Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
31101200266
Bahan belajar LI LBM 5 Blok 18
Plat Aktif Ortodonti
I.
C.
3. Indikasi
Muir mengindikasikan alat lepasan untuk kasus-kasus:
a. Maloklusi skeletal berkisar pada kelas I. Pengurangan atau
penambahan overjet hanya sebatas yang bisa dikoreksi
dengan mengubah inklinasi gigi insisif,
b. Perawatan bisa dilakukan hanya pada salah satu rahang,
misalnya
rahang
atasmenggunakan
alat
lepasan
sementara rahang bawah hanya dicabut atau tidak
dirawat,
c. Malposisi individual gigi dimana posisi apikalnya bisa
diperbaiki dengan tipping,
d. Perawatan dengan pencabutan yang membutuhkan hanya
gerakan tipping untuk menutup ruang pencabutannya,
e. Maloklusi dalam arah buko-lingual yang diikuti dengan
pergeseran mandibula,contohnya crossbite unilateral gigi
posterior,
f. Penutupan ruang pencabutan yang menyisakan ruangan
sehingga gigi segmen bukal harus dimajukan.
4. Kontra indikasi pemakaian alat lepasan adalah: 4
a. Maloklusi skeletal yang nyata, misalnya kelas I protrusif
bimaksiler, kelas II dan kelas III skeletal, openbite atau
deepbite skeletal,
b. Perawatan yang memerlukan perbaikan relasi gigi antara
rahang atas dan bawah,
c. Kelainan posisi apikal gigi dan rotasi yang parah, serta
melibatkan banyak akar,
d. Membutuhkan pergerakan secara bodily,
II.
Bionator menutupi kedua gigi-gigi pada rahang atas dan bawah dan
bekerja pada pasien ketika menggerakkan rahang bawah. Untuk
hasil maksimum, pasien harus menggunakan selama 14 jam sehari
selama beberapa bulan hingga open bite terkoreksi. Setelah itu
digunakan seperti retainer lain untuk menjaga hasilnya tidak
berubah. Bionator digunakan untuk mengekspansi palatum
sehingga diperoleh ruang untuk erupsi gigi. Jadi bionator dapat
dipakai sepanjang hari, siang dan malam, kecuali pada saat makan
dan berolahraga.
Bionator
Merawat retrusi mandibula
Menghasilkan posisi ke depan pada RB, mendorong terjadinya postur
baru pada mandibula
Menghasilkan perubahan skeletal, dentoalveolar dan otot pada regio
kraniofasial.
Koreksi klas II skeletal dengan penyesuaian dentoskeletal :
1. Efek headgear pd maksila kekuatan distal dari otot ketika
mandibula dimajukan.
2. Migrasi ke mesial pd gigi geligi RB dan migrasi ke distal pd gigi
geligi RA
penyesuaian terhadap fase erupsi
3. Reposisi (gigi-geligi) anterior RB, sbg tanda pertumbuhan
kondilus dan remodelling fossa glenoideus
4. Adaptasi neuromuskular
Keuntungan :
Pesawat fungsional yg mudah digunakan
Lebih nyaman digunakan
Bisa digunakan siang dan malam (kecuali waktu makan, sikat gigi dan
olah raga)
Lebih mudah diterima oleh pasien
Prosedur pembuatan relatif sederhana.
Pada bionator maksila tidak menutupi bagian depan palatum sehingga
lidah dapat bergerak bebas, oleh karena itu pasien terutama anakanak dapat mentolerir pesawat ini dengan baik dan dengan mudah
berbicara seperti biasanya, biarpun alat ini longgar di dalam mulut.
Bionator bekerja secara efektif pada saat menggunakan rahang
terutama berbicara. Pada pemakaian awal, pasien akan merasakan
ketidaknyamanan selama 3 4 hari serta produksi salivanya kembali
normal. Pada bionator dengan headgear, pemakaiannya diajurkan
pada saat tidur karena bekerja efektif pada saat itu.
Bionator dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi dan pasta
gigi. Bahan pengganti pasta gigi bisa digantikan dengan garam dan
baking soda. Adapun metode lain pembersihan bionator adalah
direndam pada larutan efferdint atau polident selama 10 menit.
Sebagai catatan, efektivitas bionator tergantung pada tingkat
cooperative dari pasien. Jadi diperlukan kerjasama tim dari dokter gigi,
orang tua dan anak.
Bionator digunakan untuk memperbaiki maloklusi dalam 3 arah atau
jurusan, yaitu:
1. Arah vertical:Gigitan yang dalam atau deep bite, dimana gigi
bawah menyentuh palatum, maka dengan bionator dapat
diperbaiki.
2. Arah sagital : Pada maloklusi klass II, dimana letak mandibula lebih
ke posterior dan gigi pada maksilla lebih ke anterior. Pada
maoklusi klass III, letak mandibula lebih ke anterior dan gigi pada
maksilla lebih ke posterior.
3. Arah transversal Memperbaiki lengkung gigi yang sempit atau
memperbaiki crossbite anterior
Indikasi:
1. Menurut Graber dan Neuman (1977), dibagi berdasarkan tipe alat :
Bionator standar digunakan untuk :
- Perawatan maloklusi klass II divisi 1
1.
Indikasinya :
koreksi maloklusi klas II
Pertumbuhan vertikal pada periode geligi
bercampur
Pelebaran rahang atas dan rahang bawah
pada periode geligi bercampur
Membutuhkan pergerakan gigi yang
sedikit
1. Bionator tipe I (Open bite) Bionator ini
diindikasikan untuk mengoreksi maloklusi klas II
dengan deep bite dimana erupsi dari gigi posterior
menjadi normal pada saat proses pertumbuhan
rahang.
2.
indikasinya:
koreksi maloklusi klas II
reduksi open bite anterior
Pelebaran rahang atas dan rahang
bawah pada periode geligi
bercampur
Bite blok diletakkan pada gigi posterior agar gigi anterior dapat erupsi
dengan bebas. Mengurangi pertumbuhan vertikal
pada geligi bercampur
Indikasi penggunaan bionator tipe II adalah :
Ket.gbr1). Dasar akrilik dari alat perisai ditutup di depan tetapi tidak
berkontak dgn gigi seri atau margin dentoalveolar sehingga dapat menutup
open bite.Daerah ini dapat diblokir dengan wax sebelum penerapan akrilik
gbr2) Alat perisai memiliki busur labial yang sama sebagai alat dasar. Karena
gigitan terbuka, misalnya pada pasien dengan disfungsi lidah, kawat labial
terletak di tengah antara gigi seri atas dan bawah. Busur ini menghalangi
pertemuan antara bibir bawah antara arches.
1. Bionator untuk
membuka gigitan