitk infeksi dan penyakit menular;

6)

Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan


penyakit menular;

7)

Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan;

8)

Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.

Berdasarkan

SK

Menteri

Kesehatan

Nomor

1138/Menkes/SK/X/2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi


Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta sebagai Pusat Kajian dan Rujukan
Nasional Penyakit Infeksi, maka susunan organisasi Rumah Sakit Penyakit
Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso terdiri dari :

13

Laporan Tahunan

1. Direktur Utama
2. Direktur Medik dan Keperawatan
3. Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular
4. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

Selain itu dalam organisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso dilengkapi dengan unit non struktural, antara lain:
a. Komite Medik
b. Satuan Pemeriksaan Intern
Susunan Pejabat Dewan Pengawas belum ada masih dalam pengusulan
kepada Departemen Kesehatan.
Manajemen Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof DR Sulianti Saroso
dipimpin oleh Direksi dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut:

DIREKTUR UTAMA
a)

Memimpin dan mengurus Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr.


Sulianti Saroso;

b)

Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan Rumah Sakit


Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso;

c)

Menetapkan strategi, kebijakan, dan program kerja/kegiatan;

d)

Membina pelaksanaan kegiatan;

e)

Mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan kegiatan.

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN


a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang
medis, meliputi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, ICU, bedah sentral,
radiologi, laboratorium, gizi, rehabilitasi medik, farmasi, rekam medis dan
konseling;
b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan;
c) Membantu Direktur Utama dalam

menetapkan kebijakan bidang medik

dan keperawatan.

14

Laporan Tahunan

DIREKTUR ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang


berhubungan dengan keuangan dan administrasi umum, meliputi
penyusunan

perencanaan,

pengelolaan

keuangan,

evaluasi

dan

pelaporan,

kesekretariatan,

pemasaran,

kerumahtanggaan

dan

ketatausahaan, pengelolaan barang milik negara, kepegawaian, , urusan


hukum dan hubungan masyarakat, penyelenggaraan sistem informasi,
pemeliharaan sarana rumah sakit, pemulasaran jenazah, laundry/CSSD,
sanitasi dan ambulance.
b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
c) Membantu

Direktur

Utama

dalam

menetapkan

kebijakan

bidang

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

DIREKTUR PPI DAN PM

a) Memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan yang


berhubungan

dengan

pengkajian

klinik,

pengkajian

epidemiologi,

imunologi, dan pengkajian faktor risiko, penyakit infeksi dan penyakit


menular, pendidikan dan pelatihan serta statistic

kesehatan.

b) Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta


penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
c) Membantu

Direktur

Utama

dalam

menetapkan

kebijakan

bidang

pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular serta pendidikan dan


pelatihan.
Di dalam pelaksanaan tugas sehari hari, Direksi dibantu oleh beberapa
orang Pejabat Struktural dan Fungsional.

Komite
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli

atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada


Direktur

Utama

dalam

rangka

peningkatan

dan

pengembangan

pelayanan rumah sakit.


Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai
kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik
serta Komite Etik dan Hukum.

15

Laporan Tahunan

Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan


diberhentikan oleh Direktur Utama.
.
Di lingkungan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta dibentuk:
Komite Medik:

Merupakan wadah non struktural kelompok profesional medis yang


keanggotaanya terdiri dari Ketua Kelompok Staf Medis atau yang
mewakili.

Pembentukan Komite Medik ditetapkan oleh Direktur Utama untuk masa


kerja 3 (tiga) tahun.

Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan


diberhentikan oleh Direktur Utama.

Komite Medik mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada


Direktur Utama dalam hal menyusun standar pelayanan medis,
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan medis, hak klinis khusus
kepada Staf Medis Fungsional, program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan dan etika.
Satuan Pemeriksaan Intern
Satuan Pemeriksaan Intern adalah Satuan Kerja Fungsional
yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit.
Satuan Pemeriksaan Intern berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
Instalasi
Instalasi

adalah

unit

pelayanan

non

struktural

yang

menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan,


pendidikan dan penelitian rumah sakit.
Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Instalasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur yang dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama.
Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis.

16

Laporan Tahunan

Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi


dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan.
1) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Tenaga
Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan bidang keahliannya.
Masing-masing Tenaga Fungsional berada di lingkungan unit kerja
rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.
Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Staf Medik Fungsional
Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di
bidang medis dalam jabatan fungsional.
Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan,

penyuluhan,

pendidikan,

pelatihan,

penelitian

dan

pengembangan.
Dalam

melaksanakan

tugasnya,

Stas

Medik

Fungsional

menggunakan Pendekatan Tim dengan tenaga profesi terkait.

17

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
DEWAN
PENGAWAS

DIREKTUR UTAMA
DR. dr. Hj. Fatmawati,
MPH
KOMITE
MEDIK

KOMITE
ETIK DAN
HUKUM

dr. Sucahyo
Adi Nugroho

dr. Rita Rogayah, Sp.P

Hary Purwanto, SKM. M. Epid

Erwin Susanto, SE

BIDANG
KEPERAWATAN

BIDANG
PENGKAJIAN KLINIK

dr. IB Sila Wiweka, SpP

MP Sri Yunani, S.Kep,


Ners

drg. Yosephine
Lebang, M.Kes

BIDANG
PENGKAJIAN
EPIDEMIOLOGI
DR. Cicilia
Windiyaningsih,

SEKSI PELAYANAN MEDIK

SEKSI KEPERAWATAN
RAWAT JALAN

SEKSI PENGKAJIAN
DIAGNOSTIK

SEKSI PENGKAJIAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR LANGSUNG

dr. Roza Indriani, MM

Romaida Sinaga,
S.Kep, Ners

SEKSI PENUNJANG MEDIK

SEKSI KEPERAWATAN
RAWAT INAP

SEKSI PENGKAJIAN
PENGOBATAN

SEKSI PENGKAJIAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
BERSUMBER BINATANG

SEKSI PENGKAJIAN
FAKTOR RESIKO PERILAKU

B. Arambono, BE

Sri Rahayuni, S.Kep.

dr. Yeni Afrina

dr. Dimar Kencono

Ika Susanti, SKM

SEKSI PENATALAKSANAAN
KASUS DAN IMUNISASI

SEKSI ANALISIS
IMUNOLOGI DAN RESIKO
KESEHATAN

SUB BAGIAN
INFORMASI DAN
PEMASARAN

SUB BAGIAN
MOBILISASI DANA

Kusnadi, SKM

Nani Minarti, SE

BAGIAN
PERENCANAAN DAN
ANGGARAN

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN UMUM

drg. Maya Marinda


M, M.Kes

Wahyuni, SKM,
M.Kes

Suherlistianto, SE,
MM

Suprapto, SH, MM

SEKSI PENGKAJIAN
IMUNOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO LINGKUNGAN

SUB BAGIAN
PENYUSUNAN PROGRAM
DAN ANGGARAN

SUB BAGIAN
AKUNTANSI

SUB BAGIAN TATA


USAHA & KEPEGAWAIAN

Syahrial Ahmad,
SKM, MKM

Charles, SE, MM

Wiwik
Agustiningsih, SH

SUB BAGIAN
EVALUASI DAN
PELAPORAN

SUB BAGIAN
VERIFIKASI

SUB BAGIAN RUMAH


TANGGA &
PERLENGKAPAN

Yatinah, SE

Mungalim, S.Sos

Herlina, SKM

SEKSI KEPERAWATAN
RAWAT KHUSUS

Wislaini Hidayati, SKM

Ummu Aeman, S.Kep

DR. Masdalina
Pane, SKM, M.Kes

INSTALASI

Kelompok Jabatan
Fungsional

Kelompok Jabatan
Fungsional

2. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Ina p
4. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Inte ns i f

: dr. Ri na l di Pra wi ra ne ga ra , Sp.AN


5. Ka Ins ta l a s i Be da h Se ntra l

SEKSI PENGKAJIAN
RESISTENSI

INSTALASI

SATUAN
PEMERIKSAAN
INTERN
dr.A.M. Ilham Patu,
Sp.BS

BIDANG PENGKAJIAN
IMUNOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO

SEKSI KETENAGAAN DAN


PENGENDALIAN MUTU

: dr. Ba ha ruddi n Ha fi e d, SpOG 3. Ka Ins ta l a s i Ga wa t Da rura t

4. KSMF Spe s i a l i s Be da h Umum


: dr. Le s nus a Ste fa nus , SpB
5. KSMF Spe s i a l i s Ane s te s i

DIREKTORAT KEUANGAN DAN


ADMINISTRASI UMUM

: dr. R. Onny Qudri ya nto, SpPD 1. Ka Ins ta l a s i Ra wa t Ja l a n

2. KSMF Spe s i a l i s Pe nya ki t Ana


: dr.
k Ri s ma l i Agus , SpA
3. KSMF Spe s i a l i s Obs gyn

DIREKTORAT PENGKAJIAN
PENYAKIT INFEKSI DAN
PENYAKIT MENULAR

BIDANG MEDIK

Staf Medik
Fungsional

1. KSMF Pe nya ki t Da l a m

DIREKTORAT MEDIK DAN


KEPERAWATAN

SUB BAGIAN
HUKUM &
KEMITRAAN
Pargiono, S.IP,
M.Kes
Kelompok Jabatan
Fungsional

INSTALASI

: dr. Wi nda

11. Ka Ins ta l a s i Pe ne l i ti a n da n Pe ngka ji a n

: dr. De wi Murni a ti , S.pA

14. Ka Ins ta l a s i Si s te m Informa s i Ruma h Sa ki t

: Ka rti ka Sa ri , S.Kom

: dr. R. Onny Qudri ya nto, SpPD

12. Ka Ins ta l a s i Pe ndi di ka n da n Pe l a ti ha n

: dr. Fa ri da Ha rri s

15. Ka Ins ta l a s i Admi ni s tra s i Pa s i e n

: Agung Pra yi tno, Amd P.K

: dr. Ri na l di Pra wi ra ne ga ra , Sp.AN

13. Ka Ins ta l a s i Pe nce ga ha n da n Pe nge nda l i a: n


dr. Ima n Fi rma ns ya h, SpPD16. Ka Ins ta l a s i Ve ri fi ka s i Ja mi na n Ke s e ha ta n

: dr. Ruma i s a h S., M.Si , Me d Sp.An

Infe ks i

: dr. Sri Sul a s tri , Sp.A

17. Ka Ins ta l a s i Pe nge l ol a a n Sa mpa h da n Li mba h : Nurl e l a

: dr. Sa nyoto Putro Pi na rdi , SpOT

18. Ka Ins ta l a s i CSSD da n La undry

: Ti e n Erna wa ti , Ske p

6. KSMF Spe s i a l i s Pe nya ki t Pa:ru


dr. Ti ti Sunda ri , Sp.P

6. Ka Ins ta l a s i Ra di ol ogi

: dr. Sus i Ma rha ni ngtya s , SpRa d

19. Ka Ins ta l a s i Pe mul a s a ra a n Je na za h

: Suma rya ti , S.Ke p, Ne rs

7. KSMF Ne urol ogi

: dr. Wa ri ya h, SpS

7. Ka Ins ta l a s i La bora tori um

: dr. Toni Soe ta nto, SpPK

20. Ka Ins ta l a s i Pe me l i ha ra a n Sa ra na Ruma h Sa ki t: De ki Indra wa nto

8. KSMF Be da h Sa ra f

: dr. H. Andi M. Il ha m Pa tu, SpBS


8. Ka Ins ta l a s i Gi zi da n Ta ta Boga

: dr. Joyce Ma gda l e na , SpGK

21. Ka Uni t Pe nga da a n Ba ra ng da n Ja s a RS

: Ni Gus ti Ke tut As ti ti , SKM

9. KSMF Ma ta

: dr. Upi k Ma hna De wi , Sp.M

9. Ka Ins ta l a s i Re ha bi l i ta s i Me di s

: dr. Jua n Sus e no, SpRM

22. Ka Ins ta l a s i Ke s e ha ta n da n Ke s e l a ma ta n

: dr. Nunung He ndra wa ti

10. KSMF THT

: dr. Muti a Budi a ti , Sp THT

10. Ka Ins ta l a s i Fa rma s i

: Cha ndra Wi ja ya , FS.Fa rm, Apt

11. KSMF Kul i t da n Ke l a mi n

: dr. Inda h Ha nda ya ni , SpKK

12. KSMF Be da h Ortope di

: dr. Sa nyoto Putro Pi na rdi , SpOT

Ka rja

13. KSMF Spe s i a l i s Ra di ol ogi : dr. Dwi Sumi a dji Putra ntoro, SpRa d
14. KSMF Pa tol ogi Kl i ni k (PK) : dr. Toni Soe ta nt, SpPK
15. KSMF Re ha bi l i ta s i Me di k : dr. Jua n Sus e no, SpRM
16. KSMF Gi zi Kl i ni k

: dr. Joyce Ma gda l e na , SpGK

17. KSMF Umum

: dr. Suca hyo Adi Nugroho

18. KSMF Gi gi da n Mul ut

: drg. Ti ti n Suma rni

18

Laporan Tahunan

2.3 Sumber Daya


a). Sumber Daya Manusia.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin, dapat


dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 2.1
Jumlah PNS berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa di RSPI Prof. Dr.


Sulianti Saroso lebih banyak PNS perempuannya dibandingkan PNS
laki-laki.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan, dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Grafik 2.2
Jumlah PNS berdasarkan pendidikan
Jumlah PNS berdasarkan pendidikan
208
128
84
5

16

37
5

16

PNS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagian besar adalah lulusan
diploma 3, kemudian diikuti oleh lulusan strata 1 dan SLTA. Sementara

19

Laporan Tahunan

ini sudah ada 5 pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan strata
3. Namun masih ada pegawai yang hanya memiliki latar belakang
pendidikan SD dan SLTP.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan, dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Grafik 2.3
Jumlah PNS berdasarkan golongan
Presentase PNS Berdasarkan Golongan

Golongan IV Golongan I
49(9,65%) 3 (0,59%)

Golongan II
175 (34,45%)

Golongan III
281 (55,31%)

Berdasarkan golongannya PNS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


sebagian besar adalah golongan III (yaitu sebesar 55,31%), namun
masih ada yang golongan I, meskipun hanya sebesar 0,59%.
Jumlah Pegawai berdasarkan status kepegawaian, dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:

Grafik 2.4
Jumlah PNS berdasarkan status kepegawaian
Presentase Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian

Non PNS
110(18%)

PNS
508 (82%)

20

Laporan Tahunan

Berdasarkan status kepegawaiannya, di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


masih ada pegawai Non PNS (honorer), sebesar 18 %.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Jabatan, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.1
Jumlah PNS Menurut Jabatan
JABATAN

JUMLAH PNS

a. Struktural
1. Eselon II a

1 orang

2. Eselon II b

3 orang

3. Eselon III

7 orang

4. Eselon IV

19 orang

b. Fungsional

c.

1. Fungsional Dokter

54 orang

2. Fungsional Perawat

194 orang

3. Fungsional Bidan

14 orang

4. Fungsional Perekam Medis

16 orang

5. Fungsional Pranata Lab

15 orang

6. Fungsional Nutrisionis

2 orang

7. Fungsional Radiologi

9 orang

8. Fungsional Elektromedis

7 orang

9. Fungsional Apoteker

5 orang

10. Fungsional Asisten Apoteker

10 orang

11. Fungsional Sanitarian

7 orang

12. Fungsional Fisioterapis

3 orang

13. Fungsional Okupasi Terapis

0 orang

14. Fungsional Psikologi Klinis

0 orang

Staff

142 orang
JUMLAH

508

21

Laporan Tahunan

b).

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit


Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Gedung, Halaman dan Jalan
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr.Sulianti Saroso
Jakarta, saat ini memiliki luas tanah sebesar 3,5 Ha dan bangunan
yang terdiri dari beberapa gedung dengan total luas mencapai 16.116
m2, dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 2.2
Daftar Gedung, Halaman, dan Jalan
No
1
2
3
4
5
6

Nama Gedung

Luas (m)

Keterangan

720,00
29,25
1.630,20
48.75
4.527,00
732,00

2 Lantai
1 Lantai
3 Lantai
1 Lantai
2 Lantai
3 lantai

3.672,00
1.596,00

5 Lantai
3 Lantai

224,00

1 Lantai

216,00

2 Lantai

11

Laboratorium
Pos Satpam
Ruang Isolasi
Garasi Ambulance
Bangunan Induk Bagian A Depan
Bangunan Induk Bagian B
Jalan Selasar
Bangunan Induk Bagian C Belakang
Bangunan Induk Bagian D
Ruang Rawat Inap Kamar
Bangunan Induk Bagian E
Bangunan Penunjang 1
Bangunan Induk Bagian F
Bangunan Penunjang 2
Bangunan Induk Bagian G Selasar Depan

237,00

1 Lantai

12
13

Bangunan Induk Bagian H Selasar Dalam


Bangunan Induk Bagian I Musholah

189,00
144,00

1 Lantai
1 Lantai

14

Bangunan Induk Bagian J Rumah Gardu

78,75

1 Lantai

15
16

Bangunan Induk Bagian K Rumah Trafo


Bangunan Induk Bagian L Laboratorium
Existing
Bangunan Induk Bagian M Saluran Air Kotor
Bangunan Induk Bagian N Koperasi
Bangunan Induk Bagian O Pagar dan
Perkerasan
Bangunan Induk Bagian I Gedung Asrama

25,00
1526,00

1 Lantai
3 Lantai

55,00
12,00

1 Lantai
1 Lantai

267.00

2 Lantai

Bangunan gedung Admi nistrasi perkantoran


Askes Center

79,00

1 Lantai

7
8
9
10

17
18
19
20
21

Jumlah

16.116m2

22

Laporan Tahunan

Transportasi dan Alat Komunikasi


Tabel 2.3
Transportasi dan Alat Komunikasi
NO

Nama alat 2012

Jumlah
2012

Keterangan
2012

Nama alat
2013

Jumlah
2013

Keterangan
2013
Hibah 1
ambulance
dari ASKES

Ambulance

7 unit

Ambulance

8 unit

Bus

1 unit

Bus

1 unit

Mobil dinas

7 unit

Mobil dinas

10 unit

Motor

13 unit

Motor

13 unit

Telepon
(sambungan)

17 unit

Telepon
(sambungan)

17 unit

Faximil

1 unit

Faximil

1 unit

PABX

1 unit

PABX

1 unit

1 unit rusak

1 unit rusak

Pengelolaan Barang Milik Negara Setditjen Bina Upaya Kesehatan


selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2013, dapat dilaporkan dalam bentuk
Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable,
Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara
adalah sebagai berikut :

a. BMN INTRAKOMTABEL
Posisi Awal (1 Januari 2013) : Rp. 163.385.738.657
Penambahan

: Rp.

65.550.241.914

Pengurangan

:Rp.

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

:Rp. 228.306.048.091,-

629.932.480,-

23

Laporan Tahunan

b. BMN EKTRAKOMTABEL
Posisi Awal (1 Januari 2013)

: Rp

225.697.965,-

Penambahan

: Rp.

23.364.510,-

Pengurangan

: Rp.

18.000,-

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

: Rp.

249.044.475,-

c. BMN & GABUNGAN INTRA EKSTRA


Posisi Awal (1 Januari 2013)

:Rp 163.611.436.622,-

Penambahan

:Rp

Pengurangan

: Rp.

Posisi Akhir (31 Desember 2013)

:Rp. 228.555.092.566,-

65.573.606.424,609.950.480,-

d. BMN ASET TAK BERWUJUD


Posisi Awal (1 Januari 2012)

: Rp

390.862.944,-

Penambahan

: Rp.

378.603.500;

Pengurangan

: Rp.

0;

Posisi Akhir (31 Desember 2012)

:Rp

428.723.294,-

Berdasarkan hasil laporan posisi Barang Milik Negara Direktorat


Jenderal Bina Upaya kesehatan berdasarkan Neraca Keseluruhan baik
dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable dan Kontruksi Dalam
Pengerjaan serta Barang persediaan dan aset dalam bentuk lainnya
sampai dengan 31 Desember 2013 tercatat sebanyak
Rp. 228.555.092.566,-

24

Laporan Tahunan

c).

Dana
Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana
Anggaran RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso untuk Tahun 2013,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4
Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sumber Dana
JENIS
BELANJA
B. PEGAWAI
B. BARANG
B. MODAL
JUMLAH

DIPA
BLU

APBN

JUMLAH

25.195.471.000

26.165.741.000

34.329.946.000

25.600.000.000

59.929.946.000

10.000.000.000

400.000.000

10.400.000.000

26.000.000.000

96.525.687.000

70.525.687.000

Detail anggaran setelah penambahan saldo awal kas, seebagai berikut :

Kegiatan
2013
Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
9,970,000,000
A. Peralatan Fasilitas Perkantoran
2,590,000,000
B. Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas Dunia
4,970,744,000
C. Peralatan Peralatan Kantor
1,128,000,000
D. Gedung/Bangunan
1,281,256,000
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat BUK
91,759,231,000
A. Dokumen Perencanaan dan Anggaran
92,400,000
B. Dokumen Data dan Informasi
60,060,000
D. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan
103,046,000
E. N/S/P/K dalam Bidang Kesehatan
605,958,000
F. Pengembangan Mutu dan Kelembagaan
2,594,126,000
F. Laporan Layanan Operasional Rumah Sakit (PNBP/BLU)
30,000,000,000
G. Laporan Akuntansi Keuangan Negara dan Inventaris BMN
90,000,000
H. Obat-obatan
7,327,700,000
I. Dukungan Sarana dan Prasarana kantor
4,123,039,000
J. SDM yang terlatih
1,817,800,000
K. Barang Medik Habis Pakai
2,712,542,000
L. Layanan Perkantoran
42,232,560,000
101,729,231,000
25

Laporan Tahunan

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN KERJA


1. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang dijadikan acuan dalam menyusun kebijakan dan
rencana kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, yaitu:

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/IV/2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja kementerian Kesehatan;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011/ tentang


Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011/ tentang


Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 20102014;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang


Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman


Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum

Pakta Integritas Menteri Kesehatan;

Rencana Strategis (Renstra) UPT Vertikal

Rencana Bisnis Anggaran (RBA)

2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator


a). Tujuan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
Tujuan dari rumah sakit menjadi rujukan nasional dari segi pelayanan
dan kajian penyakit infeksi menunjukkan arah menyeluruh yang akan
ditujuoleh organisasi, maka tujuan Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti Saroso, sebagai berikut :
1) Terwujudnya profesionalisme dan komitmen SDM.
2) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan.
3) Terwujudnya kepuasan customer.
4) Terwujudnya manajemen keuangan yang akuntabel
5) Terwujudnya pelaksanaan kajian penyakit infeksi

26

Laporan Tahunan

b). Indikator Kinerja BLU (RBA)


1. Indikator dan Bobot Aspek Keuangan
Tabel 3.1
Aspek Keuangan
No.
1.

Sub Aspek / Indikator

Bobot

Rasio Keuangan

19

a. Rasio Kas (Cash Ratio)

b. Rasio Lancar (Current Ratio)


c.

2,5

Periode Panagihan Piutang (Collection Period)

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)

e. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset)

f.

Imbalan Ekuitas (Return on Equity)

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional


i.
2.

2,5

Rasio Subsidi Biaya Pasien

Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

11

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif

b. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK

c.

Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B


BLU)

d. Tarif Layanan

e. Sistem Akuntansi

f.

Persetujuan Rekening

0,5

g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas

0,5

h. SOP Pengelolaan Piutang

0,5

i.

SOP Pengelolaan Utang

0,5

j.

SOP Pengadaan Barang dan Jasa

0,5

k.

SOP Pengelolaan Barang Inventaris

0,5

TOTAL

30

27

Laporan Tahunan

2.

Indikator dan Bobot Aspek Pelayanan


Tabel 3.2
Aspek Pelayanan
Bobot

No.

Sub Aspek / Kelompok Indikator / Indikator / Sub Indikator

RS Umum
Pendidikan

Non
Pendidikan

Layanan

35

35

a.

18

18

Pertumbuhan Produktivitas

1)

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari

2)

Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari

3)

Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP)

4)

Pemeriksaan Radiologi / Hari

2,5

5)

Pemeriksaan Laboratorium / Hari

2,5

6)

Rata-rata Operasi / Hari

7)

Rata-rata Rehab Medik / Hari

8)

Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran

9)

Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

14

14

b.

Efektivitas Pelayanan

1)

Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan

2)

Pengembalian Rekam Medik

3)

Angka Pembatalan Operasi

4)

Angka Kegagalan Hasil Radiologi

5)

Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium

6)

Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

7)

BOR

c.

RS Umum

Pertumbuhan Pembelajaran

1)

Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan

1,5

2)

Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT

3)

Program Reward dan Punishment

1,5

Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat

35

35

a.

14

14

Mutu Pelayanan

1)

Emergency Response Time

2)

Waktu Tunggu Rawat Jalan

3)

LOS (Length of Stay)

28

Laporan Tahunan

4)

Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi

5)

Waktu Tunggu Sebelum Operasi

6)

Waktu Tunggu Hasil Laboratorium

7)

Waktu Tunggu Hasil Radiologi

12

12

b.

Mutu Klinik

1)

Angka Kematian di Gawat Darurat

2)

Angka Kematian/Kebutaan 48 jam

3)

Post Operative Death Rate

4)

Angka Infeksi Nosokomial

5)

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

c.
1)

Kepedulian Kepada Masyarakat


Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan

Lain
2)

Penyuluhan Kesehatan

3)

Rasio Tempat Tidur Kelas III

d.

Kepuasan Pelanggan

1)

Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan

2)

Kepuasan Pelanggan

70

70

e.
1)

Kepedulian Terhadap Lingkungan


Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit

Berseri)
2)

Proper Lingkungan (KLH)


TOTAL (1+2)

29

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

C). Key Performance Indicators


Tabel 3.3
Key Performance Indicators (KPI)
TARGET KPI
NO

SASARAN

KPI
pertumbuhan

2011

2012

2013

2014

2015

10%

10%

10%

10%

10%

Terwujudnya peningkatan pendapatan

Tingkat
pendapatan

Terwujudnya effisiensi anggaran

% cost reduction

2%

3%

5%

5%

5%

Terwujudnya peningkatan kompetensi


staf

% staf dengan kompetensi


sesuai

50%

55%

60%

65%

70%

Terwujudnya kepuasan staf

Pertumbuhan % staf dengan nilai

5%

8%

10%

10%

10%

kepuasan > 4
5

Terwujudnya
SarPar

peningkatan

keandalan

Terwujudnya produktivitas pelayanan

Tingkat
pertumbuhan
produktivitas pelayanan

Pemanfaatan
RI lt 3 & 4

MCU
Diklat

Lab
Penelitian

Terwujudnya
managemen

% penyempurnaan prosedur pd
level
coorporat
yg

20%

40%

60%

penyempurnaan

sistem

Rata-rata OEE prasarana

>85%

80%

100%

30

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

terimplementasi

Terwujudnya
peningkatan
layanan non medik

kualitas

% peningkatan kualitas layanan


non medik

10%

10%

10%

10%

10%

Terwujudnya
customer

kepuasan

external

% peningkatan kepuasan pasien

5%

5%

5%

5%

5%

10

Terwujudnya
pelayanan

peningkatan

kualitas

% unit layanan yg memenuhi


standar waktu tunggu

40%

50%

60%

70%

80%

11

Terwujudnya
medik

peningkatan

kualitas

Penurunan angka NDR (permil)

45

43

40

38

35

Penurunan KTD & KNC (persen)

5%

5%

5%

5%

5%

Penurunan LOS

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

5%

12

Terwujudnya kualitas kajian penyakit


infeksi

Penurunan angka INOS

Pertumbuhan
infeksi

kajian

penyakit

31

Laporan Tahunan

d).

Standar Pelayanan Minimal


Tabel 3.4
Standar pelayanan Minimal

NO

Jenis

Indikator

Standar

Instalasi

1.Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

100 %

Gawat Darurat

2.Kemampuan menangani sight saving anak dan dewasa

100 %

3.Jam buka Pelayanan Gawat Darurat

24 Jam

4.Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang tersertifikasi dan

100 %

Pelayanan
1

masih berlaku BLS/PPGD dan kegawatdaruratan mata


5.Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana

Tim

6.Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat

8 menit
terlayani,
setelah
pasien datang

Instalasi Rawat

7.Kepuasan pelanggan

70 %

8.Kematian pasien 24 Jam

2/1000

9.Tidak adanya pasien yang harus membayar uang muka

100 %

1. Doter pemberi pelayanan di poliklinik spesialistik

100 % dokter
spesialis

Jalan
2.Ketersediaan Pelayanan

1.Klinik Anak
2.Klinik
Penyakit
Dalam
3.Klinik
Kebidanan
4.Klinik
Bedah

3.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB

60 %

4.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS

60 %

5.Jam buka pelayanan

a.Pagi :jam
08.00-13.00
sedangkan
hari jumat
:jam 08.0011.00
b.Sore : jam
14.00-16.00

Rawat Inap

6.Waktu Tunggu Rawat Jalan

60 menit

7.Kepuasan Pelanggan

90 %

1.Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

a.Dokter

32

Laporan Tahunan

Spesialis
b.Perawat
minimal
pendidikan
D3
2.Dokter penanggung jawab di Rawat Inap

100 %

3.Ketersediaan pelayanan rawat inap

a.Utama A
b.VIP
c.Kelas I
d.Kelas II
e.Kelas III
f.Ruang
Isolasi

4.Jam visite dokter spesialis

Jam 08.0014.00 setiap


hari kerja

5.Kejadian Infeksi Pasca Operasi

2%

6.Kejadian infeksi nosokomial

1,5 %

7.Tidak ada pasien jatuh yang berakibat kecacatan dan kematian

0%

8.Kematian pasien 48 jam

< 25/1000

9.Kejadian pulang paksa

5%

10.Kejadian pasien lari/kabur

5%

11.Jumlah pasien rawat inap yang dirujuk

5%

12.Kejadian pasien bunuh diri

< 25

13.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB

60 %

14.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS

60 %

15.Kejadian infeksi nosokomial

Instalasi
Bedah Sentral

a.Kejadian Decubitus

0,2 %

b.Kejadian Plebitis

O,2 %

c.Kejadian kesalahan pemberian obat oleh perawat (KNC&KTD)

0%

d.Kejadian infeksi luka operasi

0%

e. Kejadian cidera akibat restrain

0%

16.Kepuasan pelanggan

90 %

1.Waktu tunggu operasi elektif

2 hari

2.Kejadian kematian di meja operasi

1%

3.Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

0%

4.Tidak adanya kejadian op[erasi salah orang

0%

5.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

0%

6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh

0%

pasien setelah operasi


7.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah

6%

33

Laporan Tahunan

penempatan anestesi endotracheal tube

ICU

1.Rata-rata pasien yang kembali ke ICU dengan penyakit yang sama

72 Jam

Laboratorium

1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

140 menit

Patologi Klinik

2.Pelaksana Ekspertesi

Dokter Sp.PK

3.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium

Radiologi

0%

4.Kepuasan Pelanggan

80 %

1.Waktu tunggu hasil pelayanan radiologi

3 jam

2.Pelaksana ekspertisi

Dokter
Sp.Rad

3.Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

a.kerusakan
foto 2 %

4.Kepuasan pelanggan

80 %

Rehabilitasi

1.Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik

50 %

Medik

yabg direncanakan
2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
3.Kepuasan pelanggan

Farmasi

Gizi

80 %

1.Waktu tunggu pelayanan


a.Obat Jadi

45 menit

b.Racikan

60 menit

2.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

10

0%

0%

3.Kepuasan pelanggan

80 %

4.Penulisan resep sesuai formularium

100 %

1.Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

90 %

2.Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

20 %
0%

34

Laporan Tahunan

3.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet

11

100 %

Pelayanan
Gakin

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap

terlayani

unit pelayanan
1.Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai

12

Rekam Medik

pelayanan

100 %

2.Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi

100 %

yang jelas
3.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

10 menit

4.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

15 menit
a.BOD < 30
mg/l
b.COD <80
mg/l

13

Sanitasi

c.TSS < 30
1.Baku mutu limbah cair

mg/l
d.PH 6-9

14

15

Kepegawaian

Keuangan

2.Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan

100 %

1.Tindak lanjut hasil pertemuan direksi

100 %

2.Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

100 %

3.Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

100 %

1. Cost recovery

40 %

2.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

100 %

3.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat

2 jam

inap
4. Kecepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan

100 %

waktu

16

17
18

Instalasi

1.Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

80 %

Pemeliharaan

2.Ketepatan waktu pemeliharaan alat

100 %

Sarana Rumah

3.Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam

100 %

Sakit

pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

Laundry

1.Tidak adanya kejadian linen yang hilang

Pencegahan

0%

2.Ketepatan waktu penyediaan linen umtuk ruang rawat inap

100 %

1.Ada anggota Tim PPI yang terlatih

Anggota Tim

dan

PPI yang

Pengendalian

terlatih 75 %

Infeksi (PPI)

2.Tersedia APD di setiap instalasi

60 %

3.Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/HAI (Health

75 %

Care Associated Infection) di RS

35

Laporan Tahunan

e).Penetapan Kinerja
Tabel 3.5
Penetapan kinerja

36

Laporan Tahunan

37

Laporan Tahunan

BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, dalam
menghadapi

kendala/hambatan

dan

kesulitan

dalam

pelayanan

secara

keseluruhan senatiasa selalu bekerjasam dan berkoordinasi dengan segala


unit/bagian struktural dan fungsional untuk membuat/memutuskan strategi
pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pelaksanaan, serta terobosan
yang telah dilakukan oleh RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada periode Tahun
2013, adalah sebagai berikut:
1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Untuk mencapai tujuan dan sasarannya, pada kurun waktu Tahun 2013,
disusunlah strategi-strategi/kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Melakukan review tarif: seiring dengan naiknya nilai dollar.

Menyusun tarif baru: penyusunan tarif baru RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso, tidak hanya mengacu pada pencarian profit semata-mata.

Pengesahan tarif: setelah selesai disusun Pola Tarif Baru Tahun 2011,
agar mempunyai kekuatan hukum, maka sebelum diberlakukan, harus
mendapatkan pengesahan dari Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso untuk tarif kelas II ke atas, dan pengesahan dari Menteri
Kesehatan untuk tarif kelas III.

Penyusunan PROTAP Pencatatan Piutang.

Pelaporan piutang.

Melakukan penyempurnaan modul front office, modul akuntansi, serta


modul hutang dan piutang.

Penyempurnaan SOP Pengadaan Barang dan Jasa

Pembuatan standar harga.

Menyusun laporan keuangan

Melakukan audit laporan keuangan

Menyusun SOP Inventory.

Melakukan peng-input-an data inventaris dan data stock.

Melakukan pemetaan kompetensi staf.

Mengikutsertakan staf pada pelatihan-pelatihan dan pendidikan.


38

Laporan Tahunan

Melaksanakan sosialisasi aturan kepegawaian.

Melaksanakan pemutakhiran data kepegawaian.

Melaksanakan pembuatan DP3, kenaikan pangkat pegawai, gaji berkala,


dan melaksanakan tugas lainnya yang menyangkut kepentingan dan
kebutuhan pegawai.

Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit

Mengadakan kalibrasi peralatan medik.

Melakukan dan memperpanjang kontrak service. baik peralatan medik


maupun peralatan non medik.

Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan gedung.

Menyusun RENSTRA (RENCANA AKSI), Rencana Bisnis & Anggaran


(RBA), dan RKA-KL RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Menyusun laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan, serta


menyusun LAKIP.

Melakukan review dan pembuatan kontrak kerja sama.

Melakukan pengukuran emisi gas buangan, limbah cair, air bersih, tingkat
sterilitas

ruangan,

tingkat

kebisingan,

dan

kebersihan

penjamah

makanan.

Melakukan

pembakaran

limbah

padat,

pengolahan

limbah

cair,

pengomposan limbah padat non infectious, pengolahan air bersih,


sterilisasi ruangan, serta penyediaan APD bagi pengolah limbah dan
makanan.

Membuat dan memasang petunjuk arah layanan.

Membuat dan melaksanakan survey kepuasan customer.

Memasang kotak saran dan melakukan penanganan komplain.

Ketersediaan cleaning service dan pertamanan.

Pelaksanaan keamanan dan sistem keamanan.

Menyusun SOP informasi pelayanan dan melaksanakan layanan


informasi pelayanan.

Melakukan survey waktu tunggu di unit pelayana Rawat Jalan, Gawat


Darurat, Farmasi, Radiologi, dan Laboratorium, serta waktu tunggu
operasi elektif.

Menyempurnakan SOP Instalasi-instalasi, Clinical Pathway, dan alur


pelayanan.
39

Laporan Tahunan

Melakukan identifikasi penyebab kematian serta memberikan feedback


terhadap staf medik fungsional.

Melaksanakan

pengukuran

Indikator

Infeksi

Nosokomial

dan

melaksanakan kewaspadaan dini.

Membentuk tim patient safety, membuat laporan kejadian, menyusun


pembuatan Alert, dan melaksanakan goals dari patient safety.

Menyusun kebijakan, SOP, dan melaksanakan Dokter Penanggung


Jawab Poliklinik (DPJP).

Menyusun dan melaksanakan clinical pathway.

Menyusun SOP dan melaksanakan tata hubungan kerja.

Menyusun kebutuhan laboratorium penelitian, menyusun SOP nya, dan


melaksanakan pengendalian mutu laboratorium penelitian tersebut.

Membuat MOU dan melaksanakan penelitian bersama.

Menyusun SOP surveilance dan mengembangkan jaringan surveilance


terpadu.

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi


Cukup banyak hambatan yang ditemui dan dihadapi dalam pelaksanaan
strategi-strategi yang telah di tentukan/rencanakan, baik yang disebabkan
oleh faktor external maupun faktor intenal.
Adapun hambatan-hambatan yang ditemui antara lain yaitu:
a).

Faktor internal

Belum ada tim unit cost RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang
kompeten dalam menyusun pola tarif baru.

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak memiliki referensi dalam


menyusun unit cost.

Lamanya proses pengesahan pola tarif baru, memperlambat


implementasi pola tarif yang baru.

Belum ada sistem yang dibangun dalam mekanisme pencatatan dan


dokumentasi berbagai data.

Lemahnya kompetensi dan komitmen SDM dalam melaksanakan


pencatatan dan dokumentasi berbagai data.

Layanan SIM-RS (baik billing system maupun modul akuntansi)


belum terimplementasi dengan baik.
40

Laporan Tahunan

Kompetensi, disiplin, dan komitmen SDM, yang rendah.

Kurangnya pengetahuan dan referensi SDM dalam melaksanakan


TUPOKSI dan tugas-tugas lainnya.

Banyaknya program kerja yang tertunda pada Tahun sebelumnya


(Tahun 2012) dan harus segera dilaksanakan, namun karena
keterbatasan waktu, masih banyak program kerja yang seharusnya
sudah mulai dilaksanakan pada Tahun 2013, tidak dapat terlaksana.

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso belum memiliki tim remunerasi yang
kompeten dan belum memiliki referensi yang dapat digunakan untuk
menyusun sistem remunerasinya.

Karena keterbatasan anggaran, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak


mampu menyewa tim konsultan yang dapat membantu menyusun
sistem remunerasinya.

Lemahnya

koordinasi

lintas

direktorat,

pemberian

kecepatan

pelayanan

dan

dapat

mempengaruhi

penyelesaian

berbagai

masalah.

Sistem pengelolaan dan managemen RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


belum terbangun dan terimplementasi dengan baik, termasuk belum
adanya sistem dan implementasi reward and punishment bagi
pegawainya.

Pendapatan BLU yang minim, membuat RSPI Prof. Dr. Sulianti


Saroso kesulitan dalam melaksanakan beberapa program kerjanya.

b).

Faktor eksternal

Rendahnya APBN yang dialokasikan ke RSPI Prof. Dr. Sulianti


Saroso.

Cukup banyak berdiri rumah sakit lain di sekitar RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso, terutama rumah sakit swasta yang memberikan
pelayanan sejenis, bahkan lebih baik kualitas pelayanannya dan lebih
canggih peralatan medisnya, mempengaruhi daya jual RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso.

Lokasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang kurang strategis dan
sarana trasportasi yang terbatas, menyulitkan masyarakat yang ingin
berkunjung.

3. Upaya Tindak Lanjut


41

Laporan Tahunan

Untuk

mengatasi

hambatan-hambatan

yang

ditemui

dalam

usaha

melaksanakan strategi/kegiatan pencapaian tujuan dan sasarannya, maka


dilakukan terobosan-terobosan sebagai berikut:

Membentuk tim unit cost dan mengirim tim tersebut untuk mengikuti
pelatihan atau workshop penyusunan unit cost rumah sakit.

Mencari referensi dan melaksanakan studi banding mengenai unit cost


dan pola tarif ke rumah sakit-rumah sakit lain di Jakarta.

Pimpinan segera mengesahkan pola tarif baru untuk tarif kelas I dan II,
serta menindaklanjuti proses pengesahan pola tarif kelas III.

Mencari referensi dan benchmark dari rumah sakit lainnya, mengenai


mekanisme dan format pencatatan dan pendokumentasian berbagai data.
Mulai menyusun dan mekanisme dan format pencatatan berbagai data,
yang disesuaikan dengan kondisi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso,
melakukan sosialisasi, serta memberikan bimbingan teknis mengenai
tatacara pencatatan dan pendokumentasian berbagai data.

Meningkatkan kompetensi dan komitmen SDM dengan cara:


-

Para pimpinan rumah sakit memberikan contoh/tauladan yang baik


dalam bekerja;

Memberikan reward, yaitu antara lain dengan meningkatkan jumlah


jasa pelayanan yang diberikan, mengirim SDM untuk memngikuti
berbagai pelatihan maupun pendidikan.

Keterbatasan waktu dan banyaknya program kerja yang harus segera


diselesaikan, disiasati dengan membagi-bagi pekerjaan dan membentuk
tim-tim kerja, kemudian segera melaksanakan dan menyelesaikan
program kerja tersebut seoptimal mungkin.

Untuk mengatasi hambatan dalam menyusun remunerasi, pimpinan


segera menyusun tim remunerasi dan membantu mencarikan referensi
dari rumah sakit-rumah sakit lainnya yang sudah terlebih dahulu
menyusun

dan

menerapkan

sistem

remunerasi

di

institusinya.

Keterbatasan anggaran, sehingga tidak mampu menyewa tim konsultan


remunerasi, disiasati dengan mengirim tim remunerasi untuk studi
banding dan mendapatan benchmark sistem remunerasi dari rumah sakit
lain yang sudah menyusun remunerasi. Di samping itu pimpinan RSPI
Prof. Dr. Sulianti Saroso juga mengirim tim remunerasi untuk menghadiri
peresentasi-presentasi sistem remunerasi yang dilaksanakan oleh panitia
42

Laporan Tahunan

remunerasi pusat. Sehingga tim remunerasi mendapatkan input dan


pembelajaran yang lebih aplikatif dalam menyusun sistem remunerasi
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Untuk mengatasi lemahnya koordinasi lintas direktorat, pimpinan


mengambil kebijakan untuk melaksanakan rapat direktorat secara rutin
setiap 1 kali seminggu, yaitu setiap hari Senin. Di samping itu juga
dilakukan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh pejabat, baik
struktural maupun fungsional, setiap 1 bulan sekali.

Untuk menambah pendapatan BLU, pimpinan mengambil kebijakan untuk


mengoptimalkan layanan profit center, yaitudengan menaikkan tarif dan
mengembangkan layanan Medical Chek Up menjadi layanan MCU
terpadu serta mempromosikannya.

43

Laporan Tahunan

BAB V
HASIL KERJA
I.

PENCAPAIAN TARGET KINERJA


A.Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan.
1). Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum
Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum memimpin tiga (3)
bagian dan delapan (8) Instalasi, yaitu:
a) Bagian Umum
b) Bagian Keuangan
c) Bagian Perencanaan dan Anggaran
d) Instalasi Sanitasi dan Kebersihan
e) Instalasi CSSD dan Laundry
f) Instalasi Pemulasaraan Jenazah
g) Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan
Data Elektronik)
h) Instalasi Verifikasi Jaminan Kesehatan
i) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
j) Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa
k) Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit

a) Bagian Umum
Bagian Umum membawahi tiga (3) sub bagian, yaitu:
a.

Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian.

b.

Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

c.

Sub Bagian Hukum dan Kemitraan.

Realisasi program kerja Bagian Umum Tahun 2013 adalah sebagai


berikut:
Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

Menyusun usulan kenaikan pangkat sebanyak 155 orang

Mutasi ke luar Rumah Sakit sebanyak 6 orang

Mutasi masuk Rumah Sakit sebanyak 5 orang

Menyusun usulan pensiun sebanyak 13 orang

44

Laporan Tahunan

Penerbitan SK Tenaga Kontrak sebanyak 112 orang

Kenaikan gaji berkala

Analisa beban kerja Sub Bagian Kepegawaian

Budgetting pegawai Tahun Anggaran 2013

Transformasi Visi, Misi, tata Nilai pada orientasi dan pratugas


CPNS

Penerapan komitmen Disiplin Pegawai

Perbaikan Pelayanan Jabatan Fungsional

Percepatan urusan kepegawaian

Perbaikan sistem penilaian Jabatan Fungsional

Program Kesejahteraan Pegawai

Administrasi kepegawaian rutin.

Penerapan Absensi Sidik Jari.


Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
Unit Kerja Gudang logistik
Pencatatan Kartu Stok Persediaan Gudang logistik
Entry data hasil permintaan barang persediaan yang ke luar dan
masuk di gudang logistik
Entry data hasil permintaan barang persedian yang keluar dan
masuk di gudang farmasi
Entry hasil permintaan barang persediaan yang keluar dan masuk
di gudang laboratorium
Pendistribusian Barang Persediaan sesuai dengan amprahan
Pembuatan Laporan Persediaan Pada Setiap Semesternya
Laporan Unit Cost
Pemindahaan Barang Rusak Berat dari gudang ke gudang
penampungan
Pemindahaan barang barang persediaan ke gudang yang telah
di renovasi
Unit Kerja Pengemudi
Pelayanan kedaraan dinas operasional

dengan total 582 kali

pelayanan

45

Laporan Tahunan

Pelayanan

kendaraan dinas ambulan dengan total 91 kali

pelayanan
Pemeliharaan kendaraan dinas ambulan dan kendaraan dinas
operasional
Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Ambulan 2 Unit
Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Operasional 7 Unit
Perpanjangan STNK Kendaraan Dinas Motor Operasional 6 Unit

Unit Kerja Pengamanan Rumah Sakit


Pengamanan di Ruangan IGD
Pengamanan di Ruangan Rawat Jalan
Pengamanan di Ruangan Rawat Inap
Pelacakan pasien kabur
Unit Kerja Inventaris
Pembuatan daftar barang ruangan
Penarikan barang rusak berat
Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan unit kerja
terkait
Pemindahan barang barang PIO ke Ruang Melati
Pemindahaan Barang Ruang Mawar ke Gedung Ranap Baru Lt. 3
Loby Depan
Unit Kerja Administrasi
Pembuatan TOR Rumah Tangga Tahun 2013
Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Rumah Tangga
Entry Data Barang Milik Negara kedalam aplikasi Simak BMN
Pembuatan Laporan SIMAK BMN semesteran dan tahunan
Pembuatan

Laporan

Realisasi

Pelayanan

Ambulan

dan

Kendaraan Dinas Operasional


Unit Kerja Asrama
Kenyamanan pegawai yang tinggal di Asrama.

46

Laporan Tahunan

Sub Bagian Hukum dan Kemitraan

Terlaksananya inventarisasi SPO-Spo seluruh RSPI SS


sebanyak 1160 buah, sebagai persiapan akreditasi

Terlaksananya pembuatan draft Hospital By Law, perlu finalisasi

Terlaksananya pembuatan Struktur Organisasi RSPI Prosf. Dr.


Sulianti Saroso struktur Satu sampai dengan tiga

Terselesainya penutupan Ruang Duka (CV. Tjoe A Lan) dan


terjalinnya kerjasama dengan Polres dan polsek Jakarta Utara

Surat Dirjen BUK No. OT.01/1.4/4223/2013 tanggal 18 Juli 2013


tentang Pembentukan Komite di Lingkungan RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso

Draft Naskah Akademik untuk persiapan perubahan Struktur


Organisasi

Terlaksananya pembentukan Komite-komite (komite


Keperawatan, Komite Etik penelitian, Komite Farmasi dan terapi,
komite mutu dan keselamatan pasien, komite pengendalian
penyakit infeksi.

Terlaksananya pembuatan MOU baik yang telah selesai maupun


yang masih draft.

Terlaksananya pemasangan Liflet, pemasangan mading

Terlaksananya dokumentasi kegiatan intern RSPI SS

47

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

REKAPITULASI DAFTAR IKATAN KERJA SAMA (iks) ANTARA RSPI-SS DENGAN INSTANASI LAIN SAMPAI DENGAN TAHUN 2013

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama Perusahaan/instansi
PT Syntek
Asuransi Mitra Maparya
Hermina Podomoro
Indosat M2
BTN
PT Daya Eka Samudra
lembaga penyakit tropis universitas air langga
PT. Pratama Jasa Abadi (perubahan tarif)
Medistra
PT. RING MASTER PANGAN MAKMUR

ISI
Pelayanan Kesehatan ( Berupa IGD Rawat Jalan Maupun Rawat Inap)
Pelayanan Kesehatan (berupa IGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, dan MCU)
Rujukan pasien HIV/AIDS dan TB di rawat jalan dan Rawat inap
Internet
ATM
Pelayanan Kesehatan
bidang penelitian dan pengendalian penyakit tropis infeksi
parkiran kendaraan
Pelayanan KLB Penyakit Infeksi
Sewa menyawa lahan

PT. INFRASTRUKTUR BISNIS SEJAHTERA

PERJANJIAN SEWA MENYEWA T EMPAT UNT UK JASA INDOOR & OUT DOOR COVERAGE

PT Arah Environmental Indonesia


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (
13
Stikim)

Jasa Pengolahan Limbah

Keterangan
dalam Proses
dalam Proses
04 Maret 13 s/d 04/03/2014
NO.KS.01.02/VII.3/4553/2013
Sudah di tandatanganin
05 Mei 2013 s/d 05 mei 2015
HK.01.02/VII.3/8972 /2013
gratis pemakaian internet
Sudah di tandatanganin
15 Mei 2013 s/d Berita Acara di ttg HK.05.01/VII.3/8833/2013
7 Jt Pertahun
Sudah di tandatanganin
dalam Proses
15 April 13 s/d 15 April 2015
HK.05.01/VII.2.3/7373/2013
Sudah di tandatanganin
HK.05.01/VII.2.3/
/2013 3 Jt Perbulan
Sudah di tandatanganin
dalam Proses
dalam proses
23 Agus 13 s/d 23 Agust 2018
HK.05.01/VII.3/10143/2013
350. Jt per lima tahun Sudah di tandatanganin
1 Juli 2013 s/d 31 Des 2013
HK.05.01/VII.3/10143/2013
500 rb perangkut
Sudah di tandatanganin

Pendidikan

8 April 13 s/d 08/04/2015

HK.05.01/vii.3/6886/2013

14 PT Buana Varia Komputama

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

10 Okt 2011 s/d 10/10/2016

HK.06.01/VII.1/3153.A/2011

15 Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar


16 RSCM dan FKUI
17 BRI Kantor Cabang Jakut

Pelaksanaan kegiatan penelitian bersama


Penyelenggaraan kegiatan Akademik di RSPI-SS
Pemberian Fasilitas Kreatap (Pinjaman)

02 Juli 2012 s/d tdk terbats


25 Juli 2011 s/d 25/07/2016
28 Sep 12 s/d pelunasan Hutang

HK.06.01/VII.1/2140.A/2012
HK.06.01/VII.1?2602.A/2011
HK. 06.01/VII.1/2944/2012

18 BRI Kantor Cabang Jakut

Perjanjian Perpanjangan Sewa (kontrak) Gedung

16 mei 2012 s/d 16 mei 2015

B.0969 KC/LOG/05/2012

19
20
21
22
23
24
25
26
27

Perjanjian Perpanjangan Sewa (kontrak) ATM


Sistem klinik satelit untuk antiretroviral therapy (ART) dan rujukan Pasien
Rujukan pasien AIV/TB
Rujukan pasien HIV/AIDS
pelayanan kesehatan
Rujukan pasien HIV/AIDS
Rujukan pasien HIV/AIDS
Pelayanan Kesehatan Medical Check UP
Pelayanan Kesehatan dan HIV-AIDAS (Addendum)

16 mei 2012 s/d 16 mei 2015


15 Agus 2012 s/d 1 mei 2013

B.0968 KC/LOG/05/2012
HK.06.01/VII.I/2579/2012

26 Juni 13/ 26 Juni 2014

HK.06.01/VII.3/5023/2013

01 Maret 2012 s/d 1 Maret 2014

Hk.06.01/VII.I/964.B/201

BRI Kantor Cabang Jakut


Klinik Angsamerah
RS Uki
RS Pelabuhan Jakarta
PP Construksi & investmen
RS Omni Hospitals
RS. Hermina Daan Mogot
PT. Bangun Bejana Baja
PT. Asra Daihatsu Motor

tanggal s/d berlaku

No PKS

Besarnya kontrak

Beasiswa karyawan RSPI-ss


Sudah di tandatanganin
5.5 % dr pendapatan
pelayanan
pasien/pendapatan
fungsional
Sudah di tandatanganin
di atur dlm proposal
dan sponsor
Sudah di tandatanganin
Sudah di tandatanganin
Sudah di tandatanganin
118.800 juta untuk
tiga tahun
Sudah di tandatanganin
23.100 jt untuk tiga
tahun
Sudah di tandatanganin
Sudah di tandatanganin
dalam Proses
dalam Proses
dalam Proses
Sudah di tandatanganin
dalam Proses
dalam Proses
Dalam Proses

28 PT. PP Construkction & Investment

Pelayanan Kesehatan

HK.06.01/VII.3/5023/2013

29 Klinik Angsamerah

Sistem Klinik Satelit untuk Antiretroviral Therapy (art)

HK.06.01/VII.I/2579/2012

30 CV. Tjoe A Lan


31 RS Royal Progress

Penyelenggaraan Rumah Duka


Pelayanan Pembakaran Limbah Medis Padat dengan mesin Incenerator

5 Nov 2012 s/d 5 Nov 2013


2 Januari 2012 s/d 2 Jan 2015

HK. 06.01/VII.1/3163/2012
HK. 06.01/VII.1/06/2012

Dalam Proses
Memberi imbalan 15
% dari pemasukan
CV. Tjoe A Lan
Sudah Tidak berlaku
4.500. perkilo
Sudah Tidak berlaku

48

Laporan Tahunan

b). Bagian Keuangan


Bagian Keuangan membawahi tiga (3) bagian, yaitu:

Sub Bagian Akuntansi

Sub Bagian Verifikasi

Sub Bagian Mobilisasi Dana


Adapun Realisasi program kerja Bagian Keuangan Laporan Tahunan

Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Sub Bagian Akuntansi


Penyusunan Laporan Keuangan Triwulanan PARS
Penyusunan Laporan Keuangan Semester PARS
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan PARS
Penyusunan Laporan Keuangan Semester SAI
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan SAI
Konsultasi dan Bimbingan Teknis Laporan Keuangan dengan Tim
Pembina Pusat
Audit Eksternal Laporan Keuangan dan Kinerja Tahunan 2013

Sub Bagian Verifikasi


Verifikasi Honor
Verifikasi honor struktural

Verifikasi Ka. Instalasi

Verifikasi koordinator

Verifikasi honor non PNS


Verifikasi honor jaga dokter IGD dan rawat inap
Verifikasi jasa pelayanan medis dan paramedis
Verifikasi voucher penerimaan dan pengeluaran
Verifikasi insentif bagian administrasi
Verifikasi SPM
Verifikasi lembur hari raya
Sub Bagian Mobilisasi Dana
Standarisasi aturan kerjasama di bidang keuangan.
Menganalisa pelaksanaan kerjasama keuangan dengan pihak ke-3.
49

Laporan Tahunan

Menata proses penyelesaian piutang.


Evaluasi kerjasama pihak ke-3.
Percepatan Laporan Penerimaan harian, bulanan, dan tahunan.
Pemindah

bukuan

dari

penerimaan

kepada

bendahara

pengeluaran.
Percepatan pengiriman Laporan Realisasi ke KemKes
Penertiban Pemulangan Pasien Rawat Inap
Evaluasi pembayaran piutang
Pengelolaan Gaji Pegawai Non PNS,Insentif, dan Jasa Pelayanan
Membuat dan melaporkan pendapatan per Instalasi
Membuat daftar pengeluaran BLU
Pembuatan dan Pengiriman laporan tepat waktu
c). Bagian Perencanaan dan Anggaran
Bagian Perencanaan dan Anggaran membawahi tiga (3) sub bagian,
yaitu:
a.

Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran

b.

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

c.

Sub Bagian Informasi dan Pemasaran


Realisasi program kerja Bagian Perencanaan dan Anggaran Laporan

Tahunan Tahun 2013 adalah sebagai berikut:


Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran
Rapat koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Program Terpadu
Tahun 2014
Penyusunan E-Planning Tahun 2014
Penyusunan DIPA/RKA-KL Tahun 2014
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana
Penarikan Dana (RPD) Tahun 2013

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan


Penyusunan Laporan Semester I dan Tahunan,
Penyusunan LAKIP Tahunan termasuk didalamnya RKT dan
TAPJA tahun 2013
Penyusunan E-Monev BUK per bulan dan AnggaranTahunan
50

Laporan Tahunan

Evaluasi kegiatan dan pengolahan data bulanan


Penyusunan Laporan Bulanan per direktorat.
Penyusunan Laporan Triwulanan & Laporan Semester
Rapat Monitoring dan Evaluasi Triwulan I,II

dan Triwulan III,

Tahunan
Survey Waktu Tunggu Poliklinik
Survey Waktu tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi & Racikan
Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi
Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Survey Emergency Response Time
Survey Kepuasan Pasien

Sub Bagian Informasi dan Pemasaran

Kegiatan promosi kesehatan rumah sakit, diantaranya:


-

Promkes dalam rumah sakit sebanyak 24 kegiatan.

Promkes luar rumah sakit di sekolah sebanyak 13 kegiatan


dan Puskesmas sebanyak 4 kegiatan.

Pembuatan sarana dan media informasi


Sarana dan media informasi yang telah dibuat adalah spanduk,
banner, leaflet, papan petunjuk/papan nama, umbul-umbul, frame
poster, neon box, pin akreditasi

Menjalin kerjasama/kemitraan pelayanan kesehatan.


Penambahan perusahaan/instansi yang kerjasama pelayanan
kesehatan dengan rumah sakit tahun 2013 sekitar 43%.
Prosentase kunjungan pasien dari perusahaan /instansi yang
kerjasama dengan rumah sakit sekitar 47 %.

Meng koordinasi kegiatan operator telepon rumah sakit

Mengkoordinasi operasinal website rumah sakit.

perusahaan /instansi yg
d).

Instalasi Sanitasi dan Kebersihan


Instalasi Sanitasi dan Kebersihan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

tahun 2013 dari hasil upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah
sebagai berikut :
1.Sistem manajemen lingkungan di rumah sakit sudah diterapkan secara benar
antara kebijakan dan pelaksanaanya. Hal ini dapat dilihat dari :
51

Laporan Tahunan

a.Pengelolaan limbah yang telah dilaksanakan baik limbah cair


maupun limbah padat.
b.Kebijakan tertulis atas pengelolaan lingkungan hidup berupa Surat
Keputusan (SK) yang dikeluarkan Direktur Utama RSPI-SS.
c.Penataan terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah seperti
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1204/MENKES/SK/X/2014
dan Kementrian Lingkungan Hidup No.32 Tahun 2009.
d.Prosedur yang cukup mengidentifikasi aspek lingkungan yaitu SOP
Instalasi Kesehatan Lingkungan (sanitasi).
e.Izin operasional Incenerator, IPLC dan TPS limbah B3.
f.Monitoring dan evaluasi (internal dan eksternal).
2. Kualitas udara ambien
Pada empat titik yang mewakili seluruh halaman rumah sakit masih
beradapada batas ambang kewajaran, dimana parameter suhu,
kelembaban, kebisingan, SO2, CO2, NO2 dan debu 100% memenuhi
syarat.
3.

Kualitas emisi incinerator


Dalam setiap triwulan hasil uji emisi 100% memenuhi syarat.

4.

Kulaitas lingkungan kerja


Secara

garis

besar

kualitas

lingkungan

kerja

sudah

memenuhi

persyaratan perMenkes 1204 tahun 2004.Pemeriksaan antara lain : suhu


dan kelembaban ruangan, kebisingan, pencahayaan.
5.

Kualitas udara (bakteriologi) ruangan rumah sakit.


Mengalami perbaikan pada jumlah kuman udara ruangan, namun untuk
ruang OK masih belum dapat memenuhi persyaratan dikarenakan baku
mutu ruang OK lebih diperketat.

6.

Kualitas air bersih dan minum


Bebebrapa sampel air bersih dan air minum masih ada yang belum
memenuhi persyaratan bakteriologis air bersih dan air minum, untuk
selanjutnya kami telah melakukan tindak lanjut berupa pengurasan
(pembersihan) reservoir air bersih dan rekomendasi pada unit terkait air
minum.
Secara pemeriksaan kimia semua hasil sampel air bersih dan air minum
telah memenuhi persyaratan baku mutu air.

7.

Kualitas limbah cair


52

Laporan Tahunan

Kualitas berdasarkan hasil pemeriksaan sampel outlet air limbah sudah


memenuhi persyaratan baku mutu Pergub maupun KLH.
8.

Pengelolaan limbah
Telah dilaksanakan mulai dengan pemisahan limbah padat medis dengan
non medis di tiap ruangan.

9.

Rumah sakit mendapatkan sertifikat PROPER lingkungan dengan


peringkat BIRU sebanyak tiga kali berturut-turut (tahun 2011-2013)
dengan ini berarti rumah sakit telah melakukan penataan peraturan
lingkungna dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Tabel 5.1
Kegiatan Instalasi Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan
Tahun 2013

53

Laporan Tahunan

e)

Instalasi CSSD dan Laundry

CSSD

Realisasi Kegiatan Instalasi CSSD Tahun 2013, bahan/alat yang


disterilkan adalah 150.593 dan bahan yang dilipat/di packing sebanyak
150.593 alat/bahan yang didistribusikan 106.995
Adapun rincian kegiatan Instalasi CSSD Tahun 2013 dapat di lihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.2
Kegiatan CSSD Tahun 2013

NO

ALAT/BAHAN
YG DISTERIL

ALAT/BAHAN YG
DIDISTRIBUSIKAN

JUML

JUML

JUML

JENIS BAHAN /
ALAT

Instrumen

Jass

Doek Op

4
5

Doek Bolong
Kassa Besar

6
7
8

Kassa Kecil
Kassa Infus
Kassa Kebidanan

Deper

10
11
12

ALAT/BAHAN YG
DI
LIPAT/PACKING

Kaos Kaki
Linen
Tampon THT
JUMLAH

2.473
526
446
14.931

3.061

2.477
350

526

350

526

137

45.775
41.555

231
66.250
64.900

44.175
48.265

8.908
4.436

9.003
4.964

6.958
3.479

792
56
27
30.668
150.593

648

962
71
99
150.593

43
22
91
106.995

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, baik kegiatan sterilisasi maupun packing,
paling sering dilakukan pada bahan kassa.

54

Laporan Tahunan

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun

Laundry
Realisasi Kegiatan Instalasi Laundry Tahunan Tahun 2013 adalah 48.890 Kg Linen, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.3
Kegiatan Laundry Tahunan Tahun 2013
NO

BAHAN-BAHAN

ASAL CUCIAN/RUANG
PERAWATAN

LINEN (KG)

CLORIN
(LTR)

DAHLIA I

2.478

MAWAR I

MAWAR II

3.513

DAHLIA II

NUSA INDAH I

PELUNTUR
LEMAK (Ltr)

DETERGENT
(Ltr)

OXYGEN
BLEACH (Ltr)

PENETRAL
KARAT (Ltr)

PELEMBUT (Ltr)

KARBOL (Ltr)

PELICIN/PEWA
NGI (Ltr)

10

11

SUPER PINE
(LTR)

12

FIF-FRES
(LTR)

13

KET.

RATA RATA
PERHARI

14

15

38,82

24,78

24,78

0,00

0,00

24,78

24,78

24,78

24,78

0,76

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

9,99
0,00

55,04

35,13

35,13

0,00

0,00

35,13

35,13

35,13

35,13

1,09

14,17

6.243

97,81

62,43

62,43

0,00

0,00

62,43

62,43

62,43

62,43

1,93

25,17

6.475

101,44

64,75

64,75

0,00

0,00

64,75

64,75

64,75

64,75

2,00

26,11

NUSA INDAH II

5.066

79,37

50,66

50,66

0,00

0,00

50,66

50,66

50,66

50,66

1,56

20,43

NUSA INDAH III

5.715

89,54

57,15

57,15

0,00

0,00

57,15

57,15

57,15

57,15

1,76

23,04

NUSA INDAH IV

4.681

73,34

46,81

46,81

0,00

0,00

46,81

46,81

46,81

46,81

1,44

18,88

PERINATOLOGI

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

10

IGD

2.891

45,29

28,91

28,91

0,00

0,00

28,91

28,91

28,91

28,91

0,89

11,66

11

ICU

4.867

76,25

48,67

48,67

0,00

0,00

48,67

48,67

48,67

48,67

1,49

19,63

12

OK

5.700

89,30

57,00

57,00

0,00

0,00

57,00

57,00

57,00

57,00

1,75

22,98

13

POLIKLINIK

825

12,93

8,25

8,25

0,00

0,00

8,25

8,25

8,25

8,25

0,25

3,33

14

RADIOLOGI

289

4,53

2,89

2,89

0,00

0,00

2,89

2,89

2,89

2,89

0,09

1,17

15

FISIOTERAPI

72

1,13

0,72

0,72

0,00

0,00

0,72

0,72

0,72

0,72

0,02

0,29

73

1,14

0,73

0,73

0,00

0,00

0,73

0,73

0,73

0,73

0,02

0,29

16

IPJ

17

GIZI

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

18

MASJID

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

19

ADYATMA

0,03

0,02

0,02

0,00

0,00

0,02

0,02

0,02

0,02

0,00

489

489

489

489

489

JUMLAH

2
48.890

766

489

0,01

15

55

197

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

f)

Instalasi Pemulasaraan Jenazah


Realisasi kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah Tahun 2013 adalah

492 jenazah. Adapun rincian kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah pada


Tahun 2013, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.1
Kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Tahun 2013

KEGIATAN PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH


JENAZAH
PENGANTARAN JENAZAH
OUTOPSI FORENSIK

KONSERVASI JENAZAH
VISUM LUAR
TRANSIT

PENYIMPANAN JENAZAH
MEMANDIKAN JENAZAH

492

492

220

104
0

g).

Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan Data

Elektronik)
Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Pengolahan Data
Elektronik)melakukan

pemantauan

atas

kerja

sama

pembangunan

dan

pengembangan SIM Rumah Sakit dengan PT. Buana Varia Komputama yang
terlaksana sejak Bulan November Tahun 2011.
Adapun Lingkup kerja sama tersebut meliputi:
Pemanfaatan Aplikasi(software) untuk lingkup pelayanan :

Front Office (Fo) :

Instalasi Rawat Darurat (IRD) & Penunjang Rawat Darurat

Instalasi Rawat Inap (IRNA) & Penunjang Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

56

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Back Office :

Inventory Farmasi

Mobilisasi Dana

Jasa Dokter

Rekam Medik

Namun aplikasi program belum 100% dapat digunakan terutama di


laboratorium dan instalasi jaminan
Pengadaan dan Pemasangan (instalasi), yang meliputi :

Infrastruktur jaringan kabel, meliputi penarikan dan peletakan kabel


FIBRE OPTIC, dan/atau, kabel UTP, serta penyambungan (terminasi)
pada RACK;

Infrastruktur jaringan perangkat keras(hardware), berupa SWITCH;

Perangkat keras/peripheral, meliputi : PC, SERVER, RACK serta


komponen MONITOR/CPU, UPS & STABILIZER, PRINTER, BAR CODE
SCANNER;

Layanan Pemeliharaan Sistem yang meliputi :

Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan (perangkat keras & lunak) yaitu


yang bersifat pencegahan kerusakan, troubleshooting, perbaikan, dan
dilaksanakan secara teratur pada hari dan jam kerja normal (40jam
kerja/minggu);

Layanan khusus LOCAL SUPPORT.

Layanan BACK UP dan GARANSI yang meliputi service dan penggantian


suku cadang, termasuk layanan jasa Tenaga Ahli.
Pelatihan Operator yang berkaitan dengan teknis pengoperasian,diberikan

terhadap personil-personil rumah sakit yang dianggap layak.


Namun saat ini, program SIM rumah sakit ini, belum dapat berjalan
sebagaimana mestinya.

h).

Instalasi Verifikasi Pasien Jaminan


Adapun realisasi kegiatan Instalasi Verifikasi Pasien Jaminan adalah

sebagai berikut:
Menata alur administrasi pasien Jaminan
Mengetahui dan melengkapi keabsahan administrasi pasien jaminan
Melakukan pendampingan untuk verifikasi klaim ke pihak penjamin
Mensosialisasikan persyaratanpasien jaminan ke seluruh unit terkait

57

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berkoordinasi

dengan

pihak

penjamin

untuk

menyelesaikan

permasalahanpermasalahan yang timbul dalam pengelolaan pasien


jaminan (SDM, Administrasi, Logistik, dll)
Memantapkan sistem penagihan pada penjamin.
Mengundang pihak penjamin (P2JK) untuk melaksanakan Bimbingan
Teknis
Berkoordinasi dengan Instansi lain untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang timbul dalam proses layanan dan verifikasi.
Berkoordinasi dengan Unit terkait dalam lingkup RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso untuk optimalisasi layanan dan verifikasi.
i).

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


Realisasi program kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah

Sakit Tahun 2013, adalah sebagai berikut:


Pemeliharaan jaringan Fire alarm, pipa hydran dan pompa hydran.
Pemeliharaan balancing beban listrik utama Rumah Sakit.
Pemeliharaan sistem ventilasi udara Ruang Gizi.
Inventarisasi sarana dan prasarana rumah sakit.
Pemeliharaan ALKES.
Pemeliharaan instalasi listrik yaitu 2 buah Travo 630 KVA, 2 buah
kubukel dan 2 buah Capasitor bank.
Pemeliharaan 4 buah generator.
Pemeliharaan HEVA filter untuk ruang ICU dan IBS.
Pemeliharaan 5 buah lift (kontrak service vendor).
Pemeliharaan AC (kontrak service).
Pemeliharaan AC Central IBS 2.
Pemeliharaan jaringan antene TV prabayar.
Pemeliharaan sound system central.
Peremajaan outlet oksigen central ruang isolasi Mawar 1.
Pemeliharaan sarana Green Hospital.
Pemeliharaan CT-SCAN.
Pemeliharaan dan perbaikan gedung Nusa Indah 3 dan 4.
Pemeliharaan jaringan internet.
Pemeliharaan jaringan telepon.
Pemeliharaan system ATS/AMF generator.

58

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pemeliharaan utilitas jaringan dan pompa air bersih.


Pemeliharaan jaringan nurse call Nusa Indah 1-4.
Pemeliharaan gas medik sentral.
Penambahan jalur gas medik Perinatologi Nusa Indah 3.
Penambahan dan pemeliharaan penerangan selasar dan lampu
jalan.
Pengkalibrasian 213 ALKES bersama BPFK.
pemeliharaan system tata udara ruang isolasi khusus.
Pemeliharaan system tata udara ruang isolasi TB Paru.

j). Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa Rumah Sakit


Realisasi kerja Instalasi Pengadaan Barang dan Jasa pada tahun
2013 dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4
Jenis Pengadaan Barang & Jasa Berdasarkan Sumber Anggaran
Tahun 2013

No.

JENIS PENGADAAN

Pengadaan Langsung

Penunjukan Langsung

Lelang Sederhana

Lelang Umum

JUMLAH
Jumlah Paket Gagal
Jumlah yang dilaksanakan

APBN

APBN

EFISIENSI

APBNP

BLU

JUMLAH

258

199

457

30

30

289

199

488

289

199

486

Keterangan :
Lelang sederhana yang gagal : APBN 2 Paket
Penyebab : Tidak ada penyedia yang memasukkan dokumen penawaran.

59

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

k). Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit


Indikator kegiatan K3 rumah sakit diantaranya :
1. Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Kerja (Poli Karyawan)

2. Sosialisasi K3 RS dengan terpasangnya Leafleat, poster maupun


media film tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja di semua unit
kerja di RSPI SS serta terjadwalnya Materi K3LL saat Orientasi
petugas RSPI
3. Sertifikat pelatihan K3 RS pada Seluruh karyawan RSPI-SS
4. Sertifikat Keahlian K3 Depnaker Trans bagi Petugas K3RSPI-SS
5. Tersusunnya Pedoman dan SOP Pelayanan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
6. Laporan dan analisa Walk To Survey setiap potensial risiko dirumah
sakit per bulan
7. Penurunan Angka Kecelakaan Kerja
Tabel 5.5
Hasil Kinerja Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit Tahun 2013
NO

INPUT

PROSES

OUTPUT

KONDISI
SAAT INI

Kebijakan K3
RSPI SS

Penyusunan Kebijakan
dari komitmen
manajemen terhadap
pelaksanaan K3

SK
Kebijaksanaan

Belum Ada

Pembudayaan
Perilaku K3RS

SosialisasiI K3 seluruh
petugas,pasien dan
pengunjung RSPI SS
,Poster, informasi
promosi K3 RS

Laporan
Sosialisasi K3
RS dan kotak
saran ke K3 RS

Belum
dilakukan

Laporan
kecelakaan kerja
dan laporan
penyakit akibat
kerja (PAK)

Tertusuk
jarum 4
orang, 2
orang
terbakar, 1
orang
tergigit
PAK tidak
tercatat

60

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pengembangan
SDM K3
eksternal
RS

Pelatihan internal dan

Pelatihan K3
RS 37 orang
Pelatihan baha
dasar medis
dan non medis
Pelatihan
Kebakaran dan
Evakuasi

Pengembangan
Pedoman K3

Penyusunan pedoman
pelayanan kesehatan
kerja

Buku Prdoman dan


SOP Pelayanan
Draft revisi
Kesehatan Kerja

Penyusunan Pedoman
Buku Pedoman dan
Pelayanan Keselamatan SOP Keselamatan Draft revisi
Kerja PE
Kerja
Penyusunan Pedoman
Tanggap Darurat

Penyusunan Pedoman
Pencegahan dan
Penanggulangan
Kebakaran

Buku Pedomnan
dan SOP Tanggap Belum ada
Darurat

Buku Pedoman dan


Draft Revisi
SOP Kebakaran

Penyusunan Pedoman
Identifikasi Resiko

SK Denah
Buku Pedoman dan resiko
SOP
Draft proses
Identifikasi Resiko

Penyusunan Pedoman
Ergonomik

Buku Pedoman dan


SOP
Draft Proses
Ergonomik

Penyusunan Pedoman
bahan berbahaya dan
BERACUN(B3)

Buku Pedoman dan


SOP B3
Belum Ada
Buku Daftar MSDS
yang ada di RS

61

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

pemantauan

mapping lingkungan

dan evaluasi

tempat kerja yang

sk daerah dan

kesehatan

dianggap

tempat berisiko di

lingkungan

beresiko/berbahaya

lingkungan rspi ss

monitoring pemantauan

analisa hasil

kesehatan lingkungan

pemantauan

(potensial risiko)

kesehatan

sudah ada

tempat kerja

usulan
akses igd, r.gizi

lingkungan rs
laundry,
dan surat

ipj,pagar

rekomendasi
6

pelayanan

melakukan pemeriksaan laporan

kesehatan kerja

kesehatan awal,

pemeriksaan

berkala, khusus

kesehatan awal

melaksanakan poli

data penyakit pada

karyawan

petugas

pemberian vaksinasi

laporan vaksinasi

kepada petugas

petugas

pelayanan

melaksanakan kegiatan

la poran

kesehatan kerja

surveilance kesehatan

surveilance

kerja

kesehatan kerja

usulan pelayanan
kesehatan kerja
7

pelayanan

monitoring keamanan

keselamatan

pra sarana di rs

kerja
monitoring

tor dan rab

laporan monitoring
sarana di rs

tidak ada data

tidak dilakukan

tidak ada data

usulan tor&rab

belum di
lakukan

laporan monitoring
peralatan medis

keamanan peralatan

tidak dilakukan

dan non medis di


medis dan non medis rs rs

koordinasi
dengan iprs

62

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

mendata
sertifikasi sarana dan
prasarana rs
monitoring

data masa izin


sertifikasi sarana
dan prasarana rs

umum

sk kebijakan
persyaratan

pengelolaan jasa b3

ada di bagian

belum di

mencantumkan
msds dengan

lakukan

rekanan rs
7

pelayanan

usul peralatan

keselamatan

monitoring k3 peralatan

kerja

kebakaran dan rambu

usulan tor dan rab

usulan tor dan


rab

k3
pengawasan rambu k3

laporan monitoring

dan poster, banner k3

rambu,poster,
banner k3

monitoring fungsi

laporan monitoring

prasarana kebakaran

prasarana
kebakaran

monitoring kawasan di
larang merokok

laporan
pelanggaran

pengawasan

monitoring pengelolaan

laporan dan

limbah dan b3

limbah dan b3

rekomedasi hasil
monitoring

belum dilaku
kan

60 apar kimia
ex 23/05/13
belum dilaku
kan

proses

pengelolaan limbah
dan b3
9

pengembangan

pembentukan tim

sk tim

manajemen

kewaspadaan bencana

kewaspadaan

darurat

bencana

belum dilaku
kan

63

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

penyusunan pedoman
kewaspadaan bencana

buku pedoman &


sop

usulan pelatihan

pelatihan dan

tanggap darurat dan

simulasi tanggap

simulasi

darurat

usulan sarana

belum dilaku
kan

belum dilaku
kan

usulan tor dan rab

prasarana tanggap
darurat
10

review program

audit k3 internal

laporan program tahunan


k3rspiss

penyusunan laporan
tahunan k3rspi ss

64

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

2). Direktorat Medik dan Keperawatan


Direktorat membawahi 2 bidang medik dan 12 instalasi :
a) Bidang Medik
b) Bidang Keperawatan
c) Instalasi Rawat Inap
d) Instalasi Intensive Care Unit
e) Instalasi Rawat Jalan
f)

Instalasi Gawat Darurat

g) Instalasi Farmasi
h) Instalasi Laboratorium
i)

Instalasi Radiologi

j)

Instalasi Rehabilitasi Medik

k) Instalasi Gizi
l)

Instalasi Bedah Sentral

a). Bidang Medik


Bidang Medik membawahi tiga (3) Seksi, Yaitu:
a.

Seksi Pelayanan Medik

b.

Seksi Penunjang Medik

c.

Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu

Adapun realisasi program kerja Bidang Medik Tahun 2013 adalah


sebagai berikut :
Penyusunan Alur Pelayanan Pasien
a. Metode pelaksanaan
Telah dilakukan beberapa kali pertemuan rapat dengan semua kepala
instalasi dan kepala ruangan yang terkait untuk penyusunan draft alur
pelayanan pasien pada bulan Februari 2013 - Oktober 2013, kemudian
dilakukan finalisasi pada tanggal 20-21 November 2013 di luar rumah
sakit. Kemudian dilakukan sosialisasi kepada seluruh unit terkait pada
tanggal 28 November 2013. Adapun alur pelayanan pasien terdiri dari:
1.

Alur Pelayanan Rawat Jalan pasien umum

2.

Alur Pelayanan Rawat Jalan pasien jaminan

3.

Alur Pelayanan Rawat Inap

65

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

4.

Alur Pelayanan IGD

5.

Alur Pelayanan Bedah Sentral

6.

Alur Pelayanan Rehab Medik

7.

Alir Pelayanan ICU

8.

Alur Pelayanan Laboratorium

9.

Alur Pelayanan Laboratorium rujukan dari luar

10. Alur Pelayanan Radiologi


11. Alur Pelayanan Radiologi rujukan dari luar
12. Alur Pelayanan Farmasi
13. Alur pelayanan Farmasi ( Pengambilan Obat pasien HIV-AIDS)
14. Alur Pelayanan Farmasi ( Resep Obat Khusus dari luar)
15. Alur Pelayanan Gizi
Penyusunan Clinical Pathway
Dilakukan pertemuan berisi pelatihan tentang Clinical Pathways bagi
tenaga medis, perawat dan tenaga farmasi lalu dilakukan penyusunan
draft oleh SMF dan Tim. Kemudian dilakukan pertemuan monitoring dan
evaluasi bagi draft yang sudah disusun, finalisasi Clinical pathway dan
sosialisasi kepada seluruh unit terkait. Adapun Clinical pathway yang
telah disusun antara lain:
1.

Penyusunan Clinical pathway TB

2.

Penyusunan Clinical pathway Ensefalitis Toxoplasma

3.

Penyusunan Clinical pathway Hernia Inguinalis

4.

Penyusunan Clinical pathway Katarak Tanpa Penyulit

5.

Penyusunan Clinical pathway Tonsilitis Kronis

6.

Penyusunan Clinical pathway Diare Akut pada Anak

7.

Penyusunan Clinical pathway DHF

8.

Penyusunan Clinical pathway Steven Johnson

9.

Penyusunan Clinical pathway Ibu Hamil dengan Eklampsia

10. Penyusunan Clinical pathway Gangren Pulpa


11. Penyusunan Clinical pathway Hiperemia Pulpa
12. Penyusunan Clinical pathway Persistensi Gigi Susu
13. Penyusunan Clinical pathway Pulpitis Akut
14. Penyusunan Clinical pathway Submandila Abses

66

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Melaksanakan tugas sesuai SK Direktur Utama sebagai :


1.

Tim review tarif

2.

Tim penyusunan tarif

3.

Tim pengelola INA-CBG

4.

Panitia Akreditasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

5.

Tim penelitian kajian MDR-TB

6.

Tim keselamatan pasien

7.

Tim pengelola renovasi ICU dan ruang MDR-TB Dahlia I

Persiapan alkes dan non alkes yang dibutuhkan dari masing-masing unit
Tugas rutin : merekap, menelaah dan menganalisa dengan membuat
rekomendasi hasil kinerja 10 (sepuluh) Instalasi setiap bulan.

b). Bidang Keperawatan


Bidang Keperawatan membawahi tiga (3) seksi, yaitu:
a.

Seksi Keperawatan Rawat Jalan

b.

Seksi Keperawatan Rawat Inap

c.

Seksi Keperawatan Rawat Khusus

Adapun Realisasi program kerja Bidang Keperawatan Tahun 2013


adalah sebagai berikut:
Realisasi Indikator Keperawatan

Perbandingan tenaga profesional dengan tenaga non profesional


30%:70%.

Rasio tenaga pembimbing mahasiswa dengan jumlah mahasiswa


1: 6.

Persentase tiap perawat mendapat pelatihan 20 jam/tahun 70%.

Persentase Kelengkapan Pendokumentasian Askep 75%.

Persentase Survey Persepsi Pasien 75%.

Persentase Pemantauan Pelaksanaan SPO 75%.

Angka Kejadian ILI 0,2%.

Angka Kejadian DECUBITUS 0,1%.

Angka Kejadian pasien jatuh 0 %.

Angka Kesalahan Pemberian Obat 0%.

Angka Keterbatasan Perawatan Diri 0%.

Adanya 2 (dua) Ruang Role Model SP2KP

67

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Jenis pelatihan dan workshop keperawatan, diantara nya :


1.

D3 Keperawatan sebanyak 1 orang

2.

S1 Keperawatan sebanyak 38 orang diantaranya 30 orang


program khusus, 6 orang biaya sendiri dan 2 orang TUBEL

3.

Program Profesi Kep, (Ners) sebanyak 10 orang

4.

S2 Managemen & Kepemimpinan sebanyak 1 orang

5.

Workshop Akreditasi RS versi 2012 14 orang

6.

Workshop Managemen Keperawatan sebanyak 25 org

7.

Workshop Implementasi jenjang Karir sebanyak 2 org

8.

Workshop Kredensial sebanyak 3 orang

9.

Workshop Ventilasi Mekanik sebanyak 2 orang

10.

Pelatihan Penatalaksanaan BBLR sebanyak 2 orang

11.

Pelatihan Asessor sebanyak 14 orang

12.

Pelatihan Managemen Nyeri sebanyak 2 orang

13.

Pelatihan Cara Mudah Baca EKG sebanyak 2 orang

14.

Pelatihan GCP sebanyak 5 orang

15.

Pelatihan BTCLS sebanyak 2 orang

16.

Magang IC sebanyak 2 orang

17.

Magang Kamar Bedah sebanyak 1 orang

18.

Pelatihan PPI sebanyak 20 orang

19.

Pelatihan K3RS sebanyak 11 orang

20

Workshop Pasien Safety sebanyak 17 orang

21

Workshop Managemen Nyeri sebanyak 2 orang

Pemakaian ruang perawatan sebagai tempat PKL mahasiswa


keperawatan terdapat sembilan institusi pendidikan keperawatan yang
menggunakan RSPI SS sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan,
diantaranya Akper Antariksa, Akper Hang Tuah, Akbid Prima Indonesia,
Akper Harum, Akper Sismadi, Akper PHI, Universitas Muhamadiyah
Jogjakarta, Stiekes Kesosi, Stikes As Safiyah
Pada tahun 2013 pelayanan keperawatan RSPI dijadikan implementasi
pengembangan pelayanan keperawatan RS infeksi dari BUK. Kegiatan
diawali

dari pemantapan selama 1 minggu dilanjutkan implementasi

selama 6 bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari mapping untuk


menentukan area yang perlu ditingkatkan

68

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c).

Instalasi Rawat Inap (IRNA)


Tabel 5.6
10 Besar penyakit rawat inap Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti SarosoTahun 2013

Target dan Realisasi


Hari Perawatan (HAPER) IRNA Tahun 2012 adalah 27.063. Untuk
Tahun 2013, HAPER IRNA ditargetkan akan mengalami kenaikan
sebesar 10% yaitu 29.769 dan realisasinya adalah 31.743 berarti
IRNA telah mencapai target yang telah ditetapkan:
Grafik 5.2
Total HAPER IRNA
Tahun 2013

69

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Adapun Rincian Haper IRNA Tahun 2013, target tahun 2013, dan
realisasi tahun 2013 per ruangan, dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 5.3
HAPER Ruangan IRNA
Tahun 2013

Grafik 5.4
HAPER IRNA Berdasarkan Kelas
Tahun 2013

Pendapatan
Rp.

IRNA

17.615.562.217,-

Tahun

(termasuk

2013

pemeriksaan

adalah

sebesar

laboratorium

dan

radiologi) . Target Pendapatan IRNA yang disepakati dalam RBA Tahun


2013 adalah Rp.9.219.000.000,- berarti tahun 2013 pendapatan IRNA
mencapai 191 %

70

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa HAPER Tahun 2013 yang
mencapai target adalah ruang Dahlia I, Mawar II, Nusa Indah III dan
Nusa Indah IV. Hari perawatan di ruang Mawar I rendah karena ruangan
tersebut khusus untuk penyakit Avian Influenza.
Hari Perawatan berdasarkan cara bayar
Hari Perawatan berdasarkan cara bayar dapat dilihat pada grafik
berikut :

HARI PERAWATAN

Grafik 5.5
HAPER IRNA Berdasarkan Cara Bayar
Tahun 2013

HAPER IRNA
Berdasarkan Cara Bayar

18.000
15.000
12.000
9.000
6.000
3.000
0

umum

HAPER

9.037

jamsost
ek
663

jam.
Prshn
183

ASKES
2.452

Jamkes
mas
116

Jampers
al
167

KJS
19.125

Dari grafik tersebut terlihat bahwa cara pembayaran terbanyak di IRNA


adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang kedua terbanyak adalah dengan
umum.
Pertumbuhan
Pertumbuhan IRNA Tahun 2013 dapat di lihat pada grafik berikut:
Grafik 5.6
Pertumbuhan IRNA
Tahun 2013
Pertumbuhan Tahun 2013

KA L I

1,5

Ideal (1,25 kali)

1
0,5
0

Tahun 2013

1,17

71

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa pada Tahun 2013
HAPER IRNA bertumbuh (sebesar 1,17 kali), namun belum mencapai
angka pertumbuhan yang ideal.

Effisiensi Pelayanan
Indikator effisiensi pelayanan IRNA yang meliputi BOR, Av.LOS, BTO,
dan TOI, dapat dilihat pada grafik-grafik berikut :
Grafik 5.7
BOR IRNA
Tahun 2013

AREA IDEAL (70 S/D 85%)

80
55

55

48

46

60

54

60

48

40

40
14

20

0
Dahlia I
NS Indah II

Dahlia II
Perina

Mawar I
NS Indah IV

Mawar II
Total IRNA

NS Indah I

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada ruangan yang BOR nya
ideal. BOR ruang Mawar I sangat rendah karena ruang Mawar I hanya
dikhususkan untuk pasien isolasi ketat untuk Avian Influenza, sehingga jumlah
pasiennya juga sedikit.
Grafik 5.8
AvLOS IRNA
Tahun 2013

AREA IDEAL (6 S/D 9 HARI)


15

12

10
10
5

0
Dahlia I
NS Indah II

Dahlia II
NS Indah III

Mawar I
Perina

Mawar II
NS Indah IV

NS Indah I
Total IRNA

72

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

AvLOS yang mencapai angka ideal adalah ruang Mawar II dan Perina.

Grafik 5.9
TOI IRNA
Tahun 2013

Secara umum, rentang TOI terlalu panjang dan tidak ada ruangan yang
mencapai angka ideal
Grafik 5.10
BTO IRNA
Tahun 2013

AREA IDEAL (40 S/D 50 KALI)


50
43

50
40
30

41

33
22

30

32

17

20

10

0
Dahlia I
NS Indah II

Dahlia II
NS Indah III

Mawar I
Perina

Mawar II
NS Indah IV

NS Indah I
Total IRNA

Secara umum BTO tidak mencapai angka ideal, hanya ruang Nusa Indah I, Nusa
Indah II dan Nusa Indah III yang mencapai angka ideal.

73

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari keempat grafik mengenai effisiensi pelayanan tersebut di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa secara umum pemanfaatan tempat tidur di IRNA, tidak
effisien.
Mutu Pelayanan
Angka Kematian 48 jam (NDR) pada Instalasi Rawat Inap, dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.11
Angka Kematian 48 jam (NDR) IRNA
Tahun 2013
AREA IDEAL (< 25)
107 200
90

70
50

40

33

30

14

22

22

29

10

Dahlia I
NS Indah II

Dahlia II
NS Indah III

Mawar I
Perina

Mawar II
NS Indah IV

NS Indah I
Total IRNA

Secara umum Angka Kematian 48 jam (NDR) pada Instalasi Rawat


Inap Tahun 2013 cukup tinggi, terutama pada Ruang Dahlia I dan Dahlia II .
Hal tersebut disebabkan karena kebanyakan pasien yang dirawat pada Ruang
Dahlia II adalah penderita HIV dengan berbagai Infeksi opportunistiknya, di
samping itu pasien masuk dengan keadaan umum yang sudah buruk,
sedangkan pada Ruang Dahlia I adalah pasien Isolasi ketat untuk
Tuberculosis. Ruang rawat inap yang NDR nya ideal adalah Ruang Mawar II,
Nusa Indah I, Nusa Indah II, dan Perinatologi
Angka Pasien Rawat Inap yang dirujuk pada Instalasi Rawat Inap Tahun
2013, secara umum angkanya cukup ideal, seperti terlihat pada grafik
berikut:

74

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.12
Angka Pasien Rawat Inap yang dirujuk
Tahun 2013
1,62%

2,00%
1,50%
1,00%

0,50%
0,00%

0,94%

0,68%
0%
Dahlia I
NS Indah III

Mawar I
Perina

0,27% 0,36%

Mawar II
NS Indah IV

1%

0,49%

0%

0%

NS Indah I
Total IRNA

NS Indah II

Kasus Infeksi Nosokomial pada Instalasi Rawat Inap, dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 5.13
Kasus Infeksi Nosokomial di IRNA
Tahun 2013

Hasil Survey Kepuasan Pelanggan (Di ruang rawat Inap)


Survey Kepuasan Pasien Tahun 2012 dilaksanakan di Instalasi
Rawat Inap. Kriteria responden adalah pasien yang di opname 2 hari.
Jumlah pasien yang dijadikan responden sebanyak 155 orang. Survey
dilakukan dengan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner.
Kriteria content kuesioner adalah sebagai berikut:

75

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.7
Index & kategori kuesioner
Survey Kepuasan Pasien
INDEX

KATEGORI

Sangat tidak puas

Tidak Puas

Cukup Puas

Puas

Sangat Puas

Tabel 5.8
Aspek yang dinilai
Pada Survey Kepuasan Pasien

76

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil survey dapat di lihat pada grafik berikut:


Grafik 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Kelas

Grafik 5.15
Distribusi Responden
Berdasarkan Ruang

Responden terbanyak berasal dari Kelas III, sedangkan berdasarkan asal


ruangan, yang terbanyak berasal dari Ruang Nusa Indah I.
Grafik 5.16
Index Kepuasan Pasien
Berdasarkan Ruangan dan Kelas

77

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan kelas, index rata-rata kepuasan pasien di kelas II


mencapai angka 4 atau lebih dari puas sedangkan pada kelas I dan III
mendekati angka 4 atau mendekati puas . Berdasarkan ruangan, ruang
yang index kepuasan pasiennya 4 dan mencapai kepuasan pasien
adalah Ruang Nusa Indah II. Namun secara umum Index kepuasan
pasien belum memenuhi index yang diharapkan (lebih dari atau sama
dengan 4),

terutama terhadap aspek Tangible, yaitu terhadap butir

pernyataan mengenai kondisi bell, kondisi toilet, dan banyaknya nyamuk


di ruang rawat Inap.
Survey kepuasan pelanggan tahun 2013 (index kepuasan 3,87)
ini lebih baik atau meningkat kepuasan pelanggan daripada tahun 2012
yaitu 3,86.

d). Instalasi Intensive Care Unit

Target dan Realisasi


Hari Perawatan ICU tahun 2012 adalah 867, target tahun 2013
adalah 954, sedangkan hari perawatan ICU tahun 2013 adalah 910.
berarti tidak mencapai target yang telah ditentukan dalam RBA
tahun 2013. Realisasi HAPER Instalasi ICU dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 5.17
Total HAPER ICU
Tahun 2013

Pendapatan Instalasi ICU tahun 2013 adalah sebesar Rp.


2.700.44.735,-. Target pendapatan ICU yang disepakati dalam RBA
tahun 2013 adalah Rp. 200.000.000,- berarti realisasi pendapatan
78

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

pada tahun 2013 adalah melampui target namun haper belum


mencapai target.

Hari Perawatan Instalasi ICU berdasarkan Cara Bayar


HAPER Instalasi ICU dapat di lihat pada grafik berikut:
Grafik 5.18
HAPER ICU Berdasarkan Cara Bayar
Tahun 2013

Berbeda dengan IRNA, cara pembayaran di Instalasi ICU lebih banyak


dengan KJS, kemudian baru diikuti dengan cara bayar Askes.
Pertumbuhan ICU
Pertumbuhan Instalasi ICU dapat di lihat pada grafik berikut :
Grafik 5.19
Pertumbuhan ICU
Tahun 2013
Pertumbuhan Tahun 2013

2
KALI

1,5

Ideal (1,25 kali)

1
0,5
0
Tahun 2013

1,05

79

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Effisiensi Pelayanan
Indikator effisiensi pelayanan Instalasi ICU yang meliputi BOR, Av.LOS,
BTO, dan TOI, dapat dilihat pada grafik-grafik berikut:
Grafik 5.20
BOR Instalasi ICU
Tahun 2013

Grafik 5.21
AvLOS Instalasi ICU
Tahun 2013

BOR

AREA IDEAL (70 S/D


85%)

Percentage (%)

100%

50%

0%

BOR

83%

Dari grafik di atas (4.18), dapat dilihat bahwa BOR ICU Tahun 2013
sudah mencapai angka ideal.
Dari grafik di atas (4.19) dapat dilihat bahwa Avlos Ruang ICU Tahun
2013 belum mencapai angka ideal.
Grafik 5.22
BTO Instalasi ICU
Tahun 2013

Grafik 5.23
TOI Instalasi ICU
Tahun 2013

80

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik di atas (4.20), dapat dilihat bahwa BTO Ruang ICU tahun 2013
sudah mencapai angka ideal.
Dari grafik di atas (4.21) dapat dilihat bahwa TOI Ruang ICU tahun 2032
sudah mencapai angka ideal. dari empat indikator di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan ICU tahun 2013 secara umum hampir
efisien, hanya AvLOS yang belum mencapai angka ideal.
Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan pada Instalasi ICU dapat dilihat pada grafik-grafik
berikut:
Grafik 5.24
NDR Instalasi ICU
Tahun 2013

Grafik 5.25
Angka Pasien ICU yang dirujuk
Tahun 2013

NDR

Pasien Dirujuk
AREA IDEAL ( 5%)

AREA IDEAL (< 25)


PERCENTAGE

PERMIL

0,1

0,1
0,05

0,05
0

Pasien Dirujuk

NDR

358

Grafik 5.26
Kasus Infeksi Nosokomial di Instalasi ICU
Tahun 2013

81

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari tiga grafik di atas dapat dilihat bahwa angka kematian di ICU sangat tinggi,
tidak ada pasien yang dirujuk ke luar selama Tahun 2013. Tidak ditemukan
Angka infeksi nosokomial di Ruang ICU
e). Instalasi Rawat Jalan (IRJA)
Tabel 5.9
10 Besar Penyakit Rawat Jalan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013
NO
1

JENIS PENYAKIT
Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada
manusia (HIV)

Tuberkulosis paru lainnya

Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya


Penyakit esofagus, lambung dan duodenum
lainnya
Artrosis
Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi
tertentu (kolitis infeksi)
Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan
multipel
Diabetes melitus tidak bergantung insulin
Tuberkulosis(TB) paru BTA(+) dengan/tanpa
biakan kuman TB
Penyakit serebrovaskular lainnya

4
5
6
7
8
9
10

TOTAL
9272
3655
2071
1727
1575
1489
1234
1231
1020
978

Target dan Realisasi


Total Kunjungan Instalasi Rawat Jalan termasuk konsultasi gizi
tahun 2013 adalah 63.934 kunjungan sedangkan target kunjungan
15% atau sebesar 64.306 kunjungan, berarti realisasi mencapai
99% dari target tahun 2012. Total kunjungan IRJA dan rincian per
poliklinik pada Tahun 2013, dapat di lihat pada grafik berikut :
Grafik 5.27
Total Kunjungan IRJA
Tahun 2013

KUNJUNGAN/PASIEN

TARGET : REALISASI
TAHUN 2013

40.000
30.000

20.000
10.000

TAHUN 2012

0
55.918

TARGET 2013 (15%)

64.306

TAHUN 2013

63.934

82

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Sedangkan rincian kunjungan IRJA per poliklinik dapat dilihat pada


grafik di bawah ini :
Grafik 5.28
Kunjungan IRJA Per Polikinik
Tahun 2013

KUNJUNGAN

16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-

REALISASI 2012

TARGET : REALISASI

PEN
Y
DALA
M

ANA
K

BED
AH
UMU
M

OBG
YN

SAR
AF

ORT
HOP
EDI

MAT
A

GIGI
DAN
MUL
UT

PAR
U

THT

KULI KON MEDI IMM KON POLI


T
SELI CAL UNIS SULT KAR
KELA NG
CHE ASI
ASI
Y
MIN
CKU
GIZI
P

8.232 6.032 1.449 1.076 2.602 12.980 1.521 1.271 6.571 2.224 1.244 8.596 1.060

461

135

464

TARGET THN 2013 (15%) 9.467 6.937 1.666 1.237 2.992 14.927 1.749 1.462 7.557 2.558 1.431 9.885 1.219

530

155

534

REALISASI 2013

359

183

30

10.698 6.354 2.965 1.281 4.356 13.651 2.383 1.202 6.813 2.587 1.629 8.728

715

Dari grafik tersebut di atas terlihat bahwa poliklinik yang dapat


mencapai target, yaitu penyakit dalam, bedah umum, obgyn, saraf, mata,
paru, THT, kulit dan kelamin, konsultasi gizi.
Pendapatan

IRJA

tahun

2013

sebesar

Rp.

3.258.970.195

sedangkan target tahun 2012 Rp.2.331.000.000,- berarti realisasi


pendapatan tahun 2013 sebesar 140% dari target.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa target kunjungan IRJA
pada tahun 2013 belum semua poli mencapai target namun
pencapaian pendapatan sudah melebihi target yang di tetapkan.
Kunjungan IRJA berdasarkan Cara Bayar
Grafik 5.29
Kunjungan IRJA berdasarkan cara bayar
Tahun 2013

KUNJUNGAN/PASIEN

35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
-

KUNJUNGAN IRJA
BERDASARKAN CARA BAYAR

UMU JAMS JAMI ASKES JAMK GAKI KERIN KJS GRATI


M
OSTE NAN
ESMA N/OT GANA
S
K
PERU
S
N
SAHA
AN
KUNJUNGAN 34.529 624
5
10.588 48
283
4
17.821 32

83

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa cara


pembayaran

terbanyak

di

IRJA

adalah

dengan

pembayaran

pribadi/umum, yang kedua dengan KJS. Pasien yang tidak membayar


atau gratis terjadi di bulan Januari dikarenakan karyawan honorer yang
belum aktif menggunakan jamsostek.
Pertumbuhan
Pertumbuhan IRJA dapat di lihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.30
Pertumbuhan IRJA Per Poliklinik
TAHUN 2013

2
1,3

1,7
1,2

1,1

1,6
1,1

0,9 1

1,2 1,3

1,3
1

1,14

0,7 0,8

PERTUMB IRJA

POLI

KONSULTASI

IMMUNISASI

MEDICAL

KONSELING

KULIT KELAMIN

THT

PARU

GIGI DAN

MATA

ORTHOPEDI

SARAF

OBGYN

BEDAH UMUM

ANAK

PENY DALAM

0,07

Grafik 5.31
Pertumbuhan IRJA
Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari 16 poliklinik , 8


poliklinik bertumbuh mencapai angka ideal, 2 poliklinik bertumbuh tapi
belum mencapai ideal dan 4 poliklinik belum bertumbuh. Secara umum,
pertumbuhan IRJA tahun 2013 telah mencapai angka ideal, yaitu hanya
1,14 kali.

84

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Waktu Tunggu di


Poliklinik)
Survey Waktu Tunggu di Poliklinik Tahun 2013, Dilakukan
terhadap 6 poliklinik dengan kriteria sebagai berikut :

Poliklinik yang rata rata kunjungan pasien per harinya


banyak ( 10 pasien/hari) yaitu Poli Penyakit Dalam dan Poli
Paru

Poliklinik yang rata rata kunjungan pasien per harinya sedikit


( 10 pasien/hari) yaitu Poli Bedah Umum, Poli Kulit dan
Kelamin dan Poli Saraf.

Jumlah sampel yang dapat digunakan sebanyak 2.588


pasien.Hasil Survey Tunggu di Poliklinik Tahun 2013 sebagai
berikut :

Grafik 5.32
Hasil Survey Waktu Tunggu di Poliklinik Tahun 2013

HASIL PER POLIKLINIK

4:19:12
3:50:24
3:21:36

2:52:48

WAKTU

2:24:00
1:55:12
1:26:24
0:57:36
0:28:48

0:00:00
P. DLM

MEAN
2:09:25

MIN
0:37:21

MAX
3:55:33

MEDIAN
2:14:31

PARU

0:59:34

0:07:28

2:31:56

0:48:33

KULIT

0:28:01

0:04:00

1:34:09

0:18:32

BEDAH UMUM

1:09:19

0:16:35

2:40:57

0:59:06

SARAF

1:24:01

0:12:54

2:18:31

1:40:01

TOTAL POLIKLINIK

1:32:22

0:04:00

3:55:33

1:23:18

85

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.33
Hasil Survey Waktu Tunggu di Poliklinik
Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Dari grafik hasil survey waktu tunggu di poliklinik tahun 2013 di atas 1
adalah jam 32 menit 22 detik sedangkan tahun 2012 adalah 1 jam 10
menit 45 detik. Hasil tahun waktu tunggu tahun 2013 menurun atau lebih
lama dikarenakan ada sebagian poli kurang efektif pelayanannya karena
dokter spesialis kurang disiplin jam kerja sehingga banyak pasien
antri.Waktu tunggu tersebut belum mencapai waktu tunggu yang ideal
(yaitu 60 menit).
Pada grafik yang pertama (grafik waktu tunggu berdasarkan
poliklinik), waktu tunggu tercepat di poli kulit dan kelamin yaitu 28 menit 1
detik, dan terlama adalah waktu tunggu di Poli Dalam, yaitu 2 jam 9 menit
25 detik.
Pada grafik yang kedua (grafik waktu tunggu berdasarkan ratarata jumlah kunjungan pasien per hari), ditemukan bahwa lama rata-rata
waktu tunggu pada poliklinik yang jumlah kunjungan pasiennya banyak
dibandingkan poli yang rata-rata jumlah kunjungan pasien per harinya
sedikit.
f).

Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Target dan Realisasi
Kunjungan IGD pada Tahun 2013 sebanyak 13.709 kunjungan.
Sedangkan target kunjungan 5% atau sebanyak 13.194 kunjungan
berarti realisasi 104% dari target tahun 2012.

86

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tahun 2013 IGD melebihi target yang diharapkan. Target dan


Realisasi IGD dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.34
Target dan Realisasi IGD
Tahun 2013

Pendapatan IGD Tahun 2013 adalah sebesar Rp.1.746.573.589,sedangkan

target

pendapatan

sebesar

Rp.

1.189.000.000,-.

Realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar 147% dari target.


Dari data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013,
volume kunjungan pasien melebihi target dan realisasi pendapatan
melebihi target yang ditetapkan
Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar
Grafik 5.35
Kunjungan IGD Cara Bayar
Tahun 2013

87

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa cara pembayaran


terbanyak di IGD adalah dengan pembayaran pribadi/umum, yang kedua
dengan ASKES. Masih ada pasien yang tidak membayar/gratis.
Pertumbuhan
Pada Tahun 2013, meskipun kunjungan IGD mengalami kenaikan dan
mencapai target namun pertumbuhannya hampir mencapai angka ideal.
Pertumbuhan kunjungan IGD tahun 2013 adalah 1,09 kali, seperti
terlihat pada grafik berikut :
Grafik 5.36
Pertumbuhan IGD
Tahun 2013

Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat


Adapun rincian kegiatan pelayanan di IGD dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Grafik 5.37
Kegiatan Pelayanan IGD
Tahun 2013

88

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari grafik di atas terlihat bahwa jenis pelayanan terbanyak di IGD


adalah pelayanan infeksi
Mutu Pelayanan
Angka Kematian di IGD dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.38
Angka Kematian di IGD
Tahun 2013

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa angka kematian di IGD,


cukup rendah (termasuk ideal), yaitu sebesar 1,02%.

Hasil Survey Emergency Respon Time di IGD


Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Emergency Response Time).
Jumlah sampel/responden tahun 2013 sebanyak 43 pasien. Dengan
pendistribusian seperti terlihat pada grafik berikut:
Grafik 5.39
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pembayaran

Grafik 5.40
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pelayanan

89

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.41
Hasil Survey Emergency Response Time
Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa rata-rata Emergency


Response Time I Tahun 2013 adalah 10 menit 47detik dan Emergency Respon
Time II adalah 1 jam 5 menit 17 detik. Kesimpulannya waktu tunggu ERT I belum
mencapai ideal karena kurang dari 8 menit
Sedangkan hasil survey Emergency Respon Time I tahun 2012 lebih cepat yaitu
5 menit 35 detik .
g).

Instalasi Farmasi

Target dan Realisasi


Jumlah total penerimaan resep tahun 2013 adalah 556.676 resep.

Target penerimaan resep tahun 2013 diharapkan dapat meningkat sebanyak 5%


atau sebesar 369.011 berarti realisasi tahun 2013 sebesar 151 % dari target dan
telah melampui target yang diharapkan. Jumlah total penerimaan resep Instalasi
Farmasi, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.42 Resep Farmasi

90

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pendapatan

Instalasi

Farmasi

pada

Tahun

2013

sebesar

Rp. 3.982.324.100,-, dan target pendapatan tahun 2013 dalam RBA


adalah Rp. 7.765.000.000,- berarti belum mencapai target.
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada tahun
2013, jumlah resep farmasi melebihi target yang ditetapkam,
sedangkan

pendapatannya

belum

mencapai

target

yang

diharapkan.
Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar
Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 5.43
Jumlah Resep Farmasi Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

Kegiatan Pelayanan di Instalasi Farmasi


Adapun rincian kegiatan pelayanan di farmasi dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:

91

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.44
Kegiatan Pelayanan Farmasi Tahun 2013

Dari grafik tersebut terlihat bahwa kegiatan pelayanan terbanyak adalah


di depo Jaminan, kegiatan terbanyak kedua di depo umum.
Pertumbuhan Jumlah Penerimaan Resep
Pertumbuhan Jumlah Penerimaan resep tahun 2013 sebesar 1,6 kali
lebih

bertumbuh

dibandingkan

tahun

2012

sebesar

1,04

kali

Pertumbuhan Farmasi dapat dilihat pada grafik berikut:


Grafik 5.45
Pertumbuhan Farmasi
tahun 2013

92

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil Survey Mutu Pelayanan (Survey Waktu Tunggu Resep Obat


Jadi)
Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi Tahun 2013 diperoleh dari
sejumlah 500 sampel/responden.Distribusi responden, dapat dilihat
pada pie chart berikut ini:
Grafik 5.46
Distribusi Responden berdasarkan depo
Tahun 2013

Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi Tahun 2013, dapat dilihat pada
grafik berikut:

Total waktu tunggu


Obat Jadi
& Racikan

Grafik 5.47
Hasil Survey Waktu Tunggu Resep Obat Jadi
Tahun 2013

2:52:48

Waktu Tunggu Obat Jadi dan Racikan

2:24:00
1:55:12

1:26:24
0:57:36
0:28:48
0:00:00

Depo Umum

MEAN
0:15:21

MIN
0:00:10

MEDIAN
0:11:36

MAX
1:16:20

Depo JPS

0:54:00

0:00:09

0:55:20

2:32:32

Depo ASKES

0:24:21

0:01:10

0:15:22

1:51:04

Obat Jadi

0:31:16

0:00:00

0:20:26

2:29:43

Obat Racikan

0:45:31

0:02:29

0:38:44

2:32:32

93

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari ketiga


depo farmasi, rata-rata waktu tunggu depo farmasi umum paling
pendek, yaitu 15 menit 21 detik sedangkan tahun 2012 selama 32 menit
11 detik.Total rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat jadi di
Instalasi Farmasi adalah 31 menit 16 detik sedangkan tahun 2012
selama 34 menit 27 detik dan rata-rata waktu tunggu resep obat racikan
adalah 45 menit 31 detik sedangkan tahun 2012 adalah 56 menit 27
detik. Dan total waktu tunggu depo farmasi tahun 2013 adalah 32 menit
21 detik lebih cepat daripada tahun 2013 adalah 39 menit.

Instalasi Laboratorium
Target dan Realisasi
Jumlah pemeriksaan laborataorium pada Tahun 2013 adalah
148.292

dan

kunjungan

sebesar

34.879

pasien.

Target

pemerikasaan tahun 2013 adalah 137.857 pasien berarti realisasi


mencapai pemeriksaan 108% dari target atau melebihi target yang
telah disepakati. Total pemeriksaan Instalasi Laboratorium tahun
2013 dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.48
Total Pemeriksaan Instalasi Laboratorium
Tahun 2013
JUMLAH PEMERIKSAAN

h).

PEMERIKSAAN LAB
TARGET : REALISASI
80.000
75.000
70.000
65.000
60.000
55.000
50.000

REALISASI 2012

131.292

TARGET 2013 (5%)

137.857

REALISASI 2013

148.292

Pendapatan Instalasi Laboratorium pada tahun 2013 adalah


sebesar

Rp.

2.150.920.000,-

(belum

termasuk

rawat

inap)

sedangkan target pendapatan Rp.2.194.000.000, kemungkinan


sudah mencapai target apabila disatukan dengan pemeriksaan
laboratorium rawat inap.

94

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa target jumlah


pemeriksaan laboratorium melebihi targret tercapai namun realisasi
pendapatan sudah mencapai taget yang ditetapkan.

Kunjungan berdasarkan cara bayar


Kunjungan laboratorium berdasarkan cara bayar dapat dilihat pada
grafik berikut ini :
Grafik 5.49
Kunjungan Instalasi Laboratorium berdasarkan cara bayar
Tahun 2013

Kegiatan Instalasi Laboratorium


Kegiatan terbanyak di Instalasi Laboratorium berdasarkan jenis
kelompok pemeriksaan adalah pemeriksaan patologi/kimia klinik, seperti
terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.50
Kegiatan Instalasi Laboratorium
Tahun 2013

95

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pertumbuhan Instalasi Laboratorium


Pertumbuhan Instalasi Laboratorium dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.51
Pertumbuhan Jumlah Pemeriksaan
LaboratoriumTahun 2013

Pada grafik tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan jumlah


pemeriksaan di Instalasi Laboratorium tahun 2013 sebesar 1,13 kali lebih
tinggi/naik daripada tahun 2012 sebesar 1,04 kali dan melebihi angka
ideal.
Hasil Survey Laboratorium
Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium dilakukan
terhadap 156 responden, dengan distribusi responden sebagai berikut:

Grafik 5.52
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pemeriksaan

Grafik 5.53
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pembayaran

berdasarkan jenis pembayaran

33%
umum

1%

askes
42%

24%

KJS

Jamsostek

96

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.54
Hasil Survey Waktu Tunggu Laboratorium Tahun 2013

Hasil Survey Total Rata-rata Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan


Laboratorium tahun 2013 adalah 1 jam 59 menit 30 detik sedangkan tahun 2012
adalah 2 jam 2 menit 25 detik. Rata- rata waktu tunggu survey laboratorium
tahun 2013 mencapai ideal indikator RBA yaitu 3 jam.

i).

Instalasi Radiologi

Target dan Realisasi


Jumlah pemeriksaan radiologi Tahun 2013 adalah 13.487 dan
jumlah pasien 11.106. Pemeriksaan Tahun 2012 adalah 11.026 jadi
realisasi tahun 2013 mencapai 116 % dari target dan melebihi target
yang diharapkan, seperti tergambar pada grafik berikut:

97

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.55
Jumlah Pemeriksaan Radiologi Tahun 2013

Pendapatan Instalasi Radiologi pada Tahun 2013 sebesar Rp.


1.046.872.500,- (belum termasuk rawat inap) sedangkan

target

Pendapatan Rp. 1.035.000.000,- berarti realisasi tahun 2013


melebihi target ditambah dengan pemeriksaan rawat inap. Dan
untuk target pemeriksaan mencapai target

Kunjungan/pasien Radiologi Berdasarkan Cara Bayar


Kunjungan/pasien radiologi berdasarkan cara bayar, dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 5.56
Jumlah Kunjungan/Pasien Radiologi Berdasarkan Cara Bayar
Tahun 2013
JUMLAH KUNJUNGAN/PASIEN RADIOLOGI
BERDASARKAN CARA BAYAR

Dari grafik tersebut terlihat bahwa cara pembayaran terbanyak pasein


radiologi adalah pembayaran pribadi/umum, yang kedua terbanyak

98

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

adalah dengan Kartu Jakarta sehat dan masih ada pasien yang tidak
membayar/gratis.

Kegiatan Instalasi Radiologi


Kegiatan Instalasi Radiologi pada Tahun 2013, didominasi oleh
pemeriksaan dental & panaromic terutama pemeriksaan thorax foto.
Grafik 5.57
Kegiatan Instalasi Radiologi
Tahun 2013

Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi


Pada Tahun 2012, pemeriksaan radiologi mengalami pertumbuhan 1,09
kali berarti menurun apabila dibandingkan tahun 2011 yaitu 1,28 kali.
Pertumbuhan tersebut belum mencapai angka ideal, seperti terlihat
pada grafik berikut:
Grafik 5.58
Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi
Tahun 2013
Pertumbuhan Radiologi Thn 2013

2
KALI

Ideal (1,10 kali)

1,5

1
0,5

0
Tahun 2013

1,22

99

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Hasil Survey Mutu Pelayanan Instalasi Radiologi (Survey Waktu


Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi)
Survey Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Radiologi dilakukan
terhadap 80 responden, dengan distribusi responden sebagai berikut:
Grafik 5.59
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pemeriksaan

3%

Grafik 5.60
Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pembayaran

berdasarkan jenis
pemeriksaan

berdasarkan jenis pembayaran

Thorax

10%

Non
Thorax

30%

57%

KJS
27%
umum
62%

USG
askes
11%

CT SCAN

Grafik 5.61
Hasil Survey Waktu Tunggu Radiologi
Tahun 2013

Hasil Survey Waktu Tunggu Rata-rata Hasil Pemeriksaan Radiologi


tahun 2013 adalah 15 jam 57 menit 37 detik sedangkan tahun 2012 adalah 2 jam
4 menit 12 detik. Waktu tunggu tahun 2013 sangat lama karena pada saat survey
dokter yang praktek hanya satu orang dan pasien rumah sakit sebagian besar
mengambil hasil radiologi pada saat kunjungan selanjutnya untuk kontrol .

100

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

j).

Instalasi Rehabilitasi Medik


a.

Target dan Realisasi


Total kunjungan pasien Rehabilitasi Medik tahun 2013 adalah 3552
dengan jumlah pemeriksaan 7.341 sedangkan tahun 2012 jumlah
pemeriksaan adalah 4.027 dengan jumlah pasien 2.437 orang.
Instalasi Rehabilitasi Medik mentargetkan kunjungan tahun 2013
meningkat sebesar 10 % atau sebanyak 4.430 berarti

realisasi

166% dari target atau melampaui target yang diharapkan.


Kunjungan Rehabilitasi Medik (target dan realisasi) tahun 2013
dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.62
Pemeriksaan Rehabilitasi Medik
Tahun 2013

Pendapatan Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2013 adalah


sebesar Rp.135.94.300,-. sedangkan target adalah Rp. 64.800.000
berarti capaian realisasi pendapatan sebesar 210% dari target
Rehab medik untuk tahun 2013 baik target pemeriksaan dan
pendapatan melampui target.

Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara Bayar


Kunjungan Rehabilitasi Medik Berdasarkan Cara Bayar dapat dilihat
pada grafik berikut:

101

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.63
Jumlah Kunjungan/Pasien Rehabilitasi Medik
Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa cara


pembayaran terbanyak pasien rehabilitasi medik, adalah pembayaran
dengan

KJS,

kemudian

kedua

terbanyak

adalah

pembayaran

pribadi/umum.

Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik


Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik pada Tahun 2013, didominasi oleh
pemeriksaan fisioterapi.
Grafik 5.64
Kegiatan Instalasi Rehabilitasi Medik
Tahun 2013

Pertumbuhan Rehabilitasi Medik


Pertumbuhan rehabilitasi medik tahun

2013 sebesar

1,82 kali

sedangkan tahun 2012 sebesar 1,95 kali, seperti tergambar pada grafik
berikut:
102

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.65
Pertumbuhan Rehabilitasi Medik
Tahun 2013

k). Instalasi Gizi Dapur


Realisasi Kegiatan Instalasi Gizi Dapur Tahun 2013 adalah 108.599 porsi.
Dari grafik berikut, dapat dilihat bahwa secara umum, jenis diet yang paling
sering diberikan adalah diet bubur beras, berikutnya adalah diet susu komersial
dan diabetes melitus. Berdasarkan ruang dan kelas, jenis diet yang dominan
diberikan di ICU paling banyak diberikan diet susu komersial dan makanan cair.
Sedangkan di ruang perawatan umum, HCU, dan isolasi, paling banyak diberikan
diet bubur beras. Adapun rincian kegiatan Instalasi Gizi Dapur Tahun 2013 dapat
di lihat pada tabel di bawah ini:

103

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.10
Kegiatan Instalasi Gizi Dapur (Jumlah Porsi)
Tahun 2013

l). Instalasi Bedah Sentral

Target dan Realisasi IBS


Jumlah total operasi pada Tahun 2012 adalah 604 operasi. Target
tindakan operasi Tahun 2013 adalah 634 tindakan (meningkat 5%)
dan realisasi tahun 2013 adalah 1.084 tindakan dengan pasien 591
orang. Target dan realisasi operasi dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:

104

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.66
Total Operasi Tahun 2013

Total pendapatan IBS pada Tahun 2013 Rp. 208.367.858,sedangkan target pendapatan
berarti

capain

realisasi

nya

adalah Rp.772.500.000,belum

mencapai

target,

kemungkinan karena sebagian pasien berasal dari rawat inap


Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada
Tahun 2013, target jumlah pemeriksaan tercapai

tetapi

target pendapatan belum tercapai.

Operasi berdasarkan cara bayar


Rincian operasi berdasarkan cara pembayaran, dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik 5.67
Operasi Berdasarkan Cara Bayar
Tahun 2013

105

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berdasarkan grafik tersebut di atas terlihat bahwa cara pembayaran


operasi, yang terbanyak dengan pembayaran KJS dan Askes, kemudian
menempati posisi ketiga cara pembayaran operasi adalah dengan
umum.

Kegiatan Pelayanan di IBS


Kegiatan pelayanan operasi berdasarkan spesialisasi, dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Grafik 5.68
Kegiatan Operasi Berdasarkan Spesialisasi Tahun 2013

Dari grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan operasi


terbanyak adalah jenis bedah orthopedi dan kedua terbanyak adalah
jenis bedah umum.

Pertumbuhan IBS
Pertumbuhan operasi Tahun 2013 dapat mencapai angka ideal, yaitu
sebesar 1,79 kali, seperti terlihat pada grafik berikut:
Grafik 5.69
Pertumbuhan Operasi Tahun 2013

106

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Mutu Pelayanan IBS


Angka kematian pasca operasi (post operative death rate) di IBS
pada Tahun 2013, mencapai angka nol (sangat ideal), seperti
terlihat pada grafik berikut:
Grafik 5.70
Post Operative Death Rate
Tahun 2013

Waktu Tunggu sebelum operasi pada operasi elektif di IBS, juga


mencapai angka ideal, yaitu di bawah 24 jam (kurang dari 1 hari).

3). Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular


A.

Penataan manajemen pengkajian penyakit infeksi & penyakit


menular
1. Program : Penataan manajemen pengkajian penyakit infeksi &
penyakit menular yg dinamis & akuntabel
2. Kegiatan :
a.

Penyusunan rencana program


Penyusunan rencana kegiatan sesuai prioritas program sebagai

bagian dari organisasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


-

Penyusunan rencana bisnis anggaran sebagai bagian dari


organisasi.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bagian dari


organisasi

b.

Penataan tata hubungan kerja


- Pembentukan Instalasi Penelitian dengan SK Dirut RSPI SS
nomor

107

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

- Pembentukan Komite Etik Penelitian Kesehatan dengan SK Dirut


RSPI SS nomor SK Dirut HK.02.04/VII.3/161/2013.
- Penyusunan Tata hubungan kerja Direktorat Pengkajian PI & PM
sebagai bagian dari Tata hubungan kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti
Saroso (dalam proses).
c.

Penyusunan petunjuk teknis & SPO kajian / penelitian


- Penyusunan Pedoman / petunjuk teknis serta SPO kajian /
penelitian penyakit infeksi dan penyakit menular (dalam proses) ,
yang dikontribusikan oleh berbagai pakar keilmuan dalam
berbagai pertemuan jejaring yang diselenggarakan oleh RSPI
Prof. Dr. Sulianti Saroso, diselenggarakan pada : bulan Mei, Juni,
Juli 2013 (penyusunan Pedoman Kajian Bidang & Instalasi) serta
pada bulan Desember 2013 (pertemuan koordinasi kajian klinik &
epidemiologi).
- Penyusunan Pedoman serta SPO Kaji etik Penelitian Kesehatan
RSPI Prof Dr Sulianti Saroso (dalam proses), dengan nara sumber
dari Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) pada
bulan Juni & Desember 2013.
- Penyusunan alur kajian penyakit infeksi & penyakit menular
beserta faktor resikonya.

d.

Penguatan kemampuan pengelolaan sumber dana penelitian


internal & eksternal
Semakin terbatasnya alokasi dana pengkajian/ penelitian bersumber
DIPA & BLU RSPI Prof Dr Sulianti Saroso dari tahun ke tahun
mengarahkan pada kemungkinan peluang alokasi dana bersumber
institusi luar dengan mekanisme kerja sama.
Mekanisme penganggaran dana bersumber hibah dari kegiatan kerja
sama perlu diperkuat dengan adanya 2 rencana penelitian kerjasama
bersumber dana hibah kerjasama dengan Institusi luar negeri dan
kesiapan untuk rencana kerja sama penelitian berikutnya.

108

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

e.

Pembentukan iklim penelitian pada seluruh pegawai RSPI prof.


Dr. Sulianti Saroso
Iklim penelitian dibangun dengan cara :
-

Meningkatkan kemampuan staf pengkajian / penelitian,


Dengan adanya sosialisasi / pelatihan etik dasar penelitian, Good
Clinical Pratice serta disain studi penelitian yang diselenggarakan
secara in house training serta mengikuti berbagai workshop, telah
dapat meningkatkan minat staf untuk melaksanakan pengkajian /
penelitian.

- Mempermudah proses perencanaan serta penyerapan anggaran


dengan adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) dan
koordinasi lintas program segera
- Meningkatkan

kemampuan

memberikan

bimbingan

&

pengendalian manajemen pengkajian penyakit infeksi & penyakit


menular, melalui internalisasi pemahaman dan komitmen tentang
output yang diukur sesuai tugas pokok dan fungsi, serta
pengendalian manajemen ke arah pencapaian visi, misi serta
indikator kinerja.
- Mengakomodir

keharusan

pemenuhan

perssyaratan

etika

penelitian dan peningkatan kapasitas dengan membentuk Komite


Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) RSPI Prof,. Dr,. Sulianti Saroso
dengan SK Dirut nomor HK,03,05/ VII.1/ 2435/ 2012 dan
diperbaharui melalui SK Dirut HK.02.04/VII.3/161/2013.
f.

Pelaksanaan

kajian/

penelitian

penyakit

infeksi,

penyakit

menular prioritas , new emerging diasese, re emerging disease


(PINERE) yang memenuhi standar ilimiah & etik

109

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pengkajian
/ penelitian

Tabel 5.11
Pengkajian / penelitian internal
RSPI Prof. Dr Sulianti Saroso
Tahun 2011 - 2013
Sumber
Ethical approval
dana
DIPA Non Ada Tidak Tidak
DIP
ada
perlu
A

Tahun 2011
1. Analisis
genetika V
Virus Influenza H1N1
Penderita Yang di
Rawat di Rumah
Sakit Penyakit Infeksi
Prof. DR. Sulianti
Saroso.
2. Kajian terhadap Nilai V
Viral load dan Analisa
Genetika Virus pada
Penderita HIV/AIDSTB (+) dan Penderita
HIV/AIDS-TB (-) pada
pasien yang sudah
dan belum mendapat
pengobatan
Antiretroviral.
3. Peta
kuman
dan
sensitifitas terhadap
antibiotik di RSPI SS,
tahun 2005-2010.
4. kajian implementasi
rencana Pengelolaan
lingkungan (RKL) dan
rencana Pemantauan
Lingkungan
(RPL)
RSPI-SS tahun 2009,
2010
Tahun 2012
1. Kajian
Adherence V
ARV pada ODHA.
2. Kajian
Multi drug V
Resisten TB
3. Kajian Pola Kuman
dan
keepekaan
antimikroba.
4. Peran Virus influenza
serta
karakteristik

Publikasi Jurnal
Terakredita
si

Tidak
terakredit
asi

Belum
publika
si

V
(dalam
proses
publika
si)

110

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

5.

6.

7.

8.

9.

kliniknya
sebagai
penyebab
gejala
infeksi saluran nafas
akut
pada
anak
menggunakan
PCR/ESI-MS
Prevalens MDR TB V
pada pasien TB Paru
di RSPISS tahun
2012
dengan
menggunakan PLEXID
sebagai
pemeriksaan
resistensi TB
V
Mikroorganisme
penyebab infeksi non
dengue anak dan
dewasa
menggunakan
PCR/ESI-MS
Analisis mikroba usus V
pada anak usia 2-5
tahun dengan Diare
dan Non Diare serta
bakteri
penghasil
asam laktat
Indentifikasi Etiologi
Diare
Akut
Pada
Dengan
Teknologi
PCR/ESI-MS
di
RSPISS
Peta
kuman
dan
sensitifitas terhadap
antibiotik di RSPI SS,
tahun 2005-2011

10.kajian implementasi
rencana Pengelolaan
lingkungan (RKL) dan
rencana Pemantauan
Lingkungan
(RPL)
RSPI-SS tahun 2009,
2010, 2011.
11.
Kajian
pre
exposure
immunization petugas
kesehatan RSPI-SS
yang
berisiko
terhadap pelayanan
rabies
Tahun 2013

111

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Surveilans berbasis
laboratorium
2. Kajian Rabies melalui
pemeriksaan
titer
antibodi pada pasien
kasus gigitan Hewan
Penular Rabies di
RSPI SS
3. Pengaruh
rawat
gabung pasien HIV /
AIDS
dengan
pseudomonas
aeruginosa terhadap
resiko transmisi ke
pasien lain di ruang
perawatan RSPI SS
4. Analisa
Ketahanan
Hidup Penderita HIV
AIDS di RSPI SS
5. Suplementasi
Zn
pada penderita HIV
AIDS
6. Suplementasi
Fe
pada penderita TB
paru
(pembatalan
kegiatan dengan SK
Dirut RSPI SS nomor
HK.03.05/VII.1/10169
/2013 tanggal 1 Juli
2013
7. Hubungan
antara
pengetahuan tentang
penyakit TB paru
dengan
perilaku
pencegahan
pada
penderita Tb paru
8. Efektifitas
aplikasi
handrub
terhadap
peningkatan jumlah
kuman pada tangan
petugas RSPI SS
9. Pola kuman pada
ruang publik, ruang
pelayanan & ruang

112

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

perawatan RSPI SS
10.
Insidens & faktor
resiko
terjadinya
Sindrom
Inflamasi
karena
rekonsitusi
imunitas
pada
penderita HIV AIDS,
sebagai
penelitian
pendahuluan
Uji
Klinis Suplementasi
vitamin
D
untuk
pencegahan Sindrom
inflamasi
karena
rekonsitusi imunitas
pada pasien HIV di
RSPI SS
11.
Sensitivitas
&
resistensi antiobiotika
pada anak di RSPI
SS
12.
Manfaat curcumin
pada infeksi rotavirus
di RSPI SS

Pengkajian/ penelitian

1. AFIRE Study

Tabel 5.12
Penelitian Eksternal (Kerja Sama)
RSPI Prof Dr Sulianti Saroso
Kerja sama
Ethical approval
Ada
Tid Tidak
ak
perlu
ada
INA
- V
Respond

Lembaga
2. Molecular
Penyakit
Epidemiology of HIV
Tropik
1 in Indonesia
Universitas
airlangga
3. Effectiveness of Melaleuca
Alternifolia concentrate (MAC)
as enhancer ammune system
ini patients who commence
antiretroviral therapy at Sulianti
Saroso for Infectius diseases
hospital Jakarta

V
Australian
Botanical
Bioscience
Underwood,
Queensland
, Australia

Keterangan

Proses
perijinan
pembukaan rekening
hibah
Proses MOU
Proses pengumpulan
sampel

Proses
perijinan
Badan POM

113

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

B. Peningkatan surveilans pengkajian PI & PM


- Pelaksanaan Surveilans Rutin 19 Penyakit Potensial KLB.
- Pelaporan hasil surveilans rutin dan tindak lanjut ke stakeholders.
- Penyusunan Penggantian Status baru rekam medik
- Sebagai tim Surveilans H5N1 dengan Sudinkes Jakarta Timur dan Ditjen
PP & PL di Jakarta dan Bandung.
C. Pengembangan laboratorium penelitian
- Penyusunan petunjuk teknis & SPO laboratorium penelitian
- Penataan ruangan laboratorium penelitian (tahun 2012 & 2013)
- Menerima hibah peralatan PCR/ESI-MS (PLEX ID) dari Ditjen PP & PL (
tahun 2010- 2011), tahun 2013 PLEX ID diskontinu, & akan diganti
dengan peralatan yang setara.
- Menerima hibah peralatan pemeriksaan Viral load dari Ditjen PP & Pl (
tahun 2013)
- Pemanfaatan PCR/ESI-MS untuk 5 penelitian
- Penyusunan rencana kebutuhan peralatan standar BSL 2 laboratorium
penelitian (2013)

D. Penguatan jejaring pengkajian penyakit infeksi & Penyakit menular


-

Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan jejaring kajian penyakit


infeksi & penyakit menular
Pertemuan jejaring dengan unit di lingkungan kementerian, dan
organisasi-organisasi

profesi

dengan

pertemuan

pertemuan

pendahuluan untuk memperkuat kapasitas SDM dalam melaksanakan


pengkajian & penelitian penyakit infeksi beserta faktor resikonya,
penataan jejaring, serta menghasilkan pedoman kajian yang gold
standard

Keterlibatan dalam jejaring penelitian multinasional :


o

Sebagai anggota Steering Committee,

Strategic Planning For

Indonesia Infectious Diseases Clinical Research Network (Indonesia


- US Partnership)
o

Sebagai site AFIRE Study

114

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Berpartisipasi dalam forum jejaring internasional :


o

Sebagai

pembicara

dalam

13

TH

FERCAP

International

Conference, dengan tema Addressing ethical issues in infectious


and communicable disesase:, (dr Dewi Murniati, Dr dr Fatmawati,
MPH, drg. Maya Marinda M. Kes)

Melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka penguatan jejaring


pengkajian & penelitian penyakit infeksi :
o

Lembaga Penyakit Tropik , Univerrsitas Airlangga, Surabaya (15


17 April 2013), mempelajari rencana kerjasama penelitian

Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi Indonesia (RSPTI) , Surabaya


(15 17 April 2013), mempelajari tatalaksana pasien infeksi,
manajemen penelitian, serta manajemen laboratorium penelitian

RSUD Dr.Soetomo, Surabaya (15 17 April 2013), mempelajari


manajemen

pengendalian

resistensi

antibiotika

(PPRA)

dan

Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)


- Keanggotaan organisasi profesi :
o

Asosiasi Biorisk Indonesia : 3 orang

Jaringan Komunikasi Nasional Etik Penelitian Kesehatan

Forum for Ethical Review Comittees in Asia & Western Pasific


(FERCAP ) : 20 orang

Clinical Epidemiology-evidence based medicine (CE-EBM): 3 orang

- Perjanjian kerjasama :
o

Nota kesepahaman Lembaga biologi Molekuler Eijkman dgn RSPI


Prof.

Dr.

Sulianti

Saroso,

Tentang

Pengembangan

Ilmu

Pengetahuan & Teknologi Kedokteran di Bidang Bioteknologi,


Nomor

121/

EIJK/IV/2011(Lembaga

Eijkman),

Nomor

HK.06.01/VII.1/1857/2011 (RSPI Prof Dr Sulianti Saroso)


o

Perjanjian Kerjasama antara UI dan RSUPN CM dan RSPI SS,


Tentang Penyelenggaraan kegiatan akademik di RSPI SS, nomor
126/PKS/FKUI/2011

(Fak

Kedokteran

UI),

nomor

13052/TU.K/54/VII/2011 (RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, nomor


HK.06.01/VII.1/2602.A/2011 (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)

115

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Perjanjian Kerjasama RSPI SS dengan Pusat Teknologi Terapan


Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Badan Litbangkes , tentang
pelaksanaan kegiatan peneliitian klinis khususnya penyakit infeksi,
nomor HK .06.01/VII.1/1102/2012 (RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso),
nomor HK.05.01/V/0637/2012 (PTTKEK)

memorandum of Agrrement RSPI Prof Dr Sulianti Saroso dengan


Lembaga

Penyakit

Tropis

Universitas

Airlangga,

nomor

HK.05.01/VII.2.3/7373/2013 (RSPI Prof Dr Sulianti Saroso), nomor


399/UN3.15/KS/2013 (LPT UNAIR)
- Keikutesertaan sebagai tim penyusunan berbagai pedoman teknis:

Pedoman Sistem SKD EID Penyakit Infeksi /Menular yang Potensial


KLB/Wabah,

dengan Direktorat Bina upaya Kesehatan Rujukan

Kemenkes dan Assesment di 4 Propinsi (2012)

Pedoman Penyelenggaraan Tatalaksana Kasus Gigitan Hewan


penular Rabies dan Penderita rabies dengan Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Rujukan Kemenkes dan Assesment di 3 Provinsi (2012):

Pedoman Penyakit Zoonosis Untuk wisatawan dengan Kementrian


Pariwisata di Jakarta (2012)

Pedoman kecerdasan majemuk di Bogor (2012)

E. Pelaksanaan penguatan protokol standar dan tatalaksana penyakit


infeksi & penyakit menular
-

Penyusunan status rekam medik tentang penyakit DBD, TB,


HIV/AIDS, Gastro Enteritis, Rabies (2012- 2013)

Penyusunan modul diklat Pencegahan & Pengendalian Infeksi (2012)

Penyusunan modul Diklat CST & VCT (2013)

F. Penguatan Kapasitas SDM dalam Pengkajian/ Penelitian Penyakit Infeksi


& Penyakit Menular

116

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.13
Penguatan Kapasitas SDM
Dalam Pengkajian/ Penelitian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular
Tahun 2011- 2013
Kegiatan
Penyelenggara
Jumlah Tempat
peserta
Tahun 2011
1. Pelatihan Reseach Ethic &
Good Clinical Practice
Tahun 2012
1. Sosialisasi Etik Dasar

Sertfikasi

40

RSPI SS

40

RSPI SS

Non
sertifikasi

Garut

Sertifikasi

3. Pelatihan Etik Dasar penelitian KNEPKkesehatan


Poltekkes II

Garut

Sertifikasi

4. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti

Cibinong

Sertifikasi

30

RSPI SS

Srilangka

Non
sertifikasi
Sertifikasi

Sanitasi Subdit HSP,


Ditjen
PP
PL
2. Kunjungan Kerja Hygiene Sanitasi Ins
Gizi
Pangan
RSAB
Harapan
Kita
3. Kunjungan Kerja Hygiene Sanitasi ACS,
Pangan
Bandara
Soetta
4. Pelatihan Penulisan Ilmiah
LIPI

40

RSPI SS

Non
sertifikasi

30

RSAB
Harapan
kita

Non
sertifikasi

30

Non
sertifikasi

10

ACS,
Bandara
Soetta
cibining

KNEPK

RSPI SS
6. Pelatihan Etik Dasar Penelitian KNEPK

Kesehatan
RSPI SS
7. Pelatihan Disain Studi Penelitian RSPI
SSKlinik
PT
Epidemiolog
i Indonesia
8. Pelatihan Metodologi Uji Klinik
Clinical
Study Unit
FK
Univ
Indonesia

40

RSPI SS

Sertifikasi

40

RSPI SS

Sertifikasi

30

RSPI SS

Sertifikasi

Jakarta

Sertifikasi

2. Pelatihan Good Clinical Practice

KEPK
Balitbangke
s
KNEPK-

Non
sertifikasi

Poltekkes II

LIPIKemristek

5. Pelatihan Analisis Data


6. 12 TH FERCAP
Conference
Tahun 2013
1. Sosialisasi
Pangan

RSPI SS

International FERCAP

Hygiene

5. Pelatihan Good Clinical Practice

Sertifikasi

117

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

9. Training and Survey of Health FERCAPEthical Research Comission


KNEPK

11

10.
13 TH FERCAP International
Conference

FERCAPBalitbangke
s

FK
Udayan
a
Denpas
ar
FK
Brawijay
aMalang
Denpasar

G. Kasus Penyakit KLB di RSPI-SS.


Selama tahun 2013 kasus KLB yang menonjol adalah DBD yang
meningkat dibandingkan tahun lalu.
Grafik: Jumlah kasus yang dirawat di RSPI Tahun 2010-2013
Grafik 5.71
Pasien DBD di Rawat Jalan RSPI SS

Penyakit KLB yang juga meningkat adalah Morbili sebanyak 32 kasus


(Tahun 2011 = 7 dan 2012 = 2 kasus) serta Difteri sebanyak 6 kasus (Tahun
2011 = 1 dan tahun 2012 = 2).
H. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan.
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) merupakan salah satu unit
penting dalam mengakomodasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan baik
internal di lingkungan pegawai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso maupun dari
luar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Tugas instalasi ini pada dasarnya adalah
menyelenggarakan fungsi pendidikan dan pelatihan petugas sesuai Rentra
dan RBA serta kebutuhan pelatihan (TNA).
Beberapa hasil kegiatan Instalasi Diklat adalah sebagai berikut:

118

Sertifikasi

Sertifikasi

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Secara kumulatif Instalasi Diklat telah memiliki 20 Standar Prosedur


Operasional (SPO) yang menjadi landasarn teknis dan administrasi
penyelenggaraan diklat.
2. Dalam pelaksanaan diklat pegawai RSPI, telah dilakukan 10 inhouse
training dengan total jumlah peserta 548 orang dan peningkatan
kapasitas melalui pelatihan di luar RSPI sebanyak 64 pelatihan dengan
jumlah peserta 195 orang.
3. Guna memperoleh standar pendidikan yang sesuai dengan akreditasi,
Prof. Dr. Sulianti Saroso bekerja sama dengan STIKIM saat ini sedang
mendidik 29 orang D3 perawat untuk menjadi S1 (SKep).
4. Melalui

Instalasi

Diklat,

RSPI

Prof.

Dr.

Sulianti

Saroso

telah

melaksanakan MoU pendidikan dengan 17 Institusi Pendidikan yang


terdiri

dari

Kepaniteraan

Dokter

Umum

dan

Dokter

Spesialis,

Keperawatan, Kebidanan dan Analis Laboratorium. Dengan MoU


tersebut, sebanyak 518 mahasiswa kesehatan telah melakukan magang
atau meningkat 49% dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 347
orang.
5. Prof. Dr. Sulianti Saroso telah menjadi tempat kunjungan studi banding
bagi 7 institusi kesehatan termasuk satu dari Kementerian Kesehatan
Buthan. Selain itu Instalasi Diklat juga menyelenggarakan pelatihan
khusus penatalaksanaan penyakit infeksi bagi KKP Kelas I Makasar dan
KKP Kelas I Medan.
6. Dalam rangka mendukung pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan petugas kesehatan, Prof. Dr. Sulianti Saroso bekerja sama
dengan PT Reckit Benckiser Indonesia telah melaksanakan pelatihan di
76 RS dan Puskesmas.
I.

Instalasi Rekam Medik


Tugas Instalasi Rekam Medik adalah menyelenggarakan kegiatan
pelayanan rekam medik pasien, menyediakan data dasar penyakit
(morbiditas) dan data dasar kematian (mortalitas), serta mengumpulkan,
mengolah, menganalisa data dan menyajikan informasi untuk kepentingan
manajemen rumah sakit.
Hasil-hasil kegiatan Instalasi Rekam Medik antara lain ditunjukkan
dengan beberapa tampilan berikut ini:

119

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.72 dan 5.73 Penyakit Infeksi dan Non Infeksi Terbanyak IRNA

Grafik 5.74 dan 5.75 Penyakit Infeksi dan Non Infeksi Terbanyak IRNA

Adapun pencapaian kinerja Instalasi Rekam Medik masih belum sesuai


dengan indikator yang ditetapkan sebagaimana tampilan dibawah ini:

120

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Tabel 5.14
Pencapaian Indikator Rekam Medis

Atas penurunan BOR pada tahun 2013 ini terlihat bahwa diperlukan
perbaikan manajemen di pelayanan pasien secara menyeluruh. Adapun dari
data kinerja diatas diperlukan perbaikan kinerja secara mendasar mulai dari
penguatan SDM, penataan manajemen serta perbaikan lingkungan kerja.

J. Instalasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Instalasi ini sangat penting dalam mendukung pengendalian infeksi serta


meningkatkan mutu pelayanan di RS sebagaimana standar akreditasi yang telah
ditetapkan. Tugasnya adalah :

121

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

a. Menyusun dan melakukan sosialisasi Kebijakan Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di RS.
b. Menyusun dan melakukan sosialisasi SPO terkait pencegahan dan
pengendalian infeksi.
c. Melakukan manajemen pencegahan & pengendalian infeksi di RS
meliputi aspek perencanaan, koordinasi pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, pengawasan serta pelaporan berkala.
d. Melaksanakan surveilans sumber dan faktor risiko infeksi serta investigasi
kasus bila diperlukan.
e. Menyampaikan laporan dan memberikan saran kepada Direksi tentang
implementasi kebijakan pencegahan & pengendalian infeksi di RS.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Instalasi ini memiliki IPCN (Infection


Prevention and Control Nurse) dan IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse karena sebagian besar tugas-tugas ini dilakukan oleh perawat.
Sebagai indikator utama keberhasilan Instalasi Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi adalah menurunnya angka infeksi RS yaitu IADP (Infeksi
Aliran Darah Primer), VAP (Ventilator Assosiated Pneumonia), ISK (Infeksi
Saluran Kemih) dan IDO (Infeksi Daerah Operasi). Pada tahun 2013 di RSPI
Prof. Dr. Sulianti Saroso tidak ditemukan kasus-kasus infeksi seperti uraian
tersebut.
Evaluasi infeksi lain adalah ditujukan terhadap akibat pelayanan
keperawatan. Hasil tahun 2013 menunjukkan angka Phlebitis 1,93 dari jumlah
hari penggunaan infus 31.590 dan Decubitus 1,67 dari jumlah tirah baring total
5.989. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan angka yang
ditetapkan dalam SPM yaitu 2%.

122

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.76
Kejadian Phlebitis 2013

Grafik 5.77
Kejadian Decubitus Tahun 2013

123

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Foto kegiatan Direktorat PPI PM


1. Dr. Dewi Murniati, Sp.A sebagai pembicara dalam 13 th
FERCAP Internasional conferece di Denpasar

124

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

2. Sebagai peserta 13 th FERCAP Internasional conferece di Denpasar

3. Kunjungan Kerja ke RSUD Soetomo, Surabaya

4. Kunjungan Kerja ke ITD UNAIR, Surabaya

125

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

5. Kunjungan Kerja ke RSPTI, Surabaya

6. Training and Survey of Health Ethical Research Comission

7. Penyusunan SOP Manajemen Kajian & Instalasi (Bidang Pengkajian


Imunologi & FR dan Instalasi Diklat)

126

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

8. Finalisasi Penyusunan SOP KEPK RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

9. Diklat Penulisan Ilmiah, LIPI-Cibinong

10. Pelatihan Etik Dasar Penelitian Kesehatan

127

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

11. Pelatihan Good Clinical Practice

12. Pelatihan Disain Studi Penelitian Klinik

13. Inhouse Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

128

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

B). Realisasi Indikator BLU

Indikator Asek Keuangan


Tabel 5.15
Indikator Aspek Keuangan

129

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Indikator Aspek Pelayanan


Tabel 5.16
Indikator Asek Pelayanan

NO

Sub Aspek / Kelompok Indikator/ Indikator/


Sub Indikator

Layanan

35

a.

18

Pertumbuhan Produktivitas

Haper

Nilai
Riil

1)

Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari

2,51

2)
3)

1,08

1,5

7,25

4)

Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari


Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap
(HP)
Pemeriksaan Radiologi / Hari

52,79

5)

Pemeriksaan Laboratorium / Hari

1,37

6)

Rata-rata Operasi / Hari

1,27

7)
8)

Rata-rata Rehab Medik / Hari


Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan
Kedokteran
Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

3,02

1,14

59,2%

1,25

76,68%

1,5

9)
b.
1)
2)

Efektivitas Pelayanan
Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai
pelayanan
Pengembalian Rekam Medik

14

3)

Angka Pembatalan Operasi

1,3%

1,5

4)
5)

Angka Kegagalan Hasil Radiologi


Persentase Penulisan Resep sesuai
Formularium
Angka Pengulangan Pemeriksaan
Laboratorium
BOR

1,3%

40%

0,5

293/137.286*100%= 0,21 %

44%

0,5

6)
7)
c.

Bobot

Pertumbuhan Pembelajaran

1)

Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan

0,01

0,25

2)

Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT

57%

0,75

3)

Program Reward dan Punishment

Ada Program, sebagian dilaksanakan

0,5

Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat

35

a.

Mutu Pelayanan

14

1)

Emergency Response Time

0:10:47

1,5

2)

Waktu Tunggu Rawat Jalan

01:32:22

0,5

3)
LOS (Length of Stay)
4)
Kecepatan Pelayanan Resep Obat
Jadi
5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi

7 Hari

0:31:16

3 Hari

6)

Waktu Tunggu Hasil Laboratorium

01:59:30

7)

Waktu Tunggu Hasil Radiologi

02:27:04

b.

Mutu Klinik

0,5

12

130

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c.

1)

Angka Kematian di Gawat Darurat

0,95%

2)

Angka Kematian/Kebutaan 48 jam

4,8%

3)

Post Operative Death Rate

4)

Angka Infeksi Nosokomial

5)

Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit

Kepedulian Kepada Masyarakat


1)

d.

e.

Pembinaan kepada Puskesmas dan


Sarana Kesehatan Lain

Penyuluhan Kesehatan

3)

Rasio Tempat Tidur Kelas III

Kepuasan Pelanggan
1)
Penanganan Pengaduan / Persentase
Pengaduan
2)
Kepuasan Pelanggan

Kepedulian Terhadap Lingkungan

2)

Ada Program Dilaksanakan


Semua

Ada Program Dilaksanakan


Semua
60%

Kebersihan Lingkungan (Hasil


Penilaian Rumah Sakit Berseri)

TOTAL (1+2)

0,7

0,7

9570

Hijau semua, pengukuran


dilaksanakan namun hasil
pengukuran ada yg melebihi
ambang batas

berikut:

Jumlah

=
=

23.00
57.25
80.25

Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas maka

0,8
57,25

70

Jadi Total Indikator Kinerja Aspek Keuangan dan Pelayanan adalah sebagai

Indikator Aspek Pelayanan

86,36 %

Proper Lingkungan (KLH)

Indikator Aspek Keuangan

2)

1)

0%
Decubitus =0,03%, Phlebitis =
0,2%, ISK = 0%, ILO = 0%
0%

kinerja Rumah Sakit

Penyakit Infeksi Prof Dr.Sulianti Saroso termasuk pada kriteria AA (SEHAT)

131

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

C). Realisasi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit


Tabel 5.17
Realisasi Standar Pelayanan Minimal

NO

Jenis Pelayanan

Indikator

Standar

Instalasi Gawat

1.Kemampuan menangani life saving anak dan

100 %

100 %

Darurat

dewasa
100 %

100 %

3.Jam buka Pelayanan Gawat Darurat

24 Jam

24 jam

4.Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang

100 %

100 %

5.Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana

Tim

Ada tim

6.Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat

8 menit

5 menit 35

Darurat

terlayani,

detik

2.Kemampuan menangani sight saving anak dan

Realisasi

dewasa

tersertifikasi dan masih berlaku BLS/PPGD dan


kegawatdaruratan mata

setelah
pasien
datang
7.Kepuasan pelanggan

70 %

8.Kematian pasien 24 Jam

2/1000

9.Tidak adanya pasien yang harus membayar uang

100 %

100 %

100 %

100 %

90 %
7,4 per mil

muka

Instalasi Rawat

1. Doter pemberi pelayanan di poliklinik spesialistik

dokter

Jalan

spesialis
2.Ketersediaan Pelayanan

1.Klinik Anak

Tersedia

2.Klinik

Tersedia

Penyakit
Dalam
3.Klinik

Tersedia

Kebidanan
4.Klinik

Tersedia

Bedah
3.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan

60 %

100 %

60 %

100 %

a.Pagi :jam

100 %

mikroskopis TB
4.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di RS

5.Jam buka pelayanan

08.00-13.00
sedangkan
hari jumat

132

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

:jam 08.0011.00
b.Sore : jam

100 %

14.00-16.00
6.Waktu Tunggu Rawat Jalan

60 menit

1 jam 10
menit

Rawat Inap

7.Kepuasan Pelanggan

90 %

90 %

1.Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

a.Dokter

100 %

Spesialis
b.Perawat

100 %

minimal
pendidikan
D3
2.Dokter penanggung jawab di Rawat Inap

100 %

3.Ketersediaan pelayanan rawat inap

a.Utama A

100 %

b.VIP

2 ruangan

c.Kelas I

25 ruangan

d.Kelas II

16 ruangan

e.Kelas III

108 ruangan

f.Ruang

13 ruangan

Isolasi
4.Jam visite dokter spesialis

Jam 08.00-

100 %

14.00 setiap
hari kerja
5.Kejadian Infeksi Pasca Operasi

2%

6.Kejadian infeksi nosokomial

1,5 %

7.Tidak ada pasien jatuh yang berakibat kecacatan

0%
0,35 %

0%

0%

8.Kematian pasien 48 jam

< 25/1000

38/1000

9.Kejadian pulang paksa

5%

10.Kejadian pasien lari/kabur

5%

11.Jumlah pasien rawat inap yang dirujuk

5%

0, 28 %

12.Kejadian pasien bunuh diri

< 25

0%

13.Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan

60 %

95 %

60 %

100 %

dan kematian

mikroskopis TB
14.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di RS
15.Kejadian infeksi nosokomial

0,35 %

a.Kejadian Decubitus

0,2 %

0%

b.Kejadian Plebitis

O,2 %

0%

c.Kejadian kesalahan pemberian obat oleh perawat

0%

0%

133

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

(KNC&KTD)

Instalasi Bedah
Sentral

d.Kejadian infeksi luka operasi

0%

0%

e. Kejadian cidera akibat restrain

0%

0%

16.Kepuasan pelanggan

90 %

0%

1.Waktu tunggu operasi elektif

2 hari

1 hari

2.Kejadian kematian di meja operasi

1%

0%

3.Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

0%

0%

4.Tidak adanya kejadian op[erasi salah orang

0%

0%

5.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada

0%

0%

0%

0%

6%

0%

operasi
6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi
7.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi
anestesi dan salah penempatan anestesi
endotracheal tube

ICU

1.Rata-rata pasien yang kembali ke ICU dengan

72 Jam

penyakit yang sama

Laboratorium

1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

140 menit

122 menit 25
detik

Patologi Klinik
2.Pelaksana Ekspertesi

3.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil

Dokter

Ada 3 dokter

Sp.PK

spesialis

0%

0%

4.Kepuasan Pelanggan

80 %

70 %

1.Waktu tunggu hasil pelayanan radiologi

3 jam

2 jam 4

pemeriksaan laboratorium

Radiologi

menit 12
detik
2.Pelaksana ekspertisi

3.Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

Dokter

Ada 2 dokter

Sp.Rad

spesialis

a.kerusakan

1%

foto 2 %

Rehabilitasi Medik

4.Kepuasan pelanggan

80 %

90 %

1.Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan

50 %

7%

0%

0%

80 %

90 %

Rehabilitasi Medik yabg direncanakan


2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
3.Kepuasan pelanggan

Farmasi

1.Waktu tunggu pelayanan


a.Obat Jadi

45 menit

31 menit 16
detik

b.Racikan

60 menit

45 menit 31

134

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

detik
2.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

10

Gizi

0%

0%

3.Kepuasan pelanggan

80 %

80 %

4.Penulisan resep sesuai formularium

100 %

95 %

1.Ketepatan waktu pemberian makanan kepada

90 %

99 %

20 %

10 %

pasien
2.Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

11
12

Pelayanan Gakin
Rekam Medik

3.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet

0%

0,002 %

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke

100 %

RS pada setiap unit pelayanan

terlayani

1.Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam

100 %

90 %

100 %

90 %

100 %

setelah selesai pelayanan


2.Kelengkapan Informed Concent setelah
mendapatkan informasi yang jelas
3.Waktu penyediaan dokumen rekam medik

10 menit

15 menit

15 menit

20 menit

pelayanan rawat jalan


4.Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap
11,7 mg/l

13

Sanitasi

1.Baku mutu limbah cair

a.BOD < 30
mg/l
b.COD <80

65,8 mg/l

mg/l
c.TSS < 30

20,2 mg/l

mg/l
d.PH 6-9
2.Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai

8,22

100 %

100 %

1.Tindak lanjut hasil pertemuan direksi

100 %

90 %

2.Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

100 %

90 %

3.Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

100 %

90 %

1. Cost recovery

40 %

2.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

100 %

90 %

3.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang

2 jam

2 jam

100 %

99 %

dengan aturan

14

15

Kepegawaian

Keuangan

tagihan pasien rawat inap


4. Kecepatan waktu pemberian imbalan (insentif)
sesuai kesepakatan waktu

16

Instalasi

1.Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

80 %

95 %

Pemeliharaan

2.Ketepatan waktu pemeliharaan alat

100 %

95 %

Sarana Rumah

3.Peralatan laboratorium dan alat ukur yang

100 %

98 %

Sakit

digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu

135

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

sesuai dengan ketentuan kalibrasi

17

Laundry

1.Tidak adanya kejadian linen yang hilang


2.Ketepatan waktu penyediaan linen umtuk ruang

0%

0%

100 %

90 %

Anggota Tim

100 %

rawat inap

18

Pencegahan dan

1.Ada anggota Tim PPI yang terlatih

PPI yang

Pengendalian
Infeksi (PPI)

terlatih 75 %
2.Tersedia APD di setiap instalasi

60 %

70 %

3.Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi

75 %

100 %

nosokomial/HAI (Health Care Associated Infection)


di RS

136

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

D). Realisasi Key Performance Indicator (KPI)


Tabel 5.19
Pencapaian tujuan dan sasaran Tahun 2013
Pencapaian Tujuan dan Sasaran
NO
1.

2.

Program kerja
Program
penyempurnaan tarif
Rumah Sakit,
termasuk
penyempurnaan
pengelolaan piutang,
dan pengembangan
billing system

Program Pengendalian
anggaran dan
penyempurnaan
inventory

Masukan (input)

Keluaran (output)

Alokasi anggaran
Data tarif lama (Pola tarif
Thn 2011)
Data Unit Cost
Data tarif dari RS lain
sebagai referensi
Tim Penyusun tarif baru
Data piutang
Sistem, mekanisme, dan
SDM yg kompeten dlm
pengelolaan piutang.
MOU
kerjasama
pembangunan
dan
pengembangan SIM-RS
SDM yang terlatih dalam
meng-input data SIM-RS.

Pola Tarif baru Thn 2012


Tersedianya
program
SIM-RS
Implementasi Program
SIM-RS

Bahan-2 Referensi untuk


menyusun
SOP
pengadaan
SDM pelaksana SOP
serta
SDM
penginput/pengelola
data inventaris yang
kompeten.

Hasil (outcome)

Dokumen
SOP
Pengadaan Barang &
Jasa
Tersusunnya
sistem
pencatatan
barangbarang inventaris.
Dokumen inventaris

Dampak (impact)

Terlaksananya
kegiatan
pelayanan
dengan
menggunakan
tarif baru Tahun
2012.
Meningkatnya
pendapatan
RSPI-SS
terutama PNBPBLU rumah sakit
sebesar 18 %.

Tersedianya
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dengan kualitas
pelayanan yang
baik.

Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat.

Terlaksananya
sistem pengadaan
barang
&
jasa
RSPI-SS, yg tepat
guna
cost
reductionrumah
sakit sebesar 4,25
%.

Effisiensi
anggaran rumah
sakit

Effisiensi
anggaran
negara
untuk
bidang
kesehatan

Manfaat (benefit)

137

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO

Program kerja

Masukan (input)

3.

Program Peningkatan
ketrampilan dan
kemampuan staf

4.

Program Percepatan
pengurusan
administrasi
kepegawaian dan
penyempurnaan
rumusan remunerasi

Keluaran (output)

Pelatihan
pengadaan
barang dan jasa
SDM pencatatan barangbarang inventaris
Pelatihan
penyusunan
SAI & SA-BMN

Pemetaan
kompetensi
staf
Pelatihan
dan
pendidikan staf
Studi
banding
ke
institusi-2 terkait
Tersedianya
alokasi
dana untuk mengikuti
pendidikan & pelatihan

Pelatihan SDM tentang


sistem
administrasi
kepegawaian
Sosialisasi
aturan
kepegawaian
Survey
kepuasan
pegawai
Tim
penyusun
remunerasi
Data remunerasi dari RS
lain
sebagai
bahan
referensi
Studi banding mengenai
penyusunan remunerasi
Bimbingan penyusunan
sistem remunerasi

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dokumen
pemetaan
kompetensi staf
SDM yang terampil
dan kompeten pada
bidangnya

Meningkatnya
penempatan SDM
sesuai
dengan
kompetensinya
sebesar 50%.

Kualitas
pelayanan
kesehatan
prima

Tersedianya
sistem
administrasi
kepegawaian
yang
baik
SDM
pengelola
administrasi
&
kepegawaian
yang
trampil dan kompeten.
Dokumen
survey
kepuasan pegawai
Tim SDM remunerasi
yang kompeten
Dokumen draft sistem
remunerasi RSPI-SS

Pertumbuhan index
kepuasan staf > 4,
sebesar 5%
Terlaksananya
sosialisasi aturan
kepegawaian
Penerapan sistem
remunerasi
RS
(sedang
dalam
proses persetujuan
Kemenkeu

Terselenggaranya
kinerja pelayanan
RSPI-SS,
yang
paripurna

yang

Dampak (impact)

Tersedianya
upaya
kesehatan yang
paripurna bagi
masyarakat

Tersedianya
sumberdaya
(Sarana
&
Prasarana)
kesehatan yang
prima.

138

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO

Program kerja

Masukan (input)

5.

Program Pemeliharaan
SarPar & Peralatan
rumah sakit

6.

Program
Pembangunan dan
pemeliharaan gedung

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

Alokasi anggaran
SDM
pelaksana
pemeliharaan SarPar
Penyusunan
SOP
pemeliharaan SarPar
Penyusunan
MOU
kontrak service peralatan
medik & non medik
Kalibrasi alat medik

SDM yang kompeten


dalam hal pemeliharaan
SarPar
MOU kontrak service
peralatan medik & non
medik
Peralatan medik yang
terkalibrasi secara rutin
SarPar yang terpelihara
dengan baik

Meningkatnya
keandalan SarPar
sebesar > 85%

Terselenggaranya
kinerja pelayanan
RSPI-SS,
yang
paripurna

Tersedianya
sumberdaya
(Sarana
&
Prasarana)
kesehatan yang
prima.

Alokasi anggaran
Referensi standar biaya
Surat izin mendirikan
bangunan (IMB)
SDM
pelaksana
pemeliharaan gedung

Tersedianya
sumberdaya
(fasilitas
gedung
pelayanan
kesehatan)
kesehatan yang
prima.

Data remunerasi dari RS


lain
sebagai
bahan
referensi
Studi banding mengenai
penyusunan remunerasi
Bimbingan penyusunan
sistem remunerasi
Penyusunan draft sistem
remunerasi RSPI-SS

Tersedianya
gedung
baru
Terpeliharanya gedung

Pemanfaatan
gedung-gedung
baru,
sehingga
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
produktivitas
pelayanan

Terselenggaran
ya
pelayanan
kesehatan yang
paripurna

139

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO
7.

Program kerja
Program
Penyempurnaan
prosedur
perencanaan,
prosedur evaluasi, dan
penyempurnaan
kerjasama

Masukan (input)

8.

Program Pengawasan
peningkatan kualitas
lingkungan &
pengolahan makanan

Alokasi anggaran
SDM pelaksana kegiatan
Referensi dari RS lain
Pelatihan dan bimbingan
tekhnis
mengenai
penyusunan
RBA,
RENSTRA,
LAKIP,
LAPTAH, dan RKA-KL.
Penyusunan
MOU
pelayanan
kesehatan
dengan
perusahaan,
instansi, & rumah sakit
lainnya.
Alokasi anggaran
Pelatihan
SDM
pelaksana
kegiatan
ProgramPengawasan
peningkatan
kualitas
lingkungan
&
pengolahan makanan.
Bahan-2
referensi
Penyusunan
SOP
program
Program
Pengawasan
peningkatan
kualitas
lingkungan
&
pengolahan makanan.
Bahan-2 referensi dari
RS atau institusi lainnya
tentang
Pengawasan
peningkatan kualitas

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

SDM yang kompeten


dalam menyusun RBA,
RENSTRA,
LAKIP,
LAPTAH, dan DIPA
Dokumen
RBA,
RENSTRA,
LAKIP,
LAPTAH, dan DIPA
Dokumen
MOU
pelayanan kesehatan.

Tersedianya
anggaran
yang
tepat waktu dan
pengalokasian.
Prosedur
pada
level
coorporat
yang
terimplementasi
mencapai
penyempurnaan
sebesar 20%.

Terwujudnya
penyempurnaan
sistem
managemen
RSPI-SS.

Membantu
menciptakan
tata
kelola
kepemerintahan
(khususnya
kementerian
kesehatan)
yang baik.

SDM yang terampil/


kompeten
dalam
melaksanakan kegiatan
Pengawasan
peningkatan
kualitas
lingkungan
&
pengolahan makanan
Dokumen
SOP
Pengawasan
peningkatan
kualitas
lingkungan
&
pengolahan makanan
Terlaksananya kegiatan
pengawasan
&
peningkatan
kualitas
lingkungan.
Dokumen-2
hasil
pelaksanaan kegiatan

Pada pertengahan
Tahun
2012,
Kualitas pelayanan
non medik di RSPISS
diharapkan
meningkat sebesar
10%

Terwujudnya
peningkatan
kualitas layanan
non medik

Tersedianya
sumberdaya
/fasilitas
pelayanan
kesehatan-non
medik
yang
baik.

140

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

lingkungan & pengolahan


makanan

Bahan-2/material
untuk pelaksanaan
kegiatan
Program
Pengawasan
peningkatan kualitas
lingkungan
&
pengolahan
makanan, termasuk
APD

Pengawasan
peningkatan kualitas
Lingkungan
pengolahan
makanan,
yg terdiri dari:
DokumenHasil
Pengukuran
Emisi
Gas Buangan
DokumenHasil
Pengukuran Limbah
Cair
DokumenHasil
Pengukuran
Air
Bersih
DokumenHasil
Pengukuran Tingkat
Sterilitas Ruangan
Dokumen
Hasil
Pengukuran
Kebisingan
Dokumen
Hasil
Pengukuran
Kebersihan
Penjamah Makanan
Dokumen
Hasil
Pembakaran Limbah
Dokumen
Hasil
Pengomposan
Limbah Padat Non
Infectious.
Dokumen
Hasil
Pengolahan
Air
Bersih.
Dok. Hasil Sterilisasi

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

141

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

SDM
yang
terampil
dalam
melaksanakan
kegiatan program.
Terlaksananya
survey
kepuasan pasien.
Dokumen hasil survey
kepuasan pasien
Dokumen SOP informasi
pelayanan
Tersedianya
kotak
saran.
Tertanganinya complain
dengan baik.
Lingkungan
RSPI-SS
yang aman, nyaman,
bersih, dan taman yang
tertata rapih.
Tersedianya
informasi
pelayanan
RSPI-SS,
termasuk petunjuk arah
layanan.
Terlaksananya
survey
waktu
tunggu
di
poliklinik,
Farmasi,
Radiologi & IGD.
Dokumen hasil survey
waktu tunggu di unit-unit
layanan RSPI-SS.
Dokumen SPO Instalasi
&Clinical Pathway.
Alur pelayanan

Pada Pertengahan
Tahun 2012, 40%
dari Unit layanan di
RSPI-SS
telah
memenuhi standar
waktu tunggu.

Terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan

Tersedianya
upaya
kesehatan yang
paripurna,
merata,
bermutu,
dan
berkeadilan.

Pada Pertengahan
Tahun 2012, 40%
dari Unit layanan di
RSPI-SS
telah
memenuhi standar
waktu tunggu.

Terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan

Tersedianya
upaya
kesehatan yang
paripurna,
merata,
bermutu,
dan
berkeadilan.

9.

Program Penataan
petunjuk pelayanan,
penanganan komplain,
kebersihan dan
pertamanan, ketertiban
dan keamanan, serta
informasi pelayanan

Alokasi anggaran untuk


melaksanakan
kegiatan
Program
Penataan
petunjuk
pelayanan,
penanganan
komplain,
kebersihan
dan
pertamanan,
ketertiban
dan
keamanan,
serta
informasi pelayanan.
Pelatihan SDM pelaksana
kegiatan program.
Kontrak
kerjasama
pengelolaan
cleaning
service& pertamanan.
Metode survey kepuasan
pasien
Metode
penanganan
complain.
Penyusunan
SOP
informasi pelayanan

10.

Program Pengukuran
kualitas pelayanan dan
penyempurnaan
proses bisnis instalasi

Alokasi anggaran
SDM pelaksana kegiatan
Program
Metode
survey
waktu
tunggu di unit layanan
RSPI-SS
Bahan-2 referensi untuk
menyusun SPO Instalasi,
Clinical Pathway, dan alur
pelayanan.

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

142

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Pencapaian Tujuan dan Sasaran


NO

Program kerja

Masukan (input)

Keluaran (output)

Hasil (outcome)

Manfaat (benefit)

Dampak (impact)

Dokumen Audit Medik


Terlaksananya
Audit
Medik
Dokumen Pengendalian
& Pencegahan Infeksi
Terlaksananya
Pengendalian
&
Pencegahan Infeksi
Dokumen Patient Safety
Terlaksananya program
Patient Safety.
Daftar nama & Jadwal
DPJP.
Terlaksananya DPJP.
Dokumen
Clinical
Pathway.
Terlaksananya kegiatan
Clinician
yang
berpedoman
pada
Clinical Pathway.
SDM
pelaksana
kegiatan program, yang
kompeten & terampil.
Terlaksananya penelitian
&
pengkajian,
serta
surveilance.
Dokumen hasil penelitian
dan hasil surveilance.

Pada
pertengahan
Tahun 2012, telah
terjadi:
Penurunan angka
NDR
&
INOS
sebesar 45
Penurunan KTD &
KNC sebesar 5%
Penurunan
LOS
sebesar 5%

Terwujudnya
peningkatan
kualitas medik di
RSPI-SS

Tersedianya
upaya
kesehatan yang
paripurna,
merata,
bermutu,
dan
berkeadilan.

Pertumbuhan
kajian
penyakit
infeksi, sebesar 5%
pada pertengahan
Tahun 2012.

Terwujudnya
kajian
penyakit
infeksi
yang
berkualitas.

Tersedianya
sumber
daya
kesehatan yang
berkualitas.

11.

Program Audit medik,


pengendalian dan
pencegahan infeksi,
Patient Safety, serta
Program Dokter
Penanggung Jawab
Poliklinik (DPJP), dan
Clinical Pathway

Alokasi anggaran
SDM yang terampil &
kompeten
dalam
melaksanakan
kegiatan
program.
Bahan-2 Referensi untuk
menyusun program audit
medik; pengendalian &
pencegahan
penyakit
infeksi; patient safety;
DPJP; &Clinical Pathway.
Tim Narasumber pemberi
pendidikan/pelatihan/semi
nar tentang

12.

Program Penataan
manajemen kajian,
pengembangan
laboratorium
penelitian, penguatan
jejaring dan institusi
penelitian, serta
program surveilance.

Alokasi anggaran
Sarana & prasarana untuk
melaksanakan program, yi
al: gedung lab. penelitian
serta bahan-2 & peralatan
pendukung lainnya.
Kontrak
kerja
sama
dengan institusi lainnya
Pelatihan & pendidikan
SDM pelaksana kegiatan
program.

143

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

E). Promotif Preventif


Kegiatan promotif preventif yang dilakukan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
berupa pembinaan ke Puskesmas dan sekolah-sekolah di wilayah jakarta utara,
antara lain :
-

SMA N 40 Jakarta Utara

SMA N 15 Jakarta Utara

SMA N 41 Jakarta Utara

SMA Al Jihad Jakarta Utara

SMA PGRI 12 Jakarta Utara

SMA Yappenda

SMKN 12 Jakarta Utara

SMKN 33 Jakarta Utara

SMKN 4 Jakarta Utara

SMK YASMU Jakarta Utara

SMK Mutiara I Jakarta Utara

SMK Barunawati Jakarta Utara

SMK Tanjung Priok

Strategi promosi kesehatan rumah sakit menggunak dasar utama dari


Kepmenkes

diantara

nya

pemberdayaan,

bina

suasana,

advokasi,

kemitraan.Adapun tujuan Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit adalah


meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
di rumah sakit untuk ber Perilaku Hidup Sehat (PHBS) serta meningkatkan peran
serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam rumah sakit yang PHBS.
Gambar PKMRS Sekolah

144

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

F). Program Unggulan BUK


1). Program Unggulan BUK

Gerakan Indonesia Berseri (GIB)

145

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

146

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

147

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Gerakan Kebersihan yang menunjang Gerakan Indonesia Berseri

Edukasi Hidup Sehat

148

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

PROPER LINGKUNGAN
Adalah instrumen kebijakan alternatif untuk mendorong penaatan dan
kepedulian perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
penyebaran informasi tingkat kinerja penaatan perusahaan kepada publik
dan stakeholder (public information disclosure).
Manfaat dari penilaian Proper adalah sebagai berikut :

Pihak pemerintah sebagai program yang efektif, faktor pendorong


untuk pengembangan basis data terpadu, alternatif instrumen
kebijakan untuk mendorong perusahaan untuk lebih dari sekedar taat
beyond compliance level.

Pihak Perusahaan sebagai Alat untuk Benchmarking terhadap kinerja


non keuangan perusahaan, Insentif reputasi untuk kinerja yang lebih
dari dari taat, alat promosi sebagai perusahaan yang ramah
lingkungan

Pihak Investor/suplier sebagai Balai Kliring untuk kinerja Pengelolaan


lingkungan Perusahaan, Informasi tentang pasar untuk kebutuhan
teknologi dan pekerjaan konsultasi dalam pengelolaan lingkungan,

Masyarakat untuk ruang pelibatan publik

149

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Gambar Penilai Proper Lingkungan

Berikut hasil penilaian Proper Lingkungan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
Tahun 2011-2013 (piagam tahun 2013 belum dikirim)
Gambar Piagam Proper Tahun 2011

Gambar Piagam Proper Tahun 2012

150

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

SPGDT & Call Centre


SPGDT adalah sebuah sistem yang merupakan koordinasi berbagai unit
kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan
multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat
darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.
Dalam pelayanan medis sistem ini terdiri dari 3 sub sistem yaitu;

Pelayanan pra Rumah Sakit

Pelayanan di Rumah Sakit dan

Pelayanan antar Rumah Sakit.

SISTEM PELAYANAN MEDIK PRA RUMAH SAKIT


Dalam

sistem

pelayanan

pra

rumah

sakit

dilakukan

dengan

membentuk/mendirikan PSC (Public Safety Center) yaitu unit kerja yang


memberikan layanan umum terutama yang bersifat emergensi (perlu pertolongan
segera). Selain itu layanan pra rumah sakit dilakukan pula dengan membentuk
satuan khusus dalam penanganan bencana yang kemudian dikenal dengan BSB
(Brigade Satuan Bencana), pelayanan ambulans dan sub sistem komunikasi.

PELAYANAN SEHARI-HARI

PSC (Public Safety Center)

BSB (Brigade Siaga Bencana)

Pelayanan Ambulans (Ambulance Service)

Komunikasi (Networking, Call Center)

PELAYANAN DALAM KEADAAN BENCANA


Terutama yang menyebabkan korban masal memerlukan hal-hal khusus sebagai
berikut:

151

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Koordinasi, Komando

Eskalasi dan mobilisasi sumber daya

Simulasi

Pelaporan, monitoring dan evaluasi

Sistem pelayanan medik Pra-Rumah Sakit ini dikelola oleh Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta
SISTEM PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT
Pada pelayanan di rumah sakit diperlukan :
SARANA DAN PRA SARANA

IGD

HCU

ICU

Kamar Jenazah

Unit-unit Penunjang (Laboratorium klinik, Radiologi, Farmasi, Gizi)

Ruang rawat inap dll

INSTALASI GAWAT DARURAT


Pelayanan pertama bagi kasus gawat darurat yang memerlukan;

Organisasi yang baik

Pembiayaan termasuk Sumber pembiayaan

SDM yang baik dan terlatih mengikuti perkembangan teknologi dan


pelayanan medis

RS Penyakit Infeksi Prof.dr.Sulianti Saroso (RSPI-SS) adalah di samping


mempunyai fasilitas IGD pada umumnya, juga memberikan pelayanan khusus
untuk penyakit Infeksi dan penyakit menular yaitu terdapat fasilitas Ruang
perawatan Isolasi dan ICU untuk penyakit infeksi dan menular.
SISTEM PELAYANAN MEDIK ANTAR RUMAH SAKIT

Jejaring (networking) rujukan dibuat berdasarkan kemampuan rumah


sakit dalam memberikan pelayanan baik dari segi kuantitas kemampuan

152

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

menerima pasien maupun kualitas pelayanan yang dihubungkan dengan


kemampuan SDM dan kesedian fasilitas medis maupun perkembangan
teknologi. Sekarang ini sedang dilakukan kerjasama dengan PT TELKOM
untuk membuat suatu Call Center Pelayanan Antar Rumah Sakit.

Evakuasi, adalah transportasi yang terutama ditujukan dari rumah sakit


lapangan menuju ke rumah sakit rujukan atau transportasi antar rumah
sakit dikarenakan adanya bencana yang terjadi pada satu rumah sakit
dimana pasien harus dievakuasi ke rumah sakit lain.

Sistem Informasi Manajemen (SIM), diperlukan pada suatu rumah sakit


yang menghadapi kompleksitas permasalahan dalam pelayanan.
Diperlukan pula dalam audit pelayanan dan hubungannya dengan sistem
penunjang termasukk manajemen keuangan.

Koordinasi dalam pelayanan terutama pelayanan rujukan diperlukan


pemberian informasi keadaan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan
sebelum pasien ditransportasi ke rumah sakit tujuan.

Call Center RSPI-SS


No.Telp IGD RSPI : 021-6401412
Untuk Call Center 119 yang direncakan terintegrasi dengan Dinas
kesehatan DKI Jakarta belum berjalan, permasalahannya di soft ware sistem
informasi call center dan tenaga honor petugas jaga call center.
Gambar Pelayanan SGPDT

153

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Kalibrasi
Tahun 2013 ada sekitar 92 alat yang harus dikalibrasi, dengan jumlah yang
variasi. Pihak luar yang menangani kalibrasi di rumah sakit adalah PT. Ankatama
Sejahtera

Gambar Kegiatan Kalibrasi

Gambar Sertifikat Kalibrasi Alat Poli Kulit

154

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Gambar Sertifikat Kalibrasi Alat ICU

2).

Layanan Unggulan RSPI SS

POKJA HIV
Grafik 5.79 Jumlah klien pd klinik VCTdi RSPI-SS 2008 - 2013

Grafik 5.80 Jumlah kumulatif infeksi HIV dan Kasus AIDS di RSPI-SS, 1995-2013

155

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Grafik 5.81 Trend Faktor Risiko HIV-AIDS di RSPI-SS, 1995-2013

MDR TB Ruang Isolasi

156

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

II. REALISASI ANGGARAN


Tabel 5.19
Anggaran menurut jenis belanja

Pada tahun 2013 anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso


mengalami 8 kali revisi.Pada DIPA awal , anggaran untuk
anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso di alokasikan sebesar
Rp.96.525.687.000,- hingga revisi ke 8 yang disahkan pada
tanggal 3 Desember 2012, pagu anggaran untuk RSPI Prof. Dr.
Sulianti Saroso mengalami perubahanan karena penambahan
Saldo Awal Kas sebesar Rp.4.000.000.000,- ( Empat milyar
rupiah).sehingga total menjadi Rp. 101.729.231.000,-. Realisasi
anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan RSPI Prof.
Dr. Sulianti Saroso hingga akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp.
97.166.571.709,-, yaitu 95,51% dari total pagu anggaran sebesar
Rp.

101.729.231.000,-.

Berikut

rincian

realisasi

anggaran

keuangan per program dan kegiatan RSPI Prof. Dr. Sulianti


Saroso pada tahun 2013:

157

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

1. Program Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan


Pagu awal sebesar Rp. 10.000.000.000,- setelah efesiensi
sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) menjadi
Rp 9.970.000.000,-. Sampai akhir Tahun 2013, alokasi
anggaran untuk kegiatan ini terserap Rp.9.023.595.994,atau

90,51%

dari

total

anggaran

sebesar

Rp.

9.970..000.000,2. Pogram

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya


Kesehatan
Hingga akhir tahun 2013, penyerapan anggaran untuk
program Pogram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya
Kesehatan

dengan

Rp.91.759.231,-

alokasi

telah

anggaran

terealisasi

sebesar

sebesar

Rp.

88.142.975.715,- atau 96,06% dari alokasi anggaran


program. Program tersebut terdiri dari kegiatan sebagai
berikut :
a. Layanan Perkantoran
Kegiatan Layanan Kantor hingga akhir tahun 2013
telah terealisasi sebesar Rp.40.810.515.826,-, atau
sebesar 97% dari total anggaran kegiatan layanan
kantor sebesar Rp.,-. 42.232.560.000,-

b. Dokumen Data dan Informasi


Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan
penyusunan Dokumen Data dan Informasi telah
terealisasi sebesar Rp.29.056.500,- atau 48% dari
total

anggaran

sebesar

Rp.60.060.000,-.Semua

kegiatan telah dilaksanakan semuanya.

158

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

c. Dokumen Evaluasi dan Pelaporan


Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan
penyusunan Dokumen Evaluasi dan Pelaporan telah
terealisasi sebesar Rp.69.513.700,- atau sebesar
67%

dari

total

dana/anggaran

sebesar

Rp.103.046.000,-. Secara fisik kegiatan tersebut


mengalami kendala tahapan kegiatan mengalami
keterlambatan

karena

kesulitan

collecting

data,

sehingga realisasi keuangan tidak bisa terserap


secara optimal.
d. Laporan

Layanan

Operasional

Rumah

Sakit

Operasional

Rumah

Sakit

2013

telah

(PNBP/BLU)
Kegiatan

Layanan

(PNBP/BLU)

hingga

akhir

tahun

terealisasi sebesar Rp.29.487.796.640,- atau sebesar


98% dari total anggaran kegiatan layanan kantor
sebesar Rp.30.000.000.000,-.

e. Laporan

Akuntansi

Keuangan

Negara

dan

Inventaris BMN
Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan
laporan akuntansi keuangan negara dan inventaris
BMN telah terealisasi sebesar Rp.79.200.000,- atau
88% dari total anggaran sebesar Rp.90.000.000,-.

f. Peningkatan SDM
Dana untuk kegiatan pembinaan SDM sebesar
Rp.1.817.000.000,-, hingga akhir tahun 2013 telah
terealisasi sebesar Rp.1.451.165.256,- atau 80% dari
total anggaran kegiatan. Kegiatan berjalan tanpa
kendala

berarti

dan

penggunaan

anggaran

disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan dinas


untuk koordinasi kegiatan, workshop, symposium,
maupun seminar.

159

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

g. Obat - Obatan
Hingga akhir tahun 2013, dana untuk kegiatan
penyediaan obat-obatan telah terealisasi sebesar
Rp.7.072.521.160,- atau 97% dari total anggaran
sebesar Rp.7.327.700.000,-.
h. Pengembangan Mutu dan Kelembagaan
Kegiatan pengembangan mutu dan kelembagaan
hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar
Rp.2.284.847.239,- atau sebesar 88% dari total
anggaran kegiatan sebesar Rp.2.594.126.000,-.
i. Dukungan Sarana dan Prasarana Kantor
Kegiatan dukungan sarana dan prasarana kantor
hingga akhir tahun 2013 telah terealisasi sebesar
Rp.3.721.010.528,- atau sebesar 90% dari total
anggaran kegiatan sebesar Rp.4.123.039.000,-.

160

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

III.UPAYA WTP dan ZONA INTEGRITAS


Tabel 5.20
Pencapaian strategi dan langkah-langkah raih WTP
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
Tahun 2013
NO
1

STRATEGI

LANGKAH LANGKAH

Membangun
Komitmen dan
Integritas Pimpinan,
Para Pengelola dan
Para Pelaksana
Kegiatan

1.

Penguatan
Perencanaan dan
Penganggaran

1.

Pembenahan
Pengelolaan Kas /
Sistem Pembukuan/
Akuntansi

Penyusunan perencanaan berbasis


bukti (evidence based planning)
2.
Penguatan penelaahan RKA-KL
agar selaras dengan RPJMN, Renstra,
RKP, Renja (prioritas kegiatan, output,
outcome, jadual pencapaian)
3.
Penggunaan Bagan Akun Standar
(BAS) secara cermat (Belanja Pegawai,
Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja
Bantuan Sosial)
4.
Penyiapan kelengkapan dan
keakuratan Dokumen Pendukung
Perencanaan (TOR, RAB)

1.

1.

1.

2.

4.
5.

6.

Perbaikan
Penatausahaan
pendapatan BLU

Penataan Rekening

1.
2.

3.

3.

Menyusun Aturan Perilaku bagi


Pengelola Keuangan dan Pelaksana
Kegiatan

PENCAPAIAN

Reviu dan Penyempurnaan


Kebijakan Akuntansi Kementerian
Kesehatan;
Meningkatkan kualitas penyusunan
RPK, RPD, perencanaan Kas;
Meningkatkan ketepatan waktu
pelaksanaan anggaran;
Pemeriksaan Kas Internal oleh
Auditor;
Rekening Bendahara Pengeluaran
masuk dalam TNP (Treasury Notional
Pooling);
Sistem Pembukuan secara bertahap
diubah dari Cash Basis ke Accrual Basis;

2.
3.

2.
3.
4.
5.

Penguatan Peran SPI BLU


Rekonsiliasi antara unit pelaksana
layanan dan unit pelaksana administrasi
3.
Mendorong Satker pemungut
melaksanakan pungutan PNBP melalui
Bank;

1.
2.

1.

1.

1.
2.

Melakukan re-inventarisasi rekening


yang digunakan oleh Satuan Kerja

3.

2.
3.

Audit intern oleh SPI


Melakukan rapat setiap Jumat siang
mereview penyerapan anggaran dan
pengadaan barang dan jasa
Penyusunan rencana tambahan
berdasarkan hasil monev TW I Tahun
2012
Penyusunan RBA definitive
berdasarkan usulan satuan kerja
(buttom up ) dan kemampuan
sumber dana rumah sakit / pagu
anggaran
Penyusunan RBA dilengkapi TOR dan
RAB
Pelaksanaan anggaran dengan
menggunakan BAS yang sesuai .

Menyusuan POA rencana pengadaan


setiap bulan
Sistem pembukuan sudah berbasis
akrual
Rekening bendahara sudah masuk
TNP
Pemeriksaan kas secara institusional
oleh KPA
Pemeriksaan kas oleh Auditor
eksternal setiap tahun

Audit internal secara rutin tiap bulan.


Pengesahan pendapatan minimal
setiap bulan ke KPPN
Penerimaan pendapatan PNPB
disetor ke rekening penerimaan RS
paling lambat 1x24 jam
Mengelompokkan rekening rekening
yang ada di RSPI Sulianti Saroso
menjadi tiga yaitu rekening
operasional, rekening dana kelolaan
dan rekening pengelolaan kas sesuai
PMK yang berlaku.
Mengajukan persetujuan rekening ke
kemenkeu melalui kemenkes
rekening bank yang dimiliki RSPI
Sulianti Saroso sudah mendapat

161

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

4.

Peningkatan Kualitas
Pengadaan Barang/
Jasa

Sosialisasi Perpres No. 54/2010


tentang Pengadaan Barang & Jasa
Meningkatkan peran KPA dan PPK
dalam penyusunan HPS, penyusunan dan
pelaksanaan kontrak.
Meningkatkan kualitas panitia
pengadaan dalam penyusunan dokumen
pengadaan, pelaksanaan evaluasi
Meningkatkan kualitas panitia
penerima hasil pekerjaan
Pendampingan/konsultasi (LKPP,
Itjen, BPKP)

1.

Menuntaskan Inventarisasi dan Penilaian


BMN serta menginput dalam SIMAKBMN;
2.
Menuntaskan Proses Konversi
Penggolongan dan Kodifikasi BMN sesuai
PMK No. 29/PMK.06/2007;
3.
Menatausahakan BMN (stock
opname barang persediaan, rekonsiliasi
internal dan eksternal, labelisasi);
4.
Menyelesaikan proses perpindahan
asset RSPI Sulianti Saroso dari DitJen.
PP&PL kepada Ditjen. BUK

1.

1.

Melaksanakan pelatihan
pengelolaan keuangan bagi para pejabat,
para pengelola keuangan dan pelaksana
kegiatan
2.
Menempatkan tenaga akuntansi
yang kapabel di unit pengelola keuangan
di lingkungan RS Ortopedi Surakarta
3.
Meningkatkan kualitas SDM
pengadaan barang/jasa (PPK dan Panitia)

1.

1.

Menyusun SOP SPIP ditingkat RSPI


Sulianti Saroso
2.
Melakukan pelatihan SPIP secara
bertahap dan berjenjang
3.
Membentuk Tim Satgas SPIP di
tingkat RS Sulianti Saroso
4.
Melaksanakan asistensi dan
pendampingan dalam pelaksanaan SPIP

1.

1.

1.

1.
2.

3.

4.
5.

10

Pembenahan
Penatausahaan BMN

Penguatan Kapasitas
SDM

Penguatan Sistem
Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP)

Penguatan Monitoring
dan Evaluasi

1.

Meningkatkan kualitas pelaksanaan


monitoring terpadu terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran;
2.
Melakukan perbaikan segera
terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan
kegiatan dan anggaran
3.
Melakukan pertemuan rutin secara
berkala dan berjenjang dalam rangka
evaluasi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran

2.

3.

2.
3.

4.

2.
3.

2.
3.

2.

persetujuan menkeu sebanyak 4


rekening.
Melaporkan pembukaan maupun
penutupan rekening ke kemenkeu
RSPI Sulianti Saroso sudah
membentuk unit layanan pengadaan
barang / jasa sejak bulan Januari
2012
Membentuk Panitia penerimaan
barang/jasa rumah sakit sejak bulan
Januari 2012
Melakukan konsultasi ke LKPP
melalui media internet setiap proses
pengadaan

Telah dilakukan stock opname


persediaan melilbatkan tim SPI,
Akuntansi, Inventaris, Farmasi dan
Logistik serta Instalasi Gizi.
Membuat Berita Acara stock opname
Mengentry aset tetap yang dibeli dan
hibah jika ada ke dalam SIMAK BMN
secara periodik
Melakukan rekon internal setiap
bulan antara bagian akuntansi dan
inventaris

Telah ada 10 orang pegawai RSPI


Sulianti Saroso yang telah memiliki
Sertifikat Pengadaan Barang dan Jasa
(dari Jan s/d Peb 2012 bertambah 2
orang pegawai yang telah lulus)
Mengkonsultasikan ke LKPP jika
menghadapi masalah pengadaan
Mengikuti kegiatan pengembangan
SDM Keuangan yang berasal dari
ekstern RSPI Sulianti Saroso
Telah memiliki tim SPI berdasarkan
SK Dirut
Tim SPIP telah memiliki pelatihan
audit tingkat dasar
Pelaksanaan audit secara rutin di
bidang keuangan dan pelayanan oleh
tim SPI dan hasilnya dilaporkan
kepada manajemen
Melaksanakan pertemuan monev
yang telah dilakukan pada awal
Januari
Pelaporan rutin hasil realisasi
anggaran dan realisasi pendapatan

162

BAB
VI

11

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Perbaikan
Penyusunan dan
Penyampaian Laporan
Keuangan

1.

2.

3.

4.

5.

12

Peningkatan Kualitas
Pengawasan

1.

2.

3.

4.
5.

13

Percepatan
Penyelesaian Tindak
Lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)

1.

Menyusun dan menyampaikan


Laporan Keuangan sesuai dengan
ketentuan (akurat, lengkap, teratur, tepat
waktu, berjenjang)
Mengoptimalkan peran UAPPA-W
dalam rangka mengumpulkan,
mengkompilasi, dan menyampaikan
Laporan Keuangan
Melakukan konsultasi secara
berkala kepada BPK dalam penyusunan
Laporan Keuangan
Pendampingan dalam penyusunan
Laporan Keuangan oleh BPKP, Itjen, Biro
Keuangan dan BMN
Merancang dan melaksanakan
aplikasi yang terintegrasi serta real time
terkait pelaporan keuangan.

1.

Melakukan pengawasan dan


pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran;
Melaksanakan Reviu Laporan
Keuangan secara terintegrasi dan
berjenjang
Melakukan monitoring secara ketat
Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Reviu
Laporan Keuangan
Melakukan Pemetaan dan Analisis
Risiko Pengelolaan Keuangan
Pendampingan oleh pejabat yang
berkompeten selama Pemeriksaan
terhadap Laporan Keuangan oleh BPK

1.

Melakukan pemantauan yang ketat


terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP
2.
Penyempurnaan Pedoman
Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian
Negara melalui Proses Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
di Lingkungan rumah sakit
3.
Melakukan pemutakhiran data
penyelesaian tindak lanjut secara
berberkala

2.
3.

4.

Melakukan rekonsiliasi realisasi


anggaran tiap bulan ke KPPN
Menyusun laporan keuangan SAI
secara periodik
Mengirim laporan keuangan SAI ke
koordinator wilayah DKI Jakarta
secara periodik
Melakukan konsultasi ke LKPP, KPPN
dan DJPB

Identifikasi potensi masalah dalam


pengelolaan keuangan dan BMN
melalui rapat setiap Jumat siang dan
dibawa dalam rapat Direksi tiap hari
Senin

Sudah dilakukan tindak lanjut LHP


BPK atas laporan keuangan Tahun
2012

163

BAB
VI

Laporan Tahunan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

BAB VI
PENUTUP

Dari hasil kinerja berdasarkan indikator dan target yang telah


disepakati bersama dalam unit-unit di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso,
dapat kami simpulkan bahwa :

Kinerja Tahun 2013 dilihat dari sumber daya manusi (SDM) dan
anggaran biaya untuk mendukung kegiatan tersebut, serta
fasilitas sarana penunjang kegiatan, perlu adanya peningkatan
dukungan anggaran, walaupun RSPI. Prof. Dr. Sulianti Saroso
sudah merupakan Badan Layanan Umum (BLU) namun dengan
pendapatan yang masih rendah.

Tingkat layanan juga masih adanya perbai kan-perbaikan


dengan dukungan dari anggaran APBN dengan skala prioritas
dengan capaian BOR 48%, LOS 6 hari dan TOI 6 hari yang
dengan indikator-indikator kepuasan waktu tunggu, kepuasan
pasien dan Emergency Response Time yang masih panjang
dalam pelayanan kepada pasien dibandingkan dengan standar
yang telah ditentukan.Khusus untuk waktu tunggu obat jadi dan
racikan lebih cepat daripada tahun lalu, hal demikian juga terjadi
di waktu tunggu laboratorium

Sarana

dan

Prasarana

juga

perlu

pemeliharaan

secara

berkesinambungan, khususnya peralatan medis yang secara


berkala terkalibrasi dan terpelihara dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan suatu kekurangpuasan terhadap pelayanan.

Menurut Indikator BLU capaian RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso


sebesar 80,25 termasuk kategori SEHAT (AA)

Capaian Indikator KPI mencapai 67%

Capaian Indikator SPM mencapai 80 %

Realisasi anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 97.135.901.009,(95,76%) dari anggaran DIPA Tahun 2013 sebesar Rp.
101.729.231.000,-

Capaian pendapatan Tahun 2013 mencapai Rp.33.041.364.404,(104,3%)

dari

target

yang

ditentukan

sebesar

Rp.

24.000.000.000,-

164

Você também pode gostar